Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat
dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach).
Pengertian supervisi
Supervisi adalah proses bantuan untuk meningkatkan situasi belajar-mengajar agar lebih baik".
Pengertian ini menunjukan bahwa supervisi adalah proses bantuan, bimbingan dan atau pembinaan
dari supervisor kepada guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Bantuan, bimbingan atau
pembinaan tersebut bersifat profesional yang dilaksanakan melalui dialog untuk memecahkan
masalah pembelajaran.
Selain pemantauan, Kepala Sekolah juga harus mengetahui keterlaksanaan rencana pembelajaran
melalui supervisi. Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap proses pembelajaran paling
tidak satu semester sekali. Apabila dalam pelaksanaannya Kepala Sekolah tidak mempunyai
kesempatan yang cukup untuk supervisi, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kewenangan
supervisinya kepada para guru senior. Namun perlu diingat bahwa guru senior yang ditunjuk untuk
melakukan supervisi harus mendapatkan Surat Keputusan atau Surat Pendelegasian dari Kepala
Sekolah sebagai Tim Supervisi.
Supervisi dilaksanakan ketika guru sedang melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Objek
supervisi adalah semua tahapan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Agar kegiatan supervisi ini bisa objektif, supervisi harus dilaksanakan berdasarkan instrumen yang
sudah dipersiapkan sebelumnya. Kepala Sekolah atau Tim Supervisi yang ditunjuk harus
menyosialisasikan instrumen supervisi kepada para guru sebelum kegiatan supervisi dilaksanakan.
Pengertian Pemantauan Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suat program yang telah direncanakan
telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Stufflebeam
(Abin Syamsuddin Makmun, 1996) memengemukakan bahwa : educational evaluation is the
process of delineating, obtaining,and providing useful, information for judging decision alternatif .
Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa esensi dari evaluasi yakni memberikan
informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan
evaluasi terhadap kurikulum baru, suatukebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos
kerja guru
Supervisi klinis adalah supervisi yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau masalah dari
guru yang disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang
difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam
perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan
mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.
Supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan Sekolah yang
terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas Sekolah yang mencakup perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM)
kependidikan dan sumberdaya lainnya
Apa Itu Pengawasan, Pemantauan, dan Supervisi?
Seringkali guru dan kepala sekolah dibingungkan dengan istilah pemantauan dan supervisi. Apa itu pemantauan? Apa itu
supervisi? Sebagian mengatakan supervisi itu sama dengan pemantauan. Sebagian lagi mengatakan keduanya itu
berbeda.
Setiap tahun Kepala Sekolah mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap proses pembelajaran.
Pengawasan digunakan untuk mengamati dan mengetahui keterlaksanaan rencana pembelajaran dengan pelaksanaannya.
Bentuk yang paling tepat dalam mengawasi proses pembelajaran adalah pemantauan dan supervisi.
Pengawasan digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dan dilaksanakan secara efektif dan tepat
sasaran. Salah satu caranya adalah Kepala Sekolah harus objektif dan transparan. Objektif berarti Kepala Sekolah
menggunakan kriteria yang sama terhadap semua guru yang diawasi. Sebaiknya Kepala Sekolah sudah mempersiapkan
instrumen yang kemudian disosialisasikan kepada para guru. Dengan cara demikian guru juga mengetahui dalam hal apa
saja mereka mau diawasi. Transparan berarti dalam melakukan pengawasan Kepala Sekolah harus bersikap terbuka.
Pengawasan proses pembelajaran perlu dilakukan oleh Kepala Sekolah secara objektif dan transparan agar peningkatan
mutu secara berkelanjutan dapat tercapai. Agar tujuan pengawasan ini bisa tercapai Kepala Sekolah tidak boleh berhenti
hanya pada pengawasan semata tetapi harus diikuti dengan program dan pelaksanaan tindak lanjut. Selanjutnya hasil
pengawasan dilaporkan kepada pihak-pihak terkait, di antaranya guru yang diawasi dan Pengawas Sekolah.
Sebagaimana sudah disebutkan di atas bahwa salah satu bentuk pengawasan adalah pemantauan. Kepala Sekolah harus
secara rutin melaksanakan pemantauan terhadap proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan pemantauan Kepala Sekolah bisa menggunakan cara-cara di antaranya: diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan pendokumentasian. Semua kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan tidak mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan Kepala Sekolah tidak
memasuki kelas di mana guru sedang mengajar.
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan cara melihat dokumen-dokumen yang dimiliki
guru seperti perangkat pembelajaran, jurnal mengajar guru, daftar hadir siswa, jurnal kelas, dan sebagainya. Selain
memeriksa dokumen, Kepala Sekolah juga bisa memantau proses pembelajaran melalui wawancara terhadap guru dan
siswa.
Selain pemantauan, Kepala Sekolah juga harus mengetahui keterlaksanaan rencana pembelajaran melalui supervisi.
Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap proses pembelajaran paling tidak satu semester sekali. Apabila dalam
pelaksanaannya Kepala Sekolah tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk supervisi, Kepala Sekolah dapat
mendelegasikan kewenangan supervisinya kepada para guru senior. Namun perlu diingat bahwa guru senior yang
ditunjuk untuk melakukan supervisi harus mendapatkan Surat Keputusan atau Surat Pendelegasian dari Kepala Sekolah
sebagai Tim Supervisi.
Supervisi dilaksanakan ketika guru sedang melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Objek supervisi adalah semua
tahapan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan
penilaian hasil pembelajaran.
Agar kegiatan supervisi ini bisa objektif, supervisi harus dilaksanakan berdasarkan instrumen yang sudah dipersiapkan
sebelumnya. Kepala Sekolah atau Tim Supervisi yang ditunjuk harus menyosialisasikan instrumen supervisi kepada para
guru sebelum kegiatan supervisi dilaksanakan.
Tim Supervisi yang terdiri dari para senior setelah selesai melaksanakan tugasnya menyerahkan hasil supervisi beserta
rekomendasi tindak lanjut. Kepala Sekolah selanjutnya menindaklanjuti hasil supervisi dengan cara-cara yang bisa
diterima oleh para guru. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua guru mempunyai kemampuan yang sama dalam
menerima hasil tindak lanjut. Untuk itu program tindak lanjut harus dilaksanakan oleh Kepala Sekolah secara variatif
berdasarkan kebutuhan. Beberapa kegiatan tindak lanjut hasil supervisi yang bisa dilakukan di antaranya: pemberian
contoh, diskusi, konsultasi, dan pelatihan.
Setelah kegiatan supervisi selesai, Kepala Sekolah membuat laporan secara lengkap disertai dengan dokumen-dokumen
seperti instrument penilaian, foto kegiatan, dan lain-lain. Laporan yang lengkap akan memudahkan dalam melaksanakan
program tindak lanjut demi peningkatan mutu yang berkelanjutan.
Laporan supervisi yang sudah selesai dibuat selanjutnya disatukan dengan laporan pemantauan, laporan evaluasi
pembelajaran, dan program tindak lanjut. Laporan inilah yang pada saatnya dipakai oleh Kepala Sekolah dalam
menentukan program tindak lanjut agar tepat sasaran.
Bentuk tindak lanjut terhadap program pemantauan dan supervisi guru adalah penguatan dan pemberian penghargaan.
Kepala Sekolah harus secara rutin memberikan penghargaan kepada para guru yang menunjukkan kinerja baik. Bentuk
penghargaan kepada guru tidak harus sama antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Hal ini disesuaikan dengan
kreativitas dan kemampuan sekolah.
Selain tindak lanjut berupa penguatan dan penghargaan kepada para guru, Kepala Sekolah juga perlu melaksanakan
tindak lanjut yang lainnya yaitu memberi kesempatan kepada para guru untuk mengikuti pelatihan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Kesempatan yang diberikan tidak harus berupa dukungan financial tetapi bisa saja
hanya berupa memberi kesempatan mengikuti kegiatan PKB dengan beaya mandiri. Yang penting, upaya guru untuk
mengikuti PKB terbuka aksesnya dan ada dukungan penuh dari Kepala Sekolah. Bagaimanapun, keikutsertaan guru
dalam PKB sangat penting untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.