Anda di halaman 1dari 13

KISI KISI UO1 PROSES MEKANIK

1. Latar belakang digunakan conveyor


Di dalam industri besar, tempat bahan baku, peralatan (equipment) proses
fisika, kimia maupun tempat produk pada umumnya berjauhan,bahan -bahan yang
digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia.
Hal ini dapat disebabkan karena peralatan tersebut mempunyai ukuran yang cukup
besar, disamping itu juga ada pertimbangan keselamatan dan kesehatan. Oleh
karenanya untuk pendistribusian bahan baku, peralatan proses sampai dengan tempat
penyimpanan produk diperlukan alat pengangkutan bahan. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Alat yang paling sering digunakan dalam sistem transportasi padat adalah
conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena
pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki prosentase cukup
besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus dilakukan
secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan
pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin pemindahan yang tepat memerlukan
pertimbangan, salah satunya yaitu faktor teknis antara lain: jenis dan sifat bahan yang
akan ditangani, kapasitas per jam yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara
menyusun muatan (pada tempat asal, akhir, dan antara), karakteristik proses produksi
yang terlibat dalam pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka
waktu penggunaan alat.

2. Jenis-Jenis Conveyor
a) Belt Conveyor
Belt Conveyor dapat digunakan untuk memindahkan muatan sepanjang garis
lurus atau pada sudut elevasi yang terbatas. Belt conveyor meruapakan jenis
conveyor dimana digunakan belt yang terbuat dari karet, atau logam
digerakkan oleh dua buah roda yang disebbut dengan drive. Dengan jenis
material yang dapat diangkut berupa powder, granular, atau lump.
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
 Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18.
 Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
 Kapasitas tinggi.
 Serba guna.
 Dapat beroperasi secara kontinu.
 Kapasitas dapat diatur.
 Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
 Dapat naik turun.
 Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:
 Jaraknya telah tertentu.
 Biaya relatif mahal.
 Sudut inklinasi terbatas.

b) Screw Conveyor
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki helical fin yang terpasang pada shaft
yang berputar dalam suatu saluran sehingga helical fin mendorong material
melewati saluran. Screw conveyor tidak hanya dapat bekerja sebagai
transportasi padatan, namun juga dapat bekerja sebagai alat mixing dan size
reduction. Umumnya screw conveyor digunakan secara horizontal, tetapi juga
dapat digunakan dalam sudut elevasi tertentu.
Macam-macam flight adalah:
1. Sectional flight
Dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu
putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau
dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan
yang panjang.
2. Helicoid flight
Bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros
Untuk membentuk suatu konveyor, flight-flight itu disatukan dengan cara
dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
3. Special flight, terbagi:
 Cast iron flight digunakan pada suhu dan tingkat kerusakan tinggi.
Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor.
 Ribbon flight untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight.
 Cut flight digunakan untuk mengaduk. Flight pengaduk ini dibuat
dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa
lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.

c) Bucket Elevator
Bucket elevator adalah transportasi padatan yang digunakan untuk
memindahkan muatan secara vertikal. Alat ini terdiri dari sabuk yang berjalan
pada satu pulley drive diatas, dan pada sabuk diletakkan ember dengan jarak
tertentu. Ember mengangkat barang dari tempat yang rendah ke tempat yang
lebih tinggi.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
 Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan
untukmengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
 Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material
yang cenderung lengket.
 Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan
material yang berat
Keuntungan :
 Bisa digunakana utk kemiringan curam / tegak lurus sampai 50 m
 Harga murah karena pemakaian energi kecil
 Tempat lebih sempit
 Dapat digunakan utk macam2 material (kering, lengket atau basah)
Kelemahan:
 Bahan yg diangkut bisa saja jatuh ke bawah
 Tidak bisa digunakan utk jalur berbelok
 Kebersihan bahan yg diangkut tdk terjaga
d) Flight Conveyor
Konveyor yang memiliki penampang pada tiap bagian sabuknya, scrapper
conveyor dapat digunakan untuk membawa material pada sudut kemiringan
yang lebih besar daripada belt conveyor.
Karakteristik dan performance dari flight conveyor:
 Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
 Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
 Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
 Harganya murah.
Kelemahan :
 Tenaga tdk konstan
 Jarak transport pendek
 Biaya perawatan besar

e) Pneumatic Conveyor
Sistem transport padatan yang berupa powder atau granule dengan
menggunakan perbedaan tekanan pada kedua ujung pipa dan adanya aliran gas
yang bekerja sebagai blower dan vakum. Trasportasi padatan menggunakan
pneumatic conveyor dapat dilakukan untuk medan horizontal maupun vertikal.
Keuntungan :
 Perawatan kecil
 Digunakan utk material curah dan bongkaan kecil
 Fleksibilitas pengangkutan
 Pengoperasian murah
Kelemahan : Energi yang dibutuhkan besar untuk pengangkutan sama

3. SPESIFIKASI MATERIAL YANG HARUS DIPENUHI KETIKA HARUS


MEMIMILIH JENIS CONVEYOR
a. Belt
Kapan Belt Conveyor Dipilh
 Karakteristik pemakaian, hal ini menyangkut jenis dan ukuran material,
sifat material, serta kondisi medan atau ruang kerja alat.
 Proses produksi, mengangkut kapasitas perjam dari unit, kontinuitas
pemindahan, metode penumpukan material dan lamanya alat beroperasi.
 Prinsip-prinsip ekonomi, meliputi ongkos pembuatan, pemeliharaan,
pemasangan, biaya operasi dan juga biaya penyusutan dari harga awal alat
tersebut.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka dipilihnya belt conveyor sebagai pesawat
pengangkut yang paling sesuai untuk mengangkut pasir kedalam proses mixer
dalam pembuatan tiang beton.

b. Screw
Pemilihan Screw conveyor
Alat ini terdiri atas pisau-pisau yang berbentuk spiral, yang dipasang pada as yang
berputar dalam saluran yang berbentuk U. Alat ini cocok untuk pengangkut bahan
berbentuk butir atau pasta. Karena prinsip kerja alat ini mendorong bahan, maka
selama transportasi juga terjadi pengecilan ukuran
bahan. Pemasangan alat biasanya miring (untuk membantu pengaliran bahan) dan
ukuran tidak terlalu panjang. Kapasitas dibatasi s/d 4,72 m3/menit (=10000
ft3/jam).
Sebagai dasar pemilihan :
1. Kapasitas material
2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal, atau inkalanasi
4. Ukuran, bentuk, dan sifat material
5. Harga peralatan tersebut

c. Flight
Scraper/ flight conveyor digunakan untuk mengangkut padatan yang jaraknya
dekat dan bebannya ringan. Biasanya digunakan hanya apabila barang akan
dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi atau lebih rendah. Jika mengangkut
barang pada jarak yang panjang dan datar, sebaiknya digunakan belt conveyor
karena lebih murah biayanya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material-
material ringan yang tidak mudah rusak, seperti abu, kayu dan kepingan.
d. Elevator
Penggunaan Elevator Conveyor
Elevator Conveyor dipilih ketika untuk mengangkut material kering dan
berbentuk serbuk (butiran-butiran kecil, maupun berbentuk bongkahan) secara
vertikal, baik dari tempat yang rendah ke tempat yang relatif lebih tinggi atau
sebaliknya, dengan sudut kemiringannya lebih besar dari 70˚ dari bidang datar.
Elevator Conveyor khusus untuk mengangkut berbagai macam material berbentuk
serbuk, butiran-butiran kecil dan bongkahan, seperti semen, pasir, batu bara,
tepung, gula dan sebagainya. Alat ini dapat digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan material dengan ketinggian sampai 50 meter, kapasitas muatannya
bisa mencapai 50 m3 /jam dan konstruksinya dapat mencapai posisi vertikal.
e. Pressure pneumatic
Karakteristik dan Penggunaan Pneumatic Conveyor
Pneumatic conveyor banyak digunakan di industri, seperti industri makan dan
minuman, industri obat-obatan dan sebagainya. Berbagai macam material yang
dapat dipindahkan terdiri dari material kering (dry free-flowing) dan material
bubuk (powdered material), seperti: semen, debu, batu bara, butiran, alumina,
apatie concentrate, ashes, kapas, batu bara serbuk, serbuk kayu gergajian, bahan
katalis, dan sebagainya. Kapasitas dan karateristik umum pneumatic conveyor
bervariasi. Jenis tertentu memiliki kapasitas sampai 300 ton/ jam untuk satu pipa.
Kemampuan memindah sampai pada jarak 1,8 km, dengan ketinggian sampai 100
m tanpa pemindahan antara (intermediate transfer).
Kelebihan pneumatic conveyor adalah
a. Material yang dipindah dalam pipa yang ditutup rapat (hermetically sealed
pipe) dan tanpa losses.
b. Kemampuan memindahkan material berdebu.
c. Menghemat ruang dan kemampuan pemindahan dalam berbagai sudut dan
arah.
d. Sedikit part yang bergerak.
e. Kemudahan dalam proses pemindahan otomatis.
Kekurangan utama pneumatic conveyor adalah
a. Konsumsi daya besar (1 sampai 4 kWh per ton material yang dipindahkan).
b. Part mudah sobek ketika memindahkan bahan abrasif.
c. Tidak sesuai untuk memidahkan bahan yang mudah mengembun (moist) dan
mudah menempel pada logam (sticky materials).
Pneumatic Conveyor seringkali menjadi pilihan metode pengangkutan bahan
yang lebih praktis dan ekonomis dari satu titik ke titik lainnya daripada sistem
mekanis alternatif (conveyor belt, konveyor sekrup, konveyor yang bergetar,
konveyor drag dan metodologi lainnya) karena tiga alasan utama:
1. Sistem pneumatik relatif ekonomis untuk dipasang dan dioperasikan
2. Sistem pneumatik benar-benar tertutup dan jika diperlukan dapat beroperasi
sepenuhnya tanpa bagian yang bergerak bersentuhan dengan materi yang
didistribusikan. relatif bersih, lebih ramah lingkungan dan mudah
perawatannya
3. Fleksibel dalam hal perutean ulang dan ekspansi. Sistem pneumatik dapat
mendistribusikan produk di tempat manapun jalur pipa bisa berjalan.
f. Vacuum pneumatic\
Vacuum system (sistem vakum) berbeda dari pressuresystem (sistem
tekanan).Sistem tekanan menggunakan udara yang telah dikompresi atau ditekan
dalam inlet sistem untuk mendorong bahan melalui saluran conveyor, sedangkan
sistem vakum menggunakan suatu vakum di tempat tujuan perpindahan bahan
untuk menarik bahan yang ingin dipindahkan melalui saluran conveyor.Kedua
sistem ini dapat digunakan pada dense-phase (tekanan tinggi, kecepatan aliran
udara rendah) atau dilute-phase (tekanan rendah, kecepatan aliran udara
tinggi).Suatu sistem dense-phase memiliki rasio udara pada bahan yang rendah,
sedangkan suatu sistem dilute-phase memiliki rasio udara terhadap bahan yang
tinggi. Biasanya, sistem vakum lebih sering digunakan untuk memindahkan bahan
yang halus (non-abrasive) dan dapat mengalir bebas.Sistem ini juga lebih unggul
pada sistem yang memiliki inlet dengan ukuran yang terbatas.Contohnya, sistem
vakum dianggap lebih praktis digunakan pada gerbong kereta dengan area yang
tidak cukup di bawahnya untuk memasang suatu feeder sistem tekanan.Namun,
sistem vakum tidak cocok digunakan saat bahan ingin dipindahkan ke tempat
dengan jarak yang jauh. Karena sistem vakum berfungsi pada tekanan atmosfer
atau tekanan di bawahnya, sistem ini biasanya hanya digunakan pada jarak
vertikal maksimal 60 kaki (18,29 meter) dan jarak horizontal maksimal 200 kaki
(60,96 meter). Jarak horizontal yang efektif akan berkurang semakin tinggi jarak
vertikalnya dan semakin banyak bengkokan pada saluran conveyor-nya.

4. GAMBAR DAN PRINSIP KERJA


A. BELT CONVEYOR
Gerakan pada belt pengangkut batubara pada awal mulanya berasal dari motor
induksi yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik yang
berupa putaran poros rotor motor induksi . Energi mekanik yang berupa putaran
tersebut diteruskan oleh Fluid Coupling ke Gear Box dengan menggunakan fluida
minyak. Putaran Fluid Coupling tersebut masih teramat tinggi untuk
menggerakkan Belt Conveyor , maka diperlambat oleh Reducer / Gear
Box menjadi lebih rendah dengan tujuan agar bisa digunakan untuk
memutar Drive Pulley melalui kopling tetap yaitu N-Eupex Coupling. Drive
Pulley atau Head Pulley sendiri mempunyai fungsi memutar Belt Conveyor,
sehingga dengan putaran Drive Pulley menjadikan Belt Conveyor berjalan.
Begitulah seterusnya Belt Conveyor System bekerja dengan bantuan peralatan
pendukung lainnya untuk menjaga kelancaran dan keandalan operasinya
B. SCREW CONVEYOR

Keterangan : 1. Shaft 2. Blades 3. Screw 4. Trough 5. Hanger 6. Beanger 7.


Covers and clamps 8. Components 9. Trough rnds 10. Feed and discharge spouts
Prinsip Kerja :
Screw conveyor terdiri dari baja yang memiliki bentuk spiral (pilinan seperti ulir)
yang tertancap pada shaft/poros dan berputar dalam suatu saluran berbentuk U
(trough) tanpa menyentuhnya sehingga pisau (flight) mendorong material ke
dalam trough. Shaft/poros digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan
ukuran panjang 8 - 12 ft yang dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu.
Diameternya bervariasi dari 3 sampai 24 in. Saluran (trough) berbentuk setengah
lingkaran dan disangga oleh kayu atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat
lubang untuk penempatan as dan drive end yang kemudian dihubungkan dengan
alat penggerak. Elemen screw conveyor disebut flight (pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu/shaft membentuk sekrup). Bentuknya spiral (lilitan
seperti ulir) atau dengan modifikasi tertentu yang menempel pada poros. Screw
conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan mekanik serta
membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat melewati conveyor.
Pada umumnya screw conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara
horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga dipakai
dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas horisontalnya.
Elevasi 10o terjadi penurunan kapasitas 15%, elevasi 15o terjadi penurunan
kapasitas 20% dan elevasi 20o terjadi penurunan kapasitas 40%.
C. FLIGHT CONVEYOR

Flight conveyor digerakkan oleh motor yang nantinya akan menggerakkan pulley.
Pulley akan menggerakkan conveyor sehingga flight conveyor berputar disangga
oleh roller untuk menjaga agar conveyor tetap kencang. Lalu feed masuk dari arah
bawah dan diangkut oleh flight pada conveyor dengan kapasitas tertentu dan
memindahkannya ke atas.
D. ELEVATOR CONVEYOR
Prinsip kerja
Elevator Conveyor atau Bucket ellevator digunakan untuk mengangkut material
dengan kemiringan yang curam. Tidak seperti belt, scraper maupun apron
conveyor yang mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Untuk Belt
conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih besar dari 15-20° dan scraper
jarang melebihi 30°. Prinsip kerja Bucket Elevator adalah memindahkan bahan
yang arahnya vertical, atau tinggi atau dengan kemiringan yang curam. Alat ini
terdiri atas rantai yang tidak berujung. Bucket elevator digunakan untuk
mentransfer material dari permukaan tanah ke ketinggian tertentu. Ini terdiri dari
sabuk katun atau karet yang berjalan pada satu pulley drive di bagian atas dan
katrol yang satu lagi didorong, yang di bagian bawah di dalam casing palsu. Sabuk
dilengkapi dengan ember di beberapa interval tertentu. Bucket mengangkat bahan
dari permukaan tanah ke tingkat yang lebih tinggi dan ember dikosongkan
sementara bergerak di sekitar katrol atas oleh tindakan sentrifugal. Elevator
didorong oleh puli atas dengan mekanisme pengurangan kecepatan. Set puli atau
gearbox dapat digunakan. Katrol Bottom memiliki sliding mekanisme untuk
menjaga ketegangan yang tepat dan keselarasan disabuk. Katrol Atas dan bawah
adalah karet tertinggal untuk menghindari keausan sabuk selama gerakan. Sebuah
platform juga disediakan untuk tujuan perawatan di bagian atas elevator.
E. PRESSURE PNEUMATIC CONVEYOR
Tekanan Fase Padat
 Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan
kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkutan.
 Dengan udara yang ditekan, bahan akan mengalir melalui pipa pada
kecepatan rendah untuk mengurangi hilangnya materi.
 Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat menuju siklon dan
selanjutnya menuju ke tangki penampungan. Kecepatan alir berkisar dari
200-1000 fpm.
 Penggunaan Booster dapat diterapkan untuk memperpanjang jarak
pengangkutan.
 Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan
menyumbat pipa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke
udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.
Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan
pompa.
Tekanan Fase Basah
 Digunakan saat tidak perlu adanya degradasi dan segregasi produk
 Bahan yang ringan seperti tepung, gula, atau bijih plastik
 Kapasitasnya lebih besar dan jarak yang ditempuh lebih jauh
 Pengangkutan terjadi secara kontinyu
 Kecepatan berkisar dari 3000-7000 fpm
Feed yang akan dipindah akan diatur jumlah yang masuk. Blower akan
menghembuskan dengan udara yang telah disaring oleh filter untuk
mengurangi debu. Udara pada blower juga telah dijerap kandungan uap air
nya oleh penjerap sebelum berkontak dengan feed. Bahan akan dialirkan
lewat pipa menuju ketinggian tertentu dan udara dan bahan akan dialirkan
menuju ke dasar alat oleh cyclone. Udara dan debu akan keluar dari alat yang
sebelumnya telah di filter kembali untuk mengurangi jumlah loss bahan.
F. VACUUM PNEUMATIC CONVEYOR

Negative pneumatic conveyor ini pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama
dengan pressure pneumatic conveyor. Akan tetapi pada pneumatic conveyor jenis
ini tekanan sistem dijaga lebih rendah dari tekanan atmosferik. Sistem ini pada
umumnya digunakan untuk memindahkan material dari banyak (multiple)sumber
menuju sebuah point. Sistem tekanan negatif umumnya menggunakan penghisap
hingga vakum untuk memindahkan materi melalui pipa ke tujuan dimana udara
dan produk dipisahkan di tempat dengan receiver penyaringan, atau siklon.
Produk memasuki conveyor secara langsung, atau dengan metering jika
diperlukan, melalui katup (rotary airlock valve). Bahan dibuang secara terus
menerus oleh airlock rotary atau sesekali oleh katup hopper, ke tangki
penyimpanan atau titik pembuangan lainnya

5. APLIKASI DALAM INDUSTRI


a. BELT CONVEYOR
 Industri Makanan (Proses Pembuatan,Pengemasan)
 Logistic atau bandara (Antar-logistik,pusat distribusi,penanganan bagasi)
 Industri Tekstil (Belt proces textile dan printing blanket)
 Industri Kertas ( converting kertas dan pensortian)
b. SCREW CONVEYOR
 Screw conveyor digunakan sebagai transportasi bahan. Namun terbatas pada
bahan curah yang ukurannya tidak terlalu besar seperti butiran, serpihan,
bubur, serbuk, serta cairan. Alat ini terbuat dari pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini
disebut flight.
 Aplikasi screw conveyor pada industri :
 Industri Kimia
Contoh penggunaan screw conveyor pada industri kimia ialah pada
pengolahan limbah cair hasil industri penyamakan kulit
 Industri Pangan
 Industri Material
c. FLIGHT CONVEYOR
Flight conveyor biasanya digunakan untuk mngangkut padatan dengan beban
yang ringan misal :
- untuk mengangkut keripik dengan berat tertentu ke mesin pengemasan
- mengangkut buah-buahan ke mesin pengemasan
- mengangkut makanan ke mesin yang memiliki sudut kemiringan tertentu
- mengangkut abu, serpihan kayu, atau batuan yang ringan
- mengangkut limbah padat ketempat penampungan yang tinggi
d. ELEVATOR CONVEYOR
Elevator conveyer merupakan alat pemindah bahan yang dilengkapi dengan
bucket. Aplikasinya dalam bidang industri yaitu untuk memindahkan bahan yang
letak pemindahan nya memerlukan arah vertical (atas ke bawah atausebalik nya).
Salah satu pabrik yang menggunakan elevator conveyor adalah pabrik kelapa
sawit. Penggunaan alat pemindah bahan pada pabrik kelapa sawit merupakan
bagian yang sangat berperanpenting pada keberlangsungan pengolahan TBS
hingga menjadi minyak. Dimana penggunaannya di sesuaikanbaik dari segi
penggunaan jenis, kapasitas, dan kecepatan daya hantar nya
e. PRESSURE PNEUMATIC CONVEYOR
 Pada industri semen, pneumatic conveyor dirancang untuk memindahkan fly
ash (bubuk semen) secara pneumatik. Pemindahan fly ash ini terjadi dari
storage silos menggunakan pipe diverter ke cement mills tanpa ada emisi debu.
 Industri farmasi
 Industri susu dan tepung
f. VACUUM PNEUMATIC CONVEYOR
 Pneumatic conveyor digunakan di berbagai bidang industri. Aplikasinya
dalam berbagai bidang di Industri adalah industry susu. Sumber bahan baku
yang berupa serbuk susu (base powder), dalam proses pengangkutannya
harus melalui berbagai macam tahapan.
 Pada Industri gandum kita dapat melihat bahwa pneumatic conveyor
digunakan untuk mengangkut gandum dari feeder menuju mesin
penggilingan gandum.
 Dalam industri pengolahan makanan dan minuman,
 industri pengolahan plastik,
 industri farmasi dan kimia,
 indusri semen dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai