Anda di halaman 1dari 36

Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial

A. Pengkajian Keperawatan Jiwa

Tanggal di Rawat : 12 Desember 2016


Tanggal Pengkajian : 05 Januari 2017
Ruang Rawat : Ruang Cendrawasih

I. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 37 tahun
Alamat : Malang
Pendidikan : SD
Agama :Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin :Laki-laki
No. Rm :104501

II. Alasan Masuk


a. Data Primer
Pasien mengatakan dibawa ke rumah sakit jiwa karena bingung.
b. Data Sekunder
Dari status Pasien pada saat dirumah sering marah-marah tanpa sebab,
bicara nglantur.

III. Riwayat Penyakit Sekarang Dan Faktor Presipitasi


Pada saat dirumah Pasien sering marah-marah tanpa sebab, bicara
nglantur, oleh keluarga Pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Dr
Radjiman Wediodiningrat pada tanggal 09 Desember 2016 dan

1
langsung masuk UGD jam 15.30 WIB, kemudian Pasien masuk ruang
perkutut. Pada tanggal 12 Desember 2017 Pasien dipindahkan ke
Ruang Cenderawasih sampai saat ini.

IV. Faktor Predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Pasien mengatakan tidak pernah sakit jiwa sebelumnya.
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan pengobatan seperti
sekarang ini.
3. Pernah mengalami penyakit fisik
Pasien menyatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik
sebelumnya.
4. Pernah ada riwayat napza
Pasien mengatakan kalau tidak merokok kepala terasa mumet.
5. Riwayat trauma
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kekearasan fisik
Masalah Keperawatan :-
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien Mengayakan tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan
Masalah Keperawatan :-

Riwayat Penyakit Keluarga


1. Anggota keluarga ada yang gangguan jiwa
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
Diagnosa Keperawatan : -

2
V. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 06 Januari 2015
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi 84
x/m, RR 18 x/m.
3. Ukur : BB 44 kg, TB 155 cm.
4. Keluhan Fisik : Pasien mengatakan tidak ada
keluhan.
Diagnosa Keperawatan : -

VI. Pengkajian Psikososial


1. Genogram
Data dari jawaban Pasien

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

X : Laki-laki atau perempuan meninggal

: Tinggal dalam satu rumah

..………… : tinggal dalam satu rumah

3
: Pasien
Penjelasan :
a. Pola Asuh
Pasien mengatakan diasuh oleh ke dua orang tuanya, Pasien
mengatakan ayahnya sayang dengan Pasien.
b. Pola Komunikasi
Pasien mengatakan dalam bicara dikeluarganya biasa saja.
c. Pola Pengambilan Keputusan
Pasien mengatakan tidak tahu.

2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Pasien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas
Pasien mengaku namanya Harianto, Pasien mengatakan bangga
menjadi laki-laki.
c. Peran : saat di rumah
Pasien mengatakan anak pertama dari 2 bersaudara dan Pasien
senang membantu orang tua bekerja sebagai petani.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan salah
satu tunangannya. Pasien juga ingin cepat sembuh.
e. Harga Diri
1. Pasien mengatakan malu kepada tetangganya karena gagal
bertunangan.
2. Pasien mengatakan malu dengan teman dikamar karena dibawa ke
rumah sakit.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

4
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Pasien mengatakan orang terdekat adalah ayah.
b. Peran serta dalam kegiatan kemasyarakatan / kelompok
Pasien mengatakan tidak melakukan apa-apa.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan sibuk bertani membantu ayah disawah.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan dia beragama Islam dan dia percaya adanya
Tuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Dirumah Pasien mengatakan tidak pernah beribadah karena
dipasung, saat di rumah sakit Pasien mengatakan kadang-kadang
sholat.
Masalah Keperawatan : -

VII. Status Mental


1. Penampilan
Pasien tampak rapi, pasien terlihat bisa menyisir rambutnya sendiri
Masalah Keperawatan : -
2. Pembicaraan
Lambat, Pasien tidak mampu memulai pembicaraan, dibuktikan dengan
jika tidak ditanya terlebih dahulu Pasien tidak akan bertanya, misalnya “
apa kabar bapak hari ini ? “ baru Pasien mau menjawab “ baik “, kata-
kata kurang jelas, intonasi pelan.

5
Masalah Keperawatan : Kerusakan Komunikasi Verbal.
3. Aktivitas Motorik / Psikomotor
Kelambatan : Hipokinesa, hipoaktivitas, dibuktikan dengan Pasien lebih
suka duduk dan berdiam dikamar dan tiduran dikamar.
Masalah Keperawatan : -
4. Afek dan Emosi
a. Afek
Adekuat, dibuktikan dengan perawat bertanya “ apakah Mas H kangen
keluarga ?” Tn H menjawab “ Ya, saya kangen “ dengan ekspresi sedih
dan mata berkaca-kaca.
Masalah Keperawatan : -
b. Emosi
Ds : Pasien mengatakan merasa kesepian, Pasien mengatakan tidak ada
yang dibicarakan lebih baik diam.
Do : Pasien banyak diam, kontak mata kurang, interaksi dengan teman-
temannya tampak kurang.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
5. Interaksi Selama Wawancara
 Kontak mata kurang, dibuktikan dengan Pasien sering menunduk, tidak
konsentrasi dan ingin menyelesaikan percakapan.
 Curiga, dibuktikan dengan Pasien memandang kiri dan kanan dan
lingkungan sekitar saat wawancara.
Masalah Keperawatan : - Isolasi Sosial

6. Persepsi Sensori
Tidak tampak masalah pada Pasien.
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Saatperawat bertanya “ maukah bapak berkenalan dengan teman yang
lain ? “ Pasien menjawab dengan suara pelan dan tidak jelas.

6
b. Isi Pikir-
c. Bentuk Pikir :-
Masalah Keperawatan :-
8. Kesadaran
a. Kuantitatif : kesadaran kliaen kompos mentis dibuktikan dengan GCS
456
b. Kualitatif : berubah intership, dibuktikan saat perawat bertanya
“mengapa bapak tidak berkumpul dengan teman-teman yang lain
“,Pasien menjawab tidak ada yang dibicarakan jadi saya lebih baik diam
mas”.
Masalah keperawatan : -
9. Orientasi
a. Waktu
Terbukti saat perawat bertanya “hari ini hari apa mas ?”Pasien
menjawab “Hari Senin ya mas “ dan memang benar saat perawat bertana
hari senin.
b. Tempat
Dibuktikan saat perawat bertana “sekarang ini bapak berada
dimanapak ?”Pasien menjawab “di rumah sakit mas”dan memang benar
Pasien berada di rumah sakit.
c. Orang
Dibuktikan dengan perawat bertanya “hayo Mas H sekarang bicara
dengan siapa?”Pasien menjawab “Mas Apri mantri disini kan”iya
memang benar Pasien sedang berbicara dengan perawat.
Masalah keperawatan : -

10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


a. Tidak mampu berkonsentrasi, Pasien selalu meminta pertanyaan
diulang. Dibuktikan dengan pada saat perawat bertanya “hobi mas
apa?”Pasien minta pertanyaan diulang.

7
b. Pasien dapat berhitung sederhana, dibuktikan dengan pada saat bertanya
“ 5+3 berapa mas?”Pasien menjawab 8dan memang benar jawabannya
adalah 8.
Masalah keperawatan :-
11. Kemampuan Penilaian
 Pasien tidak menjawab pertanyaan perawat.
 Pasien diam saja dengan kepala menunduk.

12. Daya Tilik Diri : -


Masalah Keperawatan : -

VIII Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Dibuktikan dengan :
a. Pasien tidak dapat menyiapkan makana sendiri.
b. Pasien mampu mencuci piringnya apabila disuruh.
2. BAB/BAK
Dibuktikan dengan :
a. Pasien bab/bak di toilet
b. Pasien mengatakan setelah bab/bak disiram dan dibersihkan
3. Mandi
Dibuktikan dengan
a. Pasien mau mandi apabila disuruh
b. Pasien mengatakan mandi menggunakan sabun mandidan tidak
menggosok gigi.
4. Berpakaian/berhias
Dibuktikan dengan :
a. Pasien dapat berpakaian sendiri tanpa bantuan.
b. Pasien tidak meminta ganti baju apabila tidak diberi.
c. Pasien menyisir rambutnya setelah mandi.

8
5. Istirahat dan tidur
a. Pasien mengatakan tidur siang mulai jam 13.00-15.00
b. Pasien mengatakan tidur malam mulai jam 20.00-04.00
d. Aktifitas Pasien sebelum tidur/sesudah tidur : Pasien hanya berdiam
diri, setelah bangun tidur ke tempat tidak mau merapikan tempat
tidur.
Masalah keperawatan :-

6. Penggunaan obat
Dibuktikan dengan :
a. Pasien mengatakan minum obat 2 x1 hari
b. Pasien mengatakan tidak tau manfaat obat
c. Pasien tidak meminta obat apabila tidakdiberi oleh perawat
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan tidak tahu
8. Aktifitas dalam rumah
Pasien diam saja tidak menjawab
9. Aktifitas di luar rumah
Pasien diam saja tidak menjawab pertanyaan perawat
Masalah keperawatan :-

IX. Mekanisme Koping


Pasien mengatakan diam saja tidak mau bicara dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : -

X. Masalah Psikososial dan Lingkungan


a. Pasien mengatakan tidak pernah bergaul dengan orang lain karena
saat dirumah dipasung.
b. Pasien mengatakan malu dengan tetangganya karena gagal
bertunangan dengan pacarnya.

9
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

XI. Pengetahuan Kurang Tentang :


Pasien diam saja, tidak menjawab pertanyaan perawat.
Masalah keperawatan :-

XII. Aspek Medis


Diagnose medis: Axis 1 :F 20 10
Axis 2: Pendiam, pemalu, tertutup
Axis 3 :Tidak ditemukan
Axis 4 :Tidak jelas
Axis 5 :Tidak jelas
Terapi medik : Clopramazine 1 x 100 mg : 1 0 1
Haloperidol 2 x5 mg : 1 0 1

XIII. Daftar Masalah Keperawatan


1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah
3. Kerusakan komunikasi verbal

XIV. Pohon Masalah

Kerusakan komunikasi verbal

Isolasi Sosial

HDR

10
B. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Kerusakan Komunikasi Verbal
3. Defisit Perawatan Diri

11
12
C. INTERVENSI

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ada dan keterbatasan waktu, maka kami mengangkat satu diagnosa
keperawatan prioritas yaitu Isolasi Sosial

Diagnosa Perencanaan Rencana Tindakan


Tgl/jam Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Keperawatan
05-01- Defisit TUM :
17 Perawatan Diri Pasien dapat
meningkatkan
minat dan
motivasinya untuk
memperhatikan
kebersihan diri 1.1. Bina hubungan saling1.1 Memfasilitasi
TUK 1 : percaya dengan: keterbukaan dalam
Setelah 1X15 menit a. Sapa Pasien dengan ramah, mengungkapkan dan
Pasien dapat
pertemuan Pasien dapat baik verbal maupun non penyelesaian masalah
membina
menerima kehadiran verbal

13
perawat. Pasien dapat b. Perkenalkan diri dengan
hubungan saling
mengungkapkan perasaan sopan
percaya dengan
dan keberadaannya saat ini c. Tanyakan nama lengkap
perawat.
secara verbal. Pasien dan nama panggilan
 Pasien mau menjawab yang di sukai Pasien
salam d. Jelaskan tujuan pertemuan
 Ada kontak mata e. Buat kontrak interaksi yang
 Pasien mau berjabat tangan jelas
 Pasien mau berkenalan f. Jujur dan tepati janji
 Pasien mau menjawab g. Tunjukkan sikap empati dan
pertanyaan menerima Pasien apa adanya
 Pasien mau duduk h. Beri perhatian pada Pasien
berdampingan dengan dan perhatikan kebutuhan
perawat dasar Pasien
 Pasien mau
mengungkapkan
perasaannya
05-01- Isolasi Sosial TUK 2: Setelah 1X 15 menit interaksi,2.1 Diskusikan bersama pasien2.1 Mengetahui tingkat

14
15 Pasien mampuPasien dapat menyebutkan pentingnya kebersihan diri kognitif pasien
menyebutkan kebersihan diri pada waktu 2 dengan cara menjelaskan mengenai kebersihan
penyebab menarikkali pertemuan, mampu pengertian tentang arti bersih
2.2 Mengetahui sampai
diri menyebutkan kembali dan tanda- tanda bersih.
2.2 Dorong pasien untuk mana tingkat
kebersihan untuk kesehatan
menyebutkan 3 dari 5 tanda pemahaman pasien
seperti mencegah penyakit
kebersihan diri. terhadap kebersihan
dan pasien dapat
2.3 Diskusikan fungsi kebersihan
meningkatkan cara merawat
diri dengan menggali 2.3 Mengetahui tingkat
diri pengetahuan pasien
pengetahuan pasien terhadap terhadap kebersihan
hal yang berhubungan dengan dirinya
kebersihan diri. 2.4 Menambah
2.4 Bantu pasien mengungkapkan kemampuan kognitif
arti kebersihan diri dan tujuan pasien terhadap
pentingnya kebersihan
memelihara kebersihan diri. dirinya
2.5 Beri reinforcement positif
setelah pasien mampu
2.5 Meningkatkan
mengungkapkan arti ketertarikan pasien
kebersihan diri. terhadap pentingnya

15
2.6 Ingatkan pasien untuk kebersihan
memelihara kebersihan diri 2.6 Mengingatkan kepada
seperti: mandi 2 kali pagi dan pasien tentang waktu
dan kapan harus saja
sore, sikat gigi minimal 2 kali dalam melakukan
sehari (sesudah makan dan kebersihan diri
sebelum tidur), keramas dan
menyisir rambut, gunting kuku
jika panjang.

05-01- 3.1 Motivasi pasien untuk mandi.


Defisit TUK 3 : Setelah 1X15 menit interaksi,
3.2 Beri kesempatan untuk mandi,
17 Perawatan Diri Pasien dapat Pasien dapat berusaha 3.1 Meningkatkan

16
melakukan untuk memelihara beri kesempatan pasien untuk keiinginan pasien untuk
kebersihan diri kebersihan diri seperti mendemonstrasikan cara meningkatkan
dengan bantuan mandi pakai sabun dan memelihara kebersihan diri kebersihan dirinya
perawat. disiram pakai air sampai yang benar.
3.3 Anjurkan pasien untuk3.2 Memberikan
bersih, mengganti pakaian
mengganti baju setiap hari. kesempatan kepada
bersih sehari–hari, dan
3.4 Kaji keinginan pasien untuk pasien untuk
merapikan penampilan.
memotong kuku dan meningkatkan
merapikan rambut. kebersihan dirinya
3.5 Kolaborasi dengan perawat
ruangan untuk pengelolaan3.3 Meningkatkan tingkat
fasilitas perawatan kebersihan Kebersihan diri
diri, seperti mandi dan
kebersihan kamar mandi. 3.4 Meningkatkan tingkat
3.6 Bekerjasama dengan keluarga kebersihan di
untuk mengadakan fasilitas lingkungan pasien
kebersihan diri seperti odol,
3.5 Meningkatkan fasilitas-
sikat gigi, shampoo, pakaian
fasilitas kebersihan diri
ganti, handuk dan sandal

17
dan lingkungan pasien

05-01- Defisit TUK 4 : Setelah 1X15 Menit interaksi4.1 Monitor pasien dalam 4.1 Mengetahui Tingkat
17 Perawatan Diri Pasien dapatSetelah satu minggu pasien melakukan kebersihan diri kemampuan pasien
melakukan dapat melakukan perawatan secara teratur, ingatkan untuk dalam melakukan
kebersihan kebersihan diri secara rutin mencuci rambut, menyisir, kebersihan diri sehari-
perawatan diridan teratur tanpa anjuran, gosok gigi, ganti baju dan hari
secara mandiri. seperti mandi pagi dan sore, pakai sandal.
ganti baju setiap hari,
penampilan bersih dan rapi.

05-01- Defisit TUK 5 :


Setelah 1X15 menit pasien 5.1 Meningkatkan minat
17 Perawatan Diri Pasien mampu 5.1 Beri reinforcement positif jika

18
mempertahankan berhasil menjaga dan pasien untuk
mampu menjaga
kebersihan diri melakukan kebersihan diri. meningkatkan dan
kebersihannya dan pasien
secara mandiri. menjaga
tampak bersih dan rapi
kebersihannya
.

05-01- Defisit TUK 6 6.1 Jelaskan pada keluargaMendiskusikan bersama


15 Perawatan Diri Pasien dapatSetalah 1X15 pertemuan tentang penyebab kurangdengan pasien dan
dukungan keluargaKeluarga selalu mengingatkan minatnya pasien menjagakeluarga pasien mengenai
dalam hal–hal yang berhubungan kebersihan diri. tingkat kebersihan
6.2 Diskusikan bersama keluarga
meningkatkan dengan kebersihan diri, perawatan diri pasien baik
tentang tindakanyang telah
kebersihan diri. keluarga menyiapkan sarana dari prilaku untuk
dilakukan pasien selama di
untuk membantu pasien perawatan diri maupun
RS dalam menjaga kebersihan
dalam menjaga kebersihan fasilitas-fasilitas
dan kemajuan yang telah
diri, dan keluarga membantu perawatan diri dirumah
dialami di RS.
dan membimbing pasien sakit
6.3 Anjurkan keluarga untuk
dalam menjaga kebersihan
memutuskan memberi

19
diri stimulasi terhadap kemajuan
yang telah dialami di RS.
6.4 Jelaskan pada keluarga
tentang manfaat sarana yang
lengkap dalam menjaga
kebersihan diri pasien.
6.5 Anjurkan keluarga untuk
menyiapkan sarana dalam
menjaga kebersihan diri.
6.6 Diskusikan bersama keluarga
cara membantu pasien dalam
menjaga kebersihan diri.
6.7 Diskusikan dengan keluarga
mengenai hal yang dilakukan
misalnya: mengingatkan pada
waktu mandi, sikat gigi,
mandi, keramas, dan lain-lain.

20
05-01- Defisit TUK 7
17 Perawatan Diri Pasien dapatSetalah 1x15 menit interaksi, 7.1 Diskusikan dengan Pasien7.1 Meningkatkan
memanfaatkan Pasien menyebutkan: tentang manfaat dan kerugisn kesadaran Pasien
obat dengan 6 Manfaat minum obat tidak minum obat, nama, dalam kepatuhan
benar.  Kerugian tidak minum warna, dosis, cara, efek terapi minum obat
obat dan efek samping penggunaan
 Nama,warna dosis, efak obat 7.2 Mengetahui keinginan
terapi dan efek samping 7.2 Pantau Pasien saan dalam proses
obat penggunaan obat penyembuhan
7.3 Anjurkan Pasien minta sendiri7.3 Kesadaran dalam
obat pada perawat agar dapat penggunaan atau
merasakan manfaatnya manfaat dari meminum
7.4 Beri pujian jika Pasien obat secara teratur
menggunakan obat dengan7.4 Meningkatkan rasa
benar percaya diri Pasien

7.5 Pasien dapat


7.5 Diskusikan akibat berhenti
mengetahui akibat dari

21
minum obat tanpa konsultasi tidak patuh minum obat
dengan dokter 7.

22
D. IMPLEMENTASI

Tanggal Dx. Keperawatan Implementasi Tindakan Respon Nama Dan


Tanda Tangan
dan Jam Keperawatan
06-01-2017 Isolasi sosial SP 1
Jam 16.00 perkenalkan nama saya Dwi ApriadiS: Pasien mengatakan namanya
saya senang di panggil Apri, nama Harianto senang dipanggil
mas siapa dan senang di panggil Hari, rumahnya di Pagak
apa?” rumahnya dimana?” O:
1. Pasien mau menjawab
salam
2. Pasien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
3. Pasien mau
mengungkapkan
persaannya

23
Apa yang membuat mas jarang
S: Pasien mengatakan enggan
bercakap-cakap dengan teman yang
berkumpul dan berbicara
lain?
dengan orang lain karena tidak
tahu apa yang dibicarakan dan
Pasien merasa malu
O:
1. Tidak ada kontak mata
2. Pasien mau menjawab
pertanyaan

S:Pasien mengatakan tidak tahu


Menurut mas apa saja keuntungan
apa keuntungan berteman
kalau kita mempunyai teman?
O:
1. Tidak ada kontak mata
2. Pasien mau menjawab
pertanyaan

24
S: Pasien mengatakan tidak tahu
Kalau kerugiannya tidak
apa kerugian menarik diri atau
mempunyai teman apa mas?
berteman
O:
1. Tidak ada kontak mata
2. Pasien mau menjawab
pertanyaan

S: Pasien mengatakan mau


Mas sekarang kita belajar
berkenalan dengan 1 orang dulu
berkenalan, ayo sekarang coba
dengan orang lain
berkenalan dengan bapak itu?
O:
1. Pasien mau berjabat tangan
2. Pasien mau berkenalan
S: Pasien mengatakan merasa
senang bias berkenalan dengan
Bagaiman perasaan mas setelah kita
orang lain.
latihan berkenalan?
O:
1. Pasien mau berjabat tangan

25
2. Pasien mau berkenalan

S: Keluarga menyatakan tidak tau


tentang:
- Pengertian menarik diri
- Tanda dan gejala
Menanyakan Kepada Keluarga
- Penyebab dan akibat menarik
Tentang:
diri
- Pengertian menarik diri
- Cara merawat Pasien menarik
- Tanda dan gejala
diri
- Penyebab dan akibat menarik
O: Keluarga pasien tampak
diri
kebingungan
- Cara merawat Pasien menarik
S: Pasien menyatakan tidak tau .
diri
O:-

Menurut mas apa saja manfaat


minum obat? Dan kerugiannya kalo
tidak minum obat mas?

26
E. EVALUASI

27
NO Tanggal / Tindakan EVALUASI
Jam
1 06-01-2015 Bina hubungan saling percaya. S:
Jam 16.00 1. Pasien mengatakan namanya Harianto senang
dipanggil Hari, rumahnya di Pagak
O:
4. Pasien mau menjawab salam
5. Pasien mau duduk berdampingan dengan
perawat
6. Pasien mau mengungkapkan persaannya
A:
Tujuan tercapai
P:
Lanjutkan Intervensi selanjutnya

2 06-01-2015 Mampu menyebutkan penyebab menarik diri S:


Jam 16.00 1. Pasien mengatakan mau berkumpul dan berbicara
dengan orang lain karena sudah tahu apa yang
dibicarakan dan Pasien tidak merasa malu

28
O:
3. ada kontak mata
4. Pasien mau menjawab pertanyaan

A: Tujuan Tercapai

P: Lanjutkan Intervensi selanjutnya


3 06-01-2015 Menyebutkan keuntungan berhubungan S:
dengan orang lain dan kerugian tidak
Jam 16.00 1. Pasien mengatakan sudah tahu apa keuntungan
berhubungan dengan orang lain
berteman
2. Pasien mengatakan sudah tahu apa kerugian
menarik diri atau berteman
O: Setelah di berik penjelasan pasien tampak mengerti
A: Tujuan tercapai
P: Lanjutkan Intervensi selanjutnya

4 06-01-2015 Mampu melaksanakan hubungan sosial secara S:


bertahap
Jam 16.00 1. Pasien mengatakan mau berkenalan dengan 1

29
orang dulu
O:
3. Pasien mau berjabat tangan
4. Pasien mau berkenalan
A: Tujuan Tercapai
P: Lanjutkan Intervensi selanjutnya
5 06-01-2015 Mampu mengungkapkan perasaannya setelah S:
berhubungan dengan orang lain
Jam 16.00 1. Pasien mengatakan merasa senang bias berkenalan
dengan orang lain.
2. O:
1. Pasien mau berjabat tangan
2. Pasien mau berkenalan
A: Tujuan Tercapai
P: Lanjutkan Intervensi Selanjutnya

6 06-01-2015 mendapat dukungan keluarga dalam S: Keluarga menyatakan sudah tau tentang:
memperluas hubungan sosial
Jam 16.00 - Pengertian menarik diri
- Tanda dan gejala

30
- Penyebab dan akibat menarik diri
- Cara merawat Pasien menarik diri
O: Keluarga pasien tampak kebingungan
A: Tujuan tercapai
P: Lanjutkan Intervensi selanjutnya

7 06-01-2015 dapat memanfaatkan obat dengan 6 benar S: Pasien menyatakan bisa meminum obatnya sendiri
Jam 16.00 O: pasien tampak meminum obat
A: Tujuan Tercapai
P: Rencanakan pasien pulang

31
BAB III PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami


penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
lain disekitarnya.
Faktor Predisposisi dan faktor presipitasi Isolasi sosial, Faktor
Predisposisi: Faktor Perkembangan, Masa Kanak-kanak, Masa Praremaja
dan Remaja, Masa Dewasa Muda, Masa Dewasa Tengah, Masa Dewasa
Akhir. Faktor Presipitasi: Stressor Sosial Budaya, Stressor Biokimia,
Stressor Biologik dan Lingkungan Sosial, Stressor Psikologis.
Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan
a. Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
b. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
c. Pasien mengatakan tidak ada hubungan yang berarti dengan orang
lain
Penatalaksanaan Isolasi Sosial adalah: Terapi Psikofarmaka, Terapi
Individu Terapi kelompok

32
Daftar Pustaka

Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta :


Salemba Medika
Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .
Keliat Budi Ana. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi I.
Jakarta : EGC
Anna Budi Keliat, SKp. (2006). Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan
Sosial Menarik Diri, Jakarta ; Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.
Anonim. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Isolasi Sosial. Diakses
pada tanggal 24 Juli 2012 pada
http://nurse87.wordpress.com/2009/06/04/asuhan-keperawatan-
pada-Pasien-dengan-isolasi-sosial/
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan
Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk
7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat. Jakarta: Salemba Medika.
Rasmun, (2001). Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi
Dengan Keluarga. Konsep, Teori, Asuhan Keperawatan dan Analisa
Proses Interaksi (API). Jakarta : fajar Interpratama.
LAMPIRAN

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Pasien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan Pertama

Tanggal 06 Januari 2017


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
- Rasa kesepian, tidak mampu berkonsentrasi
- Pasien tidak mempunyai teman dekat dan tidak komunikatif
- Tidak ada kontak mata, tampak sedih, menarik diri dan menyendiri
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Pasien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
- Pasien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang, dan
kerugian tidak berhubungan
- Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
- Pasien mampu mengungkapakan perasaannya setelah berhubungan dengan
orang lain
4. Intervensi
a. Mengidentifikasi penyebab isolali sosial pasien
b. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
c. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang
lain
d. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan 1 orang
e. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
“ Selamat pagi mas, saya mahasiswa dari kediri yang akan merawat mas
selama di ruang Cendrawasih perkenalkan nama saya Dwi Apriyadi saya
senang di panggil Apri, nama mas siapa dan senang di panggil apa?”
rumahnya dimana?”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan mas hari ini?”
c. Kontrak : Topik, Waktu, Tempat
“ Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman
mas?” mau dimana kita bercakap-cakap, “bagaimana kalau di ruang tamu
mas?” kita berbincang-bincang selama 10 menit ya?bagaimana kalau kita
bercakap-cakap tentang cara perkenalan dengan orang lain ?”

34
2. Kerja
“ Siapa saja yang tinggal serumah dengan mas? Siapa yang paling dekat
dengan mas?Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan mas? Apa yang
membuat mas jarang bercakap-cakap dengannya?”
“ Apa yang mas rasakan selama dirawat di sini? Ow mas merasa sendirian ?
Siapa saja yang mas kenal diruangan ini? Apa saja kegiatan yang biasa mas
lakukan dengan teman-teman yang mas kenal?”
“ Apa yang menghambat mas dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
orang lain?”
“ Menurut mas apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah
benar ada teman bercakap-cakap.Apalagi? (sampai Pasien dapat
menyebutkan beberapa) nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa
saja mas?” ya pa lagi (sampai Pasien dapat menyebutkan beberapa) jadi
bnyak juga ruginya tidak mempunyai teman ya? Kalau begitu maukah mas
bergaul dengan orang lain? Bagus”
“ Mas sekarang kita belajar berkenal dengan orang lain ya?”
“ Benigi lho mas, untuk berkenal dengan orang lain kita sebutkan dulu nama
kita dan nama panggilan kita, selanjutnya asal dan hobi.”
Contohnya begini : perkenalkan nama saya Harianto suka dipanggil Hari
saya berasal dari Malang hobi saya badminton”
“ Selanjutnya mas menyakan nama orang yang diajak berbicara contohnya
begini : Nama mas siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana dan
hobinya apa?”
“ Ayo mas coba misalnya saya belum dengan mas, coba berkenalan dengan
saya!”
“ Ya, bagus sekali? Coba sekali lagi? Bagus sekali”
“ Setetelah mas berkenalan dengan orang tersebut, mas bisa melanjutkan
percakapan tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan, dll.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif dan Obyektif
“ Bagaimana persaan mas setalah ngobrol dengan saya?”
“ Tolong sebutkan! Bagusss!”
“ Bagaiman perasaan mas setelah kita latihan berkenalan?” Mas tadi sudah
mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Selanjutnya mas dapat mengingat-ingat apa saja yang kita pelajari hari ini”
Sehingga mas lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Mas mau
mempraktekkan ke teman mas yang lain, mau berapa lama kita
mencobanya? Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan harian mas”
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu tempat
“ Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan berkenalan
dengan orang lain?” Besok pagi jam 9 saya akan datang kesini untuk
mengajak mas latihan berkenalan dengan yang lain dan mengajak latihan

35
berkenalan dengan teman saya. Bagaimana mas mau kan?” Tempatnya
diruang tamu saja ya?Sampai jumpa mas!”

36

Anda mungkin juga menyukai