PENDAHULUAN
Pada saat sekarang ini, persaingan di dalam dunia kerja semakin ketat. Hal
tersebut disebabkan karena tingkat tingginya angka tenaga kerja serta terbatasnya
lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu, untuk menyikapi hal tersebut, maka mutlak
untuk bersaing. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Salah satu upaya untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu
1
2
keterampilan untuk hidup mandiri dan siap bekerja sesuai dengan bidangnya serta
tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan
menengah kejuruan. Kompetensi dalam hal ini yaitu sebagaimana dijelakan dalam
tersebut setingkat dengan industri pada standar kinerja yang dipersyaratkan dalam
pekerjaan.
tertentu, lulusan SMK diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja yang
lebih memilih angkatan kerja berkemampuan khusus. Dengan demikian, hal yang
yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu sesuai
memiliki keterampilan yang berkualitas dalam memasuki dunia kerja serta mampu
seluruh siswa, baik di kelas I, II, dan kelas III, Ini menunjukan bahwa proses
teknik otomotif yakni Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor
(TSM), dan Teknik Alat Berat (TAB). Dari hasil observasi awal pada jurusan
otomotif selama 3 tahun terakhir, paket Tune Up motor bensin selalu dipilih oleh
pihak sekolah dalam melaksanakan ujian kompetensi, maka dari itu peneliti
Up Motor Bensin di siswa jurusan otomotif apakah sangat tinggi atau sangat rendah.
B. Rumusan Masalah
Darussalam Makassar ?
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sarana untuk menambah referensi dan sebagai bahan acuan untuk program
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik, hasil ini diharapkan agar dapat memberikan informasi
b. Bagi pihak sekolah, hasil ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam usaha
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Keterampilan
a. Pengertian keterampilan
kemampuan seseorang yang bervariasi. Istilah ini memiliki banyak pengertian pada
mencapai sebuah tujuan yang dilakukan secara efektif dan efisien yang ditentukan
oleh kecepatan, ketepatan, bentuk dan kemampuan menyesuaikan diri (Bani Tri
tepat. Pendapat tentang keterampilan ini lebih mengarah pada aktivitas yang
ditandai dengan kualitas yang tinggi (cepat atau cermat ) dengan tingkat yang relatif
tepat. Terampil juga diartikan sebagai suatu perbuatan atau tugas dan sebagai
indikator dari suatu tingkat kemahiran. Suatu keterampilan yang dipandang sebagai
aktivitas gerak/suatu tugas akan terdiri dari sejumlah respon gerak dan persepsi
yang di dapat melalui belajar untuk tujuan tertentu (Hari Amirullah 2003:17).
5
6
gerak dengan tingkat tertentu. Istilah keterampilan juga diartikan sebagai suatu
yang diperagakan oleh seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang berkaitan
dengan pencapaian suatu tujuan. Keterampilan dasar sangat penting untuk diketahui
dalam mencapai prestasi yang maksimal, karena keterampilan yang baik dapat
1) Tingkat Pendidikan
dimiliki. Sehingga, seseorang tersebut akan lebih mudah dalam menerima dan
menyerap hal-hal baru. Selain itu, dapat membantu mereka dalam menyelesaikan
2) Umur
Ketika umur seseorang bertambah maka akan terjadi perubahan pada fisik
dan psikologi seseorang. Semakin cukup umur seseorang, akan semakin matang
3) Pengalaman
Pengalaman dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjadi lebih baik dari
bekerja pada suatu pekerjaan yang ditekuni, maka akan semakin berpengalaman
1) Motivasi
2) Pengalaman
3) Keahlian
2. Hakikat Tune Up
a. Pengertian Tune Up
Tune Up berasal dari kata Tune dan Up, artinya menyeting kembali. Tune
dilakukan untuk mengembalikan kondisi mesin pada taraf kerja mesin yang
checking). Kalau dulu perhatian orang hanya pada mesin saja, tapi sekarang
perhatian orang menyeluruh pada kondisi kendaraan. Dulu mesin perlu banyak
distel, sekarang nyaris tidak ada bagian yang distel. Kalau dulu ada stel, ganti
2010:26)
b. Tujuan Tune Up
diperoleh keuntungan:
Manfaat dari Tune Up adalah membuat performa jadi lebih baik, jika
dilakukan perawatan rutin maka komponen mesin akan lebih awet dan terhindar
standar. Salah satu pekerjaan Tune Up adalah untuk engine konvensional. Jenis
pemeriksaan dwell angle, timming ignition, penyetelan putaran idle, celah katup,
celah platina, saringan udara, saringan bahan bakar, busi dan kabel busi,
dengan finally check. Jika dalam pengecekan ditemukan kondisi abnormal dapat
1) Sistem pelumas
a) Kualitas oli
b) Kuantitas oli
2) Sistem pendingin
c) Kebocoran radiator
d) Tali kipas
a) Pemeriksaan baterai
d) Pemeriksaan platina
11
5) Penyetelan katup
b. Persiapan Peralatan
1) Vender cover,
5) Kunci busi
6) Kunci Moment
8) Feller gauge
9) Multimeter
15) Ampelas
16) Nampan
17) Majun.
Penjelasan :
1) Vender cover merupakan alat yang berfungsi untuk melindungi kendaraan dari
2) Kunci ring dalam pekerjaan Tune Up diperlukan kunci - kunci yang presisi
tidak luka.
3) Kunci sok digunakan untuk kepala baut yang mempunyai moment cukup besar.
dari jangkauan.
pengikat.
9) Multi tester merupakan alat untuk mengukur besar tegangan, besar arus listrik
10) Tune Up tester merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan
11) Spring scale merupakan skala pemberat, digunakan untuk mengukur berat
atau gaya.
12) Vaccum tester merupakan alat yang berfungsi untuk memeriksa kerja vaccum
advancer pada distributor. Alat ini dipasangkan pada pipa vaccum yang
4) Radiator and cap tester : Memeriksa kebocoran sistem dan radiator cap
8) Feeler gauge : mengukur celah platina dan celah busi, dan celah katup
pelumas yang dipakai untuk mesin bensin adalah SAE 40. Sedangkan pekerjaan
dilakukan dengan cara visual dari warna ataupun dengan kekotoran minyak
pelumas.
pelumas pada karter. Jumlah minyak harus di garis F (Full), jika minyak
Gambar 2.1
Dipstick (tongkat pengukur oli)
(Sumber : Dedi Kurniawan:2012)
Sistem pendingin merupakan sistem yang berfungsi untuk menjaga suhu kerja
mesin sehingga mesin saat bekerja tidak mengalami overheating. Sistem pendingin
yang biasa dipakai adalah system pendinginan udara dan sistem pendingin air.
15
Gambar 2.2
Tangki air radiator
(Sumber : Ruswid:2010)
Gambar 2.3
Tune Up tester
(Sumber : Drs. Hari Krismanto, M.Pd:2008)
16
menjaga suhu air agar tidak mendidih, dengan cara menaikkan tekanan pada
radiator. Saat suhu air panas katup akan membuka dan mengalirkan
sebagian air ke reservoir dan saat mesin dalam kondisi dingin maka air akan
dikembalikan ke radiator.
Gambar 2.4
Radiator cup tester
(Sumber : Ruswid:2010)
1) Saat kondisi tekanan didalam radiator naik maka katup relieve valve (1)
Gambar 2.5
Katup Relieve membuka
(Sumber : Ruswid :2010)
17
2) Saat kondidi tekanan didalam radiator turun maka katup vaccum (2) akan
Gambar 2.6
Katup vaccum mengalirkan air ke radiator
(Sumber : Ruswid :2010)
e) Pemeriksaan tali kipas dilakukan untuk mengetahui tegangan tali kipas dan
kondisi fisik tali kipas. Ketegangan tali kipas yang berlebihan akan
Gambar 2.7
Tali kipas
(Sumber : Bintoro:2013)
18
3) Sistem kelistrikan
Sistem kelistrikan yang dimaksud dalam pekerjaan Tune Up ini adalah sistem
pengapian. Dimana sistem pengapian ini berfungsi untuk menyediakan nyala api
Baterai terdiri dari sel positif (Pbo) dan sel negative (Pb), cairan yang digunakan
didalam batarai adalah asam sulfat (H2SO4) yang mempunyai berat jenis 1,25-1,27
Besarnya berat jenis elektrolit atau H2SO4 yang terdapat pada baterai dapat
digunakan akan semakin besar kandungan airnya hal ini menunjukan bahwa baterai
mulai kekuarang arus listrik. lepaskan semua sumbat ventilasi baterai dan ukur
berat jenis elektrolit pada setiap sel baterai dengan menggunakan hydrometer. Berat
jenis elektrolit yang baik jika nilainya 1,25 – 1,28 pada sekitar 20o C dan perbedaan
antara tiap sel 0,025. Jika berat jenis elektrolit baterai kurang dari spesifikasi, maka
Gambar 2.8
Memeriksa elektrolit menggunakan Hydrometer
(Sumber : Dedi Kurniawan:2012)
Kondisi Elektrolit :
suhu 20oC
berat jenis
Baterai mempunyai sell-sell, tiap sel mempunyai nilai 2 volt. Pengukuran tegangan
Pemeriksaan jumlah elektrolit dilakukan agar jumlahnya tetap pada batas yang
Gambar 2.9
Pemeriksaan Elektrolit
(Sumber : Ruswid :2010)
Hal penting :
Jika level elektrolit di dalam baterai lebih rendah dari batas level yang ada
pada bodi baterai, maka perlu ditambahkan air suling ke dalam baterai. Jangan
menggunakan air biasa atau air minum kemasan, karena akan mengurangi
menghidari tersumbatnya lubang tutup ventilasi. Fungsi lain dari tutup ini
Busi merupakan salah satu bagian dari system pengapian yang berfungsi
untuk memercikan bunga api pada awal proses pembakaran campuran bahan bakar
dan udara. Baik buruknya kondisi busi akan mempengaruhi sempurna dan tidaknya
Langkah pemeriksaan :
(1) Lepaskan steker busi. Jangan menarik pada kabel busi, karena hubungan inti
(2) Bersihkan sekeliling busi dengan semprotan udara tekan atau kuas, untuk
(3) Lepaskan busi dengan menggunakan kunci busi. Perhatikan bahwa kunci
busi tidak miring. Kemiringan kunci busi dapat mengakibatkan isolator busi
pecah. Untuk busi yang posisinya dalam, gunakan kunci busi yang ada
magnetnya atau ada karet untuk memegang isolator, sehingga busi tidak
(4) Periksa kondisi ulir dan lubang busi. Jika ulir busi rusak, maka busi harus
diganti baru. Sedangkan jika ulir lubang busi yang rusak, dapat diperbaiki
(5) Ukurlah celah elektroda dengan batang pengukur atau filler gauge. Jika
massa.
22
Gambar 2.10
Batang Pengukur Elektroda
(Sumber : Bintro:2013)
tegangan dari 12 volt menjadi + 20.000 volt. Pengukuran ini dilakukan utuk
mengetahui besarnya nilai tahanan primer dan sekunder pada koil, dimana tahanan
tinggi, mulai dari elektroda di dalam tutup distributor sampai steker busi. Jika
tahanan kabel lebih besar dari standar, kabel harus diganti baru. Penghantar /
kabel tegangan tinggi dengan tahanan yang terlalu besar ( lebih dari 20 kilo
Gambar 2.11
Pemeriksaan kabel tegangan tinggi
(Sumber : Bintoro:2013)
(2) Memeriksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan steker busi.
Gambar 2.12
Pemeriksaan kondisi isolator
(Bintoro:2013)
24
(3) Memeriksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak atau terbakar
harus diganti baru, tidak boleh diisolasi, karena isolasi biasa tidak mampu
pengapian (Firing Order). Rumah distributor buatan Bosch terdapat tanda garis di
tinggi yang lainnya mengikuti urutan pengapian, sesuai dengan arah putaran rotor.
untuk memutus dan menghubungkan arus listrik ke masa. Platina terletak pada
breaker plate yang ditempatkan pada distributor. Besar celah platina diperlukan
Gambar 2.13
(b) Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran feller gauge.
Gambar 2.14
Penyetelan Platina
(Sumber : Ruswid :2010)
26
Hal Penting :
1. Besar celah kontak pemutus untuk kendaraan biasanya 0,4 mm - 0,5 mm.
3. Kontak yang lama dapat diratakan dengan kikir kontak atau kertas gosok, dan
4. Jika kontak pemutus dalam waktu singkat aus, kondensator pengapian harus
diperiksa.
sekrup pengikat kontak pemutus dengan sekrup baru yang yang lebih panjang!
vakum. (Bintoro:2013)
Saat pengapian adalah saat dimana tegangan induksi dialirkan ke busi. Saat
Jika saat pengapian terjadi tidak tepat maka tenaga maksimal tidak akan
terbentuk. Pengapian yang di berikan akan berubah - ubah sesuai dengan putaran
mesin, artinya apabila putaran mesin bertambah maka pengapian terjadi harus lebih
cepat dan sebaliknya jika putaran mesin turun maka pengapian akan terjadi lebih
mundur. Saat pengapian untuk konvensional juga bisa diatur apabila penggunaan
(2) Lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli
atau roda gaya. Jika tanda saat pengapian kotor, bersihkan terlebih dahulu.
(3) Apabila saat pengapian tidak tepat, setel saat pengapian dengan cara
(4) Kontrol saat pengapian kembali, Kemudian kontrol juga dengan melepas
slang vacum dari distributor. Jika ada perbedaan antara saat pengapian
dengan dan tanpa slang vakum, berarti penyetelan karburator salah, atau
Gambar 2.15
(Sumber : Bintoro:2013)
Hal Penting :
1. Jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut harus
2. Saat pengapian dalam idle biasanya 5o – 10o p.e sebelum Titik Mati Atas
seharusnya. Bila putaran idle terlalu tinggi, saat pengapian akan otomatis
4. Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, untuk motor 6
penyetelan saat pengapian tidak pada putaran idle, lihat cara menyetel saat
memutar baut penyetel. Hal tersebut biasa dilaksanakan jika kesalahan saat
Sudut dwell merupakan celah yang dibentuk platina dari mulai menutup
sampai mulai membuka atau dengan kata lain yang dimaksud sudut dwell adalah
yang dihasilkan.
Langkkah pengerjaan :
(2) Periksa celah kontak secara visual. Untuk kendaraan biasanya 0,4-0,5mm.
Jika celah kontak lebih besar atau lebih kecil, stel menurut metode yang
Gambar 2.16
Dwell Tester
(Sumber : Drs. Hari Krismanto, M.Pd:2008)
30
(5) Start motor dan periksa sudut dwell. Jika salah, stel celah kontak sampai
(6) Kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor hidup (putaran idle).
Hal Penting :
1. Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 50-60º p.k, dan untuk motor
2. Dengan sudut dwel terlalu kecil atau celah kontak pemutus yang terlalu lebar
3. Sudut dwel terlalu besar, maka waktu penutupan kontak pemutus lama,
pengapian menjadi baik (bunga api pada busi kuat). Kelemahannya, kontak
putaran motor. Hal itu diakibatkan oleh kebebasan plat dudukan kontak dan
kebebasan poros governor. Kalau perubahannya lebih dari 50, distributor harus
g) Sudut pengapian
Sudut pengapian adalah sudut putar kam distributor mulai dari saat kontak
pemutus membuka (A) sampai kontak pemutus membuka pada tonjolan kam
berikutnya (C).
Gambar 2.17
Sudut pengapian
(Sumber : Bintoro:2013)
𝟑𝟔𝟎°
Sudut pengapian =
𝒛
Z = Jumlah silinder
360 =
α= 90° p.k (Derajat poros kam)
z
360°
= 60% x (dengan toleransi kurang lebih 20°). (Bintoro:2013)
𝑧
mesin. Pengajuan yang dimaksud adalah dengan cara memajukan platina melawan
32
arah putaran nok distributor untuk lebih cepat membuka sehingga bunga api akan
cepat timbul. Pengajuan akan terjadi saat mesin pada kondisi beban berat.
(b) Lepas slang vakum yang menuju ke distributor pada karburator. Isap slang
bergerak. Slang vakum tidak boleh retak atau longgar pada sambungannya.
Gambar 2.18
Pemeriksaan sederhana dengan menghisap selang vaccum
(Sumber : Bintoro:2013)
(c) Tambah putaran motor sampai tepat 3500 rpm, kemudian lihat saat
pengapian.
33
(d) Lepas slang vaccum pada distributor, kemudian lihat kembali saat
Gambar 2.19
Pengukuran Vaccum Advancer menggunakan Timing light
(Sumber : Bintoro:2013)
cepat, tekanan pembakaran maksimum tetap berada dekat setelah Titik Mati Atas
(TMA).
34
Gambar 2.20
Bagian - bagian Sentrifugal Advancer
(Sumber : Ruswid:2010)
sentrifugal semakin mengembang keluar. Akibatnya sisi lain dari kedua bobot
sentrifugal akan menekan dua sisi plat berkurva sehingga poros governor (kam)
diputar lebih maju dari kedudukan semula, maka tumit ebonit kontak pemutus
ditekan lebih awal sehingga kontak pemutus terbuka lebih awal daripada saat
putaran mesin lebih rendah atau saat pengapian menjadi lebih maju.
(b) Putar rotor dengan tangan, sesuai dengan arah putarannya. Rotor harus
dapat diputar 10-15 derajat dan dapat kembali sendiri dengan sendiri ke
posisi semula. Jika tidak, governor harus diperbaiki atau diganti baru.
Gambar 2.21
Pemeriksaan sederhana Sentrifugal Advancer
(Sumber : Bintoro:2013)
3) Lihat tanda saat pengapian pada idle, dan tambah putaran motor :
1) Di bawah 900 rpm governor belum boleh bekerja, saat pengapian tidak
boleh berubah.
2) Antara 900-1500 rpm, governor harus mulai bekerja. Untuk itu dapat
dilihat pada tanda pengapian yang mulai bergeser ke saat pengapian yang
3) Tambah putaran motor sampai 4500 rpm. Sekarang saat pengapian harus
Gambar 2.22
Pemeriksaan Sentrifugal Advancer menggunakan Timing Light
(Sumber : Hartono:2012)
Hal Penting :
1. Jangan menambah putaran motor lebih dari 4500 rpm, karena dapat
Saringan udara berfungsi untuk menyaring udara kotor yang masuk ke ruang
bakar, untuk menjaga kualitas udara yang masuk ke ruang bakar agar tetap bersih.
(2) Periksa kondisi saringan udara. Jika kotor sekali harus diganti baru.
(3) Jika saringan sedikit kotor, bersihkan saringan udara menggunakan air gun
Gambar 2.23
Pembersihan saringan udara
(Sumber : Drs. Hari Krismanto, M.Pd:2008)
(4) Pasang kembali rumah saringan udara. Pada waktu pemasangan, pastikan
kedudukan paking-pakingnya.
Hal Penting :
1. Saringan udara jenis kering harus diganti baru setiap 20.000 – 40.000 km.
2. Jika saringan/filter udara terlihat basah oleh oli, oli tersebut berasal dari
pembukaan dan penutupan saluran masuk atau buang. Penyetelan katup meliputi
penyetelan katup masuk (in) 0,20mm dan katup buang (ex). Dimana tujuan
penyetelan katup adalah untuk mengatasi pemuaian artinya bahwa katup bekerja
memanjang. Jika celah katup tidak diberikan maka saat terjadi pemuaian akan
38
terjadi kebocoran tekanan kompresi yang berakibat pada lemahnya tenaga mesin
(a) Posisikan mesin pada top kompresi 1 dengan cara memutar pully dan
sebuah silinder dilakukan dengan cara melihat kondisi kedua katup (in &
ex) pada silinder tersebut tidak dalam keadaan bekerja (katup tidak tertekan
(b) Cari besar celah katup di dalam buku data / manual. Besarnya celah katup
(d) Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda
TMA terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya.
Gambar 2.24
Puli/Pully Motor
(Sumber : Bintoro:2013)
39
(e) Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi, apakah terjadi pada silinder
pertama atau silinder terakhir. Saat akhir langkah kompresi dapat diketahui
dari adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup tertutup.
(f) Stel katup, dimana setengah dari jumlah katup dapat distel. Pertama, silinder
yang berada pada posisi saat terakhir kompresi, kedua katupnya dapat distel.
Pada silinder berikutnya, katup masuk dapat distel. Pada silinder berikutnya
lagi, katup buang dapat distel, dan demikian juga untuk silinder berikutnya.
(g) Setel katup dengan cara mengendorkan mur pengikat dan mengatur
(a) Mesin 4 silinder, Jika silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi,
Gambar 2.25
Penyetelan katup mesin 4 silinder
(Sumber : Bintoro:2013)
Keterangan :
M = katup masuk
B = katup buang
(b) Mesin 6 silinder, Jika silinder keenam pada saat akhir langkah kompressi,
Gambar 2.26
Penyetelan katup mesin 6 silinder
(Sumber : Bintoro:2013)
(h) Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel
dilakukan dengan cara yang sama, yaitu setelah puli motor diputar satu
Sebelum menyetel idle, pastikan dahulu bahwa saat pengapian, celah katup, sistem
terlalu panas. Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara
terpasang.
(b) Jika rpm idle kurang dari spesifikasi, setel rpm idle 750 – 850 rpm untuk
katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas. Perhatikan : Jangan
tertukar antara sekrup penyetel katup gas dengan sekrup penyetel putaran
Gambar 2.27
Sekrup penyetel pada karburator
(Sumber : Ruswid :2010)
(c) Stel campuran idle (campuran bensin dan udara) dengan sekrup penyetel
yang terletak pada daerah rumah katup gas. Cara menyetel seperti berikut.
Putar sekrup penyetel kearah kiri (sekrup bergerak kearah luar), sampai
kearah dalam) secara bertahap, sampai putaran motor mulai turun (titik 2
kearah kiri (sekrup bergerak kearah luar) 1/4 sampai dengan 1/2 putaran
dan berhenti.
42
Gambar 2.28
Digram penyetelan idle
(Sumber : Ruswid :2010)
Yang dimaksud penyetelan secara bertahap tersebut adalah sebagai berikut :
putar sekrup penyetel tahap demi tahap setiap 1/2 putaran dan berhenti. Kemudian
tunggu sebentar dan perhatikan reaksi putaran motor dengan perasaan. Jika putaran
motor tetap, putar lagi sekrup penyetel 1/2 putaran dan berhenti. Kemudian tunggu
sebentar dan perhatikan reaksi putaran motor. Jika putaran motor terdengar / terasa
mulai turun, maka selanjutnya putar sekrup penyetel kearah kiri (sekrup bergerak
kearah luar) 1/4 sampai dengan 1/2 putaran. Dan itulah penyetelan campuran yang
(d) Jika setelah penyetelan campuran, ternyata putaran motor tidak sesuai, maka
Hal Penting
Jangan menyetel idle pada saat mesin/motor masih dingin atau sangat panas.
temperatur karburator di atas 60ºC. Pada saat mesin/motor sangat panas sehingga
temperatur karburator di atas 60º C, maka katup termostatik terbuka, katup tersebut
43
terlalu kaya karena penguapan bensin saat mesin sangat panas. Oleh karena itu,
penyetelan idle tidak boleh dilakukan jika motor terlalu panas, karena campuran
Campuran idle yang terlalu kaya akan mengakibatkan pemakaian bahan bakar
menjadi boros. Sebaliknya dengan campuran idle yang terlalu kurus akan
mengakibatkan motor hidup tersendat-sendat pada idle dan pada beban rendah.
Bila sistem cuk dan campuran idle telah di stel dengan baik, maka saat motor
dingin perlu menggunakan cuk selama sekitar 1 menit untuk mencapai putaran
idle/stasioner dengan baik. Namun jika cuk tidak ditarik tetapi putaran motor saat
dingin sudah baik, berarti pada mesin/motor tersebut campuran idle telah disetel
terlalu kaya.
penyetelan ulang dalam bentuk Tune Up atau servis berkala. (Julius Jama:2013)
menerus. Tujuan dari Tune Up adalah agar motor tetap menghasilkan tenaga yang
maksimal dan senantiasa dalam kondisi baik. Tune Up/servis berkala pada sepeda
b) Pemeriksaan Kelistrikan
permukaan oli harus berada di antara tanda batas atas dan batas bawah pada stick
oli.
Gambar 2.29
Memeriksa pelumas mesin
(Sumber : Sudjarwo:2013)
Kekentalan/viskositas rendah/encer
a) Melepas baut penampungan untuk menguras oli yang sudah tidak layak pakai
Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50 dengan API
SE/SF. Jumlah oli 0,8–1,5 ltr, tergantung spesifikasi motornya. Saat melakukan
pembongkaran ataupun turun mesin, jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari
46
jumlah penggantian oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli
normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali sebanyak 1 ltr.
Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda motor, yaitu :
Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan saja, namun
apabila elemen saringan telah tersumbat maka saringan harus diganti. Cara
bertekanan, semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan arah aliran
Gambar 2.30
Membersihkan saringan udara tipe kertas
(Sumber : Sudjarwo:2013)
menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah terbakar, kemudian diperas dan
dikeringkan (cara memeras tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak
pelumas kemudian diperas lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam elemen
saringan udara.
Gambar 2.31
Pemebersihan saringan udara tipe spons
(Sumber : Sudjarwo 2013)
celah katup. Jika celah katup lebih kecil dari standar berarti katup cepat membuka
dan lebih lama menutup, pembukaan yang lebih lama membuat gas lebih banyak
masuk. Akibatnya bensin lebih boros dan akibat dari keterlambatan katup menutup
adalah tekanan kompresi menjadi bocor karena pada saat terjadi langkah kompresi
(saat piston bergerak dari bawah keatas), katup belum menutup padahal seharusnya
pada saat itu katup harus menutup rapat hal ini mengakibatkan tenaga mesin
berkurang.
Selanjutnya apabila celah katup lebih besar dari standar berarti katup
terlambat membuka dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada katup masuk
maka pemasukan campuran bahan bakar udara berlangsung cepat sehingga jumlah
campuran yang masuk sedikit. Tekanan kompresi menjadi rendah karena jumlah
48
campuran bensin dan udara yang dikompresikan sedikit. Jika tekanan kompresi
pada sehingga piston pada posisi top (akhir langkah kompresi), dengan
memeriksa tanda “T” magnet tepat pada garis penyesuai pada blok magnet
penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan kencangkan
mur kontra. Penyetelan celah katup tepat apabila saat feeler gauge ditarik
Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, maka secara berkala kopling
harus disetel. Penyetelan kopling yang dimaksudkan adalah penyetelan gerak bebas
Langkah penyetelan :
(1) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun pada kabel
kopling).
49
(2) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas tuas kopling yang
tepat (± 10 – 20 mm).
Gambar 2.32
Penyetelan kopling tangan
(Sumber : Julius Jama:2008)
b) kopling otomatis (tunggal dan ganda).
Langkah Penyetelan :
(4) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum jam) sampai
(5) Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam s/d. ¼ putaran
Gambar 2.33
Menyetel free play pada kopling otomatis
(Sumber: Julius Jama:2008)
Jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar tipe injeksi (EFI) sepeda
motor yang dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda
berkala sebaiknya rentang diperpendek sampai 50% jika sepeda mesin dioperasikan
permenit (rpm). Pada semua kondisi lain, MIL akan tetap hidup dan tetap
hidup.
(5) Catat berapa kali MIL berkedip dan tentukan penyebab persoalan
(6) Jika MIL tidak hidup atau berkedip, sistem dalam keadaan normal.
(7) Jika ingin membaca memori EFI/PGM-FI untuk data kesukaran, lakukan
sebagai berikut:
(8) Untuk membaca data persoalan yang telah disimpan. Putar kunci kontak
ke posisi “OFF”.
(10) Lepaskan connector cover (penutup konektor) dari data Link connector
(DLC) (konektor sambung data), seperti terlihat pada gambar di bawah ini
Gambar 2.34
Posisi Data Link Connector (DLC)
(Sumber : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T:2005)
52
Gambar 2.35
Pemasangan konektor DLC
(Sumber : Sudjarwo:2013)
(13) Jika ECM tidak menyimpan data memori pendiagnosaan sendiri, MIL
(14) Catat berapa kali MIL berkedip dan tentukan penyebab persoalan
Hal Penting :
1) Pada sistem EFI atau PGM-FI Honda, MIL (Malfunction Indicator Lamp)
Jumlah kedipannya dari 0 sampai 54. Jenis kedipan dari MIL ada dua, yaitu
kedipan pendek (0,3 detik) dan kedipan panjang (1,3 detik). Jika sebuah
kedipan panjang terjadi, dan kemudian dua buah kedipan pendek, berarti kode
persoalan itu adalah 12 karena satu kedipan panjang = 10 dan dua kedipan
pendek = 2 kedipan.
tertinggi.
53
3) Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian MAP sensor, MIL akan berkedip
b) terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat (korslet) pada kabel MAP
sensor dari sensor unit, atau MAP sensor tidak bekerja dengan baik.
4) Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian suplai (daya) atau massa sensor
unit, MIL akan berkedip 1, 8 dan 9 kali. Penyebab kegagalannya antara lain:
b) terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat korslet) pada kabel daya atau
massa sensor unit, atau sensor unit tidak bekerja dengan baik. Sensor unit
5) Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian EOT (engine oil temperature)
sensor, MIL akan berkedip 7 kali. Penyebab kegagalan pada rangkaian EOT
b) terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat (korslet) pada kabel EOT
6) Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian bank angle sensor, MIL akan
antara lain :
Bank Angle Sensor, atau Bank Angle Sensor tidak bekerja dengan baik.
dengan baik.
8) Jika terjadi kegagalan fungsi pada data link (penghubung kabel data) atau
rangkaian MIL, MIL akan hidup terus. Penyebab kegagalannya antara lain :
9) Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian injektor, MIL akan berkedip
b. hubungan singkat pada kabel MIL, atau ECU/ECM tidak bekerja dengan
Speling atau jarak bebas putaran gas perlu di stel ulang. Tujuannya adalah
agar akselerasi tidak terlambat. Dalam arti begitu gas di plintir, skep karburator
langsung terangkat. Untuk itu pabrikan memiliki standar. Mengatur ulang putaran
grip gas juga berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya respon putaran mesin. Jika
setelan gas terlalu sempit, hal ini menjadi beresiko. Misalnya, grip gas baru diputar
sedikit (1 mm ) motor sudah bergerak. Atau jika setelannya melebihi standar yang
55
direkomendasikan putaran mesin terlambat. Hal ini sangat berpengaruh jika sedang
berada ditikungan.
Cek setiap 500 km dengan menggerakkan grip gas dahulu lalu ukur jarak
bebasnya. Beri tanda dengan spidol dipinggir grip gas. Jarak main yang
direkomendasi semua pabrikan adalah 3-7 mm. Sandainya kurang dari standar itu
tinggal di setel ulang. Lihat dua mur yang akan diset ulang sebagian besar 2 mur
penyetel gas motor ada dibawah hand grip. Misalnya motor bebek Honda, Yamaha,
Kendurkan mur pengencang dan putar mur penyetel. Jika memutarnya searah
jarum jam, berarti semakin sempit jarak main di putar berlawanan semakin lebar.
Setelah diatur ulang kemudian cek gerak stang ke kanan dan kiri. Jarak main harus
b) Pemeriksaan kelistrikan
bawah:
56
Gambar 2.36
Pengukuran koil pengisian
(Sumber : Sudjarwo 2013)
Standar tahanan kumparan pengisian (pada suhu 20ºC):
Hal Penting :
1) Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang ditentukan, ganti
2) Warna kabel koil pengisian setiap merek sepeda motor berbeda, lihat buku
keadaan terpasang.
alternator.
tegangannya :
dimmer tersebut).
massa.
Hidupkan mesin
Geser saklar dimmer ke posisi ke lampu dekat dan ke lampu jauh secara
bergantian
Periksa seluruh sambungan kabel pastikan tidak ada kabel yang putus atau
longgar.
Jika seluruh sambungan dan kabel sistem lampu sein masih bagus, periksa
yang ada pada lampu sein menggunakan kabel jumper, kemudian periksa
nyala lampu sein dengan memposisikan saklar ke “ON “. Jika lampu sein
3) Pemeriksaan Baterai
b) Periksa tinggi permukaan elektrolit pada tiap sel, apakah masih berada
diantara batas bawah (lower level) dan batas atas (upper level). Jika rendah,
tambah air suling agar tinggi permukaan mencapai batas teratas (upper
level).
c) Periksa berat jenis (BJ) setiap sel dengan menghisap cairan elektrolit ke
dalam hydrometer.
Berat jenis:
Gambar 2.37
Pembacaan berat jenis elektrolit menggunakan hydrometer
(Sumber : Julius Jama:2008)
4) Pemeriksaan busi
a) Periksa endapan karbon pada busi. Bila terdapat edapan karbon, bersihkan
b) Ukur celah (gap) busi dengan menggunakan feeler gauge, bila celahnya
Getaran pada sepeda motor yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak
Komponen yang berfungsi sebagai peredam kejut tersebut adalah sok breker. Oleh
sok breker gerak ayun naik turun badan sepeda motor diperlambat sehingga menjadi
60
lembut dan tidak mengejut. Itulah sebabnya sok breker disebut juga sebagai
peredam kejut.
Kerusakan shockbreaker umumnya disebabkan oleh kebocoran oli. Hal ini bisa
dilihat pada tabung sok brekernya. Jika tabung sok breker selalu basah oleh
rembesan oli maka hal itu berarti sok breker telah bocor. Sok breker harus diganti
a) Jika selama sepeda motor dikendarai dan kadang sepeda motor oleng
kesalah satu sisi tanpa sebab yang jelas maka ada kemungkinan salah satu
dari sok brekernya rusak. Periksalah keadaan sok brekernya. Jika terdapat
rembesan oli pada tabungnya maka hal itu berarti bahwa sok breker bocor
tetapi tekanan ban normal, tidak terlalu keras, mungkin disebabkan oleh sok
brekernya yang tidak bekerja. Periksa semua sok brekernya. Jika salah satu
sok breker rusak, ganti keduanya. Untuk pemeriksaan sok breker, tekanlah
pegas terlepas. Jika panjang pegas melebihi ketentuan, pegas harus diganti.
a) Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi terangkat dan
kemudi bebas.
depan-belakang.
a) Pemeriksaan poros
harus berputar dengan halus tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran luar
bantalan duduk dengan erat pada hub (pusat roda). Lepaskan dan gantilah
bantalan jika tidak dapat berputar dengan halus, tanpa suara, atau jika
pegangan untuk memutarkan roda. Putar roda dengan tangan, dan bacalah
62
(2) Bersihkan seluruh permukaan ban dalam dari kotoran dan benda-benda
(3) Periksa kesesuaian ukuran dengan ban luar yang dipakai. Ban dalam dan
(4) Periksa keliling penampang luar. Ban dalam yang keliling penampang
keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus diganti baru.
(5) Periksa kondisi pentil (tube valve). Pentil yang sudah tidak bekerja
dengan baik (macet, karatan, bocor) tidak layak pakai dan harus diganti
(6) Periksa karet ban. Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada
bagian yang lunak karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan
sampai terbalik dengan cara melihat arah tanda panah pada ban.
a) Periksa gerak bebas dan keausan kanvas rem dengan melihat pada indikator
b) Mengganti kanvas rem apabila kanvas rem telah melewati batas indikator
keausannya.
c) Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel rem. Standar
jarak main bebas rem depan adalah 10-20 mm, sedangkan untuk rem
Gambar 2.38
Memeriksa jumlah minyak rem
(Sumber : Sudjarwo:2013)
e) Memeriksa kebocoran cairan rem dan membuang udara palsu pada sistem
rem penggerak hidrolik dengan cara membuka lubang keluaran angin yang
kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel rantai (pada pivot dan pin
rantai), pastikan pivot rantai tidak kocak, namun dapat bergerak dengan
64
lancar. Apabila sudah kocak ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar
maka rantai roda dan sprocket perlu diganti. (Rantai roda/sprocket yang aus
Gambar 2.39
Pemeriksaan Keausan Sprocket Dan Rantai Roda
(Sumber : Agus:2013)
b) Merawat/membersihkan rantai dengan menggunakan air sabun dan sikat
rantai.
(3) Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport) hingga didapatkan
(4) Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang sama
(5) Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur roda, untuk
yang di tarik atau di setel pada bagian yang kencang, tidak boleh pada
ketegangan rantai roda pada pada titik tengah diantara kedua sprocket.
yang digunakan yaitu model evaluasi goal oriented evaluation, yaitu model
index (CVI). Hasil pengujian pada instrumen Tune Up engine memiliki nilai
0,94 yang berarti nilai tersebut menunjukkan bahwa intrumen yang disusun
ketercapaian Tune Up engine dengan nilai tertinggi yaitu 73,2 % dan 71,4%
66
Up engine setiap siswa dengan nilai tertinggi adalah 41 dan 40, nilai sedang
adalah 38 dan 39, sedangkan untuk nilai terendah yaitu 35. Pencapaian
dilihat dari data yang didapat masih banyak indikator yang belum tercapai.
perawatan sepeda motor dari semua siswa adalah 121,58 menit. Presentase
32%. Siswa dengan nilai tertinggi adalah 105 dan 116,5 menit. Alokasi
standar waktu adalah 90 menit. Data menunjukkan tidak ada satupun siswa
C. Kerangka Berpikir
Tune Up kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Hal ini dikarenakan teknik
Selain itu penguasaan teknik dasar merupakan salah satu unsur yang ikut
menentukan lulus atau tidaknya siswa dalam ujian kompetensi kejuruan yang
diadakan disekolah.
tujuan dengan efektif dan efisien ditentukan oleh kecepatan, ketepatan, bentuk dan
otomotif SMK Darussalam khususnya prodi Teknik kendaraan ringan dan teknik
sepeda motor merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru kejuruan untuk
mengetahui seberapa besar atau sejauh mana tingkat keterampilan para siswa dalam
proses kegiatan agar lebih berhasil dalam mencapai tujuan dan dapat dijadikan
Adapun gambaran skema kerangka Pikir ilmiah yang sudah peneliti buat adalah
sebagai berikut :
KETERAMPILAN TUNE UP
MOTOR BENSIN
Gambar 2.40
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai
suatu tujuan yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
adalah metode survey dengan teknis tes dan pengukuran. Terdapat 3 program studi
pada jurusan Teknik Otomotif SMK Darussalam Makassar yaitu Teknik Alat Berat
(TAB), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), subyek
penelitian yang diambil yaitu kelas yang mempelajari materi Tune Up motor bensin
dalam hal ini hanya Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Sepeda Motor
(TSM) yang mempelajari Tune Up, Teknik Alat Berat (TAB) tidak termasuk dalam
69
70
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini terlaksana dimulai pada bulan September 2018 sampai bulan
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
penelitian ini adalah seluruh siswa program keahlian Teknik Otomotif SMK
X X OTO 1 31 Orang
X OTO 2 30 Orang
X OTO 3 31 Orang
XI XI TKR 1 20 Orang
XI TKR 2 19 Orang
71
XI TSM 18 Orang
XI TAB 12 Orang
Total 202
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
kriteria tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut dengan tujuan penelitian.
Up
Sesuai uraian diatas maka kelas yang diambil sebagai subjek penelitian
yaitu kelas 3 TKR dan 3 TSM dikarenakan apabila hanya satu kelompok
D. Variabel Penelitian
terikat. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
1. Instrumen penelitian
Motor Bensin Konvensional untuk program studi Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
dan Tune Up Sepeda Motor FI untuk program studi Teknik Sepeda Motor (TSM).
Pemeriksaan busi 6 - 10
Penyetelan katup 6 - 10
tanda/sein
Pemeriksaan baterai 6 - 10
Pemeriksaan sistem FI 6 - 10
instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi. Suatu
instrumen dikatakan memiliki validitas isi apabila isi alat ukur sesuai dengan materi
suatu bidang dapat dimintakan pendapatnya untuk menilai validitas isi suatu
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan observasi melalui
tes kinerja. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah dasar-dasar Tune Up
Motor Bensin Konvensional untuk kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan
Tune Up Sepeda Motor FI untuk Kelas Teknik Sepeda Motor (TSM). Tes kinerja
75
dilakukan untuk menilai ketercapaian hasil praktek tune up motor bensin sesuai
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
menyajikan statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang digunakan untuk
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012:207). Data dan menentukan
nilai yang sebenarnya tentang tingkat keterampilan tune up motor bensin siswa
dengan mengacu pada standar keterempilan tune up motor bensin yang telah
ditentukan.
mean dan standar deviasi yang dijabarkan oleh Anas Sudijono (2012:175).
Pengelompokan berdasarkan mean (M) dan Standar Deviasi (SD) diatas dapat
Data-data yang diperoleh tiap-tiap item tes merupakan data kasar dari hasil tiap
butir yang dicapai siswa. Selanjutnya hasil kasar tersebut diubah menjadi nilai
dengan cara mengkonsultasikan data kasar dari tiap-tiap butir tes yang telah dicapai
pada Standar Deviasi Ideal dan Mean Ideal. maka pengkategorian dikelompokkan
menjadi 5 kategori yaitu: sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang, Rumus
Keterangan :
X = Skor
SDi = Standar Deviasi Ideal dengan rumus 1/6 (Skor Maks - Skor Min)
F
𝑃= X 100 %
N
Keterangan :
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden