Desa Siaga 1 PDF
Desa Siaga 1 PDF
Abstrak
Dalam upaya mewujudkan good governance dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk mencapainya,
salah satu aspek yang harus dipenuhi adalah adanya partisipasi masyarakat dalam program-program
pemerintah. Adanya partisipasi masyarakat dalam setiap program pemerintah akan dapat mendorong
tercapainya tujuan-tujuan pembangunan nasional maupun daerah. Salah satu bagian yang terpenting
adalah mewujudkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan.Hingga saat ini pemerintah serius
dalam melaksanakan program-program di bidang kesehatan.Melalui Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia yang membawa Visi menuju Indonesia Sehat demi peningkatan kesehatan masyarakat yang
baik, mengeluarkan Program Desa Siaga. Di dalam pelaksanaan program Desa Siaga dibutuhkan
partisipasi masyarakat didalamnya yang diharapkan dapat mengurangi angka kematian Ibu dan Bayi
serta mewujudkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan, sehingga cita-cita mewujudkan
Indonesia Sehat akan tercapai.
1. Korespondensi Nuring Septyasa Laksana, Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP,
Universitas Airlangga, 56
Jl Airlangga 4-6 Surabaya
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
57
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
pada tahun 2009 bahwa terjadi angka kematian bentuk-bentuk partisipasi masyarakat desa
ibu sebesar 66,93 per 100 ribu kelahiran, dalam program Desa Siaga di Desa Bandung
sementara angka kematian bayi sebesar 19 Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul
bayi pada tahun 2005, 18 kematian bayi pada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ?
tahun 2006, 17 kematian bayi pada tahun
2007, 2008 dan 2009 setiap 1.000 angka
kelahiran hidup (KH). Sedangkan data dari Governance
Dinas Peternakan DIY mengenai flu burung Dalam perkembangan di dunia
yang diperoleh telah terjadi kematian unggas birokrasi telah terjadi pergeseran
pada tahun 2005 sebanyak lebih dari 4.000 paradigma.Pergeseran paradigma itu sendiri
ekor, utamanya terjadi pada ayam petelur. diakibatkan oleh semakin dewasanya birokrasi
Angka itu terus meningkat setiap tahunnya. dan adanya tuntutan dari masyarakat mengenai
Pada tahun 2008 di DIY terjadi kematian pada kinerja briokrasi.Pergeseran paradigma yang
unggas sebanyak 29.400 ekor dan kemudian dimaksud adalah pergeseran dari government
meningkat di tahun 2009 dimana terdapat menjadi governance.Governance sebagai Tata
30.511 ekor unggas yang mati. Sementara itu Pemerintahan, di sini bukan hanya dalam
dari data dinas peternakan Gunung Kidul, di pengertian struktur dan manajemen lembaga
kabupaten Gunung Kidul pada tahun 2008 yang disebut eksekutif, karena pemerintah
terjadi kematian pada unggas sebanyak 3500 (government) hanyalah salah satu dari tiga
ekor, pada tahun 2009 terjadi kematian aktor besar yang membentuk lembaga yang
sebanyak 594 ekor unggas selama Mei hingga disebut governance. Dua aktor lain adalah
Desember, tahun 2010 angka kematian unggas private sektor (sektor swasta) dan civil society
mulai bulan Februari hingga September (masyarakat madani). Karenanya memahami
sejumlah 1.656 ekor unggas yang mati, dan governance adalah memahami bagaimana
tahun 2011 mulai bulan Juli hingga Desember integrasi peran antara pemerintah (birokrasi),
terjadi kematian unggas sebanyak 2152 ekor, sektor swasta dan civil society dalam suatu
sementara mengenai jumlah kematian unggas aturan main yang disepakati bersama.
di kecamatan Playen selama tahun 2009 Lembaga pemerintah harus mampu
hingga 2011 ditemukan 628 unggas mati menciptakan lingkungan ekonomi, politik,
mendadak dan sebanyak 222 unggas mati sosial budaya, hukum dan keamanan yang
terjadi di Desa Bandung. Sementara itu kondusif. Sektor swasta berperan aktif dalam
dampak flu burung yang terjadi di DIY mulai menumbuhkan kegiatan perekonomian yang
tahun 2008 hingga 2010 mengakibatkan 20 akan memperluas lapangan kerja dan
orang terkena virus flu burung, dari jumlah itu meningkatkan pendapatan, sedangkan civil
4 orang di antaranya adalah warga kabupaten society harus mampu berinteraksi secara aktif
Gunung Kidul dan salah satunya adalah orang dengan berbagai macam aktifitas
dari Kecamatan Playen. perekonomian, sosial dan politik termasuk
Jadi, dari penjelasan di atas mengenai bagaimana melakukan kontrol terhadap
fenomena rendahnya partisipasi masyarakat jalannya aktifitas-aktifitas tersebut.
terhadap program pemerintah, utamanya dalam Tiga komponen dalam konsep
program kesehatan perlu diamati.Gunung governance saling berinteraksi dan
Kidul yang merupakan bagian dari Daerah menjalankan fungsinya masing-masing, yaitu
Istimewa Yogyakarta melalui Kecamatan government atau state, private sector, dan civil
Playen juga pernah mendapatkan penghargaan society.Jadi governance merupakan interelasi
dari pemerintah dengan menjadi daerah terbaik dan interdependensi antar komponen
pada tingkatan Provinsi DIY dalam pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sipil
pelaksanaan desa siaga endemik flu burung (Hetifah, 2004:91).Institusi pemerintah
pada tahun 2009.Hal inilah yang menjadi salah berfungsi menciptakan lingkungan politik dan
satu daya tarik peneliti untuk melihat hukum yang kondusif, sektor swasta
partisipasi masyarakat desa utamanya menciptakan pekerjaan dan pendapatan,
mengenai bentuk-bentuk partisipasi sedangkan masyarakat berperan dalam
masyarakat desa dalam program desa siaga. membangun interaksi sosial, ekonomi, dan
Selain itu Gunung Kidul juga merupakan politik, termasuk mengajak kelompok-
kabupaten yang dianggap berhasil oleh kelompok masyarakat untuk berpartisipasi
pemerintah dalam melaksanakan program desa dalam aktivitas ekonomi, sosial, dan politik.
siaga.
Permasalahan yang ingin dijawab
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah
58
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
59
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
melaksanakan hak dan kewajiban mereka serta tetapi lebih menghargai partisipasi sebagai
menengahi perbedaan yang ada di antara suatu layanan dasar dan bagian integral dari
mereka. Prinsip utama Good governance local governance. Maka dalam hal ini
adalah cara mengatur pemerintahan yang partisipasi masyarakat dapat diartikan sebagai
memungkinkan layanan publiknya efisien, keikutsertaan masyarakat dalam program-
sistem pengadilannya bisa diandalkan, dan program pembangunan baik itu dalam proses
administrasinya bertanggung jawab pada perencanaan, implementasi, maupun evaluasi
publik. guna menjalin kerjasama dengan pihak-pihak
yang lain dalam menyukseskan program
UNDP dan World Bank mengartikan
pembangunan tersebut.
good governance sebagai suatu
penyelenggaraan manajemen pembangunan
Manfaat Partisipasi
yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
Dalam sistem pemerintahan yang
dengan pinsip demokrasi dan pasar yang
demokratis, konsep partisipasi masyarakat
korupsi efisien, penghindaran salah alokasi
merupakan salah satu konsep yang penting
dana investasi dan pencegahan korupsi baik
karena berkaitan langsung dengan hakikat
secara politik maupun administratif,
demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang
menjalankan disiplin anggaran serta
berfokus pada rakyat sebagai pemegang
penciptaan legal and political framework bagi
kedaulatan. Menurut Thomsen yang dikutip
tumbuhnya aktivitas usaha (Mardiasmo, 2002:
oleh Suriana dalam tesisnya yang berjudul
23).
‘analisis keberlanjutan pengelolaan sumber
daya laut gugus pulau Kaledupa berbasis
Partisipasi Masyarakat
partisipasi masyrarakat’ ( Suriana, 2009: 13)
Konsep partisipasi dalam administrasi
memaparkan keuntungan dari partisipasi
publik merupakan hal yang penting dalam
masyarakat adalah:
mewujudkan nilai demokrasi. Osborne dan
Gaebler mengungkapkannya ketika
memasukkan prinsip reinventing government 1. Partisipasi memperluas basis
yaitu prinsip “community owned government : pengetahuan dan representasi.
empowering rather than serving” yang 2. Partisipasi membantu terbangunannya
menunjukkan betapa pentingnya partisipasi transparansi komunikasi dan
masyarakat dalam administrasi publik. Dan hubungan-hubungan kekuasaan di
kemudian berkembang perspektif new publik antara para stakeholders
service yang lebih memperkuat kedudukan 3. Partisipasi dapat meningkatkan
partisipasi masyarakat. Jati diri warga negara pendekatan iteratif dan siklikal dan
tidak dipandang sebagai persoalan kepentingan menjamin bahwa solusi didasarkan
semata (self interest) namun juga melibatkan pada pemahaman dan pengetahuan
nilai, kepercayaan, dan kepedulian terhadap lokal.
orang lain. Warga negara diposisikakn sebagai 4. Partisipasi akan mendorong
pemilik pemerintahan (owner of government) kepemilikan lokal, komitmen dan
dan mampu bertindak secara bersama-sama akuntabilitas. Pelibatan masyarakat
mencapai sesuatu yang lebih baik.Kepentingan lokal dapat membantu terciptanya
publik tidak lagi dipandang sebagai agregasi hasil (outcomes) yang berkelanjutan
kepentingan pribadi, melainkan sebagai hasil dengan menfasilitasi kepemilikan
dialog dan keterlibatan publik dalam mencari masyarakat terhadap proyek dan
nilai bersama dan kepentingan bersama menjamin bahwa aktivitas-aktivitas
(Muluk, 2007:33). yang mengarah pada keberlanjutan
Partisipasi masyarakat dalam program akan terus berlangsung. Hasil yang
pemerintahan dapat meningkatkan diperoleh dari usaha-usaha kolaboratif
kemandirian yang dibutuhkan oleh masyarakat lebih mungkin untuk diterima oleh
dalam mempercepat pembangunan.Masyarakat seluruh stakeholders.
dapat berpartisipasi dalam tahapan 5. Partisipasi dapat membangun
perencanaan, implementasi dan juga evaluasi kapasitas masyarakat dan modal
program-program pembangunan.Dengan sosial. Pendekatan partisipatif akan
demikian, telah terjadi perubahan pandangan meningkatkan pengetahuan dari tiap
masyarakat terhadap partisipasi, kini stakeholders tentang kegiatan/aksi
masyarakat tidak lagi memandang partisipasi yang dilakukan oleh stakholders lain.
sebagai sebuah kesempatan yang diberikan
oleh pemerintah karena kemurahan hatinya,
60
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
61
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
kematian ibu dan kematian bayi, maka setiap lingkungan yang sehat salah satunya adalah
desa diharapkan mampu memiliki fasilitas adanya kegiatan kerja bakti setiap bulannya
kesehatan yang baik. Di Desa Bandung sendiri baik di tingkat desa, dusun ataupun RT. Selain
dalam mengupayakan peningkatan pelayanan itu di Desa Bandung juga pernah diadakan
kesehatan terdapat Puskesmas pembantu, pelatihan mengenai pemberantasan jentik
dimana di Puskesmas pembantu itu sendiri nyamuk, sehingga masyarakat setidaknya
terdapat seorang bidan yang siap menangani dapat menjaga kesehatan lingkungannya
proses kelahiran bayi dan menangani dengan 3M.
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar.
Selain itu pelayanan kesehatan masyarakat Perkembangan Desa Siaga di Desa Bandung
Desa Bandung juga didukung dengan adanya Desa Bandung di Kecamatan Playen
rumah sakit swasta dan dokter praktek, yang Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah
tentunya juga dapat membantu pelayanan satu Desa yang telah melaksanakan Program
masyarakat dalam hal kesehatan.Selain itu Desa Siaga sejak munculnya SK dari
upaya yang dilakukan masyarakat Bandung Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
adalah dengan adanya delapan posyandu yang tahun 2006 no. 564 mengenai pelaksanaan
pelaksanaannya setiap bulan, dimana kegiatan Program Desa Siaga. Pada tahapan awal
yang dilakukan seperti adanya penimbangan Kabupaten Gunung Kidul memilih 10 Desa
bayi, pemberian makanan tambahan kepada untuk melaksanakan Program Desa Siaga
bayi dan pengetahuan umum mengenai tahap pertama. Kemudian pada tahun 2007
makanan bergizi kepada ibu-ibu. terdapat 40 desa dan tahun 2008 sudah 103
Untuk mengenai jumlah angka desa yang melaksanakan Program Desa Siaga
kematian bayi dan ibu pada kurun waktu tahun dan puncaknya pada tahun 2009 bahwa seluruh
2007 hingga maret 2012 terjadi kematian pada desa di Kabupaten Gunung Kidul sudah
ibu berjumlah satu orang dan kematian bayi melaksanakan Program Desa Siaga yaitu
berjumlah 15 orang bayi yang terjadi pada, sebanyak 144 Desa. Kabupaten Gunung Kidul
tahun 2007 tujuh orang bayi meninggal, tahun sebelumnya juga pernah menjalankan program
2008 empat orang bayi meninggal, tahun 2009 yang bertujuan untuk mengantisipasi jumlah
enam bayi meninggal, tahun 2010 empat angka kematian ibu dan anak pada tahun 2005
orang bayi meninggal, tahun 2011 satu orang dengan program Siap antar Jaga. Dalam
ibu meninggal dan hingga maret 2012 satu pelaksanaan Program Desa Siaga di Desa
orang bayi meninggal. Salah satu penyebabnya Bandung dilaksanakan oleh petugas dari Dinas
adalah terjadinya kelahiran bayi secara Kesehatan, Puskesmas, Bidan dan kader Desa
prematur yang berjumlah lima orang bayi. Siaga serta masyarakat secara umum.
Pelaksanaan Desa Siaga di Desa Sementara itu secara garis besar
Bandung sendiri juga tidak terlepas dari kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan
adanya forum Desa Siaga yang saat ini telah Playen khususnya Desa Bandung
memiliki kepengurusan mulai dari tingkat desa dikategorikan baik, hal ini dikarenakan letak
hingga dusun.Pelaksanaan forum Desa Siaga Desa Bandung dekat dengan fasilitas
sendiri diadakan setiap bulannya. Salah satu kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit
kegiatan yang dilakukan masyarakat Bandung swasta, selain itu baiknya sarana transportasi
di bidang kesehatan adalah dengan adanya dan jalan juga memudahkan masyarakat untuk
kemauan melapor kepada petugas kesehatan pergi ke Puskesmas ataupun rumah sakit
setempat mengenai kejadian-kejadian adanya swasta. Masyarakat Desa Bandung pun sudah
gejala penyakit menular seperti flu burung, hal memiliki kesadaran akan pentingnya
ini seperti yang pernah dilakukan masyarakat kesehatan, masyarakat Desa Bandung juga
pada tahun 2009, masyarakat melaporkan telah memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
kejadian matinya ternak mereka dan kemudian ada di sekitar Desa Bandung baik itu
petugas dari Dinas Peternakan mengadakan Puskesmas Playen ataupun rumah sakit swasta
penyemprotan kandang ternak yang dibantu sekitar. Dengan kondisi kesadaran masyarakat
oleh masyarakat. Selain itu di Desa Bandung yang baik akan pentingnya kesehatan maka di
juga memiliki PAUD yang salah satu Desa Bandung selama ini tidak ditemukan
fungsinya mengenalkan pendidikan kesehatan penyakit-penyakit yang membahayakan
kepada anak sejak dini.Di Desa Bandung kesehatan masyarakat Desa Bandung.
terdapat dua PAUD yaitu PAUD yang ada di Program Desa Siaga di Kabupaten
Dusun Mendongan dan PAUD yang ada di Gunung Kidul secara keseluruhan mulai
Dusun Bandung. Masyarakat Desa Bandung dikenalkan kepada masyarakat mulai pada
selama ini juga telah aktif menciptakan tahun 2008, begitu juga yang terjadi di Desa
62
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
63
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Desa Desa Bandung dalam Program Desa Siaga juga
Bandung dalam program Desa Siaga memberikan sumbangan berupa partisipasi
harta benda. Hal ini dapat dilihat dengan
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat adanya sumbangan dana dari masyarakat yang
dapat dilihat sebagai berikut (Huraerah, 2008: memiliki kelebihan pendapatan seperti PNS.
102) : Sumbangan yang diberikan oleh masyarakat
a. Partisipasi buah pikiran, yang diberikan secara umum diberikan melalui iuran
partisipan dalam anjang sono, pertemuan kebersihan, walaupun tidak semua masyarakat
atau rapat; mau memberikan iuran kebersihan namun
b. Partisipasi tenaga, yang diberikan dengan adanya iuran tersebut setidaknya dapat
partisipan dalam berbagai kegiatan untuk membantu pelaksanaan Program Desa Siaga.
perbaikan atau pembangunan desa, Dari hasil peneletian tidak hanya uang
pertolongan bagi orang lain, dan ataupun dana yang diberikan oleh masyarakat
sebagainya; namun juga ada “Ambulan Desa” yang
c. Partisipasi harta benda, yang diberikan tujuannya untuk membantu masyarakat yang
orang dalam berbagai kegiatan untuk sakit untuk di bawa ke Puskesmas ataupun
perbaikan atau pembangunan desa, Rumah Sakit setempat. Masyarakat Desa
pertolongan bagi orang lain yang Bandung yang memiliki mobil secara sukarela
biasanya berupa uang, makanan dan ketika dimintai tolong masyarakat yang lain
sebagainya; dan Ambulan Desa ini tidak dikenai tarif atau
d. Partisipasi keterampilan dan kemahiran, biaya ketika meminjamnya. Ambulan Desa di
yang diberikan orang untuk mendorong Desa Bandung juga sudah terdapat di setiap
aneka ragam bentuk usaha dan industri; dusun yang ada, jadi ketika ada masyarakat
e. Partisipasi sosial, yang diberikan orang yang sakit yang harus dibawa ke Puskesmas
sebagai tanda keguyuban. atau Rumah Sakit tidak perlu menyewa
Sementara itu Ndraha (1990:103-104) mobil.Masyarakat Desa Bandung dalam
membagi bentuk atau tahap partisipasi menjadi Program Desa Siaga juga memberikan
enam bentuk/tahapan, yaitu: partisipasi berupa buah pikiran, hal ini dapat
a. partisipasi dalam atau melalui kontak dilihat dari keikutsertaan masyarakat untuk
dengan pihak lain (contact change) sebagai mengikuti forum Desa Siaga khususnya para
salah satu titik awal perubahan sosial; kader desa siaga. Partisipasi yang diberikan
b. patisipasi dalam memperhatikan/menyerap yaitu kemauan untuk bertanya ketika dalam
dan memberi tanggapan terhadap informasi, forum Desa Siaga hingga kemauan untuk
baik dalam arti menerima (mentaati, memberikan saran dan pendapat, dengan
memenuhi, melaksanakan), mengiyakan, kondisi itu pertemuan Desa Siaga yang
menerima dengan syarat, maupun dalam arti diadakan dapat membangun suasana yang
menolaknya; kondusif ( gayeng ).
c. partisipasi dalam perencanaan Sementara itu dalam penelitian ini
pembangunan, termasuk pengambilan juga ditemukan hambatan dalam pelaksanaan
keputusan; Program Desa Siaga di Desa Bandungseperti
d. partisipasi dalam pelaksanaan operasional adanya kekurangan tenaga kesehatan seperti
pembangunan; kurangnya ketersediaan motivator atau tenaga
e. partisipasi dalam menerima, memelihara dan penyuluh dalam pelaksanaan Program Desa
mengembangkan hasil pembangunan; dan Siaga, selain itu belum adanya dukungan
f. partisipasi dalam menilai pembangunan, sarana-prasana yang baik dan masih adanya
yaitu keterlibatan masyarakat dalam menilai keterbatasan dana untuk menjalankan Program
sejauh mana pelaksanaan pembangunan sesuai Desa Siaga.Di sisi lain tidak hanya mengenai
dengan rencana dan sejauh mana hasilnya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Program Desa Siaga yang ditemukan peneliti
Dari penelitian yang dilakukan Di di lapangan, namun peneliti juga menemukan
Desa Bandung Kecamatan Playen Kabupaten faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan
Gunung Kidul mengenai bentuk-bentuk Program Desa Siaga di Desa Bandungseperti
partisipasi masyarakat dalam Program Desa adanya semangat dan motivasi yang masih
Siaga ditemukan bahwa partisipasi masyarakat tinggi yang dimiliki oleh kader-kader pengurus
dalam bentuk tenaga, utamanya yang diberikan Desa Siaga, adanya dukungan dari tokoh
oleh kaum bapak-bapak seperti dalam kegiatan masyarakat dan aparat Desa Bandung, dan
kerja bakti ataupun pembangunan fasilitas adanya partisipasi masyarakat Desa Bandung
kesehatan seperti POSKESDES. Masyarakat dalam Program Desa Siaga sehingga dengan
64
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
65
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
dengan kondisi seperti itu pertemuan Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif,
Desa Siaga yang diadakan dapat Bandung : PT Remaja Rodakarya.
membangun suasana yang kondusif
(gayeng). Muluk, Khairul. New Public Service dan
Pemerintahan Partsipatif. Universitas
Brawijaya, muluk-demokratisasi
Daftar Pustaka administrasi publik dalam
pemerintahan.pdf, diakses 04-06-
Aprissa Thalita, Eka, 2009. Partisipasi 2011, 05:45
Masyarakat dalam Program Muluk, Khairul. 2007. Menggugat Partisipasi
Kelurahan Siaga di Kecamatan Publik dalam Pemerintahan Daerah.
Wonocolo Kota Surabaya. Skripsi Malang : Lembaga Penerbitan dan
Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Dokumentasi FIA-Unibraw.
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ndraha, Talizuduhu. 1990. Pembangunan
Universitas Airlangga, Surabaya. Masyarakat: Mempersiapkan
Arip Mustari, Kristiani, 2007. Persepsi Masyarakat Tinggal Landas.
stakeholder terhadap pembentukan Jakarta: PT Renika Cipta.
kelurahan Siaga di kota Tasikmalaya Nugroho, Riant. 2008. Public Policy. Jakarta :
tahun 2006. Thesis Program Magister PT. Elex Media Komputindo
Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Patton, Michael Quinn. 2006. Metode Evaluasi
kesehatan. Yogyakarta: Universitas Kualitatif. Yoyakarta : Penerbit
Gajah Mada. Pustaka Belajar.
Bungin, Burhan. 2003.Analisis Data Oktarina Ratu, Ainun. 2011. Partisipasi
Penelitian Kualitatif. PT Raja Masyarakat dalam Pengelolaan
Grafindo Persada, Jakarta. Wisata Anyar Mangrove di Surabaya.
Denhardt, Robert B. dan Janet V. Denhardt. Skripsi Ilmu Administrasi Negara,
2003. “The New Public Service: An Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Approach to Reform”. International Universitas Airlangga, Surabaya.
Review of Public Administration 8 Santosa, Pandji. 2009. Administrasi Publik
(1). Pdf, diakses 04-06-2011, 22.36 Teori dan Aplikasi Good Governance,
Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif: Bandung : PT Refika Aditama.
Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang : Shabecoff, Phillip. 2000. Sebuah Nama Baru
YA3 Malang. Untuk Perdamaian. Jakarta : Yayasan
Hetifah Sj. Sumarto. 2004. Inovasi, Obor Indonesia.
Partisipasi, dan Good Governance. Slamet, Y. 1994. Pembangunan Masyarakat
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Berwawasan Partisipasi. Surakarta :
Universitas Sebelas Maret Press.
Huraerah, Abu. 2008. Pengorganisasian & Subarsono, A.G, 2006. Analisis Kebijakan
Pengembangan Masyarakat : Model Publik : Konsep, Teori, dan Aplikasi.
& Strategi Pembangunan Berbasis Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kerakyatan. Bandung: Humaniora.
Husein, Umar. 2004. Metode Riset Ilmu Suriana, 2009. Analisis keberlanjutan
Administrasi. Gramedia Pustaka pengelolaan sumber daya laut gugus
Utama. . pulau kaledupa berbasis partisipasi
Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen masyrarakat. Thesis Program
keuangan Daerah. Yogyakarta : Magister Ekonomi dan Manajemen.
Penerbit Andi Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Masoed, Mochtar. 2003.Negara, Kapital, dan Thoha, Miftah. 2009. Ilmu Administrasi Publik
Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Kontemporer. Jakarta: Kencana.
Pelajar. Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan
Miles, Mathew J dan A. Michael Huberman. Publik Konsep dan Aplikasi Analisis
1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Proses Kebijakan Publik.Malang :
Sumber Tentang MetodeBaru. Jakarta Bayumedia Publishing.
: UI Press.
66
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2013
67