Bojong.9.1.1.1. Notulen Rencana Program MUTU

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN PERTEMUAN

PEMBAHASAN RENCANA PROGRAM MUTU


DINAS
UPTD
KESEHATAN
PUSKESMAS
KABUPATEN
BOJONG
PURWAKARTA

Judul Kegiatan :PEMBAHASAN RENCANA PROGRAM MUTU


Waktu Pelaksanaan : Januari 2018 2016
Tempat Kegiatan : Aula Puskesmas Bojong

Agenda Topik Pembahasan Catatan Diskusi


1. Pembukaan
1. Pertemuan dimulai pada pukul 10.00 WIB dibuka oleh kepala puskesmas
2. Penyusunan dengan memberikan pengarahan tentang perbaikan mutu guna
kebijakan mutu dan meningkatkan pelayanan kesehatan puskesmas. Dan selanjutnya
Indikator Mutu pertemuan di pimpin oleh ketua tim mutu

3. Penutup 2. Kebijakan mutu disusun bersama oleh semua pegawai puskesmas dan
dipimpin oleh ketua tim mutu.

Kebijakan Mutu di Puskesmas Bojong adalah sebagai berikut :


1) Seluruh pegawai Puskesmas Bojong wajib berpartisipasi aktif dalam
perbaikan mutu pelayanan dan kinerja puskesmas Bojong, serta
Program Mutu dan Keselamatan Pasien mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

2) Para ketua Pokja wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan


Peningkatan Mutu dan Program mutu dan keselamatan pasien yang
diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas
3) Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Bojong
dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Ketua Tim
Mutu

4) Perencanaan mutu berisi :


a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan, resiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data untuk kemudian dianalisis
dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
e. Indikator meliputi indikator manejerial, indikator kinerja UKM dan
indikator klinis yang meliputi indikator input, proses output dan
outcome
f. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM
g. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera dan keadaan
potansial celaka
h. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis
dan keselamatan pasien termasuk didalamnya program
peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan mutu
pelayanan obat
i. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak
lanjut yang dilakukan.
j. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien
5) Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir
dibawah ini :
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan staf
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan ukm, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari kementrian kesehatan.
d. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko
e. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik

6) Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus harus


didokumentasikan

7) Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf


serta mempertimbangan kekritisan, resiko tinggi dan potensial
bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian
dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah :
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan farmasi

Mengetahui, PJ MUTU
Kepala UPTD Puskesmas Bojong

H.Didin Suparman SKM,M.Kes


NIP. 19700404199

Anda mungkin juga menyukai