Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena atas ridho Allah
lah laporan ini telah bisa diselesaikan. Laporan ini ialah tentang pemetaan
geologi. Laporan ini telah kami susun dengan usaha semaksimal mungkin dan
mendapat bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini.
Tetapi dibalik dari semua ini, penulis memang sadar bahwa tidak
sepenuhnya dibilang baik tetapi masih banyak kekurangan dari segi apapun.
Harapan saya Laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi Mahasiswa Teknik
Pertambangan dan juga bisa memenuhi tugas praktikum Geologi Struktur.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, 27 April, 2018


Penyusun,

Muhammad Reyhand Alfarrel

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 1
1.2.1 Maksud.................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ..................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 2


2.1 Pemetaan Geologi ........................................................................... 2
2.2 Pemetaan Geologi Permukaan ........................................................ 3
2.3 Penampang Bawah Permukaan ...................................................... 4
2.4 Penampang Statigrafi ...................................................................... 5
2.5 Penampang Struktur ....................................................................... 6

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 7


3.1 Tugas ........................................................................................... 7
3.2 Pembahasan ............................................................................... 7

BAB III ANALISA ................................................................................... 15


BAB IV KESIMPULAN ........................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada pertambangan ada kegiatan ekplorasi yaitu penyelidikan lapangan
dan mencari informasi – informasi serta mengumpulkan data pada daerah yang
telah ditentukan. Salah satu kegiatan eksplorasi tersebut ialah pemeetaan
geologi.
Pemetaan geologi ini merupakan kegiatan yang menggambarkan suatu
permukaan berdasarkan data dan informasi – informasi yang didapat dari
lapangan, gambaran tersebut mengenai sebaran batuan (lapisan batuan) serta
struktur geologi. Kegiatan ini juga sekaligus memetakan tanda – tanda
mineralisasi dan altrasi mineral.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari paraktikum kali ini agar dapat mengetahui pemetaan geologi
untuk menentukan sebaran batuan.
1.2.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami mengenai pemetaan geologi
2. Dapat mengetahui metode pada pemetaan geologi
3. Dapat membuat peta dan penampang sebaran batuan

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pemetaan Geologi


Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-
informasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa
peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan
susunan batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur
geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah
tersebut. Selain pemetaan informasi geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus
memetakan tanda - tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral.
Tingkat ketelitian dan nilai dari suatu peta geologi sangat tergantung pada
informasi - informasi pengamatan lapangan dan skala pengerjaan peta. Skala
peta tersebut mewakili intensitas dan kerapatan data singkapan yang diperoleh
yang diperoleh. Tingkat ketelitian peta geologi ini juga dipengaruhi oleh tahapan
eksplorasi yang dilakukan.
Pada tahapan eksplorasi, pengumpulan data (informasi singkapan) dapat
dilakukan dengan menggunakan palu dan kompas geologi, serta penentuan
posisi melalui orientasi lapangan atau dengan cara tali - kompas. Namun dalam
tahapan eksplorasi lanjut sampai dengan detail, pengamatan singkapan dapat
diperluas dengan menggunakan metode-metode lain seperti uji sumur, uji parit,
maupun bor tangan atau auger, sedangkan penentuan posisi dilakukan dengan
menggunakan alat ukur permukaan seperti pemetaan dengan plane table atau
dengan theodolit.

Sumber : Abdul 2015


Gambar 2.1
Penampang Geologi

2
3

2.2 Pemetaan Geologi Permukaan


Informasi - informasi geologi permukaan tersebut pada umumnya
diperoleh melalui pengamatan (deskripsi) singkapan - singkapan batuan.
Singkapan dapat didefinisikan sebagai bagian dari tubuh batuan atau urat atau
badan bijih yang tersingkap (muncul) di permukaan akibat adanya erosi
(pengikisan) lapisan tanah penutupnya.
Prosedur yang akan digunakan dalam memetakan suatu daerah yaitu
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Penentuan lokasi dan batas – batas wilayah yang akan dipetakan
b. Persiapan perlengkapan lapangan seperti kompas, GPS, palu
geologi,loope,plastik sampel dan lain – lain
c. Studi pustaka, termasuk studi mengenai geologi regional hasil penelitian
pendahulu
d. Pengurusan administrasi, termasuk di dalamnya adalah pembuatan
proposal pemetaan
e. Interpretasi foto udara atau peta topografi.
2. Tahap Pelaksanaa
a. Pengurusan administrasi daerah pemetaan
b. Penentuan lokasi base – camp sebagai pangkalan kerja
c. Rencana Lintasan
d. Pemetaan singkapan dimana batuan atau pemineralan tersingkap di
tempat (in-situ).
Informasi-informasi yang dapat dipelajari atau dihasilkan dari kegiatan
pemetaan geologi/alterasi antara lain :
1. Posisi atau letak singkapan (batuan, urat, atau batubara).
2. Penyebaran, arah, dan bentuk permukaan dari endapan, bijih, atau
batubara.
3. Penyebaran dan pola alterasi yang ada.
4. Variasi, kedudukan, kontak, dan ketebalan satuan litologi (stratigrafi atau
formasi).
5. Struktur geologi yang mempengaruhi kondisi geologi daerah.
6. Informasi-informasi pendukung lainnya seperti geomorfologi, kondisi
geoteknik dan hidrologi.
4

7. Bangunan-bangunan, dll.

2.2 Penampang Bawah Permukaan


Penampang bawah permukaan merupakan gambaran dari suatu
kenampakan dibawah permukaan baik litologi, struktur atau segala sesuatu yang
ada di bawah permukaan bumi. Penampang geologi merupakan gambaran dari
suatu sayatan vertikal pada bumi yang berguna untuk menginterpretasikan suatu
hubungan keadaan geologi baik dengan menggunakan peta ataupun tidak.
Dapat juga digunakan untuk pengembangan minyak bumi, penampang
bawah permukaan dapat berguna untuk menggambarkan keadaan geologi
dalam bentuk visual, dengan itu suatu reservoir dapat dengan mudah di
interpretasikan. Sebagai contoh, suatu pengertian mengenai hubungan antara
struktur dengan stratigrafi regional mungkin dihasilkan dari karateristik suatu
reservoir.
Terdapat dua jenis penampang bawah permukaan yang digunakan dalam
interpretasi reservoir minyak bumi yaitu :
1. Struktural cross sections, menunjukan keadaan geometri struktur geologi
pada suatu area.
2. Stratigraphie cross sections, menunjukkan hubungan suatu geometri
dengan menyesuaikan kedalaman dari suatu unit geologi dengan horizon
geologi.
Tipe ketiga dari penampang bawah permukaan disebut balanced cross
section, merupakan suatu kombinasi dari kedua jenis penampang bawah
permukaan diatas. Jenis ini menggambarkan bentuk dari suatu unit geologi
menjadi beberapa bagian yang mengalami perubahan. Hal tersebut dapat
dijadikan suatu kesimpulan tentang hubungan struktur geologi sekarang dengan
stratigrafi masa lampau.
Kegunaan dari penampang bawah permukaan adalah :
1. Dapat menggambarkan suatu formasi bawah permukaan yang
ditunjukkan secara vertikal
2. Berguna dalam bidang hidrokarbon
3. Dapat membantu menganalisis bawah permukaan dalam penentuan
suatu reservoir hidrokarbon
4. Dapat mengetahui keadaan struktur dan stratigrafi.
5

Penampang bawah permukaan dalam tiga dimensi yaitu :


Apabila aspek tiga dimensi dari suatu daerah harus terlihat, satu
penampang bawah permukaan tidak akan cukup untuk membentuk suatu
gambaran tiga dimensi. Yang dapat ditunjukan beberapa sumur dalam suatu
kesatuan tiga dimensi dapat terpenuhi dengan diagram fence, dimana datm
horizon menunjukan suatu bidang dari peta. Posisi sumur terlihat secara vertikal,
dengan datum pada lokasi sumur terdapat pada bidang peta. Sumur merupakan
fence posts, dan garis penghubungkan bagian atas formasi adalah rails.
Hubungan geologi dapat juga digambarkan dalam block diagram, dimana sisi
dan bagian atas dari bagian block yang memotong sampai kedalam bumi
ditunjukan dalam bentuk tiga dimensi.

Sumber : Syarif 2013


Gambar 2.2
3D Permukaan Bawah Tanah

2.3 Penampang Stratigrafi


Penampang stratigrafi menunjukan karateristik dari hasil penghubungan
unit stratigrafi, seperti reservoir batupasir atau caprock dari serpih. Penampang
juga sangat penting dalam mengetahui waktu dari suatu deformasi dengan
menunjukan sedimen yang penutup setelah pembentukan lipatan atau
penyempitan suatu lapisan setelah terbentuk patahan. Bagian dari penampang
sayatan berikut akan terbentuk jika berada pada suatu sequence.
6

2.4 Penampang Struktur


Penampang struktur bawah permukaan dapat menunjukan bentuk dari
suatu struktur geologi juga dapat dijadikan dasar analisis tentang hubungan
antara kontak fluida dan ruangan pada struktur geologi. Bentuk dari struktur
geologi juga dapat dijadikan suatu informasi yang penting mengenai sejarah
pembentukan reservoir formasi dan migrasi minyak.
Fungsi dari enampang struktur adalah :
1. Penampang struktur dapat menggambarkan kenampakan struktur, seperti
dip, fault dan fold.
2. Dapat digunakan sebagai studi analisis reservoir minyak dan gas bumi.
3. Penampang struktur dapat menggambarkan keadaan sekarang atau real
suatu kondisi.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 TUGAS
1. Buatlah Log profile dari tabel deskripsi dibawah ini sesuai dengan contoh
log profile yang telah diberikan! (Tabel data pengeboran)
2. Plot koordinat titik singkapan endapan dan batuan serta titik pengeboran
yang telah diberikan!
Lalu buatlah sebaran batuan yang telah diberikan dari data – data yang
ada! Interval kontur 10 m

3.2 PEMBAHASAN
1. Log profile

Gambar 3.1
Log Profile

7
8

Gambar 3.2
Log Profile

Gambar 3.3
Log Profile
9

2. Peta Sebaran batuan dan Penampang

Gambar 3.4
Peta Sebaran Batuan

Gambar 3.5
Penampang Sebaran Batuan
BAB IV
ANALISA

Pada peta sebaran batuan dibuatlah penampang yang berfungsi untuk


dapat mengetahui kemenerusan dari sebaran batuannya dan juga untuk
mengetahui relief pada daerah tersebut. Pada penampang sebaran batuan ini
jika tidak sejajar dengan dip maka kemiringan lapisannya memakai App Dip dan
jika tegak lurus dengan strike maka menggunakan kemiringan aslinya.
Pada peta sebaran batuannya pun terdapat endapan aluvium yang
memotong batu pasir, jika digenesakan sebelum terbentuknya aluvium tersebut
didaerah tersebut terdapat batu pasir yang akhirnya terpotong oleh endapan
aluvium, hal yang sama dengan batulanau pun terpotong oleh endapan aluvium.
Pada peta sebaran batuan ini terdapat sisipan batubara yang dimana
pada peta sebaran batuan ini pun terdapat batulempung yang artinya
mempengaruhi pada kalori batubara itu sendiri. Sisipan batubara berarti hanya
sedikit terdapat batubara yang genesanya berarti batubara tersebut mengalami
transportasi sehingga tidak memiliki nilai kalori yang tinggi.

10
BAB V

KESIMPULAN

1. Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-


informasi geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa
peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan
susunan batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur
geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah
tersebut. Selain pemetaan informasi geologi, pada kegiatan ini juga sekaligus
memetakan tanda - tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral. Pemetaan
geologi permukaan pada umumnya diperoleh melalui pengamatan (deskripsi)
singkapan - singkapan batuan. Singkapan dapat didefinisikan sebagai bagian
dari tubuh batuan atau urat atau badan bijih yang tersingkap (muncul) di
permukaan akibat adanya erosi (pengikisan) lapisan tanah penutupnya.
2. Metoda pembuatan peta sebaran ada 3 yaitu :
 Metode 1 titik yang dimana ada suatu singkapan yang diketahui strike dan
dipnya.
 Metode 2 titik yang dimana terdapat 3 litologi sama yang 2 litologi
tersebut dielevasi yang sama tetapi yang satunya tidak.
 Problematika 3 titik, dimana terdapat 3 koordinat yang tidak diketahui
strike dan dipnya
3. Peta sebaran ialah unutuk mengetahui sebaran batuan yangt terdapat
pada daerah tersebut. Penampang bawah permukaan merupakan gambaran dari
suatu kenampakan dibawah permukaan baik litologi, struktur atau segala
sesuatu yang ada di bawah permukaan bumi

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Kartono. 2010. “Deskripsi Geologi Struktur Sesar dan


Lipatan”. kartono.sttnas.ac.id. Diakses pada 20 Maret 2018. Pukul
20:50 WIB.

2. Noor, Djauhari. 2009. “Pengantar Geologi - Geologi Struktur”.


www.cs.unsyiah.ac.id. Diakses pada 20 Maret 2018. Pukul 19:45 WIB.

3. Yuven, Mario . 2016. “Materi Kuliah Geoloi Struktur- Deskripsi


Sesar”. www.slideshare.net. Diakses pada 20 Maret 2018. Pukul 20:00
WIB.
PENILAIAN LAPORAN AKHIR

FORMAT BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V DAPUS


(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai