Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI TINTA “MY GEL” DAN AIR KUNYIT TERHADAP

NILAI RF DENGAN VARIASI SUHU DAN LARUTAN PENGEMBANG

IDENTIFICATION INK “MY GEL” AND WATER OF TURMERIC TO RF VALUE


WITH VARIATION OF TEMPERATURE AND DEVELOPER SOLUTION

Mersi Suriani Sinaga, Stephen Octavianus, Steven Wijaya


Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Abdul Hakim
No. 50, Medan, 22015, Indonesia
Email: stephenoctavianus59@gmail.com

Abstrak
Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan
bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. Kromatografi terbentuk apabila
terdapat satu fase diam dan satu fase gerak. Fase diam adalah kertas saring Whatman No.1
yang telah ditotolkan sampel yaitu tinta “My Gel”warna biru dan air kunyit. Fase gerak
adalah larutan pengembang yang terdiri dari campuran etil asetat dan aquadest dengan
perbandingan 3 : 2 sebanyak 30 ml serta campuran etil asetat dan Methanol dengan
perbandingan 3 : 2 sebanyak 30 ml. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
aluminium foil, beaker glass, corong gelas, gelas ukur, kertas saring, neraca elektrik,
penggaris, pipet tetes, spatula dan tusuk gigi. Proses pertama dari percobaan ini adalah
menyiapkan kertas saring dan kemudian ditotolkan larutan sampel yang berjarak 1 cm dari
ujung kertas dan jarak pelarut 7 cm yang kemudian dicelupkan ke dalam larutan pengembang
setelah hasil penotolan mengering. Suhu dari masing-masing larutan pengembang
divariasikan, yaitu pada suhu 30oC dan 55oC dengan dipanaskan menggunakan hot plate.
Suhu larutan pengembang harus dijaga kestabilan suhunya. Setelah larutan pengembang yang
meresap naik ke kertas saring berhenti naik, kertas saring dikeringkan dan hitung nilai Rf
(Retordation Factor) senyawa. Dari percobaan ini, nilai Rf rata-rata yang diperoleh dari
sampel Tinta “My Gel” warna biru variasi suhu 30oC sebesar 0,55 dengan waktu tempuh
rata-rata 41 menit 31 detik. Sedangkan dari variasi suhu 55oC nilai Rf rata-rata sebesar 0,55
dengan waktu tempuh rata-rata 40 menit 07 detik. Nilai Rf rata-rata air kunyit variasi suhu
30oC sebesar 0,81 dengan waktu tempuh rata-rata 20 menit 28 detik. Sedangkan pada sampel
air kunyit variasi suhu 55oC nilai Rf rata-rata sebesar 0,61 dengan waktu tempuh rata-rata 33
menit 05 detik.
Kata kunci : fase diam, fase gerak, kromatografi kertas, larutan pengembang, nilai Rf

Abstract
Chromatography is a technique for separating the mixture into its components with the help
of different physical properties of each component. Chromatography is formed when there is
one stationary phase and one phase of motion. Silent phase is Whatman No.1 filter paper
that has been bottled the sample of the ink "My Gel" blue and turmeric water. The mobile
phase is a developer solution comprising a mixture of ethyl acetate and aquadest with a 3: 2
ratio of 30 ml and a mixture of ethyl acetate and methanol in a 3: 2 ratio of 30 ml. The tools
used in this experiment are aluminum foil, beaker glass, glass mouthpiece, measuring cup,
filter paper, electric balance, ruler, dropper drops, spatula and toothpick. The first process
of this experiment is to prepare filter paper and then bottle a sample solution 1 cm away from
the tip of the paper and 7 cm solvent spacing which is then dipped into the developer solution
after the bottling result dries out. The temperature of each of the developer solutions is
varied, ie, at temperatures of 30 ° C and 55 ° C by heating using a hot plate. The temperature
of the developer solution must be kept steady. After the permeating developer solution up to
the filter paper stops, the filter paper is dried and calculates the Rf (Retordation Factor)
value of the compound. From this experiment, the average Rf value obtained from the "My
Gel" Ink sample of blue color temperature variation of 30oC is 0.55 with an average travel
time of 41 minutes 31 seconds. While the variation of temperature 55oC Rf average value of
0.55 with an average travel time 40 minutes 07 seconds. The average Rf value of turmeric
water temperature variation of 30oC is 0.81 with an average travel time of 20 minutes 28
seconds. While on the turmeric water sample temperature variation 55oC Rf value average
of 0.61 with the average travel time 33 minutes 05 seconds.
Keywords: stationary phase, mobile phase, paper chromatography, developer solution, Rf
value

Pendahuluan Kromatografi didasarkan pada pemisahan dari


Kromatografi adalah suatu istilah umum yang pelarut diantara dua fasa dan dihubungkan terhadap
digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan, ekstraksi cair-cair sederhana. Dalam kromatografi,
yaitu berdasarkan absorbsi sampel di antara suatu fase bagaimanapun, satu fasa (fasa bergerak) berada dalam
gerak dan fase diam. Penemu kromatografi adalah pergerakan yang konstan relatif terhadap yang lainnya
Tswett yang pada tahun 1903 mencoba memisahkan (fasa diam). Molekul sampel dipisahkan diantara fasa-
pigmen - pigmen dari daun dengan menggunakan fasa dimana yang satu di dalam fasa diam tertahan,
suatu kolom yang berisi kapur (CaSO4). Istilah
sedangkan yang lainnya di dalam fasa bergerak
kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk
berpindah. Interaksi antara pelarut dan fasa diam pada
melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang
bergerak ke bawah kolom. Kromatografi dapat umumnya didasarkan pada adsorpsi [4].
dibedakan atas berbagai macam, tergantung pada
pengelompokannya. Berdasarkan pada mekanisme Jenis – jenis Kromatografi
pemisahannya, kromatografi dibedakan menjadi: (a) a. Kromatografi Lapis Tipis
kromatografi adsorbsi; (b) kromatografi partisi; (c) Plat kromatografi dibuat dengan cara penjerap
kromatografi pasangan ion; (d) kromatografi penukar padat yang berbentuk bubukan halus dibuat menjadi
ion; (e) kromatografi eksklusi ukuran; (f) kromatografi halus dibuat menjadi bubur (slurry) dengan air (kurang
afinitas. Berdasarkan pada alat yang digunakan, umum dengan zat cair organik yang mudah menguap)
kromatografi dapat dibagi atas: (a) kromatografi dan dibentang di atas plat gelas. Plat yang telah dilapisi
kertas; (b) kromatografi lapis tipis, yang kedua sering dipanaskan atau diaktifkan dengan jalan
disebut kromatografi planar; (c) kromatografi cair memanaskannya pada suhu kira-kira 100oC selama 30
kinerja tinggi (KCKT); (d) kromatografi gas (KG) [1].
menit. Pemilihan pertama dari pelarut adalah
Satu keuntungan utama kromatografi kertas ialah
kemudahan dan kesederhanaannya pada pelaksanaan bagaimana sifat kelarutannya, tetapi sering lebih baik
pemisahan, yaitu hanya pada lembaran kertas saring untuk memilih suatu pelarut yang tergantung daripada
yang berlaku sebagai medium pemisahan dan juga kekuatan elusi, yang dimaksud kekuatan dari zat elusi
sebagai penyangga. Bilangan Rf adalah jarak yang adalah daya penyerapan pada penyerap. Biasa
ditempuh senyawa pada kromatografi terhadap garis penyerap-penyerap yang polar seperti alumina dan
depan. Bilangan Rf diperoleh dengan mengukur jarak silika gel, maka kekuatan penyerapan naik dengan
antara titik awal dan pusat bercak yang dihasilkan kenaikan polaritas dari zat yang diserap [5].
senyawa dan jarak ini kemudian dibagi dengan jarak b. Kromatografi Penukar Ion
titik awal dan garis depan [2]. KCKT penukar ion menggunakan fase diam yang
Berdasarkan teori diatas dapat dirumuskan dapat menukar kation atau anion dengan suatu fase
masalah yaitu Bagaimana cara untuk menentukan nilai gerak. Ada banyak penukar ion yang beredar
Rf (rasio jarak yang dipindahkan oleh suatu zat terlarut
dipasaran, meskipun demikian yang paling luas
terhadap jarak yang dipindahkan oleh garis depan
penggunaannya adalah polistiren resin. Kebanyakan
pelarut selama waktu yang sama) suatu senyawa? Dan
tujuan dari percobaan ini adalah memisahkan kation – pemisahan kromatografi ion di dilakukan dengan
kation CO2+, Mn2+, Zn2+, berdasarkan sistem partisi menggunakan media air karena sifat ionisasinya.
cair – cair dengan menggunakan kromatografi kertas Dalam beberapa hal digunakan pelarut campuran
dan penetapan nilai Rf. misalnya air-alkohol dan juga pelarut organik.
Kromatografi penukar ion dengan fase gerak air,
Teori
retensi puncak dipengaruhi oleh kadar garam total atau
Pengertian Kromatografi
kekuatan ionik serta oleh pH fase gerak. Kenaikan
Kromatografi adalah istilah umum untuk berbagai
kadar garam dalam fase gerak menurunkan retensi
cara pemisahan berdasarkan partisi cuplikan antara
solut. Hal ini disebabkan oleh penurunan kemampuan
fase yang bergerak, dapat berupa gas atau zat cair dan
ion sampel bersaing dengan ion fase gerak untuk
fase diam, dapat berupa zat cair atau zat padat.
gugus penukar ion pada resin [6].
Kromatografi kertas adalah bentuk kromatografi
c. Kromatografi Eksklusi
padat-cair dimana fase diam adalah kertas berpori
Kromatografi ini disebut juga dengan kromatografi
yang diproduksi secara khusus dan fase gerak
permiasi (filtrasi) gel, yang digunakan untuk
merupakan pelarut tunggal atau kombinasi dari
memisahkan atau menganalisis senyawa dengan berat
pelarut. Kromatografi kertas adalah metode yang
molekul lebih besar dari 2000 Dalton. Fase diam yang
digunakan untuk memisahkan campuran menjadi
digunakan dapat berupa silika atau polimer yang
bagian-bagian yang berbeda. Kromatografi kertas
bersifat porus sehingga solut dapat melewati porus
telah umum digunakan untuk memisahkan pigmen,
atau berdifusi melewati fase diam [7].
pewarna dan tinta [3].
d. Elektroforesis
Elektroforesis merupakan studi tentang pergerakan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga Rf:
molekul pada medan listrik. Pergerakan molekul pada 1. Pelarut
suatu medan listrik dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, Disebabkan pentingnya koefisien partisi, sehingga
muatan, dan sifat biologi serta kimia molekul tersebut. perubahan dalam komposisi pelarut dapat
Pergerakan partikel bermuatan tidak hanya karena menyebabkan perubahan harga Rf.
muatan saja, tetapi juga pengaruh voltase di antara 2. Suhu
elektroda [8]. Perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi
e. Kromatografi Kertas dan juga kecepatan aliran.
Satu keuntungan utama kromatografi kertas ialah 3. Ukuran dari bejana
kemudahan dan kesederhanaannya pada pelaksanaan Volume dari bejana mempengaruhi homogenitas
pemisahan, yaitu hanya pada lembaran kertas saring dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan
yang berlaku sebagai medium pemisahan dan juga penguapan dari komponen – komponen pelarut dari
sebagai penyangga. Bilangan Rf adalah jarak yang kertas.
ditempuh senyawa pada kromatografi terhadap garis 4. Kertas
depan. Bilangan Rf diperoleh dengan mengukur jarak Pengaruh kertas terhadap harga Rf timbul dari
antara titik awal dan pusat bercak yang dihasilkan perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk
senyawa, dan jarak ini kemudian dibagi dengan jarak bermacam – macam kertas.
titik awal dan garis depan [2]. 5. Sifat dari campuran
Berbagai senyawa mengalami partisi diantara
Prinsip Kromatografi Kertas volume – volume yang sama dari fase tetap dan
Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas bergerak [13].
prinsipnya sama dengan mekanisme pada
kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi Teori Sampel
kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel Air Kunyit
yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang Kunyit (Curcuma domestica Val) adalah tanaman
kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar obat – obatan yang berumur tahunan (Anonim, 2008).
kertas saring dicelupkan ke dalam pelarut yang Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat,
mengisi dasar wadah. Fase mobil (pelarut) dapat saja yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin,
beragam, air, etanol, asam asetat, atau campuran zat- demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin.
zat ini dapat digunakan. Rimpang kunyit kering mengandung kurkuminoid
Kimiawan Inggris Richard Laurence Millington sekitar 10%, kurkumin 1-5% dan sisanya terdiri dari
Synge (1914-1994) adalah orang pertama yang demetoksikurkumin serta bisdemetoksikurkumin.
menggunakan metode analisis asam amino dengan Selain itu rimpang kunyit juga mengandung minyak
kromatografi kertas. Saat campuran asam amino atsiri (volatile oil) 1-3%, lemak 3%, karbohidrat 30%,
menaiki lembaran kertas secara vertikal karena ada protein 8%, pati 45-55%, dan sisanya terdiri dari
fenomena kapiler, partisi asam amino antara fase vitamin C, garam-garam mineral seperti zat besi,
mobil dan fase diam yang teradsorbsi pada selulosa fosfor dan kalsium. Kurkumin adalah pigmen kuning
berlangsung berulang-ulang. Ketika pelarut mencapai alami didalam kunyit, diisolasi dari tumbuhan
ujung atas kertas proses dihentikan. curcuma longa, yang berkisar antara 3-4% terkandung
Analisis kualitatif menggunakan kromatografi dalam kunyit [11].
kertas dilakukan dengan cara membandingkan harga
relative response factors (Rf). Nilai Rf identik dengan Tinta “My Gel”
Time Retention (tR) atau Volume Retention (vR)[9]. Unsur karbon dari bahan Volatile Organic
Compound (VOC) dari jenis Xylene menjadi salah
Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Rf satu komponen utama untuk pigmen warna hitam pada
Identifikasi dari senyawa-senyawa hasil tinta. Bahan ini mengandung karbon dengan bahan
pemisahan kromatografi dapat dilakukan dengan pendukung yang mudah menguap pada tekanan dan
penambahan pereaksi kimia dan reaksi-reaksi warna. temperatur tertentu yang mampu mencemari udara dan
Tetapi lazimnya untuk identifikasi digunakan harga menimbulkan iritasi pada panca indera serta pusing.
Rf. Harga Rf didefenisikan sebagai berikut: Warna hitam yang sempurna menjadi dasar dipilihnya
karbon sebagai bahan utama pigmen pada tintahitam.
Jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik penotolan Dalam perkembangan di lapangan industri tinta
Rf =
Jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik penotolan penggunaan cabon black menjadi pilihan terbanyak
para konsumen industri tinta. Penggunaan carbon
Harga-harga Rf untuk senyawa-senyawa murni black mengalahkan penggunaan spinnel black, rutile
dapat dibandingkan dengan harga-harga standar. Perlu black dan iron black pada hampir semua tinta hitam.
diperhatikan bahwa harga-harga Rf yang diperoleh Kehadiran unsur karbon dari hasil proses pembakaran
hanya berlaku untuk campuran tertentu dari pelarut sampah memberi harapan baru bagi pengelolaan
dan penyerap yang digunakan [10].
sampah yaitu sampah sebagai bahan dengan
fungsional baru berupa sumber pigmen untuk tinta.
Penelitian ini berfokus dalam pembuatan tinta dengan
pigmen warna hitam dari sampah daun [12].

Metodologi Penelitian
Sebelum percobaan dilakukan terlebih dahulu kita
siapkan kertas Whatman No.1 dan kurlah kertas
tersebut dengan ukuran 4 X 10 dan buatlh (C)
pembatasnya dengan membuat garis 1 cm yang diukur Gambar 1.1 Tinta “My Gel” pada suhu 300 C (A) Run
dari ujung kertas.Buatlah titik dengan jarak 1 cm tiap I, (B) Run II, (C) Run III.
titik di garis horizontal. Setelah itu lakukanlah Berdasarkan tabel percobaan diatas diperolehlah
prosedur berikut: nilai Rf pada run I sebesar 0,83 pada waktu 2491 s ,
1. Siapkan larutan pengembangnya yaitu aquadest run II diperoleh nilai Rf sebesar 0,41 pada waktu 1642
dan etil asetat 1:3 dan etil asetat dan methanol 3:1 s dan pada run III diperoleh nilai Rf sebesar 0,43 pada
2. Dimasukkan larutan pengembang ke dalam beaker waktu 1831 s.
glass kemudian ditutup dengan aluminium foil
Tabel 2. Percobaan tinta “My gel” warna biru pada
untuk membuat larutan tersebut menjadi jenuh. suhu 550C Dengan larutan pengembang Etil Asetat
3. Totolkan sampel di setiap titik yang telah dibuat :Aquadest = 3 : 2
4. Dimasukkan kertas saring yang telah ditotol
Run Jarak
ke dalam beaker glass yang berisi larutan Jarak Rata-
komponen Rf Waktu
pengembang. Larutan sampel yang ditotol pelarut rata
I II III
tidak boleh tercelup larutan pengembang. I 4,4 4,3 3,6 4,1 0,58 2.131
5. Diamati dan dicatat waktu larutan II 7 3,5 3,9 3,7 3,7 0,52 2.336
III 3,7 4 4,1 3,9 0,55 2,796
pengembang yang naik dari dasar kertas
Rata 0,55 2.407
saring hingga sampai batas jarak pelarut. rata
6. Diangkat dan dikeringkan kertas saring yang
masih basah bila larutan pengembang telah
naik ke batas jarak pelarut.
7. Hitunglah nilai Rfnya

Hasil
Adapun hasil dari percobaan kromatografi kertas
dengan sampel tinta pulpen “My Gel” warna biru dan
pewarnaan air kunyit .
1. Larutan Pengembang Etil Asetat : Aquadest (A) (B)
Tabel 1. Percobaan tinta “My gel” warna biru pada
suhu 300C Dengan larutan pengembang Etil Asetat
:Aquadest = 3 : 2
Run Jarak
Jarak Rata
Komponen Rf Waktu
pelarut rata
I II III
I 6 5,8 5,8 5,86 0,83 2.491
II 7 3 2,7 3,1 2,93 0,41 1.624
II 3 3 3 3,06 0,43 1831
Rata 3,95 0,55 2.014
rata (C)
Gambar 1.2 Tinta “My Gel” pada suhu 550 C (A)
Run I, (B) Run II, (C) Run III.

Berdasarkan tabel percobaan diatas diperolehlah


nilai Rf pada run I sebesar 0,58 pada waktu 2131 s ,
run II diperoleh nilai Rf sebesar 0,52 pada waktu 2336
s dan pada run III diperoleh nilai Rf sebesar 0,55 pada
waktu 2796 s.

(A) (B)
2. Larutan Pengembang Etil Asetat : Metanol
Tabel 3. Percobaan kunyit pada suhu 300C Dengan
larutan pengembang Etil Asetat : methanol = 3 : 2
Jarak Rata
Jarak
Run komponen rata Rf Waktu
pelarut
I II III
(A) (B)
I 1,2 1,5 1 1,5 0,21 2.031
II 7 5,4 5,5 5,3 5,4 0,77 2.128
III 6 6,1 6,1 6,06 0,86 1.985
Rata 0,61 2.074
rata

(C)
Gambar 1.3 Air Kunyit pada suhu 55 0 C (A) Run I,
(B) Run II, (C) Run III
Berdasarkan table diatas diperoleh data sebagai
berikut: pada run I diperoleh nilai Rf sebesar 0,80 pada
waktu 1296 s, run II diperoleh nilai Rf sebesar 0,80
pada waktu 1057 dan pada run III diperoleh niali Rf
(A) (B)
sebesar 0,83 pada waktu 1333 s.

Pembahasan
Kromatografi didasarkan pada pemisahan dari
pelarut diantara dua fasa dan dihubungkan terhadap
ekstraksi cair-cair sederhana. Dalam kromatografi,
bagaimanapun, satu fasa (fasa bergerak) berada dalam
pergerakan yang konstan relatif terhadap yang lainnya
(fasa diam). Molekul sampel dipisahkan diantara fasa-
fasa dimana yang satu di dalam fasa diam tertahan,
(C)
sedangkan yang lainnya di dalam fasa bergerak
Gambar 1.3 Air Kunyit pada suhu 300 C (A) Run I, berpindah. Interaksi antara pelarut dan fasa diam pada
(B) Run II, (C) Run III. umumnya didasarkan pada adsorpsi [4].
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data sebagai Harga-harga Rf untuk senyawa-senyawa murni
berikut: pada run I diperoleh nilai Rf sebesar 0,80 pada dapat dibandingkan dengan harga-harga standar. Perlu
waktu 1296 s, run II diperoleh nilai Rf sebesar 0,80 diperhatikan bahwa harga-harga Rf yang diperoleh
pada waktu 1057 dan pada run III diperoleh niali Rf hanya berlaku untuk campuran tertentu dari pelarut
sebesar 0,83 pada waktu 1333 s. dan penyerap yang digunakan.
Tabel 4. Percobaan kunyit pada suhu 550C Dengan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga Rf:
larutan pengembang Etil Asetat : methanol = 3 : 2 1. Pelarut
Disebabkan pentingnya koefisien partisi, sehingga
Jarak Jarak komponen Rata
Run pelar I II III rata Rf Waktu perubahan dalam komposisi pelarut dapat
ut menyebabkan perubahan harga Rf.
I 1,2 1,5 1 1,5 0,21 2.031 2. Suhu
II 7 5,4 5,5 5,3 5,4 0,77 2.128 Perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi
III 6 6,1 6,1 6,06 0,86 1.985 dan juga kecepatan aliran.
Rata 0,61 2.074 3. Ukuran dari bejana
rata
Volume dari bejana mempengaruhi homogenitas
dari atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan
penguapan dari komponen – komponen pelarut dari
kertas.
4. Kertas
Pengaruh kertas terhadap harga Rf timbul dari
perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk
bermacam – macam kertas.
5. Sifat dari campuran
Berbagai senyawa mengalami partisi diantara Wijaya dan Dosen Pembimbing modul ini yaitu ibu Mersi
volume – volume yang sama dari fase tetap dan Suriani S.T., M.T
bergerak [10] . Daftar Pustaka
Kertas saring Whatman No. 1 dengan ukuran [1] Michael Hutomo. 2013. Optimasi Dan Validasi
4 cm x 10 cm dicelupkan dalam larutan pengembang Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)
yang berisi campuran antara aquadest : Etil Asetat = Pada Penetapan Kadar Flukonazol Dalam Sediaan
1 : 3 sebanyak 30 ml. Nilai Rf rata-rata percobaan I Kapsul. Universitas Sumatera Utara : Medan
[2] Cut Laiya Maghazi. 2011. Identifikasi Pewarna
pada suhu 300 C sebesar 0,55 dengan waktu 2021 s ;
Sintetis Dalam Minuman Ringan Siena Okabe
pada suhu 550C sebesar 0,55 dengan waktu 2401 s. Strawberry Secara Kromatografi Kertas. Universitas
Kemudian nilai Rf rata-rata pada percobaan II suhu 30 Sumatera Utara : Medan
0
C sebesar 0,81 dengan waktu 1228 s ; pada suhu 55 [3] Ghahramani MR, Garibov AA and Agayev TN. 2014.
0
C sebesar 0,61 dengan waktu 1985 s. Determination of Radiochemical Purity of Radioactive
Pengaruh kertas terhadap harga Rf timbul dari Microspheres by Paper Chromatography. Journal of J
perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk Chromatogr Sep Tech Vol : 6, Isse 1 • 1000258, ISSN:
bermacam – macam kertas[10]. 2157-7064 JCGST, an open access journal.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa [4] Fornstedt, Torgny., Patrik Forssen dan Douglas
hasil percobaan sesuai dengan teori dimana kertas Westerlund. 2015. Basic HPLC Theory and
mempengaruhi kecepatan aliran naik pelarut dan Definitions: Retention, Thermodynamics, Selectivity,
kesetimbangan partisi. Zone Spreading, Kinetics, and Resolution. Wiley-VCH
Nilai Rf rata-rata percobaan I pada suhu 30 0C Verlag GmbH & Co. KGaA: Analytical Separation
sebesar 0,55 dengan waktu 2021 s ; pada suhu 55 0C Science, First Edition.
sebesar 0,55 dengan waktu 2401 s. Kemudian nilai Rf [5] Elliya Dama. 2009. Identifikasi Parasetamol Dalam
rata-rata pada percobaan II suhu 30 0C sebesar 0,81 Jamu Gemuk Sehat Untuk Pria Dan Wanita Secara
dengan waktu 1228 s ; pada suhu 55 0C sebesar 0,61 Kromatografi Lapis Tipis. Universitas Sumatera
dengan waktu 1985 s. Utara : Medan
Perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi [6] Devianti. 2010. Penerapan Metode Kromatografi
dan juga kecepatan aliran[10]. Cair Kinerja Tinggi (Kckt) Pada Penetapan Kadar
Kloramfenikol Dalam Sediaan Kapsul Dengan Nama
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa
Dagang Dan Generik. Fakultas Farmasi USU : Medan
hasil percobaan sesuai dengan teori dimana semakin
[7] Naek Marpaung. 2013. Penetapan Kadar
tinggi suhu maka nilai Rf semakin tinggi, Kecepatan
Kotrimoksazol Dengan Metode Kromatografi Cair
komponen semakin cepat.
Kinerja Tinggi (Kckt). Fakultas Farmasi USU : Medan
larutan pengembang yang berisi campuran antara
[8] I Putu Dedi Arjita. 2009. Analisis Protein Jaringan
aquadest : Etil Asetat = 1 : 3 sebanyak 30 ml. Nilai Rf Otak Sapi Dengan Metode Isolasi, Purifikasi Dan
rata-rata percobaan I pada suhu 30 0C sebesar 0,55 Visualisasi. Ganeç Swara.Vol. 3 No.2.
dengan waktu 2021 s ; pada suhu 55 0C sebesar 0,55 [9] Rifatum, Hanik. 2012. Penetapan Kadar Metanol Dan
dengan waktu 2401 s. Kemudian Pada run II berisi Etanol Dalam Percobaan Imperial Leather Sportif
campuran larutan pengembang Etil Asetat : Metanol = Secara Kromatografi Gas. Fakultas Matematika dan
3 : 1 sebanyak 30 ml nilai Rf rata-rata pada percobaan Ilmu Pengetahuan Alam. Medan: Universitas
II suhu 30 0C sebesar 0,81 dengan waktu 1228 s ; pada Sumatera Utara.
suhu 55 0C sebesar 0,61 dengan waktu 1985 s. [10] Rosa, Aprila. 2013. Isolasi Senyawa
Disebabkan pentingnya koefisien partisi, Triterpenoid/Steroid Dari Daun Tumbuhan
sehingga perubahan dalam komposisi pelarut dapat Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa Wight.).
menyebabkan perubahan harga Rf[10]. Fakultas Farmasi. Medan: Sumatera Utara.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa [11] Maha, Hetty Lendora. 2011. Pengaruh Sari Kunyit
hasil percobaan sesuai dengan teori. (Curcuma domestia Val) Terhadap Daya Tahan
Simpan Nasi Kuning. Fakultas Farmasi. Medan:
Kesimpulan Universitas Sumatera Utara.
[12] Pradita Ajeng Wiguna, Susanto. 2015. Pembuatan
Dari hasil percobaan maka hasil yang didapatkan
Tinta Printer Dengan Pigmen Organik Berbahan
yaitu nilai Rf pada sampel Tinta “My Gel” suhu 300 C
Dasar Sampah Daun . Journal sains and Teknologi
0,55 dengan waktu 2021 s dan pada suhu 550 C sebesar Vol. 13 No.2 Desember 2015.
0,17 dengan waktu 2407s dan kunyit pada suhu 300 C [13] Tifanny Widya. 2013. Isolasi Senyawa
sebesar 0,81 dengan waktu 1228 s dan suhu 55 0 C Triterpenoid/Steroid Dari Daun Tumbuhan Kulit
sebesar 0,61 dengan waktu1985 s Buah Naga. Fakultas Farmasi. Medan: Sumatera Utara.
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih penulis ucapkan kepada rekan rekan yang
membantu penulisan jurnal ini yaitu partner saya yang
bernama Era Sinaga, Asisten modul Kromatografi Steven

Anda mungkin juga menyukai