Anda di halaman 1dari 3

BAB III

OVERVIEW KONDISI KERJA LAPANGAN

3.1 Aspek HSE

Kerja praktik ini dilakukan di PT. Pertamina EP Asset 3 Jatibarang, sumur


CMS-XX selama 11 hari. Selama disana yang diamati bukan hanya 5 sistem
pemboran beserta alatnya saja, suasana kerja pun menjadi perhatian.

Sebelum memasuki lokasi, diwajibkan untuk membuat HSE passport dan


SIM-L terlebih dahulu di Pertamina EP Asset 3 Jatibarang, Mundu yang dipandu HSE
coordinator dengan syarat sudah melakukan Medical Check Up (MCU). Setelah
memiliki HSE passport dan SIM-L, security akan melakukan verifikasi dan
mengizinkan untuk memasuki lokasi sumur CMS-XX. Disana juga diwajibkan untuk
membuat kartu pengenal atau Personal on Board (POB) di HSE Office dengan tujuan
jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, maka sebelum berkumpul di muster
point, seluruh crew yang on duty diharapkan mengambil POB nya masing-masing
yang menandakan bahwa mereka telah keluar dari lokasi.

Jumlah perusahaan servis yang dikontrak di sumur CMS-XX sebanyak 11


perusahaan, yaitu:

1. PT. Nana Yamato Technik (Rig)


2. PT. NYT Catering (Catering)
3. PT. Mi Swaco (Lumpur)
4. PT. Schlumberger (Directional Drilling & Measured While Drilling)
5. PT. Mustika Petrotech Indonesia (Mud Logging Unit)
6. PT. EROSS (Medik)
7. PT. Halliburton (Wireline)
8. PT. Baker Hughes (Cementing)
9. PT. Patracom (Telekomunikasi)

14
10. PT. PLKK (Water Treatment)
11. Top Drive (Top Drive System)

Setiap perusahaan servis memiliki kewajiban membuat daily report untuk


company man dan memastikan hasil dari pekerjaannya sesuai dengan program yang
telah dibuat oleh PT. Pertamina EP.

Company man ditugaskan untuk bertanggungjawab secara keseluruhan pada suatu


sumur serta mengkoordinasikan satu tim yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
servis dan beberapa pekerja dari PT. Pertamina EP itu sendiri untuk melakukan
operasi pemboran tersebut sesuai dengan drilling program. Company man pun juga
harus melaporkan seluruh daily report dan cost tersebut ke PT. Pertamina EP pusat.
Atas dasar tersebut, setiap pergantian shift diadakan safety meeting sebagai wadah
diskusi yang berisikan HSE marshall, safety moment, laporan mengenai PEKA dan
briefing dari company man.

3.2 Sistem Kerja

Sistem jam kerja di lokasi CMS-XX yaitu 20 hari kerja dan 10 hari libur dengan
durasi jam kerja 12 jam setiap harinya. Pada saat 17 Agustus diadakan perlombaan
dan pembagian door prize yang bertujuan untuk menghibur crew dan membuat crew
melepaskan penat yang ada.

Fasilitas seperti laundry dan gally merupakan salah satu cara untuk
“memanjakan” para pekerja disana agar mereka tidak perlu memikirkan hal kecil
seperti itu, jadi semuanya difokuskan ke bidang pekerjaannya masing-masing dengan
harapan seluruh pekerjaan terselsaikan dengan maksimal. Dari gambaran diatas dapat
disimpulkan bahwa bekerja di rig sangatlah dinamis dan mobile serta menantang,
operasi pemboran pun berlangsung selama 24 jam tanpa henti.

3.3 Observasi Lapangan

15
Pada saat di lokasi CMS-XX, sumur telah dibor sampai kedalaman ± 1177.25
mMD / 1144.61 mTVD dan sudah dilakukan cementing. Trayek selanjutnya adalah

1
lubang 12 dengan target kedalaman ± 2309.88 mMD / 2244.64 mTVD. Jenis
4

1
lumpur yang digunakan pada trayek 12 adalah High Performance Water Base
4
Mud (HPWBM), disebut HPWBM karena ditambahkan aditif kla stop yang berfungsi
untuk mencegah hidrasi shale atau clay. Berat lumpur pada trayek ini, yaitu 1.3 SG
dengan parameter hidrolika 700-850 GPM. Drilling hazard selama proses pemboran
trayek ini adalah sloughing shale dan kerontokan shale.

1
Waktu yang ditargetkan untuk menyelesaikan trayek 12 ini awalnya tidak
4
sesuai dengan drilling time yang telah dibuat, karena adanya hambatan pada laju
penetrasi. Drill of Test dan pengecekan pada lumpur sudah dilaksanakan untuk
mencari penyebab turunnya laju penetrasi tetapi tidak ada anomali yang ditemukan.
Sehingga diambil keputusan mencabut rangkaian pada kedalaman 1511 Mmd untuk
mengganti pahat dari NOV ke pahat chuankee dengan spesifikasi ukuran cutter 16-19
mm dan memiliki 5 blade, sehingga mencapai waktu yang sesuai dengan rencana
pada drilling time. Setelah pahat diganti, laju penetrasi meningkat dan proses
pemboran pun terlaksana dengan lancar sampai kedalama yang ditargetkan, walaupun
sempat terdapat indikasi kerontokan shale selama beberapa hari.

16

Anda mungkin juga menyukai