PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan plasia berarti pertumbuhan atau pembelahan. Tumor atau neoplasma secara
umum adalah suatu pertumbuhan jaringan yang abnormal yang tidak terkendali
dan tidak berguna bagi tubuh. Tumor dapat diartikan juga lesi sebagai hasil
pertumbuhan abnormal dari sel yang otonom atau relatif otonom yang menetap
Tumor oral adalah suatu pertumbuhan jaringan liar dan abnormal di dalam
dan di sekitar rongga mulut yang pertumbuhannya tidak dapat dikendalikan dan
tidak berguna bagi tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bibir, pipi, dasar
mulut, palatum, lidah, dan di dalam tulang rahang. Jaringannya dapat terdiri dari
jaringan ikat, jaringan epitel, jaringan otot, jaringan syaraf, dan lain-lain.
ganas. Tumor jinak mempunyai kecepatan tumbuh yang lambat, aktifitas mitosis
yang rendah, berbatas tegas, tidak menginvasi jaringan sekitarnya dan tidak
C. Tujuan Penulisan
di rongga mulut, dan bagaimana cara terapi tumor ganas di rongga mulut.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tumor ganas rongga mulut adalah tumor ganas yang terletak mulai dari
perbatasan kulit – selaput lendir, bibir atas dan bawah sampai ke perbatasan
palatum durum – palatum mole di bagian atas dan garis sirkumvalata di bagian
bawah. Organ yang dimaksud meliputi bibir atas dan bawah, selaput lendir
mulut,maxilla, mandibula dan bagian atas trigonum retromolar, lidah bagian 2/3
Menurut drg Denny Sidiq Hudayah SpBM, tumor pada rongga mulut
terjadi karena pertumbuhan yang liar dalam mulut yang tidak dapat dikendalikan,
sehingga tumor rongga mulut dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu tumor
ganas yang disebut maligna dan tumor jinak yang disebut benigna. Asal dari
Pertumbuhan tumor jinak maupun ganas biasanya berasal dari berbagai jaringan
di dalam dan sekitar mulut, termasuk tulang, otot dan saraf. Tumor ganas
tumbuhnya relatif lebih cepat dari pada tumor jinak karena lebih aktif dan agresif.
Tumor yang berada di permukaan tubuh akan membesar dengan cepat dan
seringkali disertai dengan luka atau pembusukan yang tidak kunjung sembuh.
Luka yang diakibatkan oleh suplai nutrisi ke sel-sel tumor yang tidak mampu
mengimbangi lagi sel-sel tumor yang jumlahnya sangat cepat dan berlipat ganda.
Akibatnya, sel-sel yang berada di ujung tidak mendapat nutrisi dan mati. Jadi,
bahkan daerah luka bertambah luas Masyarakat modern terancam tumor rongga
mulut akibat pergeseran pola hidup yang salah dengan mengkonsumsi alkohol,
kebiasaan merokok, nutrisi yang tidak baik sehingga kesehatan gigi dan rongga
mulut terganggu. Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri namun dapat
Karsinoma sel skuamosa adalah kanker yang dimulai di sel skuamosa, yang
tipis, sel datar yang terlihat seperti sisik ikan di bawah mikroskop.
a. Gambaran klinis :
Plak keratosis
Ulserasi
( tumor nest).
peg processus.
Gb. a Gb. b
Gb. c Gb. d
Gb. e
Gambar a-d, karsinoma sel skuamosa (panah), mengakibatkan kerusakan
yang tidak teratur tulang. Perhatikan perusakan proses alveolar tepat dan
dasar sinus maksilaris dan massa jaringan lunak (panah) di Gb.a. Dalam
gambar film oklusal (Gb.b) lantai anterior hidung telah rusak (perhatikan
kurangnya tulang hidung anterior), serta proses alveolar anterior. Gb. c,
Tulang alveolar pendukung telah rusak dari seluruh gigi.
a. Gambaran Histopatology
Malignant Melanoma
coklat tua atau hitam, jika tidak berpigmen berwarna merah. Dapat
mulut adalah palatum keras, diikuti oleh gingiva, bibir dan mukosa
bukal.
pertumbuhan vertikal.
a. Gambaran klinis
ludah parotis.
Sebagian kecil dapat timbul dari kelenjar ludah minor dan paling
Berpotensi metastasis
b. Gambaran histopatologi
Tumor ini tidak hanya timbul pada kelenjar ludah atau rongga mulut,
tetapi dapat pula timbul pada kelenjar lakrimalis, bagian bawah dari
a. Gambaran histopatologi
Sitoplasma jelas
membentuk kolumnar
mioepithelium
parotis yang jarang terjadi, angka kejadiannya sekitar 10% dari total
Fibrosarcoma
jaringan lokal serta dapat bermetastase jauh ke bagian tubuh yang lain
a. Gambaran klinis
b. Gambaran histopatology
dapat dibedakan
d.
Radiograf Fibrosarcoma
Osteosarcoma
a. Gambaran histopatology
Etiologi keganasan pada rongga mulut tidak diketahui secara pasti dan
antara lain :
1. Merokok, menginang
dengan sekitar 75% kasus kanker mulut, disebabkan oleh iritasi mukosa
mulut dari rokok dan panas saat menghisap rokok atau cerutu. Tembakau
dan polonium.
efek sinergistik. Alkohol sebagai suatu zat yang memberikan iritasi, secara
Infeksi HPV, terutama tipe 16, merupakan faktor resiko dan faktor
penyebab kanker mulut (Gilsion dkk. Johns Hopkins). Kanker oral karena
virus ini cenderung pada tonsil dan peritonsil, dasar lidah dan orofaring.
kronis yang dapat menyebabkan transformasi sel epitel. Iritasi kronis dari
tambalan gigi, gigi yang tajam atau alat yang lain diduga dapat
meningkatkan resiko.
4. Usia
kimia dan fisik, virus, efek hormonal, penuaan sel dan penurunan
imunitas).
5. Jenis kelamin
Terapi Kuratif
1. Terapi utama
masing. Sedangkan untuk stadium III dan IV yang masih operabel ialah
menjadi kuratif.
baik.
Indikasi operasi:
Kasus operabel
dengan ekstensinya
memungkinkan.
pemeriksaan potong beku . Kalau tidak radikal buat garis sayatan baru
Indikasi radioterapi
Kasus inoperabel
Menolak operasi
7000 rads.
2. Terapi tambahan
a. Radioterapi
utamanya operasi.
Radioterapi pasca-bedah
b. Operasi
radioterapi.
c. Kemoterapi
lapangan operasi oleh sel kanker, kanker stadium III atau IV atau
PENUTUP
A. Kesimpulan
dikendalikan dan tidak berguna bagi tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh
pada bibir, pipi, dasar mulut, palatum, lidah, dan di dalam tulang rahang.
Jaringannya dapat terdiri dari jaringan ikat, jaringan epitel, jaringan otot,
yaitu merokok, menginang, alkohol, higyene mulut yang jelek, infeksi HPV
dan usia tua. Selain itu, kondisi premalignan bila tidak diatasi dapat
B. Saran