Anda di halaman 1dari 9

LEARNING TASK BIOSTATISTIKA

Oleh SGD 5 :

I Dewa Ayu Alit Maharani Laras 1502105012


Putu Ayu Ascia Zrinathi 1502105019
Gede Surya Adi Pratama 1502105031
Putu Santya Novita Lestari 1502105039
Gek Diah Aprilia 1502105045
Ni Kadek Devi Budi Cahyani 1502105049
Ni Made Raisita Yanti 1502105050
A.A Gede Candra Dwipa 1502105056
Ni Putu Ayu Padmanila Prasetya 1502105057
Putu Aristya Putri 1502105059

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
LEARNING TASK
BIOSTATISTIKA
SENIN, 10 SEPTEMBER 2018

KASUS 3
Peneliti ingin mengetahui perbandingan kadar testoterone sebelum dan selama
pengobatan. Pengukuran dilakukan tiga kali, yaitu sebelum, bulan pertama, dan
bulan kedua. Dengan alpha 5% apakah ada perbedaan kadar testoterone diantara
ketiga pengukuran tersebut?

1. Bagaimana identifikasi variabel dan skala pengukuran?


a. Variabel Independent : Pengobatan
Skala : Rasio
b. Variabel Dependent : Kadar Testoteron
Skala : Rasio
Skala pengukuran rasio merupakan salah satu jenis pengukuran yang memiliki
nol alamiah atau nol absolute, sehingga memungkinkan kita membandingkan
magnitude angka-angka absolute (Dahlan, 2014). Seperti variabel yang
terdapat pada kasus yang memiliki nilai nol absolute.
2. Apakah data yang digunakan berpasangan atau tidak berpasangan?
Dua atau lebih kelompok data dikatakan berpasangan apabila data tersebut dari
individu yang sama baik karena pengukuran berulang, proses matching atau
karena desain crossover (Dahlan,2013).
Berdasarkan kasus terdapat data kadar testosteron sebelum pengobatan, 1 bulan
setelah pengobatan dan 2 bulan setelah pengobatan pada kelompok yang sama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan adalah data
berpasangan karena individu dari masing-masing kelompok data adalah
individu yang sama (Dahlan, 2014).
3. Apakah nama uji statistik yang dilakukan? Apa saja asumsi yang harus
dipenuhi ?
Uji statistik yang digunakan adalah Repeated ANOVA (Uji Hipotesis
Komparatif Numerik Lebih dari Dua Kelompok Berpasangan Berdistribusi
Normal) (Dahlan,2014) . Uji ini dilakukan karena beberapa hal yaitu sebagai
berikut
 Variabel yang diukur yaitu Variabel kadar testosterone dengan skala
pengukuran numerik.
 Jenis hipotesis komparatif karena keluaran yang diingankan adalah selisih
atau perbandingan kadar testosterone sebelum dan selama pengobatan.
 Berpasangan karena memenuhi kriteria variabel yang sama (nilai kadar
testosterone) diambil dari subjek yang sama.
 Diukur secara berulang sebanyak tiga kali.
Jadi, analisis uji statistic yang digunakan adalan Komparatif numerik
berpasangan lebih dari dua kali pengukuran (Repeated ANOVA).
Asumsi yang harus dipenuhi yaitu :
 Data dalam bentuk skala interval atau rasio
 Data terdistribusi normal dan homogen (Fathur, 2016)

4. Bagaimana analisis uji statistik yang digunakan pada SPSS? Jelaskan


tahapan uji yang dilakukan!
Langkah-langkah uji reapeated ANOVA:
 Analyze, General linear model, Reapeated Measure
 Ketik Angka”3” ke dalam Number of Levels( untuk menunjukan
bahwa pengukuran dilakukan tiga kali)
 Klik tombol Add . akan terlihat tampilan seperti ini
 Klik kotak Difine
 Masukkan variable sebelum , bulan_satu, dan bulan_dua ke dalam Within-
Subject Variable
 Akan terlihat tampilan seperti ini
 Klik kotak Option
 Pindahkan variable (OVERAL) dan faktor 1 kedalam Display Means
for
 Klik kota Compare main effects
 Pilih Bonferroni
 Pilih Descriptive Statistics pada Display
 Akan terlihat tampilan seperti ini
 Selanjutnya proses telah selasi. Klik Continue
 Klik OK
 Hasilnya akan keluar.

5. Bagaimana kesimpulan hasil intepretasi?

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Sebelum .115 20 .200* .962 20 .574

Bulan1 .108 20 .200* .964 20 .625

Bulan2 .143 20 .200* .962 20 .594

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.


 Pada bagian Test of Normality terlihat bahwa nilai Significancy untuk
semua variabel adalah > 0,05
 Karena nilai Test of Normality adalah > 0,05 maka dapat diambil
kesimpulan bahwa distribusi data pada tiga pengukuran adalah normal.
Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Sebelu
352.35 60.427 20
m

Bulan1 366.90 55.445 20

Bulan2 387.95 51.307 20

 Tabel Deskriptive statistics menggambarkan deskripsi dari masing-masing


pengukuran
Multivariate Testsb

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

factor1 Pillai's Trace .862 56.161a 2.000 18.000 .000

Wilks' Lambda .138 56.161a 2.000 18.000 .000

Hotelling's Trace 6.240 56.161a 2.000 18.000 .000

Roy's Largest Root 6.240 56.161a 2.000 18.000 .000

a. Exact statistic

b. Design: Intercept
Within Subjects Design: factor1
 Multivariate tests menunjukkan hasil keseluruhan uji repeated ANOVA.
Nilai Significancy yang diperoleh adalah >0,05. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa “ paling tidak terdapat dua pengukuran yang
berbeda”.
Pairwise Comparisons

Measure:MEASURE_1

95% Confidence Interval for


Differencea
(J) Mean
(I) factor1 factor1 Difference (I-J) Std. Error Sig.a Lower Bound Upper Bound

1 2 -14.550* 1.707 .000 -19.030 -10.070

3 -35.600* 3.293 .000 -44.245 -26.955

2 1 14.550* 1.707 .000 10.070 19.030

3 -21.050* 2.420 .000 -27.402 -14.698

3 1 35.600* 3.293 .000 26.955 44.245

2 21.050* 2.420 .000 14.698 27.402

Based on estimated marginal means

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

a. Adjustment for multiple comparisons: Bonferroni.


 Pada bagian pairwise comparisons terdapat nilai perbandingan
pengukuran sebelum, bulan 1 dan bulan 2.
 Nilai significancy untuk setiap perbandingan adalah sebesar 0,000. Secara
statistik terdapat perbedaan kadar testoterone antara sebelum, bulan 1 dan
bulan 2.
 Nilai selisih rerata untuk setiap pengukuran lebih besar dari 10 mg/dl.
Secara klinis terdapat perbedaan kadar gula darah antara sebelum, bulan 1
dan bulan 2.

6. Bagaimana menyajikan data hasil uji pada laporan penelitian?


Rerata (s.b) Nilai p
Sebelum 352.4 (60.4) < 0,001
Bulan 1 366.9 (55.4) <0,001
Bulan 2 387.9 (51.3) <0,001
Uji repeated ANOVA

Selisih Rerata (s.b) IK95% Nilai p


Sebelum vs Bulan 1 14.5 (1.7) 10-19 <0,001
Sebelum vs Bulan 2 35.6 (3.3) 27-44.2 <0,001
Bulan 1 vs Bulan 2 21 (2.4) 14.6-27.4 <0,001
Uji pairwise comparison (Bonferrani)
Daftar Pustaka

Dahlan, Sopiyudin. (2013). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 5.


Jakarta : Salemba Medika
Dahlan, Sopiyudin. (2014). Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 6.
Jakarta: Salemba Medika
Fathur Sani. (2016). Metodologi Penelitian untuk Kesehatan Komunitas dan
Eksperimental:Dilengkapi dengan Analisis Data Program SPSS.
Yogyakarta: CV Budi Utama

Anda mungkin juga menyukai