Anda di halaman 1dari 15

ISSUE ETIK ABORSI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Etika
Keperawatan

Dosen Pengampu : Dr. Heni SER, S.KP, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Shifa Alya N 9. Putri Arum


(17.0601.0036) Sari(17.0601.0044)
2. Rahmah isnain 10. Sahrizal
(17.0601.0037) Kurnia(17.0601.0045)
3. Firda Sari 11. Rahayu
(17.0601.0038) Gustiana17.0601.0047)
4. Firdaus Galang 12. Sulistiani
(17.0601.0039) (17.0601.0048)
5. Winda T F 13. Ayu Reptiana
(17.0601.0040) (17.0601.0049)
6. Siti Lailatul J 14. Amartia Putri
(17.0601.0041) L(17.0601.0050)
7. Siti Indah L 15. Mela
(17.0601.0042) Patmawati(17.0601.0051)
8. Arifatul Ulya
(17.0601.0043)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ISSUE
ETIK” dalam tugas mata kuliah Etika Keperawatan oleh Dosen Dr. Heni SER,
S.KP, M.Kes

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Magelang, Juli 2018

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

I.3 Tujuan ............................................................................................................ 2

I.4 Manfaat .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

II.1 Step 1 (Mencari Kata Asing) ........................................................................ 3

II.2 Step 2 ( Menjawab Istilah Asing ) ................................................................ 3

II.3 Step 3 ( mengajukan pertanyaan sesuai kasus ) ............................................ 3

II.4 Step 4 ( Menjawab Pertanyaan) .................................................................... 4

II.5 Step 5 ( Menentukan LO ) ............................................................................ 5

II.6 Step 7 ( menjawab pertanyaan LO ) ............................................................. 5

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10

III.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 10

III.2 SARAN ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Menjadi remaja berarti menjalani proses berat yang membutuhkan banyak


penyesuaian dan menimbulkan kecemasan. Lonjakan pertumbuhan badani dan
pematangan organ-organ reproduksi adalah salah satu masalah besar yang
mereka hadapi. Perasaan seksual yang menguat tak bisa tidak dialami oleh
setiap remaja meskipun kadarnya berbeda satu dengan yang lainnya. Begitu
juga kemampuan untuk mengendalikannya.
Ketika mereka harus berjuang mengenali sisi-sisi diri yang mengalami
perubahan fisik-psikis-sosial akibat pubertas, masyarakat justru berupaya
keras menyembunyikan segala hal tentang seks yang membuat tanda Tanya
besar di kepala mereka. Tak tersedianya informasi yang akurat dan benar
tentang kesehatan reproduksi memaksa remaja mencari akses dan melakukan
eksplorasi sendiri. Arus komunikasi dan informasi mengalir deras
menawarkan pertualangan yang menantang. Majalah, buku dan film
pornografi yang memaparkan kenikmatan hubungan seks tanpa mengajarkan
tanggung jawab yang harus disandang dan resiko yang harus dihadapi,
menjadi acuan utama mereka. Hasilnya, remaja yang beberapa generasi lalu
masih malu-malu kini sudah mulai melakukan hubungan seks di usia dini, 13-
15 tahun.
Saat ini aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari
tingginya tingkat atau angka aborsi dari tahun ke tahun. Membicarakan aborsi,
sebenarnya membicarakan perempuan. Karena itu persoalan aborsi adalah
juga persoalan perempuan, perlu dielaborasi dan dicerahkan kepada pihak-
pihak yang mengambil satu sisi perdebatan, yakni cara pandang tradisional
yang justru mengesampingkan kepentingan perempuan sendiri.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi aborsi menurut para ahli?

2. Apakah jenis jenis aborsi?

1
3. Apa faktor faktor penyebab aborsi?

4. Bagaimana pandangan agama, etik dan hukum terkait masalah aborsi?

5. Apa UU terbaru terkait aborsi?

I.3 Tujuan

Makalah ini di buat dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga kesehatan atau
tenaga medis dapat memahami masalah tentang issue etik terhadap aborsi.

I.4 Manfaat

Makalah ini di buat oleh kami agar kami memahami dan mengaplikasikan
langsung dalam asuhan keperawatan kepada klien tentang issue etik terhadap
aborsi.

