Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai ibu kota Jawa Tengah, saat ini Kota Semarang menjadi salah satu kota transit
dan kota perdagangan dengan perkembangan yang cepat. Kota Semarang juga menjadi
salah satu kota yang dituju oleh para investor untuk menjalankan bisnisnya. Hal ini
ditunjang dengan letak Kota Semarang yang berada di tengah jalur perekonomian di Pulau
Jawa. Semarang juga dikenal sebagai kota wisata yang memiliki tempat wisata yang
terkenal dan sering dikunjungi oleh turis baik lokal maupun mancanegara. Dengan adanya
tempat wisata yang memiliki nilai sejarah tinggi seperti Kota Lama, Lawang Sewu, Masjid
Agung, Klenteng Sam Poo Kong, dan lain-lain akan diminati oleh turis lokal maupun
mancanegara. Kedua hal di atas mendukung Kota Semarang sebagai salah satu kota yang
sering dikunjungi. Sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah, pemerintah kota Semarang
dalam beberapa tahun terakhir ini sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan program
Ayo Wisata ke Semarang. Program ini cukup berhasil dengan jumlah wisatawan yang
datang ke kota semarang tahun 2017 mencapai 5.024.427 wisatawan, dengan kenaikan
ratarata wisatawan dari tahun 2013-2017 mencapai 14% per tahun (Dinas Pariwisata,
2018).
Untuk mengatasi kedatangan para wisatawan lokal maupun mancanegara ke Kota
Semarang dalam melakukan kegiatan bisnis maupun wisata, maka diperlukan fasilitas
pendukung. Salah satu fasilitas yang harus disiapkan adalah akomodasi untuk tempat
penginapan/residential. Penginapan tersebut dapat berupa resort yang menawarkan
pengalaman menginap sekaligus refreshing.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah resort yang yang dapat memfasilitasi kebutuhan
para wisatawan. Selain itu, resort tersebut diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan
warga Kota Semarang yang menginginkan tempat untuk melepas penat akan kehidupan
kota yang sangat dinamis, karena saat ini tempat wisata untuk melepas penat di tengah
kota semakin sulit ditemukan. Dikarenakan belum adanya resort yang menyuguhkan
keindahan alam pantai di Kota Semarang, resort akan di bangun di kawasan Pantai Marina
Semarang. Hal ini diharapkan mampu menghidupkan kembali objek wisata di kawasan
Pantai Marina Semarang yang mulai sepi pengunjung. Selain itu, letak kawasan Pantai
Marina Semarang dirasa strategis untuk membangun sebuah penginapan bagi para
wisatawan karena jaraknya cukup dekat dengan Bandara Ahmad Yani Semarang. Resort
ini juga dapat menjadi daya tarik bagi ibu kota Jawa Tengah sehingga dapat meningkatkan
trafik penumpang ke Semarang yang akhirnya juga meningkatkan kinerja Bandara Ahmad
Yani Semarang.

1
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur ini adalah untuk mendapatkan data-data beserta analisanya yang
digunakan sebagai program dasar landasan perencanaan dan perancangan desain
fasilitas penginapan berupa Resort Pantai Marina Semarang dengan
mempertimbangkan aspek manusia, tapak, dan lingkungannya.

1.2.2 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai berupa program ruang dan konsep dasar
perancangan resort di kawasan Pantai Marina Semarang, Jawa Tengah.

1.3 Manfaat
Dari penyusunan sinopsis serta pelaksanaan tahap-tahap Studio Perancangan
Arsitektur 5 selanjutnya diharapkan diperoleh manfaat baik untuk penulis pribadi maupun
masyarakat. Manfaat yang dapat diperoleh terdiri dari manfaat subyektif dan objektif
dengan penjelasannya sebagai berikut.
1.3.1 Subyektif
Tindak lanjut dari survei ini yaitu pembuatan Landasan Program Perencanaan
dan Perancangan Arsitektur (LP3A), LP3A ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan arsitektur pada khususnya, dan
menambah wawasan tentang prinsip-prinsip perencanaan dan perancangan sebuah
resort.
1.3.2 Obyektif
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Studio
Perancangan Arsitektur 5 pada program Studi S1 Departemen Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.

1.4 Ruang Lingkup


1.4.1 Ruang Lingkup Substansial
Perencanaan dan perancangan Resort Pantai Marina Semarang, termasuk
dalam kategori bangunan bermassa banyak yang berfungsi sebagai fasilitas jasa.
1.4.2 Ruang Lingkup Spasial
Secara administratif adalah daerah perencanaan Resort Pantai Marina di Kota
Semarang, Jawa Tengah.

2
1.5 Metode Pembahasan
Dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini
penulis menggunakan tiga metode pembahasan, yaitu Metode Deskriptif, Metode
Dokumentatif, dan Metode Komparatif.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

4.1 Tinjauan Umum Hotel Resort


2.1.1 Definisi Resort
Resort merupakan salah satu kawasan yang di dalamnya terdapat
akomodasi dan sarana hiburan sebagai penunjang kegiatan wisata. Beberapa
definisi resort menurut para sumber yaitu,
Pertama menurut Mill (2002) resort merupakan tempat dimana orang
pergi untuk berekreasi.
Kedua Colmant (1895) mengungkapkan bahwa resort yang banyak
dijumpai pada daerah tujuan yang tidak lagi diperuntukan bagi orang-orang
yang singgah utuk sementara. Resort didesain untuk para wisatawan yang
berekreasi. Resort ini dapat berupa resort yang sederhana dan sampai resort
mewah, dan dapat mengakomodir berbagai kebutuhan mulai dari keluarga
bahkan sampai kebutuhan bisnis. Resort biasanya berada pada tempat-tempat
yang dilatar belakangi oleh keadaan alam pantai, atau di lokasi dimana fasilitas
seperti lapangan golf dan lapangan tenis disediakan.
Ketiga pengertian rsort menurut Pendit (1999) adalah tempat
menginap dimana terdapat fasilitas khusus untuk bersantai dan berolahraga
seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging. Bagian concierge
berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resort, bila ada tamu yang
hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam resort ini.
Keempat menurut Dirjen Pariwisata (1988) resort adalah suatu
perubahan tempat tinggal untuk seseorang diluar tempat tinggalnya dengan
tujuan antara lain untuk mendapati kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin
mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kegiatan yang berkaitan
dengan olahraga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluat usaha
lainnya.
Kelima menurut O’Shannessy et al (2001) resort dapat diartikan
sebagai sebuah jasa pariwisata yang setidaknya di dalamnya terdapat lima jenis
pelayanan yaitu akomodasi, pelayanan makanan dan minuman, hiburan, outlet
penjualan, dan fasilitas rekreasi. Adapun pasar dari usaha resort yaitu
pasangan, keluarga, pasangan yang berbulan madu, dan individu.
Dari pengertian yang dikemukakan para ahli memiliki kesamaan
maksud dan arti, bahwa resort merupakan suatu tempat yang memiliki
keindahan alam yang digunakan untuk rekreasi dan di dalamnya terdapat
fasilitas penunjang kegiatan rekreasi tersebut.

2.2.1 Jenis-Jenis Hotel Resort


Hotel Resort merupakan salah satu kategori hotel yang ditinjau dari
lokasi terbangunnya, yaitu sebagai hotel yang dibangun di tempat – tempat
wisata. (Marlina, 2008)

4
Berdasarkan letaknya, hotel resort dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Beach Resort
Resort ini terletak di daerah pantai, mengutamakan potensi alam dan
laut sebagai daya tariknya. Pemandangan yang lepas ke arah laut,
keindahan pantai, dan fasilitas olahraga air seringkali dimanfaatkan
sebagai pertimbangan utama perancangan bangunan.
b. Marina Resort
Resort ini terletak di kawasan marina (pelabuhan laut). Oleh karena
terletak di kawasan marina, rancangan resort ini memanfaatkan potensi
utama kawasan tersebut sebagai kawasan perairan. Biasanya respon
rancangan resort ini diwujudkan dengan melengkapi resort dengan
fasilitas dermaga serta mengutamakan penyediaan fasilitas yang
berhubungan dengan aktivitas olahraga air dan kegiatan yang
berhubungan dengan air.
c. Health Resort and Spa
Resort hotel ini dibangun di daerah-daerah dengan potensi alam yang
dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya melalui
aktivitas spa. Rancangan resort semacam ini dilengkapi dengan fasilitas
untuk pemulihan kesegaran jasmani, rohani, maupun mental serta
kegiatan yang berhubungan dengan kebugaran.
d. Sight-seeing Resort
Resort hotel ini terletak di daerah yang mempunyai potensi khusus
atau tempat-tempat menarik seperti pusat perbelanjaan, kawasan
bersejarah, tempat hiburan, dan sebagainya.
e. Mountain Resort
Resort ini terletak di daerah pegunungan. Pemandangan daerah
pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang dimanfaatkan
sebagai ciri rancangan resort ini. Fasilitas yang disediakan lebih
ditekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan alam dan
rekreasi yang bersifat kultural dan natural seperti mendaki gunung,
hiking, dan aktivitas lainnya.
Jadi, hotel resort yang akan dibangun, berdasarkan letak terbangunnya
adalah jenis Beach Resort karena letaknya yang berada di kawasan Pantai
Marina Semarang.

2.3.1 Karakteristik Hotel Resort


Menurut Marlina (2008), Resort Hotel memiliki karakteristik yang
membedakan dengan jenis hotel yang lain, yaitu:
a. Segmen Pasar
Hotel Resort merupakan suatu fasilitas akomodasi yang terletak di
daerah wisata. Sasaran pengunjung resort hotel adalah wisatawan yang
bertujuan untuk berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu luang, dan
melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan. Untuk tujuan
tersebut, mereka membutuhkan hotel yang dilengkapi fasilitas yang
bersifat rekreatif dan memberikan pola pelayanan yang memuaskan.

5
Rancangan resort yang baik harus dapat meresppons kebutuhan ini,
sehingga rancangan sebuah resort perlu dilengkapi dengan berbagai
fasilitas yang memungkinkan untuk bersenang-senang, refreshing, dan
mendapatkan hiburan.
b. Lokasi
Umumnya Hotel resort berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai
potensi wisata yang baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangan
alam yang indah seperti pantai, pegunungan, tepi sungai, danau, ataupun
tempat-tempat khusus yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas
yang padat dan bising, serta polusi udara, meskipun ada juga resort jenis
tertentu yang justru memanfaatkan keramaian kota sebagai daya tariknya.
Lokasi memegang peranan penting bagi kesuksesan sebuah hotel resort,
karena kedekatan dengan atraksi utama dan hubungan dengan kegiatan
rekreasi merupakan tuntuan utama pasar dan berpengaruh pada harganya.
Oleh karena letak tersebut, maka pemanfaatan potensi-potensi alam dan
kondisi lingkungan yang khas dapat lebih dioptimalkan pada rancangan.
c. Fasilitas
Motivasi pengunjung resort hotel untuk bersenang-senang dengan
mengisi waktu luang menurut tersedianya fasilitas pokok serta faslitas
rekreasi indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai
area pribadi. Fasilitas rekreasi indoor merupakan ruang-ruang publik
dalam ruangan seperti restoran, lounge, balkon, dan fasilitas lainnya.
Fasilitas rekreasi outdoor merupakan fasilitas rekreasi luar ruangan,
misalnya lapangan tenis, kolam renang, area resort, dan lansekap. Secara
umum, fasilitas yang disediakan pada resort hotel terdiri dari 2 kategori
utama, yaitu:
1. Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti
akomodasi, pelayanan, hiburan, relaksasi. Semua tipe resort
menyediakan fasilitas ini.
2. Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan
memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya
untuk kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat
menggambarkan kealamian resort. Contoh fasilitas ini adalah kondisi
fisik di tepi laut, yaitu pasir pantai dan sinar matahari dimanfaatkan
untuk berjemur atau bermain voli pantai. Lautnya yang luas
dimanfaatkan untuk kegiatan berenang, selancar, dan menyelam.
d. Arsitektur dan Suasana
Wisatawan yang berkunjung ke resort hotel cenderung mencari
akomodasi dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan
jenis hotel yang lain. Arsitektur dan suasana alami merupakan pilihan
mereka. Wisatawan pengunjung resort hotel lebih cenderung memilih
penampilan bangunan dengan tema alam atau tradisional dengan motif
dekorasi interior yang bersifat etnik dan atau ruang luar dengan sentuhan
etnik. Rancangan bangunan lebih disukai yang mengutamakan
pembentukan suasana khusus.

6
4.2 Pedoman Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort
2.2.1 Pelaku Hotel Resort
Secara umum pelaku dalam sebuah hotel resort dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
a. Pengunjung
Pengunjung yang dimaksudkan disini adalah pengunjung yang
menginap/ bermalam serta menikmati seluruh fasilitas yang ada, dan
pengunjung yang hanya bermaksud untuk memakai fasilitas lainnya saja.
1. Pengunjung yang menginap
Pengunjung yang menginap adalah pengunjung yang menginap
di hotel resort dan membayar ongkos sewa kamar dan segala fasilitas
yang dibutuhkan. Kegiatan yang dilakukan membutuhkan tingkat
privasi dan kenyamanan tinggi. Adapun fasilitas yang digunakan
antara lain: kamar tidur, ruang pertemuan, restoran, kolam renang,
dan lain-lain. Pengunjung yang tidak menginap.
2. Pengunjung yang tidak menginap
Pengunjung yang tidak menginap adalah pengunjung yang
datang hanya untuk menikmati fasilitas-fasilitas yang terdapat di
hotel resort. Kegiatan yang dilakukan tidak membutuhkan tingkat
privasi dan kenyamanan yang terlalu tinggi. Fasilitas yang digunakan
hanya sebatas fasilitas penunjang saja, seperti restoran, kolam
renang, dermaga, playground dan lain-lain.
b. Pengelola
Agar fungsi dari sebuah hotel resort dapat berjalan dengan baik perlu
adanya sistem pengelolaan yang baik. Adapun yang termasuk dalam
pengelola hotel adalah:
1. Pengelola yang bertugas melakukan pengawasan terhadap jalannya
pelayanan dan pemeliharaan fasilitas hotel.
a) General manager, pemimpin hotel yang bertanggung jawab
terhadap operasional hotel termasuk personil dan fasilitas di
dalamnya.
b) Assistent manager, bertanggung jawab dalam penyediaan
kamar, pengaturan jadwal acara dan bertanggung jawab
terhadap kelancaran house keeping.
2. Pengelola yang berhubungan langsung dengan tamu.
a) Food and beverage staff, bertanggung jawab menangani
pengadaan penyimpanan dan pengolahan makanan dan
minuman para tamu maupun karyawan.
b) Personalia staff, bertanggung jawab mengurusi masalah
karyawan termasuk presensi, kinerja dan cuti karyawan.
c) Laundry and house keeping staff, bertanggung jawab mengatur,
merawat dan memelihara inventaris hotel juga menyediakan
perlengkapan kamar.

7
d) Front office staff, bertanggung jawab terhadap penyampaian
informasi terhadap para tamu, pemesanan kamar hotel, surat
menyurat, penyampaian telepon, pencatatan identitas,
pembayaran, penyimpanan kunci dan safety box.
3. Pengelola yang tidak berhubungan langsung dengan tamu
a) Accounting staff, bertanggung jawab pada masalah keuangan,
baik pemasukan dan pengeluaran rutin, pembelian dan
pemeliharaan inventaris hotel, dan pembayaran gaji karyawan.
b) Mechanical and engineering departement staff, bertanggung
jawab pada masalah mekanikal elektrikal juga termasuk
perbaikan dan perawatan hotel.
c) Security staff, bertanggung jawab mengurusi keamanan dalam
lingkungan hotel.

2.2.2 Aktivitas Hotel Resort


Menurut Walter Rutes dan Richard Penner dalam buku Hotel Planning
and Design 1985, hal 296, menerangkan tentang aktivitas hotel sebagai
berikut:
a. Kelompok aktivitas utama, adalah kelompok aktivitas yang paling
pokok dalam hotel, yaitu jasa penginapan dan pengguanaan fasilitas hotel
dan individu yang terlibat adalah para tamu dan wisatawan.
b. Kelompok aktivitas pendukung, yaitu dari segi pengelolaan hotel yang
berupa kegiatan administrasi, penyediaan barang, perawatan dan
pemeliharaan bangunan dan individu yang terlibat adalah para staf hotel.
c. Kelompok aktivitas pelayanan, yaitu terdiri dari kegiatan service atau
pelayanan terhadap tamu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Individu yang terlibat adalah para karyawan tata graha, karyawan
penyediaan food and beverage, serta para room boy.

2.2.3 Ruang-Ruang pada Hotel Resort


Menurut De Chiara and Callender (1973) dan Rutes and Penner (1985)
ruang-ruang dalam hotel dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
ruang, pengelompokkan ini berdasarkan fungsi dan kegiatan yang ada dalam
ruang-ruang tersebut. Adapun kelompok – kelompok ruang tersebut sebagai
berikut:
1. Kelompok Ruang Kegiatan Privat
Ruang yang termasuk dalam kelompok ini adalah ruang tidur beserta
kamar mandi. Tipe ruang tidur yang disediakan berdasarkan kebutuhan
tamu, adapun tipe ruang tidur diantaranya standard, deluxe dan suite.
2. Kelompok Ruang Kegiatan Publik
Ruang-ruang fasilitas pelayanan hotel yang dapat dipakai oleh secara
umum dan diperlukan sebagai penunjang utama kelangsungan hotel.
Ruang-ruang tersebut ada yang menghasilkan keuntungan dan ada yang
harus dibayar secara tersendiri, terdiri dari:
1. Ruang penerima (Lobby)

8
Berfungsi sebagai ruang penerima tamu pada sebuah hotel dan
sebagai pusat orientasi bagi ruang-ruang yang lain.
2. Ruang duduk (Lounge)
Berfungsi sebagai ruang duduk yang bersifat bebas, intim dan tidak
terlalu formal. Sebagai perantara ke fasilitas restoran, ruang-ruang
yang disewakan, dapat pula dilengkapi dengan bar.
3. Kantor depan (Front Office)
Berfungsi sebagai pusat informasi yang berhubungan dengan
reservasi ruang. Di ruang ini terdapat meja resepsionis, kasir, tempat
penitipan barang tamu dan tempat penyimpanan kunci kamar.
4. Ruang-ruang yang disewakan
Ruang-ruang yang menyediakan kebutuhan bagi tamu hotel,
fasilitasnya disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas masing-
masing ruang, seperti toko obat, mini market, agen/biro perjalanan
dan lain-lain. Penempatan ruang berhubungan langsung dengan area
publik.
5. Lavatory
Ruang servis yang disediakan untuk umum. Penempatan ruang
berhubungan langsung dengan ruang publik.
6. Ruang Serbaguna (Function Room)
Ruang yang disewakan untuk berbagai macam keperluan, seperti
seminar, konverensi serta perjamuan.
7. Restoran (Restaurant)
Fasilitas makan dan minum yang disediakan untuk umum baik
pengunjung yang menginap maupun yang tidak menginap. Fasilitas
ini terdiri dari:
a) Restoran utama
Sebagai ruang makan dan minuman dilengkapi dengan fasilitas
utama. Penempatan baiknya dekat dengan area publik, biasanya
dapat dicapai dari lobby.
b) Kedai kopi (Coffe Shop)
Sebagai tempat yang menyediakan makan dan minuman ringan
untuk sarapan pagi atau hanya sekedar bersantai.
Penempatannya dapat terpisah atau menyatu dengan retoran
utama.
c) Bar
Sebagai tempat minum-minum dan bersantai sehingga
ukurannya relatif lebih kecil dari fasilitas restoran yang lain.
Penempatan berdekatan dengan lobby atau kolam renang.
8. Fasilitas rekreasi
Fasilitas penunjang yang dimaksudkan untuk menambah daya tarik
kunjungan. Fasilitas ini dapat berupa fasilitas rekreasi indoor dan
outdoor.

9
9. Area parkir
Tempat memarkirkan kendaraan baik bagi tamu yang menginap
maupun yang tidak menginap serta kendaraan pengelola hotel.
3. Kelompok Ruang Pengelola
1. General manager office
Mewadahi kegiatan manager pengelola hotel
2. Assistance general manager office
Mewadahi kegiatan asisten pengelola hotel.
3. Front office
Mewadahi kegiatan administrasi yang berkaitan dengan reservasi,
pelayanan informasi dan pembayaran kamar.
4. Food and beverage office
Mewadahi kegiatan administrasi yang berkaitan dengan makanan
dan minuman.
5. Houskeeping office
Mewadahi kegiatan berkaitan dengan bagian kelengkapan
kerumahtanggaan hotel.
6. Personal manager office
Mewadahi kegiatan administrasi yang berkaitan dengan personalia
karyawan.
7. Accounting manager office
Mewadahi kegiatan berkaitan dengan pengaturan keuangan hotel.
8. Engineering office
Mewadahi kegiatan yang berkaitan dengan ruang mekanikal.
9. Meeting room
Ruang rapat untuk kegiatan pertemuan interen pengelola.
4. Kelompok Ruang Servis
1. Uniform room
Untuk menyimpan seragam karyawan dilengkapi dengan loker
pakaian.
2. Room boy station
Ruang bagi bellboy yang berhubungan langsung dengan kebutuhan
tamu. Dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk, service bell dan
telepon.
3. Housekeeping room
Ruang yang melayani kebutuhan bagi kegiatan kerumahtanggaan
hotel.
4. Ruang karyawan
Ruang yang berfungsi sebagai ruang ganti pakaian dan tempat untuk
menyimpan barang bagi karyawan. Penggunaannya dipisahkan
antara pria dan wanita, didalamnya terdapat fasilitas toilet, musholla,
ruang makan dan loker.
5. Laundry and dry cleaning
Mewadahi kegiatan mencuci dan menyetrika untuk kepentingan
hotel dan tamu. Dilengkapi dengan fasilitas mesin cuci, mesin

10
pengering dan setrika, berhubungan langsung dengan ruang linen,
ada ruang laundry yang menampung kegiatan administrasi yang
berkaitan dengan kegiatan laundry untuk keperluan karyawan
maupun tamu.
6. Ruang linen
Bagian dari housekeeping yang kegiatannya mempersiapkan
perlengkapan kamar seperti handuk, sprei dan lain-lain. Dilengkapi
dengan fasilitas rak-rak, mesin jahit dan counter.
7. Dapur
Mewadahi kegiatan mempersiapkan makanan dan minuman untuk
tamu hotel dan karyawan. Dapur utama melayani restoran utama,
ruang serbaguna dan ruang makan karyawan. Penempatannya
berhubungan langsung dengan restoran utama.
8. Loading dock
Tempat bongkar muat barang belanjaan atau barang mentah dapur.
Berhubungan langsung dengan purchasing room.
9. Gudang
Tempat menyimpan barang-barang, seperti:
a. Gudang bahan makanan
Tempat menyimpan bahan makanan berupa bahan mentah.

b. Gudang engineering
Menyimpan peralatan yang berhubungan dengan kegiatan
reparasi.
10. Ruang mekanikal
11. Sarana penunjang hotel yang meliputi ruang PABX dan telex, ruang
genset, ruang panel listrik, ruang pompa air (air bersih, pemadam
kebakaran hingga pengaturan kolam renang) dan ruang sampah.

2.2.4 Organisasi Ruang pada Hotel


Susunan organisasi ruang pada dasarnya memiliki kesamaan, karena
setiap hotel mempunyai pelayanan yang sama yaitu pelayanan penginapan,
makan dan minum. Menurut Walter Rutes and Richard Penner dalam buku
Hotel Planning and Design, 1985, hal 257, membedakan organisasi ruang
hotel, terdiri dari:
a. Pembagian organisasi ruang menurut fungsinya
Pembagian organisasi hotel menurut fungsinya dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Public Space, merupakan kelompok ruang umum termasuk lobby
utama, front office dan function room.
2. Consession and rentable space, merupakan kelompok ruang yang
disewakan untuk melayani keperluan tamu hotel dan juga usaha bisnis
lainnya yang terpisah dari kegiatan hotel.
3. Food and Beverage Store Space, kelompok ruang yang melayani
bagian makan dan minum bagi tamu yang menginap maupun yang

11
tidak menginap. Termasuk kelompok ini adalah restaurant, coffee
shop, bar, kitchen dan gudang.
4. General service space, kelompok ruang pelayanan secara umum
meliputi bagian penerimaan (receiving) storage empoyee’s room,
employee dining room, laundry, linen room, house keeping dan
maintenance.
5. Guest Room Service, kelompok yang terdiri dari atas ruang tidur bagi
tamu yang menginap, dilengkapi fasilitas untuk ruang tidur, toilet,
koridor, lift dan perlengkapan lainnya.
6. Recreation and Sport Space, kelompok fasilitas rekreasi olahraga yang
biasanya diproritaskan untuk para tamu hotel yang memerlukannya
dan ruang ini ternuka untuk masyarakat luar.
Pembagian organisasi ruang hotel menurut fungsinya, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Organisasi Ruang Hotel Menurut Fungsinya


Sumber: Hotel Planning and Design, Walter A. Rutes and Richard Penner, 1985

b. Pembagian organisasi ruang menurut sifat


Pembagian organisasi ruang menurut sifat dari ruangannya adalah sebagai
berikut:
1. Public Room, kelompok ruang yang dipakai untuk keperluan umum
seperti lobby utama, front office, restaurant, recreation, and sport centre,
function room, dan rentable room.
2. Bed Room, kelompok ruang tidur para tamu dengan fasilitas dan
perlengkapannya.
3. Service room, kelompok ruang yang sifatnya melakukan pelayanan,
yaitu kitchen, laundry, linen, general store, house keeping dan
maintenance.
Pembagian organisasi ruang hotel menurut sifatnya, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 2.2 Organisasi Ruang Hotel Menurut Sifatnya

12
Sumber: Hotel Planning and Design, Walter A. Rutes and Richard Penner, 1985

2.2.5 Jenis Kamar Hotel


Pengelompokkan jenis kamar hotel dapat dilakukan berdasarkan
kiteria, sebagai berikut:
a. Single Room
Kamar untuk satu orang dengan satu tempat tidur tunggal (single bed)
b. Double Room
Kamar untuk dua orang dengan satu tempat tidur besar (double bed)
c. Twin Room
Kamar untuk dua orang dengan dua tempat tidur (tunggal) twin bed
dengan ukuran sama besar
d. Triple Room
Kamar untuk dua orang dengan tempat tidur ukuran double bed, dan
ditambah extra bed
e. Junior Suite Room
Satu kamar besar yang terdiri dari satu ruang tidur dan satu ruang tamu.
f. Suite Room
Kamar dengan ukuran lebih luas dan dilengkapi dengan fasilitas
tambahan seperti ruang makan, ruang duduk, dapur kecil dan mini bar.
Tempat tidur yang di dalamnya adalah double bed, meskipun terkadang
juga twin bed.
g. President Suite Room
Kamar yang lebih luas dan terdiri dari berbagai ruang yang besar untuk
ruang tidur, ruang tidur tamu, ruang kerja, ruang makan, dapur kecil dan
mini bar. Tempat tidur yang ada di dalamnya umumnya double bed
dengan ukuran king bed. (Suwithi, 2008)

4.3 Studi Banding


d’Season Premiere Jepara

2.3.1 Lokasi
d’Season Premiere Jepara berada di kawasan wisata Pantai Bandengan
Kecamatan Bandengan Kabupaten Jepara, atau di Jalan Pariwsata No. 9,
Bandengan Jepara, Jawa Tengah.

2.3.2 Fasilitas
d’Season Premiere Jepara terletak di kawasan wisata Pantai
Bandengan Jepara. Yang diunggulkan dari hotel ini yaitu venue MICEnya
yang merupakan terbesar di Jepara. Selain itu ada juga beberapa pilihan venue
termasuk private beach untuk event outdoor sangat cocok sebagai event venue
meeting bisnis, gathering, seminar, corporate events, acara pernikahan, pesta
ulang tahun, dan acara lainnya.

13
Terdiri dari 71 kamar dan suite dengan desain modern, Outdoor
swimming dan whirlpool, sepak bola dan voli pantai, private beach, pool bar,
fitness center, meeting room, restoran dan spa. D’Season Premiere Jepara
terdiri dari 4 jenis kamar yaitu Bussines Room, Executive Room, Junior Suite,
dan d’Season Family Suite. Berikut rinciannya:
Tabel 2.1 Jenis Kamar d'Season Hotel
Jenis Kamar Jumlah Luas Kapasitas
Kamar Kamar
Bussiness Room 34 25 m2 2 orang (+Extra bed: 3 orang)
Executive Room 24 27 m2 2 orang (+Extra bed: 3 orang)
Junior Suite 10 30 m2 2 orang (+Extra bed: 3 orang)
d’Season Family 3 55 m2 4 orang (+Extra bed: 5 orang)
Suite
Total 71
Sumber: Data Survey, 2018

Tabel 2.2 Fasilitas d'Season Hotel


Fasilitas Hotel Jumlah Luas Kapasitas

Meeting Room 2 Melati 70 m2 40


Tulip 100 m2 90
Resto 1 80 m2 50
Bar 1 20 m2
Ruang Fitness 1 50 m2 10
Swimming Pool 1 25 x 9 m2
Spa 1 50 m2 4 bed
Sumber: Data Survey, 2018

Tabel 2.1 Staff d'Season Hotel


Divisi Jumlah

General Manager 1
Front Office 6
Tata Graha 13
Private Dining, Resto, Cafe dan Bar 20
Fasilitas Komersial 3
Utilitas 3
Rekreasi dan Olah raga 4
Kemanan 6
Fasilitas Penunjang 4
Jumlah 60
Sumber: Data survey, 2018

14
2.3.3 Tampilan Bangunan

Gambar 2.3 d'Season Hotel


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

Gambar 2.4 Privat Beach d'Season Hotel


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

Gambar 2.3 merupakan tampilan dari d’Season Premiere. Berbeda


dengan Hotel Resort pada umumnya yang bermassa banyak, bentuk masa dari
bangunan ini berupa single building dengan bentuk U. Tampilan dari d’Season
ini seperti hotel pada umumnya yaitu berbentuk kotak minimalis, sehingga
belum mencerminkan sebuah resort tepi pantai. Sedangkan gambar 2.4
merupakan fasilitas private beach dan tempat bersantai yang dimiliki oleh
d’Season Premiere. Adanya fasilitas ini cukup memperlihatkan bahwa
bangunan tersebut memang diperuntukkan untuk rekreasi.

15
Gambar 2.5 Kolam renang
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

Gambar 2.6 Lapangan Bola


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

Seperti yang ditunjukan pada gambar 2.5, d’Season Premiere


memiliki fasilitas kolam renang yang cukup besar dan menarik karena
mengarah langsung ke tepi pantai, akan tetapi bentuk kolam renang ini terlalu
kaku. D’Season Premiere juga memiliki fasilitas mini bar di samping kolam
renang. Pada gambar 2.6 merupakan gambar dari fasilitas lapangan bola yang
langsung mengarah ke pantai. Lahan yang sangat besar ini dimanfaatkan
dengan baik oleh pengelola hotel dengan memberikan sebuah fasilitas
lapangan sepak bola yang berada persis di tepi pantai.

16
BAB III
TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Tinjauan Kawasan Pantai Marina Semarang


3.1.1 Kawasan Pantai Marina Semarang
Pantai Marina adalah salah satu objek wisata pantai yang berada di kota
Semarang, Jawa Tengah. Pantai ini menyimpan pemandangan eksotis
khas kota Semarang. Dahulu, tempat ini merupakan hutan bakau dan tambak, tapi
pemerintah setempat mengubahnya menjadi tempat rekreasi dengan
cara reklamasi daratan. Hasil reklamasi dari hutan bakau ini, sekarang berupa
perumahan, pertokoan, dan perkantoran, di sebelah selatan pantai.
Pantai Marina berlokasi di Jalan Yos Sudarso, kurang lebih 4 km dari Tugu
Muda dan bersebelahan dengan Puri Mareokoco. Jaraknya hanya beberapa ratus
meter dari Bandara Ahmad Yani Semarang. Akses untuk menuju ke pantai ini
sangatlah mudah. Dari pusat kota Semarang hanya diperlukan waktu sekitar 15-
30 menit.
Para pengunjung dapat naik perahu keliling jika ingin melihat lautnya atau
hanya sekedar ingin memancing. Karena banyak pepohonan rindang
di pintu masuk, menyebabkan pantai ini tidak terasa panas. Pepohonan yang
rindang ditambah dengan suara debur ombak yang menerpa tembok pembatas
(water breaker) yang dibangun mengelilingi pantai agar menghindari pasang,
makin menambah keindahan pantai ini. Di lingkungan pantai Marina berdiri
Marina Convention Center (MCC), perumahan elit, kawasan pertokoan dan
perkantoran.
Berdasarkan Perda Kota Semarang No. 14 tahun 2011 kawasan marina
termasuk dalam BWK III. BWK III meliputi Kecamatan Semarang Barat dan
Kecamatan Semarang Utara dengan luas kurang lebih 3.522 hektar. Rencana
pengembangan pada BWK III adalah difungsikan sebagai perkantoran;
perdagangan dan jasa; transportasi udara; transportasi laut.

Gambar 3.1 Pantai Marina Semarang


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

17
3.1.2 Rencana Pengembangan Kawasan Pantai Marina Semarang
Hak pengembangan kawasan Pantai Marina dipegang oleh PT. Indo Perkasa
Usahatama (IPU). Proyek Reklamasi Pantai Marina telah dilakukan sejak tahun
1990. PT.IPU memiliki salah satu project yaitu Pearl of Java, Pearl of Java
merupakan rencana pembangunan kota mandiri di lahan reklamasi marina seluas
232 hektare, kota mandiri tersebut bakal dilengkapi hotel, apartemen, water park,
convention center, vila, kampus/ sekolah, beach club, beach walk, perumahan, dan
sebagainya.

3.1.3 Atraksi di Kawasan Pantai Marina Semarang


Beberapa bangunan yang menjadi daya tarik di kawasan Pantai Marina Semarang
yaitu:
a. Marina Convention Center
Berlokasi di jalan Marina Raya Semarang. Di dalamnya memilki
ruang atau hall untuk pameran dan beberapa ruang pertemuan. Memiliki luas
bangunan 20.000 meter persegi dan sanggup menampung sekitar 5000 orang
di dalamnya dengan lahan parkir yang sanggup menampung hingga 600 mobil.
Gedung ini berbatasan langsung dengan pantai Marina dan Laut Jawa. Akses
menuju gedung ini melewati perumahan marina.

Gambar 3.2 Marina Convention Center


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018

b. Grand Maerakaca dan PRPP Jateng


Terletak di Jalan Puri Anjasmoro, Tawangsari, Semarang Barat, Jawa
Tengah. Merupakan bangunan yang dikelola oleh PT.PRPP Jateng. Grand
Maerakaca menempati lahan ± 24.5 ha yang terbagi atas beberapa wahana
antara lain:
1. Miniatur rumah adat 35 kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah
2. Wisata perahu
3. Wisata kereta mini
4. Tracking mangrove
5. Café
6. Outbond kids

18
7. Miniatur rumah adat 35 kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah

Gambar 3.3 Grand Maerakaca


Sumber: google.com

3.2 Tinjauan Hotel di Kota Semarang


3.2.1 Hotel di Kota Semarang
Berdasarkan data dari BPS kota Semarang, pada tahun 2017, banyaknya
hotel di Kota Semarang sebanyak 122 hotel dengan jumlah kamar sebanyak
7.134 kamar dan jumlah tempat tidur sebanyak 10.192.
Tabel 3.1 Jumlah Akomodasi Hotel Menurut Klasifikasi di Kota Semarang
tahun 2017

Sumber : http://semarangkota.bps.go.id
Berdasarkan data dari BPS kota Semarang, pada tahun 2017, Tingkat
Penghunian Kamar Hotel Berbintang Kota Semarang tahun 2016 dirinci sebagai
berikut :

19
Tabel 3.2 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Kota Semarang tahun
2016

Sumber : http://semarangkota.bps.go.id

3.2.2 Hotel di Kawasan Marina Semarang


Terdapat empat hotel yang letaknya berdekatan dengan rencana tapak
yaitu:
a. DS Residance Marina merupakan hotel non bintang
b. Airy Tawangsari Puri Anjasmoro merupakan hotel non bintang
c. Hotel Puri Garden merupakan hotel bintang 3
d. Gapura Residance merupakan hotel non bintang
Dapat disimpulkan bahwa di kawasan Marina Semarang belum terdapat
Hotel Resort yang memanfaatkan potensi dan daya tarik Pantai Marina Semarang
dan jumlah hotel yang ada masih sedikit.

20
3.3 Tinjauan Tapak
3.3.1 Peraturan Terkait di Kawasan Marina Semarang
Secara administrasi lokasi perancangan berada di kawasan Pantai Marina
Semarang, berada di Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota
Semarang. Termasuk dalam BWK III.

Gambar 3.4 Peta Rencana Pola Ruang Kota Semarang


Sumber: semarangkota.go.id, 2018

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang, berikut peraturan


terkait untuk pembangunan perdagangan dan jasa di kawasan Marina.
 KDB : 60 %
 GSB : 17 m
 KLB : 1,2 (maksimal 2 lantai)

3.3.2 Pemilihan Tapak


Berikut adalah kriteria yang digunakan untuk pemilihan tapak:
a. View
View mempengaruhi penerimaan manusia terhadap karakter lansekap.
View tidak harus dilihat secara keseluruhan, tetapi dapat dengan
screenred vista untuk mencapai pandangan lebih menarik. View
merupakan tema penambahan arti pada fungsi ruang. View sebagai latar
belakang agar objek di depannya lebih berkarakter atau dominan.
b. Aksesbilitas
Kemudahan pencapaian dari dan menuju tapak.
c. Lingkungan Sekitar
Merupakan keadaan kondisi keadaan sekitar, dimana akan mendukug
tidaknya fungsi dari bangunan. Tapak harus dekat dengan objek atau
fasilitas pendukung.

21
d. Luasan
Luasan merupakan suatu tolak ukur kebutuhan site dengan kebutuhan
ruang, sehingga besarnya luasan site harus dapat menampung luasan
besaran kebutuhan ruang.
e. Kesesuaian dengan RTRW Kota Semarang
Lokasi perancangan hotel resort disesuaikan dengan peruntukan tata guna
lahan yang berlaku di lokasi tersebut sesuai dengan RTRW Kota
Semarang.
Dalam memilih tapak untuk terbangunnya sebuah Hotel Resort di
kawasan Marina Semarang, perlu memperhatikan berberapa hal agar fungsi
dari sebuah hotel resort dapat terpenuhi secara maksimal. Dari kriteria
pemilihan tapak yang ada, maka didapatkan tapak untuk perancangan Hotel
Resort di kawasan Pantai Marina sebagai berikut:

Gambar 3.5 Peta Batas Administrasi Kota Semarang


Sumber: semarangkota.go.id, 2018

Keterangan:
: Kawasan Pantai Marina

22
Gambar 3.6 Peta Kawasan Marina Semarang
Sumber: google.com, 2018

Keterangan:
: Lokasi Tapak
: Pantai Marina
: Marina Convention Center
: Kolam Renang dan Taman Rekreasi Marina
: Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah
: Grand Maerakaca

23
LOKASI
TAPAK

Gambar 3.7 Peta Kawasan Marina Semarang


Sumber: google.com, 2018

Lokasi : Jalan Taman Marina


Batas Administratif

 Utara : Laut Jawa


 Timur : Kolam Renang dan Taman Rekreasi Marina
 Barat : Lahan Kosong
 Selatan : Jalan Taman Marina
Luas : ± 9.000 m2

24
BAB IV
PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
ARSITEKTUR

4.1 Pendekatan Aspek Fungsional


4.1.1 Pendekatan Pelaku Kegiatan
a. Tamu Hotel
Tamu hotel adalah pengguna utama jasa hotel, dimana jenis dari tamu hotel ini
terbagi menjadi:
1. Tamu yang menginap
Tamu hotel yang menggunakan fasilitas utama hotel yaitu sebagai tempat
menginap dan fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, gym, dll.
2. Tamu yang tidak menginap
Tamu yang tidak menggunakan fasilitas utama hotel sebagai tempat
menginap, namun memanfaatkan fasilitas lain yang ditawarkan oleh hotel
seperti konvensi, banquet, ballroom, dll.
b. Pengelola
Pengelola merupakan pelaku hotel yang bertugas mengelola kegiatan agar
hotel bisa berfungsi sesuai fungsinya, menurut (Rutes & Penner, 1985)
pengelola terbagi menjadi:
1. Accounting Department
Bertugas dalam pengelolaan dan pembukuan keuangan dalam operasional
hotel.
2. Personnel Department
Bertugas dalam perekrutan, pelatihan serta pengelolaan staff dan pegawai
hotel.
3. Marketing Department
Bertugas dalam pemasaran fasilitas-fasilitas hotel.
4. Executive
Bertugas dalam mengontrol pengelolaan hotel agar hotel dapat
operasional sesuai fungsinya.
c. Pelayanan (Service)
Pelayanan merupakan pelaku hotel yang bertanggung jawab dalam melayani
kebutuhan tamu hotel dan pemeliharaan fasilitas-fasilitas hotel, menurut
(Rutes & Penner, 1985) pelayanan terbagi menjadi:
1. Rooms Department
Bertugas dalam pelayanan tamu hotel seperti penerimaan pemesanan
kamar, pusat informasi tamu, dan akomodasi tamu hotel lainnya.
2. Housekeeping Department
Bertugas dalam pemeliharaan fasilitas utama hotel yaitu kamar hotel.
3. Food & Beverage Department
Bertugas dalam pengelolaan dan pengolahan makanan dan minuman baik
untuk tamu hotel maupun internal pengelola hotel.

25
4. Engineering Department
Bertugas dalam perbaikan dan pemeliharaan fasilitas-fasilitas mekanikal
dan elektrikal pada hotel.

4.1.2 Pendekatan Aktivitas Pelaku Kegiatan


No Pelaku Aktivitas Jumlah
Pelaku
1 Tamu Menginap Parkir
Check in
Beristirahat
Menggunakan toilet dan kamar mandi
Menggunakan fasilitas hotel (restaurant, 52
lounge & bar, coffee shop, gym, spa,
function room, meeting room, swimming
pool)
Check out
2 Tamu Tidak Parkir
Menginap Menggunakan toilet
Menggunakan fasilitas hotel (restaurant, Tidak
lounge & bar, coffee shop, gym, spa, tentu
function room, meeting room, swimming
pool)
3 Accounting Parkir
Department Melakukan pembukuan keuangan hotel 2
Menggunakan toilet
Makan
4 Personnel Parkir
Department Melakukan perekrutan dan pelatihan staff
dan pegawai 2
Menggunakan toilet
Makan
5 Marketing Parkir
Department Melakukan kegiatan pemasaran hotel resort
serta fasilitasnya
Melakukan transaksi peminjaman fasilitas 2
hotel
Menggunakan toilet
Makan
6 Executive Parkir
(General Mengadakan rapat
Manager, Menggunakan toilet 3
Assistant Makan
Manager,
Sekretaris)

26
7 Rooms Parkir
Department Melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan pendaftaran, pemesanan serta
transaksi biaya kamar, melayani 5
pengantaran barang tamu ke kamar, dan
pemberian informasi pada tamu
Menggunakan toilet
Makan
8 Housekeeping Parkir
Department Melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan pemeliharaan kamar, kebersihan
furnitur hotel dan laundry pakaian tamu 16
hotel serta roomservice
Menggunakan toilet
Makan
9 Food & Beverage Parkir
Department Melakukan keguatan yang berhubungan
dengan pengolahan makanan dan minuman 10
Menggunakan toilet
Makan
10 Engineering Parkir
Department Melakukan pemeliharaan dan perbaikan
mekanikal dan elektrikal hotel 5
Menggunakan toilet
Makan
11 Security Parkir
Melakukan kegiatan pengaturan penjagaan
keamanan dan parkir 3
Menggunakan toilet
Makan
Tabel 4.1 Pendekatan Aktivitas Pelaku Kegiatan

4.1.3 Pendekatan Kebutuhan Ruang


No Ruang Fungsi
Kelompok Kegiatan Hunian
1 Kamar Tidur Sebagai ruang tidur tamu yang sifatnya privat dan
dilengkapi dengan kamar mandi, terdiri dari kamar
single room, double room, suite room
Kelompok Ruang Kegiatan Umum
1 Lobby Ruang penerima tamu yang baru datang, ruang
penghantar bagi tamu yang meninggalkan hotel dan
sebagai pusat orientasi bagi ruang-ruang lain.

27
2 Lounge Ruang duduk secara bebas, intim dan tidak terlalu
formal. Sebagai sarana perantara pengunjung yang
ingin menunggu menuju fasilitasfasilitas yang ada di
hotel resort.
3 Front Office Ruang tempat informasi, ruang penerima tamu yang
memesan kamar hotel (receptionist and reservation
area), dilengkapi dengan ruang kasir dan penitipan
barang tamu.
4 Ruang Sewa Ruang-ruang yang menyediakan kebutuhan bagi tamu
hotel. Fasilitasnya disesuaikan dengan kebutuhan dan
aktivitas masing-masing ruang seperti agen/biro
perjalanan, toko cinderamata, toko obat, butik dan
salon kecantikan.
5 Tempat Parkir Untuk parkir mobil maupun kendaraan bermotor bagi
tamu yang menginap maupun yang tidak menginap,
karyawan maupun pengelola/ pemilik hotel.
Kelompok Ruang Bersama dan Fasilitas
1 Ruang Serba Sebagai ruang multiguna untuk menyelenggarakan
Guna (Function kegiatan resepsi, peragaan busana, ruang seminar,
Room) maupun ekshibisi dan lain-lain. Fasilitas yang
disediakan adalah mini stage, pantry, toilet, ruang
prasmanan, ruang persiapan, dan ruang operator
2 Ruang Rapat Difungsikan sebagai ruang rapat dan ruang
(Meeting Room) penjamuan
3 Restoran Difungsikan sebagai ruang makan dan minum yang
dilengkapi dengan fasilitas dapur utama. Penempatan
hendaknya bisa dicapai dari lobby dan berhubungan
langsung dengan kebutuhan tamu hotel serta dapat
menikmati view dengan baik.
4 Bar & Coffee Sebagi tempat menyediakan makanan ringan dan
Shop minuman dilengkapi dengan fasilitas counter desk dan
sitting area.
5 Sport Area Sebagai sarana olahraga yang disediakan untuk tamu
yang hendak berolahraga. Terdiri dari kolam renang
atau jogging track.
Kelompok Ruang Pengelola
1 R. General Menampung kegiatan manager pengelola hotel
Manager
2 R. Room Menampung kegiatan pelayanan dan penyediaan jasa
Division kamar, serta kebersihan, perawatan dan pemeliharaan
kamar

28
3 R. Food and Menampung kegiatan administrasi yang berkaitan
Beverage dengan makanan dan minuman
4 R. Personalia Menampung kegiatan administrasi yang berkaitan
Manager (HRD) dengan personalia karyawa
5 R. Akuntan Menampung kegiatan pengendalian keuangan hotel
6 R. Engineering Menampung kegiatan pemeliharaan dan perawatan
maintenance hotel
7 R. Marketing Menampung kegiatan pemasaran hotel
8 R. Purchasing Menampung kegiatan pengadaan dan pembelian
kebutuhan hotel serta penyimpanan aset hotel
9 R. Administrasi Menampung tugas-tugas administrasi kepegawaian,
tata usaha/ kesekretariatan, membuat data dan laporan,
urusan kesejahteraan maupun kerumahtanggaan dan
lain-lain
10 R. Rapat Sebagai ruang yang menampung kegiatan pertemuan
pengelola
11 Pos Satpam Menampung kegiatan pengaturan penjagaan
keamanan dan parkir
Kelompok Ruang Servis
1 R. Karyawan Sebagai ruang istirahat untuk karyawan. Disediakan
untuk karyawan pria dan wanita secara terpisah
(locker room). Dilengkapi dengan fasilitas toilet,
musholla, ruang makan dan almari penyimpanan
pakaian/ barang karyawan.
2 Housekeeping Ruang yang melayani kebutuhan bagi kegiatan
Office kerumahtanggaan hotel.
3 Ruang Ganti Berfungsi sebagai ruang ganti pakaian seragam dan
tempat untuk menyimpan barang. Dilengkapi dengan
almari-almari pakaian.
4 Laundry, dry Menampung aktivitas mencuci dan menyeterika kain
cleaning, ruang untuk keperluan hotel dan tamu. Dilengkapi dengan
linen fasilitas mesin cuci, mesin pengering dan seterika.
Penempatannya berhubungan langsung dengan ruang
linen serta ditambahkan ruang administrasi laundry
yang menampung kegiatan administrasi yang
berkaitan dengan kegiatan laundry baik untuk
keperluan karyawan maupun tamu hotel.
5 Pantry Berfungsi untuk mempersiapkan makanan dan
minuman bagi tamu hotel dan karyawan.

29
6 Ruang ME Sebagai sarana penunjang hotel yang berisi segala
sesuatu yang berhubungan dengan utilitas bangunan.
7 Loading dock Sebagai tempat untuk bongkar muat barang belanjaan/
barang mentah. Berhubungan langsung dengan
purchasing room.
8 Gudang Berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan barang-
barang perlengkapan hotel. Tempat untuk menyimpan
peralatan-peralatan yang berkaitan dengan kegiatan
engineering.
9 Janitor Untuk menyimpan peralatan kebersihan dan
perawatan hotel.
Tabel 4.2 Pendekatan Kebutuhan Ruang

4.1.4 Pendekatan Program Ruang

Pendekatan program ruang didapat dari hasil perhitungan dan standar-


standar yang ada pada beberapa sumber, yaitu sebagai berikut:
No. Sumber Simbol
1. SK. Dinas Pariwisata No.14/U/1998 tentang SK
Pelaksanaan Ketentuan Usaha dan Pengelolaan
Hotel
2. Time Saver Standart of Building Types TSS
3. Data Arsitek, Ernst Neufert DA
4. Hotel and Resorts Planning Design and HR
Refurbishment
5. Studi Banding SB
6. Analisa AN

Selain itu, dalam menghitung program ruang juga perlu memperhatikan


presentase kenyamanan untuk sirkulasi, yang akan di jelaskan pada table di
bawah:

30
No. Presentase Keterangan
1. 5-10% Standar minimum
2. 20% Kebutuhan keluasan sirkulasi
3. 30% Kebutuhan kenyamanan fisik
4. 40% Tuntutan kenyamanan psikologis
5. 50% Tuntutan spesifik kegiatan
6. 70-100% Keterkaitan dengan banyak kegiatan

Berdasarkan hasil survey dan studi pada d’Season Premiere Jepara serta
berdasarkan standar yang berlaku, maka menghasilkan studi besaran ruang
perancangan Hotel Resort Marina Semarang sebagai berikut:

a. Kamar Tidur
Standar Besaran Kapasitas Jumlah Total Luas Sumber
No. Jenis Ruang
2
Ruang Unit (m )
1. Single Room 21,00 m2 1 orang 6 126,00 DA

2. Double Room 28,70 m2 2 orang 20 574,00 DA

3. Suite Room 55,00m2 2 orang 4 220,00 SB

Jumlah 920,00

sirkulasi 40% 368,00

Total 1.288,00

Dibulatkan ±1.300,00

b. Area Penerimaan
Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Ruang Kapasitas Unit (m2) Sumber
1 Lobby 0,80 m2 x kamar 30 kamar 1 24,00 TSS
1,20 m2 ( meja x
2 Resepsionis kursi) 2 staff 1 unit 2,40 SB
3 Front Office 0,30 m2 x kamar 30 kamar 1 unit 9,00 TSS
4 Lounge 0,55 m2 x kamar 30 kamar 1 unit 16,50 SB, SKDP
5 Lavatory DA

31
Pria 1,7 m2 / orang 2 orang 3 3,40
Wanita 1,7 m2/ orang 3 orang 3 5,10
Urinoir 1 m2/ orang 2 unit 2 2,00
Wastafel 1 m2/ orang 4 unit 4 4,00
Jumlah 66,40
sirkulasi 50% 33,20
Total 99,60
Dibulatkan ±100,00

c. Restoran
Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Sumber
Ruang Unit (m2)
1.9 m x kamar
1 R. Makan 30 kamar 1 57,00 DA
2 staf + 2
2 Kasir 1,2 m2 /orang orang 1 4,80 DA
3 R. Saji 4,2 m2 / unit 1 unit 1 4,20 DA
1 unit
4 Dapur 0,8 m2 / orang (60 orang) 1 48,00 DA
Pengelolaan 1 unit
5 sampah 0,15 m2 / orang (60 orang) 1 9,00 DA
1 unit
6 Gudang basah 0,04 m2 / orang (60 orang) 1 2,40 DA
1 unit
7 Gudang kering 0,25 m2 / orang (60 orang) 1 15,00 DA
1 unit
8 Gudang alat 0,16 m2 / orang (60 orang) 1 9,60 DA
1 unit
9 Cuci piring 0,1 m2 / orang (60 orang) 1 6,00 DA
10 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 2 orang 2 3,40
Wanita 1,7 m2 / orang 3 orang 3 5,10
Urinoir 1 m2 / orang 2 unit 2 2,00
Wastafel 1 m2 / orang 4 unit 4 2,00
Jumlah 168,50
sirkulasi 30% 50,55
Total 219.05
Dibulatkan ±220,00

32
d. Bar & Coffee Shop
Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Sumber
Ruang Unit (m2)
1,25 x 1,8 m2 / 4 15 unit / 60
1 Area duduk orang orang 1 33,75 SB
Meja bar &
2 pantry 9,48 m2 1 9,50 DA
1 staf + 1
3 Kasir 1,2 m2/ orang orang 1 45,35 DA
Jumlah 45,35
sirkulasi 30% 13,1
Total 58,45
Dibulatkan ±60,00

e. Ruang Sewa (Area Komersial)


Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Sumber
Ruang Unit (m2)
1 Travel Agent 0.2 m2 x kamar 30 kamar 1 6,00 TSS
2 Butik 0.2 m2 x kamar 30 kamar 1 6,00 AN
2,5 m2 / box
3 ATM Center ATM 1 orang 1 2,50 AN
Jumlah 14,50
sirkulasi 30% 4,35
Total 18,85
±20,00

f. Kolam Renang
Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Sumber
Ruang Unit (m2)
1 Kolam Dewasa 500 m2 1 500,00 DA
2 Kolam Anak 100 m2 1 100,00 DA
3 R. Ganti 1,3 m2 / unit 4 orang 4 5,20 DA
4 R. Loker 12 m2 / unit 2 24,00 DA
5 R. Bilas 2 m2 / orang 8 orang 1 16,00 DA
6 Spot Bersantai 1,25 m2 10 orang 12,50 DA
7 R. Tunggu 1,2 m2 10 orang 1 12,00 DA
8 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 2 orang 2 3,40
Wanita 1,7 m2 / orang 3 orang 3 5,10

33
Urinoir 1 m2 / orang 2 unit 2 2,00
Wastafel 1 m2 / orang 4 unit 4 4,00
Jumlah 684,20
sirkulasi 30% 205,26
Total 889,46
Total Keseluruhan ±900,00

g. Spa
Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Sumber
Ruang Unit (m2)
2 staf + 2
1 Resepsionis 1,2 m / orang orang 1 4,80 DA
R. Pijat &
2 Refleksi 4 m2 / orang 12 orang 48,00 DA
1 orang /
3 R. Ganti 6 m2 / unit unit 2 12,00 DA
4 R. Loker 12 m2 / unit 1 12,00 DA
5 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 1 orang 1 2,00
Wanita 1,7 m2 / orang 1 orang 1 2,00
Urinoir 1 m2 / orang 1 unit 1 1,00
Wastafel 1 m2 / orang 2 unit 2 2,00
Jumlah 76,80
sirkulasi 30% 23,04
Total 99,84
Dibulatkan +100,00

h. Ruang Fitness
Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Sumber
Ruang Unit (m2)
1 R. Fitnes 200 m2 40 orang 1 200,00 DA
2 R. Loker 12 m2 / unit 1 12,00 DA
Jumlah 212,00
sirkulasi 30% 63,60
Total 275,60
Dubulatkan ±280,00

34
i. Function Room (Ruang Serba Guna)
Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Sumber
Ruang Unit (m2)
1 Meeting Room 2,5 m2 / orang 90 orang 1 225,00 SB
2 Gudang Alat 1 17,00 SB
3 Operator 1 12,00 SB
4 R. Panitia 9 m2 / unit 2 18,00 SB
5 Lavatory 8,00 DA
Jumlah 280,00
sirkulasi 30% 84,00
Total 364,00
Dibulatkan ±370,00

j. Ruang Pengelola
Total
Jumlah
No Jenis Ruang Standar Besaran Ruang Kapasitas Luas Sumber
Unit
(m2)
R. General
1 Manager 15 m2 / orang 1 orang 1 15,00 DA
R. Assistant
Manager & 1,2 m2 / orang, 2 set meja
2 Sekretaris & kursi (Sirkulasi 40%) 2 orang 1 12,80
R. Accounting 1,2 m2 / orang, 2 set meja
3 Department & kursi (Sirkulasi 40%) 2 orang 1 12,80 DA
R. Marketing 1,2 m2 / orang, 2 set meja
4 Department & kursi (Sirkulasi 40%) 2 orang 1 12,80 DA
R. Personnel 1,2 m2 / orang, 2 set meja
5 Department & kursi (Sirkulasi 40%) 2 orang 1 12,80 DA
R. M.
Housekeeping 1,2 m2 / orang, 1 set meja
6 Department & kursi (Sirkulasi 40%) 1 orang 1 7,60 DA
R. M.
Engineering 1,2 m2 / orang, 1 set meja
7 Department & kursi (Sirkulasi 40%) 1 orang 1 7,60 DA
R. M. Div.
Food and 1,2 m2 / orang, 1 set meja
8 Baverage & kursi (Sirkulasi 40%) 1 orang 1 7,60 DA
9 R. Rapat 2 m2 / orang 15 orang 30,00 DA
R. Tunggu 1,2 m2 / orang, 1 set meja
10 (sirkulasi 40%) & sofa 6 m2 4 orang 1 10,8 DA
11 Pantry 9,63 m2 1 9,63 DA

35
12 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 1 orang 1 2,00
Wanita 1,7 m2 / orang 1 orang 1 2,00
Urinoir 1 m2 / orang 1 unit 1 1,00
Wastafel 1 m2 / orang 2 unit 2 2,00
Jumlah 146,43
sirkulasi 30% 43,93
Total 190,36
Dibulatkan +200,00

k. Ruang Pegawai
Standar Besaran Jumlah Total Luas
No Jenis Ruang Kapasitas Sumber
Ruang Unit (m2)
1 R. Pegawai 1,2 m2 / orang 28 orang 1 33,60 DA
2 Loker 12 m2 / unit 2 24,00 DA
3 R. Makan 1,33 m2 14 orang 1 18,62 SB
4 Pantry 9,63 m2 1 9,63 DA
6 R. Satpam 9 m2 1 9,00 SB
8 Lavatory DA
Pria 1,7 m2 / orang 1 orang 1 2,00
Wanita 1,7 m2 / orang 1 orang 1 2,00
Urinoir 1 m2 / orang 1 unit 1 1,00
Wastafel 1 m2 / orang 2 unit 2 2,00
Jumlah 101,85
sirkulasi 30% 30,55
Total 132,405
Dibulatkan + 135,00

l. Divisi Housekeeping
Total
Standar Besaran Jumlah
No Jenis Ruang Kapasitas Luas Sumber
Ruang Unit
(m2)
1 R. Laundry 0,63 m2 30 kamar 1 18,90 TS
3 R. Linen 0,405 m2 30 kamar 1 12,15 TS
4 Gudang Alat 0,36 m2 30 kamar 1 10,80 TS
Gudang House
6 Keeping 0,36 m2 30 kamar 1 10,80 TS
R. Persediaan
7 Makanan 0,36 m2 30 kamar 1 10,80 TS
R. Penerimaan
8 Barang 0,27 m2 30 kamar 1 8,10 HR

36
Jumlah 71,55
Sirkulasi 30% 21,47
Total 93,02
Dibulatkan ±100,00

m. Mushola
Total
Standar Besaran Jumlah
No Jenis Ruang Kapasitas Luas Sumber
Ruang Unit
(m2)
1 Mushola 1 m2 / orang 15 orang 1 15,00 DA
Jumlah 15,00
Sirkulasi 30% 4,50
Total 19,50
Dibulatkan ±20,00

n. R. Utilitas
Total
Standar Besaran Jumlah
No Jenis Ruang Kapasitas Luas Sumber
Ruang Unit
(m2)
R. Ground
1 Water 35 m3 / unit 1 35,00 SB
3 R. Genset 30 m2 / unit 1 mesin 1 30,00 SB
4 R. Sampah 1 12,00 SB
5 R. Panel Listrik 2 m2 / unit 1 2,00 SB
7 R. Pompa 4 m2 / mesin 3 mesin 1 12,00 SB
8 R. Tandon Air 50 m2 50,00 SB
9 Gudang 9 m2 1 9,00 SB
10 R. AHU 1 6,00 SB
Jumlah 156,00
Sirkulasi 30% 46,80
Total 202,80
Dibulatkan ± 200,00

o. Parkir

Standar Besaran
No Jenis Ruang Kapasitas Unit Luas (m2) Sumber
Ruang
1 Parkir Tamu 12,50 m2 / mobil 40 mobil 500,00 DA
1,50 m2 / motor 10 motor 15,00 DA
42,50 m2 / bus 1 bus 42,50 DA
Parkir Pengelola &
2 Pegawai 12,50 m2 / mobil 10 mobil 125,00 DA

37
1,50 m2 / motor 10 motor 15,00 DA
Jumlah 697,5
Sirkulasi 100% 697,5
Total 1.395,00
Dibulatkan ± 1.400,00

Rekapitulasi Program Ruang

No Program Ruang Luas (m2)


1 Kamar Tidur 1.300
2 Area Penerimaan 100
3 Restoran 220
4 Bar & Coffee Shop 60
5 Ruang Sewa (Area Komersial) 20
6 Kolam Renang 900
7 Spa 100
8 Ruang Fitness 280
9 Function Room (Ruang Serba Guna) 370
10 Ruang Pengelola 200
11 Ruang Pegawai 135
12 Divisi Housekeeping 100
13 Mushola 20
14 Ruang Utilitas 200
15 Parkir 1400
Total 5.405

38
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Perda Pembangunan Kota
Semarang, yakni:
 KDB : maks. 60 %
 Jumlah lantai : maks, 2 lantai
Dengan beberapa peraturan tersebut dapat diketahui:
 Luas Tapak Minimal = Luas Tapak Terbangun / KDB
= ± 5.405 m²/ 60%
= ± 9.008,33 m² Dibulatkan ± 9.000 m²

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual

LOKASI
TAPAK

Gambar 4.1 Peta Kawasan Marina Semarang


Sumber: google.com, 2018

Lokasi : Jalan Taman Marina


Aksesibilitas : Jalan akses menuju tapak adalah jalan kolektor sekunder, terbuat dari
paving, dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi.
Luas : ± 9.000 m2
KDB : 60%
KLB : 1,2 dengan ketinggian maksimal 2 lantai
GSB : 17 m
GSP : 50 m

39
Batas Administratif
 Utara : Laut Jawa
 Timur : Kolam Renang dan Taman Rekreasi Marina
 Barat : Lahan Kosong
 Selatan : Jalan Taman Marina

40
Daftar Pustaka

Chiara, J. D., & Callender, J. H. (1973). Time Saver Standards for Building Types .
New York: Mc Graw Hill.
Gee, C. Y. (1988). Resort Development and Management. New York: Watson-
Guptil.
Lawson, F. (1995). Hotel and Resorts Planning Design and Refurbishment.
Butterworth Architecture.
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek jilid 1, edisi 33. Jakarta: Erlangga.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek jilid 2, edisi 33. Jakarta: Erlangga.

Rutes, W. A., & Penner, R. H. (1985). Hotel Planning and Design . London:
Architectural Press.
Seksi Statistik Distribusi BPS. (2016). Statistik Pehotelan Kota Semarang 2015.
Semarang: Badan Pusat Statistik Kota Semarang. Retrieved from Badan Pusat
Statistik Kota Semarang: https://semarangkota.bps.go.id/publication.html
Surat Keputusan Dinas Pariwisata No 14/U/II/1988. (1988). Pelaksanaan Ketentuan
Usaha dan Pengelolaan Hotel.
UU RI No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (2009).

41

Anda mungkin juga menyukai