Anda di halaman 1dari 4

GELOMBANG BERDIRI PADA TALI

Asni Zaka Nurusysyifa (140310150024)


Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran

Kamis, 20 Oktober 2016

Asisten : Iip Hanifah

Abstrak

Pada percobaan yang berjudul “Gelombang Berdiri pada Tali” ini bertujuan untuk mengetahui fungsi gelombang pada tali
serta prinsip kerja gelombang pada tali, serta mengetahui hubungan antara frekuensi dan panjang gelombang dari besaran
yang sudah didapatkan dan hubungan antara cepat rambat dengan tegangan pada tali dari besaran-besaran yang sudah
didapatkan. Disini kita menggunakan vibration generator sebagai sumber tegangan, frequensi generator sebagai sumber
frekuensi yang akan dialirkan ke vibration generator, statif tempat untuk meletakkan tali, dan kabel-kabel penghubung.
Dalam percobaan ini kita akan mengukur besar dari panjang gelombang dan amplitudo pada saat menggunakan frekuensi
dengan 4 macam variasi frekuensi yaitu(15,20,25,30) Hz dan dengan menggunakan menggunakan 5 buah variasi panjang
yaitu (50,55,60,65,70) cm yang nantinya akan dihubugnkan antara vibration generator dan statif.

Kata Kunci : Gelombang tali, hukum melde, gelombang berdiri

I. Pendahuluan ditempuh untuk satu periode), v(jarak yang


ditempuh dalam satu detik).
Latar belakang Gelombang dapat dikelompokan
berdasarkan 2 aspek, yaitu:
Pada kehidupan sehari-hari kita dapat jumpai 1. Berdasarkan arah rambatnya:
sebuah gelombang contohnya yaitu gelombang i. Gelombang transversal, dimana
pada tali. Pada pengaplikasiaanya yaitu jika kita arah rambatnya tegak lurus
menggoyangkan salah satu ujung tali kemudian dengan arah getarnya.
ujung yang salah satunya tetap dalamkeadaan ii. Gelombang longitudinal, dimana
terikat, maka sebuah gelombang akan merambat ke arah rambatnya sejajar dengan
ujung yang tetap tadi dan kemudian dipantulkan arah getarnya
kembali dengan arah yang berlawanan. Gelombang 2. Berdasarkan mediumnya :
yang terjadi pada tali tersebut adalah gelombang i. Gelombang mekanik, yang dalam
stasioner, yang terdiri dari 2 buah gelombang atau perambatannya membutuhkan
superposisi yang mempunyai amplitude dan medium.
frekuensi yang sama, untuk memperjelas ii. Gelombang elektromagnetik, di
keterengan diatas diperlukan untuk melakukan pada saat perambatannya tidak
percobaan ini. membutuhkan medium.

Gelombang Pada Tali


II. Teori Dasar
Apabila seutas tali tegang diberi suatu
Osilasi merupakan gerakan bolak balik sentakan, maka akan terjadi lengkungan pada tali.
pada suatu titik tertentu, osilasi dibagi menjadi 2 Lengkungan yang dihasilkan tersebut merupakan
yaitu osilasi harmonic sederhana dimana terjaidnya gangguan yang akan menjalar di sepanjang tali
gerkan bolak balik diseluruh titik kesetimbangan sebagai gelombang pulsa. Dalam hal ini, gangguan
dapat juga disebut dengan getaran, osisali teredam dalam medium merupakan perubahan bentuk tali
yaitu osilasiyang akan berhenti jika terdapat dari bentuk kesetimbangannya. Ketika sentakannya
redaman. dilakukan berulang-ulang, maka akan terjadi
Gelombang merupakan getaran yang gelombang periodik pada tali, ini merupakan
merambat, bentuk ideal dari gelombang akan gelombang mekanik 1 dimensi dan bersifat
mengikuti gerak sinusoide. Cepat rambat transfersal, gelombang ini mempunyai bentuk yang
gelombang dapat dicari dengan perumusan v= λ.f , sangat sederhana.
kemudian simpangannya didapatkan dengan
persamaan y=A sin wt besaran-besaran pada
gelombang yaitu λ(jarak yang ditempuh gelombang
untuk satu periode), f(jumlah gelombang yang
terbentuk dalam satu perioda), T(waktu yang
Prinsip Gelombang Berjalan Pada Tali Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki
cepat rambat gelombang transversal dalam
dawai. Perhatikan gambar di(2.1b)
bawah ini.

Gambar 2.1 percobaan Melde

Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan


atau dilambangkan dengan, maka didapatkan
Gambar 1.1 Suatu gelombang pulsa yang menjalar kesimpulan menjadi perumusan sebagai berikut:
pada seutas tali tegang. (a) Pada posisi x = 0,
𝐹
bentuk gelombangnya y = f(x). (b) Apabila 𝑣 = 𝑘√
𝑚
gelombang menjalar ke kanan dengan kecepatan
tetap sebesar v, maka pada saat t bentuk
gelombangnya dapat dinyatakan oleh fungsi y = III. Metode Penelitian
f(x-vt). (c) Apabila gelombang menjalar ke kiri,
pada saat t bentuk gelombang tersebut dapat Pada percobaan kali ini kita akan mengukur besaran
dinyatakan oleh fungsi y = f(x + vt). amplitudo dan panjang gelombang dengan
menghubungkan alat vibration generato dengan
frekuensi generator menggunakan kabel-kabel
Gambar 1.1 menunjukkan penjalaran suatu penghubung. Disini kita akan menggunakan 5 buah
gelombang pulsa pada seutas tali tegang. Ketika variasi panjang yaitu (50,55,60,65,70) cm
puncak pulsa berada di posisi x = 0, bentuk kemudian dihubungkan tali dengan besar panjang-
pulsanya dinyatakan oleh fungsi y = f(x). Apabila panjang tersebut pada vibration generator dan statif.
pulsa menjalar ke kanan (sumbu x positif) dengan Setelah itu kita masukkan besar tegangan yaitu 5
kecepatan tetap sebesar v, maka pada saat t puncak volt dan memasukkan nilai frekuensi dengan 4
gelombang tersebut sudah berada pada posisi x = macam variasi fekuensi yaitu (15,20,25,30) Hz
vt. Karena bentuk pulsa dianggap tidak mengalami
perubahan, maka pada saat t pulsa gelombang ini IV. Data dan Analisa
dapat dinyatakan oleh fungsi :
y = f(x – vt)
Dengan cara yang sama, apabila gelombang ini Tabel Data :
menjalar ke kiri, maka akan diperoleh bentuk
gelombang tersebut dapat dinyatakan oleh fungsi :
y = f(x + vt). L (m) f (Hz) λ (m)
15 1
Pada kedua persamaan di atas, v merupakan 20 0.335
kecepatan penjalaran gelombang. Secara umum, 0,5 m
25 0.5
fungsi   
y x, t  f x  vt  disebut fungsi 30 0.5
gelombang. Untuk gelombang pada tali, fungsi 15 1,1
gelombang menyatakan simpangan transversal dari
20 1,1
bagian tali pada posisi x dan pada saat t. Oleh 0,55 m
karena itu, fungsi gelombang merupakan fungsi dua 25 1,1
variael, yakni posisi x dan waktu t. 30 1,1
15 1,3
Hukum Melde 20 1,3
0,6 m
25 1,3
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-
besaran yang mempengaruhi cepat rambat 30 1,3
gelombang transversal pada tali. Melalui 15 1,2
percobaannya Melde menemukan bahwa cepat 20 1,2
rambat gelombang pada dawai sebanding dengan 0,65 m
25 1,2
akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik
dengan akar massa persatuan panjang dawai.
30 1,2
15 1,4 50
20 1,4
0,7 m 40
25 1,4 L=0,5m

v (m/s)
30 1,4 30
L=0,6 m
20
L=0,55 m
Tabel 1. Data pengamatan frekuensi dan panjang 10
L=0,65 m
gelombang pada tali 0
1.26 3.5 5.04 560 L=0,7 m
T (N)
Grafik λ tehadap 𝑓
1.5
L=0,5 m Gambar 4. Grafik cepat rambat terhadap tegangan
1
𝜆(m)

tali
L=0,55 m
0.5
L=0,6 m Analisa:
0
15 20 25 30 L=0,65 m Pada grafik frekuensi terhadap lamda bahwa
𝑓 (Hz) L=0,7 m untuk panjang tali 0,5 m nilai dari panjang
gelombangnya semakin kecil seiring dengan
kenaikan besar frekuensinya, namun pada frekuensi
Gambar 3. Grafik frekuensi terhadap panjang 20 ke frekuensi ke 25 nilai dari panjang
gelombang pada tali gelombangny naik. Ini tidak sesuai dengan teori
dimana f=v/λ, dimana frekuensi berbanding terbalik
dengan nilai panjang gelombang maka semakin
besar nilai frekuensi maka besar dari panjang
gelombang akan semakin kecil. Ini dapat
L (m) v (cm/s) T (N)
disebabkan karena beberapa factor yaitu pada saat
15 90 memposisikan tali, terlalu tegang atau terlalu
6.7 44.89 kendur yang dapat mempengaruhi pada nilai dari
0,5 m
12.5 0.625 tengan tali. Untuk nilai dari panjang gelombang di
15 0.9 L=(0.5,0.55,0.6,0.65,0.7) m relative sama dan tetap
untuk setiap kenaikan frekuensinya oleh karena itu
16.5 0.99 pada grafik terlihat hanya garis lurus saja karena
22 440 nilai dari λ konstan untuk setiap frekuensinya. Pada
0,55 m
27.5 3.025 grafik kedua adalah hubungan antara v (m/s)
33 4.356 dengan T (N). Nilai dari v didapatkan dari
perumusan v=λ.f, sedangkan untuk mencari nilai
18 1.08 𝑣2 𝑚
24 480 dari T didapatkan dengan perumusan F= jika
𝐿
0,6 m dilihat dari persamaan bahwa berdasarkan hukum
30 3
𝐹
36 4.32 melde yaitu v=√ dapat kita simpulkan bahwa nilai
𝑚
19.5 1.17 dari cepat rambat (v) akan sebanding berbanding
26 520 lurus dengan akar dari besar tegangan tali (F).
0,65 m
32.5 3.25 Semakin besar nilai v maka akan semankin besar
39 4.68 pula nilai dari tegangan talinya F, namun jika
dilihat pada grafik nilai v semakin besar untuk
21 1.26
setiap pertambahan F namun pada saat frekuensi 20
28 560 Hz nilai dari v akan menurun dan naik lagi pada
0,7 m
35 3.5 frekuensi 30 Hz. Hal ini dapat disebabkan karena
42 5.04 beberapa factor, selain sama dengan kesalahan
sebelumnya yaitu kesalahan pada saat
Tabel 2. Data pengamatan cepat rambat dan menempatkan tali atau kesalahan pada saat
tegangan tali melakukan pengolahan data, selain itu pada saat
pengambilan data kita menggunakan N=3 padahal
seharusnya menggunakan N=1 dimana nilai N ini
dapat mempengaruhi nilai dari amplitude yang
dapat mempengarui nilai yang lainnya.
V. Simpulan

1. Semakin besar nilai dari frekuensi yang


kita gunakan maka besar dari panjang
gelombang pun akan semakin kecil, oleh
karena itu panjang gelombang berbanding
terbalik dengan frekuensi
𝐹
2. Dari persamaan v=√ dapat disimpukan
𝑚
bahwa nilai dari cepat rambat akan
berbanding lurus dengan nilai dari akar
tegangan tali, oleh karena itu semakin
besar nilai tegangan pada tali maka cepat
rambat pada gelombang akan semakin
besar pula.

Daftar Pustaka

[1] Halliday, Resnick. 2010. Dasar-dasar Fisika


Jilid 2. Jakarta : Erlangga
[2] Giancoli, Douglas. 2011. Fisika jilid 2 edisi ke-
5. Jakarta : Erlangga
[3] Sofilmu. 2014. Pengertian dan macam-macam
gelombang. https://sofilmu.com (diakses pada 18
okbober 2016 pukul 12.00 WIB)
[4] Rumus Fisik. 2016. Gelombang stasioner pada
ujung bebas dan terikat. https://rumusfisika.net
(diakses pada 18 oktober 2016 pukul 11.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai