Anda di halaman 1dari 2

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321059240

Penerapan Biosekuriti di Industri Akuakultur

Article · April 2017

CITATIONS READS
0 1,160

1 author:

Romi Novriadi
Auburn University
44 PUBLICATIONS   54 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Development of plant-based diet for Florida pompano View project

All content following this page was uploaded by Romi Novriadi on 14 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ALMAMATER

Penerapan Biosekuriti
di Industri Akuakultur Romi Novriadi*

P
enerapan biosekuriti dalam industri akuakultur saat dalam aplikasi biosekuriti . Oleh karena itu, tindakan pengen­
ini dipandang sangat penting sebagai salah satu faktor dalian berikut dapat dilakukan untuk penerapan biosekuriti:
penentu keberlanjutan produksi. Penerapan ini selain Penggunaan media air pemeliharaan yang bebas patogen
didorong oleh tren tuntutan konsumen global untuk mengkon­ dan bahan kontaminan. Seleksi induk bebas penyakit serta
sumsi produk yang berasal dari sistem produksi yang meme­ penggunaan induk dengan variasi genetik yang beragam.
nuhi unsur-unsur safety dan sustainable, juga didorong oleh Kedua faktor ini sangat mempengaruhi status kesehatan
tingginya tingkat kematian dan rendahnya laju pertumbuh­an dan sistem imun benih yang dihasilkan yang pada akhirnya
akibat infeksi mikroorganisme patogen. mempengaruhi tingkat laju pertumbuhan ikan. Penggunaan
Selain hal tersebut, penerapan biosekuriti juga dilakukan benih yang memiliki sertifikat bebas penyakit dan berasal dari
karena adanya kekhawatiran terhadap introduksi patogen hatchery (panti benih) yang tersertifikasi.
eksotis melalui kegiatan impor organisme akuatik yang bertin­ Tindakan desinfeksi terhadap telur, peralatan kerja,
dak sebagai pembawa infeksi (carrier) penyakit. Oleh karena bak inkubasi, bak pemeliharaan, kultur fitoplankton, pakan
itu, dalam hal penerapan biosekuriti, prinsip-prinsip yang dan personil yang terlibat dalam proses produksi. Prosedur
harus diaplikasikan sangat luas dan hal ini mencakup berbagai dan pembuatan bahan desinfeksi termasuk gambaran umum
komponen yang meliputi tindakan pencegahan, pengendalian tentang penempatan bak desinfeksi kaki untuk personel
dan pemusnahan berbagai penyakit infeksius serta berbagai terangkum dalam SNI 8230:2016. Tindakan karantina terha­
tindakan untuk menjaga kesehatan manusia sebagai pengelola dap induk dan benih yang ber­asal dari sumber eksternal. Satu
produksi, hewan dan lingkungan. Dalam konteks lingkungan, hal yang perlu diperhatikan pada tindakan karantina ini adalah
penerapan biosekuriti juga dilakukan untuk mencegah lolosnya penggunaan peralatan dan air pemeliharaan yang harus dibeda­
ikan budidaya ke lingkungan sekitar produksi. kan dengan unit produksi lainnya.
Berbeda dengan industri peternakan lainnya, akuakultur Penerapan berbagai standar produksi yang dapat
merupakan industri yang cukup unik karena memiliki beberapa bersinergi positif dengan penerapan biosekuriti, seperti Cara
jenis sistem produksi yang disesuaikan dengan tujuan dan jenis Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan
ikan yang dibudidayakan. Sistem produksi ini meliputi: (1) yang Baik (CPIB). Bila merujuk pada ketentuan internasional,
sistem produksi indoor, termasuk produksi benih di hatchery para pelaku usaha dapat menyesuaikan penerapan dimaksud
dan aplikasi Recirculation Aquaculture System (RAS), serta (2) sesuai dengan prinsip-prinsip Good Management practices
sistem produksi outdoor. (GMPs) hingga kepada persyaratan yang lebih spesifik untuk
sertifikasi produk, seperti yang tercantum pada dokumen
Sumber infeksi standar Aquaculture Stewardship Council (ASC).
Penyebaran penyakit umumnya terjadi ketika spora atau
bibit penyakit berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain Biaya Biosekuriti
melalui berbagai perantara, seperti melalui teknisi pengelola, Kerugian ekonomi yang diderita akibat merebaknya
peralatan, kendaraan, hewan liar, transfer benih dan sumber wabah penyakit cukup besar. Estimasi dari World Bank me­
air yang digunakan. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan nyatakan kerugian ekonomi global akibat infeksi penyakit di
penyebaran Viral Nervous Necrosis (VNN) dapat terjadi dari industri akuakultur melebihi USD 6 miliar/tahun. Keuntungan
satu bak ke bak yang lain melalui penggunaan alat siphon yang dari penerapan biosekuriti bersifat universal dan mungkin
sama untuk beberapa unit produksi. dapat diinterpretasikan secara berbeda tergantung dari sudut
Sumber penyebaran infeksi lainnya juga dapat berasal pandang para pelaku usaha dan pengambil kebijakan.
dari pakan khususnya pada siklus produksi benih. Penggunaan Namun, yang terpenting adalah investasi kesehatan
rotifer atau artemia yang terinfeksi dapat menjadi salah satu lingkungan yang dilakukan saat ini dapat menjamin keberlan­
penyebab utama penyebaran penyakit infeksius serta kon­ jutan produksi dan mengurangi kerugain ekonomi per setiap
taminasi aflatoksi pada pakan dapat mempengaruhi tingkat kematian ikan akibat infeksi penyakit. There is no one size fits
kelulushidupan ikan. all solution, tidak ada satu solusi yang dapat mengatasi semua
permasalahan, namun setidaknya penerapan biosekuriti dapat
Tindakan Pengendalian mengurangi kerugian ekonomi akibat infeksi penyakit dan
Penyebaran penyakit dapat terjadi secara vertikal dari meningkatkan reputasi perusahaan dan produk yang dihasilkan
induk ke benih yang dihasilkan ataupun secara horizontal melalui sistem produksi budidaya.lTROBOS
selama proses produksi. Pencegahan terhadap introduksi ikan *Mahasiswa S-3 Akuakultur
School of Fisheries, Aquaculture, and Sciences, Auburn Univesity USA
budidaya ke lingkungan bebas juga menjadi tugas penting

70 TROBOSAqua EDISI 59 l Tahun V l 15 April - 14 Mei 2017

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai