PENDAHULUAN
1
BAB II
2.1 Batako
Batako adalah bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti
batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir,semen Portland dan air dengan
perbandingan 1 semen : 7 pasir. Batako difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi
dinding bangunan non struktural.
Bentuk dan pengertian dari batako/batu cetak itu sendiri terdiri dari :
Batu cetak yang berlubang (hollow block), Batako berlubang memiliki sifat
penghantar panas yang lebih baik dari batako padat dengan menggunakan
bahan dan ketebalan yang sama. Batako berlubang memiliki beberapa
keunggulan dari batu bata, beratnya hanya 1/3 dari batu bata dengan jumlah
yang sama dan dapat disusun empat kali lebih cepat dan lebih kuat untuk
semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Di samping itu
keunggulan lain batako berlubang adalah kedap panas dan suara.
Batu cetak yang tidak berlubang (solid block)
Serta mempunyai ukuran yang bervariasi.
Supribadi menyatakan bahwa batako adalah “Semacam batu cetak yang
terbuat dari campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran
semen, kapur, pasir dan ditambah air yang dalam keadaan pollen (lekat)
dicetak menjadi balok-balok dengan ukuran tertentu”.
Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (1982) pasal 6,
“Batako adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam
kondisi lembab”.
Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block) atau batu cetak
beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland
atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan lainnya (additive),
2
dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan
sebagai bahan untuk pasangan dinding”.
Frick Heinz dan Koesmartadi berpendapat bahwa: ” Batu-batuan yang tidak
dibakar, dikenal dengan nama batako (bata yang dibuat secara pemadatan dari
trass, kapur, air)”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian
batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang
pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran
pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan abu ampas
tebu sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan tambah lainnya
(additive).
3
BAB III
4
Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin
pengaduk/manual dan setelah rata ditambahkan air.
Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat
adukan yang rata dan siap dipakai.
Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak batako/paving
block dengan menggunakan sekop dan di atasnya boleh ditambahkan pasir
halus hasil ayakan (bergantung pada jenis produk batako/paving block yang
akan dibuat).
Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan sampai
padat dan rata mekanisme tekan pada mesin cetak.
Batako/paving block mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan
dari cetakan dengan cara menempatkan potongan papan di atas seluruh
permukaan alat cetak.
Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala produksi dan keunggulan
produk akhir sehingga batakolpaving block mentah tersebut keluar dari alat
cetaknya.
Proses berikutnya adalah mengeringkan batako/paving block mentah dengan
cara diangin-anginkan atau di jemur di bawah terik matahari sehingga didapat
batako/ paving block yang sudah jadi.
Hasil produksi batako sebelum dipasarkan harus menjalani pengujian mutu
yang meliputi :
pengujian ukuran dan tampak luar;
pengujian daya serap, dan
pengujian kuat tekan
5
3.3 Diagram Proses Produksi Batako
Keseluruhan proses produksi batako / paving block sampai kepada
pemasarannya dapat di gambarkan dengan diagram sebagai berikut :
6
BAB IV
PERBANDINGAN BATAKO
Dalam dunia konstruksi, selain batako terdapat bahan lain seperti bata merah,
dan bata ringan. Berikut Perbandingan batako dengan material lainnya;
4.1 Batako Putih (TRAS)
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran
tersebut dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih /
putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
Umumnya memiliki ukuran panjang 25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-
18 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
Batako tras = 25 buah
Semen = 0,215 sak
Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3
7
Kekurangan dinding batako putih:
Rapuh dan mudah pecah.
Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
Dinding mudah retak.
Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5-9 m2.
8
Pembuatan bangunan menggunakan batako bisa selesai dalam waktu lebih
cepat. Jika Anda membangun dinding menggunakan batako, hanya
dibutuhkan 10 hingga 15 buah batako untuk menyusun dinding seukuran satu
meter persegi. Memang tidak secepat pemasangan dinding papan semen atau
gypsum, tetapi jelas lebih cepat dari aplikasi bata merah.
Keuntungan yang bisa diperoleh melalui penggunaan batako tidak hanya
berhenti di sana, melainkan juga menghemat plesteran serta mengurangi
beban dinding sehingga konstruksi bangunan menjadi lebih ringan.
Untuk menjawab kritik bahwa batako kurang kokoh, bisa diatasi dengan
mencampur material dasar batako dengan abu ampas tebu yang merupakan
limbah industri yang bisa dimanfaatkan kembali. Abu ampas tebu terbukti
memberi hasil yang lebih kuat, ringan, dan tahan lebih lama dari kondisi
agresif, harganya pun murah.
Karena harganya lebih murah dari sebagian besar bata merah, bangunan yang
dibuat menggunakan batako kerap dianggap tidak sekelas dengan bangunan
bata merah dan tidak mempunyai nilai jual yang tinggi. Namun pendapat
tersebut sangat subjektif, tergantung kepada kebutuhan dan selera dari
masing-masing pemilik bangunan.
9
BAB V
KESIMPULAN
10
5.2 Batako Semen
Batako semendibuat dari campuran semen dan pasir.Ukuran dan model lebih
beragam dibandingkan dengan batako putih.Batako ini biasanya menggunakan
dua lubang atau tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat. Nama lain
dari batako semen adalah batako pres, yang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
pres mesin dan pres tangan. Secara kasat mata, perbedaan pres mesin dan tangan
dapat dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.
Kekurangan :
Harga lebih mahal disbanding batako tras.
Mudah terjadi retak rambut.
Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada sisi bagian dalam.
Agak panas jika ruangan dengan dinding batako.
11
Daftar Pustaka
http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2011/01/mengenal-batako-sebagai-
pengganti.html
http://blog-the-conference.blogspot.com/2009/04/batako-vs-bata-merah.html
http://hmtsuii.wordpress.com/2013/02/15/1142/
12