Anda di halaman 1dari 3

PNEUMONIA,

BRONKOPNEUMONIA
No
:
Dokumen
No Revisi :
SOP Tanggal : 1 Januari
Terbit 2017
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS ILYAS HAIRUN
DUNGINGI NIP.19740123 199602 1 001
Pneumonia adalah peradangan/inflamasi parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli,
sertamenimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas
setempat. Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri)
1. Pengertian dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi dll).
Pneumonia yang dimaksud di sini tidak termasuk dengan pneumonia yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Pneumonia merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia di bawah lima
tahun (balita).

2. Tujuan Penatalaksanaan pneumonia sesuai standar terapi

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang kebijakan layanan klinis

Keputusan Menteri Kesehatan No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan


4. Referensi Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur 1. Hasil Anamnesis ( Subjektif)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan lesi kemerahan yang awalnya
satu kemudian diikuti dengan lesi yang lebih kecil yang
menyerupai pohon cemara terbalik. Lesi ini kadang-kadang
dikeluhkan terasa gatal ringan.
Faktor Risiko
Etiologi belum diketahui, ada yang mengatakan hal ini
merupakan infeksi virus karena merupakan self limited
disease.

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjuang Sederhana ( Objektif)


Gambaran klinik biasanya ditandai dengan :
1. Demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi
40°C

2. Batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang


disertai darah
3. Sesak napas
4. Nyeri dada

3. PenegakkanDiagnotik ( Assessment )
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Untuk diagnosis defenitif dilakukan
pemeriksaan penunjang.
Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika pada
foto toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif
ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini:
1. Batuk-batuk bertambah
2. Perubahan karakteristik dahak / purulen
3. Suhu tubuh > 38°C (aksila) / riwayat demam
4. Pemeriksaan fisik : ditemukan tanda-tanda konsolidasi,
suara napas bronkial danronki
5. Leukosit > 10.000 atau < 4500

4. PenatalaksanaanKompherensif ( Plan)
Dalam hal mengobati penderita pneumonia perlu
diperhatikan keadaan klinisnya. Bila keadaan klinis baik dan
tidak ada indikasi rawat dapat diobati di rumah. Juga
diperhatikan ada tidaknya faktor modifikasi yaitu keadaan
yang dapat meningkatkan risiko infeksi dengan
mikroorganisme patogen yang spesifik.
1. Pengobatan suportif / simptomatik
a. Istirahat di tempat tidur
b. Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
c. Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat
penurun panas
d. Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
2. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik yang harus
diberikan kurang dari 8 jam.

Konseling dan Edukasi


1. Edukasi

Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai


pencegahan infeksi berulang, pola hidup sehat termasuk
tidak merokok dan sanitasi lingkungan.
2. Pencegahan

Poli Umum
6. Unit Terkait
Perkesmas

Anda mungkin juga menyukai