Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EBOLA

Dosen MK : Irhamdi Achmad, S.Kep, Ns., M.Kep

Disusun oleh :

Tingkat IIB ( Kelompok III) :

Nyai Pattiiha
Wa mulyani
Irawati ipaenin
Megy L Letty
Eka Renwarin

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLTEKES KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI

T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat serta
Rahmat dan Karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul“Ebola ” ini.

Dari penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak.
Begitupulah kami, manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Untuk itu, saran dan kritik
daripada semua pihak sangatlah kami perlukan agar penyusunan makalah selanjutnya dapat
lebih baik daripada makalah yang sekarang ini.

Masohi, 13 September 2018

Penyusun

Kelompok III
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

a. Latar belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan

Bab II Pembahasan

a. Definisi ebola
b. Manifestasi klinis ebola
c. Patofisiologi ebola
d. Enidemiologi ebola
e. Pemeriksaan penunjang
f. Pengobatan dan perawatan
Bab III Penutup

a. Kesimpulan
b. Saran

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Negara Zaire menjadi perhatian dunia karena di sana banyak penderita meninggal
akibat serangan Demam Berdarah Ebola (DBE). DBE disebabkan oleh semacam virus ganas
yang relatif baru, yaitu virus Ebola. Virus ini sudah disolasi sejak tahun 1967 dari penderita-
penderita di Jerman dan Yugoslavia, yang kemudian ternyata terinfeksi dari monyet yang
berasal dari Uganda. Nama Ebola diambil dari nama sebuah sungai di Zaire asal virus tersebut
diisolasi pertama kali. Beberapa negara di Afrika juga pernah terserang Demam Berdarah
Ebola. Kekhawatiran muncul bila virus ini menular ke negara lain yang dimungkinkan oleh
sistem transportasi yang serba canggih.
Di Kongo Barat Laut 5000 ekor gorila mati akibat terinfeksi virus Ebola, yang
memusnahkan hampir separuh populasi hewan yang terancam punah. Simpanse juga banyak
yang mati akibat virus ini. Para ahli menyatakan bahwa virus Ebola yang sangat menular ini
terutama tersebar melalui kontak antar kelompok gorila dan simpanse, bahkan manusia juga
bisa terinfeksi oleh virus Ebola. Virus ini pertama kali ditemukan tahun 1976 di Kongo, dan
sejauh ini hanya ditemukan di Afrika saja. Wabah virus Ebola terakhir di Uganda pada Oktober
2000, ketika 173 orang meninggal dan total 426 orang terdiagnosis mengidap virus itu di
Uganda bagian utara. Penularan virus Ebola hanya terjadi melalui kontak langsung dengan
darah atau cairan tubuh. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini akan meninggal dunia,
karena sampai sekarang virus ini belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh
virus ini.
WHO menyatakan lebih dari 1.000 orang meninggal karena Ebola sejak virus itu
pertama kali teridentifikasi pada 1976 di Sudan dan Kongo. Bisaanya wabah bisa diatasi
dengan cepat karena virus ini membunuh korbannya lebih cepat sebelum menular ke individu
lain. Sampai saat ini, tercatat sekitar 1.500 kasus demam akibat virus Ebola terjadi di seluruh
dunia. Gejala awal sakit akibat virus ini antara lain berupa demam, sakit kepala, tenggorokan
kering, lemas, pilu otot, diare, dan sakit perut.
Di Indonesia, sampai dengan saat ini belum ada yang dilaporkan terinfeksi oleh virus
Ebola. Akan tetapi, dengan kemajuan sistem transfortasi pada saat ini, tidak menutup
kemungkinan virus Ebola bisa mewabah di Indonesia. Untuk itu, diperlukan usaha pencegahan
yang bisa diterapkan untuk mencegah masuknya virus Ebola di Indonesia mengingat virus ini
sangat mudah menular dan sangat mematikan karena sampai sekarang belum ditemukan
vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus Ebola.

2. Rumusan Masalah
1. Defenisi ebola
2. Manifestasi klinis
3. Patofisiologi ebola
4. Enidemiologi ebola
5. Pemeriksaan ppenunjang
6. Pengobatan dan perawatan
3. Tujuan
1. Untuk Defenisi ebola
2. Mengetahui Manifestasi klinis
3. Mengetahui Patofisiologi ebola
4. Mengetahui Enidemiologi ebola
5. Mengetahui Pemeriksaan ppenunjang
6. Mengetahui Pengobatan dan perawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Virus ebola merupakan virus penyebab demam berdarah ebola (DBE) yang
menyebabkan pendarahan internal massif dan mematikan. Virus ini diduga berasan dari Afrika
yang ditularkan dari binatang primate ke manusia.
Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari
penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Virus ini mempengaruhi sel indotelial pada
permukaan pembuluh darah. Selain itu virus ebola juga mempengaruhi proses koagulasi,
dimana pembuluh darah mengalami kerusakan dan platelet tidak bisa terkoagulasi, sehingga
penderita akan mengalami syok hipovolemik. Virus yang ditularkan melauli cairan tubuh ini
pertama kali menyebabkan wabah demam berdarah ebola pada tahun1976 di Zaire.
Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling mematikan diseluruh dunia. Kesempatan
untuk hidup jika terinfeksi penyakit ini masih 0% alias tidak mungkin, dan sampai sekarang
masih dicari vaksinnya. Penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus 6 hari
sampai 20 hari, alias sangat cepat. Sekarang bisa dikatakan bahwa Ebola adalah penyakit yang
paling dihindari untuk terjangkit diseluruh dunia.

B. Manifestasi klinis
Gejala biasanya dimulai dengan influenza yang tiba – tiba dimana penderita
merasa lemas, demam, lemah, ( Weakness), tidak suka makan (anoreksia), nyeri
otot (myalgia), nyeri sendi (Arthelgia), sakit kepala dan sakit tenggorokan, demam
biasanya lebih tinggi 380C sering diikuti muntah – muntah, mencret – mencret
(diare) sakit perut bagian atas danbawah. Kemudian nafas menjadi pendek, dada
sakit, juga pembengkakan edema dan kesadaran berkurang (confusion) terjadi
pendarahan dalam dan luar 5-7 hari kesulitan. Pembekuan darah terjadi
pendarahan dari selaput mulut, hidung dan tenggorokan . hal ini menyebabkan
batuk darah, muntah darah, dan berak darah.
1. Patofisiologi
Ebola virus disiease (EVD) menular melalui darah, muntah, veses dan cairan tubuh
dari manusia pengidap ( EVD) kemanusia lain. Virus ebola juga ditemukan dalam
usia dan cairan sperma .infeksi terjadi ketika cairan – cairan tersebut menyentuh
mulut, hidung ,atau luka terbuka orang sehat. Bersentuhan melalui kasur, pakaian,
atau permukaan yang terkontaminasi juga bisa juga menyebabkan infeksi tetapi
pada orang sehat hanya melalui luka terbuka

Tahapan EVD
1. Virus ebola menginfeksi subjek melalui kontakdengan cairan tubuh atau secret
pasien terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi kontak dapat terjadi
melalui lecet dikulit selama perawaatan pasien. Ritual penguburan dan
mungkin kontak dengan daging terinfeksi atau dipermukaan mukosa. Jarum
suntik dapat merupakan rute utama paparan RS.
2. Secret 1 minggu setelah infeksi, virus mulai melakukan replikasi pada sel- sel
target utama, yaitu sel endotel, vagosit, mononoklear, dan hepatosit.
3. Virus kemudia mengambil ahli sistem kekebalan dan sintesis protein dari sel
yang terinfeksi.barulah kemudian virus ebola mulai mensistensi klikoprotein
yang membentuk trimen kopleks, berfungsi mengikat virus ke sel - sel endotel
yang melapisi permukaan interior pembuluh darh. Glikoprotein juga membentuk
protein dimeri yang memungkinkan virus menghindari sistem kekbalan tubuh
dan menghambat langkah – langkah awal aktivasi neutrovie.
4. Kehadiran partikel virus dan kerusakan sel yang dihasilkan menyebabkan
pelepasan sitokin, yang berhubungan demam dan peradangan. Efek sitopatik
infeksi disel- sel menghilangkan integritas vaskuler
5. Tanpa integritas pembulu darah, kebocoran darah secara cepat menimbulkan
pendarahan internal dan eksternal sampai tahap massif dan bahkan dapat
menybabkan syok hipokolemik.
2. Epidemiologi
Virus ebola pertama kali diidentifikasi disudan dan diwilayah yang berdekatan
dengan Zaire( saat itu dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah
terjadi epidemic dan yang buruk daerah untuk republic congo dan enzaera, daerah
selatan sudan, Negara – Negara dibenua afrika yang terkenal behwa ebola
mempunyai sitem kesehatan yang sangat lemah, kekurangan sumber daya
manusia, dan intrastruktur yang tidak memadai.dari tat wabah ebola di afrika barat
sampai oktober 2015 terdapat 28512 kasus yang sudh di konfirmasi positif virus
ebola dengan 1130013 kasus kematian inang atau reserfoi virus ebola belum dapat
di pastikan namun teleh diketahui bahwa kelelawar buah adalah salah satu inang
alami virus ebola. Virus ebola juga telah di deteksi pada daging simpase, gorilla, dan
kijang liar, beberapa hipotesis mengatakan terjadi penularan dari hewan infeksi ke
manusia. Kemudian dari manusia, virus bisa di tularkan dengan berbagai cara.
Manusia dapat terinfeksi karena kontak dengan dara dan secret orang yang
terinfeksi selain itu, manusia juga bisa terinfeksi karena kenal dendan benda yang
terkontaminasi oleh orang terinfeksi.
Penularan nosokomial juga dapat terjadi bila tenanga medis tidak memakai alat
pelindung diri yang menandai, penyebaran virus ebola skala global masi terbatas.
Hal ini berkataan dengan transmisinya yang tidak melalui dan juga waktu yang di
perlukan virus ebola untuk menginfeksi dari satu individu ke indivitu lainnya. Selain
itu, onset yang relative cepat mempercepat diagnosis, sehingga dapat mengurangi
penyebaran penyakit melalui penderita yang bepergian. Penyakit ini dapat di
katakana dengan kebiasaan manusia terutama di daerah afrika yang memiliki
kebiasan mengkonsusmsi dagin hewan liar. Dangin hewan liar yang terkontaminasi
akan menjadi media efektif penularan ebola pada manusia.
C. Pemeriksaan penunjang
1. Teknik defaksi antigen ELISA (enzyme-linket immunnoserben assay ). Sensitive
mendeteksi virus di dalam darah.
2. Pemeriksaan dengan cara isolasi virus dan RT-PRC ( reverse transcription
polymerase chaid reaction). Juga efektif dan sensitifuntuk mendeteksi virus
ebola.
3. Biopsy kulit
Biopsy kulit sangat bermanfaat untuk menegatkan diagnosis postmortem karena
terdapat antigen dalam jumlah besar di kulit.

Rintangan waktu setelah Tes diagnosis


terinveksi
Beberapa hari setelah  Antigen ELISA
onset  Igm ELISA
 Polymerase chain
reaction (PCR)
 Isolasi virus
Tahap terakhir atau  Anti bodi igm dan 1
setelah pemulihan gm
Pada zenaja penderita  Tes
immunohistochenisty
 Polyamerase ehain
rectin (PCR).
 Isolasi virus

D. Pengobatan dan perawatan


a. Pengobatan pasien ebola
Sampai saat ini, tidak ada terapi khususyang terseida yang telah menunjukan
keberhasilan dalam pengobatan ebola. Tidak ada faksin yang tersedia secara
komersial untuk penyakit ebola. Namun anibody monoclonal rekombinan di
tunjikan terhadap GP ebola telah terbukti memiliki aktifitas menetralkan. Di duga
antibody inimungkin berguna dalam pengembangan afaksin atau sebagai agen
profilaksin fasif.
b. Perawatan
Terapi supertif dengan mempertahankan volume intervaskuler, elektrolit, nutrisi,
dan perawatan kenyamannan bermanfaat bagi pasien. Isolasi sebagai
penghalang yang ketat di sebuah kamar pribadi merupakan medode yang di
gunakkan. Hal ini karenakan hurine, tinja, dahak, dan darah, bersama dengan
benda- benda yang berhubugan dengan pasien atau cairan tubuh pasien seperti
peralatan laboraturium, harus di desinfeksin dengan larutan natrium hypolkolorit
0,5 7 bahkan pasien yang telah meninggal akibat viruse ebola harus
dimakamkan segera dengan melakukan kontak yang semini mungkin .
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Virus ebola merupakan virus penyebab demam berdarah ebola (DBE) yang
menyebabkan pendarahan internal massif dan mematikan. Ebolaadalah sejenis virus dari
genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus
tersebut. Morfologi virus ebola berbentuk tubular berfilamen, amun bisa ditemukan juga dalam
bentuk sirkuler atau bercabang. Virion biasanya berdiameter 80 nm dan memiliki panjang
bervariasi antara 800 – 1000 nm. Virus ebola mampu bereplikasi dengan cepat di sel-sel
tubuh manusia antara lain di sel endotelial, sel monosit, makrofak dan sel hepar. Setelah virus
masuk ke dalam sel hospes, didalam sekretori glikoprotein (sGP) , glikoprotein viral (GP)
disintesis. Replikasi virus ebola dalam sel mengacaukan sintesis protein hospes dan system
imun hospes.Penyakit ebola menyebar dan masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai
macam cara antara lain melalui jarum suntik , donor darah , dan melalui kontak langsung
tangan. Gejala klinik yang umum terjadi adalah sakit pada lambung, demam, sakit kepala,
muntah darah, ruam pada kulit, malaise, sakit oto dan persendian, inflamasi pada faring, darah
tidak dapat membeku, sakit pada dada, gangguan syaraf pusat, dehidrasi, gangguan
tenggorokan, pendarahan, diareh dan muntah. cara diagnosis virus ebola dengan cara isolasi
sangat sulit untuk dilakukan. Dalam keadaan wabah, umumnya dilakukan dengan metode real-
timePCR dan teknik ELISA yang cukup sensitive dan cukup cepat hasilnya. untuk menghindari
agar tidak tertular oleh virus Ebola, antara lain: menghindari area yang terkena serangan virus
Ebola, tidak melakukan kontak dengan pasien atau mayat yang terjangkit virus Ebola, dan
mengggunakan perlengkapan khusus

B. Saran
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Sebaiknya menghindari area yang terkena
serangan virus Ebola, tidak melakukan kontak dengan pasien atau mayat yang terjangkit virus
Ebola, dan mengggunakan perlengkapan khusus dalam menangani penderita virus ebola.
DAFTAR PUSTAKA

 Jahrling PB, et al. Preliminary report. Isolation of Ebola virus from monfilovirus keys
imported to USA.Lancet,1990;335:502-
505,
 Murphy FA, Kiley MP, Fisher-HochS. Filoviridae. Marburg and Ebola Viruses. In: Fields
BN, Knipe DM, et.al., ed. Virology,second edition. NewYork;RavenPress, 1990

Anda mungkin juga menyukai