Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DIKSI

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Dra. Sehati Kaban, M.pd.

Disusun Oleh :
Dede Ramdhani (5115164927)
Dinny Sulisetiowati
Handoko
Redhyansyah Purnama

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Diksi” . Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dari Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dra. Sehati Kaban, M.Pd.

Makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan materi
diksi, serta infomasi dari berbagai media yang berhubungan dengan diksi.

Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Bahasa
Indonesia atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Dan juga
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan pandangan,
sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai Bahasa


Indonesia terutama materi mengenai Diksi. Sehingga kita saat berkomunikasi, kita
dapat meminimalisir kesalah pahaman yang akan terjadi yang dikarenakan bahasa
yang kita gunakan. Dan penulis berharap bagi pembaca untuk dapat memberikan
pandangan dan wawasan agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

Jakarta, 28 Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................... i


Daftar isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1 Pengertian Diksi ....................................................................................3


2.2 Syarat-syarat Diksi ................................................................................3
2.3 Fungsi Diksi ..........................................................................................3
2.4 Ciri-ciri Diksi ........................................................................................4
2.5 Jenis Diksi .............................................................................................4
BAB III PENUTUP ................................................................................................8

3.1 Kesimpulan............................................................................................8
3.2 Saran ......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase,
klausa, dan kalimat. Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan
tataran tertinggi. Ketika Anda menulis, kata merupakan kunci utama dalam
upaya membentuk tulisan. Oleh karena itu, sejumlah kata dalam Bahasa
Indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan seseorang dapat
mudah dimengerti. Dengan demikian, kata-kata yang digunakan untuk
berkomunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Kata sebagai
unsur bahasa, tidak dapat dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan
tetapi, kata-kata tersebut harus digunakan dengan mengikuti kaidahkaidah
yang benar.
Menulis merupakan kegiatan yang mampu menghasilkan ide-ide dalam
bentuk tulisan secara terus-menerus & teratur (produktif) serta mampu
mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, perasaan (ekspresif). Oleh
karena itu, ketrampilan menulis / mengarang membutuhkan grafologi, struktur
bahasa, & kosa kata. Salah satu unsur penting dalam mengarang adalah
penguasaan kosa kata. Kosa kata merupakan bagian dari diksi. Ketepatan diksi
dalam suatu karangan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan karena
ketidaktepatan penggunaan diksi pasti akan menimbulkan ketidakjelasan
makna.
Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk
menggambarkan “cerita” mereka. Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih
kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan /
menceritakan suatu peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa,
ungkapan-ungkapan.

1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Diksi ?
2. Apa saja syarat-syarat Diksi ?
3. Apa fungsi Diksi ?
4. Apa ciri-ciri Diksi ?
5. Apa jenis-jenis Diksi ?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengetahui arti Diksi,
2. Mahasiswa mampu memahami syarat-syarat Diksi.
3. Mahasiswa mampu memahami fungsi Diksi.
4. Mahasiswa mampu memahami ciri-ciri Diksi.
5. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis Diksi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Diksi


Diksi merupakan sebuah pilihan kata yang tepat atau selaras dalam
penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga didapatkan efek
tertentu seperti apa yang diharapkan. Atau dengan kata lain, diksi adalah
pilihan kara pembicara atau penulis dalam menggambarkan cerita yang
dibuatnya. Tidak hanya diartikan sebagai pilihan kata, diksi juga diartikan
sebagai suatu pernyataan yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah
gagasan ataupun mengungkapkan suatu cerita meliputi persoalan seperti gaya
bahasa, ungkapan gagasan dan lain sebagainya. Dengan diksi maka setiap
kata dapat dibaca dan dipahami pembaca maupun pendengar.

2.2. Syarat-syarat Diksi


Untuk menghasilkan cerita yang menarik dengan pilihan kata, maka diksi
yang baik harus memenuhi syarat-syarat berikut ini diantaranya:

 Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan sebuah gagasan


 Pengarang harus memiliki kemampuan membedakan secara tepat nuansa
makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi
pembaca
 Menguasai berbagai kosakata dan mampu memanfaatkan kata tersebut
menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.

2.3. Fungsi Diksi


Adapun fungsi diksi, diantaranya yaitu:
Dengan diksi maka suatu kata akan lebih jelas, kata tersebut akan
terasa tepat dan sesuai dengan penggunaannya. Ketepatan pemilihan kata
(diksi) tersebut bertujuan untuk tidak menimbulkan interpretasi atau tafsiran

3
yang berbeda antara penulis dengan pembaca. Selain itu, bertujuan untuk
memperindah kalimat, pengarang ata penulis bisa membuat cerita menjadi
lebih runtut. Berikut beberapa fungsi diksi yang lainnya yaitu:

 Membuat pembaca memahami apa yang disampaikan penulis atau


pengarang
 Membuat komunikasi lebih efektif dan juga lebih efisien
 Menggambarkan ekspresi yang ada pada gagasan
 Membentuk gagasasan yang tepat.

2.4. Ciri-ciri Diksi


Adapun ciri-ciri diksi yaitu:

 Tepat dalam pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal


yang diamanatkan
 Dapat digunakan untuk membedakan secara tepat nuansa makna dan
bentuk yang sesuai dengan gagasan dan situasi serta nilai rasa pembaca.
 Menggunakan pembendaharaan kata yang dimiliki masyarakat
bahasanya dan dapat menggerakan dan memberdayakan kekayaan
tersebut menjadi jaring kata yang jelas.

2.5. Jenis-jenis Diksi


Berikut ini jenis-jenis diksi, diantaranya:
A. Jenis Diksi Berdasarkan Maknanya
1. Makna Denotatif
Denotatif berarti makna asli, makna asal, atau makna yang
sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Berikut beberapa
contohnya:
 Shinta sangat “gemar membaca”, maka tidak heran jika dia
pintar dan berpengetahuan luas.
 Arman terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat
“keuntungan yang melimpah”.

4
 Badan helen sangat kurus (Kata kurus, bermakna denotatif
keadaan tubuhnya yang lebih kecil dari ukuran badannya)
B. Makna Konotatif
Konotatif, yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan
yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Berikut :

 Adnan “banting tulang”, bekerja pagi sampai sore untuk


memenuhi kebutuhan keluarganya. (kata “banting tulang”
diartikan bahwa Adnan bekerja keras).
 Rima adalah murid yang “kutu buku” jadi tidak heran jika
dia pintar dan berpengetahuan luas. (kata “kutu buku”
diartikan bahwa Rima gemar membaca buku).
 Tama sangat bahagia, mungkin dia sedang mendapat “durian
runtuh”. (kata “durian runtuh” diartikan bahwa Tama
mendapat keuntungan melimpah).
B. Jenis Diksi Berdasarkan Leksikal
1. Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki makna sama. Dengan kata lain,
sinonim adalah persamaan kata. Berikut beberapa contoh sinonim:
 Bahagia = Senang
 Lezat = Enak
 Pintar = Pandai
 Pelit = Kikir
2. Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki makna yang berlawanan.
Dengan kata lain, antonim adalah perbedaan kata. Berikut beberapa
contoh antonim:
 Naik >< Turun
 Besar >< Kecil
 Banyak >< Sediki
 Tinggi >< Pendek

5
3. Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki makna berbeda, namun lafal
atau ejaannya sama. Berikut contoh homonim :

 Pada awal Bulan, ayah selalu menerima upah kerja.


 Bulan purnama terlihat sangat jelas karena langit tidak berawan.

Kata “Bulan”, pada kalimat pertama dan kedua kata tersebut


memiliki lafal dan ejaan yang sama namun maknanya berbeda. Jika
pada kalimat pertama menunjukan tanggal, sedangkan kalimat
kedua menunjukan bulan di langit.

4. Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki makna dan ejaan berbeda,
namun memiliki lafal yang sama. Berikut beberapa contoh homofon:

 Rima rajin menabung di Bank.


 Bang Dimas merupakan kakak Rima

Kata “Bank” dan “Bang”, memiliki lafal yang sama namun memiliki
ejaan dan makna berbeda. Pada kalimat pertama menunjukan
tempat, sedangkan kalimat kedua menunjukan arti saudara.

5. Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki makna dan lafal yang berbeda,
tapi memiliki ejaan yang sama. Berikut contohnya:

 Wildan memiliki mental yang kuat saat menghadapi


permasalahan hidup.
 Handphone Wildan terjatuh dan langsung mental ke lantai.

Kata ‘mental” pada kedua kalimat diatas memiliki ejaannya sama,


namun kalimat pertama menunjukan watak dan kalimat kedua
menunjukan memantul ke lantai.

6
6. Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki banyak arti atau
pengertian.Berikut beberapa contoh polisemi:

 Menabung di bank, maka akan mendapatkan Bunga.


 Rima adalah bunga desa di kampung ini.
 Bunga mawar merah itu sangat indah dan harum.
Pada kalimat pertama kata “bunga” menunjukan bahwa keuntungan
menabung di bank, pada kalimat kedua menunjukan perempuan
paling cantik, dan kalimat ketiga menunjukan bunga pada tanaman.

7. Hipernim dan Hiponim.

Hipernim adalah kata yang mewakili banyak kata lain. Jadi sebuah
kata hipernim bisa menjadi kata umum dari penyebutan kata lainnya.
Sedangkan Hiponim adalah kata yang terwakili artinya oleh sebuah
kata hipernim. Berikut contoh kalimat yang mengandung kata
hipernim dan hiponim:

 Di hutan banyak berbagai macam binatang liar, contohnya


seperti harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain
sebagainya
Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau,
srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya.
 Chandra ke supermarket membeli buah-buahan, seperti buah
apel, jeruk, semangka dan anggur.
Kata hipernim: buah-buahan. Sedangkan kata hiponim: apel, jeruk,
semangka dan anggur.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan menjadi beberapa
poin penting yaitu :
1. Diksi adalah Sebuah pilihan kata yang tepat dan selaras untuk
mengungkapkan gagasan yang meliputi persoalan seperti gaya bahasa,
ungkapan gagasan, dan lain-lain. Dengan menggunakan diksi pembaca
maupun pendengar dapat mengerti dengan apa yang disampaikan.
2. Diksi berfungsi sebagai alat agar tidak terjadi kesalahpahaman antara
pembaca atau penulis terhadap pendengar atau pembaca dalam
berkomunikasi.
3. Diksi memiliki beberapa syarat-syarat ketepatan agar menimbulkan
imajinasi yang sesuai antara pembicara dan pendengar.
4. Fungsi diksi secara umum ialah agar masyarakat dapat berkomunikasi
dengan baik dan benar agar terhindar dari salah penafsiran dan
kesalahpahaman antara pembicara/penulis dengan pendengar/pembaca.

3.2. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca makalah ini untuk mempelajari
pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi
diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam
menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan mudah
dipahami dengan baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia. 2006.

A, Alex dan Achmad H.P.2010.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta:Penada Media group.

http://www.pelajaran.co.id/2017/10/pengertian-diksi-syarat-ciri-fungsi-manfaat-
jenis-dan-contoh-diksi.html

Anda mungkin juga menyukai