Anda di halaman 1dari 5

BAB III

TINJAUAN TEORI

3.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat
kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya
fungsi dari alat tubuh (Depkes RI)

Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan adalah perubahan
psikologis sebagai hasil dari proses pemotongan fungsi pkisis dan fisik pada diri anak
yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam kurun waktu tertentu
menuju kedewasaan (Suherman, 2002).

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki makna yang berbeda akan tetapi kedunnya tidak
dapat dipisahkan, pertumbuhan menunjukkan arti perubahan kuantitatif. Pertambahan dalam
ukuran dan struktur. Sedangkan, perkembangan menujukkan perubahan kuantitaif dan
kualitatif ( Elizabet. B. Hurlock. 1978)

sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik,
sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ / individu. Walaupun
demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.

3.2 Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan

Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai
ciri-ciri tersendiri, yaitu :

1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang
berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf
Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
5. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.
6. Yang perlu di ingat mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak adalah setiap
anak adalah individu yang unik, karean adanya faktor bawaan dan lingkungan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pemcapaiannya kemampuan dalam nerkembangnya
juga berbeda. Tetapi akan tetap menuruti patokan umum.

3.3 Faktor yang memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan usia sekolah

Makhluk manusia adalah sistem komplek dan terbuka yang dipengaruhi oleh
dorongan alami dari dalam dan dari lingkungan. Umumnya , dorongan alami
menentukan batasan perkembangan, dimana faktor ekternal menghadirkan
keuntungan untuk mencapai potensi tersebut.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu :
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor
bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui
genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan
intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan
terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan
tulang.
Faktor genetik juga mempengaruhi beberapa karakteristik seperti jenis
kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan
beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal
bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan
tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi sebagai penyedia
kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang
baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan ”bio-
fisiko-psiko-sosial” yang memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari
konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :

a. Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam


kandungan (faktor pranatal)
faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
 Gizi ibu pada waktu hamil
 oksin/zat kimia
 Endokrin
 Infeksi
 Stres
 Imunitas

b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak


setelah lahir (faktor postnatal)
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu
sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada
organ-organ ibunya,ke suatu sistem yang tergantung pada
kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu
sendiri. tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan
menjadi :

 Lingkungan biologis
 Faktor fisik
 Faktor psikososial
 Faktor keluarga dan adat istiadat

3.4 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan.

Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus dan
berliku-liku, proses kompleks yang sering dibagi ke dalam tahap yang diatur sesuai
kelompok umur. Walaupun bagian ini merupakan pilihan, hal tersebut berdasartkan
waktu dan rangkaian tugas perkembangan yang harus dicapai individu untuk maju
ke tahap berikutnya.
Periode Perkembangan usia pra sekolah
Ada beberapa macam perkembangan usia pra sekolh di mulai sejak usia 2 tahun
sampai dengan usia 5 tahun.

a. Dari 2 sampai 3 tahun


– Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
– Membuat jembatan dengan 3 kotak
– Mampu menyusun kalimat
– Mempaergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang
ditunjukan kepadanya
– Menggambar lingkaran
– Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain
di luar keluarganya

b. Dari 3 sampai 4 tahun


– Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
– Berjalan pada jari kaki
– Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
– Mengenal 2 atau 3 warna
– Bicara dengan baik
– Menyebut namanya, jenis kelamin, dan umurnya
– Banyak bertanya
– Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang

c. Dari 4 sampai 5 tahun


– Melompat dan menari
– Pandai bicara
– Dapat menghitung jari-jarinya.
– Mengenal 4 warna

3.5 KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)

Kuisioner pra skrining perkembangan ( KPSP ) adalah suatu daftar pertanyaan yang ditujukan
kepada orangtua dan digunakan sebagai alat untuk melakukan skrining
pendahuluan
perkembangan ank usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.
1. Kegunaan KPSP
KPSP dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan perkembangan anak.
Namun hasil positif tidak selalu berarti bahwa perkembangan anak tersebut normal, tetapi hal
ini menunjukkan anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Cara penggunaan KPSP
Petugas kesehatan dilapangan membaca KPSP terlebih dahulu dan kemudian
memberi
kesempatan kepada orangtua untuk menjawab kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia
anak. Hasil dicatat di dalam kartu Data Tumbuh Kembang.
3. Cara menhitung usia anak
Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan. Satu tahun sama dengan 12 bulan, satu bulan
sama dengan 30 hari. Kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan
4. Cara memilih pertanyaan KPSP
Pertanyaan ditujukan kepada orangtua dan dipilih kelompok pertanyaan yang sesuai dengan
usia anak.
5. Cara memilih KPSP
a. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
b. Hitung jawaban “ Ya “
c. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ 9 atau 10 berarti anak yang diperiksa normal (
N)
d. Apabila jumlah jawaban “ Ya ” kurang dari 9 maka perlu diteliti kembali
mengenai:
Cara menghitung usia anak
Cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak
Apakah jawaban orangtua/ pengasuh sesuai denagn usia yang dimaksudkan
e. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ kurang dari 7 atau 8 untuk dilakukan
pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian ( U ). Apabila hasilnya tetap maka
anak tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut/ dirujuk ( TN ).
f. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ sama dengan 6 atau kurang, maka
anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau dirujuk ( TN ).

Anda mungkin juga menyukai