Anda di halaman 1dari 5

PENGOLAHAN DATA METODE SELF POTENTIAL

Meyliani Yolanda Sovia


115.110.013
Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Jalan SWK 104 Condongcatur Yogyakarta
meylianiyolanda@yahoo.com

INTISARI

Metode geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang mengukur sifat kelistrikan batuan
di bawah permukaan bumi dan bagaimana mendeteksinya di permukaan bumi. Metode potensial diri
atau secara umum disebut dengan metode Self Potensial (SP) merupakan metode geofisika yang
paling sederhana dilakukan, karena hanya memerlukan alat ukur tegangan (mV) yang peka dan dua
elektroda khusus (porouspot elektroda). Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 6 November
2013 pada pukul 10.00 – 12.00 WIB di REP 8, UPN “Veteran” Yogyakarta. Pada grafik perbandingan
topografi vs MA SP vs SP terkoreksi terlihat keadaan topografinya yang datar kemudian terdapat
menurunan yang drastis . Nilai maksimum MA SP ialah 2,975 mV pada lintasan 125 m dengan
topografi 776,5 m. Sedangkan nilai minimum MA SP ialah 0,2625 mV pada lintasan 40 m dengan
ketinggian topografi 774 m. Jadi, sebenarnya antara topografi dengan nilai SP itu tidak berhubungan.
Peta ispotensial yang dihasilkan dari MA SP dengan koordinat X dan Y. Nilai maksimum terletak pada
koordinat X = 463998 dan Y = 9140690 sebesar 2,975 mV. Sedangkan nilai minimum pada koordinat
X = 463998 dan Y = 9140775 sebesar 0,2625 mV.

Kata Kunci : Geolistrik, Self Potential, Isopotensial

1. PENDAHULUAN geothermal untuk mencari mineral sulfida.


Metode ini merupakan metode yang sederhana
Ilmu kebumian semakin berkembang dan cepat sehingga banyak digunakan nmun
diiringi dengan kemajuan teknologi dan terdapat kekurangan yang nanti akan dibahas
pesatanya perkembangan jaman. Salah satu lebih lanjut.
percabanagn dari ilmu kebumian ialah ilmu Maksud dari acara praktikum ini ialah
geofisika. Ilmu ini memanfaatkan kaidah fisika praktikan mampu memahami konsep metode
yang dihubungkan dengan geologi. Metode potensial diri. Selain itu praktikan juga mampu
geofisika dibagi menjadi beberapa metode yang melakukan pengolahan data potensial diri
pada dasranya digunakan untuk mengetahui sesuai dengan tahapan yang benar. Tujuan dari
keadaan bawah permukaan bumi. acara praktikum ini agar praktikan mampu
Metode geolistrik merupakan salah satu mengolah data lapangan sehingga dapat
metode geofisika yang memanfaatkan variasi dihasilan peta isopotensial dan grafik Topografi
nilai resitivitas untuk memetakan keadaan vs MA SP vs SP terkoreksi. Dan tujuan yang
bawah permukaan yang tidak dapat dilihat kedua, praktikan mampu melakuakn
dengan kasat mata. Pada daasarnya geolistrik interpretasi dari hasil yang didapatkan.
juga dibagi menjadi beberapa metode yang
disesuaikan dengan target yang ingin dicapai. 2. DASAR TEORI
Penelitian kali ini menggunakan metode
potensial diri (self potential). Metode potensial Metode Geolistrik
diri ini salah satu metode pasif dimana Metode geolistrik merupakan salah satu
memanfaatkan arus alamiah yang berasal dari metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
dalam bumi. Sehingga tidak perlu listrik di dalam bumi dan bagaimana cara
menginjeksikan arus ke dalam bumi. Metode mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal
ini banyak digunakan untuk survei air tanah, ini meliputi pengukuran potensial, pengukuran
eksplorasi logam, maupun ekplorasi awal arus baik secara alamiah maupun akibat injeksi
arus ke dalam bumi. Injeksi arus listrik ini diisi oleh KCl-HgCl2 (Gambar III.2). Voltmeter
menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B digunakan sebagai penghubung elektroda-
yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak elektroda.
tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB Elektroda porouspot digunakan dalam
akan menyebabkan aliran arus listrik bisa pengukuran potensial diri pengukuran tanah
menembus lapisan batuan lebih dalam. dipermkaan. Elektroda tersebut terdiri dari
kawat tembaga yang dimasukan dalam tabung
Metode Self Potensial (SP) kramik dengan dinding berpori, diisi dengan
Metode Potensial Diri atau secara umum larutan Copper Sulphate (CuSO4). Mengapa
disebut dengan metode Self Potensial (SP) dalam metoda Self Potensial digunakan
merupakan metode Geofisika yang paling elektroda porouspot, karena untuk menghindari
sederhana dilakukan, karena hanya adanya efek polarisasi. Potensial diri dapat
memerlukan alat ukur tegangan (mV) yang terjadi karena adanya proses elektrokimia
peka dan dua elektroda khusus (porouspot dibawah permukaan tanahyang disebabkan oleh
elektroda). Metoda potensial diri pada dasarnya kandungan mineral tertentu.
merupakan metoda yang menggunakan sifat Didalam pengukuran Potensial Diri,
tegangan alami suatu massa (endapan) di alam. gangguan yang terjadi secara alami tidak dapat
Hanya saja perlu diingat bahwa anomali yang dihindarkan, misalnya adanya arus telluric.
diberikan oleh metoda potensial diri ini tidak Oleh karena itu untuk mengetahui saat
dapat langsung dapat dikatakan sebagai badan pengukuran potensial diri ada gangguan telluric
bijih tanpa ada pemastian dari metoda lain atau atau tidak arus telluric perlu diukur dan
pemastian dari kegiatan geologi lapangan. kemudian digunakan untuk melakukan koreksi
Karena pengukuran dalam metoda potensial terhadap data potensial diri.
diri diperoleh langsung dari hubungan elektrik Saat sedang dilakukan pengukuran
dengan bawah permukaan, maka metoda ini potensial diri hindarkan dari hal – hal yang
tidak baik digunakan pada lapisan-lapisan yang dapat mengganggu karena dilakukan oleh
mempunyai sifat pengantar listrik yang tidak manusia, misalnya pada saat melakukan
baik (isolator), seperti batuan kristalin yang pengukuran potensial diri bersamaan dengan
kering. Metode Potensial Diri merupakan survey resistivity yang harus menginjeksikan
merupakan metode yang paling tua diantara arus ke dalam tanah, karena injeksi arus
metode – metode Geofisika yang lain, yang tersebut dapat mengganggu potensial diri yang
telah diperkenalkan pada tahun 1830 di Inggris terjadi secara alami.
oleh Robert Fox. Metode Potensial diri Sato dan Mooney (1960) membuat
merupakan metode pasif dalam bidang hipotesa bahwa potensial mineralisasi dapat
Geofisika, karena mendapatkan informasi timbul jika kondisi lingkungan didukung oleh
bawah tanah melalui pengukuran tanpa adanya proses elektrokimia sehingga dapat
menginjeksikan arus listrik lewat permukaan menimbulkan potensial elektrokimia yang
tanah. terjadi dibawah permukaan tanah. Dibawah
Potensial diri yang ada di alam dapat permukaan tanah terdapat ore body yang
dikelompokkan menjadi dua, yaitu : mengandung mineral sulfida, yang sebagian
a. The small background potenstials, yang masuk atau terbenam dibawah muka air tanah
mempunyai interval (fraksi) sampai (water table), sehingga menyebabkan proses
dengan puluhan mV. Potensial alami ini elektrokimia. Apa bila muka air tanah berada
juga dapat bernilai minus. diatas atau dibawah ore body maka tidak akan
b. Potensial mineralisasi, yang terjadi proses elektrokimia, sehingga tidak
mempunyai orde dari ratusan mV menimbulkan potensial diri.
sampai dengan ribuan mV. Karena proses elektrokimia tersebut,
Secara umum, peralatan yang bagian atas dari ore body (tubuh sulfide) akan
digunakan pada metoda potensial diri ini terdiri mengalami proses reduksi. Sedang bagian
dari elektroda, kabel, dan voltmeter. Elektroda bawah dari ore body yang terbenam dibawah
yang digunakan terbuat seperti tabung panjang permukaan air akan mengalami proses oksidasi.
yang diisi dengan larutan CuSO4 dengan Karena proses tersebut, maka ore body akan
porosnya terbuat dari dari tembaga. Tipe terbentuk seperti “Cell”. Bagian dalam dari ore
lainnya dikenal dengan elektroda Calomel yang body berfungsi sebagai jalur transport electron
dari anoda dan katoda.
Meskipun demikian, potensial diri yang
terjadi dialam yang diukur dari permukaan Diagram Alir
tanah dapat ditimbulkan oleh beberapa hal,
antara lain :
a) Adanya perbedaan konsentrasi ion pada Mulai
medium atau pelapisan tanah. Misalnya
antara lapisan pasir dan lapisan lempung
atau antara medium yang mengandung air Tinjauan Pustaka
tawar dan air asin.
b) Adanya aliran zat cair (air tanah) dalam
lapisan tanah. Air dalam tanah banyak Pengolahan Data
mengandung ion, aliran ion tersebut yang
menyebabkan timbulnya potensial
dipermukaan tanah. Potensial yang timbul Microsoft Excel ( SP
ini sering disebut dengan “Streaming
Terkoreksi dan MA SP)
Potensial” atau “Elektrokinetik Potensial”.
c) Adanya proses elektrokimia didalam
medium yang banyak mengandung
mineral (senyawa sulfide). Potensial ini Software
Grafik Pengolahan
disebut Potensial Mineralisasi. Surfer
Self Potential

Peta
3. METODOLOGI Isopotensial
Acara praktikum ini dilakukan pada hari
Rabu tanggal 6 November 2013 pada pukul Interpretasi
10.00 – 12.00 WIB. Praktikum dilaksanakan di
kelas REP 8 Gedung Fakultas Ekonomi, UPN
`
“Veteran” Yogyakarta. Kesimpulan

Selesai
Gambar 1.Diagram Alir Pengolahan Data

Diagram alir diatas menjelaskan tahapan


pengolahan secara bertahap. Penjelasannya
adalah sebagai berikut.
1. Pertama hal yang dilakukan ialah mencari
tinjauan pustaka dan memahami
daerahnya.
2. Setelah itu, data yang didapat dimasukkan
ke dalam Ms. Excel untuk diolah.
3. Dalam Ms. Excel, yang dicari ada nilai SP
terkoreksi dan MA SP serta koordinat X
dan Y.
4. Selanjutnya, dari hasil tersebut dibuat
grafik Topografi vs MA SP vs SP
Terkoreksi dengan menggunakan Ms.
Excel.
5. Pemuatan peta mulai dilakukan dengan
membuat notepad koordinat X dan Y serta
nilai MA SP.
6. Data notepad di copy ke software Surfer pada lintasan 40 m. Namun setelah dilakukan
untuk dihasilkan peta isopotensial. moving average nilainya lebih stabil dan
7. Dari kedua hasil berupa grafik dan peta grafiknya terlihat lebih halus. Nilai maksimum
tersebut dapat dilakukan interpretasi serta MA SP ialah 2,975 mV pada lintasan 125 m
dihubungkan dengan keduanya. dengan topografi 776,5 m. Sedangkan nilai
8. Dari hasil interpretasi tersebut dapat minimum MA SP ialah 0,2625 mV pada
ditarik kesimpulan yang ditinjau dengan lintasan 40 m dengan ketinggian topografi 774
informasi geologi daerah penelitian. m. Jadi, dilihat dari pembahasan diatas bahawa
9. Pengolahan data selesai dilakukan. sebenarnya antara topografi dengan nilai SP itu
tidak berhubungan. Hanya saja pada grafik
4. HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut ditunjukkan nilai SP yang ada pada
keadaan topografi yang sebenarnya.
Dari pengolahan data ynag telah dilakukan
dihasilkan grafik Topografi vs SP Terkoreksi vs
MA SP dan peta ispotensial. Keduanya akan
dibahas secara terperinci. Lintasan sepanjang
150 m dengan spasi setiap 5 m.

Gambar 2. Grafik Topografi vs SP Terkoreksi vs


MA SP

Grafik diatas merupakan grafik


perbandingan topografi dengan nilai SP
Terkoreksi dan MA SP. Pada grafik ini terdapat Gambar 3. Peta Isopotensial
nilai SP terkoreksi dimana nilai ini didpatkan
dari nilai SP rover dikurangi dengan nilai SP Pembahasan selanjutnya ialah gambar
base pada waktu yang sama. Pada grafik nilai diatas tersebut. Gambar ini ialah peta
SP terkoreksi ditunjukkan dengan titik-titik ispotensial yang dihasilkan dari MA SP dengan
berwarna biru. Kemudian, grafik topografi koordinat X dan Y. Dari peta tersebut
ditunjukkan dengan warna hijau dan nilai MA disampingnya terdapat skala warna. Skala
SP dengan warna merah. MA (Moving warna ini secara umum dibagi menjadi 3,
Average) SP ialah nilai rata-rata dari SP yaitu: nilai SP rendah berkisar 0 mV hingga
terkoreksi sehingga hasilnya lebih smoothing 4mV; nilai SP sedang antara 4 mV hingga 8
dibandingkan sebelum dilakukan MA. mV; dan nilai SP tinggi antara 8 mV hingga 12
Pada grafik terlihat keadaan topografinya mV.
yang datar kemudian terdapat menurunan yang Peta ispotensial ini merupakan
drastis sehingga kemungkinan pada daerah penggambaran bawah permukaan sesuai
tersebut terjal. Pada ketinggian 776 m memiliki dengan nilai potensial yang didapatkan pada
nilai SP 2,175 mV yang ada pada lintasan 0 m. alat milivoltmeter. Secara umum, pada peta
Sedangkan pada ketinggian 762 m memiliki didominasi dengan nilai rendah yang
nilai SP 1,68 mV pada lintasan 150 m. Nilai SP ditunjukkan dengan warna ungu hingga biru.
terkoreksi maksimum 3,9 mV pada lintasan 120 Namun, terdapat beberapa klosur dengan nilai
m dan SP terkoreksi minimum sebesar -0,4 m sedang yang terletak di sebelah utara pada peta
yang terletak pada lintasan 4. Dapat dilihat di terletak pada koordinat X = 463998 dan Y =
sepanjang lintasan 4 ini memang terlihat nilai 9140690 sebesar 2,975 mV. Sedangkan nilai
yang bervariasi, di sebelah selatan terdapat minimum pada koordinat X = 463998 dan Y =
klosur yang ditunjukkan dengan warna merah 9140775 sebesar 0,2625 mV.
yang berarti memiliki nlai SP besar. Sedangkan
pada lintasan 1 hanya sebagian klosur yang
muncul dengan nilai SP sedang yang berwarna DAFTAR PUSTAKA
hijau muda hingga kuning.
Pada garis berwarna merah merupakan Staf Asisten.2013. Modul Praktikum Geolistrik.
lintasan 3 yang merupakan lintasan pengukuran Yogyakarta. Universitas Pembangunan
kelompok. Pada daerah ini pada umumnya Nasional “Veteran”
nilainya rendah semua yang hanya berwarna Telford,W.M.1990. Applied Geophysics Second
ungu muda hingga biru. Pada lintasan 3 ini Edition. Cambridge University Press,
terletaka pada koordinat X = 463998 dan Y = Cambridge UK.
9140810.
Secara keseluruhan dapat dilihat nilai
maksimum terletak pada koordinat X = 463998
dan Y = 9140690 sebesar 2,975 mV pada
lintasan 125 m dengan topografi 776,5 m.
Sedangkan nilai minimum pada koordinat X =
463998 dan Y = 9140775 sebesar 0,2625 mV
pada lintasan 40 m dengan ketinggian topografi
774 m.

5. KESIMPULAN

Dari hasil pengolahan data metode potensial


diri ini dihasilkan ggrafik dan peta isopotensial.
Dari kedua hasil tersebut dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
Pada grafik perbandibgan topografi vs MA
SP vs MA terkoreksi terlihat keadaan
topografinya yang datar kemudian terdapat
menurunan yang drastis . Nilai SP terkoreksi
maksimum 3,9 mV pada linsatan 120 m dan SP
tekroreksi minimum sebesar -0,4 m pada
linsatan 40 m. Nilai maksimum MA SP ialah
2,975 mV pada lintasan 125 m dengan
topografi 776,5 m. Nilai minimum MA SP ialah
0,2625 mV pada lintasan 40 m dengan
ketinggain topografi 774 m. Jadi, dilihat dari
pembahasan diatas bahwa sebenarnya antara
topografi dengan nilai SP itu tidak
berhubungan.
Peta ispotensial yang dihasilkan dari MA SP
dnegan koordinat X dan Y. Secara umum, pada
peta didominasi dengan nilai rendah yang
ditunjukkan dengan warna ungu hingga biru.
Namun, terdapat beberapa klosur dnegan nilai
sedang yang terletak di sebelah utara pada peta
yang terletak pada lintasan 4. Pada garis
berwarna merah merupakan lintasan 3 yang
merupakan lintasan pengukuran kelompok.
Pada lintsan 3 ini terletak pada koordinat X =
463998 dan Y = 9140810. Nilai maksimum

Anda mungkin juga menyukai