Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zarah Cybilleva

Kelas :D
NPM : 2016210254
Mata Kuliah : Statistika Farmasi

1. Carilah 3 contoh data untuk masing-masing


 Data Kualitatif
a. Perempuan cenderung untuk bekerja pada bidang berhubungan dengan orang lain
sedangkan laki-laki cenderung bekerja pada bidang yang terkait dengan mesin.
Dalam hal ini jenis kelamin mempengaruhi kinerja seseorang, jenis kelamin
merupakan data kualitatif.
(Sumber: https://www.slideshare.net/AshlyGon/data-kualitatif-adalah-data-
yang-berbentuk-kata-26746467 )
b. Kemacetan di Jakarta dipengaruhi oleh buruknya pelayanan transportasi umum.
Contoh data kualitatif tersebut menunjukkan kualitas suatu fenomena, yaitu
kemacetan dan buruknya pelayanan transportasi public. (Sumber:
http://sosiologis.com/contoh-data-kualitatif-kuantitatif )
c. Gambar yang diberoleh dari pemotretan atau rekaman video

 Data kuantitatif
a. Suhu udara di ruang kelas 28o C. Dalam hal ini suhu merupakan data kuantitatif
karena datanya pasti dan bisa diukur. (Sumber:
https://www.slideshare.net/AshlyGon/data-kualitatif-adalah-data-yang-
berbentuk-kata-26746467 )
b. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang
c. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,92 persen. (Sumber:
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/1484/februari-2018--tingkat-
pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-13-persen--rata-rata-upah-buruh-per-
bulan-sebesar-2-65-juta-rupiah.html )

 Skala Nominal
a. Nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor, dan lain lain.
b. Jenis kelamin. Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka
sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis
kelamin perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk
membedakan saja, tidak menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari 0 dan
sebagainya. (Sumber: https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/ )
c. Ada sebuah sekumpulan toko disuatu lokasi, untuk memudahkan para
pengunjung maka tokotersebut di beri nomor 1A, 1B, 1C dan seterusnya tanpa
untuk membandingkan satu denganyang lainnya. (Sumber:
https://www.scribd.com/doc/170527326/Contoh-Skala-Nominal-Ordinal-
Interval-Dan-Rasio )
 Skala Ordinal
a. sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat
setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pada variabel sikap
ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan
memiliki tingkatan.
b. Variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D, dan E. Pada
nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B, dan
seterusnya. (Sumber: https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/ )
c. Penghitungan suara dalam pemilu, misalnya total suara Demokrat 60%, PDI
30%, Golkar 20% berarti suara tertinggi dipegang oleh Demokrat sebagai
peringkat 1 sehingga menjadi pemenang dalam pemilu tersebut. (Sumber:
Data Kecepatan Ukuran
Maharani 20-40 km/jam Pelan
Ichsan 50-60 km/jam Sedang
Valentina 70-80 km/jam Cepat
https://www.scribd.com/doc/170527326/Contoh-Skala-Nominal-Ordinal-
Interval-Dan-Rasio )

 Skala interval
a.

Tabel diatas merupan kecepatan masing – masing orang dalam berkendara di


jalan raya, tabeldiatas menunjukan Maharani jika berkendaraan dengan
kecepatan 20 – 40 km/jam masuk keukuran pelan, untuk Ichsan dalam
berkendaraan memiliki kecepatan 50 – 60 km/jam maka masuk ke dalam
ukuran sedang dan yang terakhir Valentina Rosi dalam berkendaraannya
selalu berkecepatan 70 – 80 km/jam maka masuk ke ukuran cepat. (Sumber:
https://www.scribd.com/doc/170527326/Contoh-Skala-Nominal-Ordinal-
Interval-Dan-Rasio )
b. Hasil pengukuran suhu (temperatur) menggunakan termometer yang
dinyatakan dalam ukuran derajat. Rentang temperatur antara 00 Celcius
sampai 10 Celcius memiliki jarak yang sama dengan 10Celcius
sampai 20 Celcius. Oleh karena itu berlaku operasi matematik ( +, – ),
misalnya 150 Celcius + 150 Celcius = 300Celcius. Namun demikian tidak dapat
dinyatakan bahwa benda yang bersuhu 150 Celcius memiliki ukuran panas
separuhnya dari benda yang bersuhu 300 Celcius. Demikian juga, tidak dapat
dikatakan bahwa benda dengan suhu 00 Celcius tidak memiliki suhu sama
sekali. Angka 00 Celcius memiliki sifat relatif (tidak mutlak). Artinya, jika
diukur dengan menggunakan Termometer Fahrenheit diperoleh 00 Celcius =
320 Fahrenheit. (Sumber: https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-
dan-jenis-data-penelitian/ )
c. Perolehan point yang diperoleh pembalap moto GP pada babak klasifikasi di
Portugal adalah skala interval. Jarak antara point 6 dan 7 sama dengan jarak
poin 8 dan 9. Meski begitu kita tidak bisa mengatakan pembalap (20 poin)
mengendarai motornya dua kali lebih kencang dibandingkan dengan pembalap
yang memiliki 10 poin hanya dengan melihat poin yang berskala interval.
(Sumber: Hidayat, Taufik & Istiadah, Nina.2011.Panduan Lengkap Menguasai
SPSS 19 untuk Mengolah data Statistik Penelitian.Jakarta Selatan;Media Kita)

 Skala Rasio
a. Berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio. Bayi A memiliki berat 3 Kg.
Bayi B memiliki berat 2 Kg dan bayi C memiliki berat 1 Kg. Jika diukur dengan
skala rasio, maka bayi A memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat badan bayi
C. Bayi B memiliki rasio berat badan dua kali dari berat badan bayi C, dan bayi
C memiliki rasio berat badan sepertiga kali berat badan bayi A.
(Sumber: https://suhartoumm.wordpress.com/2009/06/27/data-nominal-
ordinal-interval-dan-ratio/ )
b. Tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah
95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson
dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung
2 kali tinggi badan Vatinson.
c. Nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100.
Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.
(Sumber: https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/ )

2. Berikan 1 contoh yang dapat membedakan antara akurasi, presisi, dan bias pada percobaan
Pada percobaan refraktometri, seorang praktikan menentukan indeks bias pada glukosa
menggunakan alat refraktometer. Berdasarkan literature, indeks bias glukosa adalah
1.3355. Percobaan ini dilakukan sebanyak 4 kali pada suhu yang sama yaitu 29oC. Pada
pengukuran pertama dihasilkan data 1,3355. Data tersebut sesuai dengan literature
menjukkan pengukuran yang dilakukan akurat. Setelah diukur 3 kali berturut-turut data
indeks bias yang dihasilkan juga 1,3355. Hal ini menunjukkan data tersebut tepat (presisi).
Tetapi pada percobaan yang ke-empat, praktikan melakukan kesalahan (bias)sehingga data
yang dihasilkan tidak sesuai dengan literature yaitu 1.3057.
(Sumber: https://creamydogs.wordpress.com/2014/10/21/penentuan-indeks-bias-secara-
refraktometri/ )

Anda mungkin juga menyukai