I. LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI.
Konsolidasi adalah dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hukum dan
sebagai gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun
secara financial perusahaan baru tersebut mengambil alih asset hak dan kewajiban
dari 2 perusahaan yang bubar tersebut.
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu
atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas
individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan / satu perusahaan.
Perusahaan X (INDUK)
90 % 80 %
Perusahaan X memiliki 90% saham berhak suara perusahaan A dan 80% saham
berhak suara perusahaan B. Pemegang saham diluar struktur afiliasi ini disebut
`
pemegang saham minoritas, dan kepemilikannya disebut hak minoritas yaitu 10%
di perusahaan A dan 20% di perusahaan B.
Kebijakan Konsolidasi
Kondisi yang lazim untuk konsolidasi adalah kepemilikan lebih dari 50% berhak
suara perusahaan lain. Berdasarkan PSAK No.4, ”Laporan Keuangan
Konsolidasi”, Perusahaan anak tidak dikonsolidasi jika :
Jika pada ilustrasi di atas PT Primer membeli semua saham PT Sekunder dengan
harga Rp50.000.000, maka akan ada kelebihan investasi terhadap nilai buku yang
di peroleh sebesar Rp10.000.000. dalam hal ini bahwa ketiadaan bukti menjadi
aktiva bersih yang dapat di identifikasi terlalu rendah, maka aktiva ini
(Rp10.000.000) dapat di asumsikan sebagai goodwill.
Dalam kasus ini di asumsikan sebagai ganti akuisisi semua saham beredar PT
‘]Rp50.000.000. kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang di peroleh
adalah Rp14.000.000. Dan ada hak minoritsas pada PT Sekunder sebesar
Rp4.000.000 (Rp40.000.000x10% hak minoritas). Ayat jurnal kertas kerja untuk
mengkonsolidasi neraca PT Primer dan PT sekunder dan mengakui hak minoritas
PT Sekunder pada tanggal akuisisi adalah:
Berikut Neraca PT. Primer dan PT. Skunder pada tanggal 31 Desember 19X1,
satu tahun setelah afiliasi.
ASUMSI :
1. PT. Primer memperoleh 90% kepemilikan PT. Skunder seharga Rp. 50.000.000 Pada
tanggal 1 Januari 19X1 ketika ekuitas pemegang saham Rp. 40.000.000
2. Hutang Usaha PT. Skunder Termasuk hutangnya pada PT.Primer Sebesar Rp. 5.000.000
3. Goodwill di amortisasi selama 10 tahun.
4. Selama tahun 19X1 PT. Skunder memperoleh pendapatan Rp. 20.000.000 dan
mengumumkan deviden sebesar Rp. 10.000.000.
Perhitungan saldo akun investasi pada tanggal 31 Desember 19X1 adalah sebagai berikut :