Anda di halaman 1dari 3

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa profesionalisme

pengabdian berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam proses

pengauditan laporan keuangan. Dengan totalitas yang dimiliki auditor akan

lebih hati-hati dan bijaksana dalam mengetahui tingkat materialitas. Dengan ini

berarti semakin tinggi pengabdian pada peraturan profesi seorang auditor

semakin baik juga dalam melakukan pertimbangan tingkat materialitas.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa profesionalisme

kewajiban sosial berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam proses

pengauditan laporan keuangan. Dengan sikap moral yang tinggi dalam

melakukan pekerjaan seorang auditor akan mampu untuk melakukan

pertimbangan tingkat materialitas dengan baik.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa profesionalisme

kemandirian berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam proses

pengauditan laporan keuangan. Dengan timbulnya rasa kemandirian pada

seorang auditor yang diperoleh melalui kebebasan yang ia dapat diharapkan

akan terwujud rasa kemandirian pula dalam melakukan pertimbangan tingkat

materialitas ataupun dalam proses pengauditan.


89

4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa profesionalisme

keyakinan berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam proses pengauditan

laporan keuangan. Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa

yang paling berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama

profesi, bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu

auditor. Semakin tinggi keyakinan pada profesi diharapkan akan menghasilkan

pertimbangan tingkat materialitas dengan lebih baik.

5. Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa profesionalisme

hubungan sesama profesi berpengaruh terhadap tingkat materialitas dalam

proses pengauditan laporan keuangan. . Dengan banyaknya tambahan masukan

akan menambah akumulasi pengetahuan auditor sehingga dapat lebih bijaksana

dalam membuat perencanaan dan pertimbangan dalam proses pengauditan

laporan keuangan. Termasuk dalam mempertimbangkan tingkat materialitas

dalam proses pengauditan laporan keuangan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Sebagaimana lazimnya suatu penelitian, hasil penelitian ini juga mengandung

beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Pemilihan objek penelitian hanya menggunakan auditor yang berada di Kota

Pekanbaru dan Medan.

2. Penelitian ini hanya menguji pengaruh variabel-variabel profesionalisme

pengabdian, profesionalisme kewajiban sosial, profesionalisme kemandirian,

profesionalisme keyakinan terhadap peraturan profesi dan profesionalisme


90

hubungan sesama profesi. Variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh

juga terhadap tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan

tidak diuji dalam penelitian ini.

5.3 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti bagi kesempurnaan penelitin

selanjutnya yaitu:

1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk menggunakan

objek penelitian seluruh auditor di Indonesia.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa variabel lain

yang mungkin mempengaruhi tingkat materialitas dalam proses pengauditan

laporan keuangan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tingkat

materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan di Indonesia.

3. Bagi investor, akan memberikan wacana baru dalam mempertimbangkan

aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak terpaku pada

ukuran-ukuran moneter.

4. Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol

atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran

masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai