Anda di halaman 1dari 4

Tabel 3.

14 Analisa Masalah

Upaya : Program Gizi Masyarakat.

No Identifikasi Masalah Urutan Masalah dan Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan


merumuskan Masalah
masalah
1 Prevalensi Bumil KEK Prevalensi Bumil 1. Asupan Makanan 1. KOnseling remaja, caten,
masih tinggi (7,89% KEK masih tinggi tidak adekuat PUS, dan bumil K1
dari 10%) Pengetahuan remaja 2. Penyuluhan gizi pada
dan bumil kurang remaja (WUS)
Status ekonomi rendah 3. Pemberian PMT
Body Image yang keliru 4. Screening KEK pada
remaja (WUS)/PUS
5. Optimalisasi kerjasama
dengan kader remaja
2 Prevalensi Bumil Prevalensi bumil 1. Asupan 1. Konseling pada caten dan
Anemia (11,93% dari anemia masih tinggi makanan tidak bumil
20%) adekuat 2. Penyuluhan gizi pada
Pengerahuan remaja (WUS)
gizi remaja dan 3. Pemberian PMT
bumil kurang
Status ekonomi 1. Konseling remaja, caten ,
rendah PUS, dan bumil
2. Adanya 2. Optimalisasi rujukan
penyakit spesialis
penyerta
3. Adanya riwayat
penyakit
3 Prevalensi total KEP Prevalensi KEP 1. Asupan gizi 1. Penyuluhan gizi seimbang
balita masih tinggi masih tinggi kurang dan konseling gizi
(8,05% dari 9,65%) Cakupan IMD dan ASI 2. Pertemuan dan
rendah pendampingan ortu
Pemberian MPASI yang balita BGM
salah 3. Pemberian PMT
Sosial ekonomi rendah 4. Peingkatan kerjasama
Sosial budaya yang lintas sektor
kurang mendukung 5. Pemberian suplementasi
2. Adanya 1. Peningkatan sistim
penyakit reujukan balita 2T/BGM
penyerta dan balita sakit
Deteksi dini adanya 2. Promosi PHBS
penyakit infeksi belum 3. Pemrikasaan dokter ahli
optimal anak secara berkala dan
Asupan gizi kurang berkesinambingan
PHBS masih rendah 4. Pelacakan kasus gizi
buruk
5. PHN/kunjungan rumah
6. Optimalisasi lintas
program dan lintas sektor
4 Cakupan ASIE masih Cakupan ASIE masih Pengetahuan Gizi ibu 1. Penyuluhan gizi seimbang
rendah (66% dari 80%) rendah kurang tentang IMD dan konseling gizi
Cakupan bayi IMD Cakupan IMD masih dan ASIE 2. Pertemuan
masih rendah (89% rendah Asupan gizi kurang pendampingan oleh
dari 100%) Sosial ekonomi rendah lansia, kader balita, dan
Sosial budaya kurang remaja
medukung 3. Peningkatan kerjasama
lintas sekto dan lintas
program
5 Cakupan D/S kurang 1. Cakupan 1. Balita tidak 1. Penggerakan masyarakat
dari target (76,8% dari D/S masih rutin lewat pertemuan lintas
85%) rendah menimbang sektoral
Orang tua sibuk 2. Kunjungan rumah
Orang tua malas 3. Kunjungan PAUD
menimbangkan 4. Optimalisasi lintas
anaknya program dan lintas sektor
Banyak waktu paud/KB
yang bersamaan
dengan waktu
penimbangan
Jarak jauh posyandu
dan tempat tinggal
2. Posyandu kurang 1. Revitalisasi Posyandu
menarik 2. Pelatihan kader
Menu PMT 3. INovasi posyandu
Penyuluhan 4. Optimalisasi lintas
kurang program dan lintas sektor
Jumlah kader
kurang
Ketrampilan
kader kurang
6 Cakupan N/D’ masih 2. CAkupan 1. Asupan gizi kurang 1. Penyuluhan gizi seimbang
rendah (59,7% dari N/D’ masih Pengetahuan gizi dan 2. Peningkatan kerjasama
80%) rendah kesehatan ibu kurang lintas sektor
Sosial ekonomi rendah 3. Pertemuan kelas Balita
Sosial budaya yang
kurang mendukung
2. Adanya penyakit 1. Peningkatan sistem
penyerta rujukan 2T/BGM dan
Deteksi dini adanya balita sakit
penyakit infeksi belum 2. Promosi PHBS dan
optimal kadarzi
Asupan gizi kurang 3. Penyuluhan gizi seimbang
PHBS masih rendah
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

a. Visi

Menurunnya jumlah penderita penyakit menular di wilayah puskesmas kasihan 1

b. Misi

1. Meningkatnya cakupan imunsasi TT pada anak SD kelas 3&4


2. Penemuan kasus diare
3. Penemuan kasus ISPA
4. Meningkatnya angka bebas jentik pada kasus DBD

c. Hasil kegiatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Hasil kegiatan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular berdasarkan penilaian kinerja
puskesmas tahun 2015 disajikan pada tabel 3.16. Permasalahan yang ada di upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular berdasarkan penilaian kinerja puskesmas tahun 2015 adalah sebagai
berikut :

1. Program imunisasi
- Kurangnya cakupan imunisasi TT pada anak SD kelas 3 dan 4
2. Program diare
- Penemuan kasus diare yang rendah
3. Program ISPA
- Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh puskesmas dan kader masih rendah
4. Program DBD
- Angka bebas jentik masih rendah

Mencari akar penyebab masalah

i. Penyebab masalah angka bebas jentik masih kurang


a. Analisa penyebab masalah :
1. SUmber daya manusia
 Masyarakat kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan
 Pengetahuan masyarakat mengenai siklus hidup nyamuk masih rendah
2. Dana
 Dana tidak ada untuk monitoring
3. Sarana
4. Metode : PSN tidak kontinyu dilakukan, PSN tidak dilakukan secara benar
5. Lingkungan : Terdapat kebun kosong dengan pemilik bertempat tinggal di luar
daerah
Dari penyebab masalah atau akar penyebab masalah dapat digambarkan diagram tulasng ikan sebagai
berikut :

Diagram 3.26 penyebab maslaah angka bebas jentik masih kurang

b. Pemecahan masalah
1. Pengawasan kegiatan PSN setiap satu minggu sekali oleh kader disertai bukti fisik
hasil PJB
2. Mencarikan dana baik dari pemda maupun pihak lain
3. Kesepakatan warga dengan membentuk satgas penangguangan DB tingkat RT dan
tingakt dusun tentang pelaksanaan PSN
4. Mebuat kesepakatan antara warga dan pemilik kosong tentang pengelolanya
5. Membuat media edukasi untuk masyarakat cara PSN yang benar edukasi tentang
siklus hidup nyamuk aedes aygepti dan cara penularan DB
c. Pemecahan masalah terpilih
1. Pengawasan atau monitoring kegiatan PSN setiap satu minggu sekali
ii. Penyebab masalah penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh puskesmas dan
kader masih kurang :
a. Analisa Penyebab masalah
1. Sumber daya manusia
 Kemampuan mengklasifikasikan penyakit sesuai MTBS yang masih kurang
 Petugas yang dilatih MTBS terbatas
 Pengetahuan orang tua mengenai pneumonia yang rendah sehingga tidak
bisa mengenali nafas cepat
2. Dana :
 Dana tidak mencukupi sehingga penyuluhan dan care seeking tidak berjalan
3. Sarana
 Alat ada yang tidak berfungsi
4. Metode
 Penyaringan kasus pneumonia dengan metode MTBS berdasarkan
respiraoty rate
5. Lingkungan
 Banyaknya klinik, dokter, bidan praktek swasta yang menjadi pilihan
berobat
 Penduduk wilayah kerja puskesmas kasihan 1 padat
 Masyarakat cenderung langsung ke rumah sakit kalaua anaknya mulai sesak
nafas.
Dari penyebab masalah daoat digambarakan diagram tulang ikan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai