Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
IDENTITAS PEMRAKARSA
1.1. Pendahuluan
Kebutuhan akan perumahan merupakan primer setelah sandang
dan pangan. Namun kebutuhan tersebut sulit untuk dapat dipenuhi
terutama oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah, hal ini disebabkan
karena presentase jumlah rumah yang dibangun selalu lebih rendah dari
presentase kenaikan jumlah permintaan, situasi ini disebabkan karena
harga lahan dan rumah yang sangat tinggi, yang sulit dijangkau oleh
golongan ekonomi lemah. PT. PANDAWA BANGUN TAMA
merencanakan pembangunan rumah sebanyak ± 550 unit diatas tanah ± 6
Ha , yang terletak di Kp. Pondokbitung RT.002/007 Desa Kertaraharja
Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi dengan type 45/84 berjumlah
67 unit, type 32/60 berjumlah 479 unit, dan Rumah Toko berjumlah 10
unit, Proyek perumahan ini berikut dengan sarana dan prasarana atau
fasilitas penunjang, sarana ibadah, gedung serbaguna, selokan, taman dan
fasilitas umum dan sosial lainnya, sehingga lahan untuk kaveling yang
efektif hanya 60%, sedangkan sisanya untuk fasilitas umum dan fasilitas
sosial sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan yang ada, yang
tentunya disesuaikan dengan kondisi fasilitas sosial dilingkungan
perumahan yang telah ada.
Tabel 1.1.
Kelengkapan administrasi dan perizinan yang sudah dimiliki
No Jenis Nomor Tgl Pemberi Izin/
Surat/ Izin Surat/ Izin Diterbitkan Otoritas
BAB II
RENCANA USAHA ATAU KEGIATAN
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
B. Perizinan
Status perizinan persetujuan lokasi merupakan salah satu
komponen penting dalam rencana pembangunan kawasan
Perumahan. Perizinan tersebut adalah salah satu kewajiban
administrasi. Surat kelengkapan yang telah dimiliki terdapat
dalam table berikut dibawah ini :
jenis tanaman yaitu tanaman keras (pohon) dan taman liar yang
berupa perdu, semak dan rumput akan dibersihkan.
Pekerjaan selanjutnya adalah melakukan penimbunan dan
penggalian sesuai dengan kontur tanah yang ada, daya dukung tanah
dan tetap memperhatikan kemiringan sehingga landscapenya terlihat
teratur. Pekerjaan cut & fill akan mempertimbangkan neraca
material sehingga balance dan tidak akan ada tanah urugan yang
didatangkan dari luar proyek dan tidak ada bahan galian yang
dibuang ke luar proyek. Setelah tanah diratakan sesuai dengan yang
diharapkan maka tahap selanjutnya adalah membuat patok dari
beton kemudian masing-masing dibuatkan patok dari kayu sehingga
memudahkan pemborong untuk membuat kontruksi dan bangunan
rumah.
Untuk mencegah limpasan air dan lumpur pada tahap kontruksi atau
peningkatan run of dibuatkan parit parit atau kolam penampungan
ketiap tahap kontruksi.
Gambar 2.7
Peningkatan run off Parit atau kolam penampungan
Sumber Dampak adalah kegiatan pembersihan dan pematangan
lahan akan menimbulkan peningkatan run off dan erosivitas.
Jenis Dampak adalah adanya air lapisan yang membawa butiran
lumpur yang apabila terjadi hujan akan mengakibatkan genangan,
Q = 0,00278 C. A. I
Dimana :
Q adalah volume run off (m3/s)
C adalah koefesien limpsan permukaan
A adalah luas lahan (Ha)
I adalah intensitas hujan (mm/jam)
Koefesien limpasan dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.4
Koefesien Limpasan
No Tipe Area Koefesien Run Off
1 Pegungan yang curam 0,75 – 0,90
2 Perkerasan aspal, beton 0,80 – 090
3 Lahan padat sulit diresapi 0,40 – 0,55
4 Lahan agak mudah diresapi 0,05 – 0,35
5 Taman / lapangan terbuka 0,05 -0,25
6 Kebun 0,05 – 0,20
7 Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah / 0,25 – 0,40
Ha)
8 Perumahan kerapatan sedang (21-60 rumah / 0,40 – 0,70
Ha)
9 Perumahan rapat (60-160 rumah / Ha) 0,70 – 0,80
10 Daerah rekreasi 0,20 – 0,30
Jika diketahui :
-Luas lahan rencana yang tertutup bangunan adalah 36000 m2 atau
3.6 ha
-Intensitas hujan berdasrkan hasil analisa hidrologi, dengan durasi
hujan 120 menit dan periode ulang hujan 10 tahun, intensitas
hujannya adalah 30,48 mm/jam, maka perkiraan limpasan lahan
yang belum terbangun, dengan penggunaan lahan sebagai lahan
terbuka adalah :
Q tp = 0,00278 C . A . I
= 0,00278 X 0,25 X 3.6 X 30,48
= 0.0763 m3/s
Gambar 2.8
Septick Tank
Setiap satu unit rumah dibuatkan satu septic tank. Saluran air
kotor disalurkan terpisah dengan septic tank dan
menggunakan pipa PVC Wavi atau setara dialirkan menuju
drainase untuk kemudian dialirkan ke badan air penerima.
Pemasangan septic tank terbuat dari pemasangan bata merah
yang di plester kedap air serta bagian atasnya ditutup dengan
PLt beton bertulang yang dengan ketebalan 10 cm, tiang besi
beton bertulang dengan diameter 8 mm dengan jarak 20 cm.
Dilengkapi dengan lubang control, rembesan sesuai dengan
gambar, pipa septic tank menggunakan pipa PVC Wavin atau
setara. Kemiringan pipa, kemeringan menentukan lancar
Gambar 2.9
Sumur Resapan
Sumur resapan adalah sumur yang dibuat untuk membantu
penyerapan air kedalam tanah. Sumur ini sifatnya dangkal
berada diatas muka air tanah dan dibangun pada lokasi yang
struktur tanahnya stabil dan tidak terjal. Sedangkan air yang
diperbolehkan masuk kedalam sumur resapan adalah air
hujan yang berasal dari limpasan atap bangunan atau
permukaan tanah yang tertutup oleh bangunan atau air
lainnya yang sudah melalui proses pengolahan. Desain teknis
sumur resapan disajikan pada Gambar 2.10
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Fasilitas Persampahan
Limbah padat yang diperkirakan akan timbul antara lain
berupa sisa makanan, kertas, kayu, dedaunan, plastik, karet,
kaca, kaleng dan berbagai alat rumah tangga bekas. Volume
sampah yang dihasilkan diperkirakan mencapai 3 M3/hari.
Sampah akan dipisahkan menjadi dua bagian organic dan
anorganic oleh masing masing rumah yang kemudian sampah
yang tidak bisa di daur ulang dibuang ke TPSS yang
disediakan 1 Unit di tempatkan di depan perumahan agar
memudahkan pengangkut mengambilnya. Untuk selanjutnya
pihak pengembang akan bekerjasama dengan Dinas
Kebersihan kabupaten sukabumi untuk mengangkutnya ke
TPA. Sebagian sampah yang dapat di daur ulang akan diambil
oleh pemulung dari masing-masing kegiatan, TPSS yang akan
digunakan berupa container dengan kapasitas 6,1 M3/hari.
Selain didepan rumah, direncanakan ditempat-tempat umum
yang diperkirakan akan menimbulkan sampah, akan disimpan
Gambar 2.14
Rencana Model TPS
TAHAP 1 :
- Pengumpulan sampah dari dilakukan oleh masing
masing penghuni ke TPSS,
- Produksi sampah per rumah 30 liter/hari.
TAHAP 2 :
- Pengangkutan ke TPA dilakukan dengan truk
DINAS Kebersihan Kabupaten Sukabumi
- Pelaksanaannya dikoordinasikan dengan DINAS
Kebersihan Kabupaten Sukabumi
- Biaya operasional pengelolaan sampah akan
menjadi tanggung jawab warga perumahan.
Q = 0,00278 C. A. I
Dimana :
Q adalah volume run off (m3/s)
C adalah koefesien limpsan permukaan
A adalah luas lahan (Ha)
I adalah intensitas hujan (mm/jam)
Koefesien limpasan dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.7
Koefesien Limpasan
No Tipe Area Koefesien Run Off
1 Pegunungan yang curam 0,75 – 0,90
2 Perkerasan aspal, beton 0,80 – 090
3 Lahan padat sulit diresapi 0,40 – 0,55
4 Lahan agak mudah diresapi 0,05 – 0,35
5 Taman / lapangan terbuka 0,05 -0,25
6 Kebun 0,05 – 0,20
7 Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah / 0,25 – 0,40
Ha)
8 Perumahan kerapatan sedang (21-60 0,40 – 0,70
rumah / Ha)
9 Perumahan rapat (60-160 rumah / Ha) 0,70 – 0,80
10 Daerah rekreasi 0,20 – 0,30
11 Daerah industry 0,80 – 0,90
12 Daerah perniagaan 0,90 – 0,95
Sumber : Buku Drainase Per- Kabupatenan, H.A. Halim Asma, 1999
Jika diketahui :
-Luas lahan rencana yang tertutup bangunan adalah 36000 m2 atau
3.6 ha
-Intensitas hujan berdasrkan hasil analisa hidrologi, dengan durasi
hujan 120 menit dan periode ulang hujan 10 tahun, intensitas
hujannya adalah 30,48 mm/jam, maka perkiraan limpasan lahan
yang belum terbangun, dengan penggunaan lahan sebagai lahan
terbuka adalah :
Q tp = 0,00278 C . A . I
2224 m3
BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITUMBULKAN DAN UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Pembebasan Lahan
Potensi konflik sosial
Sumber dampak adalah lahan sudah dikuasai, potensi konflik pada saat
pematokan batas-batas lahan.
Jenis Dampak adalah adanya perbedaan pengukuran patok lahan antara
pemilik lahan dengan masyarakat yang mempunyai lahan yang berbatasan
langsung dengan batas lokasi rencana pembangunan perumahan.
Besaran dampak konflik sosial
Jumlah lahan masyarakat yang berbatasan langsung dengan rencana
pembangunan Perumahan yang akan menimbulkan konflik.
3. Pengurusan Perizinan
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sumber Dampak adalah pengurusan perizinan rencana pembangunan
Perumahan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi meliputi izin-izin yang
dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan.
Jenis Dampak adalah adanya retribusi ke Pemerintah Kabupaten Sukabumi
yang dibayarkan oleh pihak pengelola Perumahan akan meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah.
Besaran dampak peningkatan Pendapatan Asli Daaerah
Pembayaran retribusi perizinan rencana Perumahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku akan berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan asli daerah Kabupaten Sukabumi, jenis ijin-ijin yang diterbitkan
oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi adalah jaminan legalitas hukum
terhadap rencana proyek yang akan dilakukan.
orang. Kecuali untuk tenaga pengawas akan digunakan tenaga kerja dari pihak
pengelola.
Tabel 3.2
Koefesien Limpasan
No Tipe Area Koefesien Run Off
1 Pegungan yang curam 0,75 – 0,90
2 Perkerasan aspal, beton 0,80 – 090
3 Lahan padat sulit diresapi 0,40 – 0,55
4 Lahan agak mudah diresapi 0,05 – 0,35
5 Taman / lapangan terbuka 0,05 -0,25
6 Kebun 0,05 – 0,20
Jika diketahui :
-Luas lahan rencana yang tertutup bangunan adalah 36.000 m2 atau
3.6 ha
-Intensitas hujan berdasrkan hasil analisa hidrologi, dengan durasi
hujan 120 menit dan periode ulang hujan 10 tahun, intensitas
hujannya adalah 30,48 mm/jam, maka perkiraan limpasan lahan
yang belum terbangun, dengan penggunaan lahan sebagai lahan
terbuka adalah :
Q tp = 0,00278 C . A . I
= 0,00278 X 0,25 X 3.6 X 30,48
= 0.0763 m3/s
Untuk mencegah limpasan air dan lumpur pada tahap kontruksi atau
peningkatan run of dibuatkan parit parit atau kolam penampungan setiap
tahap kontruksi
Tabel 3.3
Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Peruntukan Kawasan Tingkat Kebisingan
Atau Lingkungan Kesehatan db (A)
a. Kawasan
1. Perumahan dan Pemukiman 55
2. Peerdagangan dan jasa 70
3. Perkantoran Peruntukan dan 65
Perdagangan
4. Ruang Terbuka Hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintah dan Fasilitas Umum 60
7. Rekreasi 70
8. Khusus
-Bandar Udara
-Stasiun Kerta Api 60
-Pelabuhan Laut 70
-Cagar Alam
b. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit dan Sejenisnya 55
2. Sekolah dan Sejenisnya 55
3. Tempat Ibadah dan Sejenisnya
Sunber : Kepmen LH No. 48 Tahun 1996
Kerusakan jalan
Tabel 3.4
Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Peruntukan Kawasan Atau Lingkungan Tingkat Kebisingan
Kesehatan dp (A)
c. Peruntukan Kawasan
1. Perumahan dan Pemukiman 55
2. Perdagangan dan jasa 70
3. Perkantoran dan Perdagangan 65
4. Ruang Terbuka Hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintah dan Fasilitas Umum 60
7. Rekreasi 70
8. Khusus
-Bandar Udara
-Stasiun Kerta Api 60
-Pelabuhan Laut 70
-Cagar Alam
b. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit dan Sejenisnya 55
2. Sekolah dan Sejenisnya 55
3. Tempat Ibadah dan sejenisnya
Sumber : Kephen LH No. 48 Tahun 1996
Tabel 3.5
Q = 0,00278 C. A. I
Dimana :
Q adalah volume run off (m3/s)
C adalah koefesien limpsan permukaan
A adalah luas lahan (Ha)
I adalah intensitas hujan (mm/jam)
Koefesien limpasan dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.6
Koefesien Limpasan
No Tipe Area Koefesien Run Off
1 Pegungan yang curam 0,75 – 0,90
2 Perkerasan aspal, beton 0,80 – 090
3 Lahan padat sulit diresapi 0,40 – 0,55
4 Lahan agak mudah diresapi 0,05 – 0,35
5 Taman / lapangan terbuka 0,05 -0,25
6 Kebun 0,05 – 0,20
7 Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah / 0,25 – 0,40
Ha)
8 Perumahan kerapatan sedang (21-60 0,40 – 0,70
rumah / Ha)
Jika diketahui :
-Luas lahan rencana yang tertutup bangunan adalah 36.000 m2 atau
3.6 ha
-Intensitas hujan berdasrkan hasil analisa hidrologi, dengan durasi
hujan 120 menit dan periode ulang hujan 10 tahun, intensitas
hujannya adalah 30,48 mm/jam, maka perkiraan limpasan lahan
yang belum terbangun, dengan penggunaan lahan sebagai lahan
terbuka adalah :
Q tp = 0,00278 C . A . I
= 0,00278 X 0,25 X 3.6 X 30,48
= 0.0763 m3/s
Untuk tahap konstruksi direncanakan sudah dimulai pada awal Juni 2017,
setelah setelah proses perizinan selesai.
MATRIK UKL-UPL
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Institusi
Dampak Dampa Dampak Hidup Pengelolaa Ket
k n .
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Pemantaua
n
A. Tahap Pra Kontruksi
Pembebasa Potensi Jumlah Pematokan lahan Kp. Sekali Pengamata Kp. Sekali Pelaksana :
n konpflik masyarakat dilakukan dengan Pondokbitung selama n, Pondokbitung selama PT.
Lahan sosial pemilik lahan melibatkan instansi RT.002/007 tahap pra Pemeriksaa RT.002/007 tahap pra PANDAWA
yang berbatasan berwenang (Desa, Desa kontruksi n langsung, Desa kontruksi BANGUN
langsung batas- Kecamatan, dan BPN) Kertaraharja dokumenta Kertaraharja TAMA(deve
batas lokasi juga para pemilk lahan. Kecamatan si dan Kecamatan loper)
perumahan Cikembar pengamata Cikembar Pengawas :
Kabupaten n Kabupaten Desa
Sukabumi . Sukabumi . Kertaraharja
Penerima
Laporan :
BPN
Kabupaten
Sukabumi.
Sosialisasi Persepsi Jumlah Melakukan komunikasi Kp. Sekali Pengamtan Kp. Sekali Pelaksana :
kepada masyara masyarakat yang timbal balik untuk Pondokbitung selama Lapangan, Pondokbitung selama PT.
masyaraka kat menanggapi mendapatkan persepsi RT.002/007 tahap pra dokumenta RT.002/007 tahap pra PANDAWA
t negatif terhadap positif, membuat Desa kontruksi sidan Desa kontruksi BANGUN
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Institusi
Dampak Dampa Dampak Hidup Pengelolaa Ket
k n .
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Pemantaua
n
Pengurusa Peningk Adanya retribusi Pembayaran retribusi Pemerintah Sekali Menyelesai Pemerintah Sekali Pelaksana :
n atan dan pajak yang perizinan dan pajak Kabupaten selama kan semua Kabupaten selama PT.
perizinan Pendap dibayarkan ke Sukabumi tahap pra perizinan Sukabumi tahap PANDAWA
atan kas Daerah kontruksi sesuai kontruksi BANGUN
Asli Kabupaten undang- TAMA
Daerah Sukabumi undang (developer)
(PAD) yang Pengawas :
berlaku di Desa
Kabupaten Kertaraharja
Sukabumi Penerima
Laporan :
BPMPT
Kabupaten
Sukabumi.
B. Tahap Kontruksi
Pembersih Penuru Jumlah debu Melakukan Kp. Selama Pengukura Disekitar lokasi Setiap Pelaksana :
an dan nan yang dihasilkan penyiraman/ Pondokbitung tahap n kualitas kegiatan Kp. Tiga PT.
pematang kualitas oleh aktivitas penyemprotan jalan RT.002/007 kontruksi udara Pondokbitung Bulan PANDAWA
anlahan udara pembersihan dan secara periodik untuk Desa berlangsun terutama RT.002/007 sekali BANGUN
pematangan mengurangi debu dan Kertaraharja g debu dan Desa selama TAMA
lahan mewajibkan Kecamatan membandi Kertaraharja tahap (developer)
penggunaan masker Cikembar ngkan Kecamatan kontrukas Pengawas :
kepada para pekerja Kabupaten dengan Cikembar i DLH
Sukabumi . batu mutu Kabupaten Kabupaten
dalam PP Sukabumi . Sukabumi
41/1999 Penerima
Laporan :
DLH Kab.
SMI.
Peningk Peningkatan Membuat trap lumpur Kp. Selama Pengamata Disekitar lokasi Setiap Pelaksana :
atan volume air untuk mengurangi Pondokbitung tahap n visual kegiatan Kp. Tiga PT.
run off limpasan pendangkalan selokan, RT.002/007 kontruksi terhadap Pondokbitung Bulan PANDAWA
membuat sistem Desa berlangsun timbulan RT.002/007 sekali BANGUN
penangkap air berupa Kertaraharja g run off Desa selama TAMA
sumur-sumur resapan Kecamatan Kertaraharja tahap (developer)
Cikembar Kecamatan kontrukas Pengawas :
Kabupaten Cikembar i DLH
Sukabumi . Kabupaten Kabupaten
Sukabumi . Sukabumi
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
SMI.
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Institusi
Dampak Dampa Dampak Hidup Pengelolaa Ket
k n .
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Pemantaua
n
Terjadi Terjadi pada saat Dibuatkan trap trap Disekitar lokasi Selama Pengamat Disekitar lokasi Setiap Pelaksana :
nya pematangan lumpur, untuk lereng kegiatan Kp. tahap an visual kegiatan Kp. Tiga PT.
erosi lahan cut and fill yang cukup curam Pondokbitung kontruksi terhadap Pondokbitung Bulan PANDAWA
dibuatkan tanggul RT.002/007 berlangsun bahaya RT.002/007 sekali BANGUN
penahan tanah Desa g erosi Desa selama TAMA
Kertaraharja Kertaraharja tahap (developer)
Kecamatan Kecamatan kontrukas Pengawas :
Cikembar Cikembar i DLH
Kabupaten Kabupaten Kabupaten
Sukabumi . Sukabumi . Sukabumi
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
SMI.
Mobilisasi Peningk Insensitas Meminimalisir Disekitar lokasi Selama Pengamat Disekitar lokasi Setiap Pelaksana :
alat dan atan kebisingan penggunaan kegiatan Kp. tahap an visual, kegiatan Kp. Tiga PT.
material insensit yang kendaraan yang Pondokbitung kontruksi Pengukura Pondokbitung Bulan PANDAWA
bangunan as ditimbulkan menimbulkan bising. RT.002/007 berlangsun n RT.002/007 sekali BANGUN
kebising oleh kendaraan membatasi kecepatan Desa g insensitas Desa selama TAMA
an pengangkut kendaraan pengangkut Kertaraharja kebisingan Kertaraharja tahap (developer)
Peningkatan alat dan material Kecamatan Kecamatan kontrukas Pengawas :
kadar debu bahan bangunan saat Cikembar Cikembar i DLH
diudara. melewati pemukiman/ Kabupaten Kabupaten Kabupaten
peningkatan jalan desa. Sukabumi . Sukabumi . Sukabumi
emisi buang menutup bak Penerima
CO, Nox, SO2 kendaraan dengan Laporan :
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Institusi
Dampak Dampa Dampak Hidup Pengelolaa Ket
k n .
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Pemantaua
n
Kerusak Titik-titik jalan Menggunakan Jalan masuk Kp. Selama Pengamat Jalan masuk Setiap Pelaksana :
an jalan rusak akibat kendaraan sesuai Pondokbitung tahap an visual Kp. Tiga PT.
mobilisasi dengan kemampuan RT.002/007 kontruksi Pondokbitung Bulan PANDAWA
kendaraan dan kapasitas badan Desa berlangsun RT.002/007 sekali BANGUN
jalan Kertaraharja g Desa selama TAMA
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
SMI.
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Institusi
Dampak Dampa Dampak Hidup Pengelolaa Ket
k n .
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Pemantaua
n
Pembangu Peningk Intensitas Penggunaan genset type Di lokasi Selama Pengukura Di lokasi Setiap Pelaksana :
nan sarana atan kebisingan yang silent dan disimpan kegiatan Kp. tahap n kegiatan Kp. Tiga PT.
dan intensit ditimbulkan oleh ditempat tertutup , Pondokbitung kontruksi intensitas Pondokbitung Bulan PANDAWA
prasarana as peralatan pekerjaan yang RT.002/007 berlangsun kebisingan RT.002/007 sekali BANGUN
perumaha kebising pembangunan menimbulan bising Desa g Desa selama TAMA
n an seperti gerinda, dilakukan di siang hari, Kertaraharja Kertaraharja tahap (developer)
genset, dan pembuatan pagar Kecamatan Kecamatan kontrukas Pengawas :
pengelasan, dll. pembatas minimal 2 Cikembar Cikembar i DLH
meter Kabupaten Kabupaten Kabupaten
Sukabumi . Sukabumi . Sukabumi
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
SMI.
Penuru Jumlah debu Melakukan penyirman Disekitar lokasi Selama Pengukura Disekitar lokasi Setiap Pelaksana :
nan yang di hasilkan secara periodik, kegiatan Kp. tahap n kualitas kegiatan Kp. Tiga PT.
kualitas dari aktivitas pemakaian masker bagi Pondokbitung kontruksi udara Pondokbitung Bulan PANDAWA
udara pembangunan para pekerja, RT.002/007 berlangsun terutama RT.002/007 sekali BANGUN
sarana dan pembuatan pagar Desa g debu dan Desa selama TAMA
prasarana pembatas dengan Kertaraharja memband Kertaraharja tahap (developer)
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Institusi
Dampak Dampa Dampak Hidup Pengelolaa Ket
k n .
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Pemantaua
n
C. Tahap Operasi
Rekrutme Kesemp Tenaga kerja Rencana tenaga kerja Kp. Selama Wawanca Kp. Sekali Pelaksana :
n tenaga atan baru yang yang dibutuhkan pada Pondokbitung tahap ra Pondokbitung selama PT.
kerja kerja dibutuhkan tahap operasional RT.002/007 operasiona pendataa RT.002/007 tahap PANDAWA
dan sekitar 6 orang, Desa l n jumlah Desa operasi BANGUN
berusah perekrutannya Kertaraharja berlangsun pengangg Kertaraharja TAMA
a mengutamakan warga Kecamatan g ur, dan Kecamatan (developer)
sekitar sesuai dengan Cikembar pengamat Cikembar Pengawas :
keahlian yang Kabupaten an Kabupaten Desa
diperlukan. Sukabumi . Sukabumi . Kertaraharja
Kecamatan
Cikembar
Penerima
Laporan :
DLH Kab.
SMI.
Timbulan Penuru Peningkatankada Limbah cair yang Disekitar lokasi Selama Pengukura Disekitar lokasi Sekurang- Pelaksana :
limbah nan r BOD, COD, bersumber dari kegiatan Kp. tahap n kualitas kegiatan Kp. kurangny PT.
cair kualitas TSS, danBakteri pembuangan (tinja) Pondokbitung operasiona air Pondokbitung a 6 bulan PANDAWA
domestik air E. Coli ditampung dalam RT.002/007 l permukaa RT.002/007 sekali BANGUN
permuk septic tank, sedangkan Desa berlangsun n Desa selama TAMA
aan limbah domestik sisa Kertaraharja g kemudian Kertaraharja tahap (developer)
pencucian, dan lain- Kecamatan memband Kecamatan operasion Pengawas :
lain dialirkan ke sungai Cikembar ingkan Cikembar al DLH
Kabupaten Dengan Kabupaten Kabupaten
Sukabumi . batu mutu Sukabumi . Sukabumi
dalam PP Penerima
82/2001 Laporan :
DLH Kab.
SMI.
Pemasaran kesulita Tidak memilik Bekerjasama dengan Kabupaten Selama Pengamat Kabupaten Sekurang- Pelaksana :
dan nuntuk dana yang cukup BPJS untuk Sukabumi tahap an visual Sukabumi kurangny PT.
kepemilika membel untuk uang muka penyediaan uang operasiona a 6 bulan PANDAWA
n rumah i rumah muka. l sekali BANGUN
Bekerjasama dengan berlangsun selama TAMA
g tahap (developer)
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Institusi
Dampak Dampa Dampak Hidup Pengelolaa Ket
k n .
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Pemantaua
n
Peningkat Timbula Sampah yang Membuat tong Disekitar lokasi Selama Pengam Disekitar lokasi Sekurang- Pelaksana :
an volume n dihasilkan pembuangan sampah kegiatan Kp. tahap atanvisu kegiatan Kp. kurangny PT.
sampah limbah mencapai terpilah (organic dan Pondokbitung operasional al Pondokbitung a 6 bulan PANDAWA
padat ±197,2 kg/hari anorganik), setiap hari RT.002/007 berlangsung terhada RT.002/007 sekali BANGUN
/sampa diangkut oleh masing- Desa p Desa selama TAMA
h masing rumah ketempat Kertaraharja timbuna Kertaraharja tahap (developer)
penampungan sampah Kecamatan n Kecamatan operasion Pengawas :
sementara (TPSS), Cikembar sampah Cikembar al DLH
selanjutnya untuk Kabupaten Kabupaten Kabupaten
pembuangan ke tempat Sukabumi . Sukabumi . Sukabumi
pembuangan akhir Penerima
(TPA) dikerjasamakan Laporan :
dengan pihak DLH Kab.
Distarkimsih Kabupaten SMI.
Sukabumi
Lahan Peningk Peningkatan run Membuat sumur Disekitar lokasi Selama Pengam Di sekitar Sekurang- Pelaksana :
tertutup atan off dengan resapan sejumlah 30 kegiatan Kp. tahap atan sumur resapan kurangny PT.
bangunan run off adanya unit yang tersebar di Pondokbitung operasional langsung dan saluran a 6 bulan PANDAWA
Sumber Jenis Besaran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Institusi
Dampak Dampa Dampak Hidup Pengelolaa Ket
k n .
Pemantaua
n
Kualitas Dampak akan Melakukan Di lokasi Selama Pengam Di lokasi Sekurang- Pelaksana :
Udara berlangsung terus penghijauan dan kegiatan Kp. tahap atan kegiatan Kp. kurangny PT.
dan menerus pemeliharaan oleh Pondokbitung operasional visual Pondokbitung a 6 bulan PANDAWA
kebising warga perumahan di RT.002/007 berlangsung RT.002/007 sekali BANGUN
an areal Ruang Terbuka Desa Desa selama TAMA
Hijau (RTH) dengan Kertaraharja Kertaraharja tahap (developer)
tanaman yang bisa Kecamatan Kecamatan operasion Pengawas :
menyerap debu dan Cikembar Cikembar al DLH
kebisingan seperti Kabupaten Kabupaten Kabupaten
tanaman perdu yang Sukabumi . Sukabumi . Sukabumi
berdaun lebat Penerima
melakukan Laporan :
penghijauan di DLH Kab.
halaman rumah SMI.
tinggal dan disekeliling
perumahan.
melakukan K3 secara
kontinyu dan terus
menerus di lingkungan
perumahan
Air Dampak akan dengan membuat Di lokasi Selama Pengam Di lokasi Sekurang- Pelaksana :
larian ( berlangsung terus sumur resapan kegiatan Kp. tahap atan kegiatan Kp. kurangny PT.
run off) menerus menjaga penyumbatan Pondokbitung operasional visual Pondokbitung a 6 bulan PANDAWA
dan pendangkalan RT.002/007 berlangsung RT.002/007 sekali BANGUN
saluran drainase Desa Desa selama TAMA
membuat kolam Kertaraharja Kertaraharja tahap (developer)
penangkap air Kecamatan Kecamatan operasion Pengawas :
mengadakan kerja Cikembar Cikembar al DLH
bakti secara rutin bagi Kabupaten Kabupaten Kabupaten
warga perumahan Sukabumi . Sukabumi . Sukabumi
untuk membersihkan Penerima
sarana -sarana fasos Laporan :
dan fasum DLH Kab.
menjaga K3 SMI.
dilingkungan
perumahan
pada jalan masuk
menggunakan grill
pada saluran drainase
BAB IV
JUMLAH DAN JENIS IZIN-IZIN PPLH
YANG DIBUTUHKAN
Berdasarkan Upaya Pengelolaan Lingkungan yang dilakukan maka jenis izin PPLH
yang dibutuhkan oleh Perumahan adalah sebagai berikut :
1. Rekomendasi UKL-UPL
2. Izin Lingkungan
3. Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC)
4. Pengujian berkala kualitas air dan udara
DAFTAR PUSTAKA