Anda di halaman 1dari 16

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

I. Kompetensi:
Setelah mengikuti mata kuliah praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menyetel tekanan injeksi dengan benar
2. Menganalisis pengaruh tekanan injeksi terhadap kepekatan gas buang.

II. Alat dan Bahan


1. Motor diesel 4 silinder
2. Tool box 1 set
3. Injection tester
4. Exhaust gas analyzer
5. Tachometer
6. Stop watch
7. Nampan dan solar
8. Majun

III. Keselamatan Kerja:


1. Hati-hati anda bekerja, komponen motor diesel sangat presisi.
2. Kondisi pengabut sesudah dipergunakan untuk praktikum harus dapat kembali
seperti sebelumnya.
3. Demikian juga tempat praktikum harus tetap dalam kondisi bersih.

IV. Dasar Teori


1. Pengontrolan volume bahan bahan bakar

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

1
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

Pada mesin diesel terdapat berbedaan yang mendasar jika dibandingkan


dengan mesin bensin, volume penyemprotan bahan bakar pada mesin diesel diatur
sedemikian rupa dan tidak tergantung dari pembukaan katup gas, hanya saja governor
akan bekerja sesuai dengan gerakan katup gas. Pada waktu pedal gas ditekan secara
konstan maka putaran mesin akan turun bila beban mesin bertambah, misalnya pada
saat tanjakan, untuk mengatasi hal ini maka governor akan menambah volume
penyemprotan bahan bakar agar mesin tidak mati dan putaran mesin dapat
dipertahankan.
Untuk mengontrol jumlah (volume) bahan bakar yang diinjeksikan pada
pompa injeksi dilengkapi dengan unit governor Governor dirancang untuk mengatur
secara otomatis putaran dan daya mesin dengan mengontrol volume penyemprotan
berdasarkan beban mesin dan penekanan pedal gas. Governor bekerja dengan
menggerakkan rak pengontrol pompa injeksi dan rak pengontrol akan mengatur
langkah efektif plunyer. Berdasarkan macam dan type jenisnya, maka governor dapat
dibagi menjadi tiga yaitu governor mekanis, governor pneumatic dan gabungan
pneumatic dan mekanis.

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

2
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

Source : VEDC, 1990


Gambar 21 Governor mekanik dan pneumatik
Macam dan Tipe Governor Berdasarkan Fungsinya dapat digolongkan
menjadi governor Putaran Minimum dan Maksimum. Pada governor ini dirancang

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

3
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

untuk mengontrol volume penyemprotan bahan bakar (daya mesin) secara


proporsional berdasarkan injakan pedal gas. Governor Segala Putaran jenis governor
ini dirancang agar dapat mengatur volume penyemprrotan bahan bakar secara lebih
luas, pengaturannya dapat dilakukan saat pertama pedal gas diinjak sampai pada
putaran maksimum, pada umumnya governor ini yang digunakan pada aplikasi mesin
diesel untuk kendaraan.

3. Pengontrolan saat injeksi bahan bakar


Pada mesin bensin saat pengapian harus dimajukan sesuai dengan putaran
mesin melaui advans sentrifugal yang ditempatkan pada unit distributor pengapian,
pada mesin diesel juga dilengkapi suatu bagian yang dapat mengajukan saat
penyemprotan sesuai dengan putaran mesin yang disebut dengan automatic timer.
Mesin-mesin diesel putaran tinggi untuk penggunaan otomotif/kendaraan, daya mesin
dapat diperbaiki/dinaikkan dengan memajukan waktu injeksi sesuai dengan kenaikan
putaran. Ini sama seperti memajukan waktu pengapian dalam mesin-mesin bensin,
untuk tujuan ini timer digunakan.
Ada dua tipe timer yang dipakai, yang pertama adalah timer tangan (hand
timer) dan timer otomatis (automatic timer). Timer otomatis lebih umum digunakan
sekarang ini, diskripsi/gambaran diberikan di bawah ini.

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

4
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

Source : VEDC, 1990


Gambar 22 Mekanik automatic timer
Timer otomatis menggunakan gaya sentrifugal yang secara otomatis
memajukan waktu penyemprotan sesuai dengan putaran mesin. Seperti ditunjukkan
dalam gambar, timer otomatis dibuat/disusun oleh dua buah pemberat sentrifugal
(centrifugal weight), 2 pegas (spring), pelindung (cover) dan flens penghubung
(driving flange). Flens dihubungkan ke poros penggerak pompa injeksi dengan
tonjolan keluar dari permukaannya. Hub/poros dipasang ke poros nok/camshaft
pompa injeksi.

2. Injektor (nozzle)
Pada umumnya nozel terbagi dalam tipe lubang (hole) dan pin Nozel tipe
lobang (hole) terdiri dari tipe; Lobang tunggal (single hole), Lubang banyak (multiple

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

5
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

hole). Nozel tipe pin terdiri dari tipe; Throttle dan Pintle Tipe nozel yang digunakan
akan menentukan proses pembakaran dan bentuk dari ruang bakar.
Secara umum nozel dengan tipe lubang banyak (multiple hole) digunanakan
untuk mesin diesel pembakaran langsung, sedangkan tipe pin dipakai untuk jenis
mesin diesel pembakaran tak langsung. Kebanyakan dari nozel tipe pin adalah tipe
throttle. Disebabkan karena bentuk khusus dari tipe pintle maka hanya sedikit bahan
bakar yang masuk kamar muka saat awal penyemprotan, akan tetapi banyaknya bahan
bakar akan meningkat pada saat akan berakhir penyemprotan. Pengabutan bahan
bakar lebih bagus pada tipe throttle ini untuk menjaga detonasi pada mesin diesel,
serta pemakaian bahan bakar juga lebih hemat.

Source : Swisscontact, 2000


Gambar 25 Beberapa jenis nozzle

Injector berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection


pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston)
mendekati posisi TMA. Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan
bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang
bertekanan antara 60 sampai 200 kg/cm², tekanan ini mengakibatkan peningkatan
suhu pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600°C.

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

6
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

Tekanan udara dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu
kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga
setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan
yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk
menutup atau membuka saluran injectror ini sehingga kelebihan bahan bakar yang
tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar
sebagai kelebihan aliran (overflow). Untuk menyempurnakan fungsi injector ini
maka injektor akan kita temukan dalam beberapa jenis, tentu saja dengan karakteristik
yang berbeda antara lain terdiri atas Injector berlubang, injector ini terdapat dalam
Injektor berlubang satu (Single hole) dan injeKtor berlubang banyak (multi hole).
Injector model pin atau trotle, injeKtor ini terdapat dalam model trotle dan model
pintle.
Macam-macam injektor seperti disebutkan diatas dengan sifat pengabutan dan
karakteristik yang berbeda maka pemilihan untuk fungsi pemakaiannya juga berbeda
yang bergantung pada proses pembakarannya dan proses pembakaran ini ditentukan
oleh bentuk ruang bakarnya, untuk sifat-sifat injector ini antara lain adalah seperti
berikut;
1. Injector berlubang satu (Single hole) proses pengabutannya sangat baik akan tetapi
mememrlkukan tekanan injektion pump yang tinggi. Demikian halnya dengan
Injektor berlubang banyak (multi hole) pengabutannya sangat baik. Injector ini
sangat tepat digunakan pada direct injection (injeksi langsung).
2. Injektor dengan model pin, injektor model pin ini model trotle maupun model
pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

7
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type
Lanova.

Kontruksi dan Bagian-Bagian Utama Injektor

Komponen Injektor dan Kedudukannya

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

8
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

Injektor dengan Tipe Throttle, Pintle dan Hole

Komponen Injektor dan Kedudukannya

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

9
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

a. Proses Pengabutan Bahan Bakar pada Injector Proses pengabutan bahan bakar diesel
melalui injektor ini diperlukan agar terjadi proses pembakaran yang sempurna didalam
silinder, kendati pada motor diesel ini pembakaran diberikan melalui panas yang dihasilkan
oleh pemampatan udara luar namun nyala api tidak akan terjadi tanpa adanya penambahan
oksigen. Oleh karena itu, dalam proses pengabutan ini pada dasarnya adalah mencampur
bahan bakar dengan oksigen, untuk itu proses pengabutan untuk memperoleh gas bahan bakar
yang sempurna pada injector.

Tekanan injeksi menunjukksn besarnya jumlah yang diperlukan mengabutkan bahan


bakar. Sehingga terdapat hubungan antara besarnya tekanan pengabutan dengan kondisi
kabutan bahan bakar yang dihasilkan. Semakin tinggi tekanan pengabutan maka akan
semakin halus kondisi kabutan bahan bakar/ semakin kecil kecil butiran kabutan dan juga
semakin pendek jarak jangkauannya dari injektor.

Hal ini dikatakan bahwa semakin baik atomisasi namun semakin pendek penetrasinya.
Selanjutnya kondisi kabutan harus disesuaikan dengan besarnya tekanan kompresi mesin
diesel. Artinya setiap motor diesel memerlukan tekanan injeksi yang berbeda-beda untuk
mencapai kondisi terbaiknya yang dikenal dengan spesifikasi tekanan injeksi

Kalau tekanan injeksi dinaikkan, maka bahan bakar akan mudah untuk menguap
namun penetrasinya masih lemah, akibatnya bahan bakar akan mengumpul disekitar ujung
injektor, sehingga banyak bahan bakar yang kekurangan oksigen dan terbentuk CO yang
banyak. Sebaliknya bila tekanan diturunkan, penetrasi atau penyebarannya bahan bakar baik
namun lambat menguap. Akibatnya juga terbentuk HC yang banyak. HC dan CO merupakan
bagian bahan bakar yang tidak menghasilkan kalo, berarti mengurangi jumlah bahan bakar
yang akan menjadi kalor/ pemborosan.

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

10
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

Penyetalan tekanan injeksinya hanya dengan menambah/ mengurangi tebal shim


penyetel yang terdapat pada injektor.

Gas buang mesin diesel sebagian besar berupa partikulat dan berada pada dua fase
yang berbeda, namun saling menyatu, yaitu: fase padat, terdiri dari residu/kotoran, abu, bahan
aditif, bahan korosif, keausan metal; dan fase cair terdiri dari minyak pelumas tak terbakar.
Gas buang yang berbentuk cair akan meresap ke dalam fase padat, gas ini disebut partikel.
Partikel-partikel tersebut berukuran mulai dari 100 mikron hingga kurang dari 0,01 mikron.
Partikulat yang berukuran kurang dari 10 mikron memberikan dampak terhadap visibilitas
udara karena partikulat tersebut akan memudarkan cahaya.

Komposisi gas buang mesin diesel secara umum diambil rata-rata dengan kondisi
kerja mesin normal. Gas buang mesin diesel sangat banyak mengandung partikulat karena
banyak di-pengaruhi oleh faktor bahan bakar yang tidak bersih. Apabila di-kelompokkan
secara keseluruhan, gas buang mesin diesel terdiri dari partikulat yang merupakan residu
karbon, pelumas yang tidak terbakar, sulfat yang terkandung dalam bahan bakar dan lain-lain.

Faktor lain yang sangat dominan dalam memberikan sumbangan zat pencemar ke
udara adalah faktor campuran udara kompresi dengan bahan bakar yang disemprotkan.
Pencampuran yang tidak sebanding (terlalu banyak bahan bakar) menghasilkan gas buang
yang mengandung partikulat berlebihan. Pengujian gas buang mesin diesel (asap)
dimaksudkan untuk mengukur kepekatan asap yang dihasilkan oleh pembakaran dalam
mesin. Kepekatan asap adalah kemampuan asap untuk meredam cahaya, apabila cahaya tidak
bisa menembus asap maka kepekatan asap tersebut dinyatakan 100 persen (%), apabila
cahaya bisa melewati asap tanpa ada pengurangan intensitas cahaya maka kepekatan asap

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

11
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

tersebut dinyatakan sebagai 0% (nol persen). Kepekatan asap disebut juga opasitas, yang
dinyatakan dalam satuan berbeda-beda.

Sumber :
Toyota, 1980, toyota diesel engine, service training information, toyota motor
sales co. ltd, japan

Daimlerchrysler, 2000, common rail diesel injection (cdi), systim injeksi bahan
Bakar diesel, edisi 1, central training departement pt. Daimlerchrysler distribution
Indonesia, jakarta indonesia

Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar diesel, team lppm itb, direktorat pendidikan
menengah kejuruan tahun 2004

Pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel
(Suhartanta dan Zainal arifin)

V. Langkah Kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Hidupkan mesin diesel.
3. Biarkan mesin hidup beberapa saat (10 menit)
4. Atur putaran mesin pada 1200 rpm

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

12
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

5. Ukur kepekatan gas buang, lakukan tiga kali hasil pengukuran


6. Matikan mesin
7. Lepaskan injektor dari mesin diesel dan ukur tekanan injeksinya , kemudian
hasilnya masukkan dalam tabel observasi.
8. Ulangi observasi dua kali lagi dengan langkah yang sama dengan tekanan injeksi
yang berbeda (diatas dan dibawah tekanan injeksi spesifikasi)
9. Setelah selesai observasi, kembalikan tekanan injeksi pada ukuran spesifikasi dan
hidupkan untuk pengecekan
10. Bersihkan mesin diesel, peralatan-peralatan, dan tempat yang anda gunakan.
11. Tugas anda menganalisis data observasi yang anda dapatkan dan laporkan pada
buku laporan mingguan anda.

VI. Hasil Pemeriksaan


Mesin diesel 4 silinder

OBSERVASI TEKANAN KEPEKATAN GAS


WAKTU
KE INJEKSI BUANG (%)
(Detik)
(Atm)
29,2

1 150 30,5 32,9

30,5

14,7
2 160 31
11,5

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

13
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

16,5

13,8

3 140 29,5 10,2

12,6

Keterangan : Spesifikasi tekanan injeksi = ( 175,64 kg/cm) = ( 170 Atm)


Putaran =1500 rpm

VII. Kesimpulan
a. Perhatikan/periksa pengabutan dari nozzle, sampai bentuk pengabutan menyebar
sempurna. Sambil melihat tekanan pengabutannya. Bila belum mengabut
sempurna kencangkan/ kendorkan mur penyetel. kencangkan mur penyetel jika
ingin menaikkan tekanan injeksi, jika ingin menurunkan tekanan injeksi lakukan
sebaliknya.
b. Pada saat tekanan injeksi mendekati standar yaitu 160 Atm, kepekatan gas buang
menurun karena bahan bakar sudah banyak yang terbakar didalam silinder, sebab
atomisasi dan penetrasi yang terjadi mendekati pada tekanan standar sehingga
terjadi pembakaran yang efisien. Tetapi ditabel kepekatan terendah pada 140 Atm.
Sedang pada tekanan injeksi 150 Atm opasitasnya tinggi hal ini karena tekanan
injeksi dibawah standar dan mengakibatkan bahan bakar tidak teratomisasi dengan
baik sehingga tidak terbakar (butiran yang terjadi tidak lembut/ besar-besar).

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

14
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

c. Ketika tekanan injeksi menurun maka atomisasi semakin buruk tetapi


penetrasinya lebih baik, sehingga pencampuran bahan bakar dengan udara tidak
efektif ( karena butiran bahan bakar yang keluar besar ). Sehingga banyak bahan
bakar yang keluar masih dalam bentuk HC. Kalau gas yang terbakar dan belum
sempurna maka akan memunculkan gas CO yaitu saat kekurangan oksigen.
d. Bisa juga pada pengujian ini terjadi kesalahan bisa akibat faktor alat, manusia, dan
dari mesinnya, sehingga menyebabkan data yang ditulis tidak valid. Kondisi
mesin bisa juga sudah tidak sesuai spesifikasi, sehingga standar tekanan injeksi
bisa meningkat. Saat pengambilan data bisa juga terjadi kesalahan pembacaan
pengukuran.

VIII. Lampiran

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

15
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

UJI PENGARUH TEKANAN INJEKSI


2 x 50
Semester IV TERHADAP KEPEKATAN GAS
menit
BUANG MESIN DIESEL 4 SILINDER
No. JST/OTO/OTO 419/13 Revisi : 00 Tgl. :10 Mei 2013 16 Halaman

Disusun Oleh : Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi Diperiksa oleh :


Lundiawan dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca DR. Sukoco, M.Pd.
11504241029 sarjana UNY

16

Anda mungkin juga menyukai