2
BAB II PEMBAHASAN

II.1 Step 1 (Mencari Kata Asing)

1. Abortus? (Winda T.F)

2. Aborsi? (Siti Indah L)

II.2 Step 2 ( Menjawab Istilah Asing )

1. Aborsi adalah tindakan untuk mengakhiri kehamilan. (Mela Patmawati)

2. Abortus adalah nama lain dari aborsi. (Amartia Putri Lamsari)

II.3 Step 3 ( mengajukan pertanyaan sesuai kasus )

1. Apakah pandangan agama terhadap tindakan aborsi? (Sahrizal Kurnia A)

2. Dampak aborsi terhadap kesehatan ? ( Rahmah Isnain)

3. Cara mengatasi masalah aborsi sesuai dengan etika keperawatan? (Sulistiani)

4. Sanksi untuk tenaga kesehatan yang membantu tindakan aborsi?(Ayu Reptiana)

5. Apakah tindakan aborsi memiliki efek psikologis? (firda Sari)

6. Dampak orang tua dan janin apabila aborsi gagal ? (Shifa Alya)

7.Bagaimana pandangan hukum terhadap masalah aborsi? (Arifatul Ulya)

8. Apa sajakah jenis jenis aborsi? (Mela Patmawati)

9. Apakah aborsi dapat menyebabkan infeksi? (Rahayu Gustiana)

10. Bagaimana peran perawat terhadap kasus aborsi? (Siti Indah L)

11. Faktor untuk melakukan aborsi? (Winda T.F)

12. Apakah aborsi dapat mengancam keselamatan hidup? (Sulistiani)

13. Apakah aborsi memiliki dampak positif? (Firdaus Galang )

3
II.4 Step 4 ( Menjawab Pertanyaan)

1. Tergantung tujuan, jika untuk menyelamatkan ibu dibolehkan tetapi jika untuk
membunuh janin dilarang. (Firda Sari)

2. Nyeri pada perut, mual muntah, kerusakan rahim (Amartia Putri)

a. Timbul luka infeksi dinding rahim,perdarahan (Ayu Reptiana)


b. Radang urat darah dan terjadi kemandulan (Winda T F)
c. Shock, kematian karena perdarahan hebat (Sulistiani)
d. Sepsis dan endometritis (Mela P)

3. Memberikan edukasi dan memeberitahu dampak negatif apabila melakukan aborsi


(Arifatul Ulya)

4. Penjara paling lama 20 tahun (Amartia P)

a. Dicabut ijin kerjanya (Rahmah I)


5. Kecemasan, ketidakinginan hamil, malu, ingin bunuh diri, dan gangguan aktivitas
(Syahrizal K)
6. Kematian pada ibu dan kecacatan pada bayi (Firda Sari)
7. Undang-undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 (Winda T F)
a. Procvactus terapeutic adalah aborsi yang bertujuan untuk menyelamatkan
ibu
b. Provactus chmanalis adalah aborsi yang bertujuan untuk membunuh janin
(Siti Indah L)
8. Bisa terjadi, tergantung yang melakukan tindakan dan alat-alat yang digunakan
(Firdaus Galang)
9. Resiko kerusakan servik pada remaja (Syahrizal A)
10. Memberikan penjelasan bahwa aborsi itu haram, bayi itu berharga , aborsi adalah
tindakan yang tidak benar (Amartia P)
11. Sebagai perawat kita memberikan penjelasan tentang dampak negatif aborsi dan
memberikan edukasi (Rahayu Gustiana)
12. Faktornya :
a. Adanya hamil anggur atau diluar rahim (Shifa A)
b. Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat (Rahmah I)

4
c. Penyakit kronis pada ibu, aktivitas seksual, kehamilan yang tidak diinginkan
(Firda Sari)
d. Mengancam keselamatan janin (Mela P)
e. Kelainan kromosom dan kelainan genetik (Siti Lailatul)
13. Apabila aborsi gagal ibu dan janin tidak selamat (Rahayu Gustiana)
a. Apabila ada kematian didalam janin (Siti Indah)
b. Mencegah kelahiran bayi cacat (Winda T F)

II.5 Step 5 ( Menentukan LO )

1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi aborsi menurut para ahli?


2. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis jenis aborsi?
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor faktor penyebab aborsi?
4. Mahasiswa dapat menjelaskan pandangan agama, etik dan hukum terkait masalah
aborsi?
5. Mahasiswa dapat menyebutkan UU terbaru terkait aborsi?

II.6 Step 7 ( menjawab pertanyaan LO )

1. a. Aborsi menurut Eastman adalah keadaan terputusnyasuatu kehamilan dimana


fetus sanggup hidup sendiri diluar uterus.
b. Abosri menurut Holmer adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16,
dimana proses plasentasi belum selesai.
c. Menurut WHO adalah penghentian kehamilan sebelum janin berusia 20 minggu
karena secara medis janin tidak bisa bertahan di luar kandungan.
2. Menurut Hawari (2006) jenis jenis aborsi :
a. Spontan atau alamiah yaitu terjadi secara alami tanpa tindakan apapun.
b. Buatan atau sengaja yaitu aborsi yang dilakukan secara sengaja.
c. Terapeutic atau medis yaitu aborsi yang dilakukan atas indikasi medis karena
terdapat permasalahan atau komplikasi.
3. Menurut Hawari (2006) faktor faktor aborsi :
a. kehamilan sebagai akibat hubungan kelamin di luar pernikahan
b. alasan alasan sosio ekonomi
c. alasan anak sudah cukup banyak

5
d. alasan belum mampu punya anak
e. kehamilan akibat pemerkosaan
4. a. Pandangan islam terhadap aborsi , dibolehkan apabila itu dilakukan bertujuan
untuk menyelamatkan nyawa ibu. Seperti dalam surat Al Israa’ ayat 33
b. Pandangan etik terhadap aborsi , jika dilihat dari etika keperawatan maka
perawat yang melakukan aborsi tersebut telah melanggar kode etik keperawatan
yang berlaku di Indonesia karena dalam kode etik jelas termuat bahwa seorang
perawat di larang melakukan aborsi kecuali untuk alasan medis.
c. Pandangan hukum terhadap tindakan aborsi , sesuai dengan hukum yang ada di
Indonesia tindakan aborsi yang dilakukan oleh siapapun bukan karena alasan
medis merupakan tindak pidana. Sehingga dalam skenario ini perawat yang
melakukan aborsi tersebut telah melakukan tindakan yang melanggar undang
undang serta peraturan yang ada.
5. Undang-Undang terbaru terkait tindakan aborsi adalah UU No.36 Tahun 2009

6
SKENARIO TUTORIAL

Seorang perempuan, Nn.M 14 tahun siswa SLTP, mendatangi sebuah klinik bersalin S, di
dampingi pacarnya, Sdr.N mengajukan aborsi dari kehamilannya yang kini berusia 9 minggu.
Sang dokter memberikan saran agar pasangan tersebut mempertimbangkan kembali
pengajuan abortus dengan memberikan penjelasan akibat dari tindakan tersebut. Namun
pasangan tersebut bulat tekad untuk tetap menggugurkan untuk menutupi aibnya dan bersedia
membayar berapapun biayanya.

ASUHAN KEPERAWATAN

NO TGL DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL


1. 11 Harga diri Setelah dilakukan -berikan kesempatan -mampu
juli rendah kronis pendidikan untuk konseling mengungkapkan apa
2018 b.d. kesehatan tekait -peningkatan citra yang dirasakan
ketidakseimb aborsi selama 1 tubuh -dapat
angan budaya jam diharapkan -bantu peningkatan meningkatakan citra
masalah harga diri harga diri diri
rendah kronis b.d.
ketidakseimbanga
n budaya dapat
teratasi dengan
kriteria hasil :
I. Harga diri
-tingkat
kepercayaa
n diri
meningkat
II. Otonomi
pribadi
-dapat
mempertim
bngkan
pilihan lain
saat

7
membuat
keputusan
III. Pengaturan
psikososial
(perubahan
kehidupan)

IMPLEMENTASI

TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON PARAF


11 Harga diri rendah -meningkatkan kesempatan -pasien mampu
juli kronik b.d. untuk konseling menungkapkn perasaan
2018 ketidaksesuaian -meningkatkan citra tubuh saat ini
budaya -membantu meningkatkan -pasien mampu
harga diri meningkatkan
keyakinan dan
pengetahuan
-pasien dapat
beradaptasi terhadap
lingkungan dan percaya
diri

EVALUASI

NO TGL DIAGNOSA EVALUASI LK;P;P


1. 11 juli 1 S = pasien mengatakan akn
2018 mempertimbangkan kembali
tentang keputusan untuk aborsi
O = pasien tampak lebih menerima
keadaan

8
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi tentang
bimbingan konseling

9
BAB III PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Aborsi berfungsi menghilangkan nyawa seseorang baik itu disengaja maupun tidak
disengaja, baik itu terpaksa maupun tidak terpaksa, dan baik dilakukan secara halus
mauapun secara kasar.
Dalam hukum Indonesia, dan sudut pandang agama. Tidak membenarkan adanya
aborsi apapun alasannya. Karena hidup dan mati seseorang ada di tangan Tuhan
YME. Dan apabila hal tersebut terjadi akan mendapatkan hukuman yang berlaku
baik itu si pelaku ataupun yang membantunya. Kecuali dalam kondisi
mempertahankan nyawa salah satu dari ibu atau anaknya.

III.2 SARAN

Setelah mengetahui bahwa Aborsi itu merupakan salah satu tindakan ilegal maka
diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan tidak akan pernah melakukannya kecuali
dengan indikasi yang jelas. Suatu prinsip etika yang sangat mendasar ialah kita
harus menghormati kehidupan manusia. Jangan pernah mencoba untuk
mengorbankan manusia kepada suatu tujuan yang lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Amir & Hanafiah, (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi ketiga:
Jakarta: EGC.

Carol T,Carol L, Priscilla LM. 1997. Fundamental Of Nursing Care, Third


Edition, by Lippicot Philadelpia, New York.

Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika

Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices.


Philadelphia. Addison Wesley.

11

Anda mungkin juga menyukai