FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Disusun Oleh:
Pembimbing:
dr. Rahmat Faisal Syamsu, M.Kes
Hidup di semenanjung dataran tinggi yang memiliki empat musim berbeda dan tiga
laut, bangsa Korea telah mengembangkan kekayaan tradisi budaya unik yang terlihat dari
cara berpakaian, cara makan dan bersikap di rumah
Sejak dulu,kebiasaan makan bangsa Korea percaya bahwa makanan dan obat berasal
dari sumber dan memiliki fungsi yang sama sehingga muncul pepatah “makanan adalah obat
termujarab.” Mereka yakin bahwa kesehatan maupun penyakit ditimbulkan oleh makanan
yang mereka konsumsi. Keyakinan ini memiliki peran penting di dalam perkembangan obat-
obatan tradisional Korea denganprinsip dasar bahwa kita akan mengkonsumsi obat pika
asupan makanan gagal memberikan efek kesembuhan.
Fermentasi Makanan
Salah satu kata kunci tentang makanan tradisional Korea adalah fermentasi, yaitu
proses metabolis yang mematangkan makanan sehingga memperkaya cita rasa dan dapat
disimpan dalam jangka waktu lama. Makanan Korea yang memakai tradisi fermentasi a.l
doenjang (tauco), ganjang (kecap), gochujang (sambal cabai), dan jeotgal (kecap ikan yang
difermentasikan), dan proses fermentasibisa berlangsung dalam bulanan hingga tahunan.
Doenjang (Tauco) dan Ganjang (Kecap Manis)Dua bahan utama makanan fermentasi
tradisional Korea adalah doenjang danganjang yang dibuat dari kedelai. Untuk membuatnya,
kacang kedelai direndam air lalu direbus hingga matang. Setelah itu kacang ditumbukdan
dibentuk balok seperti batu bata,kemudian dijemur dan difermentasikan. Balok kacang
kedelai lalu disimpan di dalam pot besar berisi air garam. Setelah itu balok kacang kedelai
didiamkan selama dua hingga tiga bulan atau sampai benar-benar beragi lalu dicampur cabai
kering dan arang panas yang berguna untuk menghilangkankotoran maupun bau yang
ditimbulkan selama proses fermentasi.Produk ini lalu terbagi menjadi dua bentuk, padat
(doenjang))dan cair (ganjang). Produk berbentuk cair (ganjang) akandifermentasikan kembali
selama tiga bulan sehingga benarbenarmenghasilkan citra rasa dan aroma. Sama seperti
minumananggur, ganjang pun akan memiliki cita rasa yang kaya jikasemakin lama
difermentasikan. Sementara doenjang disantapsetelah difermentasi kembali selama lima
bulan.
Gochujang (Sambal Cabai)
Gochujang adalah sambal tradisional Korea yang dibuat dengancara meragi malt
kedelai, garam, dan cabai bubuk, dengantepung beras, barley, tepung terigu, dan malt barley.
Gochujangmerupakan bumbu tradisional utama yang telah lama dipakaioleh bangsa Korea.
Gochujang adalah makanan wajib bagibangsa Korea yang menikmati makanan pedas.
Semakin lamadisimpan maka gochujang memiliki rasa semakin lezat. Cabai dangochujang
kini dianggap sebagai simbol dari sifat bangsa Koreayang aktif dan penuh semangat.
Bulgogi
Bulgogi, yang arti harafiahnya adalah “daging api”, merupakanhidangan tradisional
Korea berupa irisan daging sapi bakaratau babi ( jarang) yang sudah direndam kecap manis,
dananeka bumbu lainnya. Jenis bulgogi tdd. Bulgogi sapi maupunbabi. Masakan yang terbuat
dari daging seperti Bulgogi, jarangditemukan di Korea karena mereka lebih terbiasa dengan
sayuran.Akan tetapi, Bulgogi dikembangkan di Korea hingga akhirnyamenarik banyak
penggemar dari negara lain. Kini Bulgogi menjadimakanan yang banyak ditawarkan oleh
restoran cepat saji diKorea dan dikembangkan dalam berbagai varian fusion
sepertihamburger bulgogi dan pizza bulgogi.
Juk (Bubur)
Juk adalah bubur ala Korea yang terbuat dari berbagai macamgandum dan biasanya
disajikan untuk anak-anak, orang tua, ataumereka yang punya masalah pencernaan. Belum
lama ini, rumahsaji juk mulai bermunculan di berbagai daerah di Korea. Terdapataneka bahan
dasar yang kebanyakan terdiri dari gandum dansayuran dan telah dikembangkan ke dalam
beragam jenis yangtersedia di sejumlah restoran.
Kanker di Korea Selatan menjadi penyebab utama kematian pada tahun 1983.
Sekitar 190.000 orang didiagnosis kanker di Korea setiap tahun, dan sekitar 72.000 orang
meninggal akibat kanker.Kematian akibat kanker semakin meningkat selama dua dekade
terakhir, sekitar 28,2% kematian akibat kanker pada tahun 2010. Ini artinya bahwa satu dari
setiap empat warga Korea menjadi korban dari penyakit ini. Ada empat lokasi utama yang
paling umum terserang kanker pada laki-laki di Korea yaitu perut kolorektum, paru-paru
dan hati. Sedangkan pada perempuan yaitu perut, payudara, kolorektal, servik, paru-paru dan
hati merupakan dua pertiga dari total kanker pada peremupan di Korea.Jumlah angka
kematian akibat kanker pada tahun 2007 adalah 67.561.13Pada tahun 2008, 178.816 kasus
kejadian kanker dan kasus kematian sekitar 68.912 di Korea. Pada tahun 2008 perkiraan dari
semua jenis kanker pada laki-laki adalah 176,9 per 100 dan pada perempuan 101,9 per
seratus. Kanker paru-paru, hati, perut, usus besar dan rektum adalah penyebab kematian
paling umum sekitar 62,7% dari semua kematian akibat kaner pada tahun 2008.
Berbeda dengan kebiasaan orang Asia Eropa sangat jarang menyajikan menu sayuran.
Sayur bukanlah menu utama mereka, dan bila tersediasayuran pun, biasanya hanya berupa
kentang atau paprika yang digoreng. Tingkat konsumsi daging merah yang tinggi juga
membuat penduduk Eropa rentan memiliki penyakit stroke dan penyakit jantung. Hamburger,
pizza, pork chops, meatballsdansteak merupakan makanan keseharian mereka yang
mengandung lemak jenuh tinggi dan dapat meningkatkan kolesterol. Penduduk Asia juga
mengkonsumsi daging merah seperti daging sapi,kambing dan babi, namun lebih sedikit.
Penduduk Asia juga sering mengganti daging dengan ikan dan tofu yang kaya akan protein,
rendah lemak jenuh dan kayaakan asam lemak esensial yang sangat baik untuk
perkembangan otak dan fungsisaraf. Makanan Eropa yang umumnya menggoreng (deep
fried) makanannya, sehingga memiliki kandungan minyak dan lemak yang lebih tinggi dan
tentunya tidak sehat dan memicu timbulnya penyakit kronis.
Bratwurst, roti, sosis, keju, Sauerkraut, Currywurst, Kartoffelsalat adalah beberapa
jenis makanan yang pastinya tak jarang ditemukan, namanya terngiang-ngiang ditelinga
bahkan terbayang dipikiran jika mendengar kata Jerman.
Kebiasaan makan di Jerman sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan kebiasaan
makan di Indonesia, yang pada umumnya terdiri dari waktu sarapan pagi, makan siang dan
makan malam.
Sarapan Pagi
Seperti biasa kebiasaan makan di mulai dengan sarapan pagi. Ditemani secangkir kopi atau
teh, berbagai jenis roti tawar dan juga jenis roti Brötchen dengan olesan berbagai selai manis
beragam rasa atau coklat merupakan salah satu dari menu standar sarapan pagi. Atau bahkan
berbagai jenis keju serta sosis dapat juga menjadi pilihan untuk sarapan. Namun tak menutup
kemungkinan jika menu di pagi hari lebih luas lagi seperti menghidangkan makanan lainnya
diantaranya yoghurt, cornflakes, müsli dan juga telur rebus serta berbagai jenis jus buah-
buahan untuk minumannya.
Makan Siang
Makan siang merupakan waktu makan utama yang memiliki menu berat layaknya seperti di
Indonesia nasi beserta lauk pauknya. Hanya di Jerman makan siang selalu dihidangkan dalam
keadaan panas dan fresh dan menu makanan yang disantap sering bervariasi. Seringkali menu
yang ada terdiri dari menu masakan berbahan dasar daging, kentang serta sayur-sayuran.
Makan Malam
Abendbrot – der Abend= malam – das Brot=roti, itulah sebutan makan malam dalam bahasa
Jerman. Dari sebutannya saja sudah dapat diartikan jika menu makan malam hanya terdiri
dari berbagai jenis roti – Brot – yang dihidangkan dengan berbagai jenis keju, irisan sosis dan
salat. Namun kadangkala disajikan pula makanan lainnya yang dalam keadaan „panas“
seperti sup.
Selain ketiga waktu makan yang telah disebutkan, adapula waktu makan lainnya yaitu
sebagai waktu makan tambahan. Tepatnya waktu makan ini dilakukan di sore hari disaat
akhir pekan. Hidangan yang tersedia pun adalah berbagai jenis kue atau kue tart yang disertai
dengan minum kopi atau teh bersama. Waktu ini seringkali juga digunakan untuk berkumpul
bersama sanak keluarga atau teman bahkan sahabat.
Akan tetapi dengan seiringnya perubahan waktu dan perkembangan jaman yang
disertai dengan perubahan cara hidup orang Jerman dan kesibukan serta kebutuhan yang
berbeda-beda, kebiasaan makan di Jerman pun turut mengalami perubahan. Dengan tingkat
kesibukan yang tinggi tak banyak dari orang Jerman yang meluangkan cukup waktu untuk
makan. Seringnya mereka hanya menghabiskan kebiasaan makannya dalam waktu singkat,
sebagai contoh di kala siang hari karena pekerjaan atau kegiatan lainnya tak jarang makanan
di kantin tempat bekerja, restoran ataupun makanan siap saji bahkan makanan dari Imbiss
sudah biasa dijadikan sebagai alternatif.
Lalu waktu makan pada siang dan malam hari pun seringkali bervariasi, yang pasti
adalah salah satu dari waktu makan tersebut menyajikan makanan dalam keadaan panas dan
fresh. Selain itu berbagai restoran yang menghidangkan berbagai jenis makanan dari berbagai
negara, sebut saja seperti hamburger, döner kebab, pizza, pasta, dan juga sejenis makanan
asia menambah jenis makanan yang dapat ditemui di Jerman. Tentunya yang tak kalah
penting juga bahwa banyak Imbiss yang hampir dapat ditemui di seluruh pelosok Jerman
yaitu semacam restoran atau kios kecil yang menjual makanan tertentu diantaranya seperti
Pommes Frites, Bratwurst, Currywurst, Kartoffelsalat dan lainnya melengkapi sudah
keanekaragaman jenis makanan yang tersedia di Jerman.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebiasaan makan bangsa Eropa termasuk
Jerman meningkatkan resioko penyait-penyakit jantung dan stroke. Berdasarkan grafik
dibawah ini penyakit jantung kronis merupakan penyebab terbanyak kematian pada orang
Jerman di tahun 2016 kemudian menyususl penyakit Alzheimer dan stroke. Menyusul
penyakit kanker paru.
Pada tahun 2012 sekitar 18.000 wanita dan 34.500 pria berada di Jerman didiagnosis
dengan tumor paru ganas dan sekitar14.800 wanita dan 29.700 pria meninggal karena
penyakit ini.Oleh karena itu, kanker paru-paru tetap merupakan hal yang paling sering.
Faktor resiko terutama dari kebiasaan merokok, konsumsi lakohol tinggi dan faktor nutrisi
yaitu kurangnya konsumsi buah dan sayur, asupan tinggi daging merah yang juga memicu
terjadinya hipertensi, hiperkolestrolemia dan hiprgikemia. Selain itu, zat-zat berbahaya pada
bahan makanan dan lingkungan juga memicu terjadinya peradangan pada jaringan paru yang
dapat menyebabkan terjadinya kanker, seperti akibat abses dan mesothelioma
PENYAKIT AKIBAT POLA MAKAN YANG BURUK DI AMERIKA
Amerika dikenal sebagai Negara maju di dunia. Akan tetapi, bila kita berbicara
mengenai pola makan masyarakat Amerika, kita bias menemukan masalah, seperti yang
diungkapkan oleh chef billy.
Billy Strynkowski adalah salah satu chef selebritis di Amerika. Menurut chef yang satu
ini, atau yang lebih dikenal dengan sebutan chef billy, setidaknya ada 2 penyebab yang
menyebabkan pola makan masyarakat Amerika bias dikatakan buruk. Yang pertama adalah
kebiasan mengemil. Masyarakat Amerika mempunyai kebiasaan mengemil yang buruk.
Mereka mengemil bukan karena lapar dan membutuhkan energy tambahan untuk bertahan
sampai waktu makan utama, tetapi mereka mengemil karena bosan atau marah.
Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masalah obesitas di Amerika. Masih
menurut Billy Strynkowski, penyebab lainnya adalah cara sarapan masyarakatAmerika.
Masyarakat Amerika pada umumnya tidak mengkonsumsi sarapan dengan karbohidrat
kompleks, melainkan lebih memilih karbohidrat solid. Hal ini membuat penyerapan nutrisi
tidak bias maksimal, dan membuat kita lebih sering lapar. Kebiasaan makan makanan yang
tidak sehat dianggap sebagai penyebab lebih dari 400.000 kematian di AmerikaSerikat (AS)
setiaptahun akibat penyakit jantung dan penyakit terkait..
Masalah tersebut melonjak dua kali lipat. Warga Amerika memakan terlalu banyak
garam, lemak dan makanan manis, dan kurang mengonsumsi buah, sayuran dan biji-bijian,
kata para ahli di pertemuan American Heart Association di Portland, Oregon.
"Rendahnya asupan makanan sehat seperti kacang-kacangan, sayur-mayur, biji-bijian
dan buah-buahan ditambah lagi dengan tingginya asupan komponen makanan yang tidak
sehat, seperti garam dan lemak trans merupakan penyebab utama kematian akibat penyakit
kardiovaskular di Amerika Serikat," kata kepala penulis penelitianA shkan Afshin, asisten
professor kesehatan global di Institute for Health Metrics and Evaluation University of
Washington.
Lemak trans sebagian besar sudah dihilangkan daripasokan makanan, tapi masih
dapat ditemukan di margarin, biskuit, kue, krim kue dan berbagai makanan olahan lainnya.
Jika warga Amerika mengubah kebiasaan makan mereka, banyak nyawa yang bias
diselamatkan, kata Afshin. "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa hamper setengah dari
kematian akibat penyakit kardiovaskular di Amerika Serikat dapat dicegah dengan
memperbaiki pola makan."
Penelitian tersebut berdasarkan data dari berbagai sumber sejak 1990-an termasuk
Survei Kesehatan Nasional dan Pemeriksaan Gizi dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.
Lebih dari 600.000 orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit jantung, atau satu dari
empat dari seluruh kematian di AS. Merokok, obesitas, polamakan, olahraga, dan factor
keturunan dapat berkontribusi terhadap kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung.
Dengan mengkaji data kematian kardiovaskular di AS pada 2015, para peneliti
menemukan bahwa pilihan pola makan memainkan peran dalam kematian sekitar 222.100
pria dan 193.400 perempuan, demikian dikutip dari AFP.
Para ahli di American Heart Association mengimbau masyarakat untu kmakan
makanan yang kaya akan buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, biji-bijian, produk
susu rendah lemak, ikan dan unggas. Masyarakat harus menghindari atau membatasi asupan
lemak atau daging merah olahan, minuman ringan bergula, garam, lemak jenuh dan lemak
trans.
Penyakit kanker akibat dari pola makan yang salah, saat ini masih banyak di
masyarakat. Kanker termasuk penyakit ganas yang disebabkan oleh kesalahan pola makan.
Bahkan, penderita kanker yang telah sembuh setelah diobati menjadi kambuh lagi karena
tidak pandai menjaga pola makanannya.
Karena kanker muncul sebagai akibat dari pola makan yang tidak sehat, maka
penderita kanker tidak boleh mengonsumsi makanan sembarangan. Data dari American
Cancer Society menunjukkan bahwa kematian akibat kanker pada wanita didominasi oleh
kanker payudara (19%), kanker paru-paru (16%), serta kanker kolon (ususbesar) dan rektum
(15%).
Sementara itu, pada laki – laki, kanker yang dominan sebagai penyebab
kematian penyakit kanker akibat dari pola makan yang salah adalah kanker paru – paru
(34%), kanker kolon dan rektum (12%), dan kanker prostat (10%).