Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN

PENATALAKSANAAN GASTRITIS
PUSKESMAS PENANGGAL

DINAS KESEHATAN LUMAJANG


PUSKESMAS PENANGGAL
Jl. Anjani No. 145 Penanggal, Candipuro – Lumajang 67373
Telp. (0334) 575133, Email: pusk.penangga@gmail.com
Website: http:// puskesmas-penanggal.com
BAB I
DEFINISI

1.1 DEFINISI OPERASIONAL


Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dansubmukosa lambung
sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan
iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.

Di wilayah kerja puskesmas Penanggal pada tahun 2016 terdapat kasus gastritis
sebanyak 172 sedangkan pada tahun 2017 meningkat menjadi 330 kasus berdasarkan
data tersebut maka perlu untuk dibuatkan panduan terkait tatalaksana gastritis di
wilayah Puskesmas Penanggal.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum :
Agar dapat di gunakan sebagai panduan pelaksanaan Gastritis di wilayah kerja
puskesmas penanggal melalui penemuan dan tata laksana Gastritis
1.2.2 Tujuan Khusus :
1. Sebagai acuan bagi para pelaksana untuk penemuan dan tatalaksana
Gastritis
2. Sebagai panduan dalam pengawasan dan pembinaan serta peningkatan
mutu penemuan dan tatalaksana penyakit Gastritis.

1.3 Sasaran
Dokter, Perawat dan Petugas Farmasi diseluruh wilayah kerja Puskesmas
Penanggal.
1.4 Landasan Hukum
1. Undang - undang no 29 tahun 2004 tentang Praktik kedokteran.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003, tentang
Penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak
menular terpadu.
3. Keputusan Menteri Kesehatan R1 Nomor H.K.02.02/Menkes/514/ 2015,Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 KualifikasiSumberDayaManusia
Tenaga pelaksana yang digunakan untuk pelayanan medik adalah tenaga yang
memiliki surat izin praktek / surat izin kerja, al;

2.2 DistribusiKetenagaan
Pengaturan dan penjadwalan pelayanan dikoordinir oleh Koordinator Penanggung
Jawab Upaya Kesehatan Perorangan Penanggal. Tim Poli umum Puskesmas
No Jenis Tenaga Kompetensi
1 Dokter Umum S1 kedokteran umum yang memiliki STR dan SIP,
dapat mengenali, mendiagnosa, dan menerapi penyakit
(gawat darurat dan non gawat darurat serta merujuk
pada spesialis yang relevan
2 Perawat Minimal lulusan D3 Keperawatan yang memiliki STR
dan SIPP Fasyankes dan memiliki kemampuan
melakukan asuhan keperawatan
3 Apoteker/ Asisten Apoteker Minimal lulusan D3 Kefarmasian yang memiliki STR
dan SIK dan memiliki kemampuan melakukan praktek
kefarmasian secara etik dan profesional.
Penanggal:
DokterUmum/ koordinator : Dr. Siska Y
Perawat : Sesuai jadwal piket BP
: Sesuai jadwal piket IGD
: PPD perawat
Laboratorium : LABKESDA
: Lab Bunda Mulia
Lab Sederhana Puskesmas Penanggal

2.3 JadwalKegiatan
No Hari NamaDokter perawat Namalab

1 Senin smp Dr. Siska Y Sesuai jadwal piket LABKESDA


sabtu BP Lab Bunda Mulia
LabSederhana
Sesuai jadwal piket Puskesmas Penanggal
IGD

PPD perawat
1 Minggu/ tgl Sesuai jadwal piket Lab Bunda Mulia
merah IGD LabSederhana
Puskesmas Penanggal

2.4 StandarFasilitas
1. Ruangpemeriksaan
2. Mejaperiksa
3. penlight
4. Tensimeter
5. Manometer
6. Lemariperalatan
7. stetoskop
8. tonguespatel
9. Waskom bengkok (Neirbeken)
10. Hanschoen non steril
11. Sampah medis

2.5 Denah ruang

F
A G
B
C2

C3
D1

D2

Keterangan :
A : Bed Pasien
B : Troli Instrument
C2 : Meja Input Data
C3 : MejaKerja
D1 : Kursi Input Data
D2 : Kursi Meja Kerja
E : Lemari Dokumen dan alkes
F : Wastafel
G : Pintu Keluar dan Masuk

BAB III
TATA LAKSANA
3.1 Lingkup Kegiatan
3.1.1 Petugas pelayanan poli umum
Pelayanan medik dasar adalah pelayanan tingkat dasar perseorangan yang
dilakukan secara terus menerus setiap hari.

3.1.2 Prinsip pelayanan adalah:


a. Kontak pertama
b. Layanan bersifat pribadi
c. Pelayanan paripurna
d. Paradigma sehat
e. Pelayanan berkesinambungan
f. Berorientasi pada keluarga dan masyarakat (family and community
oriented). Memperhatikan hak dan kewajiban pasien, pendidikan pasien
dan keluarga sehingga pasie ndan keluarga dan berperan aktif dalam
pengambilan keputusan tindakan medis berdasarkan pengetahuan yang
benar dan ilmiah.

3.1.3 Jenis pelayanan medik dasar puskesmas adalah


1. Konsultasi Penyakit
2. Penanganan penyakit berdasarkan keluhan
3. Penanganan penyakit berdasarkan tanda & gejala klinis,
4. Pengobatan
5. KIE

3.1.4 Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan dilakukan melalui rekam medis yang disusun (S,O,A,P) sehingga
memudahkan petugas mendapat informasi penting yang perlu diketahui setiap
pasien datang.
Pengkodean klasifikasi diagnosis perlu ditetapkan dengan ICD X.

3.1.5 Mekanismerujukan
1. Rujukan dilakukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat II sesuai dengan sistem
rujukan yang berlaku
2. Rujukan berdasarkan indikasi medis

3.1.6 Kredensial
Kredensial adalah proses menilai dokter oleh tim kredensial dari internal
puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dengan suatu kriteria
mutu yang ditetapkan. Proses ini bertujuan agar kualitas mutu pelayanan dapat
distandarkan.
Hal-hal yang dikredensialkanadalah :
1. Aspek legal: prizinan
2. Saranaprasaranasesuai standard

3.1.7 Rekam medis pasien


Dalam rekam medis asien data - data penting yang perlu dicatat, dirangkum
dalam blangko rekam medis adalah:
a. Identitas pasien
b. Nomor registrasi
c. Alamat
d. Jenis kelamin
e. Tanggal Lahir
f. Status perkawinan
g. Pendidikan terakhir
h. Faktor resiko

3.2 MetodeTatalaksana
3.2.1 Hasil anamnesis
A. Keluhan
Pasien datang ke dokter karena rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada
perut bagian atas. Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan,
mual, muntah dan kembung.
B. Faktor Risiko
1.Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar
2.Sering minum kopi dan teh
3.Infeksi bakteri atau parasit
4.Pengunaan obat analgetik dan steroid
5.Usia lanjut
6.Alkoholisme
7.Stress
8.Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, Chron disease

3.2.2 Hasil pemerikasaan fisik dan penunjang sederhana


A. Pemeriksaan Fisik Patognomonis
1.Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
2.Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan saluran
cerna berupa hematemesis dan melena.
3.Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis.
B. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan
pemeriksaan:
1.Darah rutin.
2.Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori:
Pemeriksaan Urea breath test dan feses.
3.Rontgen dengan barium enema.
4.Endoskopi
3.2.3 Penegakan diagnosis
A. Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Untuk
diagnosis definitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
B. Diagnosis Banding
1.Kolesistitis
2.Kolelitiasis
3.Chron disease
4.Kanker lambung
5.Gastroenteritis
6.Limfoma
7.Ulkus peptikum
8.Sarkoidosis
9.GERD
C. Komplikasi
1.Pendarahan saluran cerna bagian atas
2.Ulkus peptikum
3.Perforasi lambung
4.Anemia

3.2.4 Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


A. Penatalaksanaan
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker 2x/hari (Ranitidin
150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400-800 mg/kali), PPI 2x/hari
(Omeprazol 20 mg/kali, Lansoprazol 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x
500-1000 mg/hari.
B. Konseling dan Edukasi
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan sering
dengan porsi kecil dan hindari dari makanan yang meningkatkan
asam lambung atau perut kembung seperti kopi, teh, makanan pedas dan
kol.
C. Kriteria rujukan
1.Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
2.Terjadi komplikasi.
3.terdapat alarmsymptoms
3.2.5 Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang, komplikasi,
dan pengobatannya. Umumnya prognosis gastritis adalah bonam, namun dapat
terjadi berulang bila pola hidup tidak berubah.

3.3 keselamatan
3.3.1 Petugas
1. Hand hygiene guna mencegah infeksi silang
2. Pemakaian alat pelindung diri ( APD )

3.3.2 Pasien
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
4. Ketepatan prosedur pemeriksaan
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. pengurangan resiko pasien jatuh

3.3.3 Lingkungan
1. Buang tissue sekali pakai ketempat sampah tertutup
2. Tempat sampah diberi kantong plastik

BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan dan pelaporan dalam bentuk


1. Rekam medis
2. LB1
3. Register rawat jalan
BAB V
PENUTUP

Panduan penatalaksanaan Gastritis di Puskesmas Penanggal ini merupakan


petunjuk bagi setiap petugas kesehatan yang bekerja di wilayah Puskesmas Penanggal
dalam melaksanakan pelayanan penyakit Gstritis.Sehingga diharapkan pelayanan yang
diberikan bersifat komprehensif dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Buku peraturan menteri kesehatan republic indonesia no. 514 tahun 2015 tentang
Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer (Hal 117-
120).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai