Anda di halaman 1dari 13

IDENTITAS NASIONAL

Tugas mata kuliah Kewarganegaraaan

KELOMPOK: 2
1. 111910301056 Arif Darmawan P.

2. 111910301030 Dewi Sri A.W

3. 111910301071 Yeny Mardika Sari

4. 111910301018 Vony Fitriyanti

5. 111910301054 Zhorga Sulaeman J.

JURUSAN S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2012

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan hidayah dan inayah-Nya, Sholawat dan salam teragung semoga
selalu tercurahkan pada Nabi Besar Muhammad SAW sehingga kami Tim
Penyusun dapat menyelesaikan Makalah “IDENTITAS NASIONAL” untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah kewarganegaraan.
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya kerjasama dan
komitmen antar pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Bapak Sumarjono. sebagai dosen pembimbing Mata Kuliah


Kewarganegaraan
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan berupa doa, motivasi dan
materi selama kami kuliah demi mencapai cita-cita.
3. Sahabat – sahabat kami yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang
telah memberikan inspirasi dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya tiada usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari usaha
yang kecil. Semoga makalah ini bermanfaat. Dan kami sebagai Tim Penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Jember, April 2012

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1. Pengertian Identitas Nasional .......................................................... 3
2.2. Unsur-Unsur Identitas Nasional ...................................................... 4
2.3 Faktor Pendorong Terbentuknya Identitas Nasional.................... 5
2.4. Faktor Penting Pembentukan Bangsa Indonesia.............................. 5
2.5. Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional ................... 6
BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 7
3.2. Saran ................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia
hidup secara berkelompok-kelompok. Manusia dalam bersekutu atau
berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan
mengarahkan tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai dari lingkungan
terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam
kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok lebih besar
lagi sperti suku, masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia hidup bernegara.
Mereka membentuk negara sebagai persekutuan hidupnya. Negara merupakan
suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita-
cita bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang
sama. Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara
adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa
lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia itu sendiri. Di dunia ini
masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian pula orang-orang yang
telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat
menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun negara
memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau negara tersebut dengan
bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas sebuah bangsa merupakan identitas
dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki negara juga
merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang
disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas
nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai
penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta
UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi,
bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan

iv
di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional. Perlu
dikemukaikan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai Identitas
Nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan
normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus
menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh
masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas
nasional juga sesuatu yang terbuka, dinamis, dan dialektis untuk ditafsir
dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan funsional dalam kondisi
aktual yang berkembang dalam masyarakat. Krisis multidimensi yang kini
sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bahwa pelestarian budaya
sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas Nasional kita telah ditegaskan
sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri
negara kita dalam Pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945 beserta
penjelasannya, yaitu Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budaya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli
terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh
Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus
menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak
bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau
memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


· Apa pengertian Identitas Nasional?
· Apa unsur-unsur Identitas Nasional?
· Apa faktor-faktor pendukung kelahiran Idetitas Nasinal?
· Apa pengertian pancasila sebagai kepribadian dan Identitas Nasional?

1.3 Tujuan dan Manfaat


· Untuk megetahui pengertian Identitas Nasional.
· Untuk mengetahui unsur-unsur Identitas Nasional.
· Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung kelahiran Identitas Nasional.

v
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional


Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas
kebangsaan. Secara etimologis , identitas nasional berasal dari kata “identitas”
dan “ nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang
memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.
Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Kata identitas berasal dari
bahasa Inggris identiti yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya
dengan yang lain. Jadi, pegertian Identitas Nsaional adalah pandangan hidup
bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi
Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum
yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang
merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga
Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang mengatur mengenai hak dan
kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang
berkembang semakin dinamis di Indonesia.
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

vi
2.2 Unsur –Unsur Identitas Nasional
Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:
1 Suku bangsa, adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif
(ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis
kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok
etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
2 Agama, bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.
Agama-agama yan tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H
Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun
sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi
negara dihapuskan.
3 Kebudayaan, adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang
isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang
secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk
menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan
sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan
benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4 Bahasa, merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa
dipahami sebagai system perlambang yang secara arbiter dibentuk atas
unsur-unsur ucapan manusia dan yang digunakan sebgai sarana
berinteraksi antar manusia.
Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya
menjadi 3 bagian sebagai berikut :
 Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar
Negara, dan Ideologi Negara.
 Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya,
Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan
“Indonesia Raya”.
 Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan
pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, serta kepercayaan.

vii
2.3 Faktor-Faktor Pendorong Terbentuknya Identitas Nasional
1 Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa
Indonesia meliputi:
 Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan
demografis.
 Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan
yang dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002).
2 Menurut Robert de Ventos, dikutip Manuel Castelles dalam bukunya “The
Power of Identity” (Suryo, 2002), munculnya identitas nasional suatu
bangsa sebagai hasil interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu:
 Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang
sejenisnya.
 Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya
dalam kehidupan bernegara.
 Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan
nasional.
 Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan
identitas nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa
sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan
bangsa lain.
2.5 Faktor-Faktor Penting Bagi Pembentukan Bangsa Indonesia
1 Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan
bangsa asing lebih kurang selama 350 tahun.
2 Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu
penjajahan.
3 Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang
membentang dari Sabang sampai Merauke.
4 Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan
sebagai suatu bangsa. Cita-Cita, Tujuan dan Visi Negara Indonesia.
Bangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat,

viii
adil dan makmur. Dengan rumusan singkat, negara Indonesia bercita-cita
mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai dengan amanat dalam Alenia II
Pembukaan UUD 1945 yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat adil dan makmur. Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar
dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945. Secara rinci sebagai berikut :
1 Melindungi seganap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2 Memajukan kesejahteraan umum.
3 Mencerdaskan Kehidupan bangsa.
4 Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan ,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia
yang damai , demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera,
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh
manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa dan berahklak
mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, mengausai
ilmu pengetahuandan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin. Setelah tidak adanya GBHN maka berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka mengenah (RPJM) Nasional 2004-2009, disebutkan
bahwa Visi pembangunan nasional adalah :
1 Terwujudnya kehidupan masyarakat , bangsa dan negara yang aman,
bersatu, rukun dan damai.
2 Terwujudnya masyarakat , bangsa dan negara yang menjujung tinggi
hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia.
3 Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan
kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang
kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

2.5 Pancasila Sebagai Kepribadian Dan Identitas Nasional


Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional,
memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-

ix
bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase
nasionalisme modern, diletakanlan prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu
asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernagara. Prinsip-prinsip dasar itu
ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa
Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat
Negara yaitu Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada
pandangan hidup yang bersumber pada kepribadiannya sendiri.
Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat
bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai
budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai
kepribadian bangsa. Jadi, filsafat pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba
dan dipaksakan suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu historis
yang cukup panjang. Sejarah budaya bangsa sebagai akar Identitas Nasional.

x
BAB 3 KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Sekilas kata-kata diatas memang membuat tanda tanya besar dalam
memaknainya. Beribu-ribu kemungkinan yang terus melintas dibenak pikiran,
untuk menjawab sebuah pertanyaan yang membahas tentang identitas
nasional.Kendatipun, dalam hidup keseharian yang mencakup suatu negara
berdaulat, Indonesia sendiri sudah menganggap bahwa dirinya memiliki
identitas nasional. Identitas nasional merupakan pandangan hidup bangsa,
kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara
sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Unsur-unsur dari identitas nasional adalah Suku
Bangsa: gol sosial (askriptif : asal lhr), golongan,umur. Agama : sistem
keyakinan dan kepercayaan. Kebudayaan: pengetahuan manusia sebagai
pedoman nilai,moral, das sein das sollen,dlm kehidupan aktual. Bahasa :
Bahasa Melayu-penghubung (linguafranca). Faktor-faktor kelahiran identitas
nasional adalah Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional
bangsa Indonesia meliputi faktor subjektif dan factor objektif, Faktor primer,
mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang sejenisnya. Faktor
pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam kehidupan
bernegara. Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.

3.1 Saran
Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk
dapat membedakannya dengan bangsa lain. Jadi, untuk dapat mempertahankan
keunika-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maka kita harus

xi
menanamkan akan cinta tanah air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan
kepatuhan terhadap atura-aturan yang telah ditetapkan serta mengamalkan
nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam pancasila yang dijadikan
sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan keunikan inilah,
Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa
lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab dan
perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga nama baik
bangsanya.

xii
DAFTAR PUSTAKA
http://kuliah-kuliahku.blogspot.com/2010/07/identitas-nasional.html

xiii

Anda mungkin juga menyukai