MAKALAH
Oleh :
TOAR SENDUK
NIM. 16051104011
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Udara Dingin”.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang sekiranya
dapat membangun dan memotivasi penulis untuk berkarya lebih baik lagi di masa
mendatang.
Penulis.
ii
DAFTAR ISI
iii
1. PENDAHULUAN
Ikan memiliki kadar protein yang sangat tinggi yaitu sekitar 20 %. Di samping itu
protein yang terkandung dalam ikan mempunyai mutu yang baik, sebab sedikit
kelemahan yakni mudah membusuk. Ikan relatif lebih cepat mengalami pembusukan
daripada daging unggas dan mamalia karena pada saat ditangkap ikan selalu berontak
sehingga banyak kehilangan glikogen dan glukosa. Glikogen dan glukosa pada hewan yang
mati dapat mengalami glikolisis menjadi asam piruvat yang selanjutnya diubah menjadi asam
laktat. Apabila ikan terlalu banyak berontak pada saat ditangkap maka akan banyak
kehilangan glikogen dan glukosa sehingga kandungan asam laktat ikan menjadi rendah.
Dengan demikian nilai pH-nya relatif mendekati normal. Nilai pH yang mendekati normal ini
sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri, sehingga ikan segar harus segera diolah dengan
baik agar layak untuk dikonsumsi. Dan satu – satunya jalan untuk mempertahankan mutu
ikan adalah melalui proses penurunan suhu tubuh ikan atau kita kenal istilah
pendinginan/pengesan.
dingin.
1.3. Tujuan
4
2. PEMBAHASAN
Prinsip pendinginan ikan adalah menurunkan suhu ikan / produk sampai mendekati
0oC dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga ikan lebih awet. Kelebihan
dari proses pendinginan adalah tidak merusak struktur daging ikan dan selain itu biaya yang
dibutuhkan relatif lebih murah daripada proses pembekuan.Oleh karena itu, pengawetan
dengan cara pendinginan ini banyak diaplikasikan pada rantai perjalanan ikan mulai setelah
ikan dipanen sampai pada pendistribusian ke tangan konsumen, contohnya pada waktu
penyimpanan ikan di palka kapal, tahap penampungan, pada pasar – pasar ikan maupun pada
waktu proses pengolahan ikan di perusahaan eksportir ikan (Rahmat Yuliandri, 2013).
Agar dapat mematuhi prinsip itu dengan baik dan agar diperoleh hasil yang
Pendinginan ikan yang berupa produk ikan basah, umumnya dilaksanakan dengan
mengikuti salah satu dari 3 metoda; yaitu dengan es, udara dingin dan air yang
didinginkan. Dalam perhitungan jumlah es yang diperlukan, terdapat dua tahapan yang harus
diperhatikan yaitu tahap penurunan suhu mencapai suhu penyimpanan yang diinginkan (0ºC
5
untuk ikan basah atau 3ºC untuk ikan olahan) dan tahap pemeliharaan suhu penyimpanan dan
distribusi.
Jumlah es yang di gunakan harus di sesuaikan dengan jumlah ikan yang akan di
tangani akan di peroleh suhu pendinginan yang optimal. Jika jumlah es terlalu sedikit
dibandingkan jumlah ikannya maka suhu pendinginan yang dihasilkan tidak cukup dingin
untuk mempertahankan kesegaran ikan dalam waktu yang di tentukan. Sebaiknya, bila
jumlah es terlalu banyak dapat menyebabkan ikan kerusakan fisik karena himpitan atau
Untuk menurunkan suhu ikan sampai pada tingkat suhu yang lebih rendah, maka
jumlah panas yang harus dienyahkan dari ikan dapat dihitung dengan rumus umum berikut :
Q = m . c. Δt
Keterangan:
m = massa ikan
Δt = perbedaan suhu
Kalau berat total ikan yang akan didinginkan adalah 100 kg dan suhu tubuh ikan
Karena untuk melelehkan 1 kg es batu dibutuhkan panas 80 kKal, berat es batu yang
Maka, jumlah es batu yang dibutuhkan untuk mendinginkan ikan 100kg dengan suhu awal
6
Ketebalan lapisan ikan berpengaruh terhadap kecepatan penurunan suhu tubuh ikan.
Semangkin tipis lapisan ikan, kecepatan penurunan suhunya semangkin cepat. Waktu yang
diperlukan untuk mencapai 1,5ºC dari suhu awal tubuh ikan 10ºC dari berbagai perlakuan.
2,5 2
10 4
12,5 6,5
15 9
25 24
60 120
Tabel. Waktu yang diperlukan untuk mencapai 1,5ºC dari suhu awal tubuh ikan 10ºC dari
berbagai perlakuan.
7
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat dari penulisan makalah ini adalah untuk menurunkan suhu
ikan sampai pada tingkat suhu yang lebih rendah, dapat dihitung dengan rumus umum
berikut : Q = m . c. Δt
3.2. Saran
penggunaan es yang tepat pada saat pengolahan ikan demi kemajuan industry perikanan
Indonesia
8
DAFTAR PUSTAKA
Kairi, I. 2012. Media dan Teknik Pendinginan Ikan. Diunggah 23 Januari 2012. Diakses dari :
https://ihsanulkhairi86saja.wordpress.com/2012/01/23/media-dan-teknik-pendinginan-ikan-2/