Anda di halaman 1dari 2

1.

Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan sistematik
tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon kam (1986)
menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif dimana
termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam
beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar,
dan prosedur atau metode-metode.
2. FASB merumuskan 4 manfaat dari kerangka konseptual akuntansi :

a) Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi

b) Sebagai kerangka referensi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila standar


yang sekarang tidak mengatur isu baru yang timbul

c) Sebagai dasar membuat pertimbangan dalam menyajikan laporan keuangan

d) Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagai alternative metode


akutansi yang ada

3.

4. Konsep dasar akuntansi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Kerangka Dasar
Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK) paragraf 22 dan 23 menyatakan bahwa
asumsi dasar akuntansi berdasarkan dasar akrual dan kelangsungan usaha(going concern).
Menurut International Financial Reporting Standards (IFRS) pada The Conceptual
Framework for Financial Reporting paragraf 4.1, sebagai asumsi dasar akuntansi adalah
hanya kelangsungan usaha.

menurut Paton dan Littleton yang dikutip Suwardjono (2005), konsep dasar akuntansi
terdiri dari, konsep kesatuan usaha (Entity Theory), kontinuitas usaha(going concern),
penghargaan sepakatan, kos melekat(cost attach), upaya dan hasil(effort and
accomplishment), bukti terverifikasi, dan asumsi.

5. Pengakuan

Pada paragraf 84 Kerangka Konseptual SAP dijelaskan bahwa


pengakuandalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria
pencatatan suatu kejadianatau peristiwa yang mengubah unsur aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan-LRA,belanja, pembiayaan, pendapatan-LO, dan beban, sebagaimana akan
termuatpada laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan.

Pengukuran
Paragraf 98 Kerangka Konseptual SAP menjelaskan bahwa pengukuran adalahproses
penetapan nilai uang untuk mengakuidan memasukkan setiap pos dalamlaporan keuangan.
Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakannilai perolehan historis. Aset
dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumberda ya ekonomi at au sebesar ni l ai
waj ar dari im bal an yang di berikan unt ukmemperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai wajar sumber dayae k o n o m i y a n g d i g u n a k a n p e m e r i n t a h
u n t u k m e m e n u h i k e w a j i b a n y a n g bersangkutan.

Penyajian
Kas dalam laporan posisi keuangan disajikan dalam kelompok aset lancar di urutan
paling atas. Namun penyajian laporan keuangan menurut IFRS 1 Presentation of Financial
Statement justru meletakkan aset lancar pada bagian bawah sehingga kas diletakkan pada
bagian paling bawah justru laporan posisi keuangan.
Kas dapat disajikan dalam laporan keuangan sebagai berikut :
(1) Kas dan Setara kas
(Cash and cash equivalent)
(2) Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
(3) Kas
Setara kas
(4) Kas
Kas di bank

Setara kas
Standar akuntansi tidak mengatur penyajian kas dalam laporan keuangan. Sehingga
keputusan untuk memberikan satu nama atau dua nama, atau hanya memunculkan satu
item atau dua item diserahkan pada manajemen. Jika menurut manajemen memisahkan
komponen kas dipandang bermanfaat untuk pembaca laporan keuangan, maka manajemen
akan memisahkan komponen kas dalam penyajian. Namun jika dipandang tidak perlu,
manajemen cukup menjelaskan komponen kas tersebut dalam catatan atas laporan
keuangan.

Pengungkapan
Pengungkapan kas dalam laporan keuangan meliputi pengungkapan kebijakan akuntansi
dan informasi rincian kas yang dimiliki perusahaan. Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara
umum komponen kas dan bagaimana perusahaan mengklasifikasikan kas. Kebijakan akuntansi
juga menjelaskan bagaimana perusahaan menyajikan bank overdraft atau cerukan.

Anda mungkin juga menyukai