Tugas 1 M Gilang Bangkit A 304085591
Tugas 1 M Gilang Bangkit A 304085591
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS GUNADARMA
2010
Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah
dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan
sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti
untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Akuntansi berasal dari kata
asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah
menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh
kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai
bahasa bisnis.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan
yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya.
Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan
tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain
memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu
tertentu saja.
(http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar_akuntansi_definisi_arti_fungsi_d
an_kegunaan_belajar_ilmu_akutansi_accounting)
Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk
suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan
laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Transaksi Usaha
Laporan Keuangan
Jurnal Penutup
(http://digilib.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-manahan5.pdf)
Selian siklus diatas terdapat beberapa siklus akuntansi lainnya seperti dibawah ini :
Siklus Akuntansi :
1. Mengumpulkan Bukti Transaksi
2. Mencatat/memposting dalam Buku Harian Jurnal sesuai tanggal
3a. Memasukkan ke Buku Besar setelah pencatatan harian
4. Memasukkan ke dalam Neraca Saldo
5. Mengumpulkan Data dan Bukti Penyesuaian
6. Memasukkan ke dalam Neraca Lajur
7. Memasukkan ke dalam Laporan Keuangan dari Neraca Lajur
8. Membuat Jurnal Penyesuaian
3b. Memasukkan ke dalam Buku Besar Setelah Penyesuaian
9. Membuat Jurnal Penutup dari Neraca Lajur
3c. Menggabungkan Buku Besar Setelah Penyesuaian dengan Jurnal Penutup ke
dalam Buku Besar Setelah Penutupan
10. Membuat Neraca Saldo dan Neraca Rugi/Laba
11. Membuat Neraca Saldi Setelah Penutupan
12. Membuat Ayat Jurnal Pembalik sebagai Data Periode Akuntansi Baru
13. Saldo Periode Lalu menjadi Saldo Periode Akuntansi Mendatang (Baru).
(http://www.attayaya.net/2010/06/siklus-akuntansi.html)
Peranan Akuntansi dalam Penyediaan Informasi
Peran Informasi Akuntansi.
Akuntansi adalah "pengukuran dan sistem informasi yang mengidentifikasi,
catatan, dan berkomunikasi, handal, dan sebanding informasi yang relevan tentang
organisasi bisnis kegiatan, "sebagaimana didefinisikan dalam" Prinsip Akuntansi
Fundamental "oleh Wild, Larson, dan Chiappetta. Prinsip akuntansi yang berlaku umum
(PSAK) adalah tempat yang membantu kita menafsirkan dan menerapkan informasi ini
secara efektif.
Apa itu Akuntansi Digunakan Untuk?
Akuntansi menginformasikan pengguna dua titik utama tentang perusahaan - apa
yang berhutang dan apa yang dimilikinya. Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai
berikut: Aktiva kewajiban yang sama plus ekuitas. Aktiva adalah sumber daya yang akan
memberikan manfaat di masa depan untuk perusahaan. Kewajiban adalah apa perusahaan
berutang kepada kreditur atau non-pemilik barang layanan masa depan atau pembayaran.
Ekuitas dijelaskan sebagai pemilik modal. Dengan menggunakan proses akuntansi dan
prinsip-prinsip GAAP untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan dan saldo barang-
barang ini, kita dapat menentukan laba bersih usaha dan menyusun laporan keuangan
untuk pengguna internal dan eksternal yang akan bergantung pada informasi ini.
Kesempatan Kerja
Kesempatan untuk bekerja di bidang ini adalah permintaan dan biasanya dibayar
dengan baik. Sertifikasi biasanya diperlukan dan membantu mempertahankan standar
pengetahuan di bidang ini. Ada empat kategori - keuangan, manajerial, perpajakan, dan
pekerjaan yang berhubungan dengan akuntansi. Contoh dari berbagai pekerjaan auditor
eksternal dan internal, akuntan profesional bersertifikat, auditor keuangan kepala,
spesialis penggajian, dan penilai.
Personal Akuntansi
Melacak pendapatan, beban dan aset juga merupakan elemen kunci dari akuntansi
pribadi. Individu menginvestasikan uang mereka ke dalam berbagai saham dan obligasi
atau rekening tabungan berdasarkan laporan keuangan perusahaan tersebut.
Mempertahankan akunting yang akurat dari pendapatan versus biaya bulanan dan
merencanakan masa depan adalah penting. Beberapa orang menyewa CPA untuk
membantu mereka memahami di mana dan bagaimana berinvestasi serta membantu
mereka dalam memahami pengajuan pajak dan tanggung jawab.
(http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en
%7Cid&u=http://www.ehow.com/about_6367410_role-accounting
information.html&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgovQEknP4wwqBZuB0Nj8s
xjBn-jA#ixzz14PLnhk8z)
Nilai Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang
dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam
ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa
serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.Beberapa ahli juga
menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter
yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi
modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk
melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang
didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan
pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan
kemakmuran.
Sejarah
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang
panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang
berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar,
membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk
konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada
kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui
seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan
barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang
yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem
ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang
diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk
memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran
yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-
pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang
diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar
diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan
kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan
sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi
tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary
yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.
Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat
tukar sebelum manusia menemukan uang logam.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-
kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai
pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan
(transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya
daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat
tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak
mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan.
Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas
dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied
money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai
yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa
uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam
menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika
perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah
sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam
juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang
kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak
sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang
beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang
disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan
jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas
(secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-
bukti' tersebut sebagai alat tukar.
Fungsi
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang
dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih
rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai
penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan
untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga
dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan
hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika
seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan
jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli
barang dan jasa di masa mendatang. Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi
lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat
pembayaran, sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah
kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.
Syarat-syarat
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi
syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability).
Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau
—setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang
dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama
(uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah
dipalsukan (scarcity).
Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of
value).
Jenis
Uang rupiah
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal
(sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat
bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-
beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki
masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang
ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk
menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini.
Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.
Menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang
tanda (token money).
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut
sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang
tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu
terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas
uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata
lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat
uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
Teori nilai uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang.
Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang
sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori
uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
1. (http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar_akuntansi_definisi_arti_f
ungsi_dan_kegunaan_belajar_ilmu_akutansi_accounting).
2. (http://digilib.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-manahan5.pdf).
3. (http://www.attayaya.net/2010/06/siklus-akuntansi.html).
4. (http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en
%7Cid&u=http://www.ehow.com/about_6367410_role-accounting
information.html&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgovQEknP4wwqBZu
B0Nj8sxjBn-jA#ixzz14PLnhk8z).
5. (http://id.wikipedia.org/wiki/Uang).