Anda di halaman 1dari 7

ISTILAH SENI DALAM KAJIAN

ARSITEKTUR (Rangkuman)
SENI DALAM ARSITEKTUR
MAHARDIKA CLARA (1415012026)
ISTILAH SENI DALAM ARSITEKTUR

Arsitektur ialah hasil karya yang mengandung seni dan juga keindahan dalam wujud
fisik. Arsitektur berasal dari kata Archi yang berarti kepala dan techton yang artinya tukang.
Secara umum, desain arsitektur merupakan seni yang dilakukan individu atau kelompok untuk
merancang sebuah bangunan yang dihasilkan daru ide dan imajinasi mereka. Adapun pengertian
arsitektur menurut beberapa ahli.
1. Marcus Pollio Vitrovius
Arsitektur dunia yang dikenal lewat bukunya yang berjudul De Architecture meyatakan
bahwa arsitektur adalah sebuah kekuatan/kekokohan (virmitas), keindahan/estetika
(venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas)
2. Banhart CL Dan Jass Stein
Banhart CL Dan Jass Stein mempunyai pendapat lain soal cabang seni rupa ini. Menurut
Stein, arsitektur merupakan seni dalam menegakkan bangunan, dimana di dalam seni
tersebut terdapat segi perencanaan, konstruksi, dan solusi dekorasinya. Selain itu, sifat
atau format bangunan, proses membangun, bangunan dan kelompok lainnya adalah segi-
segi lain yang juga ada di dalam arsitektur.

3. Van Romondt
Tokoh yang merupakan akademisi arsitektur di Indonesia di awal abad ke-20 ini
menyatakan bahwa arsitektur adalah ruang lokasi hidup yang tempat manusia dengan
bahagia. Ruang sendiri merujuk pada seluruh ruang yang terjadi karena diciptakan oleh
manusia ataupun ruang yang terjadi dengan sendirinya atau alami, seperti gua, pohon,
dan lain sebagainya.

4. Francis DK Ching
Profesor Emeritus di University of Washington ini mempunyai definisi tersendiri
mengenai salah satu cabang seni terapan ini. Ching mengatakan bahwa arsitektur
merupakan kegiatan menyusun suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, kiat, dan
fungsi.

5. Y.B. Mangunwijaya
Sastrawan, rohaniawan, dan tokoh seni rupa Indonesia dibidang arsitektur ini menyatakan
arsitektur sebagai vastuvidya atau wastuwidya yang berarti ilmu bangunan. Wastuwudya
mencakup ilmu tata bumi, tata gedung, dan tata kemudian lintas (dhara, harsya, dan
kana). Mangunwijaya juga menafsirkan arsitektur sebagai penciptaan suasana,
perkawinan guna dan citra. Arsitektur tidak dilihat dari kemewahan bahan, teknologi, dan
harganya. Sebab, dari bahan-bahan sederhana pun bisa memberikan cerminan refleksi
keindahan yang puitis dari suatu arsitektur dan jauh lebih bersih dari godaan maupun
kepongahan (1988:348).

SEKILAS SEJARAH ISTILAH DAN PENDIDIKAN ARSITEKTUR

Istilah “arsitektur” mulai diperkenalkan pada sekitar abad I sebelum masehi. Marcus
Vitruvius Pollio (88 SM – 26 SM), yang kemudian dijuluki sebagai “Bapak Arsitektur”,
memperkenalkan istilah “arsitektur” melalui bukunya yang berjudul De Architectura. Namun,
pada dasarnya, sejak generasi pertamanya manusia sudah berarsitektur, dalam batas pengertian
bahwa arsitektur berkaitan dengan perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Jejak-jejak
peninggalan arsitektur dari masa lampau, yang dapat dilacak pada saat ini, menunjukkan bahwa
umat manusia telah berarsitektur (menghasilkan lingkungan binaan) sejak ribuan tahun sebelum
masa kehidupan Vitruvius, ditandai dengan banyaknya artefak yang berasal dari masa-masa
sebelum kehidupan Vitruvius—antara lain berupa hasil-hasil karya arsitektur suku Maya, Toltec,
Aztec, Inca, Cina, Jepang, India, Mesopotamia, dan Mesir.

ARSITEKTUR SEBAGAI ILMU DAN SENI

Berbeda dengan bidang seni rupa atau seni lainnya yang dikelompokkan ke dalam seni
murni (pure art), arsitektur dikelompokkan pada ‘seni terpakai’ (applied art). Pengelompokan
arsitektur ke dalam ‘seni terpakai’ ini tidak dimaksudkan untuk mengartikan bahwa seni lainnya
bukanlah seni yang tidak terpakai atau seni yang tidak bermanfaat, namun lebih dimaksudkan
pada kenyataan bahwa arsitektur sebagai bidang seni yang berkaitan dengan perencanaan dan
perancangan wadah yang akan dipergunakan manusia di dalam melakukan kegiatannya. Karena
merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan yang akan dibangun dengan
cara atau rekayasa ataupun teknologi tertentu dan yang harus menjamin keselamatan bagi
manusia pemakainya maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah ilmu teknik—seperti
struktur dan konstruksi, rekayasa dan teknologi pembangunan Itu sebabnya, pada sebagian
perguruan tinggi, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya.

Pada saat ini telah memperlihatkan sebuah gejala dimana sifat seni bergerak mendekati
ilmu arsitektur dan sebaliknya ilmu arsitektur bergerak menuju ilmu seni, hal ini menunjukkan
sebuah pemikiran adanya hubungan antara kedua disiplin ilmu tersebut. Bahwa bentuk seni yang
mendekatai bentuk arsitektur adalah seni seni pahat buka seni lukis di atas kanvas, karena seni
lukis merupakan sebuah pengembangan dari persepsi visual dari seniman dan pengamat. Seni
patung atau scupture saat ini berkembang mendekati ilmu arsitektur , dia mengikuti kaidah-
kaidah yang berlaku dalam ilmu arsitektur dengan mengurangi sedikit proporsi dan sedikit
pertanggung-jawaban, dan scupture selalu dibuat menurut intuitif.

Karena arsitektur juga bicara fungsi dan juga memiliki pendekatan sains dalam disain.
Pada saat ini memperlihatkan bahwa seni bergerak mendekati arsitektur dan arsitektur bergerak
pada seni. sehingga apa yang menjadi batasan diantara keduannya, apakah keduannya masih
memiliki batasan-batasan yang jelas, dugaan yang muncul yang telah dipahami melalui sistem
pendidikan sejak lama, dimana terdapat pemisahan antara arsitek dan seniman, dan saat ini
pemisahan antara arsitek dan seniman tetap ada, akan tetapi lebih memiliki alasan yang elastis.

Penerapan ilmu arsitektur pada saat ini telah membuka prospek baru dan memberikan
gambaran awal yang datang dari arsitektur bukan dari seni, peran arsitektur saat ini semakin
meningkat, bahkan telah mempengaruhi kehidupan seni, khususnya seni patung atau scupture.

Apakah seni dalam konteks arsitektur ?

Nilai estetika seni dalam arsitektur memang sulit diukur, penilaian orang terhadap
sesuatu apakah esteik atau tidak memang sangat relative. Namun dapat kita sederhanakan
klasifikasi dari kategori estetika menjadi : keindahan beauty (adanya relasi formal antara
harmoni dan proporsi); kesenangan pleasure (adanya relasi fungsional antara efisiensi dan
kenyamanan); kesukaan delight (adanya relasi makna antara asosiasi dan selera). Unsur
seni/estetika dalam arsitektur tidak sebatas ornament sebagai unsur dekoratif tetapi keseluruhan
bentuk unity dari objek nyata arsitektur dan lingkungannya. Bentuk struktur bangunan atau
material bangunan juga dapat bernilai estetis jika memenuhi 4 kategori diatas. Dengan unsur
teknologi, seni dan nilai guna,

Secara spesifik arsitektur adalah keseluruhan proses mulai dari pemikiran/ ide/ gagasan,
kemudian menjadi karya/ rancangan, dan diwujudkan menjadi hasil karya nyata yang dilakukan
secara sadar (bukan berdasarkan naluri) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan ruang
guna mewadahi aktivitas/ kegiatannya yang diinginkan serta menemukan eksistensi dirinya.

Berikut beberapa istilah seni yang digunakan dalam dunia Arsitektur:

- Dome : bentuk setengah lingkaran seperti kubah.


- Camber : lengkungan yang agak cekung yang dibuat didalam.

