Anda di halaman 1dari 32

Curahkan

masalahm
u
dapatkan
solusimu
Rabu, 28 September 2016

contoh makalah tentang


kesiapsiagaan bencana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN


....................................................... 1
1.2 PERMASALAHAN
..................................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENELITIAN
............................................................................ 1
1.4 METODE PENELITIAN
.......................................................................... 1
1.5 KEGUNAAN PENELITIAN
..................................................................... 2
1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN
................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................ 3
2.1 KESIAPSIAGAAN BENCANA
................................................................. 3
2.2 GEMPA BUMI
............................................................................................ 5
2.3 BANJIR
........................................................................................................ 6
2.4 TSUNAMI
.................................................................................................... 7
2.5 LONGSOR
................................................................................................... 8
2.6
KEKERINGAN............................................................................................. 9
2.7 ANGIN TOPAN
........................................................................................ 10
2.8 GUNUNG API
.......................................................................................... 11
2.9 PERUBAHAN IKLIM
............................................................................. 13
2.10 ORGANISASI PENANGGULAN BENCANA DI INDONESIA
...... 15

I
BAB III PENUTUP
.................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN
......................................................................................................
3.2 SARAN
...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
..............................................................................................................

II
KERTAS PINK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
Judul makalah ini sengaja dipilih karena
penulis tertarik dengan masalah yang berkaitan
dengan lingkungan, selain itu karena sekarang
bahkan beberapa puluh tahun yang lalu, baik di
INDONESIA maupun di Mancanegara seringkali
ditimpa berbagai bencana dan musibah alam,
yang sebenernya bukan hanya karena takdir
semata, tetapi karena ulah manusia itu sendiri.
Yang telah membuat penulis prihatin dan ingin
sekali membantu pembaca dengan memberikan
berbagai cara dan tips untuk menanggulangi
dan mengatasi bencana bersama – sama , demi
mencapai hidup yang aman.
1.2 PERMASALAHAN
Berkaitan dengan judul makalah ini,
maka masalahnya dapat di identifikasikan
sebagai
berikut :
1. Apa itu bencana
2. mengetahui sebab akibat dan
resiko dari setiap fenomena alam yang terjadi
3. paham mengenai macam – macam
fennomena – fenomena alam
4. mengetahui langkah – langkah
pencegahan yang akan dilakukan ketika Pra
bencana, saat
bencana, dan pasca bencana.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin sekali penulis raih dari
karya tulis yang telah di selesaikan yaitu:
1. Dapat memberikan petujuk,tips,dan
cara mudah untuk mengatasi dan
menanggulangi
berbagai macam bencana yang
terjadi
2. Memberikan informasi dan
tambahan pengetahuan mengenai fenomena –
fenomena
alam yang terjadi.
3. Dengan gambar yang telah di
sediakan, diharapkan dapat memudahkan
pemahaman pembaca
mengenai fenomena alam yang terjadi di
INDONESIA.
1.4 METODE PENELITIAN
Dalam proses penyusunan makalah ini,
penulis telah menggunakan dua macam
metode yaitu, study literature,
browsing.
1
2
1.5 KEGUNAAN PENELITIAN
Didalam hasl makalah ini terdapat berbagai
kegunaan, yang diharapkan oleh penulis
kepada pembacanya, yaitu :
1. Pembaca dapat mengerti seluk – beluk
mengenai fenomena alam yang sering
terjadi di belahan dunia ini.
2. Para pembaca dapat mengajak
masyarakat semua untuk mengantisipasi
dan mengurangi dampak bencana
3. Pembaca dapat melakukan
penanggulangan dan pencegahan bencana
sejak dini
4. Pembaca dapat melindungi keluarga
dengan memulai pelaksanaan hidup bersih,
aman, sejahtera dan sehat.
1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN
1. Menentukan tema
2. Menentukan masalah
3. Mengumpulkan data
4. Menyusun data
5. Melaporkan

KERTAS PINK
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KESIAPSIAGAAN BENCANA


Dalam kehidupan sehari – hari, kita
sering mendengar istilah bencana. Apasih itu
bencana ?Bencana adalah kejadian luar biasa
yang di sebabkan oleh faktor alam ataupun
sebagai akibat ulah manusia yang menimbulkan
korban jiwa, kerugian meterial, dan kerusakan
lingkungan.
Bencana timbul ketika kita tidak dapat
mengatasi bencana dan sangat membutuhkan
bantuan dari luar.
Definisi – definisi kesiapsiagaan bencana :
1. Akibat kejadian bencana,bisa menyebabkan
jatuhnya korban jiwa
Bahkan kematian.
Bencana timbul karena tidak bisa mengatai
ancaman. Ancaman adalah
Fenomena alam yang berpotensi merusak
hidup manusia.
Salah satu daya untuk menahan kita dari
ancaman yakni, membangun
Waduk, menghindari wabah penyakit, dll.
2. Siklus bencana
Mari kita mengenal bencana berdasarkan
waktunya :
 Bencana yang terjadi secara tiba – tiba
misalnya : gempa bumi, tsunami, longsor,
banjir, dll.
beberapa bencana memberikan tanda
sehingga kita bisa menyelamatkan diri,
tetapi ada yang sulit dibaca karena
teknologi nya yang kurang canggih.
 Bencana yang terjadi secara perlahan
sehingga kita bisa menghindarnya agar tidak
banyak jatuhnya korban misalnya : kekeringan,
kerusakan alam, dll.

3. Pra bencana
Sebelum bencana itu terjadi, ada beberapa
langkah yang bisa kita lakukan :
a. Kesiapsiagaan
kesiapsiagaan adalah upaya – upaya
penggunaan kemampuan untuk secara cepat
dan tepat merespon bencana.
b. Mitigasi
Mitigasi adalah upya – upaya untuk mengurangi
akibat ancaman bencana.
4. Saat bencana
Pada saat bencana yang harus kita lakukan
yaitu : menghindari dan mencari bantuan aparat
pemerintah seperti : PMI (Palang Merah
Indonesia),Tim SAR (search and rescue),Polisi.
Agar bisa mengurangi banyaknya jatuh korban
jiwa yang sehingga mengurangi kerugian fisik
dan mental.
5. Setelah bencana
Saat keadaan sekitar sudah aman dan sudah
tidak usah tiggal di pengungsian, kita harus
merasa optimis dan memulainya dari awal.
Seperti bangunan yang sudah roboh di bangun
kembali, rumah yang keterjang hembusan angin
topan di rapih kan kembali.

2.2 GEMPA BUMI


Jika antara lempeng bergerak itu telah
terjadinya pergeseran, yang akan menyebabkan
gempa bumi. Gempa bumi juga bisa
disebabkan oleh aksivitas gunung api atau
runtuhnya bebatuan.
Definisi – definisi gempa bumi :
1. Jenis – jenis gempa bumi :
- gempa tektonik : yang disebabkan oleh
pergeseran lempengan tektonik.
- gempa vulkanik : yang disebabkan oleh
aksivitas gunung berapi.
- gempa induksi : yang disebabkan oleh
pelepasan enegi akibat sumber sumber lainnya.
2. Akibat gempabumi :
Pusat gempa disebut hiposentrum,biasanya
berada jauh di bawah permukaan bumi, tepat di
tempat batuan yang pecah dan bergeser
pertama kalinya. Sedangkan episentrum adalah
pussat titik bumi tepat di atas permukaan
gempa. Gerakan batuan yang menyebabkan
adanya getaran disebut gelombang seismik.
Alat pengukur getaran gempa biasa disebut
seismograf atau seismometer. Pada tahun
1995, ahli seismologi Amerika mengembangkan
sistem pengukuran kekuatan gempa
3. Apa yang dapat kita lakukan ?
Sebelum terjadi gempa bumi, kita bisa
melakukan kesiapsiagaan dengan cara
berdiamdiri di tempat yang aman sampai
bantuan datang, maka dari itu hindarkan barang
barang yang akan jatuh pada saat terjadinya
gempa bumi.
Setelah peristiwa gempa terjadi,
Keluar dari tempat yang tertutup menuju tempat
yang jauh dari lereng seperti lapangan,
Periksalah apakah tubuhmu terdapat perubahan
bentuk, luka terbuka, nyeri tekan dan bengkak.

2.3 BANJIR
Banjir merupakan peristiwa meluapnya air yang
menggenangi permukaan tanah, yang
ketinggiannya melebihi batas normal.
Banjir dapat diakibatkan oleh prilaku manusia
misalnya : membuang sampah sembarangan,
menebang pohon secara ilegal dan masih
banyak lagi perilaku perilaku manusia yang bisa
menyebabkan banjir.
1. Sebelum banjir
Untuk mencegah daerah kita dari banjir, maka
kamu perlu melakukan hal hal ini :
- Membersihkan got got yang penuh dengan
sampah
- Membuat biopori agar banjir itu meresap ke
dalamnnya
Dan hal hal lain yang bisa mencegah banjir.
2. Saat banjir terjadi
- pindahkan barang barang ke tempat yang
lebih tinggi
- matikan aliran listrik dan kompor gas untuk
menghindari hal hal yang tidak di inginkan
- pergi ke pengungsian atau pergi ke tempat
yang lebih tinggi dari genangan air
- minta bantuan untuk menghindari genangan
air.
3. Setelah banjir

Hal hal yang harus kamu lakukan setelah banjir


:
- Periksalah aliran kabel agar tidak terjadinya
konsleting
- Bersihkannlah barang barang yang terkena
genangan air

2.4 TSUNAMI
Gerakan lapisan tanah di dasar laut bisa
menyebabkan tsunami. Tsunami berasal dari
bahasa JEPANG , TSU yang artinya pelabuhan,
sedangkan NAMI artinya gelombang. Tsunami
artinya ombak besar di pelabuhan.
Gelombang tsunami mempunyai pola
kecepatan dan tinggi gelombang.
1. Dampak Tsunami
- banjir dan genangan air daratan
- kerusakan sarana dan pra sarana
- pencemaran lingkungan
- korban harta dan jiwa
2. Apa yang dapat kita lakukan ?
a. sebelum tsunami
kenalilah tanda tanda akan terjadi nya tsunami,
seperti meningginya genangan air yang sudah
melebihi batas normal. Dan selalu waspada.
b. saat tsunami
saat tsunami terjadi diharapkan untuk tetap
tidak panik, lari ke zona aman seperti ke bukit
tinggi untuk menghindari gelombang air yang
tinggi, meminta bantuan.
c. sesudah tsunami
saat air sudah mulai surut cobalah untuk tetap
tenang, dan meminta dan mengikuti himbauan
regu penyelamat.
2.5 LONGSOR
Tanah longsor adalah kejadian pergerakan
tanah , batuan atau material lainnya dalam
jumlah yang besar secara tiba – tiba atau
secara berangsur – angsur yang umumnya
terjadi pada daerah terjal yang tidak stabil.
Penyebab utama longsor adalah gravitasi, tetapi
volumennya yang besar di pengaruhi oleh faktor
alam dan manusia.
1. Jenis jenis tanah longsor :
a. Longsoran translasi, terjadi jika tanah dan
bebatuan bergerak pada permukaan yang
bergelombang.
b. Longsoran rotasi, terjadi jika tanah bergerak
pada permukaan yang cekung.
c. Longsoran rayapan tanah, terjadi jika tanah
yang kasar dan halus bergerak lambat dan
merayap.
d. Longsoran translasi batu (pergerakan blok),
terjadi jika batuan berpindah pada bidang
gelincir dan landai.
e. Longsoran runtuhan, terjadi jika batuan,
tanah atau material lainnya jatuh bebas ke
bawah.
f. Longsoran aliran, terjadi jika tanah terdorong
oleh air, sehingga material yang ada di atasnya
bergerak di sepanjang lereng dan meluas pada
daerah yang landai.

Gambar longsor a),b),c),e),f).

2.6 KEKERINGAN
Kekeringan adalah matinya sumber-sumber air.
Bencana kekeringan juga dapat dipengaruhi
oleh tingkat kelembaban, jangka waktu dan
luasnya daerah tersebut.
Definisi – definisi kekeringan :
1. Penyebab kekeringan
Kekeringan disebabkan oleh faktor alamiah.
2. Akibat kekeringan
Gejala kekeringan yang paling sering adalah
menurunnya curah hujan. Situasi ini akan
menyebabkan berikut ini :
- Berkurangnya air bersih
- Menurunnya produksi pertanian
- Menurunnya derajat kesehatan
- Berkurangnya ketersediaan pangan yang
berakibat bencana kelaparan.
Maka untuk mengurangi rasa kekeringan, sering
seringlah hemat air, hemat akan sumber daya
manusia seperti makanan, dan ikut serta dalam
menjaga kelestarian hutan sebagai sumber air
kita.
Di negara kita ini sudah banyak penebangan
pohon secara ilegal, maka dari itu sumber
persediaan air bersih kita mengurang, sungai
sungai pun tercemar akibat banyaknya sampah
masyarakat yang akhir – akhir ini meningkat
karena adanya kemajuan teknologi.
Inilah contoh gambar karikatur kekeringan.

2.7 TOPAN
Angin adalah gerakan udara dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan
rendah.
Angin kencang yang bertiup sangat kuat disebut
angin topan. Kata topan berasal dari “taifun”
bahasa tiong hoa tai feng. Kata yunani
“typhoon” .
Kecepatan angin topan lebih dari 120 km/jam.
Angin topan bisa disebabkan oleh perbedaan
tekanan dalam suatu cuaca. Badai terjadi
karena gangguan pada atmosfer, yang sangat
dipengaruhi oleh cuaca. Badai ditandai dengan
adanya angin kencang, petir, kilat, dan hujan
lebat.
Angin topan yang disertai badai dapat
mengangkat dan memindahkan benda – benda
yang tidak stabil, merusak jaringan listrik,
menghancurkan bangunan, dan menyebabkan
erosi di dareah pesisir.
Untuk mengurangi rasa kebahayaan pada saat
terjadinya angin topan, ini tips tips nya sebagai
berikut ini :
- Memperkuat kondisi bangunan yang kita
tempati
- Membangun pelindungan seperti ruang
dibawah tanah dan mempunyai alat untuk
menghidari konsleting listrik seperti : APAR.
- Mengamankan barang barang yang mudah
terbang seperti pygura, jam dinding, dan
tempelan tempelan atau hiasan hiasan yang di
tempel di tembok rumah kita.
- Untuk nelayan harus menambatkan perahunya
dengan erat – erat

Ini yang dinamakan APAR atau bisa di sebut


pemadam dalam ruangan.
2.8 GUNUNG BERAPI
Pengertian gunung berapi adalah gunung yang
sangat aktif. Volcano berasal dari bahasa
INGGRIS dari bahasa yunani “vulcanus” yang
berarti gunung api.
Letusan gunung api adalah endapan magma
yang keluar akibat dorongan gas yang
bertekanan dari perut bumi. Letusan gunung api
membawa batu dan abu yang daoat
menyembur sampai 18 km sedangakan aliran
lavanya bisa mencapai jarak 90 km.
Definisi definisi gunung api :
- Bahaya gunung api
Bahaya gunung api timbul dari material yang di
keluarkannya, baik benda padat , cair , dan gas
serta campuran diantaranya.
Bahaya gunung api dibagi menjadi 2 kategori :
- Bahaya PRIMER atau bahaya langsung yang
disebabkan oleh material yang dikeluarkannya
langsung seperti : lava , lelehan batu dan
material – material lainnya.
- Bahaya SEKUNDER atau bahaya tidak
langsung yaitu bahaya setelah letusan gunung
api, biasanya berasal dari material yang
dikeluarkannya.
Tingkat bahaya gunung api tergantung pada
sifat erupsi atau letusannya, keadaan
lingkungan, serta sifat gunung api tersebut.
- Langkah aman gunung api
Pemerintah melalui pusat vulkanologi dan
mitigasi bencana geologi (PVG) melakukan
pengawasan pada gunung aktif di indonesia.
Dibawah ini adalah tingkat isyarat gunung api
di INDONESIA :
- Status AWAS, pada situasi ini gunung api
dalam keadaan siap meletus atau kristis.
- Status SIAGA, pada situasi ini gunung api
sudah menunjukkan tanda tanda akan meletus,
terjadi peningkatan kegiatan seismik.
- Status WASPADA, pada situasi ini gunung api
menunjukkan aksivitas nya yang cenderung
diatas normal.
- Status NORMAL, tidak ada gejala aksivitas
magma.

- Jika gunung api meletus


Pada saat gunung api menujukkan aksivitas
akan terjadi nya peletusan, lakukan lah langkah
– langkah berikut ini :
- Ikuti jika ada himbauan mengungsi.
- Sebelum mengungsi, periksa keadaan rumah
apakah sudah aman ? , dan tutup rapat – rapat.
- Jika terjebak di luar, lindungi dirimu dari benda
– benda yang disemburkan oleh gunung api,
dan carilah tempat untuk berlindung.
- Lindungi juga tubuhmu dari hujan abu.

- Setelah gunung api meletus

- Ikuti himbauan tim siaga, dan kembali kerumah


saat keadaan sudah benar – benar aman.

Manfaat gunung api meletus juga dibutuhkan :


Untuk sektor pertanian :
Dapat menyuburkan pertanian
Untuk sektor listrik :
Setelah gunung api meletus, ditemukan energi
panas bumi yang di butuhkan untuk pembangkit
tenaga listik.
2.9 PERUBAHAN IKLIM
Ssecara alamiah sebagian sinar dan panas
matahari dipantulkan ke angkasa, sebagian
lainnya ditangkap oleh gas rumah kaca (GRK)
yang ada di atsmosfer. GRK adalah gas gas
yang berfungsi sebagai panel cahaya.
Yang termasuk GRK antara lain :
Karbon dioksida, dinitroksida, metana,
sulfurgeksafluorida, perfluorokarbon, dan
hidrofluokarbon. Dengan panel cahaya ini, bumi
sangat panas ditinggali.
- PEMANASAN GLOBAL
Adalah kenaikkan rata – rata temperatur bumi,
yang kemudian menyebabkan perubahan iklim
dan dapat menyebabkan perubahan siklus
hujan, suhu bumi yang lebih tinggi dari
biasanya.
EFEK RUMAH KACA :
- APAKAH DAMPAKNYA DALAM KEHIDUPAN
KITA :
a. meningkatnya permukaan
laut f.
Kegagalan panen
b.
banjir
g. Kurangnya persediaan
air bersih
c. kesehatan
d. kerusakan infrastruktur
e. kebakaran hutan
- ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM SEKARANG !
Langkah – langkah pengurangan resiko
perubahan iklim adalah sebagai berikut :
- Hemat energi
- Mengelola sampah
- Jagalah lingkungan
- Ayo siaga !

2.10 ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA


BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
BENCANA (BNPB)
Secara kelembagaan merupakan lembaga
pemerintah non-departemen setingkat dengan
ibukota negara.Terdiri serta fungsi sebagai
unsur pengarah dan pelaksana
penanggulangan bencana.
SERTA BNPB tingkat provinsi, kota dan
kabupaten
PALANG MERAH INDONESIA (PMI)
Merujuk keputusan Presiden RI Nomor 246
tahun 1963, salah satu tugas pokok PMI adalah
memberikan pertolongan dan bantuan kepada
korban bencana apapun sebabnya tanpa
membedakan agama, bangsa, suku bangsa,
golongan, warna kulit, jenis kelamin dan
bahasa.
Saat bencana terjadi, PMI di setiap tingkatan
membentuk tim tanggap darurat yang di
namakan tim SATGANA (Satuan Tugas
Penanganan Bencana).
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan
Bab ini merupakan kesimpulan singkat terkait
dengan beberapa tujuan penelitian, juga
termasuk saran yang berhubungan dengan
hasil penelitian tentang kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi bencana
gempabumi di Desa Bawuran Kecamatan Pleret
Kabupaten Bantul. Berdasarkan hasil dan
analisis penelitian maka dapat dirumuskan
kesimpulan sebagai berikut.
1. Pengetahuan masyarakat tentang
gempabumi mempengaruhi sikap masyarakat
dalam mengambil tindakan untuk mengurangi
risiko gempabumi. Ada pengaruh secara
signifikan antara pengetahuan gempabumi
dengan sikap masyarakat dalam mengurangi
risiko gempabumi.
2. Penguatan struktur bangunan rumah
merupakan salah satu bentuk mitigasi struktural
yang dilakukan masyarakat Bawuran untuk
meminimalisir risiko akibat bencana
gempabumi, bantuan dana rehabilitasi dan
rekonstruksi dari pemerintah serta swadaya
masyarakat dalam bentuk gotong royong guna
membangun kembali rumah yang rusak ringan,
sedang dan berat pasca gempabumi 2006
menghasilkan kualitas bangunan permanen.
Salah satu panduan konstruksi yang harusnya
diberlakukan oleh pemerintah lokal di daerah
rawan gempa adalah Building Code yang
memberikan acuan standar minimal konstruksi
untuk mereduksi risiko kerusakan bangunan
saat gempabumi terjadi. Selain itu tindakan non
struktural yang dilakukan 78 masyarakat
dengan berpartisipasi melakukan berbagai
kegiatan pengurangan risiko bencana di Desa
Bawuran yang difasilitasi oleh LSM/NGO.
3. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa
Bawuran dapat dikategorikan kurang siap dalam
menghadapi bencana gempabumi. Masyarakat
seharusnya dapat belajar dari peristiwa
gempabumi pada 27 Mei 2006 silam yang telah
menimbulkan korban dan kerugian cukup besar.
3.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terkait dengan


kurang siapnya masyarakat dalam menghadapi
ancaman gempabumi dan untuk mendukung
keberhasilan konsep siaga bencana yang
direncanakan maka dapat disarankan sebagai
berikut. Secara berkala perlu dilakukan
penyuluhan, latihan dan simulasi kepada
masyarakat oleh pemerintah, BPBD, LSM dan
perangkat desa Bawuran. Pemerintah dapat
bekerjasama dengan pihak swasta untuk
melindungi masyarkat agar siap dalam
menghadapi bencana gempabumi. Karena
berdasarkan hasil penelitian tingkat
kesiapsiagaan masyarakat kurang siap dalam
menghadapi gempabumi oleh karena itu
program pemerintah daerah yang terkait
dengan kebencanaan perlu dilakukan evaluasi.
Melanjutkan program berkelanjutan untuk
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat
terhadap gempabumi dan menitikberatkan pada
pentingnya peran masyarakat sebagai subyek
dalam kegiatan tersebut. Program ini dapat
dilakukan melalui pendidikan kebencanaan baik
formal maupun informal, sosialisasi 79
pengetahuan kebencanaan, khususnya
gempabumi sejak dini, dan pelatihan simulasi
menghadapi bencana gempabumi secara
langsung bersama masyarakat.
Programprogram tersebut diharapkan dapat
mengubah paradigma masyarakat yang
cenderung “nrimo” menjadi masyarakat yang
siapsiaga terhadap bencana gempabumi.
Masyarakat perlu menyadari bahwa peran aktif
dan partisipasi masyarakat merupakan faktor
penting untuk memperoleh akses terhadap
berbagai informasi mengenai kebencanan guna
meningkatkan keahlian, keterampilan dan
pengetahuan untuk merancang strategi
pengurangan risiko bencana dimasa depan.
Menyebarkan selebaran secara berkala kepada
masyarakat ataupun ditempel di warung cukup
efektif untuk meningkatkan kepahaman
masyarakat mengenai bencana. Serta
meningkatkan frekuensi tentang kewaspadaan
dan informasi potensi bencana yakni penyiaran
rutin dan terjadwal melalui radio dan media
yang ada di daerah. Perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut di daerah penelitian, dengan
menggunakan parameter kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana yang berbeda. Sehingga
dapat digunakan untuk mengembangkan kajian
kesiapsiagaan yang telah ada.
Diposting oleh Andika Rizky Dwiyanto di 05.08
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi
ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya

Andika Rizky Dwiyanto


Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
 ▼ 2016 (1)
o ▼ September (1)
 contoh makalah tentang kesiapsiagaan bencana
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai