Anda di halaman 1dari 4

Asuhan Keperawatan

A.Pengkajian
1. Biodata
Sesuai etiologi penyebabnya,efusi pleura dapat timbul pada seluruh
usia.status ekonomi (tempat tinggal) sangat berperan terhadap
timbulnya penyakit terutama yang di dahului oleh tuberkulosis
paru.klien dengan tuber kulosis paru sering di temukan di daerah
padat penduduk dengan kondisi sanitasi kurang.
2. Riwayat Kesehatan
. Keluhan Utama
Kebanyakan efusi pleura bersifat asimptomatik,gejala yang timbul
Sesusai dengan penyakit yang mendasarinya.pneumonia akan me
Nyebabkan demam,menggigil,dan nyeri dada pleuretik,ketika efusi
Sudah membesar dan menyebar kemungkinan menimbulkan disp
Neu dan batuk.Efusi pleura yang beasr akan mengakibatkan nafas
Pendek Tanda fisik meliputi deviasi trakea menjauhi sisi yang terke
Na,dullness pada perkusi, dan penuruna bunyi pernafan pada sisi
Yang terkena.
. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien dengan efusi pleura terutama akibat adanya infeksi non pleu
Ra biasanya mempunyai riwayat penyalit tuberkulosis paru.
. Riwayat kesehatan kelurarga
Tidak ditemukan data penyakit yang sama ataupun diturunkan dari
Anggota keluarga yang lain, terkecuali penularan infeksi tuberkulo
Sis yang menjadi faktor oenyebab timbulnya efusi pleura
3. Pemeriksaan Fisik
. pada klien efusi pleura bentuk himotorak yang sakit mencembung
Kosta mendatar, ruang interkosta melebar, pergerakan pernafasan
Menurun. Pendorong mediastinum ke arah hemitorak kontralateral
Yang diketahui dari posisi trakea dan iktus kordis.RR cenderung me
Ningkat dan klien biasanya dispneu
. Vocal premitus menurun terurama untuk efusi pleura yang jumlah
Cairannya >250 cc, Disamping itu pada palpasi juga ditemukan per
Gerakan dinding dada yang tertinggal pada dada yang sakit.
. Suara perkusi redup sampai pekak bergantung pada jumlah cairan
Nya. Bila cairannya tidak mengisi penuh rongga pleura, maka pada
Pemeriksaan ekskursi diafragma akan di dapatkan adanya penuru
Nan kemampuan pengembangan daifragma
. Auskultasi suara nafas menurun sampai menghilang, egofani.
4. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa dapat ditegakkan dengan anamnesi dan pemeriksaan saja,
Tetapi kadang kadang sulit juga, sehingga perlu pemeriksaan
penunjang seperti sinar tembus dada. Diagnosis yang pasti bisa di
dapatkan melaui tindakan torakosentesi dan biopsi pleura pada
beberapa kasus
. Sinar Tembus Dada
Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan mem
Bentuk bayangan seperti kurva, dengan permukaan daerah lateral
Lebih tinggi daripada dari pada bagian medial. Bila permukaannya
Horizontal dari lateral ke medial, pasti terdapat udara dalam rong
Ga tersebut yang bisa berasal dari luar atau dari dalam paru paru
Itu sendiri.
Hal hal yang dapat terlihat dalam foto dada efusi pleura adalah
Terdorongnya mediastinum pada sisi yang berlawanan dengan cai
Ran, mediastinum akan tetap pada tempatnya.
. Torakosentesis
Aspirasi cairan pleura berguna sebagai sarana untuk diagnostik
Maupun trapeutik. Torakosentesis sebaiknya dilakukan pada posi
Si duduk, Lokasi aspirasi adalah pada bagian bawah paru disela iga
Ke-9 garis aksila posterior dengan memakai jarum abbocath no 14
Atau 16. Pengeluaran cairan sebaiknya tidak lebih dari 1.000-
1.500 cc jumlah banyak, maka akan menimbulkan syok pleura
(hipotensi) atau Edema paru, Edama paru terjadi karena paru
Paru terlau cepat mengembang.
Transudat Eksudat
Warna Kuning pucat, Jernih,keruh,purulen,hemoragik
jernih
Bekuan - -/+
Berat jenis <10180 >1018
Leukosit <1000/uL Bervariasi >1000/uL
Hitung jenis Terutama polimorfonukler
(PMN)
Protein total >50% serum
LDH >60% serum
Glukosa =/<plasma
Fibrinogen 4-6% atau lebih
Amilasi - > 50% serum
Bakeri - -/+
Eritrosit sedikt Biasanya banyak
. TABEL perbedaan Cairan transudat dan eksudat

. Biopsi pleura
Pemeriksaan histologis satu atau beberapa contoh jaringan pleura
Dapat menunjukkan 50-75% diagnosis kasus pleuritis tuberkulosis
Dan tumor pleura. Bila hasil biopsi adalah pneumotorak, hemoto
Rak, penyebaran infeksi atau tumor pada dinding dada
. Pendekatan pada efusi yang tidak terdiagnosa
Pemeriksaan penunjang lainnya :
 Bronkoskopi: pada kasus kasus neoplasma, korpus
alieneum, abses paru.
 Scanning isotop: pada kasus kasus dengan emboli paru.
 Torakoskopi (fiber-optic pleurascopy): pada kasus dengan
neoplasma atau TBC.

B.Penataklasanaan Medis
Penataklasanaan klien dengan efusi pleura adalah dengan mengatasi
penyakit yang mendasarinya, mencegah re-accumulation cairan dan
mengurangi ketidak nyamanan dan dispneu.
C. Diagnostik Keperawatan

1. pola nafas tidak efektif , yang berhubungan dengan:


. Penurunan ekspansi paru (aksmulasi dari udara /cairan );
. Proses radang .
Ditandai dengan:
 Dispneu, takispneu, perubahan kedalaman pernafasan;
 Penggunaan otot bantu pernafasan, nasal faring;
 Siaonosis, ABGs abnormal;
 Perubahan pergerakan dinding dada

2. Risiko tinggi terhadap trauma, yang berhubungan dengan;

. ketergantungan alat eksternal;

. Proses penyakit saat ini

3. Nyer akut

. Terangsangnya saraf intratorak sekunder terhadap iritasi


pleura;

. inflamasi parenkim paru.

4. keruksakan pertukaran gas, yang berhubungan dengan;

. Penurunan kemampuan rekoil paru, gangguan transportasi

oksigen

Anda mungkin juga menyukai