Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bila dilihat dari artikatanya, filsafat berasal dari dua kata Yunani: philo dan
shopia. Philo berarti cinta, sedangkan shopia berarti bijaksana. Dengan demikian,
philoshopia berarti cinta terhadap kebijaksanaan (Fuad Farid Ismail dan Abdul Hamid
Mutawalli, 2003). Karakteristik utama berpikir filsafat adalah sifatnya yang menyeluruh,
sangat mendasar, dan spekulatif. Sifatnya yang menyeluruh, artinya mempertanyakan
hakikat keberadaan dan kebenaran tentang keberadaan itu sendiri sebagai satu
kesatuan secara keseluruhan, bukan dari perspektif bidang per bidang, atau sepotong-
sepotong.
Untuk membedakan suatu cabang ilmu dengan cabang ilmu lainnya, dapat dilihat
dari tiga aspek, yaitu: (1) objek yang dikaji (ontologis), (2) prosedur/metode untuk
mengkajinya (epistemologis), dan (3) tujuan penggunaan filsafat/ilmu itu sendiri
(aksiologis).
Hakikat Agama
Dari beberapa definisi diatas, dapat dirinci rumusan agama berdasarkan unsur-
unsur penting sebagai berikut:
1. Hubungan manusia dengan sesuatu yang tak terbatas, yang transdental, yang
Ilahi—Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berisi pedoman tingkah laku (dalam bentuk larangan dan perintah), nilai-nilai,
dan norma-norma yang di wahyukan langsung oleh Ilahi melalui nabi-nabi.
3. Untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan hidup kekal di akhirat.
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos (bentuk tunggal) yang berarti: tempat
tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Bentuk jamaknya adalah ta etha, yang berarti adat istiadat. Dalam hal ini ,
kata etika sama pengertiannya dengan moral. Moral berasl dari kata Latin: mos
(bentuk tunggal), atau mores (bentuk jamak) yang berarti adat istiadat, kebiasaan,
kelakuan, watak, tabiat, akhlak, cara hidup (Kanter, 2001).
1. Ada dua pengertian etika, sebagai praksis dan sebagai refleksi. Sebagai
praksis, etika berarti nilai-nilai dan norma-norma moral baik yang di praktikkan
atau justru tidak dipraktikkan. Etika sebagai refleksinadalah pemilkiran moral
(Bertens, 2001).
2. Etika secara etimologis dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan, atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan sengan hidup
yang baik dan buruk (Kanter, 2001).
3. Istilah lain dari etika adalah susila. Su artinya baik, dan sila artinya kebiasaan
atau tingkah laku. Jadi, susila berarti kebiasaan atau tingkah laku manusia yang
baik. Etika sebagai ilmu disebut tata susila, yang mempelajari tata nilai, tentang
baik dan buruknya suatu perbuatan, apa yang harus dikerjakan atau dihindari
sehingga tercipta hubungan yang baik diantara sesama manusia (Suhardana,
2006).
Dari uraian diatas , dapat diketahui bahwa ternyata etika mempunyai banyak arti.
Namun demikian setidaknya arti etika dapat dilihat dari dua hal berikut:
a. Etika sebagai praksis, sama dengan moral atau moralitas yang berarti adat
istiadat, kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku dalam kelompok
atau masyarakat.
b. Etika sebagai ilmu tata atau tata susila adalah pemikiran/penilaian moral. Etika
sebagai pemikiran moral bisa saja mencapai taraf ilmiah bila proses penalaran
terhadap moralitas tersebut bersifat kritis, metodis, dan sistematis.
Hakikat Nilai
Nilai uang (harga) yang dibayar untuk memperoleh barang sering disebut nilai
ekonomis. Sesuatu yang memiliki nilai ekonomis karena sesuatu tersebut dapat
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup secara fisik, atau memberi kenikmatan
rasa dan fisik, atau untuk meningkatkan citra/gengsi. Apakah nilai hanya diartikan
sebatas nilai ekonomis saja?
Dari penjelasan tentang nilai tersebut, dapat disimpulkan tiga hal, yaitu: