Disusun oleh
1. Jery Manurung 14221
2. M. Issaef Sabana 14227
3. Wahyu Aidil Fitra 14242
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
201
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi kekayaan alam yang berlimpah.
Bidang pertanian menjadi salah satu sektor yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan
potensi kekayaan alam. Banyak hal yang dapat dimanfaatkan lewat bidang pertanian. Agrowisata
menjadi tren yang sangat digemari hamper disemua kalangan.
Bidang pertanian tidak selalu tentang cara bertanam, pemupukan, fisiologi tanaman, media
tanam dan lainnya. Menurut Husein (2006), kawasan pertanian berfungsi menyerap bahan organik,
memberi kenyamanan, nilai-nilai tradisi dan sosial budaya perdesaan, agrowisata perdesaan,
menyerap tenaga kerja, pilar ketahanan pangan, dan sarana pendidikan lingkungan hidup. Pertanian
dapat memberikan fungsi lain yang bermanfaat. Salah satu potensi bidang pertnaian adalah
Agrowisata. Agrowisata atau wisata pertanian didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas perjalanan
wisata yang memanfaatkan lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal produksi hingga diperoleh
produk pertanian dalam berbagai sistem dan skala dengan tujuan memperluas pengetahuan,
pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian (Nurisjah 2001).
Pengembangan aktivitas agrowisata secara langsung dan tidak langsung akan
meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat akan arti pentingnya pelestarian sumber daya
lahan pertanian. Pengembangan agrowisata akan menciptakan lapangan pekerjaan dan
meningkatkan pendapat petani di luar nilai kuantitas produksinya. Selain itu, pengembangan
kegiatan agrowisata dapat melestari-kan sumber daya, melestarikan kearifan dan teknologi lokal,
dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar agrowisata. Pengembangan desa
wisata pertanian ber-dampak positif bagi sektor pertanian dan masyarakat-nya, sejalan dengan hal
tersebut, diperlukan peningkatan SDM perdesaan agar peran serta masyarakat lebih besar dalam
pengelolaan Pengembangan desa wisata juga meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
pengorganisasian masyarakat yang berperan dalam kegiatan agrowisata (Andidi, 2013).
Komoditas yang ada di agrowisata beragam seperti sayuran, buah dan tanaman hias.
Ketiganya memiliki kelebihan masing-masing. Pada komoditas sayuran yang menjadi daya tarik
konsumen adalah pengambilan sayur secara mandiri. Pada komoditas buah tidak jauh berbeda,
yaitu memetik buah secara mandiri. Sedangkan pada komoditas tanaman hias yang menjadi daya
tarik adalah pada bidang estetikanya, banyak agrowisata yang memberikan jasa pengambilan foto
untuk para konsumen.
B. Tujuan
Mengidentifikasi pengembangan kawasan agrowisata Taman Bunga dan Sayuran Tlaga
Kusuma, Karang Bajang, Tlogoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
II. ISI
Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma berada di Padukuhan Karang Bajang, Tlogoadi,Mlati, Sleman,
Yogyakarta. Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma memiliki visi dan misi yang ingin dicapai. Visi yang
dimiliki oleh taman ini yaitu meningkatkan
kuantitas dan kualitas komoditas bunga dan
sayur serta menjadikan taman ini sebagai
tempat wisata edukatif untuk kalangan umum.
Sedangkan misi dari Taman Bunga Sayur
Tlaga Kusuma yaitu memperluas lahan
penanaman, menerapkan teknologi budidaya
yang lebih baik lagi, dan meningkatkan
fasilitas sarana dan pra-sarana yang ada.
Taman ini dibuka untuk umum da beroprasi setiap hari dari jam 09.00 sampai jam 16.00. Biaya yang
dikenakan untuk setiap pengunjungnya yaitu 5.000 dan biaya parkir sebesar 2.000 rupiah per motor.
2.1 Sejarah singkat taman
Ibu Dini merupakan pemilik atau owner dari Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma. Saat ini
beliau menjabat sebagai Kepala Dukuh dan pernah menjadi ketua kelompok tani wanita yang ada
di Padukuhan Karang Bajang. Pengalaman menjadi memketua kelompok tani wanita (KWT)
berikanya ilmu dalam berusaha tani, sehingga beliau bertekad membangun taman wisata ini. Taman
Bunga Sayur Tlaga Kusuma merupakan salah satu taman wisata hortikultura, khususnya bunga-
bungaan dan sayuran yang didirikan pada bulan Februari 2018. Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma
saat ini sudah memiliki lahan seluas 1500 meter persegi dengan menyewa lahan warga Desa Mlati
Sleman Yogyakarta. Pada awalnya, tana ini hanya berfungsi sebagai kebun produksi bibit dan benih
tanaman. Namun seiring dengan perkembangan keinginan pengunjung, fungsi kebun ini bertambah
menjadi kebun rekreasi dan wisata. Oleh karena itu, pihak taman melakukan pembenahan dalam
penataan kebun dan penambahan fasilitas atau sarana wisata seperti tempat parkir, jalan, pondokan,
lahan kosong, dan tempat duduk.
Hingga saat ini Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma telah berkembang menjadi taman
hortikultura berbasis Agrowisata, yang didalamnya mencakup kegiatan konservasi, produksi, dan
rekreasi. Taman ini juga telah menginspirasi pengunjung yang datang untuk hidup sehat dengan
cara mengonsumsi sayuran organik.
2.2 Lokasi dan keadaan umum taman
Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma merupakan kebun bunga dan sayur yang terletak di
Padukuhan Karang Bajang, Tlogoadi,Mlati, Sleman, Yogyakarta. Berikut merupakan lokasi daerah
Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma
Lokasi
Komoditas yang ada di taman ini antara lain untuk bunga yaitu bunga matahari, bunga
kertas, bunga kenikir, dan bunga amigo. Sedangkan untuk jenis sayuran yang ditanamn adalah
kol/kubis ungu, cabai, pakcoy, sawi, dan locang (daun bawang). Produk yang dihasilkan oleh taman
ini antara lain benih, bibit, dan sayuran segar. Dalam pemasarannya, selain menjual langsung ke
konsumen di lahan Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma mendistribusikan produknya ke toko sayur
terdekat. Sistem pemasaran yang digunakan adalah pemasaran langsung kepada pelanggan dengan
sistem pesan atau order dan penjualan langsung di kebun. Produk yang dipesan dapat diantarkan
oelh karyawan yang bertugas ke tempat pemesanan sesuai dengan kesepakatan pelanggan
sebelumnya dengan biaya pengiriman ditanggung pemesan. Harga produk (benih, bibit, dan sayur)
cukup bervariasi, berkiasar dari harga 5000-25.000.
2.3.5 Perawatan
Penyiraman dilakukan secara rutin
setiap pagi dan sore hari pada masa awal
tanam, namun jika hujan maka tidak perlu
lakukan penyiraman. Setelah tanaman
berumur sekitar 30 hari, penyiraman
dilakukan setiap 2-3 hari sekali atau
disesuaikan dengan kondisi lahan. Sebelum
tanaman berumur 2 minggu, jika ada
tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal maka lakukan penyulaman atau penggantian
tanaman yang mati atau yang tumbuh tidak normal tersebut dengan tanaman yang baru.
Pemupukan susulan diberikan pada tanaman sekitar 25 hari dan pemupukan susulan berikutnya
dilakukan setiap 10-15 hari sekali. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara dikocor
dengan menggunakan pupuk cair yang telah diencerkan. Hal yang menjadi daya tarik pada
tahap ini adalah proses pembuatan pupuk, jadi pengunjung yang datang dapat belajar mengenai
cara membuat pupuk organik berupa pupuk kandang, kompos, dan cair dan belajar bagaimana
cara pengaplikasianya pada tanaman. Terdapat 2 orang pegawai yang beertugas untuk
mendampingi para pengunjung dan memberikan informasi mengenai cara budidaya kol ungu
yang baik dan benar.
2.3.6 Pemanenan
Kubis sudah dapat dipanen setelah
berumur sekitar 60 hari atau lebih lama
lagi setelah tanam. Daya tarik pada tahap
pemanenan adalah pengunjung dapat
memilih dan memetik sendiri kol yang
akan mereka beli. Tentu cara ini snagat
efektif sekali untuk menarik perhatian
pengunjung terutama kalangan ibu-ibu yang datang dan berniat untuk membeli sayuran segar
langsung dari lahan. Taman Bunga Sayur Tlaga Kusuma menjual kol ungu dengan harga 6000
rupiah per kilonya. 1 buah kol dapat mencapai 3 kg.
Husein E. 2006. Konsep multifungsi untuk revitalisasi pertanian. Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Indonesia. 28(5):1-4.