Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat
dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach).

Pengertian Metode pembelajaran


Metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3)
diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.

Pengertian Model Pembelajaran


Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model
pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A.
Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1)
model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4)
model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model
pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Pengertian Pemantauan
Kepala Sekolah harus secara rutin melaksanakan pemantauan terhadap proses pembelajaran mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan pemantauan
Kepala Sekolah bisa menggunakan cara-cara di antaranya: diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan pendokumentasian. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan
dengan tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan Kepala Sekolah tidak
memasuki kelas di mana guru sedang mengajar.
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan cara melihat dokumen-
dokumen yang dimiliki guru seperti perangkat pembelajaran, jurnal mengajar guru, daftar hadir
siswa, jurnal kelas, dan sebagainya. Selain memeriksa dokumen, Kepala Sekolah juga bisa
memantau proses pembelajaran melalui wawancara terhadap guru dan siswa.

Pengertian supervisi
Supervisi adalah proses bantuan untuk meningkatkan situasi belajar-mengajar agar lebih baik".
Pengertian ini menunjukan bahwa supervisi adalah proses bantuan, bimbingan dan atau pembinaan
dari supervisor kepada guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Bantuan, bimbingan atau
pembinaan tersebut bersifat profesional yang dilaksanakan melalui dialog untuk memecahkan
masalah pembelajaran.
Selain pemantauan, Kepala Sekolah juga harus mengetahui keterlaksanaan rencana pembelajaran
melalui supervisi. Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap proses pembelajaran paling
tidak satu semester sekali. Apabila dalam pelaksanaannya Kepala Sekolah tidak mempunyai
kesempatan yang cukup untuk supervisi, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kewenangan
supervisinya kepada para guru senior. Namun perlu diingat bahwa guru senior yang ditunjuk untuk
melakukan supervisi harus mendapatkan Surat Keputusan atau Surat Pendelegasian dari Kepala
Sekolah sebagai Tim Supervisi.
Supervisi dilaksanakan ketika guru sedang melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Objek
supervisi adalah semua tahapan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Agar kegiatan supervisi ini bisa objektif, supervisi harus dilaksanakan berdasarkan instrumen yang
sudah dipersiapkan sebelumnya. Kepala Sekolah atau Tim Supervisi yang ditunjuk harus
menyosialisasikan instrumen supervisi kepada para guru sebelum kegiatan supervisi dilaksanakan.
Pengertian Pemantauan Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suat program yang telah direncanakan
telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Stufflebeam
(Abin Syamsuddin Makmun, 1996) memengemukakan bahwa : educational evaluation is the
process of delineating, obtaining,and providing useful, information for judging decision alternatif .
Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa esensi dari evaluasi yakni memberikan
informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan
evaluasi terhadap kurikulum baru, suatukebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos
kerja guru

Pengertian Pemantauan Penilaian (assessment)


Penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan berbagai cara dan beragam alat penilaian belajar
peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang
peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan
nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan
nilai kuantitatif tersebut.
Pengertian Supervisi Akademik
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi
akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai
tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan
menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru
mengem- bangkan kemampuan profesionalismenya.

Pengertian Supervisi Akademik


Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et
al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola
pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam
supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan
oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam
kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai
tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?

Pengertian Supervisi klinis

Supervisi klinis adalah supervisi yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau masalah dari
guru yang disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang
difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam
perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan
mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.

Pengertian supervisi manajerial

Supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan Sekolah yang
terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas Sekolah yang mencakup perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM)
kependidikan dan sumberdaya lainnya
Apa Itu Pengawasan, Pemantauan, dan Supervisi?
Seringkali guru dan kepala sekolah dibingungkan dengan istilah pemantauan dan supervisi. Apa itu pemantauan? Apa itu
supervisi? Sebagian mengatakan supervisi itu sama dengan pemantauan. Sebagian lagi mengatakan keduanya itu
berbeda.

Setiap tahun Kepala Sekolah mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap proses pembelajaran.
Pengawasan digunakan untuk mengamati dan mengetahui keterlaksanaan rencana pembelajaran dengan pelaksanaannya.
Bentuk yang paling tepat dalam mengawasi proses pembelajaran adalah pemantauan dan supervisi.

Pengawasan digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dan dilaksanakan secara efektif dan tepat
sasaran. Salah satu caranya adalah Kepala Sekolah harus objektif dan transparan. Objektif berarti Kepala Sekolah
menggunakan kriteria yang sama terhadap semua guru yang diawasi. Sebaiknya Kepala Sekolah sudah mempersiapkan
instrumen yang kemudian disosialisasikan kepada para guru. Dengan cara demikian guru juga mengetahui dalam hal apa
saja mereka mau diawasi. Transparan berarti dalam melakukan pengawasan Kepala Sekolah harus bersikap terbuka.

Pengawasan proses pembelajaran perlu dilakukan oleh Kepala Sekolah secara objektif dan transparan agar peningkatan
mutu secara berkelanjutan dapat tercapai. Agar tujuan pengawasan ini bisa tercapai Kepala Sekolah tidak boleh berhenti
hanya pada pengawasan semata tetapi harus diikuti dengan program dan pelaksanaan tindak lanjut. Selanjutnya hasil
pengawasan dilaporkan kepada pihak-pihak terkait, di antaranya guru yang diawasi dan Pengawas Sekolah.

Sebagaimana sudah disebutkan di atas bahwa salah satu bentuk pengawasan adalah pemantauan. Kepala Sekolah harus
secara rutin melaksanakan pemantauan terhadap proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan pemantauan Kepala Sekolah bisa menggunakan cara-cara di antaranya: diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan pendokumentasian. Semua kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan Kepala Sekolah tidak
memasuki kelas di mana guru sedang mengajar.

Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan cara melihat dokumen-dokumen yang dimiliki
guru seperti perangkat pembelajaran, jurnal mengajar guru, daftar hadir siswa, jurnal kelas, dan sebagainya. Selain
memeriksa dokumen, Kepala Sekolah juga bisa memantau proses pembelajaran melalui wawancara terhadap guru dan
siswa.

Selain pemantauan, Kepala Sekolah juga harus mengetahui keterlaksanaan rencana pembelajaran melalui supervisi.
Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap proses pembelajaran paling tidak satu semester sekali. Apabila dalam
pelaksanaannya Kepala Sekolah tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk supervisi, Kepala Sekolah dapat
mendelegasikan kewenangan supervisinya kepada para guru senior. Namun perlu diingat bahwa guru senior yang
ditunjuk untuk melakukan supervisi harus mendapatkan Surat Keputusan atau Surat Pendelegasian dari Kepala Sekolah
sebagai Tim Supervisi.

Supervisi dilaksanakan ketika guru sedang melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Objek supervisi adalah semua
tahapan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan
penilaian hasil pembelajaran.

Agar kegiatan supervisi ini bisa objektif, supervisi harus dilaksanakan berdasarkan instrumen yang sudah dipersiapkan
sebelumnya. Kepala Sekolah atau Tim Supervisi yang ditunjuk harus menyosialisasikan instrumen supervisi kepada para
guru sebelum kegiatan supervisi dilaksanakan.

Tim Supervisi yang terdiri dari para senior setelah selesai melaksanakan tugasnya menyerahkan hasil supervisi beserta
rekomendasi tindak lanjut. Kepala Sekolah selanjutnya menindaklanjuti hasil supervisi dengan cara-cara yang bisa
diterima oleh para guru. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua guru mempunyai kemampuan yang sama dalam
menerima hasil tindak lanjut. Untuk itu program tindak lanjut harus dilaksanakan oleh Kepala Sekolah secara variatif
berdasarkan kebutuhan. Beberapa kegiatan tindak lanjut hasil supervisi yang bisa dilakukan di antaranya: pemberian
contoh, diskusi, konsultasi, dan pelatihan.

Setelah kegiatan supervisi selesai, Kepala Sekolah membuat laporan secara lengkap disertai dengan dokumen-dokumen
seperti instrument penilaian, foto kegiatan, dan lain-lain. Laporan yang lengkap akan memudahkan dalam melaksanakan
program tindak lanjut demi peningkatan mutu yang berkelanjutan.

Laporan supervisi yang sudah selesai dibuat selanjutnya disatukan dengan laporan pemantauan, laporan evaluasi
pembelajaran, dan program tindak lanjut. Laporan inilah yang pada saatnya dipakai oleh Kepala Sekolah dalam
menentukan program tindak lanjut agar tepat sasaran.

Bentuk tindak lanjut terhadap program pemantauan dan supervisi guru adalah penguatan dan pemberian penghargaan.
Kepala Sekolah harus secara rutin memberikan penghargaan kepada para guru yang menunjukkan kinerja baik. Bentuk
penghargaan kepada guru tidak harus sama antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Hal ini disesuaikan dengan
kreativitas dan kemampuan sekolah.

Selain tindak lanjut berupa penguatan dan penghargaan kepada para guru, Kepala Sekolah juga perlu melaksanakan
tindak lanjut yang lainnya yaitu memberi kesempatan kepada para guru untuk mengikuti pelatihan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Kesempatan yang diberikan tidak harus berupa dukungan financial tetapi bisa saja
hanya berupa memberi kesempatan mengikuti kegiatan PKB dengan beaya mandiri. Yang penting, upaya guru untuk
mengikuti PKB terbuka aksesnya dan ada dukungan penuh dari Kepala Sekolah. Bagaimanapun, keikutsertaan guru
dalam PKB sangat penting untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai