III. Hipotesis
Jika tanaman kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka pertumbuhan dan
perkembangannya akan berbeda.
V. Dasar Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat
Irreversibel(tidak kembali pada keadaan semula),terjadi karena adanya pertambahan
sel akibat adanya pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya
penambahan substansi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormone, sedangkan
faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembapan.
Tanaman kacang hijau memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan
menghasilkan produk yang berkualitas untuk digunakan makhluk hidup
lainnya. Nutrisi tanaman terbagi dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan
mikronutrien.Elemen makronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah Karbon
(C), Hidrogen (H) , Oksigen (O) ,Nitrogen (N) , Fosforus(P), Kalsium (Ca) dan
Kalium(K). Sedangkan elemen mikronutrien yang tergolong di dalam unsur utama
ialah Mangan (Mn), Besi (Fe) , Tembaga (Cu) , Seng (Zn).
3. Pupuk Kandang
Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen, yaitu litter
(kotoran/sampah), ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari binatang, dan ekscreta
cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari komponen-komponen ini dalam
macam-macam pupuk kandang adalah sangat berbeda, tergantung dari jenis
binatangnya, cara pemberian makanannya dan pemeliharaan binatang-binatang
tersebut.
Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada pupuk kandang biasanya tinggi
kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah kandungan nitrogen maupun
mineral.Nitrogen dan mineral terkandung tinggi pada urin, dan kandungan
karbohidratnya sangat kecil.Sedangkan ekscreta padat memiliki kandungan protein
yang tinggi, sehingga memberika suatu media yang lebih seimbang bagi perkembangan
mikro organisma. Komposisi kimiawi pupuk kandang dari berbagai jenis binatangnya
adalah sebagai berikut:
Pupuk Kandang
Unsur-unsur kimiawi
Domba (%) ** Kuda (%) *** Sapi (%) **
Ether 2,8 1,9 2,8
Air dingin 19,2 3,2 5,0
Air panas 5,7 2,4 5,3
Hemisellulosa 18,5 23,5 18,6
Sellulosa 18,7 27,5 25,2
Lignin 20,7 14,2 20,2
Total Protein 25,5 6,8 14,9
Debu 17,2 9,1 13,0
Katerangan:
** Ekskreta padat dan cair *** Ekskreta padat saja
Sejumlah hasil analisis menyatakan bahwa pupuk kandang yang dalam keadaan dingin
mengandung 70% - 80% air, 0,3% - 0,06% nitrogen, 0,1% - 0,4% fosfor sebagai P2O5, dan
0,3% - 1,0% potasium sebagai K2O.
Satu ton pupuk kandang yang masih segar mengandung 400 - 600 pounds bahan
kering, dengan susunan didalamnya mengandung 10 pon nitrogen, 6 pon P2O5 dan sekitar 10
pon potasium. Setengah dari jumlah nitrogen dan sebagian besar dari kedua unsur lainnya
dalam bentuk terlarut dalam air, dengan demikian dapat segera dimanfaatkan oleh berbagai
tanaman bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Berikut ini adalah tabel sifat keadaan kelembaban dan unsur-unsur kimiawi (nitrogen, P2O5,
dan K2O) pada beberapa pupuk kandang berdasarkan jenis binatangnya.
Pupuk Kandang Kelembaban (%) Nitrogen (%) P2O5 (%) K2O (%)
Lembu, Sapi 80 1,67 1,11 0,56
Kuda 75 2,29 1,25 1,38
Domba 68 3,75 1,87 1,25
Babi 82 3,75 3,13 2,50
Ayam 56 6,27 5,92 3,27
Merpati 52 5,68 5,74 3,23
Pupuk kandang yang mempunyai persentase yang kita butuhkan untuk tanah kita, lihatlah
tabel dibawah ini.
Jenis Unsur makro (%) Unsur Mikro (%)
Hewan N P K Ca Mg Mn Fe Cu Zn
Ayam 1,72 1,82 2,18 9,23 0,86 610 3475 160 501
Sapi 2,04 0,76 0,82 1,29 0,48 528 2597 56 239
Kambing 2,43 0,73 1,35 1,95 0,56 468 2891 42 291
Domba 2,03 1,42 1,61 2,45 0,62 490 2188 23 225
Dari tabel terlihat bahwa kotoran kambing memiliki Unsur N lebih tinggi dibanding
dengan kotoran ayam, sapi dan domba.Sedangkan Unsur P kotoran ayam paling tinggi, Unsur
P mempunyai kegunaan untuk pembentukan buah.Setelah kita mempelajari tabel diatas kita
tau mana yang harus kita pake sebagai bahan pupuk untuk tanaman kita.Kita butuh unsur N
tinggi gunakanlah kotoran kambing, K gunakan kotoran ayam dan seterusnya.
Diantara jenis pupuk, pupuk sapilah yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti
selulosa, hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi lebih
dari 40. Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan langsung ke lahan
pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Penekanan pertumbuhan
terjadi karena mikroba decomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk
mendekomposisi bahan organic tersebut sehingga tanaman utama akan kekurangan N. untuk
memaksimalkan penggunaan pukan sapi harus dilakukan pengomposan agar menjadi kompos
pukan sapi dengan rasio C/N di bawah 20.
Selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pukan sapi secara langsung juga berkaitan
dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya menyebutnya sebagai pupuk dingin.Bila
pukan dengan kadar air yang tinggi di aplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga
yang lebih banyak serta proses pelepasan amoniak masih berlangsung.
VI. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut.
a. 4 buah pot ukuran sedang.
b. Skop.
c. Alat ukur, yaitu penggaris dan tali.
d. Alat tulis.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut.
a. Tanah.
b. Air
c. Biji kacang hijau.
d. Pupuk kotoran sapi.
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa setiap hari tanaman kacang
hijau mengalami pertumbuhan yang terlihat dari bertambahnya tinggi tanaman. Dari data
tersebut, juga dapat diketahui kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau dipengaruhi oleh
jenis pupuk yang berbeda. Semakin besar rata-rata tinggi tanaman, maka dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau itu juga semakin baik, begitu juga sebaliknya.
Penghitungan rata-rata tinggi tanaman kacang hijau dalam percobaan yang kami
lakukan dimulai pada hari ke-4 sampai hari ke-8 masa tanam. Sedangkan pada hari pertama
sampai hari ke-3 tidak dihitung.
Pada hari ke-4, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 2,33 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang
hijau sebesar 1,67 cm. Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 2,16 cm.
Pada pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 4,16 cm. Pada pot 5 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Pada pot 6 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar
2,33 cm. terlihat bahwa pada hari ke-4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar
terdapat pada pot 4 yakni 4,16 cm, sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat
pada pot 5 yakno 0 cm.
Pada hari ke-5, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 5,33 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang
hijau sebesar 3,00 cm. Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,00 cm.
Pada pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 8,16 cm. Pada pot 5 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Pada pot 6 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar
6,3 cm. Terlihat bahwa pada hari ke-5 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar
terdapat pada pot 4 yakni 8,16 cm, sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat
pada pot 5 yakno 0 cm.
Pada hari ke-6, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 9,00 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang
hijau sebesar 8,67 cm. Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,00 cm.
Pada pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 11,33 cm. Pada pot 5 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Pada pot 6 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar
10.67 cm. Terlihat bahwa pada hari ke-4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar
terdapat pada pot 4 yakni 11,33 cm, sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat
pada pot 5 yakno 0 cm.
Pada hari ke-7, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 12,33 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang
hijau sebesar 11,60 cm. Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 9,67 cm.
Pada pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 12,33 cm. Pada pot 5 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Pada pot 6 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar
13,5 cm. Terlihat bahwa pada hari ke-7 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar
terdapat pada pot 6 yakni 13,5 cm, sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat
pada pot 5 yakno 0 cm.
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang
paling besar pada hari kedelapan terdapat pada pot yang diberi pupuk kotoran ayam (pot 4)
yakni sebesar 15,06 cm. Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan kedua terbaik
terdapat pada pot yang tidak diberi pupuk (pot 6) yakni sebesar 14,86 cm. Rata-rata tinggi
tanaman yang menempati urutan ketiga terbaik terdapat pada pot yang diberi pupuk kompos
(pot 1) yakni sebesar 14,83cm. Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan keempat
terbaik terdapat pada pot yang diberi pupuk kotoran sapi (pot 2) yakni sebesar 14,36 cm.
Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan kelima terbaik terdapat pada pot yang diberi
pupuk kotoran kambing (pot 3) yakni sebesar 11,16 cm. Sedangkan rata-rata tinggi tanaman
yang paling kecil terdapat pada pot yang diberi pupuk urea (pot 5) yakni sebesar 1,17 cm.
Dari data di atas, dapat kita bandingan hasil pertumbuhan tanaman kacang hijau yang
diberi pupuk dengan yang tidak diberi pupuk. Ternyata hanya tanaman kacang hijau yang
diberi pupuk kotoran ayam, dapat melebihi rata-rata tinggi tanamankacang hijau yang tidak
diberi pupuk,yakni dengan selisih 0,2 cm. Sedangkan jenis pupuk lain tidak dapat melebihi
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang tidak diberi pupuk.
Menurut kami berdasarkan landasan teori yang didapat, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi perbedaan rata-rata tinggi tanaman kacang hijau pada setiap pot yang diberi
pupuk berbeda, antara lain sebagai berikut.
1. Berdasarkan landasan teori, pupuk kotoran sapi mengandung kurang lebih 2,04% N, 0,76%
P, 0,82% K, 1,29% Ca, 0,48% Mg, 528% Mn, 2597% Fe, 56% Cu, 239% Zn. Dalam kasus
pot 2 yang diberi pupuk kotoran sapi, kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau lebih
rendah0,5 cm daripada pot 6 yang tidak diberi pupuk. Dapat kita ketahui bahwa unsur yang
terkandung dalam pupuk kotoran sapi tidak diperlukan karena kandungan unsur yang sama
pada tanah sudah mencukupi. Berdasarkan landasan teori,lebih rendahnya kuantias
pertumbuhan tanaman kacang hijau pada pot 1 diakibatkan oleh konsentrasi unsur dalam
tanah lebih tinggi daripada kansentrasi unsur dalam tumbuhan. Sehingga air dalam sel-sel
tanaman kacang hijauakan keluar (mengalami plasmolisis). Karena air dalam sel-sel tanaman
kacang hijau pada pot 2 berkurang, maka pertumbuhannya juga akan terhambat. Hal ini
dikarenakan, air yang digunakan dalam transport ion dan nutrisi tanaman kacang hijau tidak
mencukupi, sehingga proses trasport yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman menjadi
terganggu.
Dari uraian analisa di atas, menurut percobaan yang kami lakukan, tanaman yang
kami beri pupuk kotoran sapi dan tidak kami beri pupuk memiliki perbedaan yang sedikit.
Tanaman yang tidak diberi pupuk lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan tanaman yang
diberi pupuk kotoran sapi.
X. Kesimpulan
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
2. http://pusri.wordpress.com/2007/09/22/mengenal-pupuk-urea/
3. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101010054203AA8qemC
4. http://thlbanyumas.blogspot.com/2011/08/kandungan-pupuk-pada-kotoran-hewan.html
5. http://didikturmudi.wordpress.com/tag/pupuk/
6. http://mjumani.blogspot.com/2009/01/nutrisi-tumbuhan.html