- Arcade : garis pada lengkung yang berlawanan pada kolom-kolom. Lorong yang tertutup
dengan garis pada lengkung-lengkung di sepanjang lorong itu atau dikedua sisinya.

- Gable : bagian segitiga pada dinding samping, dibawah condongan atap.

- Gableroof : atap yang berbentuk segitiga.

- Abstrak : yaitu sebuah cara mengekpresikan karya seni dengan metoda yang tidak
menggambarkan wujud atau bentuk nyata dari sebuah objek dan bisa jadi memperumit
atau menyerderhanakan wujudu aselinya.

- Goble Wall : dinding yang berbentuk segiempat.

- Goble Window : jendela pada dinding segitiga, jendela yang berbentuk segitiga.

- Quadra : bingkai persegi yang membatasi relief.landas atau lapik podium.

- Abbozzo : adalah sketsa atau rancangan yang dibuat ketika hendak melukis atau
membuat patung.

- Queen Anne Arc : lengkungan berpintu rangkap tiga (berlubang rangkap tiga) pada
jendela venesia atau viladian, datar diatas

- Rustic : sebuah konsep desain yang menimbulkan suasana gelap-terang pada tembok dan
memberi kesan natural atau alami pada rumah.

- Artistik : memiliki nilai keindahan

- Bidang : luas atau wilayah permukaan dua dimensi dan dibatasi oleh garis.

- Distorsi : ketidaksesuaian atau penyimpangan sebuah karya seni dari bentuk alamiahnya.
Biasanya melebih-lebihkan bentuk alamiahnya atau hanya menonjolkan bagian yang
ingin ditonjolkan (tidak keseluruhan).

- Corak : gaya atau ungkapan dari seorang seniman dalam menggambarkan bentuk-bentuk
alami.

- Dimensi : ukuran (panjang, lebar, tinggi)

- Display : sususan atau tataan dari hasil karya seni yang akan dipamerkan.

- Dekorasi : sebuah seni dalam merias atau memperindah suatu objek hasil karya seni,
bangunan, benda atau objek lainnya sesuai dengan keinginan.
- Dwimatra : dua dimensi atau memiliki dua ukuran yaitu panjang dan lebar.

- Estetika : sama halnya dengan aesthetic yaitu keindahan yang sarat akan sensitivitas atau
perasaan.

- Furnitur : benda-benda atau alat kebutuhan rumah tangga

- Gambar Ilustrasi : gambar yang berfungsi untuk menjelaskan sesuatu, seperti kalimat
atau naskah agar dapat dengan mudah dipahami.

- Gradasi : corak warna yang didapat dari pengembangan dua warna atau lebih.
Contohnya adalah gradasi pelangi.

- Interior : penataan bagian dalam sebuah ruangan atau bangunan

- Kontemporer : sebuah karya seni baru atau seni masa kini yang berlandaskan kebebsan
berekspresi.

- Ornamen : komponen-komponen yang menghiasi/membangun sebuah karya seni.

- Perspektif : sudut pandang bagaimana objek yang dituangkan kedalam karya seni terlihat
pada mata manusia.

- Proporsi : kesimbangan antara dua hal. Misalkan proposi antara dua warna yang
digabungkan untuk membuat sebuah warna baru.

- Simetris : memiliki dua bagian sisi yang sama.

- Shade : bayangan.

- Sketsa : gambaran/rancangan kasar yang berfungsi sebagai kerangka ketika


menggambar/melukis.

- Tekstur : bentuk atau nilai raba sebuah permukaan.

- Trimatra : karya seni tiga dimensi

- Unik : memiliki ciri khas, atau beda dari yang lain.

- Unitary : warna dasar (merah, kuning, hijau, biru)

-
Daftar Pustaka

http://iqbal2k4203.blogspot.co.id/

https://ariefsabaruddin.wordpress.com/2009/07/29/antara-karya-seni-dan-arsitektur/

https://ft.uajy.ac.id/arsitek/dunia-ars/

https://ilmuseni.com/seni-rupa/arsitektur/pengertian-arsitektur-menurut-para-ahli

https://ilmuseni.com/seni-rupa/arsitektur/contoh-seni-arsitektur

http://arsitektursandyfgt.blogspot.co.id/2016/05/kamus-istilah-dalam-arsitektur.html

https://ilmuseni.com/seni-rupa/istilah-istilah-dalam-seni-rupa

Anda mungkin juga menyukai