2. Jenis-Jenis Conveyor
a) Belt Conveyor
Belt Conveyor dapat digunakan untuk memindahkan muatan sepanjang garis
lurus atau pada sudut elevasi yang terbatas. Belt conveyor meruapakan jenis
conveyor dimana digunakan belt yang terbuat dari karet, atau logam
digerakkan oleh dua buah roda yang disebbut dengan drive. Dengan jenis
material yang dapat diangkut berupa powder, granular, atau lump.
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18.
Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
Kapasitas tinggi.
Serba guna.
Dapat beroperasi secara kontinu.
Kapasitas dapat diatur.
Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
Dapat naik turun.
Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:
Jaraknya telah tertentu.
Biaya relatif mahal.
Sudut inklinasi terbatas.
b) Screw Conveyor
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki helical fin yang terpasang pada shaft
yang berputar dalam suatu saluran sehingga helical fin mendorong material
melewati saluran. Screw conveyor tidak hanya dapat bekerja sebagai
transportasi padatan, namun juga dapat bekerja sebagai alat mixing dan size
reduction. Umumnya screw conveyor digunakan secara horizontal, tetapi juga
dapat digunakan dalam sudut elevasi tertentu.
Macam-macam flight adalah:
1. Sectional flight
Dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu
putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau
dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan
yang panjang.
2. Helicoid flight
Bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros
Untuk membentuk suatu konveyor, flight-flight itu disatukan dengan cara
dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
3. Special flight, terbagi:
Cast iron flight digunakan pada suhu dan tingkat kerusakan tinggi.
Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor.
Ribbon flight untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight.
Cut flight digunakan untuk mengaduk. Flight pengaduk ini dibuat
dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa
lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.
c) Bucket Elevator
Bucket elevator adalah transportasi padatan yang digunakan untuk
memindahkan muatan secara vertikal. Alat ini terdiri dari sabuk yang berjalan
pada satu pulley drive diatas, dan pada sabuk diletakkan ember dengan jarak
tertentu. Ember mengangkat barang dari tempat yang rendah ke tempat yang
lebih tinggi.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan
untukmengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material
yang cenderung lengket.
Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan
material yang berat
Keuntungan :
Bisa digunakana utk kemiringan curam / tegak lurus sampai 50 m
Harga murah karena pemakaian energi kecil
Tempat lebih sempit
Dapat digunakan utk macam2 material (kering, lengket atau basah)
Kelemahan:
Bahan yg diangkut bisa saja jatuh ke bawah
Tidak bisa digunakan utk jalur berbelok
Kebersihan bahan yg diangkut tdk terjaga
d) Flight Conveyor
Konveyor yang memiliki penampang pada tiap bagian sabuknya, scrapper
conveyor dapat digunakan untuk membawa material pada sudut kemiringan
yang lebih besar daripada belt conveyor.
Karakteristik dan performance dari flight conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.
Kelemahan :
Tenaga tdk konstan
Jarak transport pendek
Biaya perawatan besar
e) Pneumatic Conveyor
Sistem transport padatan yang berupa powder atau granule dengan
menggunakan perbedaan tekanan pada kedua ujung pipa dan adanya aliran gas
yang bekerja sebagai blower dan vakum. Trasportasi padatan menggunakan
pneumatic conveyor dapat dilakukan untuk medan horizontal maupun vertikal.
Keuntungan :
Perawatan kecil
Digunakan utk material curah dan bongkaan kecil
Fleksibilitas pengangkutan
Pengoperasian murah
Kelemahan : Energi yang dibutuhkan besar untuk pengangkutan sama
b. Screw
Pemilihan Screw conveyor
Alat ini terdiri atas pisau-pisau yang berbentuk spiral, yang dipasang pada as yang
berputar dalam saluran yang berbentuk U. Alat ini cocok untuk pengangkut bahan
berbentuk butir atau pasta. Karena prinsip kerja alat ini mendorong bahan, maka
selama transportasi juga terjadi pengecilan ukuran
bahan. Pemasangan alat biasanya miring (untuk membantu pengaliran bahan) dan
ukuran tidak terlalu panjang. Kapasitas dibatasi s/d 4,72 m3/menit (=10000
ft3/jam).
Sebagai dasar pemilihan :
1. Kapasitas material
2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal, atau inkalanasi
4. Ukuran, bentuk, dan sifat material
5. Harga peralatan tersebut
c. Flight
Scraper/ flight conveyor digunakan untuk mengangkut padatan yang jaraknya
dekat dan bebannya ringan. Biasanya digunakan hanya apabila barang akan
dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi atau lebih rendah. Jika mengangkut
barang pada jarak yang panjang dan datar, sebaiknya digunakan belt conveyor
karena lebih murah biayanya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material-
material ringan yang tidak mudah rusak, seperti abu, kayu dan kepingan.
d. Elevator
Penggunaan Elevator Conveyor
Elevator Conveyor dipilih ketika untuk mengangkut material kering dan
berbentuk serbuk (butiran-butiran kecil, maupun berbentuk bongkahan) secara
vertikal, baik dari tempat yang rendah ke tempat yang relatif lebih tinggi atau
sebaliknya, dengan sudut kemiringannya lebih besar dari 70˚ dari bidang datar.
Elevator Conveyor khusus untuk mengangkut berbagai macam material berbentuk
serbuk, butiran-butiran kecil dan bongkahan, seperti semen, pasir, batu bara,
tepung, gula dan sebagainya. Alat ini dapat digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan material dengan ketinggian sampai 50 meter, kapasitas muatannya
bisa mencapai 50 m3 /jam dan konstruksinya dapat mencapai posisi vertikal.
e. Pressure pneumatic
Karakteristik dan Penggunaan Pneumatic Conveyor
Pneumatic conveyor banyak digunakan di industri, seperti industri makan dan
minuman, industri obat-obatan dan sebagainya. Berbagai macam material yang
dapat dipindahkan terdiri dari material kering (dry free-flowing) dan material
bubuk (powdered material), seperti: semen, debu, batu bara, butiran, alumina,
apatie concentrate, ashes, kapas, batu bara serbuk, serbuk kayu gergajian, bahan
katalis, dan sebagainya. Kapasitas dan karateristik umum pneumatic conveyor
bervariasi. Jenis tertentu memiliki kapasitas sampai 300 ton/ jam untuk satu pipa.
Kemampuan memindah sampai pada jarak 1,8 km, dengan ketinggian sampai 100
m tanpa pemindahan antara (intermediate transfer).
Kelebihan pneumatic conveyor adalah
a. Material yang dipindah dalam pipa yang ditutup rapat (hermetically sealed
pipe) dan tanpa losses.
b. Kemampuan memindahkan material berdebu.
c. Menghemat ruang dan kemampuan pemindahan dalam berbagai sudut dan
arah.
d. Sedikit part yang bergerak.
e. Kemudahan dalam proses pemindahan otomatis.
Kekurangan utama pneumatic conveyor adalah
a. Konsumsi daya besar (1 sampai 4 kWh per ton material yang dipindahkan).
b. Part mudah sobek ketika memindahkan bahan abrasif.
c. Tidak sesuai untuk memidahkan bahan yang mudah mengembun (moist) dan
mudah menempel pada logam (sticky materials).
Pneumatic Conveyor seringkali menjadi pilihan metode pengangkutan bahan
yang lebih praktis dan ekonomis dari satu titik ke titik lainnya daripada sistem
mekanis alternatif (conveyor belt, konveyor sekrup, konveyor yang bergetar,
konveyor drag dan metodologi lainnya) karena tiga alasan utama:
1. Sistem pneumatik relatif ekonomis untuk dipasang dan dioperasikan
2. Sistem pneumatik benar-benar tertutup dan jika diperlukan dapat beroperasi
sepenuhnya tanpa bagian yang bergerak bersentuhan dengan materi yang
didistribusikan. relatif bersih, lebih ramah lingkungan dan mudah
perawatannya
3. Fleksibel dalam hal perutean ulang dan ekspansi. Sistem pneumatik dapat
mendistribusikan produk di tempat manapun jalur pipa bisa berjalan.
f. Vacuum pneumatic\
Vacuum system (sistem vakum) berbeda dari pressuresystem (sistem
tekanan).Sistem tekanan menggunakan udara yang telah dikompresi atau ditekan
dalam inlet sistem untuk mendorong bahan melalui saluran conveyor, sedangkan
sistem vakum menggunakan suatu vakum di tempat tujuan perpindahan bahan
untuk menarik bahan yang ingin dipindahkan melalui saluran conveyor.Kedua
sistem ini dapat digunakan pada dense-phase (tekanan tinggi, kecepatan aliran
udara rendah) atau dilute-phase (tekanan rendah, kecepatan aliran udara
tinggi).Suatu sistem dense-phase memiliki rasio udara pada bahan yang rendah,
sedangkan suatu sistem dilute-phase memiliki rasio udara terhadap bahan yang
tinggi. Biasanya, sistem vakum lebih sering digunakan untuk memindahkan bahan
yang halus (non-abrasive) dan dapat mengalir bebas.Sistem ini juga lebih unggul
pada sistem yang memiliki inlet dengan ukuran yang terbatas.Contohnya, sistem
vakum dianggap lebih praktis digunakan pada gerbong kereta dengan area yang
tidak cukup di bawahnya untuk memasang suatu feeder sistem tekanan.Namun,
sistem vakum tidak cocok digunakan saat bahan ingin dipindahkan ke tempat
dengan jarak yang jauh. Karena sistem vakum berfungsi pada tekanan atmosfer
atau tekanan di bawahnya, sistem ini biasanya hanya digunakan pada jarak
vertikal maksimal 60 kaki (18,29 meter) dan jarak horizontal maksimal 200 kaki
(60,96 meter). Jarak horizontal yang efektif akan berkurang semakin tinggi jarak
vertikalnya dan semakin banyak bengkokan pada saluran conveyor-nya.
Flight conveyor digerakkan oleh motor yang nantinya akan menggerakkan pulley.
Pulley akan menggerakkan conveyor sehingga flight conveyor berputar disangga
oleh roller untuk menjaga agar conveyor tetap kencang. Lalu feed masuk dari arah
bawah dan diangkut oleh flight pada conveyor dengan kapasitas tertentu dan
memindahkannya ke atas.
D. ELEVATOR CONVEYOR
Prinsip kerja
Elevator Conveyor atau Bucket ellevator digunakan untuk mengangkut material
dengan kemiringan yang curam. Tidak seperti belt, scraper maupun apron
conveyor yang mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Untuk Belt
conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih besar dari 15-20° dan scraper
jarang melebihi 30°. Prinsip kerja Bucket Elevator adalah memindahkan bahan
yang arahnya vertical, atau tinggi atau dengan kemiringan yang curam. Alat ini
terdiri atas rantai yang tidak berujung. Bucket elevator digunakan untuk
mentransfer material dari permukaan tanah ke ketinggian tertentu. Ini terdiri dari
sabuk katun atau karet yang berjalan pada satu pulley drive di bagian atas dan
katrol yang satu lagi didorong, yang di bagian bawah di dalam casing palsu. Sabuk
dilengkapi dengan ember di beberapa interval tertentu. Bucket mengangkat bahan
dari permukaan tanah ke tingkat yang lebih tinggi dan ember dikosongkan
sementara bergerak di sekitar katrol atas oleh tindakan sentrifugal. Elevator
didorong oleh puli atas dengan mekanisme pengurangan kecepatan. Set puli atau
gearbox dapat digunakan. Katrol Bottom memiliki sliding mekanisme untuk
menjaga ketegangan yang tepat dan keselarasan disabuk. Katrol Atas dan bawah
adalah karet tertinggal untuk menghindari keausan sabuk selama gerakan. Sebuah
platform juga disediakan untuk tujuan perawatan di bagian atas elevator.
E. PRESSURE PNEUMATIC CONVEYOR
Tekanan Fase Padat
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan
kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkutan.
Dengan udara yang ditekan, bahan akan mengalir melalui pipa pada
kecepatan rendah untuk mengurangi hilangnya materi.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat menuju siklon dan
selanjutnya menuju ke tangki penampungan. Kecepatan alir berkisar dari
200-1000 fpm.
Penggunaan Booster dapat diterapkan untuk memperpanjang jarak
pengangkutan.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan
menyumbat pipa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke
udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.
Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan
pompa.
Tekanan Fase Basah
Digunakan saat tidak perlu adanya degradasi dan segregasi produk
Bahan yang ringan seperti tepung, gula, atau bijih plastik
Kapasitasnya lebih besar dan jarak yang ditempuh lebih jauh
Pengangkutan terjadi secara kontinyu
Kecepatan berkisar dari 3000-7000 fpm
Feed yang akan dipindah akan diatur jumlah yang masuk. Blower akan
menghembuskan dengan udara yang telah disaring oleh filter untuk
mengurangi debu. Udara pada blower juga telah dijerap kandungan uap air
nya oleh penjerap sebelum berkontak dengan feed. Bahan akan dialirkan
lewat pipa menuju ketinggian tertentu dan udara dan bahan akan dialirkan
menuju ke dasar alat oleh cyclone. Udara dan debu akan keluar dari alat yang
sebelumnya telah di filter kembali untuk mengurangi jumlah loss bahan.
F. VACUUM PNEUMATIC CONVEYOR
Negative pneumatic conveyor ini pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama
dengan pressure pneumatic conveyor. Akan tetapi pada pneumatic conveyor jenis
ini tekanan sistem dijaga lebih rendah dari tekanan atmosferik. Sistem ini pada
umumnya digunakan untuk memindahkan material dari banyak (multiple)sumber
menuju sebuah point. Sistem tekanan negatif umumnya menggunakan penghisap
hingga vakum untuk memindahkan materi melalui pipa ke tujuan dimana udara
dan produk dipisahkan di tempat dengan receiver penyaringan, atau siklon.
Produk memasuki conveyor secara langsung, atau dengan metering jika
diperlukan, melalui katup (rotary airlock valve). Bahan dibuang secara terus
menerus oleh airlock rotary atau sesekali oleh katup hopper, ke tangki
penyimpanan atau titik pembuangan lainnya