Anda di halaman 1dari 26

PENGENALAN MEDIA TRANSPORT

DAN REAGEN PEWARNAAN


Corynebacterium diphtheriae
TUTRI HAND AY ANI
RSPI PROF . DR. SULI ANTI SAROSO
PENDAHULUAN

Pemilihan, Koleksi dan


Transport Spesimen

Keberhasilan isolasi
C. diphtheriae

Diagnosa dan Terapi


PENDAHULUAN

Pemilihan, Koleksi dan


Transport Spesimen

Keberhasilan isolasi
C. diphtheriae

Diagnosa dan Terapi


TRANSPORT SPESIMEN

 Komponen penting
proses preanalitik pemeriksaan mikrobiologi

 Tujuan utama:
 mempertahankan kondisi spesimen seperti kondisi saat
pengambilan dengan defek yang minimal
 mencegah resiko bagi pembawa spesimen.

 Waktu:
30 menit – 2 jam

 Perubahan lingkungan (oksigen, pH, dan suhu) 


mengganggu recovery bakteri atau
meningkatkan pertumbuhan bakteri lain.
MEDIUM TRANSPORT

Viabilitas bakteri C. diphtheriae:

-tahan terhadap kekeringan dan perubahan suhu yang sedang

Stuart Transport Medium


Amies Transport Medium
Silica gel
STUART’S TRANSPORT MEDIUM

1. Sodium
Waktu: < 24 jam glycerophosphate
2. Calcium
chloride agen
gel semi-solid buffer &
keseimbangan
Putih osmotik medium
3. Sodium
thioglycollate
4. Agar
*Final pH ( 25°C) =
7.4 ± 0.2
STUART’S TRANSPORT MEDIUM

• Medium transport:
 Neisseria gonorrhoeae, Trichomonas vaginalis, Haemophilus
influenzae
 streptococci hemolytic alpha dan beta, pneumococci,
dan Enterobacteriaceae
 ambient temperatur  6 – 8 minggu
AMIES TRANSPORT MEDIUM

 Waktu transfer: < 24 jam

 Semisolid
 Modifikasi Stuart’s medium. Glyserol phosphate pada Stuart’s yang
digunakan untuk menjaga nilai pH, digunakan bbrp bakteri sbg
nutrien  overgrowth kontaminan. Pd amies menggunakan
phospate buffer dan penambahan bbrp garam untuk menjaga
permeabilitas sel bakteri.
AMIES TRANSPORT MEDIUM

Kandungan Amies:
1. Sodium Chloride
2. Potassium Chloride
3. Calcium Chloride
4. Magnesium Chloride
5. Monopotassium Phosphate
6. Disodium Phosphate
7. Sodium Thioglycollate
8. Bacteriological Agar
AMIES TRANSPORT MEDIUM

Kandungan Stuart: Kandungan Amies:


1. Sodium 1. Sodium Chloride
glycerophosphate 2. Potassium Chloride
2. Sodium thioglycollate 3. Calcium Chloride
3. Calcium chloride 4. Magnesium Chloride
4. Agar 5. Monopotassium Phosphate
6. Disodium Phosphate
7. Sodium Thioglycollate
8. Bacteriological Agar
SILICA GEL

 Sodium silicate + mineral acid  Waktu transfer: > 24 jam


 Menyerap air sd 35% dari
beratnya  Penelitian RSCM, 1983
 water loss  ↓ aktivitas • Hasil kultur inokulasi
metabolisme (hypobiosis) langsung : silica gel (2
 non-korosif, non-toksik minggu, suhu ruang,
 Biru: cobalt chloride: biru  pink plastik bag kedap air)
jika terjadi saturasi • throat swabs pasien
suspek difteri
• Hasil: sensitivitas  71.4% :
78.6%

 4C  survival ↑ 2-3x

Journal Of Clinical Microbiology, 1987


SILICA GEL
Package:
 Tabung steril-tutup berulir
Alumunium foil (1.5 g foil bags: 75% white gel, 25% blue gel)

 Silica gel:
• sterilisasi kering 1800C, 1.5 jam
• disimpan pada suhu 5 0C  ice bath 30 menit sebelum
digunakan, atau
• Disimpan pada suhu ruang

 Tidak mahal, mudah

 Sampel u/ PCR

 Tidak tersedia secara komersial

Diphtheria, New Jersey Department of Health and Senior Services, 2010


PEWARNAAN

Salah satu cara untuk melihat struktur kuman

Zat warna merupakan derivat sintetik dari anilin

Proses fisiko-kimiawi
 zat warna yang bersifat basa akan bereaksi
dengan asam nukleat sel kuman yang bermuatan
negatif sehingga kuman dapat diwarnai
PEWARNAAN

Corynebacterium diphtheriae:

Pewarnaan Gram

Pewarnaan Albert

Pewarnaan Neisser
PEWARNAAN GRAM

 Pewarnaan diferensial:
membedakan kuman dalam 2 golongan bedasarkan
kemampuannya mempertahankan primary stain (ungu
kristal karbol )

 Bakteri yang mampu mempertahankan: positif Gram

 Bakteri yang melepaskan zat warna tersebut dan mengikat zat


warna kedua (counter stain= safranin)

 Zat warna:
1. Ungu kristal karbol/ungu gentian
2. Cairan Gram’s iodine (lugol)
3. Etil Alkohol 95%
4. Safranin
PEWARNAAN GRAM

Permeabilitas dinding sel dan sitoplasma membran terhadap komplek


zat warna primer-iodin.

Gram +:
• Kompleks ungu gentian–iodine  molekul yang lebih besar 
presipitasi dalam sel.
• Alkohol  dehidrasi lapisan peptidoglikan  ↓ space  Kompleks
ungu gentian–iodine terikat dalam sel.

Gram - :
• Alkohol  melarutkan lipopolisakarida dinding sel + merusak
membrana sitoplasma  ungu gentian–iodine terikat dalam sel
(dekolorisasi).
• Counter stain  pink.
PEWARNAAN ALBERT

Zat warna dasar: Toluidine blue’ O’ 


Toluidine blue’ O’ dan mewarnai Volutin
Malachite green  Granules  ungu
afinitas tinggi terhadap Malachite green 
komponen jaringan mewarnai sitoplasma 
seperti sitoplasma biru-hijau
PEWARNAAN ALBERT

Albert’s A
Toludine blue
Albert’s B
Malachite green
Iodine
Glacial acetic acid
Potassium iodide (KI)
Alcohol (95% ethanol)
PEWARNAAN ALBERT

Hasil
• Badan bakteri  hijau
• Granula metakromatik 
hitam kehijauan
Pewarnaan Neisser

Neisser A
Neisser B
Methylene blue
Crystal violet Neisser C
Alcohol
Alcohol Chrysoidin
Distilled water
Distilled water
Glacial acetic acid
PEWARNAAN NEISSER

• Hasil:
 badan kuman berwarna kuning/tengguli
 dan granula Babes-Ernst berwarna ungu tua
REFERENSI

1. Pelatihan Mikrobiologi Klinis Dasar, Pemeriksaan Kultur


dan Pewarnaan, PERMI-Dept. Mikrobiologi FKUI, 2012
2. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Kedokteran, Bagian
Mikrobiologi FKUI, 1991
3. A Efstratiou, RC George, Laboratory guidelines for the
Diagnosis of Infections caused by Corynebacterium
diphtheriae and C.ulcerans, 1999
4. Mahon CR, Lehman DC, Manuselis G, Diagnostic
Microbiology,2011
5. Carol E Five-Year Preservation of Fusarium Species on
Silica Gel and Soil, 1988
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai