ilmuku di sekolah dasar yang saat ini hanya memiliki satu rombongan belajar dan
dengan jumlah siswa yang bisa dihitung jari. Undul adalah desa dimana aku
menghabiskan sebagian besar waktuku. Desa yang termasuk sebagai salah satu
desa terpencil di Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Undul saat ini tercatat
sebagai Komunitas Adat Terpencil (KAT) dari Kementerian Sosial RI. Walaupun
mencapai desa tersebut sangat sulit dengan melewati jalan setapak yang
dikelilingi hutan, ketika musim hujan maka waktu tempuh akan menjadi dua kali
lipat. Bahkan aku harus menyiapkan tenaga lebih untuk mengangkat motor yang
terperosok ke kubangan lumpur, dan ini momen yang cukup sering terjadi ketika
dengan mendidik.
siswanya berseragam rapi lengkap dari topi hingga sepatu, bunyi bel tanda masuk
dan buku paket untuk menunjang pelajaran. Kita tidak akan menemukan itu
kantong plastik yang berisi satu buku tulis dan satu buah pensil. namun semangat
anak-anak di sana tidak surut hanya karena keterbatasan yang mereka miliki.
Mereka tak pernah absen untuk hadir didalam kelas meskipun tak jarang aku
harus menjeput mereka ke rumah dan memberi sedikit iming-iming agar mereka
sila ke 5 dari pancasila agar setiap rakyat Indonesia mendapatkan keadilan dalam
pendidikan antara kota dengan desa tidak bisa kita nafikkan. Menurut Asisten
menjadi kendala banyak Negara khusunya Indonesia”. Padahal bukan hanya orang
kota yang berhak untuk sukses dan punya peran untuk membangun Indonesia
tetapi orang desa juga punya peluang yang sama untuk sukses dan memiliki peran
dan peningkatan mutu pendidikan menjadi keharusan agar bangsa kita bisa lebih
maju dan beradab. Peranku sebagai seorang pendidik mungkin masih sangat kecil
namun harapku setidaknya bisa sedikit meningkatkan kualitas SDM di desa untuk
menyumbang “batu bata” dalam membangun “rumah Indonesia” yang maju dan
beradab.