Oleh:
Tesis dengan judul Desain Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada
Sistem Wind Turbin Menggunakan Metode P&O dan IC yang disusun oleh
Arddy Awangga Kusuma (NIM:1651180008) adalah untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Magister Sains Terapan (M.ST) di Politeknik Negeri
Malang.
Tesis telah diuji dihadapan komite ujian Tesis pada tanggal 26 September 2018
Disetujui oleh:
Mengetahui:
i
Pernyataan Hak Cipta Tesis
Saya dengan ini menyatakan bahwa Tesis saya, baik secara keseluruhan maupun
sebagaian adalah bebas dari unsur plagiasi, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak
benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dan saya
memberikan hak kepada Politeknik Negeri Malang untuk menyimpan dan
mempublikasikan Tesis saya baik secara keseluruhan maupun sebagian dalam
segala format media publikasi mulai saat ini dan seterusnya, dengan mengikuti
peraturan dan perundang-undangan Hak Cipta Republik Indonesia
Tanggal:
ii
Abstrak
iii
Dedikasi
Tesis ini kupersembahkan buat Ayahku dan Ibuku serta saudara-saudaraku yang
telah mensupport aku dari awal hingga tesis ini kelar.
iv
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas kasih karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Analisis Numerik
Dan Desain Antena L Terbalik Pada Aplikasi Penerima TV UHF” yang
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Master Sains
Terapan (S2). Terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu baik dalam proses penelitian
maupun selama penulisan . Ucapan terima kasih ini disampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Langkah Sembiring, M.Sc., Ph.D, selaku dosen
pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
dan arahan selama penyusunan tesis ini serta atas ilmu yang diberikan
selama masa studi pada Jurusan Elektro Program Studi Magister Terapan
Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS, selaku dosen pembimbing 2 yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan semangat
serta motivasi selama penyusunan tesis.
3. Ibu Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc., selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu untuk menguji tesis ini.
Bapak/Ibu dosen yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas ilmu yang
telah diberikan selama masa studi.
4. Kedua orang tua ku (Mama dan Papa), Kakak, keluarga di Makassar dan
Toraja atas kepercayaan, kesabaran, dukungan moril dan materi serta
semangat yang tak pernah berhenti sehingga menjadi kekuatanku selama
menyelesaikan tesis ini. Kalian adalah orang yang paling berarti dalam
hidupku.
5. Yohan Jati Waloeyo, atas kesabaran, motivasi dan menemai penulis selama
lembur di Laboratorium. “I am thankful cos I met someone like you”.
6. Sahabat baikku Titin dan keluarga kecilnya, buat dukungan dan
persahabatan yang selalu menemaniku. Thank’s for being my best friend.
7. Teman-teman seperjuangan Program Magister Terapan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Malang angkatan 2016 untuk keceriaan dan kenangannya
serta telah menjadi bagian dalam perjalanan studiku.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
Ibarat tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu masukan berupa kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan semua pihak.
Penulis
v
Daftar Isi
Cover .....................................................................................................................................
Lembar Pengesahan ........................................................................................................... ii
Pernyataan Hak Cipta Tesis ............................................................................................... ii
Abstrak .............................................................................................................................. iiii
Dedikasi .............................................................................................................................. v
Kata Pengantar ................................................................................................................. viv
Daftar Isi .......................................................................................................................... viv
Daftar Tabel ...................................................................................................................... iix
Daftar Gambar ................................................................................................................... x
Nomenklatur ...................................................................................................................... xi
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Pokok Permasalahan dan Tujuan Penelitian ............................................................... 3
1.3 Kontribusi Penelitian ................................................................................................... 3
1.4 Organisasi Tesis .......................................................................................................... 4
2. STUDI LITERATUR
2.1 Fundamental Antena ................................................................................................... 5
2.2 Antena Inverted L ....................................................................................................... 6
2.3 Parameter Antena ........................................................................................................ 7
2.3.1 as
3. DESAIN ANTENA INVERTED L UNTUK PENERIMA TV UHF
3.1 Pendahuluan .............................................................................................................. 15
4. PENGARUH PERUBAHAN TINGGI ANTENA
4.1 Pendahuluan .............................................................................................................. 24
5. PERUBAHAN DIMENSI BIDANG KONDUKTOR
5.1 Pendahuluan .............................................................................................................. 31
5.2 Hasil dan Pembahasan............................................................................................... 31
5.3 Kesimpulan ............................................................................................................... 36
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 37
Lampiran ........................................................................................................................... 36
vi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Antena Inverted L Untuk Penerima TV UHF ....................................... 15
viii
Nomenklatur
ix
1
Pendahuluan
1
Daya Maksimum (MPPT). MPPT adalah metode yang digunakan untuk
mengoptimalkan output daya sebagai pembangkit listrik. MPPT dalam sistem
operasi kecepatan variabel, seperti generator umpan induksi ganda (DFIG) dan
sistem generator sinkron magnet permanen[9].
Umumnya, metode MPPT dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam mereka yang
tidak menggunakan sensor dan mereka yang menggunakan sensor. Metode tanpa
sensor melacak MPP dengan memantau variasi daya. Metode menggunakan sensor
secara luas dibagi menjadi gangguan dan observasi (P & O) dan tambahan
konduktansi (IC) [10][11][12]. Metode P & O memiliki algoritma sederhana
sehingga mudah diterapkan pada sistem turbin angin. Penggunaan metode P & O
tidak memerlukan informasi dan parameter turbin angin kecepatan angin sehingga
lebih efisien dan memiliki harga terendah di antara metode yang ada. Metode ini
memiliki umpan balik yang sederhana dan pengukuran beberapa parameter.
Kekurangan metode ini menghasilkan osilasi pada kondisi perubahan siklus tugas
steady state karena konstan [13][14]. IC memiliki tingkat kinerja yang mendekati P
& O, tetapi secara umum biaya implementasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan P & O tidak akan dibenarkan oleh peningkatan kinerja[15] dan metode IC
mencari kekuatan puncak [16]. Pada tesis ini, peneliti membandingkan metode
MPPT antara P & O dan sistem IC. Peneliti berniat ingin membandingkan beberapa
metode MPPT untuk mengetahui jenis MPPT yang memiliki efektivitas terbaik.
Perbandingan ini dengan kinerja yang diketahui dari dua sistem dalam pembangkit
tenaga angin.
2
1.4 Organisasi Tesis
BAB 2 Pada bab ini menjelaskan teori sebagai penunjang dalam penelitian.
BAB 3 Menjelaskan pembahasan terhadap perbandingan antara metode MPPT
P&O dan IC
BAB 4 Kesimpulan terhadap hasil penelitian.
3
2
Studi Literatur
2.1. Teori Angin
Tujuan dari turbin angin adalah untuk menangkap energi kinetik yang terkandung
dalam angin dan mengubahnya menjadi energi listrik yang berguna. Energi angin
merupakan penyebab langsung energi surya karena matahari memanaskan atmosfer
tidak sama. Sebagai lapisan udara dapat memiliki suhu yang berbeda, daerah
tekanan atmosfer yang berbeda muncul dan udara mulai bergerak dari tinggi ke
daerah-daerah tekanan rendah menyebabkan fenomena angin. Prosees
pembentukan angin ditunjukkan pada Gambar 2.1
4
(a) (b)
Gambar 2.2. Perbedaan Turbin Angin Sumbu Horisontal dan Vertikal (a) Sumbu
Vertikal (b) Sumbu Horizontal
Tentu saja, tidak semua kekuatan tersedia yang terkandung dalam aliran dapat
ditangkap dan ditransfer ke generator. Output daya turbin ditentukan oleh koefisien
Daya CP, dimana CP adalah perbandingan antara daya turbin Pt dan daya P0 yang
terkandung dalam aliran udara[19]:
Pt Pt
CP (2.2)
P0 1
Av3
2
Ekstraksi ini terkena batasan-batasan tertentu yang diwakili oleh batas Betz's yang
merupakan energi maksimum yang memungkinkan untuk mengubah energi kinetik
5
menjadi mekanik energi tanpa ada kerugian[19]. Nilai ini dihitung dalam[20],
menggunakan prinsip-prinsip aerodinamis dan dirumuskan sebagai berikut:
16
C P ,max 0.593 (2.3)
27
Secara umum, sistem turbin angin modern, Koefisien daya maksimum adalah 0,45.
Semakin tinggi koefisien daya, semakin tinggi efisiensi aerodinamis bilah turbin
angin. Bilah dari turbin angin dirancang sedemikian rupa sehingga sistem bekerja
optimal pada perbandingan kecepatan ujung (TSR). Ini adalah perbandigan
kecepatan ujung pisau untuk kecepatan angin:
vtip r
(2.4)
v v
Dimana,
- r : Jari-jari rotor turbin (m)
- v : Kecepatan sudut poros (rad/s)
Koefisien daya tergantung pada perbandingan kecepatan ujung dan memiliki nilai
maksimal untuk opt tertentu. Turbin angin besar nilai TSR optimal adalah sekitar
6. Seperti turbin juga mampu mengubah sudut pitch pada rotor bilah. Sudut pitch
mempengaruhi koefisien daya dan diadaptasi oleh controller untuk membatasi
output daya kecepatan angin tinggi. Untuk turbin kecil, kontrol ini ini sering tidak
tersedia karena kompleksitas mekanik dan biaya tambahan. Hubungan CP ,
dapat ditentukan melalui eksperimen, tetapi ada juga banyak korelasi dalam
literatur berdasarkan kurva pas dari data eksperimental. Korelasi tersebut
tergantung pada aplikasi, tetapi secara global kurva semua memiliki bentuk yang
sama. Contoh seperti CP( ) kurva ditunjukkan pada Gambar 2.3.
r nom
(2.5)
v
Jika kecepatan angin lebih tinggi dari kecepatan potong keluar (vco), maka rotor
diberhenti dari dua (elektrik dan mekanik) untuk tetap berdiri, ini untuk mencegah
kerusakan pada turbin angin karena kelebihan kecepatan. Jika mungkin, juga
nacelle akan berubah sedemikian rupa sehingga rotor tidak lagi menunjuk ke arah
angin. Untuk setiap wilayah kecepatan angin, nilai TSR optimal lain ada yang dapat
ditunjukkan dengan skema dalam Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Kontrol strategi untuk TSR dengan fungsi kecepatan angin
2.5. Rectifier
Penyerah atau rectifier berfungsi untuk merubah listrik AC mnejadi listrik DC. Hal
ini sangat diperlukan dalam sistem turbin angin mengingant frekuensi listrik AC
keluaran dari sistem sangat berpengaruh oleh kecepatan angin. Semakin besar
kecepatan angin maka frekuensi keluaran juga semakin besar. Oleh karena itu
penyerah akan merubah listrik ac ke dc untuk kemudaian disalurkan ke beban atau
8
diubah kembali menjadi listrik AC dengan frekuensi yang diatur sesui dengan
kebutuhan dengan bantuan inverter [23]. Listrik AC keluaran PMSG akan
disearahkan oleh penyerah diode gelobang penuh tiga fase menggunakan sistem
jembatan dengan enam buah diode. Berikut persamanan (2.6) tegangan rata-rata
(𝑉0) atau DC keluaran penyerah tiga fase yang mana berbading lurus dengan AC
maksimum Vm.
V0 1 2 (2.6)
3Vm
3 3
Vm sin (t )d (t )
3
0,955Vm
Dengan nilai:
- D = Duty Cycle
- 𝑉in = Tegangan masuk
- 𝑉𝑜𝑢𝑡 = Tegangan keluaran
9
2.8. Boost Converter
DC chopper tipe boost dapat mengubah suatu nilai tegangan DC tertentu menjadi
tegangn DC yang lebih tinggi[24]. Untuk rangkaian DC choper tipe boost maka
komponen MOSFET berguna sebagai switch-nya. Ketika MOSFET on dan dioda
off maka arus mengalir menuju induktor dan menjadi proses pengisian arus pada
induktor. Selanjunya saat MOSFET off dan dioda on arus yang ada di induktor akan
dikeluarkan. Sehinga arus yang mengalir pada dioda dan beban adalah arus nilai
penjumlahan antara arus pada sumber dan induktor. Pada saat yang bersamaan
terjadi pula proses pengsisan tegangan pada kapasitor sehingga ripple akan
berkurang. Hubungan antara tegangan masukan dan keluaran DC choper tipe boost
dapat digambarkan melalui persamaan berikut:
Vout 1
(2.8)
Vin 1 D
Sehingga dihasilkan gelombang keluaran dari proses perubahan nilai tegangan
seperti dibawah:
10
Dari gambar 2.6 diatas bahwa arus pada beban (IL) akan naik ketika MOSFET
dalam kondisi off dan turun ketika MOSFET kondisi on. Dengan begitu ketika nilai
duty cycle besar maka semakin besar juga tegangan yang dihasilkan boost
converter. Sedangkan nilai tegangan keluaran selalu lebih besar atau sama dengan
tegangan masukan boost converter. Semakin besar nilai duty cycle maka area
berwarna biru muda diatas juga semakin besar.
(1 D) 2
Lmin R (2.9)
2f
D
C Vout (2.8)
Vout R. f
Dimana,
- 𝑉𝑜𝑢𝑡 : Tegangan Keluaran
- 𝐿mn : Induktansi Induktor
- R : Resistansi resisitor (Ω)
- f : Frekuensi
- C : Kapasitas kapasitor (F)
- ∆𝑉𝑜𝑢𝑡 : Ripple tegangan (V)
12
3
Pembahasan
13
(a)
(b)
Gambar 3.3. Arsitektur sistem energi angin () desain bebas-MPPT Controller (b)
desain P & O dan IC Controller.
14
Gambar 10. Menunjukkan karakteristik rotor torsi awal di bebas MPPT, IC
dan IC P & O. menyerap tenaga paling tinggi atas mulai daripada P & O kondisi.
Tetapi pada waktu Kapan nominal kondisi, IC fewest menyerap kekuasaan daripada
P & O. sedangkan pada P & O pada saat memulai proses kondisi menyerap adalah
paling sedikit kekuatan Namun, pada kondisi nominal P & O paling tinggi daya
menyerap.
Gambar 11. Perbandingan hasil output MPPT bebas, IC dan P & O pada
sistem tenaga angin.
Output dari P & O terbesar dibandingkan IC dan bebas MPPT. Tercatat mendekati
1050 watt. Nilai ini adalah output daya terbesar. Sementara output mendekati nilai
500 watt. Jadi output daya dari sistem turbin menggunakan bebas MPPT, IC dan P
& O memperoleh yang nilai P & O adalah daya output tertinggi. Pada bebas MPPT
dihasilkan nilai yang mendekati 200 watt. MPPT bebas memiliki nilai terkecil
daripada metode P & O dan IC.
Tabel 1. Parameter Sistem Tenaga Angin
Wind Generator Wind Turbine
Parameters Value Parameters Value
15
Wind Generator Wind Turbine
Poles 8 Radius 1m
16
4
Kesimpulan
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa MPPT kontrol tipe P & O
memiliki hasil output daya lebih besar daripada jenis IC. P & O menghasilkan
output daya yang nilai adalah 1050 watt sementara IC menghasilkan output daya
550 Watts. Perbandingan antara IC dan P & O pada kondisi mulai, pindah torsi pada
daya penyerapan, P & O hasil daya penyerapan terkecil dari IC yang 25 Nm
sementara IC 29 Nm. sedangkan dalam kondisi normal, IC hasil terkecil daya
penyerapan yang IC 3 Nm dan O P & 4.5 Nm.
17
Daftar Pustaka
[1] katadata.com, “Inilah Konsumsi Listrik Nasional,” Katadata, 2016.
[Online]. Available:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/11/inilah-konsumsi-
listrik-nasional.
[2] V. D. Sadewo, “Permasalahan bahan bakar minyak Indonesia,” 2018.
[Online]. Available:
https://blogs.uajy.ac.id/deansadewo24/2014/05/21/permasalahan-bahan-
bakar-minyak-indonesia/.
[3] J. Zhou, “Status and Trends Of New Power Generation Technology.”
[4] C. Paper, F. Ronilaya, and T. State, “-Distribution Systems and Dispersed
Generation - CIGRE SC C6 COLLOQUIUM Yokohama 2013 Frequency
and Voltage Droop Contr ....,” no. April, 2014.
[5] E. Adzic, Z. Ivanovic, M. Adzic, and V. Katic, “Maximum power search in
wind turbine based on fuzzy logic control,” Acta Polytech. Hungarica, vol.
6, no. 1, pp. 131–149, 2009.
[6] E. Koutroulis and K. Kalaitzakis, “Design of a Maximum Power Tracking
System for,” vol. 53, no. 2, pp. 486–494, 2006.
[7] F. Valenciaga, S. Member, P. F. Puleston, and P. E. Battaiotto, “Power
control of a solar / wind generation system without wind measurement : A
passivity / sliding mode approach,” IEEE Trans. Energy Convers., vol. 18,
no. 4, pp. 501–507, 2003.
[8] F. Y. Intan Pratiwi, “Potensi Tenaga Angin di Indonesia Bisa
Dikembangkan,” 2018. [Online]. Available:
https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/migas/18/09/21/pfeotv370-
potensi-tenaga-angin-di-indonesia-bisa-dikembangkan.
[9] K. Vigneswaran and P. S. Kumar, “Maximum Power Point Tracking (
MPPT ) Method in Wind Power System,” pp. 680–687, 2016.
[10] K. Shah, V. Gaur, S. Joshi, and N. Patel, “Maximum Power Point Tracking
Methods for Wind and Solar Conversion Systems for Standalone
Generation PSIM based Perturb and Observe Method,” no. April, pp. 46–
54, 2015.
[11] S. M. Raza Kazmi, H. Goto, H.-J. Guo, and O. Ichinokura, “A Novel
Algorithm for Fast and Efficient Speed-Sensorless Maximum Power Point
Tracking in Wind Energy Conversion Systems,” Ind. Electron. IEEE
Trans., vol. 58, no. 1, pp. 29–36, 2011.
[12] D. P. Hohm and M. E. Ropp, “Comparative study of maximum power point
tracking algorithms using an experimental, programmable, maximum
power point tracking test bed,” Photovolt. Spec. Conf. 2000. Conf. Rec.
Twenty-Eighth IEEE, pp. 1699–1702, 2000.
[13] Z. M. Dalala, Z. U. Zahid, W. Yu, Y. Cho, and J. S. Lai, “Design and
analysis of an MPPT technique for small-scale wind energy conversion
systems,” IEEE Trans. Energy Convers., vol. 28, no. 3, pp. 756–767, 2013.
[14] T. Lei, X. Wei, Z. Chengbi, L. Jinhu, and H. Jinwei, “One novel variable
step-size MPPT algorithm for photovoltaic power generation,” IECON
2012 - 38th Annu. Conf. IEEE Ind. Electron. Soc., pp. 5750–5755, 2012.
18
[15] Y. Huang, M. Shen, S. Member, F. Z. Peng, and J. Wang, “Z -Source
Inverter for Residential Photovoltaic Systems,” IEEE Trans. Power
Electron., vol. 21, no. 6, pp. 1776–1782, 2006.
[16] T. Salma and R. Yokeeswaran, “Incremental Conductance Technique for a
Hybrid Wind - Solar Energy System,” vol. 3, no. 5, pp. 2012–2015, 2014.
[17] M. Pidwirny, “Forces Acting to Create Wind,” 2008. [Online]. Available:
http://www.physicalgeography.net/fundamentals/7n.html.
[18] M. Office, “What is wind?,” 2018. [Online]. Available:
https://www.metoffice.gov.uk/learning/wind.
[19] J. F. Manwell, J. G. McGowan, and A. L. Rogers, Wind Energy Explaind:
Theory, Design and Application. 2009.
[20] A. Abdulrazek, “Design and Power Characterization of a Small Wind
Turbine Model in Partial Load,” 2012.
[21] Z. Chen, J. M. Guerrero, F. Blaabjerg, and S. Member, “A Review of the
State of the Art of Power Electronics for Wind Turbines,” IEEE Trans.
Power Electron., vol. 24, no. 8, pp. 1859–1875, 2009.
[22] N. Madani, “Design of a Permanent Magnet Synchronous Generator for a
Vertical Axis Wind Turbine Design of a Permanent Magnet Synchronous
Generator for a Vertical Axis Wind Turbine,” pp. 5–46, 2011.
[23] E. Rogers, “Understanding Buck Power Stages in Switchmode Power
Supplies Application Report,” no. March, p. 36, 1999.
[24] E. Rogers, “Understanding Buck-Boost Power Stages in Switch Mode
Power Supplies,” Power, vol. 18, no. November, pp. 1–32, 2002.
19
Lampiran
asdadd
20