Anda di halaman 1dari 9

PASAR

1. Pengertian Pasar
Pasar atau dalam bahasa Inggrisnya market ialah suatu tempat bertemunya pembeli dan
penjual untuk melakukan transaksi ekonomi yakni dengan menjual ataupun membeli suatu barang
dan jasa atau sumber daya ekonomi dan beragam faktor produksi lainnya.
Umumnya, arti pasar tidak merujuk ke suatu lokasi maupun tempat-tempat tertentu, hal
tersebut karena pasar tidak mempunyai batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi
modern bisa meniadakan hambatan ataupun batasan-batasan geografis, sehingga bisa
memungkinkan penjual dan pembeli ber transaksi tanpa mesti saling melihat wajah satu sama lain
atau bertemu langsung.

Pengertian pasar yang dibahas disini lebih menitik beratkan kepada arti ekonomi yakni untuk
transaksi jual dan juga beli. Dalam artian ilmu ekonomi, pengertian pasar yakni sebagai besarnya
permintaan dan juga penawaran pada jenis barang atau jasa tertentu. Pengertian pasar ialah
permintaan serta penawaran secara keseluruhan untuk jasa atau barang tertentu. Pengertian pasar
lebih merujuk kepada seluruh aktivitas penawaran dan permintaan termasuk di dalamnya modal,
surat berharga, tenaga kerja, dan uang.

Pada prinsipnya, kegiatan perekonomian yang terjadi di pasar berdasarkan dengan adanya
kebebasan dalam bersaing, baik itu untuk pembeli atauupun penjual. Penjual memiliki kebebasan
untuk memutuskan barang dan jasa apa yang semestinya untuk diproduksi serta yang akan di
distribusikan. Sedangkan bagi pembeli atau konsumen memiliki kebebasan dalam membeli serta
memilih barang atau jasa yang sesuai dengan tingkat daya beli konsumen itu.

Dalam berbagai kegiatan dan kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar sangat penting bagi
kehidupan. Hal tersebut karena jika terdapat kebutuhan yang tidak dapat dihasilkan sendiri, orang
dapat memperoleh kebutuhan itu di pasar. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dan
juga memenuhi kebutuhannya dengan membawa sejumlah uang guna sebagai pembayaran
harganya.

Berikut ini beberapa pengertian pasar menurut para ahli:


a. William J.Stanton
Ia berpendapat bahwa pengertian pasar ialah sekumpulan orang yang memiliki keinginan
untuk puas, uang yang digunakan untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan
uang tersebut.

b. Kotler dan Amstrong


Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian pasar ialah seperangkat pembeli aktual
dan juga potensial dari suatu produk atau jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan
jumlah orang yang menunjukkan tentang kebutuhan, memiliki kemampuan dalam bertransaksi.

c. KBBI
Menurut KBBI, pengertian pasar merupakan tempat sekumpulan orang melakukan transaksi
jual-beli. Merupakan sebuah tempat untuk jual beli yang diadakan oleh sebuah organisasi atau
perkumpulan dan sebagainya dengan maksud untuk dapat mencari derma.
Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual dan pembeli sebagai sebuah pasar, dimana
penjual tersebut akan mengirimkan produk dan jasa yang mereka produksi dan juga guna
menyampaikan atau mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka akan
mendapatkan uang dan informasi dari pasar tersebut.

2. Ciri-ciri Pasar
Berikut ialah beberapa ciri-ciri yang dimiliki pasar:

a. Adanya calon pembeli dan penjual.


b. Adanya jasa maupun barang yang akan diperjualbelikan.
c. Adanya proses penawaran dan permintaan oleh kedua pihak
d. Adanya interaksi antara pembeli dan penjual, baik langsung ataupun tidak.

3. Klasifikasi Pasar
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional ialah sebuah pasar dimana tempat itu merupakan tempat bertemunya para
penjual dan pembeli juga terdapat transaksi jual beli secara langsung serta biasanya terjadi proses
tawar-menawar. Bangunan dari pasar tradisional umumnya berupa los, kios-kios ataupun gerai,
juga dasaran terbuka yang dibuka oleh para penjual maupun dari pengelola pasar.

Pada umumnya pasar tradisional menjual beragam macam barang kebutuhan yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari, jasa, dan lainnya. Pasar tradisional masih cukup banyak ditemukan
di berbagai daerah-daerah di Indonesia. Beberapa pasar tradisional yang terkenal ialah pasar
Klewer di Solo, pasar Beringharjo di Yogyakarta, serta daerah-daerah yang lainnya. Pasar
tradisional itu masih terus mencoba untuk bertahan menghadapi ancaman dari adanya pasar
modern.

b. Pasar Modern
Umumnya, pasar modern tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan pasar tradisional, tetapi
pasar modern terdapat penjual dan pembeli yang tak bertransaksi secara langsung melainkan
konsumen ataupun pembeli melihat label harga yang telah tertulis dalam barang tersebut, pasar
modern terdapat dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri atau disebut
swalayan atau bisa juga dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual di pasar modern,
selain dari bahan makanan, ada juga barang lainnya dan biasanya barang tersebut dapat bertahan
lama. Contoh pasar modern ialah minimarket, supermarket dan lain sebagainya.

4. Jenis-jenis Pasar
Jenis pasar memiliki beragam kategori, mulai dari berdasarkan bentuk kegiatannya, cara
transaksi, waktu dan menurut jenis barangnya.

a. Jenis-jenis pasar berdasarkan bentuk kegiatannya


Jenis pasar dalam kategori ini dibagi menjadi 2, yakni pasar nyata (konkret) dan pasar tidak nyata
(abstrak).
1) Pasar nyata
Pasar nyata atau pasar konkret ialah suatu pasar dimana terdapat beragam jenis barang yang
diperjualbelikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh dari pasar nyata ini ialah pasar swalayan
dan juga pasar tradisional.

2) Pasar tidak nyata


Pasar abstrak ialah seuatu pasar dimana proses jual beli tidak dilakukan secara langsung, tetapi
hanya menggunakan surat dagang saja. Contoh dari pasar abstrak ialah pasar online, pasar valuta
asing, pasar modal, dan pasar saham.

b. Jenis-jenis pasar berdasarkan cara transaksinya


Jenis pasar dalam kategori ini dibagi menjadi 2, yakni pasar tradisional dan pasar modern.
1) Pasar tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para pembeli dan penjual bisa saling
tawar menawar secara langsung. Berbagai jenis barang yang diperjualbelikan ialah barang yang
berupa barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari.

2) Pasar modern
Pasar modern ialah sebuah pasar yang bersifat modern dimana terdapat beragam macam barang
yang diperjualbelikan dengan harga yang telah pas dan dengan layanan yang mandiri. Tempat
berlangsungnya pasar modern ialah di plaza, mal, dan tempat-tempat yang lainnya.

c. Jenis-jenis pasar berdasarkan jenis barangnya


Jenis pasar dalam kategori ini dibagi menjadi 2, yakni pasar barang konsumsi dan pasar daya
produksi.

1) Pasar barang konsumsi


Pasar barang konsumsi ialah suatu pasar yang memperjualbelikan beragam jenis barang yang bisa
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kehidupan sehari-hari manusia.

2) Pasar daya produksi


Pasar sumber daya produksi ialah suatu pasar yang memperjualbelikan barang-barang atau jasa
faktor-faktor produksi, misalnya, tenaga kerja, mesin-mesin,dan tenaga ahli.

d. Jenis-jenis pasar berdasarkan waktunya


Jenis pasar dalam kategori ini dibagi menjadi 5, yakni pasar harian, mingguan, bulanan, tahunan
dan pasar kontemporer.

1) Pasar harian
Pasar harian ialah tempat di mana pertemuan antara pembeli serta penjual yang bisa dilakukan
setiap harinya. Pasar harian umumnya menjual beragam jenis barang kebutuhan konsumsi,
kebutuhan bahan mentah, kebutuhan jasa, serta kebutuhan produksi.

2) Pasar mingguan
Pasar mingguan ialah pasar yang melakukan kegiatannya setiap seminggu sekali. Umumnya pasar
mingguan terdapat di daerah yang penduduknya masih sedikit, seperti di pedesaan.

3) Pasar bulanan
Pasar bulanan ialah pasar yang melakukan kegiatannya sebulan sekali, dan hanya terdapat di
daerah-daerah tertentu. Umumnya, para pembeli di pasar tersebut membeli barang-barang tertentu
dan kemudian dijual kembali, contoh pasar bulanan ialah pasar hewan.

4) Pasar tahunan
Pasar tahunan ialah pasar yang diselenggarakan tiap setahun sekali. Pasar tahunan umumnya
bersifat nasional dan diperuntukkan untuk promosi terhadap sebuah produk baru. Contoh pasar
tahunan antara lain ialah : Pameran Pembangunan, Pekan Raya Jakarta, dan lain-lain.

5) Pasar kontemporer
Pasar temporer ialah pasar yang diselenggarakan hanya pada waktu tertentu serta pasar temporer
bisa terjadi secara tak rutin atau hanya sesekali saja. Umumnya, pasar temporer dibuka untuk
merayakan suatu peristiwa tertentu. Contoh dari pasar temporer ialah Bazar.

5. Fungsi Pasar
Berikut ialah beberapa fungsi pasar:

a. Fungsi distribusi produk


Salah satu fungsi pasar ialah fungsi distribusi produk, distribusi ialah suatu aktivitas
menyalurkan barang atau jasa yang diproduksi oleh produsen kepada para konsumen. Fungsi pasar
sebagai tempat distribusi produk dikarenakan pasar merupakan tempat para produsen untuk
mendistribusikan produk mereka kepada penjual sebagai distributor yang kemudian akan
disalurkan kepada konsumen.

b. Fungsi penetapan harga


Pasar dapat menjadi tempat atau media penetapan harga. Ini dikarenakan di pasar ada
interaksi antara penjual dan pembeli ataupun antar penjual lainnya, interaksi ini biasanya berisi
tentang tawar menawar dalam menentukan harga dari sebuah produk. Karena itu pasar bisa
dijadikan tempat penetapan harga.

c. Fungsi promosi
Pasar juga memiliki fungsi promosi. Sebab pasar merupakan tempat paling tepat untuk
memperkenalkan produk-produk yang dijual oleh para penjual, biasanya promosi dilakukan jika
ada produk baru.

d. Fungsi penyerapan tenaga kerja


Pasar merupakan salah satu lapangan kerja yang sangat membutuhkan tenaga kerja. Beragam
profesi biasa melakukan aktivitasnya disana, misalnya ojek, tukang parkir, dan penjual lainnya.
PEMASARAN

A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
a. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
b.Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas,
nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat
membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan
dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan
pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler
dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan
manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan
(Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk
mencapai tujuan – tujuan organisasi.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)


Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu penggambaran atas
hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu
harga dan waktu tertentu
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual
di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku
para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak
bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu
pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta
oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan
ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-
faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk
terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau
pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka
penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga
yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang
yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba
memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar.
Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai
pengganti barang yang harganya mahal.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah
barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut
berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya
semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang
disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak
berubah (ceteris paribus).
Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara lain
adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan
pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan
banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan
teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga barang
pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.
1. SEGMENTASI PASAR
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995)mengatakan bahwa segmentasi
pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
2. Kriteria segmentasi pasar
Segmen pasar sebaiknya memenuhi kriteria berikut ini:
• Dapat diukur (measurable)
• Dapat diakses oleh saluran distribusi
• Memberikan respon yang berbeda terhadap marketing mix
• Bersifat stabil (tidak terlalu cepat berubah)
• Memiliki ukuran yang cukup besar supaya menguntungkan
Penentuan Sasaran Pasar (Market Targetting)
Setelah mengadakan pengelompokan atau pembagian pasar keseluruhan ke dalam
segmen-segmen pasar yang homogen, maka perusahaan perlu melakukan penetapan pasar
sasaran (target market). Segmentasi pasar pada dasarnya menunjukkan peluang pasar yang
dihadapi perusahaan, selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi macam-macam segmen
yang ada untuk memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran.
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan
potensi laba masing-masing segmen, daya tarik laba jangka panjang suatu segmen, dan
tujuan jangka panjang perusahaan. Sedangkan untuk memilih pasar sasaran, perusahaan
perlu dapat mempertimbangkan tiga alternatif strategi:

1. Undifferentiated Marketing
Yaitu usaha untuk meninjau pasar secara keseluruhan yang mendasarkan pada kesamaan-
kesamaan kebutuhan konsumen dengan mencoba mengembangkan produk tunggal untuk
memenuhi keinginan banyak orang.
Misal penawaran gula merah dan minyak goreng tanpa merek yang dibutuhkan semua orang.
2. Differentiated marketing
Yaitu usaha untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar tertentu dengan membagi
pasar ke dalam dua kelompok atau lebih. Misal suatu perusahaan yang menawarkan berbagai
macam merek dengan kemasan yang berbeda-beda untuk ditujukan pada segmen pasar yang
berbeda.
3. Concentrated Marketing
Yaitu usaha untuk memusatkan usaha pemasaran perusahaan pada satu atau beberapa
kelompok pembeli saja dengan menempatkan posisinya pada segmen pasar yang terbesar
yang paling menguntungkan. Misal penawaran sepeda motor jenis bebek dengan empat
tak yang mempunyai potensi pasar yang tinggi.
Penentuan Posisi Produk (Product Positioning)
Setelah mengadakan segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar, perusahaan perlu
melakukan penentuan posisi penawarannya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,
perusahaan perlu mengembangkan strategi penentuan posisi produk ke pasar sasaran yang
dituju. Adapun pengertian penentuan posisi produk adalah sebagai berikut:

Penentuan posisi adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang
ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan
perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing(Kotler,1997).

Berbagai cara dapat dilakukan pemasaran dalam melakukan pemosisian produk, tidak
hanya dengan menggunakan atribut. Berikut berbagai cara positioning yang dapat
dikembangkan:
1. Positioning berdasarkan perbedaan produk
Yaitu dengan menunjukkan kepada pasarnya tentang perbedaan/kekhasan produk (unique
product feature). Misal untuk produk paritas seperti tepung terigu, produsen dapat
menyisipkan resep kue bermutu ke dalam kemasannya. Kelemahan cara ini adalah mudah
ditiru pesaing.
2. Positioning berdasarkan manfaat produk
Sepanjang konsumen menganggap manfaat suatu produk sangat diperlukan konsumen,
perusahaan dapat menonjolkan item ini. Beberapa bentuk manfaat produk yang dapat
ditonjolkan antara lain waktu, kemudahan, kejelasan, kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan
dan sebagainya. Manfaat dapat bersifat ekonomis (murah, wajar, sesuai dengan kualitas),
fisik (tahan lama, bagus, enak dilihat) atau emosional (berhubungan self image)
3. Positioning berdasarkan pemakaian
Shampo Clear dan minuman Gatorade menggunakan positioning ini. Shampo Clear dengan
manfaat anti ketombe dan Gatorade yang ditonjolkan sebagai minuman kesegaran bagi para
atlet dengan manfaat penghilang dahaga.
4. Positioning berdasarkan kategori produk
Produk-produk yang muncul dalam suatu kategori produk seperti Sampoerna A Mild
menggunakan positioning ini. Karena rokok-rokok yang sebelumnya lebih menggambarkan
sosok pria sejati, keras, kaya aroma. Dengan kategori low tar and nicotine, rokok ini lebih
menonjolkan sebagai rokok pertama yang “lebih sehat” dari rokok-rokok yang keras.
5. Positioning kepada pesaing
Di Amerika Serikat, Avis mengatakan sebagai “we are number 2” sehingga onsumen menjadi
ingat bahwa Avis memang nomor 2 setelah Hertz yang memang nomor 1. Di Indonesia,
karena perbandingan secara tidak langsung dilarang, maka pemasara menggunakan cara
tidak langsung. Di saat Djarum dan Bentoel mengeluarkan LA Lights dan Star Mild, mala
Sampoerna mengatakan “how low can you go” pada iklannya.
6. Positioning melalui imajinasi
Imajinasi seperti tempat, orang, benda, situasi, menjadikan positioning ini memiliki makna
hubungan asosiatif. Misal, LA light diasosiasikan dengan Los Angeles, Marlboro
diasosiasikan dengan koboi, Amerika, sabun Lux degan artis-artis/ bintang film muda dan
sepatu Nike dengan bintang olahraga terkenal.
7. Positioning berdasarkan masalah
Terutama untuk barang baru yang belum dikenal, positioning dilakukan dengan menyinggung
pada persoalan actual untuk dapat mendapatkan kepercayaan publik. Seperti Gerakan
Disiplin Nasional dalam upaya mengembalikan kepercayaan public pada perbankan, penerapan
peraturan baru telah menggunakan positioning ini.

Anda mungkin juga menyukai