Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

Nama : Zulqaidandy Rahman


NIM : 20120310133
Tempat Stase : RSUD Panembahan Senopati Bantul

A. Pengalaman
Nama : Ny.SI
Usia : 53 tahun
Tanggal masuk RS: 3 Juni 2017
Pasien datang dari poli bedah dengan keluhan benjolan pada payudara kanan.
Benjolan dirasakan sejak ± 3 bulan yang lalu. Benjolan tidak dirasakan nyeri. Pasien
tidak sedang menyusui. Riwayat menyusui terakhir 16 tahun yang lalu. Riwayat
menopause 1 tahun yang lalu. Penurunan berat badan tidak dirasakan. Demam (-)
mual (-) muntah (-) benjolan di tempat lain (-)
B. Masalah yang dikaji
Bagaimana diagnosis Ca Mamae ditegakkan?
C. Analisa Kritis
Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara.
termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya yang tumbuh infiltratif,
destruktif, serta dapat bermetastase. Kanker payudara muncul sebagai akibat sel-sel
yang abnormal terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak terkontrol dan tidak
beraturan. Sel-sel tersebut merupakan hasil mutasi gen dengan perubahan-perubahan
bentuk, ukuran maupun fungsinya.
DIAGNOSIS
Terdiri dari diagnosis klinis, pemeriksaan penunjang dan diagnosis pasti.
Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis didasarkan atas:
 Wawancara dengan pengajuan pertanyaan umum dan terarah sehubungan dengan
kanker payudara.
 Pemeriksaan klinis payudara untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya.
 Pemerikasaan payudara dilakukan saat ± 1 minggu dari hari terakhir menstruasi.
Penderita diperiksa dengan badan bagian atas terbuka dan posisi badan tegak.
 Inspeksi untuk melihat simetri payudara kanan dan kiri,kelainan papila, letak dan
bentuk, retraksi puting susu, kelainan kulit, tanda radang, dan ulserasi.
 Dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat keatas untuk melihat ada
tidaknya bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian
yang tertinggal.
 Palpasi dan pemeriksaan kelenjar getah bening regional atau aksila.
Pemeriksaan Penunjang
Ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk menuju diagnosis pasti suatu kanker
payudara, yaitu:
 Termografi yaitu suatu cara yang menggunakan sinar infra red.
 Mammografi yaitu pemeriksaan dengan metode radiologis sinar x yang
diradiasikan pada payudara. Kelebihan mammografi adalah kemampuannya
mendeteksi tumor yang belum teraba (radius 0,5 cm) sekalipun masih dalam
stadium dini. Waktu yang tepat untuk melakukan mammografi pada wanita usia
produktif adalah hari ke 1-14 dari siklus haid. Pada perempuan usia nonproduktif
dianjurkan untuk kapan saja. Ketepatan pemeriksaan ini berbeda-beda berkisar
antara 83%-95%.
 Ultrasonografi, metode ini dapat membedakan lesi/tumor yang solid dan
kistik, dan hanya dapat membuat diagnosis dugaan berdasarkan pemantulan
gelombang suara.
 Scintimammografi adalah teknik pemeriksaan radionuklir dengan
menggunakan radioisotop.
Dalam protokol penanganan kanker payudara, pemeriksaan yang dianjurkan
adalah mammografi dan ultrasonografi. Pemeriksaan gabungan ultrasonografi dan
mammografi memberikan angka ketepatan diagnostik yang lebih tinggi.
Diagnosis Pasti
Diagnosis pasti hanya ditegakan dengan pemeriksaan histopatologis. Bahan
pemeriksaan dapat diambil dengan berbagai cara, yaitu:
a. Biopsi aspirasi (fine needle biopsy)
b. Needle core biopsy dengan jarum Silverman
c. Excisional biopsy dan pemeriksaan potong beku waktu operasi.
D. Dokumentasi
Pemeriksaan USG Mammae
Hasil :
Mammae Dekstra : Tampak bayangan massa hipoechoic, bentuk tidak beraturan,
berbatas tegas, tepi ireguler, noduler, pada posisi jam 9, ukuran 3 cm x 2,64cm
Mammae Sinistra :
Tak tampak lesi, kalsifikasi maupun hypervaskularisasi

Axilla Dekstra :
Tak tampak pembesaran limfonodi
Axilla Sinistra :
Tak tampak pembesaran limfonodi

Kesan :
1. Massa di mammae dekstra dengan tanda malignancy, mengarah gambaran Ca
Mammae
2. Tak tampak limfadenopathy pada axilla dextra maupun sinistra

Pemeriksaan Aspirasi Jarum Halus


Bahan : AJH massa di mammae dextra
Diagnosis Klinis : Susp. Ca Mammae
Kesimpulan : Ditemukan sel ganas

E. Daftar Pustaka
Sjamsuhidajat, R., dan Jong, W. (2011). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dokter Pembimbing Klinik

dr. Surya Habsara Sp.B

Anda mungkin juga menyukai