Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun2007
menunjukan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 menjadi34 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, namun masih jauh lebih tinggidari target
AKB dalam Milenium Development Goals (MDG’s) pada tahun 2015 sebesar 23
per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematianneonatal menurun sedikit
dari 20 menjadi 19 per 1000 kelahiran hidup padatahun 2007. Tingginya kematian
bayi dan neonatal disebabkan oleh masihrendahnya status gizi ibu hamil, masih
rendahnya pemberian Air Susu Ibu(ASI) eksklusif, masih tingginya angka kesakitan
terutama diare, asfiksia daninfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) (Depkes RI,
2009).Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)2006-
2007, jumlah pemberian ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif pada bayidibawah usia dua
bulan mencakup 67% dari total bayi yang ada. Presentasitersebut menurun seiring
dengan bertambahnya usia bayi, yakni 54% pada bayi usia 2-
3 bulan dan 19% pada bayi usia 7-9 bulan, yang lebihmemprihatinkan 13% bayi
dibawah 2 bulan telah diberi susu formula dan satudari tiga bayi usia 2-3 bulan telah
diberi makanan pendamping ASI(Dinkes, 2010).

Masih rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada


bayi,dipengaruhi banyak hal, diantaranya rendahnya pengetahuan dan
kurangnyainformasi pada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemberian
ASIEksklusif, tata laksana rumah sakit ataupun tempat bersalin yang seringkalitidak
memberlakukan rooming-in (ibu dan bayi berada dalam satu kamar ataurawat
gabung), fasilitas kesehatan memberikan susu formula kepada
bayi baru lahir, banyak ibu bekerja yang mengangap repot menyusui sambil bekerja
(Riksani, 2012).
Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 29 – 40minggu, masa ini
merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitasuntuk menjadi orang tua dan
janin yang berkembang pada trimester ini(Simkin dan Penny, 2007).

Kemampuan ibu untuk menyusui harus dipelajarikarena tidak secara refleks. Para ibu
harus menerima banyak informasi
secara benar mengenai ASI untuk mencapai keberhasilan menyusui,
berarti mereka perlu pengetahuan lebih awal (Suharti, 2009).ASI Eksklusif adalah
hanya memberikan ASI kepada bayi, tidakmemberikan tambahan dalam bentuk
apapun dari usia 0– 6 bulan(Riksani, 2012). Pemberian ASI membantu bayi memulai
kehidupan dengan baik, memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan akan
menjamin nutrisi yangideal, dengan komposisi yang tepat serta disesuaikan dengan
kebutuhan bayi,ASI mengandung nutrisi-nutrisi khusus yang diperlukan otak bayi
agartumbuh optimal, sehingga tercapai perkembangan potensial kecerdasan
anaksecara optimal. ASI sebagai bahan makanan yang berkhasiat meningkatkan daya
tahan tubuh. Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari
proses persalinan. Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berk
ontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan (hisapan pada puting susu mera
ngsang dikeluarkan oksitosin alami yang akan membantukontraksi rahim). Wanita
yang menyusui akan lebih cepat pulih turun
berat badan dari berat badan yang bertambah saat kehamilan. Ibu yang menyusuidan
belum haid setelah persalinan kecil kemungkinan untuk hamil (kadar prolaktin yang
tinggi menekan hormon FSH dan ovulasi). Bagi ibu dan bayiASI Eksklusif dapat
meningkatkan jalinan kasih sayang yang erat antara ibudan bayi baru lahir
(Suherni dkk, 2009).Dampak jika bayi tidak diberi ASI Eksklusif adalah daya tahan
tubuhyang rendah, insiden karies gigi yang tinggi jika di beri susu formula,kejadian
maloklusi rahang karna kebiasaan lidah yang mendorong kedepanakibat menyusu
dengan botol dan kurang jalinan antara ibu dan bayi(Arif, 2009).Berdasarkan studi
pendahuluan yang penulis lakukan di RB MargaWaluya Surakarta, jumlah kunjungan
ibu hamil pada bulan Januari-Oktober2012 sebanyak 420 orang, rata-rata kunjungan
ibu hamil tiap bulan sebanyak42 orang, sedangkan rata-rata kunjungan ibu hamil
trimester III tiap bulansebanyak 32 orang. Hasil wawancara terhadap 10 ibu hamil
trimester IIItentang ASI Eksklusif, hanya 3 ibu hamil (30%) yang mengetahui
tentangASI Eksklusif antara lain pengertian, manfaat dan cara pemberian
ASIeksklusif, sedangkan 7 ibu hamil (70%) kurang mengetahui karena hanya
mengetahui tentang pengertian sedangkan manfaat dan cara pemberian ASIEksklusif
ibu belum mengetahui.Mengingat pentingnya pemberian ASI Esklusif dan masih
rendahnyacakupan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan masih ada
ibuhamil trimester III yang kurang mengetahui ASI Eksklusif maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester
III tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta” Tahun 2013.

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian


ini adalah : ”Bagaimana Tingkat Pengetahuan ibu Hamil TrimesterIII Tentang ASI
Eksklusif di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2013 ?”.

C.Tujuan Penelitian

1.Tujuan umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASIEksklusif di RB


Marga Waluya Surakarta Tahun 2013.

2.Tujuan khusus.

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang ASIEksklusif di RB


Marga Waluya Surakarta pada tingkat pengetahuan baik.

Anda mungkin juga menyukai