Anda di halaman 1dari 7

JAMUR BERACUN

Ada beribu-ribu jenis jamur di dunia ini. Sebagian di antaranya aman dan baik untuk
dikonsumsi sehari-hari. Akan tetapi, ada juga jenis jamur yang beracun dan berbahaya jika
dikonsumsi. Salah satunya adalah magic mushroom yang juga dikenal sebagai jamur kotoran
sapi.

Jamur ini bukan untuk dimakan sehari-hari, melainkan sebagai pemicu halusinasi. Beberapa
orang sengaja mengonsumsinya secara ilegal untuk mencari kesenangan sesaat. Namun,
apakah Anda sudah tahu sebenarnya apa itu magic mushroom dan efeknya bagi tubuh? Simak
saja informasi lengkap berikut ini untuk mencari tahu.

Apa itu magic mushroom?


Magic mushroom adalah sebutan bagi kira-kira 75 spesies jamur liar yang mengandung zat
kimia alami bernama psilosibin. Jamur-jamur tersebut biasanya tumbuh di kotoran hewan
ternak seperti sapi dan kerbau. Kandungan zat psilosibin inilah yang dicari karena bisa
menyebabkan sensasi tertentu yang intens, tergantung pada kondisi psikologis orang yang
mengonsumsinya.

Pasalnya, psilosibin akan langsung menyerang sel-sel dan sistem otak Anda. Akibatnya,
oksigen pun jadi terhambat untuk masuk ke otak. Hal ini membuat kerja otak jadi lebih
lambat. Maka itu, Anda akan merasakan efek-efek yang tidak wajar setelah mengonsumsinya.

Jamur ini biasanya dikeringkan atau dimakan mentah. Pengguna juga bisa mencampurkannya
dalam telur, masakan, teh, atau minuman lainnya. Ada juga pengedar yang mengolah jamur
“ajaib” ini jadi bubuk agar bisa diisap melalui hidung.

Magic mushroom tergolong sebagai narkotika


Di Indonesia, peredaran dan penggunaan jamur kotoran sapi ini termasuk tindak kriminal.
Karena zat dan efek yang ditimbulkan, pemerintah mengkategorikan magic mushroom
sebagai narkoba golongan satu. Larangan ini tercantum dalam Undang-undang Narkotika No.
35 Tahun 2009.

Efek makan magic mushroom


Setelah makan jamur ini, Anda mungkin merasakan efeknya dalam waktu kira-kira 20 sampai
30 menit. Ini tergantung pada kandungan psilosibin yang berbeda-beda dalam setiap jamur
yang dipanen. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin terjadi setelah efeknya terasa.

Efek magic mushroom pada pikiran dan kesadaran

 Emosi yang membuncah. Bisa jadi bahagia berlebihan, sedih berlebihan, atau marah
berlebihan
 Tidak bisa membedakan khayalan dan yang nyata
 Kecemasan
 Serangan panik
 Disorientasi atau linglung
 Ketakutan atau paranoia
 Merasa hal-hal di sekitarnya sangat lucu atau sangat menyedihkan

Efek magic mushroom pada tubuh

 Mati rasa, terutama pada wajah


 Tekanan darah dan detak jantung meningkat
 Mulut kering, bahkan sampai mual dan muntah
 Otot lemas, kedutan, atau kejang
 Panas tinggi sampai menggigil dan penuh keringat
 Tidak bisa mengendalikan kapan harus buang air kecil

Bahaya makan magic mushroom


Belum begitu banyak hasil penelitian yang mempelajari bahaya magic mushroom dalam
jangka panjang. Maka, belum dapat dipastikan apakah jamur kotoran sapi ini bisa
menyebakan kecanduan. Akan tetapi, magic mushroom memang bisa membuat Anda jadi
lebih kebal terhadap psilosibin dan harus menambah porsinya lagi untuk mendapatkan
sensasi yang sama.

Berikut adalah hal-hal yang mungkin terjadi kalau Anda sering makan magic mushroom
dalam jangka panjang:

 Perubahan pola pikir (jadi lebih kacau dan tidak teratur)


 Fungsi kognitif otak menurun
 Delusi dan halusinasi
 Perilaku yang impulsif (berisiko dan tidak pikir panjang)
 Perubahan suasana hati yang drastis dan tidak terduga
 Kematian karena tindakan sembrono dan berbahaya, misalnya bunuh diri
TEMBAKAU GORILA

Apa itu tembakau cap gorila? Mungkin informasi ini telah menjadi viral di kalangan
masyarakat terutama di sekolah sekolah yang wajib mewaspadai beredarnya bungkusan
dengan logo gorila. Lalu apa sih barang tersebut?

Menurut informasi dari pembuatnya sekaligus tersangkanya mengaku bahwa tembakau cap
gorila dibuat dari bahan bahan alami organik yaitu cengkeh, Lion’s Tail dan Wild Dagga.
Ketiga tumbuhan ini dikeringkan dan ditumbuk sehingga menjadi satu. Setelah penumbukan
selesai, barulah dilinting seperti batang rokok yang ukurannya sedikit lebih panjang. Cara
pengkonsumsiannya juga sama seperti rokok yaitu dihisap dan dikeluarkan kembali.

Kemasan kemasan tembakau cap gorila ini sangat beragam karena tidak hanya satu industri
saja yang memproduksinya, ada pula kemasan seperti lintingan rokok dan ada pula seperti
kemasan teh bungkusan tanpa lintingan. Menurut para industri yang di interview oleh polisi,
informasi ini berasal dari aktivitas aktivitas bandar narkotika diluar negeri.

Lalu, Apa Efek Atau Kenikmatan Dari


Pengkonsumsinya?
Banyak kalangan remaja yang belum mengenal efek samping, kenikmatan setelah menghisap
tembakau berlogo gorila besar ini. Bagi kalangan mahasiswa mungkin sudah mengetahuinya,
karena sebagian besar rokok jenis tembakau cap gorila sangat mudah menyebar di kampus
kampus kota besar maupun kabupaten.

Menurut salah satu pengguna tembakau cap gorila yang di intrograsi adalah merasakan
sensasi nge-fly namun tubuh tidak dapat bergerak seperti layaknya tertiban gorila besar.
Maka dari itulah jenis narkotika ini disebut sebagai “tembakau cap gorila”, atau dalam slogan
diberikan kata “bersiaplah untuk tertiban gorila besar di punggung anda”.

Salah satu mahasiswa dari jakarta berinisial (R) juga penasaran dengan rokok demikian, dia
mengaku bahwa rokok tembakau cap gorila yang dihisapnya tidak memberikan rasa apa –
apa, namun memberikan sensasi ceria setelah hisapan ketiga hingga seterusnya, namun pada
akhirnya si “R” mengalami kepanikan karena tubuhnya sangat berat, mula mula hanya di
punggungnya saja lama kelamaan total tubuhnya tidak bisa bergerak.

Efek buruk yang dihasilkan setelah penggunaan Tembakau Cap Gorila diantaranya :

1. Jantung berdebar
2. Kejang otot
3. Halusinasi intens
4. Gangguan psikis
5. Muntah muntah
6. Perasaan untuk bunuh diri lebih besar
7. Menjadi pemarah dan ingin melakukan tindakan kriminal
8. Tremor (menggigil) terus menerus.
9. Ketergantungan untuk meredakan semua gejala 1 – 8
10. Kesemutan
11. Berkeringat

Terbuat dari apakah Tembakau Cap Gorila Ini


Sebenarnya?
Bahan yang terkandung pada logo ccap gorila memang tergolong organik, namun dari hasil
lab mengatakan bahwa tembakau tersebut telah dicampuri zat berbahaya seperti synthetic
cannabinoids dan apesiminika . Menurut lab.bnn.go.id Synthetic cannabinoids merupakan
senyawa dapat melakukan pengikatan terutama pada sumsum tulang belakang, Synthetic
cannabinoids telah di tetapkan pada tahun 2014 sebagai senyawa narkotika. Kedua bahan ini
berbentuk cair yang disemprotkan ke dalam tembakau tersebut, sehingga memberikan kesan
seperti ganja sintetis.
Jamu

Jamu merupakan bahan obat alam yang sediannya masih berupa simplisia sederhana,
seperti irisan rimpang, daun atau akar kering. Sedang khasiatnya dan keamanannya baru terbukti
setelah secara empiris berdasarkan pengalaman turun-temurun. Sebuah ramuan disebut jamu jika
telah digunakan masyarakat melewati 3 generasi. Artinya bila umur satu generasi rata-rata 60 tahun,
sebuah ramuan disebut jamu jika bertahan

minimal 180 tahun. Sebagai contoh, masyarakat telah menggunakan rimpang


temulawak untuk mengatasi hepatitis selama ratusan tahun. Pembuktian khasiat tersebut baru
sebatas pengalaman, selama belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa temulawak
sebagai antihepatitis. Jadi Curcuma xanthorriza itu tetaplah jamu. Artinya ketika dikemas dan
dipasarkan, prosuden dilarang mengklaim temulawak sebagai obat. Selain tertulis "jamu",
dikemasan produk tertera logo berupa ranting daun berwarna hijau dalam lingkaran. Di pasaran
banyak beredar produksi kamu seperti Tolak Angin (PT. Sido Muncul), Pil Binari (PT. Tenaga Tani
Farma), Curmaxan dan Diacinn (Lansida Herbal), dll.

Obat Herbal Terstandar (OHT)

Jamu dapat dinaikkan kelasnya menjadi herbal terstandar dengan syarat bentuk
sediaannya berupa ekstrak dengan bahan dan proses pembuatan yang terstandarisasi. Disamping itu
herbal terstandar harus melewati uji praklinis seperti uji toksisitas (keamanan), kisaran dosis,
farmakodinamik (kemanfaatan) dan teratogenik (keamanan terhadap janin). Uji praklinis meliputi
in vivo dan in vitro. Riset in vivo dilakukan

terhadap hewan uji seperti mencit, tikus ratus-ratus galur, kelinci atau hewan uji lain.
Sedangkan in vitro dilakukan pada sebagian organ yang terisolasi, kultur sel atau mikroba. Riset in
vitro bersifat parsial, artinya baru diuji pada sebagian organ atau pada cawan petri. Tujuannya untuk
membuktikan klaim sebuah obat. Setelah terbukti aman dan berkhasiat, bahan herbal tersebut
berstatus herbal terstandar. Meski telah teruji secara praklinis, herbal terstandar tersebut belum
dapat diklaim sebagai obat. Namun konsumen dapat mengkonsumsinya karena telah terbukti aman
dan berkhasiat. Hingga saat ini, di Indonesia baru 17 produk herbal terstandar yang beredar di
pasaran. Sebagai contoh Diapet (PT. Soho Indonesia), Kiranti (PT. Ultra Prima Abadi), Psidii (PJ.
Tradimun), Diabmeneer (PT. Nyonya Meneer), dll. Kemasan produk Herbal Terstandar berlogo jari-
jari daun dalam lingkaran.

Obat Fitofarmaka

Pengertian Fitofarmaka merupakan status tertinggi dari bahan alami sebagai "obat
".Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis
pada manusia. Dosis dari hewan coba dikonversi ke dosis aman bagi manusia. Dari uji itulah dapat
diketahui kesamaan efek pada hewan coba dan manusia. Bisa jadi terbukti ampuh ketika diuji pada
hewan coba, belum tentu ampuh juga ketika dicobakan pada

manusia. Uji klinis terdiri atas single center yang dilakukan di laboratorium penelitian
dan multicenter di berbagai lokasi agar lebih obyektif. Setelah lolos uji fitofarmaka, produsen dapat
mengklaim produknya sebagai obat. Namun demikian, klaim tidak boleh menyimpang dari materi uji
klinis sebelumnya. Misalnya, ketika uji klinis hanya sebagai antikanker, produsen dilarang mengklaim
produknya sebagai anti kanker dan juga anti diabetes.

Anda mungkin juga menyukai