Anda di halaman 1dari 240

Membelajarkan Kompetensi

Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Prakarya

Melalui Pendekatan Saintifik


Kata Pengantar

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang,
B. Tujuan,
C. Ruang Lingkup

BAB II. PEMBELAJARAN KOMPETENSI


A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
B. Penilaian Autentik

BAB III ANALISIS KOMPETENSI


A. Prosedur analisis
1. Mengembangkan Materi pembelajaran
2. Alternatif kegiatan pembelajaran sesuai tahapan:
3. Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio
produk
c. Aspek sikap melalui pengamatan
B. Hasil Analisis Kompetensi

BAB IV PENUTUP
Lampiran: Contoh RPP
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).

Pencapaian tujuan pendidikan nasional melalui penyelenggaraan pendidikan oleh


satuan pendidikan untuk memenuhi hak peserta didik sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuannnya.

Pemerintah mulai mencanagkan pelaksanaan kurikulum 2013 terbatas pada 1270 SMA
mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Sebagai persiapan pemerintah telah
melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan buku pegangan guru dan siswa
mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata
pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku yang ada dengan
memanfaatkan dan menerapkan kurikulum 2013 menggunakan silabus ynag telah
disediakan.

Kondisi riil guru-guru masih beragam dalam menggunakan silabus yang telah disediakan
oleh pusat sebagai acuan operasional menyusun perencanaan pembelajaran. Masih
diperlukan penjabaran operasional mengembangkan silabus menjadi RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran,
mengembakan langkah pembelajaran, mengembangkan indikator pencapaian
kompetensi, serta merancang dan melaksanakan penilaian otentik. Oleh karena itu
perlu rambu-rambu lebih operasional agar guru dapat menjabarkan silabus menjadi
RPP dalam bentuk naskah tertentu.

B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan buku ini adalah membantu guru mata pelajaran ….
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang
ada. Secara khusus buku ini bertujuan:
(1) Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar
(2) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata
pelajaran
(3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
(4) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
(5) Merancang penilaian otentik

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
(1) Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
(2) Langkah-langkah analisis kompetensi;
(3) Penilaian otentik; dan
(4) Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelejaran (RPP)
BAB II. PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis
sejak tahun 2004 melalui piloting beberapa sekolah, dan secara operasional dikembangkan
menjadi KTSP sejak tahun 2006. Oleh karena itu pembelajaran kurikulum 2013 adalah
pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian otentik
untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses
pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong
siswa lebih mampu dalam mengobservasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan atau
mempresentasikan.

A. Pendekatan Pembelajaran saintifik


Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran
yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir
sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa
(Alfred De Vito: 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu
menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa (Zamroni: 2000;
Semiawan: 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran
saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis
peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara
terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari
pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator
yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.
Dalam model ini siswa diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains
sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan
ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian siswa diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk
kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan
keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan:
1992).
Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan
proses sains menekankan pada kemampuan siswa dalam menemukan sendiri (discover)
pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip
dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian siswa lebih
diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu
informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator
dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun
kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap
ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains
pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu
kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam
mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran
fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan
kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
 Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks
situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta
atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan
atau menyimak.
 Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan
siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir
metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi
(critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya
dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik
diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan
bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
 Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa,
mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup
merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh,
menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin
komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
 Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa
dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain
menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan
memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau
praktik.
 Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik.
Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan,
keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat
laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan sekedar
mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu
menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi
dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga
situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa
kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara
langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca,
melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut
(2) Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,
hukum,dan teori
(3) Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
(4) Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan
penalaran dan memprediksi fenomena
(5) Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan aplikasi
baru yang terduga sampai tak terduga

B. Penilaian Autentik
Definsi dan Makna Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil
belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen
merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik
merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Secara konseptual asesmen
autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda
terstandar sekali pun. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan
prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi
pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
Dalam American Librabry Association penilaian autentik didefinisikan sebagai proses
evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada
aktifitas yang relevan dalam pembelajaran.
Dalam Newton Public School, penilaian autentik diartikan sebagai penilaian atas produk
dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins
mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik
yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-
aktifitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel,
memberikan analisa oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antarsesama
melalui debat, dan sebagainya.

B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013


Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam
pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, penilaian semacam ini
mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka
mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik
cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta
didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik.
Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam
pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.
Kata lain dari penilaian autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian
proyek. Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang
sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri
khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat
khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu
tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
pada proses atau hasil pembelajaran.
Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunkan standar tes
berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban
singkat. Walaupun tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses
pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara
akademik. Penilain autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru
bekerja sama dengan peserta didik. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa
sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik
ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam
rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta
mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkan
kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman
yang diperoleh dari luar sekolah.
Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa
belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena
penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi
pemahaman tentang kriteria kinerja. Asesmen autentik sering digambarkan sebagai
penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka
berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Asesmen autentik harus
mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum
dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal
apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan
untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.

C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik


Asesmen Autentik menicayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston
belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta
didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.Asesmen
semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta
didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau
keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan kerja,
kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi
dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan
menampilkan sesuatu.
Asesmen autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Menurut Ormiston
belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam
kenyataannya di luar sekolah.Asesmen Autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian.
Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil
jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja.
Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja
yang kompleks.
Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas
perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang ada.
Dengan demikian, asesmen autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara
terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang
berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian
tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta
didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan
pendekatan saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama
lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar
sekolah. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta
didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel,
dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen autentik mendorong peserta didik
mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan,
menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi
pengetahuan baru.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru
autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada
penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria
tertentu seperti disajikan berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan
menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi
pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah

D. Jenis-jenis Asesmen Autentik


Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara
jelas tujuan yang ingin dicapai. Beberpa hal yang harus dipertimbangkan sebelum
melakukan penilaian autentik adalah : (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang
akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai,
seperti penalaran, memori, atau proses. Berikut ini adalah beberapa jenis penilaian
autentik :
1. Penilaian Kinerja
Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya
dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan
meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan
mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan
informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik
baik dalam bentuk laporan naratif mauun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda
untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:
a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-
unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah
peristiwa atau tindakan.
b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara
guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing
peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat
menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.
c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala
numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 =
kurang, 1 = kurang sekali.
d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara
mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat
catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan
apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada
manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama,
langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja
yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu.Kedua, ketepatan
dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus
yang diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas
pembelajaran.Keempat, fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya
indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari kemampuan atau
keerampilan peserta didik yang akan diamati.
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks
untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai
keterampilan berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara,
misalnya, guru dapat mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato,
berdiskusi, bercerita, dan wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai
keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat
menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap, observasi perilaku,
pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian
diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi
yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
 Penilaian ranah sikap.Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan
perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang
telah disiapkan.

 Penilaian ranah keterampilan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai


kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan
kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

 Penilaian ranah pengetahuan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai


penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu
mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari
kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju
secara personal.
2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik,
mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan
dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan
perhatian khusus dari guru.
a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan
data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang
diperoleh, dan menulis laporan.
b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
c. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau
dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek.
Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi
penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data,
dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar
cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk
poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan
bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi
penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara
analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan
produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara
keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio
bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi
secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi
berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau
informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu
periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat
karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/
literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru
dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan
pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti
berikut ini.
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan
guru menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
4. Penilaian Tertulis
Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis
yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil
pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau
mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih
jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan,
dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban
singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua
jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban
terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang
diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau
kompleks.

E. Karakteristik Asesmen Kurikulum 2013:


1. Mengukur berpikir kritis
2. Mengukur hierarki berpikir hingga Habits of Mind
3. Menilai proses dan hasil belajar
4. Menilai kemampuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif
5. Melibatkan portofolio
6. Perangkat penilaian dan tugas yang bersifat otentik

Asesmen Otentik menurut Kurikulum Baru (2013) adalah penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran. (Permen No 66 Tahun 2013)
Macam penilaian menurut Permen Dikbud No. 66 Tahun 2013, dikelompokkan menjadi 3
ranah, yaitu:
1. Sikap, terdiri dari 4 macam penilaian sbb :
a. Observasi
b. Penilaian diri
c. Penilaian sebaya
d. Jurnal
2. Pengetahuan, terdiri dari 3 macam penilaian sbb:
a. Tes tertulis
b. Tes lisan
c. Penugasan
3. Keterampilan, terdiri dari 4 macam penilaian sbb:
a. Tes praktik
b. Penilaian proyek
c. Portofolio
Penjelasan masing masing jenis penilaian adalah sebagai berikut:
1. Observasi dilakukan melalui pengamatan baik langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati. Kriteria Instrumen penilaian Observasi adalah sebagai berikut:
 Mengukur aspek sikap (bukan aspek kognitif atau psikomotor) yang dituntut pada
kompetensi inti dan kompetensi dasar.
 Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur.
 Memuat sikap atau indikator sikap yang dapat diobservasi;
 Mudah atau feasible untuk digunakan; dan
 Dapat merekam sikap peserta didik.

2. Penilaian Diri. Langkah penilaian diri adalah dengan cara meminta peserta didik untuk
menilai dirinya sendiri berkaitan dengan kelebihan dan kekurangannya, serta tingkat
pencapaian kompetensi dari apa yang dipelajarinya. Penilaian diri biasanya
dikombinasikan dengan teknik penilaian lainnya. Kriteria Instrumen Penilaian Diri
adalah sbb:
 kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana
 bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
 menggunakan format penilaian sederhana dan mudah dipahami peserta didik
 kriteria penilaian jelas, tidak bermakna ganda/berbeda
 menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang nyata/sebenarnya
 mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta didik
 bermakna, mengarahkan peserta didik untuk memahami kemampuannya
 mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
 Memuat indikator kunci /indikator esensial yang
 Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur
 memetakan kemampuan peserta didik dari terendah sampai tertinggi.

3. Penilaian Antar Teman. Penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik
oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan
belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai
menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator
yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:

• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik


• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran
makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu
kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah
sampai kemampuan tertinggi.

4. Penilaian dengan Jurnal. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan
di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian
siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:
 Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
 Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
 Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
 Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
 Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
 Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik
 menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
5. Tes Tertulis. Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan atau tugas dalam bentuk
tulisan yang direncanakan untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang
kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut adanya respon dari peserta tes yang
dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya. Kriteria Tes
tertulis adalah sbb:
 mensyaratkan kemampuan menerapkan pengetahuan
 konteks/situasi nyata (real work situation)
 konteks sesuai kehidupan siswa
 ada informasi/data yang cukup bagi siswa untuk menerapkan pengetahuannya
 Open ended

6. Tes Lisan. Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara
lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
o Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan
yang hendak dinilai.
o Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
o Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya
sendiri.
o disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.

7. Penilaian Melalui Penugasan. Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah


dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau
kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:

 Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.


 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
 Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari
pembelajaran mandiri.
 Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
 Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
 Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
 Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.
 Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial
ekonomi).
 Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
 Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

8. Tes Praktik. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium,
praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013).
Kriteria Tes Praktik adalah sbb:

 Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.


 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
 Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
 Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
 Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
 Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus
memenuhi syarat sbb:
 Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
 Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
 Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
 Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
 Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
 Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.

9. Penilaian Proyek. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu


tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013).

10. Penilaian Portofolio. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang


didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya
peserta didik atau hasil ulangan dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh
peserta didik. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Penilaian Portofolio
adalah sbb:

 Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur.
 Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes,
perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas
peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.
 Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar,
uraian tugas, kriteria penilaian.
 Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan
kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
 Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio
yang beragam isinya.
 Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif
dan mudah dilaksanakan.
 Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio tersedia di
lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh.
Penilaian Non tes diperlukan adanya rubrik penilaian. Ruibrik adalah Daftar kriteria yang
menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi
mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling buruk. Kriteria rubrik
yang baik adalah sbb:

 Mengacu pada tujuan


• Terstruktur dan terintegrasi dalam pembelajaran
• Bersifat real world situations
• Tugas adil
• Menantang, menimbulkan rasa ingin tahu
• Petunjuk jelas, ada petunjuk pengerjaan tugas
• Ada batasan waktu pengerjaan tugas
• Mencantumkan kriteria tampilan tugas yang diharapkan
Jika mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik yang sempurna, maka cukup membuat
rubrik kunci. Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang
menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian
kompetensi siswa .
C.
BAB III ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran
adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian
yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan
kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas
XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan

Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah
sebagai berikut.

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Melakukan linierisasi komptensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti
tabel berikut ini, contoh : Kelas X Rekayasa
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
3.1 Mengidentifikasi desain 4.1 Mendesain produk dan Alat komuniasi
produk dan pengemasan pengemasan karya sederhana
karya rekayasa sebagai rekayasa sebagai alat dengan sumber
alat komunikasi komunikasi sederhana arus listrik DC
sederhana dengan sumber dengan sumber arus listrik berdasarkan
arus listrik DC DC berdasarkan konsep konsep
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
berdasarkan konsep dengan pendekatan
berkarya dengan budaya setempat dan
pendekatan budaya lainnya
setempat dan lainnya
Dan seterusnya …

(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi
materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator keterampilan yang
terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator
dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
(6) Merancang penilaian yang diperlukan

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

Materi Pokok Penillaian


(Silabus) (Silabus)

Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran:
Lulusan yang :
Materi Indikator Sikap, Cerdas,
Mengamati,
Pembelajaran Pengethuan,
Menanya, Kreatif,
Fakta, Konsep, dan
Mencoba, Produktif, dan
Prinsip, dan Mengasosiasi, Keterampilan
Prosedur untuk Penilaian Bertanggung
dan
Mengomunikasik jawab
an

Pembelajaran
(Silabus)

1. Mengembangkan Materi pembelajaran


Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan
kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam
penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan
kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori,
yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,
disentuh, atau diamati
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain
konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling
berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti
air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri
bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume
dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke
tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi
dari fakta yang telah didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif
yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika
dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air,
konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip
adalah hokum, teori, dan azas.
(4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi
pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran prakarya, langkap kerja ilmiah
merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan pancaindra
dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang
diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa
dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias
disentuh, dilihat, dan sebagaainya
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan
prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas
(3) Mencoba
(4) Mengasosiasi
(5) Mengomunikasikan
3. Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk
c. Aspek sikap melalui pengamatan
B. Hasil Analisis Kompetensi
a) Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Kerajinan
Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
3.1 Mengidentifikasi desain 4.1 Mendesain produk dan Produk kerajinan
produk dan pengemasan karya pengemasan karya kerajinan tekstil dan
kerajinan tekstil berdasarkan tekstil berdasarkan konsep pengemasannya,
konsep berkarya dengan berkarya dengan pendekatan meliputi :
pendekatan budaya setempat budaya setempat dan lainnya 1. Pengertian desain
dan lainnya produk dalam
kerajinan tekstil
dengan berbagai
teknik konstruksi
(jahit, jahit
aplikasi, ,
makrame, tenun,
tapestry, dll)
2. Aneka karya
kerajinan tekstil
3. Fungsi karya
kerajinan tekstil
4. Unsur estetika dan
ergonomis karya
kerajinan tekstil
5. Motif ragam hias
pada kerajinan
tekstil
6. Teknik pembuatan
benda kerajinan
tekstil : jahit, jahit
aplikasi, sulam, ikat
celup, batik,
makrame, tenun,
tapestry, dll)
7. Pengemasan karya
kerajinan tekstil.
8. Desain dan
pengemasan produk
tekstil
3.3 Memahami proses produksi 4.2 Mendesain proses produksi Mendesain proses
kerajinan tekstil di wilayah karya kerajinan tekstil produksi kerajinan
setempat melalui pengamatan berdasarkan identifikasi tekstil meliputi :
dari berbagai sumber kebutuhan sumber daya dan 1. Pengertian proses
prosedur berkarya dengan produksi dan
pendekatan budaya setempat sumber yang
dan lainnya dibutuhkan dalam
mendukung proses
produksi kerajinan
tekstil.
2. Proses produksi
pembuatan
kerajinan tekstil
dengan berbagai
teknik pembuatan
benda kerajinan
tekstil : jahit, jahit
aplikasi, sulam, ikat
celup, batik,
makrame, tenun,
tapestry, dll)
3.2 Mengidentifikasi sumber daya 4.3 Membuat karya kerajinan Sumber daya usaha
yang dibutuhkan dalam tekstil yang berkembang di kerajinan tekstil,
mendukung proses produksi wilayah setempat dan lainnya meliputi :
dari berbagai sumber sesuai teknik dan prosedur
1.Pengelolaan sumber
daya usaha dikenal
dengan istilah 6M,
yakni Man
(manusia), Money
(uang), Material
(bahan), Machine
(peralatan),
Method (cara kerja)
dan Market (pasar).
2.Identifikasi
kebutuhan
sumberdaya pada
usaha kerajinan
tesktil
3.Praktek pembuatan
kerjainan tekstil
dengan berbagai
teknik menghias
permukaan kain
(ikat celup, batik,
sulam, dll)
4.Unsur estetika dan
ergonomis karya
kerajinan tekstil
5.Standar produk dan
proses kerja
kerajinan tekstil
3.4 Memahami konsep 4.4 Menyajikan konsep Konsep
kewirausahaan dalam kewirausahaan berdasarkan kewirausahaan,
menjalankan sebuah pengalaman keberhasilan meliputi :
wirausaha kerajinan tekstil tokoh-tokoh wirausaha
kerajinan tekstil 1.Dasar-dasar
kewirausahaan
bidang kerajinan
tekstil
2.Stimulasi dan
motivasi wirausaha
berdasarkan sifat
dan karakter isi,
bentuk dan kerja
produksi.
3.Karakteris-tik
wirausaha-wan yang
meliputi : displin,
komitmen tinggi,
jujur, kreatif dan
inovatif, mandiri
dan realitis
4.Faktor-faktor
penyebab kegagalan
dan keberhasilan
seseorang
berdasarkan
karakteristik
wirausahawan
5.Pengertian, tujuan,
manfaat perilaku
kerja prestatif
6.Perilaku kerja
prestatif (selalu
ingin maju)
meliputi:
- kerj
a ikhlas
- kerj
a mawas ><
emosional
- kerj
a cerdas
- kerj
a keras
- kerj
a tuntas
- Prin
sip cara kerja
prestatif
3.5 Mengidentifikasi desain 4.5 Mendesain produk dan Mengenal produk
produk dan pengemasan karya pengemasan karya kerajinan kerajinan limbah
kerajinan limbah tekstil limbah tekstil berdasarkan tekstil dan desain
berdasarkan konsep berkarya konsep berkarya dengan pengemasannya,
dengan pendekatan budaya pendekatan budaya setempat meliputi :
setempat dan lainnya dan lainnya 1. Pengertian
kerajinan limbah
tekstil dan desain
dengan berbagai
teknik konstruksi
(jahit, jahit
aplikasi, makrame,
tenun, tapestry,
dll)
2. Aneka karya
kerajinan limbah
tekstil
3. Fungsi karya
kerajinan limbah
tekstil
4. Unsur estetika dan
ergonomis karya
kerajinan limbah
tekstil
5. Motif ragam hias
pada kerajinan
limbah tekstil
6. Teknik pembuatan
benda kerajinan
limbah tekstil :
jahit, jahit aplikasi,
sulam, ikat celup,
batik, makrame,
tenun, tapestry,
dll)
7. Pengemasan karya
kerajinan limbah
tekstil
3.7 Menganalisis proses produksi 4.6 Mendesain proses produksi Proses produksi
kerajinan limbah tekstil di karya kerajinan limbah kerajinan tekstil
wilayah setempat melalui tekstil berdasarkan berdasarkan standar
pengamatan dari berbagai identifikasi kebutuhan isi dan standar kerja,
sumber. sumberdaya dan prosedur meliputi :
berkarya dengan pendekatan 1. Proses produksi dan
budaya setempat dan lainnya sumber daya yang
dibutuhkan dalam
mendukung proses
produksi.
2. Menetapkan desain
roses produksi
pembuatan
kerajinan limbah
tekstil berdasarkan
prosedur berkarya.
3.6 Memahami sumber daya yang 4.7 Membuat karya kerajinan Sumber daya usaha
dibutuhkan dalam mendukung limbah tekstil yang kerajinan limbah
proses produksi kerajinan berkembang di wilayah tekstil, meliputi :
limbah tekstil setempat dan lainnya sesuai
teknik dan prosedur 1. Identifikasi
kebutuhan
sumberdaya pada
sentra/usaha
(dikenal dengan
istilah 6M)
kerajinan limbah
tekstil
2. Praktek kerajinan
limbah tekstil
berdasarkan
kebutuhan
sumberdaya (bahan,
peralatan,
keterampilan
bekerja & pasar)
dan prosedur yang
ditetapkannya
(jenis, manfaat,
teknik pengolahan,
dan
penyajian/penge-
masan)
3.8 Menganalisis sikap dan 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap Sikap dan Perilaku
perilaku wirausaha kerajinan dan perilaku wirausaha Wirausaha, meliputi :
limbah tekstil yang dapat kerajinan limbah tekstil 1. Berbagai sikap
mendukung keberhasilan membangun
dalam menjalankan sebuah semangat usaha
usaha (Inovatif,
Kreatifitas,
Motivasi, Sikap
bekerja efektif dan
efisien)
2. Faktor-faktor yang
menunjukkan
komitmen tinggi
3. Bagaimana
menerapkan
perilaku tepat
waktu, tepat janji
4. Penerapan
kepedulian
terhadap mutu hasil
kerja
5. Penerapan
komitmen tinggi
terhadap
pengendalian diri
6. Langkah
keselamatan kerja
7. Klaim asuransi
kerja dan produk

b) Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Rekayasa


Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
3.1 Mengidentifikasi desain 4.1 Mendesain produk dan Produk dan
produk dan pengemasan pengemasan karya rekayasa pengemasannya,
karya rekayasa sebagai alat sebagai alat komunikasi meliputi:
komunikasi sederhana dengan sederhana dengan sumber 1. Pengertian alat
sumber arus listrik DC arus listrik DC berdasarkan komunikasi
berdasarkan konsep berkarya konsep dengan pendekatan sederhana dengan
dengan pendekatan budaya budaya setempat dan lainnya sumber arus listrik
setempat dan lainnya DC.
2. Aneka jenis produk
rekayasa sebagai alat
komunikasi
sederhana dengan
sumber arus listrik
DC
3. Manfaat alat
komunikasi
sederhana dengan
sumber arus listrik
DC
4. Standar produk dan
langkah keselamatan
kerja
5. Teknik pengemasan
hasil rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana dengan
sumber arus listrik
DC
6. Menetapkan desain
dan pengemasan
produk rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana dengan
sumber arus listrik
DC
3.3 Memahami proses produksi 4.2 Mendesain proses produksi Mendesain proses
rekayasa sebagai alat karya rekayasa sebagai alat produksi rekayasa
komunikasi sederhana dengan komunikasi sederhana dengan sebagai alat komunikasi
sumber arus listrik DC di sumber arus listrik DC sederhana dengan
wilayah setempat melalui berdasarkan identifikasi sumber arus listrik DC ,
pengamatan dari berbagai kebutuhan sumber daya, meliputi:
sumber teknologi, dan prosedur 1. Pengertian produksi
berkarya dengan pendekatan 2. Proses produksi pada
budaya setempat dan lainnya sentra/perusahaan
produk rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana dengan
sumber arus listrik
DC (teknik pemilihan
bahan, penyiapan
bahan, teknik
pemrosesan)
3. Menetapkan desain
proses produksi
rekayasa sebagai alat
komunikasi
sederhana dengan
sumber arus listrik
DC berdasarkan
prosedur berkarya
(jenis, manfaat,
teknik rekayasa, dan
pengemasan)
3.2 Mengidentifikasi sumber daya 4.3 Membuat karya rekayasa Sumberdaya usaha
yang dibutuhkan dalam sebagai alat komunikasi rekayasa sebagai alat
mendukung proses produksi sederhana dengan sumber komunikasi sederhana
karya rekayasa sebagai alat arus listrik DC yang dengan sumber arus
komunikasi sederhana dengan berkembang di wilayah listrik DC, meliputi:
sumber arus listrik DC setempat dan lainnya sesuai 1.Pengelelolaan
teknik dan prosedur sumberdaya usaha
dikenal dengan
istilah 6M, yakni Man
(manusia), Money
(uang), Material
(bahan), Machine
(peralatan), Method
(cara kerja) dan
Market (pasar).
2.Identifikasi
kebutuhan
sumberdaya pada
usaha rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana dengan
sumber arus listrik
DC
3.Praktek rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana dengan
sumber arus listrik
DC berdasarkan
kebutuhan
sumberdaya (bahan,
peralatan,
keterampilan bekerja
& pasar) dan
prosedur yang
ditetapkannya (jenis,
manfaat, teknik
rekayasa, dan penge-
masan)
4.Standar produk dan
proses kierja
3.4 Memahami konsep 4.4 Menyajikan konsep Konsep kewirausahaan,
kewirausahaan dalam kewirausahaan berdasarkan meliputi:
menjalankan sebuah pengalaman keberhasilan 1. Dasar-dasar
wirausaha rekayasa sebagai tokoh-tokoh wirausaha kewirausahaan
alat komunikasi sederhana produk rekayasa sebagai alat bidang rekayasa
dengan sumber arus listrik DC komunikasi dengan sumber 2. Sytimulasi dan
arus listrik DC Motivasi wirausaha
berdasarkan sifat dan
karakter isi, bentuk
dan kerja produiksi.
3. Karakter dan
karakteristik (watak,
nilai dan ciri)
kewirausahaan
4. Faktor-faktor
penyebab
keberhasilan dan
kegagalan wirausaha
5. Pengerti-an,
tujuan, manfaat
perilaku kerja
prestatif
6. Penerapan
sikap dan perilaku
kerja prestatif (selalu
ingin maju) meliputi:
- kerja
ikhlas
- kerja
mawas ><
emosional
- kerja
cerdas
- kerja
keras
- kerja
tuntas
- Prinsi
p cara kerja
prestatif.
3.5 Mengidentifikasi desain 4.5 Mendesain produk dan Mengenal produk hasil
produk dan pengemasan pengemasan karya rekayasa rekayasa sebagai alat
karya rekayasa sebagai alat sebagai alat pengatur gerak pengatur gerak
pengatur gerak sederhana sederhana dengan sumber sederhana dengan
dengan sumber arus listrik arus listrik berdasarkan sumber arus listrik dan
berdasarkan konsep berkarya konsep berkarya dengan Desain kemasan
dengan pendekatan budaya pendekatan budaya setempat produk, meliputi:
setempat dan lainnya dan lainnya 1. Dasar-dasar
merangkai alat
dengan sumber arus
listrik
2. Aneka jenis hasil
rekayasa sebagai alat
pengatur gerak
sederhana dengan
sumber arus listrik
3. Manfaat alat
pengatur gerak
sederhana dengan
sumber arus listrik
4. Standar produk hasil
alat pengatur gerak
sederhana dengan
sumber arus listrik
5. Teknik ngemasan
hasil rekayasa
sebagai alat pengatur
gerak sederhana
dengan sumber arus
listrik
6. Menetapkan desain
dan pengemasan
produk rekayasa
sebagai alat pengatur
gerak sederhana
dengan sumber arus
listrik
3.7 Memahami proses produksi 4.6 Mendesain proses produksi Proses produksi
karya rekayasa sebagai alat karya rekayasa sebagai alat rekayasa sebagai alat
pengatur gerak sederhana pengatur gerak sederhana pengatur gerak
dengan sumber arus listrik di dengan sumber arus listrik sederhana dengan
wilayah setempat melalui berdasarkan identifikasi sumber arus listrik
pengamatan dari berbagai kebutuhan sumber daya, berdasarkan standar isi
sumber teknologi, dan prosedur dan proses kerja,
berkarya dengan pendekatan meliputi:
budaya setempat dan lainnya 1. Proses produksi pada
sentra/usaha
rekayasa sebagai alat
pengatur gerak
sederhana dengan
sumber arus listrik
(teknik pemilihan
bahan, penyiapan
bahan, teknik
pemrosesan)
2. Menetapkan desain
proses produksi
rekayasa sebagai alat
pengatur gerak
sederhana dengan
sumber arus listrik
berdasarkan prosedur
berkarya (jenis,
manfaat, teknik
rekayasa, dan
pengemasan)
3.6 Memahami sumber daya yang 4.7 Membuat karya rekayasa Sumberdaya usaha
dibutuhkan dalam sebagai alat pengatur gerak rekayasa sebagai alat
mendukung proses produksi sederhana dengan sumber pengatur gerak
rekayasa sebagai alat arus listrik yang berkembang sederhana dengan
pengatur gerak sederhana di wilayah setempat dan sumber arus listrik
dengan sumber arus listrik lainnya sesuai teknik dan meliputi:
prosedur 1. Identifikasi
kebutuhan
sumberdaya pada
sentra/usaha
(dikenal dengan
istilah 6M) rekayasa
sebagai alat pengatur
gerak sederhana
dengan sumber arus
listrik
2. Praktek rekayasa
sebagai alat pengatur
gerak sederhana
dengan sumber arus
listrik berdasarkan
kebutuhan
sumberdaya (bahan,
peralatan,
keterampilan bekerja
& pasar) dan
prosedur yang
ditetapkannya (jenis,
manfaat, teknik
pengolahan, dan
penyajian/pengemas
an)
3. Pemeliharaan dan
peningkatan program
intensifikasi dan
ekstensifikasi alat
pengatur gerak
sederhana dengan
sumber arus listrik
sesuai dengan
standar produk.
3.8 Menganalisis sikap dan 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap 1. Berbagai sikap
perilaku wirausaha karya dan perilaku wirausaha membangun
rekayasa sebagai alat produk rekayasa alat semangat usaha
pengatur gerak sederhana pengatur gerak sederhana (Inovatif, Kreatifitas,
dengan sumber arus listrik dengan sumber arus listrik Motivasi, Sikap
yang dapat mendukung bekerja efektif dan
keberhasilan dalam efisien)
menjalankan sebuah usaha 2. Faktor-faktor yang
menunjukkan
komitmen tinggi
3. Bagaimana
menerapkan perilaku
tepat waktu, tepat
janji
4. Penerapan
kepedulian terhadap
mutu hasil kerja
5. Penerapan komitmen
tinggi terhadap
pengendalian diri
6. Langkah keselamatan
kerja
7. Claim asuransi kerja
dan produk

c) Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Budidaya


Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
3.1 Mengidentifikasi desain 4.1 Mendesain produk dan Produk budidaya
produk dan pengemasan pengemasan hasil budidaya tananman hias dan
hasil budidaya tanaman hias tanaman hias berdasarkan pengemasannya,
berdasarkan konsep berkarya konsep berkarya dengan meliputi:
dengan pendekatan budaya pendekatan budaya setempat 1. Pengertian tanaman
setempat dan lainnya dan lainnya hias.
2. Aneka jenis produk
budidaya tanaman
hias
3. Manfaat tanaman
hias
4. Eco-system
budidaya tanaman
hias
5. Standar produk dan
langkah
keselamatan kerja
6. Teknik pengemasan
hasil budidaya
tanaman hias
7. Menetapkan desain
dan pengemasan
produk budidaya
tanaman hias
3.3 Memahami proses produksi 4.2 Mendesain proses produksi Mendesain proses
budidaya tanaman hias di usaha budidaya tanaman hias produksi budidaya
wilayah setempat melalui berdasarkan identifikasi tanaman hias,
pengamatan dari berbagai kebutuhan sumberdaya dan meliputi:
sumber prosedur berkarya dengan 1. Pengertian produksi
pendekatan budaya setempat 2. Proses produksi
dan lainnya pada
sentra/perusahaan
produk budidaya
tanaman hias(teknik
pemilihan bahan,
penyiapan bahan,
teknik pemrosesan)
3. Menetapkan desain
proses produksi
budidaya tanaman
hias berdasarkan
prosedur berkarya
(jenis, manfaat,
teknik budidaya,
dan pengemasan)
3.2 Mengidentifikasi sumber daya 4.3 Mempraktikan budidaya Sumberdaya usaha
yang dibutuhkan dalam tanaman hias yang budidaya tanaman
mendukung proses produksi berkembang di wilayah hias, meliputi:
budidaya tanaman hias setempat dan lainnya sesuai 1. Pengelelolaan
teknik dan prosedur sumberdaya usaha
dikenal dengan
istilah 6M, yakni
Man (manusia),
Money (uang),
Material (bahan),
Machine
(peralatan),
Method (cara kerja)
dan Market (pasar).
2. Identifikasi
kebutuhan
sumberdaya pada
usaha budidaya
tanaman hias
3. Praktek budidaya
tanaman hias
berdasarkan
kebutuhan
sumberdaya (bahan,
peralatan,
keterampilan
bekerja & pasar)
dan prosedur yang
ditetapkannya
(jenis, manfaat,
teknik budidaya,
dan penge-masan)
4. Standar produk dan
proses kierja
3.4 Memahami konsep 4.4 Menyajikan konsep Konsep kewirausahaan,
kewirausahaan dalam kewirausahaan berdasarkan meliputi:
menjalankan sebuah pengalaman keberhasilan 1. Dasar-dasar
wirausaha budidaya tanaman tokoh-tokoh wirausaha kewirausahaan
hias budidaya tanaman hias bidang budidaya
2. Sytimulasi dan
Motivasi wirausaha
berdasarkan sifat
dan karakter isi,
bentuk dan kerja
produiksi.
3. Karakter dan
karakteristik
(watak, nilai dan
ciri) kewirausahaan
4. Faktor-faktor
penyebab
keberhasilan dan
kegagalan
wirausaha
5. Pengertian, tujuan,
manfaat perilaku
kerja prestatif
6. Penerapan sikap
dan perilaku kerja
prestatif (selalu
ingin maju)
meliputi:
- kerja
ikhlas
- kerja
mawas ><
emosional
- kerja
cerdas
- kerja
keras
- kerja
tuntas
- Prinsi
p cara kerja
prestatif
3.5 Mengidentifikasi desain 4.5 Mendesain produk dan Mengenal produk hasil
produk dan pengemasan hasil pengemasan hasil budidaya budidaya tanaman
budidaya tanaman pangan tanaman pangan berdasarkan pangan dan Desain
berdasarkan konsep berkarya konsep berkarya dengan kemasan produk,
dengan pendekatan budaya pendekatan budaya setempat meliputi:
setempat dan lainnya dan lainnya 1. Dasar-dasar
menanam tanaman
pangan
2. Aneka jenis hasil
budidaya tanaman
pangan (umbi
umbian, serealia
dan kacang
kacangan)
3. Manfaat tanaman
pangan
4. Ekosistem budidaya
tanaman pangan
5. Standar produk
hasil tanaman
pangan
6. Teknik ngemasan
hasil budidaya
tanaman pangan
7. Menetapkan desain
dan pengemasan
produk budidaya
tanaman pangan
3.7 Memahami proses produksi 4.6 Mendesain Proses produksi
budidaya tanaman pangan di prosesproduksibudidaya budidaya tanaman
wilayah setempat melalui tanaman pangan berdasarkan pangan berdasarkabn
pengamatan dari berbagai identifikasi kebutuhan stndar isi dan proses
sumber sumberdaya dan prosedur kerja, meliputi:
berkarya dengan pendekatan 1. Proses produksi
budaya setempat dan lainnya pada sentra/usaha
budidaya tanaman
pangan (teknik
pemilihan bahan,
penyiapan bahan,
teknik pemrosesan)
2. Menetapkan desain
proses produksi
budidaya tanaman
pangan berdasarkan
prosedur berkarya
(jenis, manfaat,
teknik budidaya,
dan pengemasan)
3.6 Mengidentifikasi sumber daya 4.7 Mempraktikan budidaya Sumberdaya usaha
yang dibutuhkan dalam tanaman pangan sesuai budidaya tanaman
mendukung proses produksi teknik dan prosedur pangan meliputi:
budidaya tanaman pangan 1. Identifikasi
kebutuhan
sumberdaya pada
sentra/usaha
(dikenal dengan
istilah 6M) budidaya
tanaman pangan
2. Praktek budidaya
tanaman pangan
berdasarkan
kebutuhan
sumberdaya (bahan,
peralatan,
keterampilan
bekerja & pasar)
dan prosedur yang
ditetapkannya
(jenis, manfaat,
teknik pengolahan,
dan
penyajian/penge-
masan)
3. Pemeliharaan dan
peningkatan
program
intensifikasi dan
ekstensifikasi
tanaman pangan
sesuai dengan
standar produk.
3.8 Menganalisis sikap dan 3.8 Menyajikan hasil analisa sikap 1. Berbagai sikap
perilaku wirausaha budidaya dan perilaku wirausaha membangun
tanaman pangan yang dapat budidaya tanaman pangan semangat usaha
mendukung keberhasilan (Inovatif,
dalam menjalankan sebuah Kreatifitas,
usaha Motivasi, Sikap
bekerja efektif dan
efisien)
2. Faktor-faktor yang
menunjukkan
komitmen tinggi
3. Bagaimana
menerapkan
perilaku tepat
waktu, tepat janji
4. Penerapan
kepedulian
terhadap mutu hasil
kerja
5. Penerapan
komitmen tinggi
terhadap
pengendalian diri
6. Langkah
keselamatan kerja
7. Claim asuransi kerja
dan produk

d) Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Pengolahan


Materi Pokok
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
(Dalam Silabus)
3.1 Mengidentifikasi desain 4.1 Mendesain produk dan Desain produk dan
produk dan pengemasan pengemasan pengawetan pengawasan karya
karya pengawetan bahan bahan nabati dan hewani yang pengawetan bahan
nabati dan hewani diawetkan berdasarkan nabati dan hewani,
berdasarkan konsep berkarya konsep berkarya dengan meliputi:
dengan pendekatan budaya pendekatan budaya setempat 1. Pengertian
setempat dan lainnya dan lainnya pengawetan bahan
nabati dan hewani
2. Aneka jenis produk
pengawet-an bahan
nabati dan hewani
3. Manfaat dan
kandungan bahan
pada produk
pengawetan bahan
nabati dan hewani
4. Penyajian dan
pengemasan produk
pengawetan bahan
nabati dan hewani
5. Menetapkan desain
dan pengemasan
produk pengawetan
bahan nabati dan
hewani
3.3 Memahami proses produksi 4.2 Mendesain proses produksi Mendesain proses
pengawetan bahan nabati dan pengawetan bahan nabati dan produksi pengawetan
hewani di wilayah setempat hewani berdasarkan bahan nabati dan
melalui pengamatan dari identifikasi kebutuhan hewani, meliputi:
berbagai sumber sumberdaya dan prosedur 1. Manajemen umum
berkarya dengan pendekatan (POAC)
budaya setempat dan lainnya 2. Proses produksi
pada
sentra/perusahaan
produk pengawetan
bahan nabati dan
hewani (teknik
pemilihan bahan,
penyiapan bahan,
teknik pemrosesan)
3. Menetapkan desain
proses produksi
pengawetan bahan
nabati dan hewani
berdasarkan
prosedur berkarya
(jenis, manfaat,
kandungan, teknik
pengolahan, dan
penyajian/penge-
masan)
3.2 Mengidentifikasi sumber daya 4.3 Membuat karya pengolahan Perusahaan dan
yang dibutuhkan dalam pengawetan bahan nabati dan pembuatan karya
mendukung proses produksi hewani yang berkembang di pengolahan
pengawetan bahan nabati dan wilayah setempat dan lainnya pengawetan bahan
hewani sesuai teknik dan prosedur nabati dan hewani,
meliputi:
1. Pengertian
sumberdaya
perusahaan dikenal
dengan istilah 6M,
yakni Man
(manusia), Money
(uang), Material
(bahan), Machine
(peralatan),
Method (cara kerja)
dan Market (pasar).
2. Identifikasi
kebutuhan
sumberdaya pada
sentra/perusaha-an
produk pengawetan
bahan nabati dan
hewani
3. Pembuatan
karya/produk
pengawetan bahan
nabati dan hewani
berdasarkan
kebutuhan
sumberdaya (bahan,
peralatan,
keterampilan
bekerja & pasar)
dan prosedur yang
ditetapkannya
(jenis, manfaat,
kandungan, teknik
pengolahan, dan
penyajian/penge-
masan)
3.4 Memahami konsep 4.4 Menyajikan konsep Konsep kewirausahaan,
kewirausahaan dalam kewirausahaan berdasarkan meliputi:
menjalankan sebuah pengalaman keberhasilan 1. Pengertian
wirausaha pengawetan bahan tokoh-tokoh wirausaha kewirausahaan
nabati dan hewani pengawetan bahan nabati dan 2. Manfaat
hewani berwirausaha
sebagai motivasi
3. Karakter
dan karakteristik
(watak, nilai dan
ciri) kewirausahaan
4. Faktor-faktor
penyebab
keberhasilan dan
kegagalan
wirausaha
5. Pengertian,
tujuan, manfaat
perilaku kerja
prestatif
6. Penerapan
sikap dan perilaku
kerja prestatif
(selalu ingin maju)
meliputi:
- kerja
ikhlas
- kerja
mawas ><
emosional
- kerja
cerdas
- kerja
keras
- kerja
tuntas
- Prinsi
p cara kerja
prestatif
3.5 Mengidentifikasi desain 4.5 Mendesain produk dan Desain produk dan
produk dan pengemasan pengemasan karya pengolahan pengemasan karya
karya pengolahan bahan bahan pangan nabati dan pengolahan bahan
pangan nabati dan hewani hewani menjadi produk pangan nabati dan
menjadi produk pembersih pembersih berdasarkan hewani menjadi
berdasarkan konsep berkarya konsep berkarya dengan produk pembersih
dengan pendekatan budaya pendekatan budaya setempat 1. Pengertian bahan
setempat dan lainnya dan lainnya pangan nabati dan
hewani, serta
produk pembersih
2. Beberapa jenis
bahan pangan
nabati dan hewani
yang dapat dibuat
produk pembersih
(sabun,shampo,sab
un lerak)
3. Manfaat dan
kandungan bahan
pangan nabati dan
hewani sebagai
produk pembersih
4. Pengemasan
produk pembersih
dari bahan pangan
nabati dan hewani
Menetapkan desain dan
pengemasan produk
pembersih dari bahan
pangan nabati dan
hewani
3.7 Memahami proses produksi 4.6 Mendesain proses produksi Mendesain proses
pengolahan bahan pangan karya pengolahan bahan produksi produk
nabati dan hewani menjadi pangan nabati dan hewani pembersih dari
produk pembersih di wilayah menjadi produk pembersih pengolahan bahan
setempat melalui berdasarkan identifikasi pangan nabati dan
pengamatan dari berbagai kebutuhan sumberdaya dan hewani, meliputi:
sumber prosedur berkarya dengan 1. Proses produksi
pendekatan budaya setempat pada
dan lainnya sentra/perusahaan
produk bahan
pangan nabati dan
hewani (teknik
pemilihan bahan,
penyiapan bahan,
teknik
pemrosesan)
2. Menetapkan desain
proses produksi
produk pembersih
dari bahan pangan
nabati dan hewani
berdasarkan
prosedur berkarya
(jenis, manfaat,
kandungan, teknik
pengolahan, dan
pengemasan)
3.6 Mengidentifikasi sumber daya 4.7 Membuat karya pengolahan Sumberdaya perusahaa
yang dibutuhkan dalam bahan pangan nabati dan dan pembuatan karya
mendukung proses produksi hewani menjadi produk pengolahan
pengolahan bahan pangan pembersih yang berkembang pengawetan bahan
nabati dan hewani menjadi di wilayah setempat dan nabati dan hewani,
produk pembersih lainnya sesuai teknik dan meliputi:
prosedur 1. Identifikasi
kebutuhan
sumberdaya pada
sentra/perusaha-
an (dikenal dengan
istilah 6M) produk
pembersih dari
bahan pangan
nabati dan hewani
2. Pembuatan
karya/produk
pembersih dari
bahan pangan
nabati dan hewani
berdasarkan
kebutuhan
sumberdaya
(bahan, peralatan,
keterampilan
bekerja & pasar)
dan prosedur yang
ditetapkannya
(jenis, manfaat,
kandungan, teknik
pengolahan, dan
penyajian/penge-
masan)
3.8 Menganalisis sikap dan 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap 1. Berbagai sikap
perilaku wirausaha dan perilaku wirausaha karya membangun
pengolahan bahan pangan pengolahan bahan pangan semangat usaha
nabati dan hewani menjadi nabati dan hewani menjadi (Inovatif,
produk pembersih yang dapat produk pembersih Kreatifitas,
mendukung keberhasilan Motivasi, Sikap
dalam menjalankan sebuah bekerja efektif dan
usaha efisien)
2. Faktor-faktor yang
menunjukkan
komitmen tinggi
3. Bagaimana
menerapkan
perilaku tepat
waktu, tepat janji
4. Penerapan
kepedulian
terhadap mutu
hasil kerja
5. Penerapan
komitmen tinggi
terhadap
pengendalian diri
1. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
a) Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Kerajinan
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Materi Alternatif Sikap Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1 Produk Fakta: Mengamati:  Menunjukk Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperime Tugas:
Mengidentifika kerajinan  Produksi  Melakukan an sikap  Mengamati konsep desain produk dan n dengan Membuat
si desain tekstil dan kerajinan pengamatan dengan positip karya produk dalam pengemasa beragam karya
produk dan pengemasannya tekstil yang cara membaca dan (individu kerajinan kerajinan n karya media dan kerajinan
pengemasan , meliputi : berkembang menyimak dari kajian dan sosial) tekstil tekstil dengan kerajinan teknik dalam tekstil.
karya 1. Pengertian saat ini. literatur/media dalam melalui berbagai tekstil membuat Produk:
kerajinan desain produk  Pengemasan tentang pengetahuan diskusi media teknik  Macam- produk dan Gambar atau
tekstil dalam hasil kerajinan tekstil, kelompok cetak dan konstruksi macam pengemasan desain produk
berdasarkan kerajinan produksi jenis bahan dasar,  Menunjukk internet (jahit, jahit produk dan karya dan
konsep tekstil tekstil di alat, teknik, an sikap  Presentasi aplikasi, , pengemasa kerajinan pengemasan
berkarya dengan daerah saat prosedur pembuatan ilmiah pada kelompok makrame, n karya tekstil. kerajinan
dengan berbagai ini. karya, dan saat  Diskusi tenun, kerajinan  Menghubungk tekstil dengan
pendekatan teknik Konsep: penyajian/pengemasa melaksanak kelompok tapestry, dll) tekstil an data-data obyek-obyek
budaya konstruksi  Desain n produk kerajinan an Sikap  Menjelaskan  Presentasi yang yang berbeda.
setempat dan (jahit, jahit produksi tekstil agar terbangun percobaan individu: aneka karya tentang diperoleh Portofolio:
lainnya aplikasi, , kerajinan rasa ingin tahu dan  Menunjukk  Sikap kerajinan produk dan dengan membuat
makrame, tekstil menunjukkan an perilaku santun, tekstil pengemasa kegiatan sketsa dari
4.1 tenun, dengan motivasi internal. dan sikap jujur, cinta  Menjelaskan n karya berkarya. obyek mahluk
Mendesain tapestry, dll) perangkat menerima, damai. fungsi karya kerajinan  Membuat hidup dan
produk dan 2. Aneka karya lunak grafis Menanya: menghargai  Sikap kerajinan tekstil produk dan benda mati
pengemasan kerajinan (komputer)  Melakukan diskusi , dan responsif tekstil tekstil pengemasan produk dan
karya tekstil  Desain tentang aneka karya kejujuran, dan pro-  Membedakan karya pengemasan
kerajinan 3. Fungsi karya pengemasan yang berkaitan ketelitian, aktif, unsur estetika kerajinan karya
tekstil kerajinan kerajinan dengan fungsi karya, disiplin dan peduli dan ergonomis tekstil kerajinan
berdasarkan tekstil tekstil bahan dasar, alat, tanggung terhadap karya tekstil
konsep 4. Unsur dengan teknik, dan prosedur jawab lingkungan kerajinan
berkarya estetika dan perangkat pembuatan kerajinan dan sesama tekstil.
dengan ergonomis lunak grafis tekstil agar menghargai  Menjelaskan
pendekatan karya (komputer) terbangun rasa ingin Sikap ilmiah: motif ragam
budaya kerajinan Prinsip: tahu sehingga dapat  Kritis hias pada
setempat dan tekstil  Menentukan mensyukuri anugerah  Objektif kerajinan
lainnya 5. Motif ragam desain Tuhan.  Toleran tekstil
hias pada produksi dan  Menjelaskan
kerajinan pengemasan  Menggali informasi teknik
tekstil kerajinan yang berkaitan pembuatan
6. Teknik tekstil dengan kerajinan benda
pembuatan dengan tekstil dan usaha kerajinan
benda perangkat kerajinan tekstil yang tekstil : jahit,
kerajinan lunak grafis berkembang di jahit aplikasi,
tekstil :  Penggunaan wilayah setempat. sulam, ikat
jahit, jahit perangkat celup, batik,
aplikasi, lunak grafis Mengumpulkan Data makrame,
sulam, ikat untuk desain  Melakukan kegiatan tenun,
celup, batik, dan observasi dengan tapestry, dll)
makrame, pengemasan teknik wawancara  Menjelaskan
tenun, kerajinan tentang pengetahuan cara
tapestry, dll) tekstil motif ragam hias pengemasan
7. Pengemasan Prosedur: daerah, bahan, alat , karya
karya  Langkah teknik dan prosedur kerajinan
kerajinan kerja desain pembuatan karya tekstil dengan
tekstil dan kerajinan tekstil serta perangkat
8. Desain dan pengemasan tentang keberhasilan lunak grafis
pengemasan kerajinan dan kegagalan  Membuat
produk tekstil tekstil wirausaha kerajinan desain dan
dengan tekstil yang ada di pengemasan
perangkat wilayah setempat produk tekstil
lunak grafis agar terbangun rasa  Melaporkan
 Percobaan ingin tahu, bersikap secara lisan
membuat santun, bangga/cinta atau tulisan
desain dan tanah air dan mengenai
pengemasan bersyukur sebagai karya
kerajinan warga bangsa. kerajinan
tekstil tekstil.
dengan Mengasosiasi
perangkat  Menyimpulkan dan
lunak grafis membuat laporan
hasil
pengamatan/kajian
literatur tentang
pengetahuan, bahan,
alat , teknik, dan
proses yang
digunakan pada
pembuatan karya
kerajinan tekstil yang
ada dilingkungan
wilayah setempat
atau nusantara.

 Merekonstruksi model
karya kerajinan
tekstil dan
mengidentifikasi
bahan yang
digunakannya untuk
melatih rasa ingin
tahu, ketelitian, dan
rasa syukur terhadap
anugerah kepandaian
dari Tuhan yang
diberikan oleh
pengrajin

 Melakukan
ekprerimen terhadap
berbagai bahan dan
teknik yang akan
digunakan sebagai
karya dan
menampilkan semua
hasil temuan dalam
buku rancangan
(ditempel dan diberi
komentar, peserta
didik, kawan, dan
guru).

 Membuat rancangan
gagasan dalam bentuk
gambar skets/tertulis
untuk kegiatan
pembuatan karya
kerajinan tekstil dan
pengemasannya
berdasarkan
orisinalitas ide yang
jujur, sikap percaya
diri dan mandiri.

 Membuat karya
kerajinan tekstil dan
pengemasannya
dengan cara/teknik
dan prosedur yang
tepat dengan
menunjukkan
bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, dan
inovatif serta
memperhatikan
kerapihan dan
kebersihan
lingkungannya.

Mengkomunikasikan
 Melakukan konsultasi
dalam berkarya
dengan guru san
sumber belajar
lainnya terhadap
rencana karya yang
akan dibuat.

 Mengevaluasi/menguj
i hasil pembuatan
karya kerajinan
tekstil untuk
memperlihatkan
kejujuran dalam
berkarya.

 Membuat laporan
portofolio dalam
berbagai bentuk
seperti tulisan, foto
dan gambar yang
mendeskripsikan
pengetahuan, bahan,
alat, teknik, dan
proses pembuatan
karya dan
pengemasannya
dengan tampilan
menarik terhadap
karya kerajinan
tekstil yang dibuatnya
sebagai pemahaman
akan pengetahuan/
konseptual dan
prosedural, serta
mempresentasikan di
kelas.

3.3 Mendesain Fakta: Mengamati:  Menunjukk Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperime Tugas:
Memahami proses produksi 1.Proses  Melakukan an sikap  Mengamati pengertian proses n dengan Membuat
proses kerajinan produksi pengamatan dengan positip karya proses produksi proses karya
produksi tekstil meliputi kerajinan cara membaca dan (individu kerajinan produksi dan dan produksi dan kerajinan
kerajinan : tekstil yang menyimak dari kajian dan sosial) tekstil sumber yang sumber sumber yang tekstil.
tekstil di 1.Pengertian berkembang literatur/media dalam melalui dibutuhkan yang dibutuhkan Produk:
wilayah proses saat ini tentang pengetahuan diskusi media dalam dibutuhkan dalam Gambar atau
setempat produksi dan dilihat dari sumber daya yang kelompok cetak dan mendukung dalam mendukung desain produk
melalui sumber yang kebutuhan dibutuhkan dalam  Menunjukk internet proses mendukun proses dan
pengamatan dibutuhkan sumberdaya mendukung proses an sikap  Presentasi produksi g proses produksi pengemasan
dari berbagai dalam 2. Prosedur produksi pembuatan ilmiah pada kelompok kerajinan produksi kerajinan kerajinan
sumber mendukung berkarya karya kerajinan saat  Diskusi tekstil kerajinan tekstil. tekstil dengan
proses dengan tekstil agar terbangun melaksanak kelompok  Menjelaskan tekstil  Menghubungk obyek-obyek
4.2 produksi pendekatan rasa ingin tahu dan an Sikap proses  Macam- an macam- yang berbeda.
Mendesain kerajinan budaya menunjukkan percobaan individu: produksi macam macam proses Portofolio:
proses tekstil. setempat. motivasi internal.  Menunjukk  Sikap pembuatan proses produksi membuat
produksi karya 2.Proses Konsep: an perilaku santun, kerajinan produksi pembuatan sketsa dari
kerajinan produksi 1.Proses Menanya: dan sikap jujur, cinta tekstil dengan pembuatan kerajinan obyek mahluk
tekstil pembuatan produksi  Melakukan diskusi menerima, damai. berbagai kerajinan tekstil dengan hidup dan
berdasarkan kerajinan kerajinan tentang aneka karya menghargai  Sikap teknik tekstil berbagai benda mati
identifikasi tekstil tekstil yang yang berkaitan , dan responsif pembuatan dengan teknik produk dan
kebutuhan dengan berkembang dengan proses kejujuran, dan pro- benda berbagai pembuatan pengemasan
sumber daya berbagai saat ini produksi pembuatan ketelitian, aktif, kerajinan teknik benda karya
dan prosedur teknik dengan kerajinan tekstil agar kerajinan
berkarya pembuatan melibatkan terbangun rasa ingin disiplin dan peduli tekstil : jahit, pembuatan kerajinan tekstil
dengan benda perangkat tahu sehingga dapat tanggung terhadap jahit aplikasi, benda tekstil : jahit,
pendekatan kerajinan lunak grafis mensyukuri anugerah jawab lingkungan sulam, ikat kerajinan jahit aplikasi,
budaya tekstil : untuk Tuhan. dan sesama celup, batik, tekstil : sulam, ikat
setempat dan jahit, jahit menunjang menghargai makrame, jahit, jahit celup, batik,
lainnya aplikasi, kebutuhan  Menggali informasi Sikap ilmiah: tenun, aplikasi, makrame,
sulam, ikat sumberdaya yang berkaitan  Kritis tapestry, dll) sulam, ikat tenun,
celup, batik, 2. Desain dengan proses  Objektif celup, tapestry, dll)
makrame, prosedur produksi kerajinan  Toleran batik,
tenun, berkarya tekstil yang makrame,
tapestry, dll) dengan berkembang di tenun,
pendekatan wilayah setempat. tapestry,
budaya dll)
setempat Mengumpulkan Data
Prinsip:  Melakukan kegiatan
1.Menentukan observasi dengan
proses teknik wawancara
produksi tentang pengetahuan
kerajinan sumber daya dan
tekstil yang proses produksi
berkembang pembuatan kerajinan
saat ini tekstil yang ada di
dengan wilayah setempat
melibatkan agar terbangun rasa
perangkat ingin tahu, bersikap
lunak grafis santun, bangga/cinta
untuk tanah air dan
menunjang bersyukur sebagai
kebutuhan warga bangsa.
sumberdaya
2.Penggunaan Mengasosiasi
perangkat  Menyimpulkan dan
lunak desain membuat laporan
prosedur hasil
berkarya pengamatan/kajian
dengan literatur tentang
pendekatan pengetahuan sumber
budaya daya dan proses
setempat produksi yang
Prosedur: digunakan pada
1.Langkah pembuatan karya
kerja proses kerajinan tekstil yang
produksi ada dilingkungan
kerajinan wilayah setempat
tekstil yang atau nusantara.
berkembang  Membuat rancangan
saat ini gagasan proses
dengan produksi berkarya
melibatkan dalam bentuk gambar
perangkat skets/tertulis untuk
lunak grafis kegiatan pembuatan
untuk karya kerajinan
menunjang tekstil dan
kebutuhan pengemasannya
sumberdaya berdasarkan
2.Percobaan identifikasi kebutuhan
penggunaan sumber daya dan
perangkat prosedur berkarya
lunak desain dengan pendekatan
prosedur budaya setepat dan
berkarya lainnya
dengan dengan.orisinalitas
pendekatan ide yang jujur, sikap
budaya percaya diri dan
setempat mandiri.
 Membuat karya
kerajinan tekstil dan
pengemasannya
dengan cara/teknik
dan prosedur yang
tepat dengan
menunjukkan
bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, dan
inovatif serta
memperhatikan
kerapihan dan
kebersihan
lingkungannya.
Mengkomunikasikan
 Melakukan konsultasi
dalam berkarya
dengan guru san
sumber belajar
lainnya terhadap
rencana karya yang
akan dibuat.
 Mengevaluasi/menguji
hasil pembuatan karya
kerajinan tekstil untuk
memperlihatkan
kejujuran dalam
berkarya.
 Membuat laporan
portofolio dalam
berbagai bentuk
seperti tulisan, foto
dan gambar yang
mendeskripsikan
pengetahuan sumber
daya dan proses
produksi pembuatan
karya dan
pengemasannya
dengan tampilan
menarik terhadap
karya kerajinan tesktil
yang dibuatnya
sebagai pemahaman
akan pengetahuan/
konseptual dan
prosedural, serta
mempresentasikan di
kelas.
3.2 Sumber daya Fakta: Mengamati:  Menunjukk Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Praktek Tugas:
Mengidentifika usaha kerajinan  Pengelolaan  Melakukan an sikap  Mengamati pengertian proses pembuatan Membuat
si sumber tekstil, sumber daya pengamatan dengan positip karya pengelolaan produksi kerjainan karya
daya yang meliputi : usaha cara membaca dan (individu kerajinan sumber daya dan tekstil dengan kerajinan
dibutuhkan dikenal menyimak dari kajian dan sosial) tekstil usaha dikenal sumber berbagai tekstil.
dalam 1.Pengelolaan dengan literatur/media dalam melalui dengan istilah yang teknik Produk:
mendukung sumber daya istilah 6M, tentang pengetahuan diskusi media 6M, yakni Man dibutuhkan menghias Gambar atau
proses usaha dikenal yakni Man sumber daya yang kelompok cetak dan (manusia), dalam permukaan desain produk
produksi dari dengan istilah (manusia), dibutuhkan dalam  Menunjukk internet Money (uang), mendukun kain (ikat dan
berbagai 6M, yakni Money mendukung proses an sikap  Presentasi Material g proses celup, batik, pengemasan
sumber Man (uang), produksi pembuatan ilmiah pada kelompok (bahan), produksi sulam, dll). kerajinan
(manusia), Material karya kerajinan tekstil saat  Diskusi Machine kerajinan  Menghubungk tekstil dengan
4.3 Money (bahan), agar terbangun rasa melaksanak kelompok (peralatan), tekstil an macam- obyek-obyek
Membuat (uang), Machine ingin tahu dan an  Melakukan Method (cara  Macam- macam proses yang berbeda.
karya Material (peralatan), menunjukkan motivasi percobaan kegiatan kerja) dan macam produksi Portofolio:
kerajinan (bahan), Method (cara internal.  Menunjukk wawancara Market (pasar) proses pembuatan membuat
tekstil yang Machine kerja) dan Menanya: an perilaku tentang  Menjelaskan produksi kerajinan sketsa dari
berkembang (peralatan), Market  Melakukan diskusi dan sikap pengetahua identifikasi pembuatan tekstil dengan obyek mahluk
di wilayah Method (cara (pasar). tentang aneka karya menerima, n sumber kebutuhan kerajinan berbagai hidup dan
setempat dan kerja) dan Konsep: yang berkaitan dengan menghargai daya dan sumberdaya tekstil teknik benda mati
lainnya sesuai Market 1.Identifikasi proses produksi , dan proses pada usaha dengan pembuatan produk dan
teknik dan (pasar). kebutuhan pembuatan kerajinan kejujuran, produksi kerajinan berbagai benda pengemasan
prosedur 2.Identifikasi sumberdaya tekstil agar terbangun ketelitian, pembuatan tesktil. teknik kerajinan karya
kebutuhan pada usaha rasa ingin tahu disiplin dan kerajinan  Menjelaskan pembuatan tekstil : jahit, kerajinan
sumberdaya kerajinan sehingga dapat tanggung tekstil standar benda jahit aplikasi, tekstil
pada usaha tesktil mensyukuri anugerah jawab. yang ada di produk dan kerajinan sulam, ikat
kerajinan 2. Desain Tuhan.  Menunjukk wilayah proses kerja tekstil : celup, batik,
tesktil prosedur  Menggali informasi an unsur setempat kerajinan jahit, jahit makrame,
3.Praktek berkarya yang berkaitan dengan estetika agar tekstil aplikasi, tenun,
pembuatan dengan proses produksi dan terbangun sulam, ikat tapestry, dll)
kerjainan pendekatan kerajinan tekstil yang ergonomis rasa ingin celup,
tekstil budaya berkembang di karya tahu, batik,
dengan setempat wilayah setempat. kerajinan bersikap makrame,
berbagai Prinsip: Mengumpulkan Data tekstil santun, tenun,
teknik 1.Menentukan  Melakukan kegiatan bangga/cint tapestry,
menghias pembuatan observasi dengan a tanah air dll)
permukaan kerjainan teknik wawancara dan
kain (ikat tekstil tentang pengetahuan bersyukur
celup, batik, dengan sumber daya dan sebagai
sulam, dll) berbagai proses produksi warga
4.Unsur teknik pembuatan kerajinan bangsa
estetika dan menghias tekstil yang ada di Sikap
ergonomis permukaan
karya kain (ikat wilayah setempat individu:
kerajinan celup, batik, agar terbangun rasa  Sikap
tekstil sulam, dll) ingin tahu, bersikap santun,
5.Standar dengan santun, bangga/cinta jujur, cinta
produk dan melibatkan tanah air dan damai.
proses kerja perangkat bersyukur sebagai  Sikap
kerajinan lunak grafis warga bangsa. responsif
tekstil untuk dan pro-
menunjang Mengasosiasi aktif,
kebutuhan  Menyimpulkan dan peduli
sumberdaya membuat laporan terhadap
2.Penggunaan hasil lingkungan
perangkat pengamatan/kajian dan sesama
lunak desain literatur tentang menghargai
prosedur pengetahuan sumber Sikap ilmiah:
berkarya daya dan proses  Kritis
dengan produksi yang  Objektif
pendekatan digunakan pada  Toleran
budaya pembuatan karya
setempat kerajinan tekstil yang
Prosedur: ada dilingkungan
1.Langkah wilayah setempat atau
kerja proses nusantara.
produksi  Membuat rancangan
kerajinan gagasan proses
tekstil yang produksi berkarya
berkembang dalam bentuk gambar
saat ini skets/tertulis untuk
dengan kegiatan pembuatan
melibatkan karya kerajinan tekstil
perangkat dan pengemasannya
lunak grafis berdasarkan
untuk identifikasi kebutuhan
menunjang sumber daya dan
kebutuhan prosedur berkarya
sumberdaya dengan pendekatan
2.Percobaan budaya setepat dan
penggunaan lainnya
perangkat dengan.orisinalitas ide
lunak desain yang jujur, sikap
prosedur percaya diri dan
berkarya mandiri.
dengan
pendekatan  Membuat karya
budaya kerajinan tekstil dan
setempat pengemasannya
dengan cara/teknik
dan prosedur yang
tepat dengan
menunjukkan
bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, dan
inovatif serta
memperhatikan
kerapihan dan
kebersihan
lingkungannya
Mengkomunikasikan
 Melakukan konsultasi
dalam berkarya
dengan guru san
sumber belajar
lainnya terhadap
rencana karya yang
akan dibuat.
 Mengevaluasi/menguji
hasil pembuatan karya
kerajinan tekstil untuk
memperlihatkan
kejujuran dalam
berkarya.
 Membuat laporan
portofolio dalam
berbagai bentuk
seperti tulisan, foto
dan gambar yang
mendeskripsikan
pengetahuan sumber
daya dan proses
produksi pembuatan
karya dan
pengemasannya
dengan tampilan
menarik terhadap
karya kerajinan tesktil
yang dibuatnya
sebagai pemahaman
akan pengetahuan/
konseptual dan
prosedural, serta
mempresentasikan di
kelas

3.4 Konsep Fakta: Mengamati:  Menunjukk Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Praktek Tugas:
Memahami kewirausahaan,  Kewirausaha  Melakukan an sikap  Mengamati dasar-dasar dasar- kewirausahaa Membuat
konsep meliputi : an bidang pengamatan dengan positip karya kewirausahaa dasar n dalam karya
kewirausahaan kerajinan cara membaca dan (individu kerajinan n bidang kewirausah menjalankan wirausaha
dalam 1.Dasar-dasar tekstil. menyimak dari kajian dan sosial) tekstil kerajinan aan bidang sebuah kerajinan
menjalankan kewirausahaa Konsep: literatur/media dalam melalui tekstil kerajinan wirausaha tekstil.
sebuah n bidang 1.Dasar-dasar tentang pengetahuan diskusi media  Menjelaskan tekstil kerajinan Produk:
wirausaha kerajinan kewirausaha wirausaha dan kelompok cetak dan stimulasi dan  Stimulasi tekstil. Gambar tokoh-
kerajinan tekstil an bidang kewirausahaan,  Menunjukk internet motivasi dan  Mencari tokoh
tekstil 2.Stimulasi dan kerajinan tujuan, dan manfaat an sikap  Presentasi wirausaha motivasi tokoh-tokoh wirausaha
motivasi tekstil wirausaha agar ilmiah pada kelompok berdasarkan wirausaha wirausaha kerajinan
4.4 wirausaha 2. Stimulasi terbangun rasa ingin saat  Diskusi sifat dan berdasarka kerajinan tekstil di
Menyajikan berdasarkan dan motivasi tahu. melaksanak kelompok karakter isi, n sifat dan tekstil di internet.
konsep sifat dan wirausaha  Mengamati an  Melakukan bentuk dan karakter internet Portofolio:
kewirausahaan karakter isi, berdasarkan karakteristik percobaan kegiatan kerja isi, bentuk Membuat
berdasarkan bentuk dan sifat dan wirausahawan  Menunjukk wawancara produksi. dan kerja biografi tokoh-
pengalaman kerja karakter isi, berdasarkan buku teks an perilaku tentang  Menjelaskan produksi tokoh
keberhasilan produksi. bentuk dan dan sumber dan sikap pengetahua faktor-faktor  Faktor- wirausaha
tokoh-tokoh 3.Karakteris-tik kerja bacaan/media dengan menerima, n sumber penyebab faktor kerajinan
wirausaha wirausaha- produksi cermat dan teliti serta menghargai daya dan kegagalan penyebab tekstil di
kerajinan wan yang Prinsip: penuh rasa ingin tahu. , dan proses seseorang kegagalan internet
tekstil meliputi : 1.Karakteris- Menanya: kejujuran, produksi berdasarkan dan
displin, tik  Melakukan diskusi ketelitian, pembuatan karakteristik keberhasil
komitmen wirausaha- tentang aneka karya disiplin dan kerajinan wirausahawan an
tinggi, jujur, wan yang yang berkaitan dengan tanggung tekstil  Menjelaskan seseorang
kreatif dan meliputi : pengalaman jawab. yang ada di faktor-faktor berdasarka
inovatif, displin, menjalankan usaha  Menunjukk wilayah penyebab n
mandiri dan komitmen kerajinan tekstil dan an perilaku setempat keberhasilan karakterist
realitis tinggi, jujur, mengidentifikasi kerja agar seseorang ik
4.Faktor-faktor kreatif dan keberhasilan dan prestatif terbangun berdasarkan wirausaha
penyebab inovatif, kegagalan wirausaha (selalu rasa ingin karakteristik wan
kegagalan mandiri dan kerajinan tekstil agar ingin maju) tahu, wirausahawan
dan realitis terbangun rasa ingin bersikap
keberhasilan 2.Faktor- tahu sehingga dapat santun,
seseorang faktor mensyukuri anugerah bangga/cint
berdasarkan penyebab Tuhan. a tanah air
karakteristik kegagalan Mengumpulkan Data dan
wirausahawa dan  Melakukan kegiatan bersyukur
n keberhasilan observasi dengan sebagai
5.Pengertian, seseorang teknik wawancara warga
tujuan, berdasarkan tentang pengetahuan bangsa
manfaat karakteristik wirausaha, Sikap
perilaku wirausahawa keberhasilan dan individu:
kerja n kegagalan wirausaha  Sikap
prestatif 3.Pengertian, kerajinan tekstil di santun,
6.Perilaku tujuan, lingkungan wilayah jujur, cinta
kerja manfaat setempat agar damai.
prestatif perilaku terbangun rasa ingin  Sikap
(selalu ingin kerja tahu, bersikap santun, responsif
maju) prestatif bangga/cinta tanah dan pro-
meliputi: Prosedur: air dan bersyukur aktif,
-  Perilaku sebagai warga bangsa. peduli
kerja ikhlas kerja terhadap
- prestatif Mengasosiasi lingkungan
kerja mawas (selalu ingin  Menyimpulkan dan dan sesama
>< maju) membuat laporan menghargai
emosional meliputi: hasil Sikap ilmiah:
- - pengamatan/kajian  Kritis
kerja cerdas kerja ikhlas literatur tentang  Objektif
- - pengetahuan  Toleran
kerja keras kerja mawas wirausaha,
- >< keberhasilan dan
kerja tuntas emosional kegagalan wirausaha
- - kerajinan tekstil yang
Prinsip cara kerja cerdas ada di lingkungan
kerja - wilayah setempat atau
prestatif kerja keras nusantara.
-  Membuat rancangan
kerja tuntas gagasan dalam bentuk
- tertulis/gambar skets
Prinsip cara untuk kegiatan
kerja
prestatif pembuatan usaha
kerajinan tekstil
berdasarkan
orisinalitas ide yang
jujur, sikap percaya
diri dan mandiri.
 Membuat usaha
kerajinan tekstil
dengan cara/teknik
dan prosedur yang
tepat dengan
menunjukkan sikap
bekerjasama,
toleransi, disiplin,
tanggung jawab dan
peduli akan kerapihan
dan kebersihan
lingkungannya
Mengkomunikasikan
 Mengevaluasi/menguji
hasil analisa usaha
kerajinan tekstil untuk
memperlihatkan
kejujuran dalam
berkarya.
 Membuat laporan
portofolio dalam
berbagai bentuk
seperti tulisan, foto
dan gambar yang
mendeskripsikan
pengetahuan
wirausaha,
keberhasilan dan
kegagalan wirausaha
kerajinan tesktil
dengan tampilan
menarik terhadap
sebagai pemahaman
akan pengetahuan/
konseptual dan
prosedural, serta
mempresentasikan di
kelas

3.5 Mengenal Fakta: Mengamati:  Menunjukk Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Gagasan Tugas:
Mengidentifika produk  Kerajinan  Melakukan an sikap  Mengamati pengertian kerajinan dalam Membuat
si desain kerajinan limbah pengamatan dengan positip desain kerajinan limbah mendesain kerajinan dan
produk dan limbah tekstil tekstil dan cara membaca dan (individu produk dan limbah tekstil tekstil dan produk dan desain
pengemasan dan desain desain menyimak dari kajian dan sosial) pengemasa dan desain desain pengemasan aneka karya
karya pengemasannya  Aneka karya literatur/media dalam n karya dengan dengan karya kerajinan
kerajinan , meliputi : kerajinan tentang pengetahuan diskusi kerajinan berbagai berbagai kerajinan limbah tekstil.
limbah tekstil 1.Pengertian limbah kerajinan limbah kelompok limbah teknik teknik kerajinan Produk:
berdasarkan kerajinan tekstil tekstil, jenis bahan  Menunjukk tekstil konstruksi konstruksi limbah tekstil  Rancangan
konsep limbah tekstil Konsep: dasar, alat, teknik, an sikap berdasarka (jahit, jahit (jahit, gagasan
berkarya dan desain  Teknik dan prosedur ilmiah pada n konsep aplikasi, jahit dalam
dengan dengan konstruksi pembuatan karya saat berkarya makrame, aplikasi, bentuk
pendekatan berbagai kerajinan kerajinan limbah melaksanak  Presentasi tenun, makrame, gambar
budaya teknik limbah tekstil agar terbangun an kelompok tapestry, dll) tenun, skets/tertuli
setempat dan konstruksi tekstil dan rasa ingin tahu dan percobaan  Diskusi  Menjelaskan tapestry, s untuk
lainnya (jahit, jahit desain menunjukkan motivasi  Menunjukk kelompok aneka karya dll) kegiatan
aplikasi, internal. an perilaku Sikap kerajinan  Definisi pembuatan
4.5 makrame, Prinsip: Menanya: dan sikap individu: limbah tekstil. aneka karya
Mendesain tenun,  Fungsi karya  Melakukan diskusi menerima,  Sikap  Menjelaskan karya kerajinan
produk dan tapestry, dll) kerajinan tentang aneka karya menghargai santun, fungsi karya kerajinan limbah
pengemasan 2.Aneka karya limbah yang berkaitan dengan , dan jujur, cinta kerajinan limbah tekstil
karya kerajinan tekstil fungsi karya, bahan kejujuran, damai. limbah tekstil tekstil.  Pembuatan
kerajinan limbah tekstil  Pengertian, dasar, alat, teknik, ketelitian,  Sikap  Definisi karya dan
limbah tekstil 3.Fungsi karya tujuan, dan prosedur disiplin dan responsif fungsi pengemasan
berdasarkan kerajinan manfaat pembuatan kerajinan tanggung dan pro- karya karya
konsep limbah tekstil perilaku limbah tekstil agar jawab. aktif, kerajinan kerajinan
berkarya 4.Unsur kerja terbangun rasa ingin  Menunjukk peduli limbah limbah
dengan estetika dan
pendekatan ergonomis prestatif tahu sehingga dapat an perilaku terhadap tekstil tesktil
budaya karya Prosedur: mensyukuri anugerah kerja lingkungan dengan
setempat dan kerajinan  Teknik Tuhan. prestatif dan sesama cara/teknik
lainnya limbah tekstil pembuatan  Menggali informasi (selalu menghargai dan prosedur
5.Motif ragam benda yang berkaitan dengan ingin maju) Sikap ilmiah: yang tepat
hias pada kerajinan kerajinan limbah  Kritis Portofolio:
kerajinan limbah tekstil dan usaha  Objektif Membuat
limbah tekstil tekstil dan kerajinan limbah  Toleran laporan
6.Teknik pengemasan tekstil yang berbagai
pembuatan karya berkembang di bentuk seperti
benda kerajinan wilayah setempat. tulisan, foto
kerajinan limbah Mengumpulkan Data dan gambar
limbah tekstil  Melakukan kegiatan yang
tekstil : dibantu observasi dengan mendeskripsik
jahit, jahit dengan teknik wawancara an
aplikasi, teknologi tentang pengetahuan pengetahuan,
sulam, ikat informasi motif ragam hias bahan, alat,
celup, batik, dan daerah, bahan, alat , teknik, dan
makrame, komunikasi. teknik dan prosedur proses
tenun, pembuatan karya pembuatan
tapestry, dll) kerajinan limbah dengan
7.Pengemasan tekstil serta tentang tampilan
karya keberhasilan dan menarik
kerajinan kegagalan wirausaha terhadap
limbah tekstil kerajinan limbah karya
tekstil yang ada di kerajinan
wilayah setempat limbah tekstil
agar terbangun rasa yang
ingin tahu, bersikap dibuatnya
santun, bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur sebagai
warga bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulkan dan
membuat laporan
hasil
pengamatan/kajian
literatur tentang
pengetahuan, bahan,
alat , teknik, dan
proses yang
digunakan pada
pembuatan karya
kerajinan limbah
tekstil yang ada
dilingkungan wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mengamati dan
merekonstruksi model
karya kerajinan
limbah tekstil dan
mengidentifikasi
bahan yang
digunakannya untuk
melatih rasa ingin
tahu, ketelitian, dan
rasa syukur terhadap
anugerah kepandaian
dari Tuhan yang
diberikan oleh
pengrajin
 Melakukan ekprerimen
terhadap berbagai
bahan dan teknik yang
akan digunakan
sebagai karya dan
menampilkan semua
hasil temuan dalam
buku rancangan
(ditempel dan diberi
komentar, peserta
didik, kawan, dan
guru).
 Membuat rancangan
gagasan dalam bentuk
gambar skets/tertulis
untuk kegiatan
pembuatan karya
kerajinan limbah
tekstil dan
pengemasannya
berdasarkan
orisinalitas ide yang
jujur, sikap percaya
diri dan mandiri.
 Membuat karya
kerajinan limbah
tekstil dan
pengemasannya
dengan cara/teknik
dan prosedur yang
tepat dengan
menunjukkan
bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, dan
inovatif serta
memperhatikan
kerapihan dan
kebersihan
lingkungannya
Mengkomunikasikan
 Melakukan konsultasi
dalam berkarya
dengan guru san
sumber belajar
lainnya terhadap
rencana karya yang
akan dibuat.
 Mengevaluasi/menguji
hasil pembuatan karya
kerajinan limbah
tekstil untuk
memperlihatkan
kejujuran dalam
berkarya.
 Membuat laporan
portofolio dalam
berbagai bentuk
seperti tulisan, foto
dan gambar yang
mendeskripsikan
pengetahuan, bahan,
alat, teknik, dan
proses pembuatan
karya dan
pengemasannya
dengan tampilan
menarik terhadap
karya kerajinan
limbah tekstil yang
dibuatnya sebagai
pemahaman akan
pengetahuan/
konseptual dan
prosedural, serta
mempresentasikan di
kelas
3.7 Proses produksi Fakta: Mengamati:  Menunjukk Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Gagasan Tugas:
Menganalisis kerajinan  Produksi  Melakukan an sikap  Mengamati proses proses dalam bentuk Pembuatan
proses tekstil kerajinan pengamatan dengan positip dan produksi dan produksi gambar karya dan
produksi berdasarkan limbah cara membaca dan (individu menyimak sumber daya dan skets/tertulis pengemasan
kerajinan standar isi dan tekstil di menyimak dari kajian dan sosial) dari kajian yang sumber untuk karya
limbah tekstil standar kerja, wilayah literatur/media dalam literatur/m dibutuhkan daya yang kegiatan kerajinan
di wilayah meliputi : setempat tentang pengetahuan diskusi edia dalam dibutuhkan pembuatan limbah tekstil
setempat 1.Proses Konsep: sumber daya yang kelompok tentang mendukung dalam karya dengan
melalui produksi dan  Proses dibutuhkan dalam  Menunjukk pengetahua proses mendukun kerajinan cara/teknik
pengamatan sumber daya produksi mendukung proses an sikap n sumber produksi g proses limbah tekstil dan prosedur
dari berbagai yang karya produksi pembuatan ilmiah pada daya yang  Menjelaskan produksi yang tepat.
sumber dibutuhkan kerajinan karya kerajinan saat dibutuhkan desain roses  Definisi Produk:
dalam limbah limbah tekstil agar melaksanak dalam produksi aneka  Rancangan
4.6 mendukung tekstil terbangun rasa ingin an mendukung pembuatan karya gagasan
Mendesain proses berdasarkan tahu dan menunjukkan percobaan proses kerajinan kerajinan dalam
proses produksi. identifikasi motivasi internal.  Menunjukk produksi limbah tekstil limbah bentuk
produksi karya 2.Menetapkan kebutuhan Menanya: an perilaku pembuatan berdasarkan tekstil. gambar
kerajinan desain roses sumber daya  Melakukan diskusi dan sikap karya prosedur  Desain skets/tertuli
limbah tekstil produksi dan prosedur tentang aneka karya menerima, kerajinan berkarya. roses s untuk
berdasarkan pembuatan berkarya yang berkaitan dengan menghargai limbah  Menetapkan produksi kegiatan
identifikasi kerajinan dengan proses produksi , dan tekstil agar desain roses pembuatan pembuatan
kebutuhan limbah tekstil pendekatan pembuatan kerajinan kejujuran, terbangun produksi kerajinan karya
sumber daya berdasarkan budaya limbah tekstil agar ketelitian, rasa ingin pembuatan limbah kerajinan
dan prosedur prosedur setempat terbangun rasa ingin disiplin dan tahu dan kerajinan tekstil limbah
berkarya berkarya. Prinsip: tahu sehingga dapat tanggung menunjukka limbah tekstil berdasarka tekstil
dengan  Analisis dan mensyukuri anugerah jawab. n motivasi berdasarkan n prosedur
pendekatan
budaya desain Tuhan.  Menunjukk internal prosedur berkarya  Pembuatan
setempat dan proses  Menggali informasi an perilaku  Presentasi berkarya karya dan
lainnya. produksi yang berkaitan dengan kerja kelompok pengemasan
kerajinan proses produksi prestatif  Diskusi karya
limbah kerajinan limbah (selalu kelompok kerajinan
tekstil di tekstil yang ingin maju) Sikap limbah
wilayah berkembang di individu: tesktil
setempat wilayah setempat.  Sikap dengan
Prosedur: Mengumpulkan Data santun, cara/teknik
 Teknik  Melakukan kegiatan jujur, cinta dan prosedur
identifikasi observasi dengan damai. yang tepat
dan proses teknik wawancara  Sikap
produksi tentang pengetahuan responsif Portofolio:
kerajinan sumber daya dan dan pro-  Membuat
limbah proses produksi aktif, laporan
tekstil pembuatan kerajinan peduli berbagai
berdasarkan limbah tekstil yang terhadap bentuk
kebutuhan ada di wilayah lingkungan seperti
sumber daya setempat agar dan sesama tulisan, foto
dan prosedur terbangun rasa ingin menghargai dan gambar
berkarya tahu, bersikap santun, Sikap ilmiah: yang
dengan bangga/cinta tanah  Kritis mendeskripsi
pendekatan air dan bersyukur  Objektif kan
budaya sebagai warga bangsa.  Toleran pengetahuan
setempat. Mengasosiasi , bahan,
 Menyimpulkan dan alat, teknik,
membuat laporan dan proses
hasil pembuatan
pengamatan/kajian dengan
literatur tentang tampilan
pengetahuan, bahan, menarik
alat , teknik, dan terhadap
proses yang karya
digunakan pada kerajinan
pembuatan karya limbah
kerajinan limbah tekstil yang
tekstil yang ada dibuatnya
dilingkungan wilayah
setempat atau
nusantara.
 Membuat rancangan
gagasan proses
produksi berkarya
dalam bentuk gambar
skets/tertulis untuk
kegiatan pembuatan
karya kerajinan
limbah tekstil dan
pengemasannya
berdasarkan
identifikasi kebutuhan
sumber daya dan
prosedur berkarya
dengan pendekatan
budaya setepat dan
lainnya
dengan.orisinalitas ide
yang jujur, sikap
percaya diri dan
mandiri.
 Membuat karya
kerajinan limbah
tekstil dan
pengemasannya
dengan cara/teknik
dan prosedur yang
tepat dengan
menunjukkan
bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, dan
inovatif serta
memperhatikan
kerapihan dan
kebersihan
lingkungannya
Mengkomunikasikan
 Melakukan konsultasi
dalam berkarya
dengan guru san
sumber belajar
lainnya terhadap
rencana karya yang
akan dibuat.
 Mengevaluasi/menguji
hasil pembuatan karya
kerajinan limbah
tekstil untuk
memperlihatkan
kejujuran dalam
berkarya.
 Membuat laporan
portofolio dalam
berbagai bentuk
seperti tulisan, foto
dan gambar yang
mendeskripsikan
pengetahuan, bahan,
alat, teknik, dan
proses pembuatan
karya dan
pengemasannya
dengan tampilan
menarik terhadap
karya kerajinan
limbah tekstil yang
dibuatnya sebagai
pemahaman akan
pengetahuan/
konseptual dan
prosedural, serta
mempresentasikan di
kelas.
3.6 Sumber daya Fakta: Mengamati:  Menunjukk Observasi:  Mengidentifik  Identifikasi  Gagasan Tugas:
Memahami usaha kerajinan  Sumber daya  Melakukan an sikap  Mengamati asi kebutuhan kebutuhan dalam Pembuatan
sumber daya limbah tekstil, dan karya pengamatan dengan positip dan sumberdaya sumberday bentuk gambar
yang meliputi : kerajinan cara membaca dan (individu menyimak pada a pada gambar skets/tertulis
dibutuhkan limbah menyimak dari kajian dan sosial) dari kajian sentra/usaha sentra/usa skets/tertuli untuk kegiatan
dalam 1. Identifikasi tekstil yang literatur/media dalam literatur/m (dikenal ha s untuk pembuatan
mendukung kebutuhan berkembang tentang pengetahuan diskusi edia dengan istilah  Praktek kegiatan karya
proses sumberdaya di wilayah kerajinan limbah kelompok tentang 6M) kerajinan kerajinan pembuatan kerajinan dari
produksi pada setempat tekstil, jenis bahan  Menunjukk pengetahua limbah tekstil limbah karya bahan buatan.
kerajinan sentra/usaha dan lainnya dasar, alat, teknik, an sikap n sumber  Mempraktekka tekstil kerajinan Produk:
limbah tekstil (dikenal sesuai teknik dan prosedur ilmiah pada daya yang n kerajinan berdasarka dari bahan  Rancangan
dengan istilah dan prosedur pembuatan karya saat dibutuhkan limbah tekstil n buatan gagasan
4.7 6M) kerajinan Konsep: kerajinan limbah melaksanak dalam berdasarkan kebutuhan dalam
Membuat limbah tekstil  Proses tekstil agar terbangun an mendukung kebutuhan sumberday bentuk
karya 2. Praktek produksi rasa ingin tahu dan percobaan proses sumberdaya a gambar
kerajinan kerajinan karya menunjukkan motivasi  Menunjukk produksi (bahan, skets/tertuli
limbah tekstil limbah tekstil kerajinan internal. an perilaku pembuatan peralatan, s untuk
yang berdasarkan limbah Menanya: dan sikap karya keterampilan kegiatan
berkembang kebutuhan tekstil  Melakukan diskusi menerima, kerajinan bekerja & pembuatan
di wilayah sumberdaya berdasarkan tentang aneka karya menghargai limbah pasar) dan karya
setempat dan (bahan, identifikasi yang berkaitan dengan , dan tekstil agar prosedur yang kerajinan
lainnya sesuai peralatan, kebutuhan fungsi karya, bahan kejujuran, terbangun ditetapkannya limbah
teknik dan keterampilan sumber daya dasar, alat, teknik, ketelitian, rasa ingin (jenis, tekstil
prosedur bekerja & dan prosedur dan prosedur disiplin dan tahu dan manfaat,
pasar) dan berkarya pembuatan kerajinan tanggung menunjukka teknik  Pembuatan
prosedur dengan limbah tekstil agar jawab. n motivasi pengolahan, karya dan
yang pendekatan terbangun rasa ingin  Menunjukk internal dan pengemasan
ditetapkanny budaya tahu sehingga dapat an perilaku  Presentasi penyajian/pe karya
a (jenis, setempat mensyukuri anugerah kerja kelompok nge-masan) kerajinan
manfaat, Prinsip: Tuhan. prestatif  Diskusi limbah
teknik  Analisis dan  Menggali informasi (selalu kelompok tesktil
pengolahan, desain yang berkaitan dengan ingin maju) Sikap dengan
dan proses kerajinan limbah individu: cara/teknik
penyajian/pe produksi tekstil dan usaha  Sikap dan prosedur
nge-masan) kerajinan kerajinan limbah santun, yang tepat
limbah tekstil yang jujur, cinta
tekstil di berkembang di damai. Portofolio:
wilayah wilayah setempat.  Sikap  Membuat
setempat Mengumpulkan Data responsif laporan
Prosedur:  Melakukan kegiatan dan pro- berbagai
 Teknik observasi dengan aktif, bentuk
identifikasi teknik wawancara peduli seperti
tulisan, foto
dan proses tentang pengetahuan terhadap dan gambar
produksi motif ragam hias lingkungan yang
kerajinan daerah, bahan, alat , dan sesama mendeskripsi
limbah teknik dan prosedur menghargai kan
tekstil pembuatan karya Sikap ilmiah: pengetahuan
berdasarkan kerajinan limbah  Kritis , bahan,
kebutuhan tekstil serta tentang  Objektif alat, teknik,
sumber daya keberhasilan dan  Toleran dan proses
dan prosedur kegagalan wirausaha pembuatan
berkarya kerajinan limbah dengan
dengan tekstil yang ada di tampilan
pendekatan wilayah setempat menarik
budaya agar terbangun rasa terhadap
setempat. ingin tahu, bersikap karya
santun, bangga/cinta kerajinan
tanah air dan limbah
bersyukur sebagai tekstil yang
warga bangsa. dibuatnya
 Mencatat dan
menyusun standar
produk dan standar
proses kerja kerajinan
limbah tekstil.
Mengasosiasi
 Menyimpulkan dan
membuat laporan
hasil
pengamatan/kajian
literatur tentang
pengetahuan, bahan,
alat , teknik, dan
proses yang
digunakan pada
pembuatan karya
kerajinan limbah
tekstil yang ada
dilingkungan wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mengamati dan
merekonstruksi model
karya kerajinan tekstil
dan mengidentifikasi
bahan yang
digunakannya untuk
melatih rasa ingin
tahu, ketelitian, dan
rasa syukur terhadap
anugerah kepandaian
dari Tuhan yang
diberikan oleh
pengrajin
 Melakukan ekprerimen
terhadap berbagai
bahan dan teknik yang
akan digunakan
sebagai karya dan
menampilkan semua
hasil temuan dalam
buku rancangan
(ditempel dan diberi
komentar, peserta
didik, kawan, dan
guru).
 Membuat rancangan
gagasan dalam bentuk
gambar skets/tertulis
untuk kegiatan
pembuatan karya
kerajinan limbah
tekstil dan
pengemasannya
berdasarkan
orisinalitas ide yang
jujur, sikap percaya
diri dan mandiri.
 Membuat karya
kerajinan limbah
tekstil dan
pengemasannya
dengan cara/teknik
dan prosedur yang
tepat dengan
menunjukkan
bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, dan
inovatif serta
memperhatikan
kerapihan dan
kebersihan
lingkungannya
Mengkomunikasikan
 Melakukan konsultasi
dalam berkarya
dengan guru san
sumber belajar
lainnya terhadap
rencana karya yang
akan dibuat.
 Mengevaluasi/menguji
hasil pembuatan karya
kerajinan limbah
tekstil untuk
memperlihatkan
kejujuran dalam
berkarya.
 Membuat laporan
portofolio dalam
berbagai bentuk
seperti tulisan, foto
dan gambar yang
mendeskripsikan
pengetahuan, bahan,
alat, teknik, dan
proses pembuatan
karya dan
pengemasannya
dengan tampilan
menarik terhadap
karya kerajinan
limbah tekstil yang
dibuatnya sebagai
pemahaman akan
pengetahuan/
konseptual dan
prosedural, serta
mempresentasikan di
kelas.
 Menyusun bahan
presentasi kerajinan
limbah tesktil sesuai
dengan standar proses
dan fasilitas
penunjang kerajinan
tekstil

3.8 Sikap dan Fakta: Mengamati:  Menunjukk Observasi:  Menjelaskan  Faktor-  Gagasan Tugas:
Menganalisis Perilaku  Sikap dan  Menugaskan untuk an sikap  Mengamati faktor-faktor faktor dalam Pembuatan
sikap dan Wirausaha, perilaku mengunjungi/melihat positip dan yang yang bentuk gambar
perilaku meliputi : wirausaha dari media (individu menyimak menunjukkan menunjukk gambar skets/tertulis
wirausaha 1. Berbagai kerajinan rekam/buku tentang dan sosial) dari kajian komitmen an skets/tertuli untuk kegiatan
kerajinan sikap limbah tokoh usahawan di dalam literatur/m tinggi komitmen s untuk pembuatan
limbah tekstil membangun tekstil wilayah setempat dan diskusi edia  Menjelaskan tinggi kegiatan karya
yang dapat semangat Konsep: mengamati bagaimana kelompok tentang langkah  Langkah pembuatan kerajinan dari
mendukung usaha  analisa sikap pelaku usaha  Menunjukk pengetahua keselamatan keselamat karya bahan buatan.
keberhasilan (Inovatif, dan perilaku menerapkan waktu, an sikap n sumber kerja an kerja kerajinan Produk:
dalam Kreatifitas, wirausaha janji, dan kepedulian ilmiah pada daya yang  Menjelaskan  Klaim dari bahan  Rancangan
menjalankan Motivasi, kerajinan terhadap mutu hasil saat dibutuhkan klaim asuransi asuransi buatan gagasan
sebuah usaha Sikap bekerja limbah kerja, serta komitmen melaksanak dalam dalam
kerja dan kerja dan
efektif dan tekstil tinggi terhadap an mendukung bentuk
4.8 efisien) produk produk
Prinsip: pengendalian diri agar percobaan proses gambar
Menyajikan 2. Faktor-faktor  Analisis dan terbangun rasa ingin  Menunjukk produksi skets/tertuli
hasil analisa yang desain tahu, bangga akan an perilaku pembuatan s untuk
sikap dan menunjukkan proses produk tradisi dan sikap karya kegiatan
perilaku komitmen produksi setempat dan menerima, kerajinan pembuatan
wirausaha tinggi kerajinan mensyukuri anugerah menghargai limbah karya
kerajinan 3. Bagaimana limbah Tuhan agar terbangun , dan tekstil agar kerajinan
limbah tekstil menerapkan tekstil di rasa ingin tahu. kejujuran, terbangun limbah
perilaku wilayah  Mengamati dan ketelitian, rasa ingin tekstil
tepat waktu, setempat mewawancarai disiplin dan tahu dan
tepat janji Prosedur: wirausahawan/narasu tanggung menunjukka  Pembuatan
4. Penerapan  Teknik mber atau mencari jawab. n motivasi karya dan
kepedulian identifikasi informasi/referensi  Menunjukk internal pengemasan
terhadap
mutu hasil dan proses pada sumber bacaan an perilaku  Presentasi karya
kerja produksi atau media sosial kerja kelompok kerajinan
5. Penerapan kerajinan tentang hal-hal yang prestatif  Diskusi limbah
komitmen limbah mendukung (selalu kelompok tesktil
tinggi tekstil keberhasilan usaha di ingin maju) Sikap dengan
terhadap berdasarkan daerah setempat individu: cara/teknik
pengendalian kebutuhan dengan sikap santun  Sikap dan prosedur
diri sumber daya dan melatih tanggung santun, yang tepat
6. Langkah dan prosedur jawab, kemandirian jujur, cinta
keselamatan berkarya dan bekerjasama. damai. Portofolio:
kerja dengan Menanya:  Sikap  Membuat
7. Klaim pendekatan  Menyebutkan berbagai responsif laporan
asuransi kerja budaya sikap dalam dan pro- berbagai
dan produk setempat. membangun semangat aktif, bentuk
wirausaha peduli seperti
 Mengamati dan terhadap tulisan, foto
mengidentifikasi lingkungan dan gambar
faktor-faktor yang dan sesama yang
menunjukkan menghargai mendeskripsi
komitmen tinggi Sikap ilmiah: kan
dalam berwirausaha  Kritis pengetahuan
berdasarkan buku teks  Objektif , bahan,
dan sumber  Toleran alat, teknik,
bacaan/media/contoh dan proses
melalui diskusi agar pembuatan
terbangun rasa ingin dengan
tahu sehingga dapat tampilan
mensyukuri anugerah menarik
Tuhan. terhadap
 Mewawancarai karya
wirausahawan/nara kerajinan
sumber atau mencari limbah
informasi/referensi tekstil yang
pada sumber bacaan dibuatnya
atau media sosial
tentang hal-hal yang
mendukung
keberhasilan usaha di
daerah setempat
dengan sikap santun
dan melatih tanggung
jawab, kemandirian
dan bekerjasama.
Mengumpulkan Data
 Melakukan kegiatan
observasi dengan
teknik wawancara
tentang pengetahuan
wirausaha,
keberhasilan dan
kegagalan wirausaha
kerajinan tekstil di
lingkungan wilayah
setempat agar
terbangun rasa ingin
tahu, bersikap santun,
bangga/cinta tanah
air dan bersyukur
sebagai warga bangsa.
Mengasosiasi
 Menyimpulkan dan
membuat laporan
hasil
pengamatan/kajian
literatur tentang
pengetahuan sikap
wirausaha dari tokoh
wirausahawan
kerajinan limbah
tekstil yang ada di
lingkungan wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mengumpulkan dan
menyiapkan sumber
bahan dari surat
kabar/ majalah yang
ada di wilayah
setempat yang
diperlukan untuk
membuat skenario
pentas/drama tentang
aktualisasi sikap dan
perilaku wirausahawan
Mengkomunikasikan
 Mengevaluasi/menguji
hasil analisa usaha
kerajinan limbah
tekstildan sikap
wirausahawan untuk
memperlihatkan
kejujuran dalam
berkarya.
 Membuat laporan
portofolio dalam
berbagai bentuk
seperti tulisan, foto
dan gambar yang
mendeskripsikan sikap
wirausaha kerajinan
limbah tekstil dengan
tampilan menarik
terhadap sebagai
pemahaman akan
pengetahuan/
konseptual dan
prosedural.
b) Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Rekayasa
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Materi Alternatif Sikap Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1 Produk dan Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjekaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
Mengidentifikas pengemasanny  Desain produk  Melakukan sikap positip  Mengamati pengertian pengertian dengan Membuat alat
i desain produk a, meliputi: dan pengamatan (individu dan desain produk alat alat beragam komunikasi
dan 1. Penge pengemasan dengan cara sosial) dalam dan komunikasi komunikasi media dan sederhana
pengemasan rtian alat karya membaca dan diskusi pengemasan sederhana sederhana teknik dalam dengan sumber
karya rekayasa komunikasi rekayasa menyimak kelompok karya dengan dengan membuat arus listrik DC.
sebagai alat sederhana dengan dari kajian  Menunjukkan rekayasa sumber arus sumber arus produk dan Produk:
komunikasi dengan sumber arus literatur/medi sikap ilmiah sebagai alat listrik DC. listrik DC pengemasan Gambar atau
sederhana sumber arus listrik DC. a tentang pada saat komunikasi  Menjekaskan  Macam- alat desain produk
dengan sumber listrik DC. Konsep: pengetahuan, melaksanakan sederhana aneka jenis macam komunikasi dan
arus listrik DC 2. Aneka jenis  Desain produk jenis produk, percobaan dengan produk pengertian sederhana pengemasan
berdasarkan produk dan manfaat dan  Menunjukkan sumber arus rekayasa alat dengan sumber alat
konsep rekayasa pengemasan pengemasan perilaku dan listrik DC sebagai alat komunikasi arus listrik DC. komunikasi
berkarya sebagai alat karya produk agar sikap berdasarkan komunikasi sederhana  Menghubungka sederhana
dengan komunikasi rekayasa terbangun menerima, konsep sederhana dengan n data-data dengan sumber
pendekatan sederhana dengan rasa ingin menghargai, berkarya dengan sumber arus yang diperoleh arus listrik DC.
budaya dengan perangkat tahu dan dan dengan sumber arus listrik DC dengan Portofolio:
setempat dan sumber arus komputer menunjukkan kejujuran, pendekatan listrik DC  Presentasi kegiatan Membuat
lainnya listrik DC  Desain motivasi ketelitian, budaya  Memanfaatka tentang berkarya. laporan dalam
3. Manfaat pengemasan internal. disiplin dan setempat n alat pengertian  Membuat berbagai
4.1 alat kerajinan Menanya: tanggung melalui media komunikasi alat produk dan bentuk seperti
Mendesain komunikasi tekstil dengan  Menggali jawab cetak dan sederhana komunikasi pengemasan tulisan, foto
produk dan sederhana perangkat informasi dan internet dengan sederhana alat dan gambar
pengemasan dengan komputer diskusi yang  Presentasi sumber arus dengan komunikasi yang
karya karya sumber arus Prinsip: berkaitan kelompok listrik DC sumber arus sederhana mendeskripsik
rekayasa listrik DC  Menentukan dengan aneka  Diskusi  Menjelaskan listrik DC dengan sumber an
sebagai alat 4. Standar desain produk jenis rekayasa kelompok standar arus listrik DC pengetahuan,
komunikasi produk dan dan sebagai alat Sikap individu: produk dan jenis, bahan,
sederhana langkah pengemasan komunikasi  Sikap santun, langkah pengemasan
dengan sumber keselamata karya sederhana jujur, cinta keselamatan produk
arus listrik DC n kerja rekayasa dengan damai. kerja rekayasa
berdasarkan 5. Teknik sumber arus sumber arus  Sikap  Menjelaskan sebagai alat
konsep dengan pengemasan listrik DC listrik DC, responsif dan teknik komunikasi
pendekatan hasil dengan manfaat dan pro-aktif, pengemasan sederhana
budaya rekayasa perangkat pengemasann peduli hasil dengan sumber
setempat dan sebagai alat komputer ya yang terhadap rekayasa arus listrik DC
lainnya komunikasi Prosedur: berkembang lingkungan sebagai alat yang
sederhana  Langkah kerja di sentra dan sesama komunikasi diperolehnya
dengan desain produk usaha menghargai sederhana dengan
sumber arus dan rekayasa Sikap ilmiah: dengan tampilan
listrik DC pengemasan daerah  Kritis sumber arus menarik
6. Menetapkan karya setempat  Objektif listrik DC sebagai
desain dan rekayasa sehingga  Toleran  Menetapkan pemahaman
pengemasan sumber arus dapat desain dan akan
produk listrik DC mensyukuri pengemasan pengetahuan/
rekayasa dengan anugerah produk konseptual,
sebagai alat perangkat Tuhan dan rekayasa serta
komunikasi komputer terbangun sebagai alat dipresentasika
sederhana  Percobaan rasa ingin komunikasi n
dengan membuat tahu, sederhana
sumber arus desain produk bangga/cinta dengan
listrik DC dan pada tanah sumber arus
pengemasan air. listrik DC
karya  Melakukan  Mempraktekk
rekayasa konsultasi an
sumber arus dengan guru pengemasan
listrik DC dan sumber hasil
dengan belajar rekayasa
perangkat lainnya dalam sebagai alat
komputer membuat komunikasi
rancangan sederhana
gagasan dengan
(desain) sumber arus
produk untuk listrik DC
menemukan
konsep.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan teknik
wawancara
tentang jenis
dan
pengemasan
produk di
sentra usaha
rekayasa atau
penjualan
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu, motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai warga
bangsa.
Mengasosiasi
 Menyimpulkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang jenis,
bahan, dan
pengemasan
produk
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC,
serta tentang
keberhasilan
dan kegagalan
wirausaha
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC di
lingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk desain
produk
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC dan
pengemasann
ya
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsik
an
pengetahuan,
jenis, bahan,
dan
pengemasan
produk
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan/
konseptual.
Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang jenis,
bahan, dan
pengemasan
produk
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC,
serta tentang
keberhasilan
dan kegagalan
wirausaha
rekayasa di
lingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mempresentas
ikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji hasil
rancangan
gagasan
(desain)
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya
3.3 Mendesain Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
Memahami proses  Proses  Melakukan sikap positip  Mengamati pengertian pengertian dengan Membuat alat
proses produksi produksi produksi pengamatan (individu dan desain proses proses produksi beragam komunikasi
rekayasa rekayasa rekayasa dengan cara sosial) dalam produksi produksi  Presentasi media dan sederhana
sebagai alat sebagai alat sebagai alat membaca dan diskusi rekayasa  Menjelaskan tentang teknik dalam dengan sumber
komunikasi komunikasi komunikasi menyimak kelompok sebagai alat proses proses membuat arus listrik DC.
sederhana sederhana sederhana dari kajian  Menunjukkan komunikasi produksi produksi proses Produk:
dengan sumber dengan dengan literatur/medi sikap ilmiah sederhana pada pada produksi Gambar atau
arus listrik DC sumber arus sumber arus a tentang pada saat dengan sentra/perus sentra/perus rekayasa desain proses
di wilayah listrik DC, listrik DC di pengertian melaksanakan sumber arus ahaan produk ahaan produk sebagai alat produk alat
setempat meliputi: wilayah produksi dan percobaan listrik DC rekayasa rekayasa komunikasi komunikasi
melalui 1. Penge setempat. proses  Menunjukkan melalui media sebagai alat sebagai alat sederhana sederhana
pengamatan rtian Konsep: produksi perilaku dan cetak dan komunikasi komunikasi dengan sumber dengan sumber
dari berbagai produksi  Desain proses (teknik, sikap internet sederhana sederhana arus listrik DC. arus listrik DC.
sumber 2. Prose produk dan bahan, alat) menerima,  Presentasi dengan dengan  Menghubungka Portofolio:
s produksi pengemasan rekayasa menghargai, kelompok sumber arus sumber arus n data-data Membuat
4.2 pada karya sebagai alat dan  Diskusi listrik DC listrik DC yang diperoleh laporan dalam
Mendesain sentra/perus rekayasa komunikasi kejujuran, kelompok (teknik (teknik dengan berbagai
proses produksi ahaan dengan sederhana ketelitian, Sikap individu: pemilihan pemilihan kegiatan bentuk seperti
karya rekayasa produk perangkat dengan disiplin dan  Sikap santun, bahan, bahan, berkarya. tulisan, foto
sebagai alat rekayasa komputer sumber arus tanggung jujur, cinta penyiapan penyiapan dan gambar
komunikasi sebagai alat  Desain listrik DC jawab damai. bahan, teknik bahan, yang
sederhana komunikasi pengemasan agar  Sikap pemrosesan) teknik mendeskripsik
dengan sumber sederhana kerajinan terbangun responsif dan  Menetapkan pemrosesan) an proses
arus listrik dengan tekstil dengan rasa ingin pro-aktif, desain proses produksi
DCberdasarkan sumber arus perangkat tahu dan peduli produksi produk
identifikasi listrik DC komputer menunjukkan terhadap rekayasa rekayasa
kebutuhan (teknik Prinsip: motivasi lingkungan sebagai alat sebagai alat
sumber daya, pemilihan  Menentukan internal. dan sesama komunikasi komunikasi
teknologi, dan bahan, desain proses Menanya: menghargai sederhana sederhana
prosedur penyiapan dengan sumber
berkarya bahan, produk dan  Menggali Sikap ilmiah: dengan arus listrik DC
dengan teknik pengemasan informasi  Kritis sumber arus yang
pendekatan pemrosesan) karya yang  Objektif listrik DC diperolehnya
budaya 3. Menet rekayasa berkaitan  Toleran berdasarkan dengan
setempat dan apkan desain sumber arus dengan prosedur tampilan
lainnya proses listrik DC pengertian berkarya menarik
produksi dengan produksi dan (jenis, sebagai
rekayasa perangkat proses manfaat, pemahaman
sebagai alat komputer produksi teknik akan
komunikasi Prosedur: (teknik, rekayasa, pengetahuan/
sederhana  Langkah kerja bahan, alat) dan konseptual,
dengan desain proses rekayasa pengemasan) serta
sumber arus produk dan sebagai alat dipresentasika
listrik DC pengemasan komunikasi n
berdasarkan karya sederhana
prosedur rekayasa dengan
berkarya sumber arus sumber arus
(jenis, listrik DC listrik DC
manfaat, dengan yang
teknik perangkat berkembang
rekayasa, komputer di tempat
dan  Percobaan produksi
pengemasan membuat rekayasa
) desain proses setempat
produk dan sehingga
pengemasan dapat
karya mensyukuri
rekayasa anugerah
sumber arus Tuhan,
listrik DC terbangun
dengan rasa ingin
perangkat tahu dan
komputer bangga/cinta
pada tanah
air.
 Melakukan
konsultasi
dengan guru
dan sumber
belajar
lainnya dalam
membuat
rancangan
gagasan
(desain)
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
untuk
menemukan
konsep proses
produksi.
Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan teknik
wawancara
tentang
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC ,
serta tentang
keberhasilan
dan kegagalan
proses
produksi di
daerah
setempat agar
terbangun
rasa ingin
tahu, motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
yang ada di
daerah
setempat atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsik
an,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
yang ada di
daerah
setempat,
serta
pengemasan-
nya dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan/
konseptual.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.
Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC ,
serta tentang
keberhasilan
dan kegagalan
proses
produksi
tersebut
dilingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mempresentas
ikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji hasil
rancangan
gagasan
(desain)
proses
produksi
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya
3.2 Sumberdaya Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Pengelelolaa  Definisi  Bereksperimen Tugas:
Mengidentifikas usaha rekayasa  Proses  Melakukan sikap positip  Mengamati n pengertian dengan Membuat alat
i sumber daya sebagai alat produksi pengamatan (individu dan desain proses sumberdaya produksi beragam komunikasi
yang komunikasi rekayasa dengan cara sosial) dalam produksi usaha dikenal  Presentasi media dan sederhana
dibutuhkan sederhana sebagai alat membaca dan diskusi rekayasa dengan tentang teknik dalam dengan sumber
dalam dengan komunikasi menyimak kelompok sebagai alat istilah 6M, proses membuat arus listrik DC.
mendukung sumber arus sederhana dari kajian  Menunjukkan komunikasi yakni Man produksi proses Produk:
proses produksi listrik DC, dengan literatur/medi sikap ilmiah sederhana (manusia), pada produksi Gambar atau
karya rekayasa meliputi: sumber arus a tentang pada saat dengan Money sentra/perus rekayasa desain proses
sebagai alat 1. Penge listrik DC di pengertian melaksanakan sumber arus (uang), ahaan produk sebagai alat produk alat
komunikasi lelolaan wilayah dan percobaan listrik DC Material rekayasa komunikasi komunikasi
sederhana sumberdaya setempat. kebutuhan  Menunjukkan melalui media (bahan), sebagai alat sederhana sederhana
dengan sumber usaha Konsep: sumberdaya perilaku dan cetak dan Machine komunikasi dengan sumber dengan sumber
arus listrik DC. dikenal  Desain proses usaha sikap internet (peralatan), sederhana arus listrik DC. arus listrik DC.
dengan produk dan rekayasa menerima,  Presentasi Method (cara dengan  Menghubungka Portofolio:
4.3 istilah 6M, pengemasan sebagai alat menghargai, kelompok kerja) dan sumber arus n data-data Membuat
Membuat karya yakni Man karya komunikasi dan  Diskusi Market listrik DC yang diperoleh laporan dalam
rekayasa (manusia), rekayasa sederhana kejujuran, kelompok (pasar) (teknik dengan berbagai
sebagai alat Money dengan dengan ketelitian, Sikap individu:  Identifikasi pemilihan kegiatan bentuk seperti
komunikasi (uang), perangkat sumber arus disiplin dan  Sikap santun, kebutuhan bahan, berkarya. tulisan, foto
sederhana Material komputer listrik DC tanggung jujur, cinta sumberdaya penyiapan dan gambar
dengan sumber (bahan),  Desain agar jawab damai. pada usaha bahan, yang
arus listrik DC Machine pengemasan terbangun  Sikap rekayasa teknik mendeskripsik
yang (peralatan), kerajinan rasa ingin responsif dan sebagai alat pemrosesan) an proses
berkembang di Method tekstil dengan tahu dan pro-aktif, komunikasi produksi
wilayah (cara kerja) perangkat menunjukkan peduli sederhana produk
setempat dan dan Market komputer motivasi terhadap dengan rekayasa
lainnya sesuai (pasar). Prinsip: internal. lingkungan sumber arus sebagai alat
teknik dan 2. Identi  Menentukan  dan sesama listrik DC komunikasi
prosedur fikasi desain proses Menanya: menghargai  Praktek sederhana
kebutuhan produk dan  Menggali Sikap ilmiah: rekayasa dengan sumber
sumberdaya pengemasan informasi  Kritis sebagai alat arus listrik DC
pada usaha karya yang  Objektif komunikasi yang
rekayasa rekayasa berkaitan  Toleran sederhana diperolehnya
sebagai alat sumber arus dengan dengan dengan
komunikasi listrik DC pengertian sumber arus tampilan
sederhana dengan dan listrik DC menarik
dengan perangkat kebutuhan berdasarkan sebagai
sumber arus komputer sumberdaya kebutuhan pemahaman
listrik DC Prosedur: usaha sumberdaya akan
3. Prakt  Langkah kerja rekayasa (bahan, pengetahuan/
ek rekayasa desain proses sebagai alat peralatan, konseptual,
sebagai alat produk dan komunikasi keterampilan serta
komunikasi pengemasan sederhana bekerja & dipresentasika
sederhana karya dengan pasar) dan n
dengan rekayasa sumber arus prosedur
sumber arus sumber arus listrik DC yang
listrik DC listrik DC yang ditetapkanny
berdasarkan dengan berkembang a (jenis,
kebutuhan perangkat di daerah manfaat,
sumberdaya komputer setempat teknik
(bahan,  Percobaan sehingga rekayasa,
peralatan,
keterampila membuat dapat dan penge-
n bekerja & desain proses mensyukuri masan)
pasar) dan produk dan anugerah  Standar
prosedur pengemasan Tuhan. produk dan
yang karya  Melakukan proses kierja
ditetapkann rekayasa diskusi
ya (jenis, sumber arus tentang
manfaat, listrik DC pengertian
teknik dengan dan
rekayasa, perangkat kebutuhan
dan penge- komputer sumberdaya
masan) usaha
4. Stand rekayasa
ar produk sebagai alat
dan proses komunikasi
kierja sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
agar
terbangun
rasa ingin
tahu sehingga
bangga/cinta
pada tanah
air.
 Melakukan
konsultasi
dengan guru
dan sumber
belajar
lainnya dalam
memprakteka
n rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
sesuai dengan
sumberdaya
dan proses
produksi

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan teknik
wawancara
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
yang ada di
daerah
setempat agar
terbangun
rasa ingin
tahu, motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai warga
bangsa.
 Mencatat dan
menyusun
standar
produk dan
standar proses
kerja
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC

Mengasosiasi
 Menyimpulkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
yang ada di
lingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsik
an pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC ,
yang ada di
daerah
setempat, dan
pengemasann
ya dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan/
konseptual.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar skets
tertulis untuk
kegiatan
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.
 Merekonstruks
i kinerja
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
berdasarkan
standar kerja
dan standar
hasil

Mengkomunika
sikan
 Menyusun
bahan
presentasi
hasil rekayasa
dan langkah
kerja sesuai
dengan
standar proses
dan fasilitas
penunjang
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC .
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC di
lingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mempresentas
ikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji hasil
praktek
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
 Memasarkan
hasil praktek
rekayasa
sebagai alat
komunikasi
sederhana
dengan
sumber arus
listrik DC
dengan cara
mempromosik
an produknya
atau
menjualnya di
lingkungan/ke
giatan sekolah
untuk
menumbuhka
n jiwa
kewirausahaa
n
3.4 Konsep Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
Memahami kewirausahaan  Konsep  Melakukan sikap positip  Mengamati dasar-dasar dasar-dasar dengan Membuat alat
konsep , meliputi: kewirausahaa pengamatan (individu dan konsep kewirausahaa kewirausaha beragam komunikasi
kewirausahaan 1. Dasar n dalam dengan cara sosial) dalam kewirausahaa n bidang an bidang media dan sederhana
dalam -dasar menjalankan membaca dan diskusi n dalam rekayasa rekayasa teknik dalam dengan sumber
menjalankan kewirausaha sebuah menyimak kelompok menjalankan sebagai alat sebagai alat membuat arus listrik DC.
sebuah an bidang wirausaha dari kajian  Menunjukkan sebuah komunikasi komunikasi proses Produk:
wirausaha rekayasa rekayasa. literatur/medi sikap ilmiah wirausaha sederhana sederhana produksi Gambar atau
rekayasa 2. Sytim Konsep: a tentang pada saat rekayasa dengan dengan rekayasa desain proses
sebagai alat ulasi dan  Desain proses pengertian, melaksanakan sebagai alat sumber arus sumber arus sebagai alat produk alat
komunikasi Motivasi produk dan manfaat, percobaan komunikasi listrik DC listrik DC komunikasi komunikasi
sederhana wirausaha pengemasan karakter dan  Menunjukkan sederhana  Menjelaskan  Stimulasi dan sederhana sederhana
dengan sumber berdasarkan karya karakteristik perilaku dan dengan stimulasi dan motivasi dengan sumber dengan sumber
arus listrik DC. sifat dan rekayasa kewirausahaa sikap sumber arus motivasi wirausaha arus listrik DC. arus listrik DC.
karakter isi, dengan n, serta menerima, listrik DC wirausaha berdasarkan  Menghubungka Portofolio:
4.4 bentuk dan perangkat perilaku kerja menghargai, melalui media berdasarkan sifat dan n data-data Membuat
Menyajikan kerja komputer prestatif agar dan cetak dan sifat dan karakter isi, yang diperoleh laporan dalam
konsep produiksi.  Desain terbangun kejujuran, internet karakter isi, bentuk dan dengan berbagai
kewirausahaan 3. Karak pengemasan rasa ingin ketelitian,  Presentasi bentuk dan kerja kegiatan bentuk seperti
berdasarkan ter dan kerajinan tahu dan disiplin dan kelompok kerja produksi berkarya. tulisan, foto
pengalaman karakteristik tekstil dengan menunjukkan tanggung  Diskusi produksi.  Faktor-faktor dan gambar
keberhasilan (watak, nilai perangkat motivasi jawab kelompok  Menjelaskan penyebab yang
tokoh-tokoh dan ciri) komputer internal. Sikap individu: faktor-faktor kegagalan mendeskripsik
wirausaha kewirausaha Prinsip: Menanya:  Sikap santun, penyebab dan an proses
produk an produksi
rekayasa 4.  Menentukan  Menggali jujur, cinta kegagalan keberhasilan produk
sebagai alat Faktor- desain proses informasi damai. seseorang seseorang rekayasa
komunikasi faktor produk dan yang  Sikap berdasarkan berdasarkan sebagai alat
dengan sumber penyebab pengemasan berkaitan responsif dan karakteristik karakteristik komunikasi
arus listrik DC. keberhasilan karya dengan pro-aktif, wirausahawa wirausahawa sederhana
dan rekayasa pengertian, peduli n n dengan sumber
kegagalan sumber arus manfaat, terhadap  Menjelaskan arus listrik DC
wirausaha listrik DC karakter dan lingkungan faktor-faktor yang
5. Penge dengan karakteristik dan sesama penyebab diperolehnya
rti-an, perangkat kewirausahaa menghargai keberhasilan dengan
tujuan, komputer n, serta Sikap ilmiah: seseorang tampilan
manfaat Prosedur: perilaku kerja  Kritis berdasarkan menarik
perilaku  Langkah kerja prestatif di  Objektif karakteristik sebagai
kerja desain proses sentra  Toleran wirausahawa pemahaman
prestatif produk dan penjualan alat n akan
6. pengemasan komunikasi pengetahuan/
Penerapan karya sederhana konseptual,
sikap dan rekayasa daerah serta
perilaku sumber arus setempat dipresentasika
kerja listrik DC sehingga n
prestatif dengan dapat
(selalu ingin perangkat mensyukuri
maju) komputer anugerah
meliputi:  Percobaan Tuhan.
- membuat  Melakukan
kerja ikhlas desain proses diskusi
- produk dan tentang
kerja mawas pengemasan pengertian,
>< karya manfaat,
emosional rekayasa karakter dan
- sumber arus karakteristik
kerja cerdas listrik DC kewirausahaa
- dengan n, serta
kerja keras perangkat perilaku kerja
- komputer prestatif agar
kerja tuntas terbangun
- rasa ingin
Prinsip cara tahu sehingga
kerja bangga/cinta
prestatif pada tanah
air.
 Melakukan
diskusi
tentang faktor
penyebab
keberhasilan
dan kegagalan
kewirausahaa
n dan
penerapan
sikap dan
perilaku kerja
prestatif
untuk
memahami
konsep.
Mengumpulkan
Data
 Melakukan
wawancara
tentang
keberhasilan
dan kegagalan
wirausaha dan
penerapan
sikap dan
perilaku kerja
prestatif
yang ada di
tempat
produksi
rekayasa
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu, motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai warga
bangsa.
Mengasosiasi
 Menganalisis
dan
menyimpulkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n untuk
melatih sikap
jujur, kerja
keras, dan
tanggung
jawab
 Mengaitkan
penerapan
sikap dan
perilaku kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan kegagalan
berwirausaha
melalui
penggalian
informasi
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti tulisan
yang
mendeskripsik
an
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan/
konseptual.
 Merumuskan
laporan dari
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
sikap dan
perilaku kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan kegagalan
berwirausaha
Mengkomunika
sikan
 Mempresentas
ikan hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n yang
diperolehnya
 Mempresentas
ikan laporan
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
sikap dan
perilaku kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan kegagalan
berwirausaha
3.5 Mengenal Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
Mengidentifikas produk hasil  Desain produk  Melakukan sikap positip  Mengamati dasar-dasar dasar-dasar dengan Membuat alat
i desain produk rekayasa dan pengamatan (individu dan desain produk merangkai merangkai beragam komunikasi
dan sebagai alat pengemasan dengan cara sosial) dalam dan alat dengan alat dengan media dan sederhana
pengemasan pengatur karya membaca dan diskusi pengemasan sumber arus sumber arus teknik dalam dengan sumber
karya rekayasa gerak rekayasa. menyimak kelompok karya listrik listrik membuat arus listrik DC.
sebagai alat sederhana Konsep: dari kajian  Menunjukkan rekayasa  Menjelaskan  Definisi proses Produk:
pengatur gerak dengan  Pengemasan literatur/medi sikap ilmiah sebagai alat aneka jenis aneka jenis produksi Gambar atau
sederhana sumber arus karya a tentang pada saat pengatur hasil hasil rekayasa desain proses
dengan sumber listrik dan rekayasa pengetahuan, melaksanakan gerak rekayasa rekayasa sebagai alat produk alat
arus listrik Desain sebagai alat jenis produk, percobaan sederhana sebagai alat sebagai alat komunikasi komunikasi
berdasarkan kemasan pengatur manfaat dan  Menunjukkan dengan pengatur pengatur sederhana sederhana
konsep produk, gerak pengemasan perilaku dan sumber arus gerak gerak dengan sumber dengan sumber
berkarya meliputi: sederhana produk sikap listrik sederhana sederhana arus listrik DC. arus listrik DC.
dengan 1. Dasar-dasar dengan rekayasa menerima, berdasarkan dengan dengan  Menghubungka Portofolio:
pendekatan merangkai sumber arus sebagai alat menghargai, konsep sumber arus sumber arus n data-data Membuat
budaya alat dengan listrik pengatur dan berkarya listrik listrik yang diperoleh laporan dalam
setempat dan sumber arus berdasarkan gerak kejujuran, melalui media  Manfaat alat  Pengemasan dengan berbagai
lainnya listrik konsep sederhana ketelitian, cetak dan pengatur hasil kegiatan bentuk seperti
2. Aneka jenis berkarya dengan disiplin dan internet gerak rekayasa berkarya. tulisan, foto
4.5 hasil dengan sumber arus tanggung  Presentasi sederhana sebagai alat dan gambar
Mendesain rekayasa pendekatan listrik agar jawab kelompok dengan pengatur yang
produk dan sebagai alat budaya terbangun  Diskusi sumber arus gerak mendeskripsik
pengemasan pengatur dengan rasa ingin kelompok listrik sederhana an proses
karya rekayasa gerak perangkat tahu dan Sikap individu:  Menjelaskan dengan produksi
sebagai alat sederhana komputer menunjukkan  Sikap santun, teknik sumber arus produk
pengatur gerak dengan  Desain motivasi jujur, cinta pengemasan listrik. rekayasa
sederhana sumber arus pengemasan internal. damai. hasil  Hasil desain sebagai alat
dengan sumber listrik karya Menanya:  Sikap rekayasa dan komunikasi
arus listrik 3. Manfaat alat rekayasa  Menggali responsif dan sebagai alat pengemasan sederhana
berdasarkan pengatur sebagai alat informasi dan pro-aktif, pengatur produk dengan sumber
konsep gerak pengatur diskusi yang peduli gerak rekayasa arus listrik DC
berkarya sederhana gerak berkaitan terhadap sederhana sebagai alat yang
dengan dengan sederhana dengan aneka lingkungan dengan pengatur diperolehnya
pendekatan sumber arus dengan jenis alat dan sesama sumber arus gerak dengan
budaya listrik sumber arus pengatur menghargai listrik sederhana tampilan
setempat dan 4. Standar listrik dengan gerak Sikap ilmiah:  Menetapkan dengan menarik
lainnya produk hasil perangkat sederhana  Kritis desain dan sumber arus sebagai
alat komputer dengan  Objektif pengemasan listrik pemahaman
pengatur Prinsip: sumber arus  Toleran produk akan
gerak  Menentukan listrik, rekayasa pengetahuan/
sederhana desain manfaat dan sebagai alat konseptual,
dengan pengemasan pengemasann pengatur serta
sumber arus karya ya yang gerak dipresentasika
listrik rekayasa berkembang sederhana n
5. Teknik sebagai alat di sentra dengan
ngemasan pengatur usaha sumber arus
hasil gerak rekayasa listrik
rekayasa sederhana sebagai alat
sebagai alat dengan pengatur
pengatur sumber arus gerak
gerak listrik dengan sederhana
sederhana perangkat dengan
dengan komputer sumber arus
sumber arus Prosedur: listrik daerah
listrik  Langkah kerja setempat
6. Menetapkan desain karya sehingga
desain dan rekayasa dapat
pengemasan sebagai alat mensyukuri
produk pengatur anugerah
rekayasa gerak Tuhan dan
sebagai alat sederhana terbangun
pengatur dengan rasa ingin
gerak sumber arus tahu,
sederhana listrik dengan bangga/cinta
dengan pada tanah
sumber arus perangkat air.
listrik komputer  Melakukan
 Percobaan konsultasi
membuat dengan guru
desain karya dan sumber
rekayasa belajar
sebagai alat lainnya dalam
pengatur membuat
gerak rancangan
sederhana gagasan
dengan (desain)
sumber arus produk
listrik dengan rekayasa
perangkat sebagai alat
komputer pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik untuk
menemukan
konsep.
Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan teknik
wawancara
tentang jenis
dan
pengemasan
produk
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik di
sentra usaha
alat pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik atau
penjualan di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu, motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai warga
bangsa.
Mengasosiasi
 Menyimpulkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang jenis,
bahan, dan
pengemasan
produk
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik, di
lingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
pelaksananaa
n rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik dan
pengemasann
ya
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsik
an
pengetahuan,
jenis, bahan,
dan
pengemasan
produk
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan/
konseptual.
Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang jenis,
bahan, dan
pengemasan
produk
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik, di
lingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mempresentas
ikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji hasil
rancangan
gagasan
(desain)
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
3.7 Proses Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
Memahami produksi  Proses  Melakukan sikap positip  Mengamati proses dasar-dasar dengan Membuat alat
proses produksi rekayasa produksi pada pengamatan (individu dan desain produk produksi merangkai beragam komunikasi
karya rekayasa sebagai alat sentra/usaha dengan cara sosial) dalam dan pada alat dengan media dan sederhana
sebagai alat pengatur rekayasa membaca dan diskusi pengemasan sentra/usaha sumber arus teknik dalam dengan sumber
pengatur gerak gerak sebagai alat menyimak kelompok karya rekayasa listrik membuat arus listrik DC.
sederhana sederhana pengatur dari kajian  Menunjukkan rekayasa sebagai alat  Definisi proses Produk:
dengan sumber dengan gerak literatur/medi sikap ilmiah sebagai alat pengatur aneka jenis produksi Gambar atau
arus listrik di sumber arus sederhana. a tentang pada saat pengatur gerak hasil rekayasa desain proses
wilayah listrik Konsep: pengertian melaksanakan gerak sederhana rekayasa sebagai alat produk alat
setempat berdasarkan  Karya produksi dan percobaan sederhana dengan sebagai alat komunikasi komunikasi
melalui standar isi dan rekayasa proses  Menunjukkan dengan sumber arus pengatur sederhana sederhana
pengamatan proses kerja, sebagai alat produksi perilaku dan sumber arus listrik (teknik gerak dengan sumber dengan sumber
dari berbagai meliputi: pengatur (teknik, sikap listrik pemilihan sederhana arus listrik DC. arus listrik DC.
sumber 1. Proses gerak bahan, alat) menerima, berdasarkan bahan, dengan  Menghubungka Portofolio:
produksi sederhana rekayasa menghargai, konsep penyiapan sumber arus n data-data Membuat
4.6 pada dengan sebagai alat dan berkarya bahan, teknik listrik yang diperoleh laporan dalam
Mendesain sentra/usah sumber arus pengatur kejujuran, melalui media pemrosesan)  Pengemasan dengan berbagai
proses produksi a rekayasa listrik dengan gerak ketelitian, cetak dan  Menetapkan hasil kegiatan bentuk seperti
karya rekayasa sebagai alat perangkat sederhana disiplin dan internet desain proses rekayasa berkarya. tulisan, foto
sebagai alat pengatur komputer dengan tanggung  Presentasi produksi sebagai alat dan gambar
pengatur gerak gerak Prinsip: sumber arus jawab kelompok rekayasa pengatur yang
sederhana sederhana  Menentukan listrik agar  Diskusi sebagai alat gerak mendeskripsik
dengan sumber dengan desain karya terbangun kelompok pengatur sederhana an proses
arus listrik sumber arus rekayasa rasa ingin Sikap individu: gerak dengan produksi
berdasarkan listrik sebagai alat tahu dan  Sikap santun, sederhana sumber arus produk
identifikasi (teknik pengatur menunjukkan jujur, cinta dengan listrik. rekayasa
kebutuhan pemilihan gerak motivasi damai. sumber arus  Hasil desain sebagai alat
sumber daya, bahan, sederhana internal.  Sikap listrik dan komunikasi
teknologi, dan penyiapan dengan Menanya: responsif dan berdasarkan pengemasan sederhana
prosedur bahan, sumber arus  Menggali pro-aktif, prosedur produk dengan sumber
berkaryadengan teknik listrik dengan informasi peduli berkarya rekayasa arus listrik DC
pendekatan pemrosesan) perangkat yang terhadap (jenis, sebagai alat yang
budaya 2. Menetapkan komputer berkaitan lingkungan manfaat, pengatur diperolehnya
setempat dan desain Prosedur: dengan dan sesama teknik gerak dengan
lainnya proses  Langkah kerja pengertian menghargai rekayasa, sederhana tampilan
produksi desain karya produksi dan Sikap ilmiah: dan dengan menarik
rekayasa rekayasa proses  Kritis pengemasan) sumber arus sebagai
sebagai alat sebagai alat produksi  Objektif listrik pemahaman
pengatur pengatur (teknik,  Toleran akan
gerak gerak bahan, alat) pengetahuan/
sederhana sederhana rekayasa konseptual,
dengan dengan sebagai alat serta
sumber arus sumber arus pengatur dipresentasika
listrik listrik dengan gerak n
berdasarkan perangkat sederhana
prosedur komputer dengan
berkarya  Percobaan sumber arus
(jenis, membuat listrik yang
manfaat, karya berkembang
teknik rekayasa di tempat
rekayasa, sebagai alat produksi
dan pengatur rekayasa
pengemasan gerak setempat
) sederhana sehingga
dengan dapat
sumber arus mensyukuri
listrik dengan anugerah
perangkat Tuhan,
komputer terbangun
rasa ingin
tahu dan
bangga/cinta
pada tanah
air.
 Melakukan
konsultasi
dengan guru
dan sumber
belajar
lainnya dalam
membuat
rancangan
gagasan
(desain)
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik untuk
menemukan
konsep proses
produksi.
Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan teknik
wawancara
tentang
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik, serta
tentang
keberhasilan
dan kegagalan
proses
produksi di
daerah
setempat agar
terbangun
rasa ingin
tahu, motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai warga
bangsa.
Mengasosiasi
 Menyimpulkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik yang
ada di daerah
setempat atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsik
an,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik yang
ada di daerah
setempat,
serta
pengemasan-
nya dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan/
konseptual.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.
Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik, serta
tentang
keberhasilan
dan kegagalan
proses
produksi
tersebut
dilingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mempresentas
ikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji hasil
rancangan
gagasan
(desain)
proses
produksi
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
3.6 Sumberdaya Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Mengidentifik  Definisi  Bereksperimen Tugas:
Memahami usaha rekayasa  Sumber daya  Melakukan sikap positip  Mengamati asi kebutuhan karya dengan Membuat alat
sumber daya sebagai alat yang pengamatan (individu dan desain produk sumberdaya rekayasa beragam komunikasi
yang pengatur dibutuhkan dengan cara sosial) dalam dan pada sebagai alat media dan sederhana
dibutuhkan gerak dalam membaca dan diskusi pengemasan sentra/usaha pengatur teknik dalam dengan sumber
dalam sederhana mendukung menyimak kelompok karya (dikenal gerak membuat arus listrik
mendukung dengan proses dari kajian  Menunjukkan rekayasa dengan istilah sederhana proses Produk:
proses produksi sumber arus produksi literatur/medi sikap ilmiah sebagai alat 6M) rekayasa dengan produksi Gambar atau
rekayasa listrik rekayasa. a tentang pada saat pengatur sebagai alat sumber arus rekayasa desain proses
sebagai alat meliputi: Konsep: pengertian melaksanakan gerak pengatur listrik yang sebagai alat produk alat
pengatur gerak 1. Identifikasi  Karya dan percobaan sederhana gerak berkembang komunikasi komunikasi
sederhana kebutuhan rekayasa kebutuhan  Menunjukkan dengan sederhana di wilayah sederhana sederhana
dengan sumber sumberdaya sebagai alat sumberdaya perilaku dan sumber arus dengan setempat dengan sumber dengan sumber
arus listrik. pada pengatur usaha sikap listrik sumber arus dan lainnya arus listrik. arus listrik
sentra/usah gerak rekayasa menerima, berdasarkan listrik sesuai teknik  Menghubungka Portofolio:
4.7 a (dikenal sederhana sebagai alat menghargai, konsep  Membuat dan prosedur n data-data Membuat
Membuat karya dengan dengan pengatur dan berkarya rekayasa  Pengemasan yang diperoleh laporan dalam
rekayasa istilah 6M) sumber arus gerak kejujuran, melalui media sebagai alat hasil dengan berbagai
sebagai alat rekayasa listrik yang sederhana ketelitian, cetak dan pengatur rekayasa kegiatan bentuk seperti
pengatur gerak sebagai alat berkembang dengan disiplin dan internet gerak sebagai alat berkarya. tulisan, foto
sederhana pengatur di wilayah sumber arus tanggung  Presentasi sederhana pengatur dan gambar
dengan sumber gerak setempat dan listrik agar jawab kelompok dengan gerak yang
arus listrik yang sederhana lainnya sesuai terbangun  Diskusi sumber arus sederhana mendeskripsik
berkembang di dengan teknik dan rasa ingin kelompok listrik dengan an proses
wilayah sumber arus prosedur tahu dan Sikap individu: berdasarkan sumber arus produksi
setempat dan listrik dengan menunjukkan  Sikap santun, kebutuhan listrik. produk
lainnya sesuai 2. Praktek perangkat motivasi jujur, cinta sumberdaya  Hasil desain rekayasa
teknik dan rekayasa komputer internal. damai. (bahan, dan sebagai alat
prosedur sebagai alat Prinsip: Menanya:  Sikap peralatan, pengemasan komunikasi
pengatur  Menentukan  Menggali responsif dan keterampilan sumber daya sederhana
gerak desain karya informasi pro-aktif, bekerja & yang dengan sumber
sederhana rekayasa yang peduli pasar) dan dibutuhkan arus listrik
dengan sebagai alat berkaitan terhadap prosedur dalam yang
sumber arus pengatur dengan lingkungan yang mendukung diperolehnya
listrik gerak pengertian dan sesama ditetapkanny proses dengan
berdasarkan sederhana dan menghargai a (jenis, produksi tampilan
kebutuhan dengan kebutuhan Sikap ilmiah: manfaat, rekayasa menarik
sumberdaya sumber arus sumberdaya  Kritis teknik sebagai alat sebagai
(bahan, listrik yang usaha  Objektif pengolahan, pengatur pemahaman
peralatan, berkembang rekayasa dan gerak akan
 Toleran
keterampila di wilayah sebagai alat penyajian/pe sederhana pengetahuan/
n bekerja & konseptual,
pasar) dan setempat dan pengatur ngemasan) dengan serta
prosedur lainnya sesuai gerak  Memeliharaa sumber arus dipresentasika
yang teknik dan sederhana n dan listrik n
ditetapkann prosedur dengan meningkatan
ya (jenis, dengan sumber arus program
manfaat, perangkat listrik yang intensifikasi
teknik komputer berkembang dan
pengolahan, Prosedur: di daerah ekstensifikasi
dan  Langkah kerja setempat alat pengatur
penyajian/p desain karya sehingga gerak
engemasan) rekayasa dapat sederhana
3. Pemeliharaa sebagai alat mensyukuri dengan
n dan pengatur anugerah sumber arus
peningkatan gerak Tuhan. listrik sesuai
program sederhana  Melakukan dengan
intensifikasi dengan diskusi standar
dan sumber arus tentang produk.
ekstensifikas listrik yang pengertian
i alat berkembang dan
pengatur di wilayah kebutuhan
gerak setempat dan sumberdaya
sederhana lainnya sesuai usaha
dengan teknik dan rekayasa
sumber arus prosedur sebagai alat
listrik sesuai dengan pengatur
dengan perangkat gerak
standar komputer sederhana
produk.  Percobaan dengan
membuat sumber arus
karya listrik agar
rekayasa terbangun
sebagai alat rasa ingin
pengatur tahu sehingga
gerak bangga/cinta
sederhana pada tanah
dengan air.
sumber arus  Melakukan
listrik yang konsultasi
berkembang dengan guru
di wilayah dan sumber
setempat dan belajar
lainnya sesuai lainnya dalam
teknik dan mempraktekk
prosedur an rekayasa
dengan sebagai alat
perangkat pengatur
komputer gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik sesuai
dengan
sumberdaya
dan proses
produksi
Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan teknik
wawancara
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik yang
ada di daerah
setempat agar
terbangun
rasa ingin
tahu, motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai warga
bangsa.
 Mencatat dan
menyusun
standar
produk dan
standar proses
kerja
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik
Mengasosiasi
 Menyimpulkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik yang
ada di
lingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsik
an pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik, yang
ada di daerah
setempat, dan
pengemasann
ya dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan/
konseptual.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar skets
tertulis untuk
kegiatan
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.
 Merekonstruks
i kinerja
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik
berdasarkan
standar kerja
dan standar
hasil
Mengkomunika
sikan
 Menyusun
bahan
presentasi
hasil rekayasa
dan langkah
kerja sesuai
dengan
standar proses
dan fasilitas
penunjang
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik.
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik di
lingkungan
wilayah
setempat atau
nusantara.
 Mempresentas
ikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji hasil
praktek
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
 Memasarkan
hasil praktek
rekayasa
sebagai alat
pengatur
gerak
sederhana
dengan
sumber arus
listrik dengan
cara
mempromosik
an produknya
atau
menjualnya di
lingkungan/ke
giatan sekolah
untuk
menumbuhka
n jiwa
kewirausahaa
n
3.8 1. Berbagai Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
Menganalisis sikap  Sikap dan  Melakukan sikap positip  Mengamati sikap sikap dengan Membuat
sikap dan membangun perilaku pengamatan (individu dan desain produk membangun membangun beragam tulisan tentang
perilaku semangat wirausaha dengan cara sosial) dalam dan semangat semangat media dan penerapan
wirausaha karya usaha karya membaca dan diskusi pengemasan usaha usaha teknik dalam perilaku tepat
rekayasa (Inovatif, rekayasa. menyimak kelompok karya  Menyebutkan  Faktor- membuat waktu, tepat
sebagai alat Kreatifitas, Konsep: dari kajian  Menunjukkan rekayasa faktor-faktor faktor yang proses janji, dan
pengatur gerak Motivasi,  Hasil analisa literatur/medi sikap ilmiah sebagai alat yang menunjukka produksi komitmen
sederhana Sikap sikap dan a tentang pada saat pengatur menunjukkan n komitmen rekayasa tinggi
dengan sumber bekerja perilaku berbagai sikap melaksanakan gerak komitmen tinggi. sebagai alat terhadap
arus listrik yang efektif dan wirausaha membangun percobaan sederhana tinggi  Perilaku komunikasi pengendalian
dapat efisien) produk semangat  Menunjukkan dengan  Menerapkan tepat waktu, sederhana diri dengan
mendukung 2. Faktor- rekayasa alat usaha dan perilaku dan sumber arus perilaku tepat janji, dengan sumber mutu hasil
keberhasilan faktor yang pengatur faktor yang sikap listrik tepat waktu, kepedulian arus listrik. kerja dan
dalam menunjukka gerak menunjukkan menerima, berdasarkan tepat janji terhadap  Menghubungka semangat
menjalankan n komitmen sederhana komitmen menghargai, konsep  Menerapkan mutu hasil n data-data membangun
sebuah usaha tinggi sumber arus tinggi agar dan berkarya kepedulian kerja, yang diperoleh usaha.
3. Bagaimana listrik dengan terbangun kejujuran, melalui media terhadap komitmen dengan Produk:
4.8 menerapkan perangkat rasa ingin ketelitian, cetak dan mutu hasil tinggi kegiatan Gambar atau
Menyajikan perilaku komputer tahu dan disiplin dan internet kerja terhadap berkarya. sketsa
hasil analisa tepat waktu, Prinsip: menunjukkan tanggung  Presentasi  Menerapkan pengendalia penerapan
sikap dan tepat janji  Menentukan motivasi jawab kelompok komitmen n diri, perilaku tepat
perilaku 4. Penerapan desain hasil internal.  Diskusi tinggi langkah waktu, tepat
wirausaha kepedulian analisa sikap Menanya: kelompok terhadap keselamatan janji, dan
produk terhadap dan perilaku  Menggali Sikap individu: pengendalian kerja, klaim komitmen
rekayasa alat mutu hasil wirausaha informasi  Sikap santun, diri asuransi tinggi
pengatur gerak kerja produk yang jujur, cinta  Menjelaskan kerja dan terhadap
sederhana 5. Penerapan rekayasa alat berkaitan damai. langkah produk pengendalian
dengan sumber komitmen pengatur dengan  Sikap keselamatan diri dengan
arus listrik tinggi gerak penerapan responsif dan kerja mutu hasil
terhadap sederhana kepedulian pro-aktif,  Menjekaskan kerja dan
pengendalia sumber arus terhadap peduli klaim semangat
n diri listrik dengan mutu hasil terhadap asuransi membangun
6. Langkah perangkat kerja sehingga lingkungan kerja dan usaha.
keselamatan komputer dapat dan sesama produk. Portofolio:
kerja Prosedur: mensyukuri menghargai Membuat
7.Claim  Langkah kerja anugerah Sikap ilmiah: laporan dalam
asuransi hasil analisa Tuhan.  Kritis berbagai
kerja dan sikap dan  Melakukan  Objektif bentuk seperti
produk perilaku diskusi  Toleran tulisan, foto
wirausaha tentang dan gambar
produk penerapan yang
rekayasa alat perilaku tepat mendeskripsik
pengatur waktu, tepat an sikap yang
gerak janji agar membangun
sederhana terbangun semangat
sumber arus rasa ingin usaha,
listrik dengan tahu sehingga penerapan
perangkat bangga/cinta perilaku tepat
komputer pada tanah waktu, tepat
 Percobaan air. janji,
kepedulian
membuat  Melakukan terhadap mutu
hasil analisa diskusi hasil kerja dan
sikap dan tentang komitmen
perilaku penerapan tinggi
wirausaha komitmen terhadap
produk tinggi pengendalian
rekayasa alat terhadap diri yang
pengatur pengendalian diperolehnya
gerak diri untuk dengan
sederhana memahami tampilan
sumber arus konsep. menarik
listrik dengan Mengumpulkan sebagai
perangkat Data pemahaman
komputer  Melakukan akan
wawancara pengetahuan/
tentang sikap konseptual,
yang serta
membangun dipresentasika
semangat n
usaha,
penerapan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri agar
terbangun
rasa ingin
tahu, motivasi
internal,
bersikap
santun, dan
bersyukur
sebagai warga
bangsa.
Mengasosiasi
 Menganalisis
dan
menyimpulkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri untuk
melatih sikap
jujur, kerja
keras, dan
tanggung
jawab
 Menganalisis
kaitan
penerapan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji, dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha melalui
penggalian
informasi
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti tulisan
yang
mendeskripsik
an sikap yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan/
konseptual.
 Merumuskan
laporan dari
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji, dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha
Mengkomunika
sikan
 Mempresentas
ikan hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri yang
diperolehnya
 Mempresentas
ikan laporan
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
perilaku tepat
waktu, tepat
janji, dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha
 Melaporkan
hasil
pemasaran
berdasarkan
neraca positif
dan laporan
nilai jual.
c) Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Budidaya
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Materi Alternatif Sikap Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1 Mengident Produk Fakta Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaska  Definisi  Bereksperimen Tugas:
ifikasi budidaya  Produksi Melakukan sikap positip  Mengamati n konsep produk dan dengan Membuat
desain tananman hias budidaya pengamatan (individu dan hasil Aneka jenis pengemasan beragam budidaya
produk dan tanaman dengan cara sosial) dalam budidaya produk budidaya tanaman hias
media dan
dan pengemasanny hiasyang membaca dan diskusi tanaman budidaya tanaman hias sederhana
pengemas a, meliputi: kelompok tanaman teknik dalam Produk:
berkembang menyimak dari hiasmelalui  Macam-
an hasil 8. Pengertian kajian  Menunjukkan media cetak hias macam produk dan Gambar atau
saat ini.
budidaya tanaman  Pengemasan literatur/media sikap ilmiah dan internet  Menjelaska produk dan pengemasan desainproduk
tanaman hias. hasil produksi tentang pada saat  Presentasi n Manfaat pengemasan budidaya dan budidaya
hias 9. Aneka tanamanhias pengetahuan, melaksanakan kelompok tanaman budidaya tanaman hias tanaman hias
berdasark jenis di daerah jenis produk, percobaan  Diskusi hias tanaman hias pengemasan .
an konsep produk saat ini. manfaat dan Menunjukkan kelompok  Menjelaska  Presentasi Portofolio:
berkarya budidaya Konsep: pengemasan perilaku dan Sikap individu: n Eco- tentang Membuat
dengan tanaman  produksibudid produk sikap  Sikap santun, system produk dan laporan dalam
pendekata hias berbagai
n budaya 10. Manfaat aya tanaman budidaya menerima, jujur, cinta budidaya pengemasan  Menghubungka bentuk seperti
setempat tanaman hias tanaman hias menghargai, damai. tanaman budidaya n data-data tulisan, foto
dan hias  Desain agar terbangun dan kejujuran,  Sikap hias tanaman hias yang diperoleh dan gambar
lainnya 11. Eco- pengemasan rasa ingin tahu ketelitian, responsif dan  Menjelaska yang
dengan
4.1 Mendesain system budidaya dan disiplin dan pro-aktif, n Standar mendeskripsik
produk budidaya tanaman hias menunjukkan tanggung jawab peduli produk dan kegiatan an
dan tanaman Prinsip: motivasi terhadap langkah budidaya pengetahuan,
pengemas hias  Menentukan internal lingkungan keselamata tanaman hias jenis, bahan,
an hasil 12. Standar desain Menanya: dan sesama n kerja . pengemasan
budidaya produk produksi dan MenggaMendesa menghargai  Menjelaska Membuat
produkproduk dan
tanaman dan pengemasan in proses Sikap ilmiah: n teknik budidya karya kerajinan
pengemasan
hias langkah budidaya produksi  Kritis pengemasa tanaman hias
tekstil
berdasark keselamat tanaman hias budidaya  Objektif n hasil diperolehnya
an konsep an kerja  pengemasan tanaman hias, Toleran budidaya dan kMenanyakan makna
dengan
berkarya 13. Teknik tanaman hias meliputi: tanaman tampilan
ujaran sesuai
dengan pengemas Prosedur: 1. Pengertian hias menarik
pendekata an hasil  Langkah kerja produksi  Menjelaska sebagai
n budaya budidaya desain dan 2. Proses n pemahaman
setempat tanaman pengemasan produksi Menetapka akan
dan hias budidaya pada n desain pengetahuan/
lainnya 14. Menetapka tanaman hias sentra/peru dan konseptual,
n desain Percobaan sahaan pengemasa serta
dan membuat produk n produk dipresentasika
pengemas desain dan budidaya budidaya n
an produk pengemasan tanaman tanaman
budidaya budidaya hias(teknik hias
tanaman tanaman hias pemilihan
hias bahan,
penyiapan
bahan,
teknik
pemrosesan
)
3. Menetapkan
desain
proses
produksi
budidaya
tanaman
hias
berdasarka
n prosedur
berkarya
(jenis,
manfaat,
teknik
budidaya,
danpengem
asan)
Mendesain
proses produksi
budidaya
tanaman hias,
meliputi:
4. Pengertian
produksi
5. Proses
produksi
pada
sentra/peru
sahaan o
produk
budidaya
tanaman
hias(teknik
pemilihan
bahan,
penyiapan
bahan,
teknik
pemrosesan
)
6. Menetapkan
desain
proses
produksi
budidaya
tanaman
hias
berdasarka
n prosedur
berkarya
(jenis,
manfaat,
teknik
budidaya,
danpengem
asan)
 informasi dan
diskusi yang
berkaitan
dengan aneka
jenis
tanaman
hias, manfaat
dan
pengemasann
ya yang
berkembang
di sentra
usaha
budidaya
daerah
setempat
sehingga
dapat
mensyukuri
anugerah
Tuhan dan
terbangun
rasa ingin
tahu,
bangga/cinta
pada tanah
air.

 Melakukan
konsultasi
dengan guru
dan sumber
belajar
lainnya dalam
membuat
rancangan
gagasan
(desain)
produk
budidaya
tanaman hias
untuk
menemukan
konsep.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang jenis
dan
pengemasan
produk
budidaya
tanaman hias
di sentra
usaha
budidaya
atau
penjualan
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
jenis, bahan,
dan
pengemasan
produk
budidaya
tanaman
hias,serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
budidaya
tanaman hias
di lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk desain
produk
budidaya
tanaman hias
dan
pengemasann
ya
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
pengetahuan,
jenis,
bahan,danpe
ngemasan
produk
budidaya
tanaman hias
yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/konseptual.

Mengkomunikasi
kan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
jenis, bahan,
dan
pengemasan
produk
budidaya
tanaman
hias,serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
budidaya di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
rancangan
gagasan
(desain)
budidaya
tanaman hias
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.

3.3 Memahami Mendesain Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi: 4. Menjelaska  Pengertian  Bereksperimen Tugas:
proses proses 3.Proses  Melakukan sikap positip Melakukan n produksi budidaya Penilaian
produksi produksi produksi pengamatan (individu dan observasi dan Pengertian  Proses tanaman hias Kinerja/
budidaya budidaya budidaya dengan cara sosial) dalam menyimpulkan Proses produksi berdasarkan Pembuatan
tanaman tanaman hias, tanaman hias, membaca dan diskusi proses produksi produksi pada kebutuhan Karya,
hias di meliputi: yang menyimak kelompok budidaya pada sentra/peru sumberdaya tentang:
wilayah 1. Pengertian berkembang dari kajian  Menunjukkan tanaman hias sentra/per sahaan (bahan, 1. Laporan
setempat produksi saat ini literatur/med sikap ilmiah usahaan produk peralatan, portofoliod
melalui 2. Proses dilihat dari ia tentang pada saat  Mengamati produk budidaya keterampilan an dalam
pengamat produksi berbagai pengertian melaksanakan desain proses budidaya tanaman bekerja & berbagai
an dari pada sumber produksi dan percobaan produksi tanaman hias(teknik pasar) dan bentuk
berbagai sentra/per 4. Prosedur proses Menunjukkan budidaya hias(teknik pemilihan prosedur yang seperti
sumber usahaan berkarya produksi perilaku dan tanaman hias pemilihan bahan, ditetapkannya tulisan,
produk dengan (teknik, sikap melalui media bahan, penyiapan (jenis, foto dan
budidaya pendekatan bahan, alat) menerima, cetak dan penyiapan bahan, manfaat, gambar
4.2 Mendesain tanaman budaya budidaya menghargai, internet bahan, teknik teknik yang
proses hias(tekni setempat. tanaman hias dan kejujuran,  Presentasi teknik pemrosesan budidaya dan mendeskrip
produksi k Konsep: agar ketelitian, kelompok pemrosesa ) pengemasan) sikan
usaha pemilihan 3.Proses terbangun disiplin dan  Diskusi n)  Menetapkan Aspek yang proses
budidaya bahan, produksi rasa ingin tanggung jawa kelompok  Menjelaskan desain dinilai produksi
tanaman penyiapan budidaya tahu dan Sikap individu: Pengertian proses produk
hias bahan, tanaman hias, menunjukkan  Sikap santun, produksi produksi a. Proses budidaya
berdasark teknik yang motivasi jujur, cinta  Menjelaskan budidaya kegiatan tanaman
an pemrosesa berkembang internal. damai. Proses tanaman pembuatan hias yang
identifikas n) saat ini  Sikap produksi hias desain proses diperolehn
i 3. Menetapka 4. Desain responsif dan pada berdasarka produksi ya dengan
kebutuhan n desain prosedur Menanya: pro-aktif, sentra/perus n prosedur budidaya 50% tampilan
sumberda proses budidaya  Menggali peduli ahaan berkarya menarik
ya dan produksi tanaman informasi terhadap produk (jenis, - Ide sebagai
prosedur budidaya hias, dengan yang lingkungan budidaya manfaat, gagasan pemahama
berkarya tanaman pendekatan berkaitan dan sesama tanaman teknik n akan
dengan hias budaya dengan menghargai hias(teknik budidaya, - Kreativitas pengetahua
pendekata berdasark setempat pengertian Sikap ilmiah: pemilihan danpengem n/
n budaya an Prinsip: produksi dan bahan, asan) - Kesesuaian konseptual,
 Kritis
setempat prosedur 3.Menentukan proses penyiapan materi, serta
 Objektif
dan berkarya proses produksi bahan, teknik dan dipresentas
Toleran
lainnya (jenis, produksi (teknik, teknik prosedur ikan
manfaat, budidaya bahan, alat) pemrosesan)
teknik tanaman budidaya  Menjelaskan b. Produk 2. Pembuatan
budidaya, hiasyang tanaman hias Menetapkan jadinya 35% dan
danpenge berkembang yang desain pengujian
masan) saat ini berkembang - Uji hasil rancangan
proses
4.Penggunaan di tempat desain gagasan
produksi
* perangkat produksi proses (desain)
budidaya
lunak desain budidaya dalam
prosedur setempat tanaman hias produksi bentuk
berkarya sehingga berdasarkan gambar
dengan dapat prosedur - Kreativitas skets/tertu
pendekatan mensyukuri berkarya bentuk lis untuk
budaya anugerah (jenis, laporan proses
setempat Tuhan, manfaat, produksi
Prosedur: terbangun teknik - Presentasi budidaya
3.Langkah kerja rasa ingin budidaya, tanaman
proses tahu dan danpengema c. Sikap 15% hias
produksi bangga/cinta san)
budidaya pada tanah - Mandiri
tanaman air. *
hiasyang - Tekun
berkembang  Melakukan
saat ini konsultasi - Disiplin
dengan dengan guru
kebutuhan dan sumber - Tanggung
sumberdaya belajar jawab
4.Percobaan lainnya dalam
penggunaan membuat
berkarya rancangan
dengan gagasan
pendekatan (desain)
budaya proses
setempat produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman hias
untuk
menemukan
konsep proses
produksi.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
, kegiatan
observasi
dengan
, teknik
wawancara
tentang
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman
hias,serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
proses
produksi di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman hias
yang ada di
daerah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman hias
yang ada di
daerah
setempat,
serta
pengemasan-
nya dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman hias
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman
hias, serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
proses
produksi
tersebut
dilingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
rancangan
gagasan
(desain)prose
s produksi
budidaya
tanaman hias
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
3.2 Mengident Sumberdaya Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi Praktek Tugas:
ifikasi usaha  Pengelolaan  Melakukan sikap positip Mengamati pengertian proses budidaya Membuat
sumber budidaya sumber daya pengamatan (individu dan proses produksi pengelolaan produksi dan tanaman hias karya budidaya
daya yang tanaman hias, usaha dikenal dengan cara sosial) dalam budidaya sumber daya sumber yang berdasarkan tanaman hias
dibutuhka meliputi: dengan istilah membaca dan diskusi tanaman hias usaha dikenal dibutuhkan kebutuhan Produk:
n dalam 5. Pengelelol 6M, yakni menyimak kelompok  melalui media dengan istilah dalam sumberdaya Mempraktikan
mendukun aan Man dari kajian  Menunjukkan cetak dan 6M, yakni mendukung (bahan, budidaya
g proses sumberday (manusia), literatur/med sikap ilmiah internet Man proses peralatan, tanaman hias
produksi a usaha Money ia tentang pada saat  Presentasi (manusia), budidaya keterampilan yang
budidaya dikenal (uang), pengertian melaksanakan kelompok Money tanaman hias bekerja & pasar) berkembang di
tanaman dengan Material dan percobaan  Diskusi (uang),  Macam- dan prosedur wilayah
hias istilah 6M, (bahan), kebutuhan  Menunjukkan kelompok Material macam yang setempat dan
yakni Man Machine sumberdaya perilaku dan  Melakukan (bahan), proses ditetapkannya lainnya sesuai
4.3 (manusia), (peralatan), usahabudiday sikap kegiatan Machine produksi (jenis, manfaat, teknik dan
Memprakt Money Method (cara a tanaman menerima, wawancara (peralatan), pembuatan teknik budidaya, prosedur
ikan (uang), kerja) dan hias agar menghargai, tentang Method (cara budidaya dan penge- Portofolio:
budidaya Material Market terbangun dan pengetahuan kerja) dan tanaman hias masan) Mencari
tanaman (bahan), (pasar). rasa ingin kejujuran, sumber daya Market dengan budidaya
hias yang Machine Konsep: tahu dan ketelitian, dan proses (pasar) sesuai tanaman hias
berkemba (peralatan 3.Identifikasi menunjukkan disiplin dan produksi  Menjelaskan dengan yang
ng di ), Method kebutuhan motivasi tanggung budidaya identifikasi berbagai berkembang di
wilayah (cara sumberdaya internal. jawab. usaha tanaman hias kebutuhan teknik wilayah
setempat kerja) dan pada usaha budidaya  yang ada di sumberdaya setempat dan
dan Market tanaman hias tanaman wilayah pada usaha teknik dan
lainnya (pasar). 4. Desain Menanya: hias. setempat budidaya prosedur
sesuai 6. Identifikas prosedur  Menggali agar tanaman hias secara terinci
teknik i berkarya informasi terbangun  Menjelaskan
dan kebutuhan dengan yang rasa ingin standar
prosedur sumberday pendekatan berkaitan tahu, produk dan
a pada budaya dengan bersikap proses kerja
usaha setempat pengertian santun, budidaya
. budidaya Prinsip: dan tanaman hias
bangga/cinta
tanaman 3.Menentukan kebutuhan tanah air dan
hias pembuatan sumberdaya bersyukur
7. Praktek usaha usaha sebagai warga
budidaya budidaya budidaya bangsa
tanaman tanamanhias tanaman hias Sikap individu:
hias berdasarkan yang  Sikap santun,
berdasarka kebutuhan berkembang jujur, cinta
n sumberdaya di daerah damai.
kebutuhan (bahan, setempat  Sikap
sumberday peralatan, sehingga responsif dan
a (bahan, keterampilan dapat pro-aktif,
peralatan, bekerja & mensyukuri peduli
keterampil pasar) dan anugerah terhadap
an bekerja prosedur yang Tuhan. lingkungan
& pasar) ditetapkanny dan sesama
dan a (jenis,  Melakukan menghargai
prosedur manfaat, diskusi Sikap ilmiah:
yang teknik tentang  Kritis
ditetapkan budidaya, pengertian  Objektif
nya (jenis, dan penge- dan Toleran
manfaat, masan) kebutuhan
teknik 4.penggunaan sumberdaya
budidaya, pembuatan usaha
dan usaha budidaya
penge- budidaya tanaman hias
masan) tanamanhias agar
8. Standar berdasarkan terbangun
produk kebutuhan rasa ingin
dan proses sumberdaya tahu sehingga
kerja (bahan, bangga/cinta
peralatan, pada tanah
keterampilan air.
bekerja &
pasar) dan  Melakukan
prosedur yang konsultasi
ditetapkanny dengan guru
a (jenis, dan sumber
manfaat, belajar
teknik lainnya dalam
budidaya, memprakteka
dan penge- n budidaya
. masan) tanaman hias
Prosedur : sesuai dengan
1. Langkah kerja sumberdaya
proses dan proses
budidaya produksi
tanaman yang
berkembang Mengumpulkan
saat ini Data
2. Percobaan  Melakukan
budidaya kegiatan
tanaman hias observasi
dengan dengan
pendekatan teknik
budaya wawancara
setempat. tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
budidaya
tanaman hias
yang ada di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

 Mencatat dan
menyusun
standar
produk dan
standar
proses kerja
budidaya
tanaman hias

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
budidaya
tanaman hias
yang ada di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
budidaya
tanaman
hias, yang
ada di daerah
setempat,
dan
pengemasann
ya dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar skets
tertulis untuk
kegiatanbudi
daya
tanaman hias
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

 Merekonstruk
si kinerja
budidaya
tanaman hias
berdasarkan
standar kerja
dan standar
hasil

Mengkomunika
sikan
 Menyusun
bahan
presentasi
hasil
budidaya dan
langkah kerja
sesuai dengan
standar
proses dan
fasilitas
penunjang
budidaya
tanaman
hias.
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
usaha
budidaya
tanaman hias
di lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil praktek
budidaya
tanaman hias
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
 Memasarkan
hasil praktek
budidaya
tanaman hias
dengan cara
mempromosik
an produknya
atau
menjualnya
di
lingkungan/k
egiatan
sekolah untuk
menumbuhka
n jiwa
kewirausahaa
n

3.4 Memaha Konsep Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Praktek Tugas:
mi kewirausahaan Kewirausahaan  Melakukan sikap positip  Mengamati dasar-dasar dasar-dasar kewirausahaan Membuat
konsep , meliputi: bidang pengamatan (individu dan karya kewirausahaa kewirausaha dalam karya
kewiraus 7. Dasar- budidaya dengan cara sosial) dalam budidaya n bidang an bidang menjalankan wirausaha
ahaan dasar tanaman membaca dan diskusi tanaman hias budidaya budidaya sebuah budidaya
dalam kewirausa hias menyimak kelompok melalui tanaman hias tanaman hias wirausaha tanaman hias..
menjalan haan dari kajian  Menunjukkan media cetak  Menjelaskan  Stimulasi dan budidaya Produk:
kan bidang Konsep: literatur/med sikap ilmiah dan internet stimulasi dan motivasi tanaman hias. Gambar tokoh-
sebuah budidaya 1.Dasar-dasar ia tentang pada saat  Presentasi motivasi wirausaha Mencari tokoh- tokoh
wirausah 8. Sytimulasi kewirausahaan pengertian, melaksanakan kelompok wirausaha berdasarkan tokoh wirausaha
a dan bidang manfaat, percobaan  Diskusi berdasarkan sifat dan wirausaha budidaya
budidaya Motivasi budidaya karakter dan  Menunjukkan kelompok sifat dan karakter isi, kerajinan tanaman hias
tanaman wirausaha tanaman hias karakteristik perilaku dan  Melakukan karakter isi, bentuk dan tekstil di di internet.
hias berdasarka 2.Stimulasi dan kewirausahaa sikap kegiatan bentuk dan kerja internet Portofolio:
n sifat dan motivasi n, serta menerima, wawancara kerja produksi Membuat
4.4 Menyajika karakter wirausaha perilaku menghargai, tentang produksi.  Faktor-faktor biografi tokoh-
n konsep isi, bentuk berdasarkan kerja dan pengetahuan  Menjelaskan penyebab tokoh
kewirausa dan kerja sifat dan prestatif kejujuran, sumber daya faktor-faktor kegagalan wirausaha
haan produiksi. karakter isi, agar ketelitian, dan proses penyebab dan budidaya
berdasark 9. karakter bentuk dan terbangun disiplin dan produksi kegagalan keberhasilan tanaman
an dan kerja produksi rasa ingin tanggung pembuatan seseorang seseorang hias.di
pengalam karakterist Prinsip: tahu dan jawab. budidaya berdasarkan berdasarkan internet
an ik (watak, 4.Karakteris-tik menunjukkan  Menunjukkan tanaman hias karakteristik karakteristik
keberhasil nilai dan wirausaha- motivasi perilaku kerja yang ada di wirausahawa wirausahawa
an tokoh- ciri) wan yang internal. prestatif wilayah n n
tokoh kewirausa meliputi : (selalu ingin setempat  Menjelaskan
wirausaha haan displin, maju) agar faktor-faktor
budidaya 10. aktor- komitmen Menanya: terbangun penyebab
tanaman faktor tinggi, jujur,  Menggali rasa ingin keberhasilan
hias penyebab kreatif dan informasi tahu, seseorang
keberhasil inovatif, yang bersikap berdasarkan
an dan mandiri dan berkaitan santun, karakteristik
kegagalan realitis dengan bangga/cinta wirausahawa
wirausah 5.Faktor-faktor pengertian, tanah air dan n
11. Pengertian penyebab manfaat, bersyukur
, tujuan, kegagalan karakter dan sebagai warga
manfaat dan karakteristik bangsa
perilaku keberhasilan kewirausahaa Sikap individu:
kerja seseorang n, serta  Sikap santun,
prestatif berdasarkan perilaku jujur, cinta
12. Penerapan karakteristik kerja damai.
sikap dan wirausahawan prestatif di  Sikap
perilaku 6.Pengertian, sentra responsif dan
kerja tujuan, penjualan pro-aktif,
prestatif manfaat pengolahan peduli
(selalu perilaku kerja pangan terhadap
ingin prestatif daerah lingkungan
maju) Prosedur: setempatsehi dan sesama
meliputi:  Perilaku kerja ngga dapat menghargai
- prestatif mensyukuri Sikap ilmiah:
kerja (selalu ingin anugerah  Kritis
ikhlas maju) Tuhan.  Objektif
- meliputi: Toleran
kerja -  Melakukan
mawas kerja ikhlas diskusi
><emos - tentang
ional kerja mawas pengertian,
- >< manfaat,
kerja emosional karakter dan
cerdas - karakteristik
- kerja cerdas kewirausahaa
kerja - n, serta
keras kerja keras perilaku
- - kerja
kerja kerja tuntas prestatif agar
tuntas Prinsip cara terbangun
7. Prinsip kerja prestatif rasa ingin
cara kerja tahu sehingga
prestatif bangga/cinta
pada tanah
air.

 Melakukan
diskusi
tentang
faktor
penyebab
keberhasilan
dan
kegagalan
kewirausahaa
n dan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
untuk
memahami
konsep.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
wawancara
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
dan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
yang ada di
tempat
produksi
pengolahan
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menganalisis
dan
menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n untuk
melatih sikap
jujur, kerja
keras, dan
tanggung
jawab
 Mengaitkan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan
kegagalan
berwirausaha
melalui
penggalian
informasi
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan yang
mendeskripsi
kan
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.
 Merumuskan
laporan dari
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan
kegagalan
berwirausaha

Mengkomunika
sikan
 Mempresenta
sikan hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n yang
diperolehnya
 Mempresenta
sikan laporan
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan
kegagalan
berwirausaha

a. Mengident Mengenal Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi Mendesain Tugas:
ifikasi produk hasil  desain produk  Melakukan sikap positip  Mengamati pengertian dasar produk dan Membuat
desain budidaya dan pengamatan (individu dan dari kajian Dasar-dasar menanam pengemasan produk hasil
produk tanaman pengemasan dengan cara sosial) dalam literatur/med menanam tanamanpan hasil budidaya budidaya
dan pangan dan hasil membaca dan diskusi ia tentang tanamanpan gan tanaman tanaman
pengemas Desain budidaya menyimak kelompok pengetahuan, gan  perbedaan pangan pangan dan
an hasil kemasan tanaman dari kajian  Menunjukkan jenis produk,  Membedakan hasil berdasarkan desain .
budidaya produk, pangan literatur/med sikap ilmiah manfaat dan jenis hasil budidaya konsep Produk:
tanaman meliputi:  Aneka jenis ia tentang pada saat pengemasan budidaya tanaman berkarya  Rancangan
pangan 8. Dasar- hasil pengetahuan, melaksanakan produk tanaman pangan dengan gagasan
berdasark dasar budidaya jenis produk, percobaan budidaya pangan (umbi (umbi pendekatan dalam
an konsep menanam tanaman manfaat dan  Menunjukkan tanaman umbian, umbian, budaya bentuk
berkarya tanamanp pangan (umbi pengemasan perilaku dan pangan serealia dan serealia dan setempat dan gambar
dengan angan umbian, produk sikap berdasarkan kacang kacang lainnya skets/tertuli
pendekata 9. Aneka serealia dan budidaya menerima, konsep kacangan kacangan s untuk
n budaya jenis hasil kacang tanaman menghargai, berkarya  Menjelaska  manfaat kegiatan
setempat budidaya kacangan pangan agar dan  Presentasi n Manfaat tanaman pembuatan
dan tanaman Konsep: terbangun kejujuran, kelompok tanaman pangan karya
lainnya pangan  Teknik hasil rasa ingin ketelitian,  Diskusi pangan  Ekosistem budidaya
(umbi budidaya tahu dan disiplin dan kelompok  Menjelaska budidaya tanaman.
4.5 Mendesain umbian, tanaman menunjukkan tanggung Sikap individu: n Ekosistem tanaman  Pembuatan
produk serealia pangan dan motivasi jawab.  Sikap santun, budidaya pangan karya dan
dan dan desain internal.  Menunjukkan jujur, cinta tanaman  Standar pengemasan
pengemas kacang perilaku kerja damai. pangan produk budidaya
an hasil kacangan) Prinsip: prestatif  Sikap  Menjelaska hasil tanaman
budidaya 10. Manfaat  Fungsi Menanya: (selalu ingin responsif dan n Standar tanaman pangan
tanaman tanaman budidaya  Menggali maju) pro-aktif, produk hasil pangan dengan
pangan pangan tanaman informasi dan peduli tanaman  Teknik cara/teknik
berdasark 11. Ekosistem pangan diskusi yang terhadap pangan ngemasan dan prosedur
an konsep budidaya  Pengertian, berkaitan lingkungan  Menjelaska hasil yang tepat
berkarya tanaman tujuan, dengan aneka dan sesama n Teknik budidaya Portofolio:
dengan pangan manfaat jenis menghargai ngemasan tanaman Membuat
pendekata 12. Standar perilaku kerja tanaman Sikap ilmiah: hasil pangan laporan
n budaya produk prestatif pangan,  Kritis budidaya  Mengurutka berbagai
setempat hasil Prosedur: manfaat dan  Objektif tanaman n desain bentuk seperti
dan tanaman  Standar pengemasann Tolera pangan dan tulisan, foto
lainnya pangan produk ya yang  Mengurutka pengemasa dan gambar
13. Teknik hasil berkembang n desain n produk yang
ngemasan tanama di sentra dan budidaya mendeskripsik
hasil n usaha pengemasa tanaman an
budidaya pangan budidaya n produk pangan pengetahuan,
tanaman  Teknik tanaman budidaya  bahan, alat,
pangan ngemas pangan tanaman teknik, dan
14. Menetapka an hasil daerah pangan proses
n desain budiday setempat pembuatan
dan a sehingga dengan
pengemas tanama dapat tampilan
an produk n mensyukuri menarik
budidaya pangan anugerah terhadap
tanaman  Menetap Tuhan dan budidaya
pangan kan terbangun tanaman
desain rasa ingin pangan yang
tahu, dibuatnya
dan bangga/cinta
pengem pada tanah
asan air.
produk
budiday  Melakukan
a konsultasi
tanama dengan guru
n dan sumber
pangan belajar
lainnya dalam
membuat
rancangan
gagasan
(desain)
produk
budidaya
tanaman
pangan untuk
menemukan
konsep.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang jenis
dan
pengemasan
produk
budidaya
tanaman
pangan di
sentra usaha
penanaman
tanaman
pangan atau
penjualan di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
jenis, bahan,
dan
pengemasan
produk
budidaya
tanaman
pangan,di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
pelaksananaa
n budidaya
tanaman
pangan dan
pengemasann
ya
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
pengetahuan,
jenis,
bahan,danpe
ngemasan
produk
budidaya
tanaman
pangan yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/konseptual.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
jenis, bahan,
dan
pengemasan
produk
budidaya
tanaman
pangan,di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
rancangan
gagasan
(desain)
budidaya
tanaman
pangan untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
Proses Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi: 3. menjelaska  Definisi proses  Bereksperimen Tugas:
3.7 Memahami produksi  Produksi  Melakukan sikap positip Mengamati nProses produksi dengan Membuat
proses budidaya budidaya terbangun (individu dan Menyimak dari produksi sentra/perus beragam proses
produksi tanaman tanaman rasa ingin sosial) dalam kajian pada ahaan produk media dan produksibudid
budidaya pangan pangan di tahu dan diskusi literatur/media sentra/per bahan teknik dalam aya
tanaman berdasarkabn wilayah menunjukkan kelompok tentang proses usahaan pangan membuat tanaman
pangan di stndar isi dan setempat motivasi  Menunjukkan produksi produk nabati dan proses pangan
wilayah proses kerja, Konsep: internal. sikap ilmiah (teknik, bahan, bahan hewani produksi berdasarkan
setempat meliputi:  Proses pengamatan pada saat alat) pangan (teknik rekayasa identifikasi
melalui 3. Proses produksi dengan cara melaksanakan pengolahan nabati dan pemilihan sebagai alat kebutuhan
pengamatan produksi budidaya membaca dan percobaan bahan pangan hewani bahan, komunikasi sumberdaya
dari pada tanaman menyimak Menunjukkan nabati dan (teknik penyiapan sederhana dan
berbagai sentra/usa pangan dari kajian perilaku dan hewani menjadi pemilihan bahan, dengan sumber prosedur
sumber ha berdasarkan literatur/med sikap produk bahan, teknik arus listrik DC. berkarya
4.6 Mendesain budidaya identifikasi ia tentang menerima, pembersih penyiapan pemrosesan)  Menghubungka dengan
prosesprodu tanaman kebutuhan pengertian menghargai, bahan,  Menetapka n data-data pendekata
ksibudidaya pangan sumber daya produksi dan dan melalui media teknik n desain yang diperoleh n budaya
tanaman (teknik dan prosedur proses kejujuran, cetak dan pemrosesan proses dengan setempat
pangan pemilihan berkarya produksi ketelitian, internet ) produksi kegiatan dan lainnya
berdasarkan bahan, dengan (teknik, disiplin dan  Presentasi 4. Menetapka produk berkarya. Produk:
identifikasi penyiapan pendekatan bahan, alat) tanggung kelompok n desain pembersih Mempresentasika Gambar atau
kebutuhan bahan, budaya budidaya jawab  Diskusi proses dari bahan n dengan tujuan desain
sumberdaya teknik setempat tanaman kelompok produksi pangan untuk proses
dan pemrosesa Prinsip: pangan agar produk nabati dan mengevaluasi/m produksibudid
prosedur n)  Analisis dan pembersih hewaniberd enguji hasil aya
berkarya 4. Menetapka desain proses terbangun dari bahan asarkan rancangan tanaman
dengan n desain produksi rasa ingin pangan prosedur gagasan pangan
pendekatan proses budidaya tahu dan nabati dan berkarya (desain)proses berdasarkan
budaya produksi tanaman menunjukkan hewaniberd (jenis, produksi identifikasi
setempat budidaya pangan di motivasi asarkan manfaat, pengolahan kebutuhan
dan lainnya tanaman wilayah internal. prosedur kandungan, bahan pangan sumberdaya
pangan setempat berkarya teknik nabati dan dan
berdasarka Prosedur: (jenis, pengolahan, hewani menjadi prosedur
n prosedur  Teknik manfaat, dan produk berkarya
berkarya identifikasi kandungan, pengemasan pembersih untuk dengan
(jenis, dan proses Menanya: teknik ) memperlihatkan pendekata
manfaat, produksi  Menggali pengolahan kejujuran dalam n budaya
teknik budidaya informasi , dan berkarya. setempat
budidaya, tanaman yang pengemasa dan lainnya
dan pangan berkaitan n) Portofolio:
pengemas berdasarkan dengan Membuat
an) kebutuhan pengertian laporan
produksi dan
sumber daya proses dalam
dan prosedur produksi berbagai
berkarya (teknik, bentuk
dengan bahan, alat) seperti
pendekatan budidaya tulisan,
budaya tanaman foto
setempat. pangan yang dan gambar
berkembang yang
di tempat mendeskripsik
produksi an proses
budidaya produksibudid
setempat aya
sehingga tanaman
dapat pangan
mensyukuri berdasarkan
anugerah identifikasi
Tuhan, kebutuhan
terbangun sumberdaya
rasa ingin dan
tahu dan prosedur
bangga/cinta berkarya
pada tanah dengan
air. pendekata
n budaya
 Melakukan setempat
konsultasi dan lainnya
dengan guru
dan sumber
belajar
lainnya dalam
membuat
rancangan
gagasan
(desain)
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman
pangan untuk
menemukan
konsep proses
produksi.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman
pangan,serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
proses
produksi di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.
Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman
pangan yang
ada di daerah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman
pangan yang
ada di daerah
setempat,
serta
pengemasan-
nya dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman
pangan
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
budidaya
tanaman
pangan, serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
proses
produksi
tersebut
dilingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
rancangan
gagasan
(desain)prose
s produksi
budidaya
tanaman
pangan untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.

3.6 Sumberdaya Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Mengidentifik Definisi  Bereksperimen Tugas:
Mengident perusahaa dan  Sumber daya  Melakukan sikap positip  Mengamati asi kebutuhan karyapengolah dengan Membuat
ifikasi pembuatan yang pengamatan (individu dan desain produk sumberdaya an bahan beragam
sumber karya dibutuhkan dengan cara sosial) dalam dan pada pangan nabati media dan pengolahan
daya yang pengolahan dalam membaca dan diskusi pengemasan sentra/usaha dan hewani teknik dalam bahan
dibutuhka pengawetan mendukung menyimak kelompok karya (dikenal menjadi membuat pangan
n dalam bahan nabati proses dari kajian  Menunjukkan pengolahan dengan istilah produk proses
mendukun dan hewani,
nabati dan
produksi literatur/med sikap ilmiah bahan pangan 6M) rekayasa pembersih produksi
g proses meliputi: pengolahan ia tentang pada saat nabati dan sebagai alat yang pengolahan hewani
produksi 3. Identifikas bahan pangan kebutuhan melaksanakan hewani pengatur berkembang di bahan pangan menjadi
pengolaha i nabati dan sumberdaya percobaan menjadi produk wilayah nabati dan produk
n bahan kebutuhan hewani perusahaan Menunjukkan produk pembersih setempat dan hewani
pangan sumberday menjadi produk perilaku dan pembersih dari bahan lainnya sesuai menjadi pembersih
nabati a pada produk pembersih sikap berdasarkan pangan teknik dan produk yang
dan sentra/per pembersih . agar menerima, konsep nabati dan prosedur. pembersih berkembang
hewani usaha-an Konsep: terbangun menghargai, berkarya hewani  Pengemasan  Menghubungka
menjadi (dikenal
di wilayah
Karya rasa ingin dan melalui media hasil n data-data
produk dengan pengolaha tahu dan kejujuran, cetak dan  Membuat rekayasa yang diperoleh setempat
pembersih istilah 6M) n bahan menunjukkan ketelitian, internet karya/produk sebagai alat dengan dan lainnya
4.7 Membuat produk pangan motivasi disiplin dan  Presentasi pembersih pengatur kegiatan sesuai teknik
karya pembersih nabati internal. tanggung kelompok dari bahan gerak berkarya.
pengolaha dari bahan dan jawab pangan sederhana
dan
 Diskusi
n bahan pangan hewani kelompok nabati dan dengan prosedur.
pangan nabati dan menjadi Menanya: Sikap individu: hewani sumber arus
nabati hewani produk  Menggali  Sikap santun, berdasarkan listrik. Produk:
dan 4. Pembuata pembersih informasi jujur, cinta kebutuhan  Hasil desain Gambar atau
hewani n yang yang damai. sumberdaya pengolahan
menjadi karya/pro berkemba berkaitan (bahan, bahan desainproses
 Sikap
produk duk ng di dengan responsif dan peralatan, pangan produk
pembersih pembersih wilayah tentang pro-aktif, keterampilan nabati dan proses
yang dari bahan setempat kebutuhan peduli bekerja & hewani
berkemba pangan dan sumberdaya pasar) dan
produksi
terhadap menjadi
ng di nabati dan lainnya perusahaan lingkungan prosedur produk pengolahan
wilayah hewani sesuai produk dan sesama yang pembersih bahan
setempat berdasarka teknik pembersih menghargai ditetapkanny yang pangan
dan n dan dari Sikap ilmiah: a (jenis, berkembang
lainnya kebutuhan prosedur. pengolahan manfaat, di wilayah nabati dan
 Kritis
sesuai sumberday  Prinsip: bahan pangan  Objektif kandungan, setempat hewani
teknik a (bahan, Menentukan nabati dan Toleran teknik dan lainnya menjadi
dan peralatan, desainkar hewani di pengolahan, sesuai
prosedur. keterampil daerah dan
produk
ya teknik dan
an bekerja pengolaha setempat penyajian/pe prosedur. pembersih
& pasar) n bahan sehingga nge-masan)
dan pangan dapat Portofolio:
prosedur nabati mensyukuri
yang dan anugerah Membuat
ditetapkan hewani Tuhan. laporan
nya (jenis, menjadi dalam
manfaat, produk  Melakukan
kandungan berbagai
pembersih diskusi
, teknik yang tentang bentuk seperti
pengolaha berkemba kebutuhan tulisan,
n, dan ng di sumberdaya foto dan
penyajian/ wilayah perusahaan gambar yang
penge- setempat produk mendesk
masan) dan pembersih
ripsikan
lainnya dari
pengolahan proses
sesuai
teknik bahan pangan produksi
dan nabati dan proses
prosedur. hewani agar produksi
Prosedur: terbangun
Langkah kerja rasa ingin pengolahan
desain tahu sehingga bahan pangan
karya bangga/cinta nabati
pengolaha pada tanah
dan
n bahan air.
pangan hewani
nabati  Melakukan menjadi
dan konsultasi produk
hewani dengan guru pembersi
menjadi dan sumber h
produk belajar yang
pembersih lainnya dalam
diperolehnya
yang membuat
berkemba produk dengan
ng di pembersih
wilayah dari tampilan
setempat pengolahan menarik
dan bahan pangan sebagai
lainnya nabati dan
sesuai hewani sesuai pemahaman
teknik dengan akan
dan sumberdaya pengetahuan/
prosedur. dan proses
Percobaan produksi
konseptual,
membuat
karya Mengumpulkan serta
rekayasa Data dipresentasika
pengolaha  Melakukan n
n bahan kegiatan
pangan observasi
nabati dengan
dan teknik
hewani wawancara
menjadi tentang
produk kebutuhan
pembersih sumberdaya
yang perusahaan
berkemba produk
ng di pembersih
wilayah dari
setempat pengolahan
dan bahan pangan
lainnya nabati dan
sesuai hewani di
teknik daerah
dan setempat
prosedur. agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
produk
pembersih
bahan pangan
nabati dan
hewani, yang
ada di
tempat
produksi
pengolahan
pangan, serta
penyajian/pe
ngemasannya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
dilingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
pembuatan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
 Memasarkan
hasil
pembuatan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
dengan cara
mempromosik
an produknya
atau
menjualnya
di
lingkungan/k
egiatan
sekolah untuk
menumbuhka
n jiwa
kewirausahaa
n
3.8 8. Berbagai Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelas  Definisi  Bereksperime Tugas:
Menganali sikap Sikap dan  Melakukan sikap positip  Mengamati kan sikap sikap n dengan Membuat
sis sikap membangu perilaku pengamatan (individu dan desain produk membang membangun beragam tulisan tentang
dan n wirausaha karya dengan cara sosial) dalam dan un semangat media dan penerapan
perilaku semangat pengolahan membaca dan diskusi pengemasan semangat usaha teknik dalam perilaku tepat
wirausaha usaha bahan pangan menyimak kelompok karya usaha  Faktor- membuat waktu, tepat
pengolaha (Inovatif, nabati dan dari kajian  Menunjukkan pengolahan  Menyebut faktor yang proses janji, dan
n bahan Kreatifitas hewani menjadi literatur/med sikap ilmiah bahan pangan kan menunjukka produksi komitmen
pangan , Motivasi, produk ia tentang pada saat nabati dan faktor- n komitmen produk tinggi
nabati Sikap pembersih. berbagai melaksanakan hewani faktor tinggi. pembersih terhadap
dan bekerja Konsep: sikap percobaan menjadi yang  Perilaku yang dapat pengendalian
hewani efektif dan Hasil analisa membangun Menunjukkan produk menunju tepat waktu, mendukung diri dengan
menjadi efisien) sikap dan semangat perilaku dan pembersih kkan tepat janji. keberhasilan mutu
produk 9. Faktor- perilaku usaha dan sikap berdasarkan komitme  kepeduli dalam hasil kerja
pembersih faktor wirausaha karya faktor yang menerima, konsep n tinggi an menjalankan dan semangat
yang yang pengolahan menunjukkan menghargai, berkarya  Menerapk terhadap sebuah usaha membangun
dapat menunjukk bahan pangan komitmen dan melalui media an mutu  Menghubungka usaha.
mendukun an nabati dan tinggi agar kejujuran, cetak dan perilaku hasil n data-data Produk:
g komitmen hewani menjadi terbangun ketelitian, internet tepat kerja yang Gambar atau
keberhasil tinggi produk rasa ingin disiplin dan  Presentasi waktu,  komitme diperoleh sketsapenerap
an dalam 10. Bagaimana pembersih tahu dan tanggung kelompok tepat n tinggi dengan an
menjalank menerapk Prinsip: menunjukkan jawab  Diskusi janji terhadap kegiatan perilaku tepat
an sebuah an  Menentukan motivasi kelompok  Menerapa pengend berkarya. waktu, tepat
usaha perilaku desainhasil internal. Sikap individu: n alian diri janji, dan
4.8 Menyajikan tepat analisa sikap  Sikap santun, kepedulia komitmen
hasil waktu, dan perilaku jujur, cinta n tinggi
analisa tepat janji wirausaha karya Menanya: damai. terhadap terhadap
sikap dan 11. Penerapan pengolahan  Menggali  Sikap mutu pengendalian
perilaku kepedulian bahan pangan informasi responsif dan hasil diri
wirausaha terhadap nabati dan yang pro-aktif, kerja dengan mutu
karya mutu hasil hewani menjadi berkaitan peduli  Menerapa hasil kerja dan
pengolaha kerja produk dengan terhadap n semangat
n bahan 12. Penerapan pembersih penerapan lingkungan komitme membangun
pangan komitmen Prosedur: kepedulian dan sesama n tinggi usaha.
nabati tinggi  Langkah kerja terhadap menghargai terhadap Portofolio:
dan terhadap hasil analisa mutu hasil Sikap ilmiah: pengenda Membuat
hewani pengendali sikap dan kerja  Kritis lian diri laporan
menjadi an diri perilaku sehingga  Objektif dalam
produk 13. Langkah wirausaha dapat Toleran berbagai
pembersih keselamat produk karya mensyukuri bentuk seperti
an kerja pengolahan anugerah tulisan, foto
14. Claim bahan pangan Tuhan. dan gambar
asuransi nabati dan yang
kerja dan hewani  Melakukan mendeskripsik
produkBer menjadi diskusi an sikap yang
bagai produk tentang membangun
sikap pembersih penerapan semangat
membangu Percobaan perilaku usaha,
n membuat tepat waktu, penerapan
semangat hasil analisa tepat janji perilaku tepat
usaha sikap dan agar waktu, tepat
(Inovatif, perilaku terbangun janji,
Kreatifitas wirausaha rasa ingin kepedulian
, Motivasi, produk karya tahu sehingga terhadap mutu
Sikap pengolahan bangga/cinta hasil kerja dan
bekerja bahan pangan pada tanah komitmen
efektif dan nabati dan air. tinggi
efisien) hewani terhadap
menjadi  Melakukan pengendalian
produk diskusi diri yang
pembersih tentang diperolehnya
penerapan dengan
komitmen tampilan
tinggi menarik
terhadap sebagai
pengendalian pemahaman
diri untuk akan
memahami pengetahuan/
konsep. konseptual,
serta
Mengumpulkan dipresentasika
Data n
 Melakukan
wawancara
tentang sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun, dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menganalisis
dan
menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri untuk
melatih sikap
jujur, kerja
keras, dan
tanggung
jawab
 Menganalisis
kaitan
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha melalui
penggalian
informasi
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan yang
mendeskripsi
kan sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.
 Merumuskan
laporan dari
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha

Mengkomunika
sikan
 Mempresenta
sikan hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri yang
diperolehnya
 Mempresenta
sikan laporan
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha
d) Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Pengolahan
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Materi Alternatif Sikap Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1 Mengident Desain produk Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
ifikasi dan Desain produk  Melakukan sikap positip Mengamati pengertian desain dengan Membuat
desain pengawasan dan pengamatan (individu dan desain desain desain produk dan beragam desain produk
produk karya pengemasan dengan cara sosial) dalam produk dan produk dan pengemasan media dan dan
dan pengawetan karya membaca dan diskusi pengemasan pengemasan karya teknik dalam pengemasan
pengemas bahan nabati pengawetan menyimak kelompok karya karya pengawetan membuat karya
an karya dan hewani, bahan nabati dari kajian  Menunjukkan pengawetan pengawetan bahan nabati produk dan pengawetan
pengawet meliputi: dan hewani literatur/med sikap ilmiah bahan nabati bahan nabati dan hewani. pengemasan bahan nabati
an bahan 6. Pengertian berdasarkan ia tentang pada saat dan hewani dan hewani.  Macam- desain produk dan hewani.
nabati pengaweta konsep pengertian, melaksanakan berdasarkan  Menjelaskan macam dan Produk:
dan n bahan berkarya jenis produk, percobaan konsep aneka jenis pengertian pengemasan Gambar atau
hewani nabati dan dengan manfaat dan Menunjukkan berkarya produk desain karya desainproduk
berdasark hewani pendekatan kandungan perilaku dan dengan produk produk dan pengawetan dan
an konsep 7. Aneka budaya serta sikap pendekatan pengawet-an pengemasan bahan nabati pengemasan
berkarya jenis setempat dan penyajian/pe menerima, budaya bahan nabati karya dan hewani. desain produk
dengan produk lainnya ngemasan menghargai, setempat dan dan hewani pengawetan  Menghubungka dan
pendekata pengawet-  produk dan kejujuran, lainnya melalui 11. Memanfaat bahan nabati n data-data pengemasan
n budaya an bahan  Konsep: pengawetan ketelitian, media cetak kan dan hewani. yang diperoleh karya
setempat nabati dan Desain produk bahan nabati disiplin dan dan internet kandungan  Presentasi dengan pengawetan
dan hewani dan dan hewani tanggung jawab  Presentasi bahan pada tentang kegiatan bahan nabati
lainnya 8. Manfaat pengemasan agar kelompok produk desain produk berkarya. dan hewani.
dan pengawetan terbangun  Diskusi pengaweta dan  Membuat Portofolio:
kandungan bahan nabati rasa ingin kelompok n bahan pengemasan produk dan Membuat
4.1 Mendesain bahan dan hewani tahu dan Sikap individu: nabati dan karya pengemasan laporan dalam
produk pada yang diawetkan menunjukkan  Sikap santun, hewani pengawetan desain produk berbagai
dan produk berdasarkan motivasi jujur, cinta  Menjelaskan bahan nabati dan bentuk seperti
pengemas pengaweta konsep internal. damai. standar dan hewani. pengemasan tulisan, foto
an n bahan berkarya  Sikap produk dan karya dan gambar
pengawet nabati dan dengan responsif dan langkah pengawetan yang
an bahan hewani pendekatan Menanya: pro-aktif, keselamatan bahan nabati mendeskripsik
nabati 9. Penyajian budaya  Menggali peduli kerja dan hewani. an
dan dan setempat dan informasi dan terhadap  Menjelaskan pengetahuan,
hewani pengemas lainnya diskusi yang lingkungan teknik jenis, bahan,
yang an produk berkaitan dan sesama pengemasan pengemasan
diawetkan pengaweta Prinsip: dengan aneka menghargai produk produk desain
berdasark n bahan  Menentukan jenis produk, Sikap ilmiah: pengawetan produk dan
an konsep nabati dan desain produk manfaat dan  Kritis bahan nabati pengemasan
berkarya hewani dan kandungan  Objektif dan hewani karya
dengan 10. Menetapka pengemasan pada produk, Toleran  Menetapkan pengawetan
pendekata n desain karya serta desain dan bahan nabati
n budaya dan pengemasan penyajian pengemasan dan
setempat pengemas pengawetan ataupun produk hewani.yang
dan an produk bahan nabati pengemasan produk diperolehnya
lainnya pengaweta dan hewani dari produk pengawetan dengan
n bahan  Prosedur: pengawetan bahan nabati tampilan
nabati dan  Langkah kerja bahan nabati dan hewani menarik
hewani desain produk dan hewani sebagai
dan yang pemahaman
pengemasan berkembang akan
karya di sentra pengetahuan/
pengemasan penjualan konseptual,
pengawetan pengolahan serta
bahan nabati pangan dipresentasika
dan hewani daerah n
Percobaan setempat
membuat sehingga
desain produk dapat
dan mensyukuri
pengemasan anugerah
karya Tuhan dam
pengemasan terbangun
pengawetan rasa ingin
bahan nabati tahu,
dan hewani bangga/cinta
pada tanah
air.

 Melakukan
konsultasi
dengan guru
dan sumber
belajar
lainnya dalam
membuat
rancangan
gagasan
(desain)
produk
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
untuk
menemukan
konsep.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang
jenis, bahan,
dan
penyajian/pe
ngemasan
produk
pengawetan
bahan nabati
dan
hewani,serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
pengolahan
produk di
sentra
penjualan
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
jenis, bahan,
dan
penyajian/pe
ngemasan
produk
pengawetan
bahan nabati
dan
hewani,serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
pengolahan
produk di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
pembuatan
produk
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
dan
pengemasann
ya
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
pengetahuan,
jenis, bahan,
dan
penyajian/pe
ngemasan
produk
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/konseptual.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
jenis, bahan,
dan
penyajian/pe
ngemasan
produk
pengawetan
bahan nabati
dan
hewani,serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
pengolahan
produk di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
rancangan
gagasan
(desain)produ
k pengawetan
bahan nabati
dan hewani
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.

3.3 Memahami Mendesain Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
proses proses Proses produksi  Melakukan sikap positip Mengamati pengertian pengertian dengan Membuat
produksi produksi pengawetan pengamatan (individu dan desain proses proses produksi beragam Mendesain
pengaweta pengawetan bahan nabati dengan cara sosial) dalam pengawetan produksi  Presentasi media dan proses
n bahan bahan nabati dan hewani di membaca dan diskusi bahan nabati Manajemen tentang teknik dalam produksi
nabati dan dan hewani, wilayah menyimak kelompok dan hewani di umum proses membuat pengawetan
hewani di meliputi: setempat dari kajian  Menunjukkan wilayah (POAC) produksi proses bahan nabati
wilayah 4. Manajeme melalui literatur/med sikap ilmiah setempat  Menjelaskan pada produksi dan hewani
setempat n umum pengamatan ia tentang pada saat melalui proses sentra/perus pengawetan berdasarkan
melalui (POAC) dari berbagai manajemen melaksanakan pengamatan produksi ahaan produk bahan nabati identifikasi
pengamata 5. Proses sumber. umum, percobaan dari berbagai pada (teknik dan hewani kebutuhan
n dari produksi wilayah pengertian Menunjukkan sumber. sentra/perus pemilihan Menghubungka sumberdaya
berbagai pada setempat. produksi dan perilaku dan  melalui media ahaan produk bahan, n data-data dan prosedur
sumber. sentra/per Konsep: proses sikap cetak dan pengawetan penyiapan yang diperoleh berkarya
usahaan Desain proses produksi menerima, internet bahan nabati bahan, dengan dengan
4.1 Mendesain produk produk dan (teknik, menghargai,  Presentasi dan hewani teknik kegiatan pendekatan
proses pengaweta pengemasan bahan, alat) dan kejujuran, kelompok (teknik pemrosesan) berkarya. budaya
produksi n bahan karya pengawetan ketelitian,  Diskusi pemilihan setempat dan
pengaweta nabati dan pengawetan bahan nabati disiplin dan kelompok bahan, lainnya
n bahan hewani bahan nabati dan hewani tanggung jawab Sikap individu: penyiapan Produk:
nabati dan (teknik dan hewani di agar  Sikap santun, bahan, teknik Gambar atau
hewani pemilihan wilayah terbangun jujur, cinta pemrosesan) Mendesain
berdasarka bahan, setempat rasa ingin damai. pemilihan proses
n penyiapan melalui tahu dan  Sikap bahan, produksi
identifikasi bahan, pengamatan menunjukkan responsif dan penyiapan pengawetan
kebutuhan teknik dari berbagai motivasi pro-aktif, bahan, teknik bahan nabati
sumberday pemrosesa sumber. internal. peduli pemrosesan) dan hewani
a dan n) Desain terhadap  Menetapk berdasarkan
prosedur 6. Menetapka pengemasan lingkungan an desain identifikasi
berkarya n desain pengawetan Menanya: dan sesama proses kebutuhan
dengan proses bahan nabati  Menggali menghargai produksi sumberdaya
pendekatan produksi dan hewani di informasi Sikap ilmiah: produk dan prosedur
budaya pengaweta wilayah yang  Kritis pengawet berkarya
setempat n bahan setempat berkaitan  Objektif an bahan dengan
dan lainnya nabati dan melalui dengan Toleran nabati dan pendekatan
hewaniber pengamatan tentang hewani budaya
dasarkan dari berbagai manajemen (teknik setempat dan
prosedur sumber. umum, pemilihan lainnya
berkarya Prinsip: pengertian bahan,
(jenis, Menentukan produksi dan penyiapan Portofolio:
manfaat, desain proses proses bahan, Membuat
kandungan produk dan produksi teknik laporan dalam
, teknik pengemasan (teknik, pemrosesa berbagai
pengolaha karya bahan, alat) n) bentuk seperti
n, dan pengawetan pengawetan berdasarkan tulisan, foto
penyajian/ bahan nabati bahan nabati prosedur dan gambar
penge- dan hewani di dan hewani berkarya yang
masan) wilayah yang (jenis, mendeskripsik
setempat berkembang manfaat, an proses
melalui di tempat teknik produksi
pengamatan produksi rekayasa, produk
dari berbagai pengolahan danpengemas Mendesain
sumber. pangan an) proses
Prosedur: setempat produksi
Langkah kerja sehingga pengawetan
desain proses dapat
produk dan mensyukuri bahan nabati
pengemasan anugerah dan hewani
karya Tuhan, berdasarkan
pengawetan terbangun identifikasi
bahan nabati rasa ingin kebutuhan
dan hewani di tahu dan sumberdaya
wilayah bangga/cinta dan prosedur
setempat pada tanah berkarya
melalui air. dengan
pengamatan pendekatan
dari berbagai  Melakukan budaya
sumbe. konsultasi setempat dan
dengan guru lainnya
dan sumber yang
belajar diperolehnya
lainnya dalam dengan
membuat tampilan
rancangan menarik
gagasan sebagai
(desain) pemahaman
proses akan
produksi pengetahuan/
(teknik, konseptual,
bahan, serta
alat)pengawe dipresentasika
tan bahan n
nabati dan
hewani untuk
menemukan
konsep proses
produksi.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang
manajemen
umum,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengawetan
bahan nabati
dan
hewani,serta
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
proses
produksi di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
manajemen
umum,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
yang ada di
daerah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
pengetahuan
manajemen
umum,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
yang ada di
daerah
setempat,
serta
penyajian/pe
ngemasan-
nya dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengetahuan
manajemen
umum,
pengertian
produksi dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengawetan
bahan nabati
dan hewani,
serta tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
serta tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
proses
produksi
tersebut
dilingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
rancangan
gagasan
(desain)prose
s produksi
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.

3.2Mengidentifi Sumberdaya Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Pengelelolaa  Definisi  Bereksperimen Tugas:
kasi perusahaa dan  Proses  Melakukan sikap positip  Mengamati n pengertian dengan Membuat
sumber pembuatan produksi pengamatan (individu dan desain proses sumberdaya produksi beragam karya
daya yang karya pengawetan dengan cara sosial) dalam produksi usaha dikenal  Presentasi media dan pengolahan
dibutuhkan pengolahan bahan nabati membaca dan diskusi pengawetan dengan tentang teknik dalam pengawetan
dalam pengawetan dan hewani menyimak kelompok bahan nabati istilah 6M, proses membuat bahan nabati
mendukung bahan nabati wilayah dari kajian  Menunjukkan dan hewani yakni Man produksi proses dan hewani
proses dan hewani, setempat. literatur/med sikap ilmiah melalui media (manusia), pada produksi yang
produksi meliputi: Konsep: ia tentang pada saat cetak dan Money sentra/perus rekayasa berkembang di
pengaweta 4. Pengertian  Desain proses pengertian melaksanakan internet (uang), ahaan produk sebagai alat wilayah
n bahan sumberday produk dan dan percobaan  Presentasi Material rekayasa komunikasi setempat dan
nabati dan a pengemasan kebutuhan Menunjukkan kelompok (bahan), (teknik sederhana lainnya sesuai
hewani perusahaa karya sumberdaya perilaku dan  Diskusi Machine pemilihan dengan sumber teknik dan
n dikenal pengawetan perusahaan sikap kelompok (peralatan), bahan, arus listrik DC. prosedur
4.3 Membuat dengan bahan nabati agar menerima, Sikap individu: Method (cara penyiapan  Menghubungka Produk:
karya istilah 6M, dan hewani terbangun menghargai,  Sikap santun, kerja) dan bahan, n data-data Gambar atau
pengolahan yakni Man  dengan rasa ingin dan kejujuran, jujur, cinta Market teknik yang diperoleh desainproses
pengaweta (manusia), perangkat tahu dan ketelitian, damai. (pasar) pemrosesan) dengan produk
n bahan Money komputer menunjukkan disiplin dan  Sikap  Identifikasi kegiatan pengawetan
nabati dan (uang), Prinsip: motivasi tanggung jawab responsif dan kebutuhan berkarya. bahan nabati
hewani Material  Menentukan internal. pro-aktif, sumberdaya dan hewani
yang (bahan), desain proses peduli pada usaha Portofolio:
berkemban Machine produk dan terhadap produk Membuat
g di (peralatan pengemasan Menanya: lingkungan pengawetan laporan dalam
wilayah ), Method karya  Menggali dan sesama bahan nabati berbagai
setempat (cara pengawetan informasi menghargai dan hewani bentuk seperti
dan lainnya kerja) dan bahan nabati yang Sikap ilmiah:  Praktek tulisan, foto
sesuai Market dan hewani berkaitan  Kritis karya/produk dan gambar
teknik dan (pasar). Prosedur: dengan  Objektif pengawetan yang
prosedur 5. Identifikas pengertian bahan nabati mendeskripsik
 Langkah kerja Toleran
i dan dan hewani an proses
desain proses
kebutuhan kebutuhan berdasarkan produksi
produk dan
sumberday sumberdaya kebutuhan produk
pengemasan
a pada perusahaan sumberdaya pengawetan
karya
sentra/per pengawetan produk (bahan, bahan nabati
usaha-an bahan nabati pengawetan peralatan, dan hewani
produk dan hewani bahan nabati keterampilan yang
pengaweta Percobaan dan hewani bekerja & diperolehnya
n bahan membuat yang pasar) dan dengan
nabati dan desain proses berkembang prosedur tampilan
hewani produk dan di daerah yang menarik
6. Pembuata pengemasan setempat ditetapkanny sebagai
n karya sehingga a (jenis, pemahaman
karya/pro pengawetan dapat manfaat, akan
duk bahan nabati mensyukuri kandungan, pengetahuan/
pengaweta dan hewani anugerah teknik konseptual,
n bahan Tuhan. pengolahan, serta
nabati dan dan dipresentasika
hewani  Melakukan penyajian/pe n
berdasarka diskusi nge-masan)
n tentang
kebutuhan pengertian
sumberday dan
a (bahan, kebutuhan
peralatan, sumberdaya
keterampil perusahaan
an bekerja pengawetan
& pasar) bahan nabati
dan dan hewani
prosedur agar
yang terbangun
ditetapkan rasa ingin
nya (jenis, tahu sehingga
manfaat, bangga/cinta
kandungan pada tanah
, teknik air.
pengolaha
n, dan  Melakukan
penyajian/ konsultasi
penge- dengan guru
masan) dan sumber
belajar
lainnya dalam
membuat
produk
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
sesuai dengan
sumberdaya
dan proses
produksi

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
yang ada di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
yang ada di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
pengawetan
bahan nabati
dan hewani,
yang ada di
daerah
setempat,
serta
penyajian/pe
ngemasannya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
pengertian
dan
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
pengawetan
bahan nabati
dan hewani di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
pembuatan
produk
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
 Memasarkan
hasil
pembuatan
produk
pengawetan
bahan nabati
dan hewani
dengan cara
mempromosik
an produknya
atau
menjualnya
di
lingkungan/k
egiatan
sekolah untuk
menumbuhka
n jiwa
kewirausahaa
n

3.4 Memahami Konsep Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen Tugas:
konsep kewirausahaan  sebuah  Melakukan sikap positip Mengamati dasar-dasar dasar-dasar :  Membuat
kewirausah , meliputi: wirausaha pengamatan (individu dan konsep kewirausahaa kewirausaha mewawancara hasil
aan dalam 7. Pengertian pengawetan dengan cara sosial) dalam kewirausahaan n bidang an bidang tokoh-tokoh wawancara
menjalanka kewirausa bahan nabati membaca dan diskusi dalam pengawetan pengawetan wirausaha tokoh –tokoh
n sebuah haan dan hewani. menyimak kelompok menjalankan bahan nabati bahan nabati pengawetan wirausaha
wirausaha 8. Manfaat  keberhasilan dari kajian  Menunjukkan sebuah dan hewani dan hewani bahan nabati pengawetan
pengaweta berwirausa tokoh-tokoh literatur/med sikap ilmiah wirausaha  Menjelaskan  Stimulasi dan dan hewani. bahan nabati
n bahan ha sebagai wirausaha ia tentang pada saat pengawetan stimulasi dan motivasi dan hewani.
nabati dan motivasi pengawetan pengertian, melaksanakan bahan nabati motivasi wirausaha  Menghubungka
hewani 9. bahan nabati manfaat, percobaan dan hewani wirausaha berdasarkan n data-data Produk:
Karakter dan hewani. karakter dan Menunjukkan melalui media berdasarkan sifat dan yang diperoleh  Gambar atau
4.4 Menyajikan dan Konsep: karakteristik perilaku dan cetak dan sifat dan karakter isi, dengan tokoh
konsep karakterist kewirausahaa sikap internet karakter isi, bentuk dan kegiatan wirausaha
kewirausa ik (watak, kewirausahaan n, serta menerima,  Presentasi bentuk dan kerja berkarya. pengawetan
haan nilai dan berdasarkan perilaku menghargai, kelompok kerja produksi bahan nabati
berdasark ciri) pengalaman kerja dan kejujuran,  Diskusi produksi.  Faktor-faktor dan hewani.
an kewirausa keberhasilan prestatif ketelitian, kelompok  Menjelaskan penyebab Portofolio:
pengalam haan tokoh-tokoh agar disiplin dan Sikap individu: faktor-faktor kegagalan Membuat
an 10. Faktor- wirausaha terbangun tanggung jawab  Sikap santun, penyebab dan laporan dalam
keberhasil faktor pengawetan rasa ingin jujur, cinta kegagalan keberhasilan berbagai
an tokoh- penyebab bahan nabati tahu dan damai. seseorang seseorang bentuk seperti
tokoh keberhasil dan hewani. menunjukkan  Sikap berdasarkan berdasarkan tulisan, foto
wirausaha an dan  motivasi responsif dan karakteristik karakteristik dan gambar
pengawet kegagalan Prinsip: internal. pro-aktif, wirausahawa wirausahawa yang
an bahan wirausaha  Menentukan peduli n n diperolehnya
nabati 11. Pengertian tokoh-tokoh terhadap  Menjelaskan dengan
dan , tujuan, keberhasilan Menanya: lingkungan faktor-faktor tampilan
hewani. manfaat wirausahawan  Menggali dan sesama penyebab menarik
perilaku pengawetann informasi menghargai keberhasilan sebagai
kerja abati dan yang Sikap ilmiah: seseorang pemahaman
prestatif hewani berkaitan  Kritis berdasarkan akan
12. Penerapan Prosedur: dengan  Objektif karakteristik pengetahuan/
sikap dan Langkah kerja pengertian, Toleran wirausahawa konseptual,
perilaku desain proses manfaat, n serta
kerja produk dan karakter dan dipresentasika
prestatif pengemasan karakteristik n
(selalu karya kewirausahaa
ingin Percobaan n, serta
maju) membuat perilaku
meliputi: desain proses kerja
- tokoh-tokoh prestatif di
kerja wirausaha sentra
ikhlas pengawetan penjualan
- bahan nabati pengolahan
kerja dan hewani. pangan
mawas daerah
>< setempatsehi
emosio ngga dapat
nal mensyukuri
- anugerah
kerja Tuhan.
cerdas
-  Melakukan
kerja diskusi
keras tentang
- pengertian,
kerja manfaat,
tuntas karakter dan
7. Prinsip karakteristik
cara kerja kewirausahaa
prestatif n, serta
perilaku
kerja
prestatif agar
terbangun
rasa ingin
tahu sehingga
bangga/cinta
pada tanah
air.

 Melakukan
diskusi
tentang
faktor
penyebab
keberhasilan
dan
kegagalan
kewirausahaa
n dan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
untuk
memahami
konsep.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
wawancara
tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
dan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
yang ada di
tempat
produksi
pengolahan
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menganalisis
dan
menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n untuk
melatih sikap
jujur, kerja
keras, dan
tanggung
jawab
 Mengaitkan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan
kegagalan
berwirausaha
melalui
penggalian
informasi
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan yang
mendeskripsi
kan
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.
 Merumuskan
laporan dari
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan
kegagalan
berwirausaha

Mengkomunika
sikan
 Mempresenta
sikan hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang
pengertian,
manfaat,
karakter dan
karakteristik
kewirausahaa
n yang
diperolehnya
 Mempresenta
sikan laporan
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
sikap dan
perilaku
kerja
prestatif
dengan
keberhasilan
dan
kegagalan
berwirausaha

3.5Mengidentifik Desain produk Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperime Tugas:
asi desain dan  Desain produk  Melakukan sikap positip  Mengamati Pengertian Pengertian n aneka jenis  aneka jenis
produk dan pengemasan dan pengamatan (individu dan desain produk bahan bahan hasil jenis hasil jenis
pengemasan karya pengemasan dengan cara sosial) dalam dan pangan pangan bahan pangan bahan
karya pengolahan karya membaca dan diskusi pengemasan nabati dan nabati dan nabati dan pangan
pengolahan bahan pangan pengolahan menyimak kelompok pengolahan hewani, hewani, hewani yang nabati dan
bahan pangan nabati dan bahan pangan dari kajian  Menunjukkan bahan pangan serta produk serta dapat dibuat hewani
nabati dan hewani nabati dan literatur/med sikap ilmiah nabati dan pembersih produk produk yang dapat
hewani menjadi hewani ia tentang pada saat hewani  Menjelaskan pembersih pembersih dibuat
menjadi produk menjadi pengertian, melaksanakan menjadi aneka jenis  Definisi (sabun,shamp produk
produk pembersih produk jenis produk, percobaan produk hasil aneka jenis o,sabun lerak) pembersih
pembersih 5. Pengertian pembersih. manfaat dan Menunjukkan pembersih Beberapa hasil jenis  Menghubungka (sabun,sha
berdasarkan bahan Konsep: kandungan perilaku dan berdasarkan jenis bahan bahan n data-data mpo,sabun
konsep pangan  Pengemasan serta sikap konsep pangan pangan yang diperoleh lerak)
berkarya nabati dan karya penyajian/pe menerima, berkarya nabati dan nabati dan dengan .
dengan hewani, berdasarkan ngemasan menghargai, melalui media hewani yang hewani yang kegiatan Produk:
pendekatan serta konsep produk dan kejujuran, cetak dan dapat dibuat dapat berkarya. Gambar atau
budaya produk berkarya pembersih ketelitian, internet produk dibuat  Pengemasan desainproses
setempat dan pembersih dengan dari disiplin dan  Presentasi pembersih produk hasil Hasil produk bahan
lainnya 6. Beberapa pendekatan pengolahan tanggung jawab kelompok (sabun,sham pembersih desain dan pangan nabati
4.5 Mendesain jenis budayadenga bahan nabati  Diskusi po,sabun (sabun,sham pengemasan dan hewani,
produk dan bahan n perangkat dan hewani kelompok lerak) po,sabun produk serta produk
pengemasan pangan computer agar Sikap individu:  Manfaat dan lerak) produk pembersih.
karya nabati dan  Desain terbangun  Sikap santun, kandungan  Pengemasan pembersih  Portofolio:
pengolahan hewani pengemasan rasa ingin jujur, cinta bahan hasil Hasil dari bahan Membuat
bahan yang dapat karya tahu dan damai. pangan desain dan pangan nabati laporan
pangan dibuat pengolahan menunjukkan  Sikap nabati dan pengemasan dan hewani dalam
nabati dan produk bahan pangan motivasi responsif dan hewani produk berbagai
hewani pembersih nabati dan internal. pro-aktif, sebagai produk bentuk
menjadi (sabun,sha hewani peduli produk pembersih seperti
produk mpo,sabun menjadi terhadap pembersih dari bahan tulisan,
pembersih lerak) produk Menanya: lingkungan  Pengemasan pangan foto dan
berdasarkan 7. Manfaat pembersih  Menggali dan sesama produk nabati dan gambar
konsep dan informasi menghargai pembersih hewani yang
berkarya kandungan  Prinsip: yang Sikap ilmiah: dari bahan  Menetapkan mendeskrip
dengan bahan  Menentukan berkaitan  Kritis pangan desain dan sikan proses
pendekatan pangan desainpenge dengan jenis,  Objektif nabati dan pengemasan produksi
budaya nabati dan masan karya manfaat dan Toleran hewani produk produk
setempat hewani rekayasa kandungan,  Menetapkan pembersih pembersih
dan lainnya sebagai perangkat serta desain dan dari bahan dari bahan
produk komputer penyajian pengemasan pangan pangan
pembersih Prosedur: ataupun produk nabati dan nabati dan
8. Pengemas pengemasan hewani hewani
 Langkah kerja pembersih
an produk produk dari bahan produk yang
desain karya
pembersih pembersih pangan diperolehnya
rekayasa
dari bahan dari dengan
pangan sebagai alat pengolahan nabati dan tampilan
nabati dan pengatur bahan pangan hewani menarik
hewani gerak nabati dan sebagai
9. Menetapka sederhana hewani yang pemahaman
n desain dengan ada di daerah akan
dan Percobaan setempat pengetahuan/
pengemas membuat sehingga konseptual,
an produk desain karya dapat serta
pembersih rekayasa mensyukuri dipresentasika
dari bahan sebagai alat anugerah n
pangan pengatur Tuhan.
nabati dan gerak
hewani sederhana  Melakukan
dengan diskusi
sumber arus tentang
listrik dengan aneka jenis,
perangkat manfaat dan
kompute kandungan,
serta
penyajian
ataupun
pengemasan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani agar
terbangun
rasa ingin
tahu sehingga
bangga/cinta
pada tanah
air.

 Melakukan
konsultasi
dengan guru
dan sumber
belajar
lainnya dalam
membuat
rancangan
gagasan
(desain)
produk
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih
untuk
menemukan
konsep.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang
jenis, bahan,
dan
penyajian/pe
ngemasan
produk
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih,se
rta tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
pengolahan
produk
tersebut
yang ada di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
jenis, bahan,
dan
penyajian/pe
ngemasan
produk
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih,se
rta tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
pengolahan
produk
tersebut yang
ada
dilingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
pengetahuan,
jenis, bahan,
dan
penyajian/pe
ngemasan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
pembuatan
produk
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih
dan
pengemasann
ya
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
jenis, bahan,
dan
penyajian/pe
ngemasan
produk
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih,se
rta tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
wirausaha
pengolahan
produk
tersebut yang
ada
dilingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
Mengevaluasi/
menguji hasil
rancangan
gagasan
(desain)produk
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani untuk
memperlihatka
n kejujuran
dalam
berkarya.
3.7 Memahami Mendesain Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Menjelaskan  Definisi  Bereksperimen desain karya
proses proses  Proses  Melakukan sikap positip  Mengamati proses Proses desain karya Mendesain
produksi produksi produksi pengamatan (individu dan desain produk produksi produksi Mendesain proses
pengolahan produk produksi karya
bahan pembersih dari pada dengan cara sosial) dalam pembersih pada pada proses pengolahan
pangan pengolahan sentra/usaha membaca dan diskusi dari sentra/usaha sentra/perus produksi karya bahan pangan
nabati dan bahan pangan produk menyimak kelompok pengolahan perusahaan ahaan pengolahan nabati dan
hewani nabati dan bahan dari kajian  Menunjukkan bahan pangan produk bahan produk bahan pangan hewani
menjadi hewani, pangan literatur/med sikap ilmiah nabati dan pangan bahan nabati dan
produk meliputi: nabati dan ia tentang pada saat hewani, nabati dan pangan hewani
pembersih 1.Proses hewani proses melaksanakan  Presentasi hewani nabati dan menjadi
di wilayah produksi (teknik produksi percobaan kelompok (teknik hewani produk
setempat pada pemilihan (teknik, Menunjukkan  Diskusi pemilihan (teknik pembersih
melalui sentra/perus bahan, bahan, alat) perilaku dan kelompok bahan, pemilihan Percobaan
pengamatan ahaan penyiapan pengolahan sikap Sikap individu: penyiapan bahan, membuat
dari produk bahan, bahan pangan menerima,  Sikap santun, bahan, teknik penyiapan karya
berbagai bahan teknik nabati dan menghargai, jujur, cinta pemrosesan). bahan, Mendesain
sumber pangan pemrosesan) hewani dan kejujuran, damai. Menetapkan teknik proses
4.6 Mendesain nabati dan Konsep: menjadi ketelitian,  Sikap desain proses pemrosesan produksi karya
proses hewani  desain proses produk disiplin dan responsif dan produksi karya  Definisi pengolahan
produksi karya (teknik produksi pembersih tanggung jawab pro-aktif, pengolahan Menetapka bahan pangan
pengolahan pemilihan karya agar peduli bahan pangan n desain nabati dan
bahan pangan bahan, pengolahan terbangun terhadap nabati dan proses hewani
nabati dan penyiapan bahan pangan rasa ingin lingkungan hewani produksi menjadi
hewani bahan, nabati dan tahu dan dan sesama menjadi produk produk
menjadi teknik hewani menunjukkan menghargai produk pembersih pembersih
produk pemrosesan) menjadi motivasi Sikap ilmiah: pembersih dari bahan  Bereksperimen
pembersih 2.Menetapkan produk internal.  Kritis berdasarkan pangan Menghubungka
berdasarkan desain pembersih  Objektif identifikasi nabati dan n data-data
identifikasi proses Prinsip: Toleran kebutuhan hewaniber yang diperoleh
kebutuhan produksi  Menentukan Menanya: sumberdaya dasarkan dengan
sumberdaya produk desainkarya  Menggali dan prosedur prosedur kegiatan
dan prosedur pembersih rekayasa informasi berkarya berkarya berkarya.
berkarya dari bahan sebagai alat yang dengan (jenis,
dengan pangan pengatur berkaitan pendekatan manfaat,
pendekatan nabati dan gerak dengan budaya kandungan
budaya hewaniberda sederhana tentang setempat dan , teknik
setempat dan sarkan dengan manajemen lainnya . pengolaha
lainnya prosedur sumber arus umum dan n, dan
berkarya listrikdengan proses pengemas
(jenis, perangkat produksi an)
manfaat, komputer (teknik,
kandungan, Prosedur: bahan, alat)
teknik  Langkah kerja pengolahan
pengolahan, desain karya bahan pangan
dan Mendesain nabati dan
pengemasan hewani
) proses menjadi
produksi produk
karya pembersih
pengolahan yang
bahan pangan berkembang
nabati dan di daerah
hewani setempat
menjadi sehingga
produk dapat
pembersih mensyukuri
Percobaan anugerah
membuat Tuhan,
karya terbangun
Mendesain rasa ingin
proses tahu dan
produksi bangga/cinta
karya pada tanah
pengolahan air.
bahan pangan
nabati dan  Melakukan
hewani konsultasi
menjadi dengan guru
produk dan sumber
pembersih belajar
lainnya dalam
membuat
rancangan
gagasan
(desain)
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih
untuk
menemukan
konsep proses
produksi.

Mengumpulkan
Data
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang
manajemen
umum dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih,se
rta tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
proses
produksi
didaerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
manajemen
umum dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
manajemen
umum proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih di
daerah
setempat
serta
penyajian/pe
ngemasannya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
manajemen
umum dan
proses
produksi
(teknik,
bahan, alat)
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
menjadi
produk
pembersih,
serta tentang
keberhasilan
dan
kegagalan
proses
produksi di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
Mempresentasik
an dengan
tujuan untuk
mengevaluasi/
menguji hasil
rancangan
gagasan
(desain)proses
produksi
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani menjadi
produk
pembersih
untuk
memperlihatka
n kejujuran
dalam
berkarya.
3.6Mengidentifi Sumberdaya Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Mengidentifik  Definisi  Bereksperimen Tugas:
kasi sumber perusahaa dan  Sumber daya  Melakukan sikap positip  Mengamati asi kebutuhan karya Membuat karya Membuat
daya yang pembuatan yang pengamatan (individu dan desain produk sumberdaya rekayasa pengolahan Pembuatan
dibutuhkan karya dibutuhkan dengan cara sosial) dalam dan pada sebagai alat bahan pangan karya/produ
dalam pengolahan dalam membaca dan diskusi pengemasan sentra/usaha pengatur nabati dan k pembersih
mendukung pengawetan mendukung menyimak kelompok karya proses (dikenal gerak hewani dari bahan
proses bahan nabati proses dari kajian  Menunjukkan produksi dengan istilah sederhana menjadi pangan
produksi dan hewani, produksi literatur/med sikap ilmiah pengolahan 6M) Membuat dengan produk nabati dan
pengolahan meliputi: pengolahan ia tentang pada saat bahan pangan proses sumber arus pembersih hewani
bahan 1. Identifikasi bahan pangan kebutuhan melaksanakan nabati dan produksi listrik yang yang berdasarkan
pangan kebutuhan nabati dan sumberdaya percobaan hewani pengolahan berkembang berkembang di kebutuhan
nabati dan sumberday hewani. perusahaan Menunjukkan menjadi bahan pangan di wilayah wilayah sumberdaya
hewani a pada Konsep: produk perilaku dan produk nabati dan setempat setempat dan (bahan,
menjadi sentra/per Karya pembersih sikap pembersih hewani dan lainnya lainnya sesuai peralatan,
produk usaha-an pengolahan agar menerima, konsep menjadi sesuai teknik teknik dan keterampila
pembersih (dikenal bahan pangan terbangun menghargai, berkarya produk dan prosedur prosedur. n bekerja &
4.7 Membuat dengan nabati dan rasa ingin dan kejujuran, melalui media pembersih.  Pengemasan  Menghubungka pasar) dan
karya istilah 6M) hewani menjadi tahu dan ketelitian, cetak dan  proses hasil n data-data prosedur
pengolahan produk yang
bahan pembersih produk menunjukkan disiplin dan internet produksi rekayasa yang diperoleh ditetapkann
pangan dari bahan pembersih yang motivasi tanggung jawab  Presentasi pengolahan sebagai alat dengan ya (jenis,
nabati dan pangan berkembang di internal. kelompok bahan pangan pengatur kegiatan manfaat,
hewani nabati dan wilayah  Diskusi nabati dan gerak berkarya. kandungan,
menjadi hewani setempat dan kelompok hewani sederhana teknik
produk 2. Pembuata lainnya sesuai Menanya: Sikap individu: menjadi dengan pengolahan,
pembersih n teknik dan  Menggali  Sikap santun, produk sumber arus dan
yang karya/pro prosedur. informasi jujur, cinta pembersih listrik. penyajian/p
berkembang duk Prinsip: yang damai. berdasarkan  Hasil desain enge-
di wilayah pembersih Menentukan berkaitan  Sikap kebutuhan dan masan)
setempat dari bahan desainkarya dengan responsif dan sumberdaya pengemasan
dan lainnya pangan pengolahan tentang pro-aktif, (bahan, sumber daya 3. Portofolio
sesuai nabati dan bahan pangan kebutuhan peduli peralatan, yang : Membuat
teknik dan hewani nabati dan sumberdaya terhadap keterampilan dibutuhkan laporan
prosedur. berdasarka hewani menjadi perusahaan lingkungan bekerja & dalam dalam
n produk produk dan sesama pasar) dan mendukung berbagai
kebutuhan pembersih yang pembersih menghargai prosedur proses bentuk
sumberday berkembang di dari Sikap ilmiah: yang produksi seperti
a (bahan, wilayah pengolahan  Kritis ditetapkanny rekayasa tulisan,
peralatan, setempat dan bahan pangan  Objektif a (jenis, sebagai alat foto dan
keterampil lainnya sesuai nabati dan Toleran manfaat, pengatur gambar
an bekerja teknik dan hewani di teknik gerak yang
& pasar) prosedur. daerah pengolahan, sederhana mendeskri
dan Prosedur: setempat dan dengan psikan
prosedur Langkah kerja sehingga penyajian/pe sumber arus proses
yang desain karya dapat ngemasan) listrik produksi
ditetapkan pengolahan mensyukuri  Membuat produk
nya (jenis, bahan anugerah karya Pembuata
manfaat, pangan Tuhan. pengolahan n
kandungan nabati dan bahan pangan karya/pro
, teknik hewani  Melakukan nabati dan duk
pengolaha menjadi diskusi hewani pembersih
n, dan produk tentang menjadi dari bahan
penyajian/ pembersih kebutuhan produk pangan
penge- yang sumberdaya pembersih nabati dan
masan) berkembang perusahaan yang hewani
di wilayah produk berkembang berdasarka
setempat pembersih di wilayah n
dan lainnya dari setempat dan kebutuhan
sesuai pengolahan lainnya sesuai sumberday
teknik dan bahan pangan teknik dan a (bahan,
prosedur. nabati dan prosedur. peralatan,
hewani agar keterampil
terbangun an bekerja
rasa ingin & pasar)
tahu sehingga dan
bangga/cinta prosedur
pada tanah yang
air. ditetapkan
nya (jenis,
 Melakukan manfaat,
konsultasi kandungan
dengan guru , teknik
dan sumber pengolaha
belajar n, dan
lainnya dalam penyajian/
membuat penge-
produk masan)
pembersih yang
dari diperolehnya
pengolahan dengan
bahan pangan tampilan
nabati dan menarik
hewani sesuai sebagai
dengan pemahaman
sumberdaya akan
dan proses pengetahuan/
produksi konseptual,
serta
Mengumpulkan dipresentasika
Data n
 Melakukan
kegiatan
observasi
dengan
teknik
wawancara
tentang
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani di
daerah
setempat
agar
terbangun
rasa ingin
tahu,
motivasi
internal,
bersikap
santun,
bangga/cinta
tanah air dan
bersyukur
sebagai
warga
bangsa.

Mengasosiasi
 Menyimpulka
n hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani di
lingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan, foto
dan gambar
yang
mendeskripsi
kan
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
produk
pembersih
bahan pangan
nabati dan
hewani, yang
ada di
tempat
produksi
pengolahan
pangan, serta
penyajian/pe
ngemasannya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.

 Membuat
rancangan
gagasan
(desain)
dalam bentuk
gambar
skets/tertulis
untuk
kegiatan
proses
produksi
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
berdasarkan
kesimpulan
pengamatan/
kajian
literatur,
orisinalitas
ide yang
jujur, sikap
percaya diri
dan mandiri.

Mengkomunika
sikan
 Memaparkan
hasil
pengamatan/
kajian
literatur
tentang
kebutuhan
sumberdaya
perusahaan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
dilingkungan
wilayah
setempat
atau
nusantara.
 Mempresenta
sikan dengan
tujuan untuk
mengevaluasi
/menguji
hasil
pembuatan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani untuk
memperlihatk
an kejujuran
dalam
berkarya.
 Memasarkan
hasil
pembuatan
produk
pembersih
dari
pengolahan
bahan pangan
nabati dan
hewani
dengan cara
mempromosik
an produknya
atau
menjualnya
di
lingkungan/k
egiatan
sekolah untuk
menumbuhka
n jiwa
kewirausahaa
n

3.8 Menganalisis 6. Berbagai Fakta: Mengamati:  Menunjukkan Observasi:  Mengidentifik  Definisi sikap  Bereksperimen Tugas:
sikap dan sikap  Sumber sikap  Melakukan sikap positip  Mengamati asi sikap membangun dengan  Melakukan
perilaku membangu dan perilaku pengamatan (individu dan sikap dan membangun semangat beragam wawancara
wirausaha n wirausaha dengan cara sosial) dalam perilaku semangat usaha media dan tentang
pengolahan semangat pengolahan membaca dan diskusi wirausaha usaha (Inovatif, teknik dalam sikap yang
bahan pangan usaha bahan pangan menyimak kelompok pengolahan (Inovatif, Kreatifitas, membuat membangun
nabati dan (Inovatif, nabati dan dari kajian  Menunjukkan bahan pangan Kreatifitas, Motivasi, proses semangat
hewani Kreatifitas hewani literatur/med sikap ilmiah berdasarkan Motivasi, Sikap produksi usaha,
menjadi , Motivasi, menjadi ia tentang pada saat konsep Sikap bekerja bekerja rekayasa penerapan
produk Sikap produk berbagai melaksanakan berkarya efektif dan efektif dan sebagai alat perilaku
pembersih bekerja pembersih sikap percobaan melalui media efisien) efisien) komunikasi tepat waktu,
yang dapat efektif dan Konsep: membangun Menunjukkan cetak dan  Menjelaskan  Faktor-faktor sederhana tepat janji,
mendukung efisien) sikap dan semangat perilaku dan internet Faktor-faktor yang dengan sumber kepedulian
keberhasilan 7. Faktor- perilaku usaha dan sikap  Presentasi yang menunjukkan arus listrik. terhadap
dalam faktor wirausaha karya faktor yang menerima, kelompok menunjukkan komitmen  Menghubungka mutu hasil
menjalankan yang pengolahan menunjukkan menghargai,  Diskusi komitmen tinggi n data-data kerja dan
sebuah usaha menunjukk bahan pangan komitmen dan kelompok tinggi  Penerapan yang diperoleh komitmen
4.8 Menyajikan an nabati dan tinggi agar kejujuran, Sikap individu:  Menjelaskan perilaku dengan tinggi
hasil analisa komitmen hewani terbangun ketelitian,  Sikap santun, Bagaimana tepat waktu, kegiatan terhadap
sikap dan tinggi Prinsip: rasa ingin disiplin dan jujur, cinta menerapkan tepat janji berkarya. pengendalia
perilaku 8. Bagaimana Menentukan tahu dan tanggung damai. perilaku  pemeliharaa n diri agar
wirausaha karya menerapk Penerapan menunjukkan jawab  Sikap tepat waktu, n dan terbangun
pengolahan an kepedulian motivasi responsif dan tepat janji peningkatan rasa ingin
bahan pangan perilaku terhadap mutu internal. pro-aktif,  Memeliharaa Penerapan tahu,
nabati dan tepat hasil kerja peduli n dan komitmen motivasi
hewani menjadi waktu, Prosedur: terhadap meningkatan tinggi internal,
produk tepat janji  Langkah kerja Menanya: lingkungan Penerapan terhadap bersikap
pembersih 9. Penerapan Berbagai sikap  Menggali dan sesama kepedulian pengendalian santun, dan
kepedulian membangun informasi menghargai terhadap diri bersyukur
terhadap semangat usaha yang Sikap ilmiah: mutu hasil sebagai
mutu hasil berkaitan  Kritis kerja warga
kerja dengan  Objektif  menerapkan bangsa.
10. Penerapan penerapan Toleran komitmen
komitmen kepedulian tinggi Produk:
tinggi terhadap terhadap  Gambar atau
terhadap mutu hasil pengendalian rekaman
pengendali kerja diri Melakukan
an diri sehingga wawancara
dapat tentang
mensyukuri sikap yang
anugerah membangun
Tuhan. semangat
usaha,
 Melakukan penerapan
diskusi perilaku
tentang tepat waktu,
penerapan tepat janji,
perilaku kepedulian
tepat waktu, terhadap
tepat janji mutu hasil
agar kerja dan
terbangun komitmen
rasa ingin tinggi
tahu sehingga terhadap
bangga/cinta pengendalia
pada tanah n diri agar
air. terbangun
rasa ingin
 Melakukan tahu,
diskusi motivasi
tentang internal,
penerapan bersikap
komitmen santun, dan
tinggi bersyukur
terhadap sebagai
pengendalian warga
diri untuk bangsa.
memahami proses
konsep. Portofolio:
Membuat
Mengumpulkan laporan dalam
Data berbagai
 Melakukan bentuk seperti
wawancara tulisan, foto
tentang sikap dan gambar
yang yang
membangun mendeskripsik
semangat an
usaha, dipresentasika
penerapan n
perilaku  Melakukan
tepat waktu, wawancara
tepat janji, tentang
kepedulian sikap yang
terhadap membangun
mutu hasil semangat
kerja dan usaha,
komitmen penerapan
tinggi perilaku
terhadap tepat waktu,
pengendalian tepat janji,
diri agar kepedulian
terbangun terhadap
rasa ingin mutu hasil
tahu, kerja dan
motivasi komitmen
internal, tinggi
bersikap terhadap
santun, dan pengendalia
bersyukur n diri agar
sebagai terbangun
warga rasa ingin
bangsa. tahu,
motivasi
internal,
Mengasosiasi bersikap
 Menganalisis santun, dan
dan bersyukur
menyimpulka sebagai
n hasil warga
pengamatan/ bangsa.
kajian
literatur dan
diskusi
tentang sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri untuk
melatih sikap
jujur, kerja
keras, dan
tanggung
jawab
 Menganalisis
kaitan
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha melalui
penggalian
informasi
 Membuat
laporan
portofolio
dalam
berbagai
bentuk
seperti
tulisan yang
mendeskripsi
kan sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri yang
diperolehnya
dengan
tampilan
menarik
sebagai
pemahaman
akan
pengetahuan
/ konseptual.
 Merumuskan
laporan dari
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha

Mengkomunika
sikan
 Mempresenta
sikan hasil
pengamatan/
kajian
literatur dan
diskusi
tentang sikap
yang
membangun
semangat
usaha,
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
kepedulian
terhadap
mutu hasil
kerja dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri yang
diperolehnya
 Mempresenta
sikan laporan
penggalian
informasi
tentang
kaitan
penerapan
perilaku
tepat waktu,
tepat janji,
dan
komitmen
tinggi
terhadap
pengendalian
diri dengan
mutu hasil
kerja dan
semangat
membangun
usaha
BAB IV PENUTUP
Lampiran:Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (KERAJINAN)


KELAS/SEMESTER : X/SATU
PEMINATAN : WAJIB B
MATERI POKOK : PRODUK DAN PENGEMASAN KARYA KERAJINAN TEKSTIL
ALOKASI WAKTU : 4 X 2 JP

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman
produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di
wilayah setempat dan lainnya
2.2. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun
semangat usaha
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
Indikator :
 Menjelaskan konsep desain produk dalam kerajinan tekstil dengan
berbagai teknik konstruksi (jahit, jahit aplikasi, , makrame, tenun, rajut,
tapestry, dll)
 Menjelaskan aneka karya kerajinan tekstil
 Menjelaskan fungsi karya kerajinan tekstil tekstil
 Membedakan unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil.
 Menjelaskan motif ragam hias pada kerajinan tekstil
 Menjelaskan teknik pembuatan benda kerajinan tekstil : jahit, jahit
aplikasi, sulam, ikat celup, batik, makrame, tenun, rajut, tapestry, dll)
4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
Indikator :
 Menjelaskan cara pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat
lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
 Membuat desain dan pengemasan produk tekstil
 Melaporkan secara lisan atau tulisan mengenai karya kerajinan tekstil.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
 Mencari informasi produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
 Melihat video atau gambar beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
 Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
 Berdiskusi secara kelompok cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
 Berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan
perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia

Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:


 Menggunakan perangkat lunak grafis, sisesuaikan dengan fasilitas / keadaan
setempat untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
 Praktik individu penggunaan lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
 Praktik kelompok menggunakan perangkat lunak grafis untuk desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
 Menyaji produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
 Membuat produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
 Membuat laporan tertulis
 Mempresentasikan hasil prakrik

MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
 Produksi kerajinan tekstil yang berkembang saat ini.
 Pengemasan hasil produksi tekstil di daerah saat ini.

Konsep
 Desain produksi kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer),
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
 Desain pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer),
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia

Prinsip

 Menentukan desain produksi dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat


lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
 Penggunaan perangkat lunak grafis, untuk desain dan pengemasan kerajinan tekstil,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia

Prosedural

 Langkah kerja desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak
grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
 Percobaan membuat desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat
lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia

METODE PEMBELAJARAN
 Demonstrasi dan Eksperimen
 Dikusi kelompok
 Presentasi
 Penugasan

ALAT/MEDIA/BAHAN
 Alat : Seperangkat komputer, Jaringan Komputer,contoh contoh
gambar hasil produksi gambar
 Bahan ajar : Buku Corel Draw dan Photoshop,buku keterampilan
menyulam, buku merajut untuk pemula, (disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan)

LANGKAH KEGIATAN/SKENARIO PEMBELAJARAN


Setelah menjelaskan semua indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil akhir dari
pembelajaran ini, siswa mengikuti mencari informasi produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil, melihat video atau gambar beberapa desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil, menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia, berdiskusi secara kelompok cara desain
dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis disesuaikan dengan
fasilitas yang tersedia, berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil dengan perangkat lunak grafis, menggunakan perangkat lunak grafis untuk desain
dan pengemasan karya kerajinan tekstil.

Melalui praktik siswa dapat menggunaan perangkat lunak grafis untuk desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil, praktik kelompok lunak grafis untuk desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil, menyajikan produk dan pengemasan karya kerajinan
tekstil, membuat produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil, membuat laporan
tertulis, mempresentasikan hasil prakrik dan bekerja dengan teliti, jujur, dan penuh
tanggung jawab.

Selama proses pembelajaran dilakuan penilaian proses pada aktivitas di kelas dan
hasil tugas mandiri.

PERTEMUAN PERTAMA
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
 Apersepsi (Guru bertanya “apakah siswa sudah pernah mendengar
istilah tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan lewat tekstil)
 Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan
materi “kerajinan”) 15 menit
 Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari kerajinan)
 Pemberian Acuan :
 (Garis besar materi tentang “kerajinan tekstil”)
 Pembentukan Kelompok diskusi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 60 menit
Mengamati
 Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian
“tekstil”
 Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil
 Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
 Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh
gambar dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan teknik yang
digunakan
 Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai
fungsi dari kerajinan tekstil tersebut
 Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan
 Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang
pengertian “tekstil”
 Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut
Mencoba
 Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil
 Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil
 Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian tekstil
Mengasosiasi
 Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5
orang
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli
mengenai pengertian tekstil
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai kerajinan
tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
 Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi
kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Mengomunikasikan
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori
dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami
pengertian tekstil, kerajinan tekstil serta fungsi dari kerajinan tekstil
Penutup
 Bersama siswa menyimpulkan kerajinan tekstil dalam produk dan
pengemasan menggunakan perangkat lunak grafis 15 menit
 Memberikan tugas baca tentang kerajinan tekstil yang ada dewasa ini
 Melaksanakan postes
PERTEMUAN KEDUA
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
 Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
 Menagih dan mengingatkan tugas baca
15 menit
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Melaksanakan pretes tentang beberapa desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
 Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan
hasil tugas baca tentang beberapa desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Mencoba
 Kelompok diminta untuk mempraktikkan penggunaan lunak grafis
untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
 Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
 Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah desain dan pengemasan
karya kerajinan tekstil
60 menit
 Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan kemampuan
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah dan
keterampilan mencoba instruksi kerja
Mengasosiasi
 Kelompok membuat produk desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil dan mendiskusikan hasil kegiatan tersebut.
 Dengan fasilitasi guru, siswa merumuskan desain dan pengemasan
karya kerajinan tekstil
 Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar
Mengomunikasikan
 Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah
 Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup
 Bersama siswa menyimpulkan produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil 15 menit
 Memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan datang
 Melaksanakan postes

PERTEMUAN KETIGA
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 20 menit
 Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
 Menagih dan mengingatkan tugas baca
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti
Mengamati
 Siswa membaca kembali lembar kerja praktik
Menanya
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi
 Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil
Mencoba
 Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 2 orang
siswa
 Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar
kerja.
 Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan
menyaji data, serta kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh
data, serta kerjasama dalam kelompok
Mengasosiasi 100 menit
 Kelompok mendiskusikan cara membuat produk dan pengemasan
karya kerajinan tekstil penyajian dan pengolahan data serta
menyiapkan bahan presentasi kelompok
 Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja
kelompok
Mengomunikasikan
 Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
 Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
 Setiap siswa menyiapkan laporan hasil praktikum dengan perbaikan
dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
 Siswa menyerahkan laporan praktikum melalui email, sedangkan
laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian.
 Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan
dan kemampuan berkomunikasi
Penutup
 Bersama siswa menyimpulkan kembali hasil praktik dan
mengingatkan pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan
kejujuran dalam memperoleh, menyajikan, mengolah, dan
menganalisis data, serta pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan
15 menit
komunikasi dalam kerja kelompok
 Memberikan tugas presentasi produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil dan mengikuti tes tertulis (Ulangan harian) pada
pertemuan yang akan datang

PERTEMUAN KEEMPAT
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
 Merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul 15 menit
 Menagih dan mengingatkan tugas baca
 Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
 Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak
diminta untuk mempresentasikan tugasnya
 Siswa lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi 60 menit
presentasi
 Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalaman membuat
produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
 Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
Penutup
 Siswa melaksanakan tes tertulis ulangan harian
15 menit
 Memberikan tugas membuat sketsa dari obyek mahluk hidup dan
benda mati produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil.

PENILAIAN

1. Mekanisme dan prosedur


Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas dalam kelompok, tanggung jawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada
kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teknik merajut
Buku keterampilan menyulam
http://forumguru.com
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.go.org.id

Jakarta, ..... Mei 2013


Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Prakarya dan
Kewirausahaan
.................................. ..................................
NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah


...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................

LAMPIRAN

a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI


DAN KINERJA PRESENTASI

MATA PELAJARAN : KERAJINAN DAN KEWIRAUSAHAAN


KELAS/PROGRAM : X / WAJIB B
KOMPETENSI : KD 3.1 DAN 4.1

Observasi Kinerja Presentasi


tgjw Jml
No Nama Siswa Akt Kerjsm Prnsrt Visual Isi NilaI
b Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Langgeng Hadi P. 4 4 3 4 3 3 21
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
1. tanda ceklist pada kolom Benar atau Salah

Bena Sala
No Pernyataan
r h

1. Tekstil adalah hasil produks dari sehelai atau dua helai


benang menjadi sehelai kain
2. Tekstil bisa berbentuk tenunan, rajutan atau anyaman
3. Rajutan atau tricot adalah satu helai kain dengan cara kait
mengkait sehinga tebentuk sehelai kain
4. Jenis kerajian tekstil dengan cara jahit/rekat, jahit
aplikasi, sulam, ikat celup, batik, makrame, tenun,
5. Tenunan terdiri dari dua benang, antara benang lungsin
dan benang pakar yang saling menyilang menjadi sehelai
kain

Contoh Tes Uraian


2. Jawablah petanyaan berikut ini
a. Jelaskan perbedaan antara tenunan dengan rajutan beserta ciri cirinya.
b. Sebutkanlah alat yang diperlukan dan teknik yang digunkan untuk
bahan strimin
c. Menyebutkan alat-alat menjahit

b. Tugas
1. Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan
beserta teknik yang digunakan sesuai dengan kain yang disediakan.

No. Kain / tekstil Alat Teknik

1. Belacu

2. Strimin

3. Corak kotak
kotak atau
bulatan bulatan

4. Bercorak / polos

5. benang wool

Alat:
a. Jarum jahit tangan/mesin, Jarum layar, jarum sulam jarum rajut, jarum pentul
b. Benang jahit, benang sulam, benang wol,benang bordir
c. Gunting, pamindangan, pensil, penggaris tudung jari, pendedel, karbon jahit,
kertas roti, rader

Teknik
a. Merubah corak
b. Menyulam
c. Terawang, tusuk silang, jelujur bolak balik
d. Sulaman aplikasi
e. Rajutan/ tricot

2. Amati gambar gambar di bawah ini kemudian analisis berbagai alternatif yang
dapat dikembangkan dalam perencanaan yang diperlukan dari mulai bahan, alat
yang diperlukan, teknik pembuatan sehingga menjadi gambar di bawah ini.
a. Gambar kain strimin dengan bentuk kerajinan berbahan strimin
b. Gambar aplikasi
c. Mengubah corak
d. Membuat rajutan
e. Menyulam (macam-macam sulaman)

Gambar a Gambar b Gambar c

Gambar d Gambar e Gambar f


......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
FORMAT PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM
(PORTOFOLIO)

MATA PELAJARAN : KERAJINAN DAN KEWIRAUSAHAAN


KELAS/PROGRAM : X / WAJIB B
MATERI POKOK : PRODUK DAN PENGEMASAN KARYA KERAJINAN
TEKSTIL

Skor
Aspek Penilaian rata- Nilai
rata

No Nama Siswa

DataPenyajian

PertanyaanJawaban
Kejujuran
Ketelitian
Visual

1. Langgeng Hadi P. 3 4 4 3 3 3,33 83


2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Anda mungkin juga menyukai