Anda di halaman 1dari 14

Soal Olimpiade Pajak

Babak Penyisihan III


Fill in the blank belum sama sekali

Essay (5 soal)

1. Indrayana,wajib Pajak orang pribadi , usaha dagang elektronik, TV,Tape, Radio,dll. merk
usaha toko “ Ceria Nada “ mempunyai seorang istri ,bernama Ratna ,serta mempunyai
tanggungan penuh 2 anak kandung .Dalam menjalankan kegitan usahanya wp
menyelenggarakan pembukuan .Ratna ,istri Indrayana bertindak selaku kasir/bagian
keuangan toko “Ceria Nada “ dengan mendapatkan gaji setiap bulannya sebesar Rp.
8.500.000,00. Data penghasilan neto komersial usaha toko “Ceria Nada “sebagai berikut :
o Penjualan Rp. 4.950.000.000,00
o HPP Rp. 3.601.250.000,00
o Laba kotor Rp. 1.348.750.000,00
o Biaya Umum dan administrasi Rp. 498.750.000,00
o Penghasilan neto Rp. 850.000.000,00
Dalam pos Biaya Umum dan administrasi sebesar Rp. 498.750.000,00antara lain terdapat
biaya gaji untuk Ratna ,istri Indrayana sebesar Rp. 102.000.000,00.
Pertanyaan :
Jelaskan perlakuan perpajakannya atas gaji yang diterima Ratna, serta berapajumlah PTKP
yang diperkenankan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak Indrayana tahun 2014.

2. Harjanto usaha dagang palawija mempunyai kendaraan antara lain truk,yang dibeli tgl 25
April 2012 seharga Rp 300.000.000,00.Pada tanggal 23 Oktober 2014 karena sering mogok
dijual dengan harga Rp. 210.000.000,00.Berdasaarkan Keputusan Menteri Keuangan tentang
Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan untuk keperluan Penyusutan ,Truk termasuk
harta kelompok 2 .Penyusutan fiskal menggunakan metode saldo menurun. Perusahaan
menyusutkan selama 5 tahun ,metode saldo menurun.

Periode pembukuan Januari –Desember .


Pertanyaan:
o Hitung penyusutan Truk untuk tahun pajak 2014
o Jelaskan perlakuan perpajakannya atas penjualan truk tersebut tahun 2014 ?

3. Saudari Juita
4. PT Jaya pada tahun 2011memiliki peredaran bruto Rp400.000.000.000. Selain itu perusahaan
memperoleh Penghasilan Kena Pajak dari luar Indonesia sebagai berikut: di Australia, memperoleh
penghasilan (laba) Rp10.000.000.000sebelum dikenakan pajak penghasilan dengan tarif pajak 35%
(Rp3.500.000.000). Di Belanda memperoleh penghasilan (laba) Rp30.000.000.000 dengan tarif
pajak 20% (Rp6.000.000.000). Di Cina, menderita kerugian Rp20.000.000.000.Penghasilan Kena
Pajak di Indonesia rugi sebesar Rp20.000.000.000.
Pertanyaan:
a. Berapa jumlah total pajak luar negeri yang dapat dikreditkan tahun 2011?
b. Berapa PPh yang kurang (lebih) dibayar tahun 2011?

5. Tn. Amir seorang pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan barang elektronik.
Sejak 2 Januari 2010 Tn. Amir telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak di KPP
Pratama Jakarta Tanjung Priok. Peredaran usaha Tn. Amir selama tahun 2010 sebesar Rp
1.200.000.000 dan di tahun 2011 sebesar Rp 1.500.000.000.
Pada bulan Januari 2012 dari data-data diketahui sebagain berikut :
1) Jumlah penjualan barang kena pajak selama bulan Januari 2012 sebesar Rp 165.000.000
termasuk PPN
2) Pajak masukan pembelian mobil pick up untuk kepentingan distribusi dengan nilai PPN
Rp 9.000.000
3) Pajak masukan pembelian mobil sedan untuk kepentingan pemasaran dengan nilai PPN
Rp 20.000.000

Pertanyaan:

a. Apakah Tn. Amir dapat memilih untuk menghitung PPN dengan menggunakan Pedoman
Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan (Deem Pajak Masukan) ? Jelaskan!
b. Jika Tn. Amir diperbolehkan memilih menghitung PPN dengan menggunakan Pedoman
Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan, berapa PPN kurang /lebih bayar?
c. Jika Tn. Amir tidak memilih Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan,
berapa PPN kurang/lebih bayar?
Babak Final

Sesi 1 (Study Case) belum sama sekali

Punya analisis level gampang (50%), susah (75%), sangat susah (85%-100%)

Sesi 2 (Quick Move)


Ruang 1
1. Yayasan “Al-Kamal” mengelola sebuah rumah sakit (Institusi Pelayanan Sosial
Masyarakat) yang 30% dari jumlah tempat tidurnya digunakan untuk pasien yang tidak
mampu. Adapun data tanah dan bangunan yang dimanfaatkannya adalah sebagai berikut:
a. Luas tanah : 25.000 m2, kelas Al (Rp. 3.100.00/m2)
b. Luas bangunan : 6.000 m2 dan nilai bangunan Rp. 7.500.000

Hitung PBB tahun 2003 atas rumah sakit tersebut bila NJOPTKP ditentukan oleh KPPBB
setempat sebesar Rp. 12.000.000!

2. Ita mengelola sebah salon kecantikan dan sudah dikukuhkan sebagai PKP sejak tanggal 3
Juni 1999. Dalam catatannya antara lain dietahui fakta pembuatan Faktur Pajak Standar
sebagai berikut:

No. Nama PKP Tanggal Penyerahan Tanggal Pembuatan Saat Ita Menerima
Pembuat Faktur BKP Faktur Pajak Faktur Pajak
Pajak
1. Salamah 2 September 2002 27 Desember 2002 21 Maret 2003

2. Lina 8 September 2002 13 Januari 2003 24 Februari 2003

3. Fatima 17 September 2002 2 Februari 2003 27 Februari 2003

Transaksi tersebut belum dibayar sampai dengan saat diuatnya Faktur Pajak
Jelaskan:
a. Apakah Pajak Masukan yang tercantum dalam semua Faktur Pajak itu dapat
dikreditkan?
b. Jelaskan bagaimana cara mengkreditkannya dan syarat apa yang harus dipenuhi?
3. PT. KLM melakukan pertukaran mesin tenun dengan mesin boiler yang dimiliki oleh PT.
ABG, Harga Pasar Mesin bolier adalah Rp. 35.000.000,00 dan harga Pasar mesin tenun
Rp. 40.000.000,00PT. ABG membayar RP. 5.000.000,00 sebagai tukar tambah selisih
harga pasar. Harga sisa buku mesin tenun adalah Rp. 29.000.000,00 dan harga sisa buku
mesin boiler adalah 27.000.000,00
Pertanyaan : Jelaskan perlakuan perpajakan terhadap pengalihan harta tersebut.

4. PT Gagah mengajukan pengurangan atas STP berdasarkan Pasal 36 KUP, Keputusan


Direktur Jendral Pajak menolak permohonan Wajib Pajak.
Pertanyaan : apakah masih ada upaya hukum lainnya?

Kunci jawaban :
1. Perhitugan PBB atas rumah sakit swasta yang merupakan Institusi Pelayanan Sosial
Masyarakat mengacu kepada KMK Nomor 796/KMK.04/1993.
Pokok-pokok ketentuan dari peraturan tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Rumah Sakit Swasta IPSM (Institusi Pelayanan Sosial Masyarakat) adalah:
 25% dari jumlah tempat tidur digunakan untuk pasien yang tidak mampu.
 Sisa Hasil Usaha (SHU) digunakan untuk reinvestasi rumah sakit dalam rangka
pengembangan rumah sakit dan tidak digunakan untuk investasi di luar rumah sakit.
b. Atas bumi dan atau bangunan yang dikuasai/dimiliki/dimanfaatkan oleh Rumah Sakit
Swasta IPSM dikenakan PBB sebesar 50% dari jumlah PBB yang seharusnya terutang.
c. Atas bumi dan atau bangunan yang dikuasai/dimiliki/dimanfaatkan oleh rumah sakit
swasta tetapi secara nyata tidak dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan secara
langsung yang terletak di luar lingkungan rumah sakit, tetap dikenakan PBB sepenuhnya
sesuai dengan ketentuan yng berlaku.

Penghitungan PBB atas rumah sakit yang dikelola Yayasan Al-Kamal adalah sebagai
berikut:

1. NJOP tanah 25.000 x Rp. 3.100.000 = Rp. 77.500.000.000


2. NJOP bangunan = Rp. 7.500.000.000
3. NJOP tanah dan bangunan = Rp. 85.000.000.000
4. NJOPTKP = Rp. 12.000.000
5. NJOP untuk perhitungan PBB = Rp. 84.988.000.000
6. NJKP = 40% x Rp. Rp. 84.988.000.000 = Rp. 33.995.200.000
7. PBB = 0,5% x Rp. 33.995.200.000 = Rp. 169.976.000

PBB yang seharusnya terutang untuk tahun 2003 adalah Rp. 169.976.000.

PBB yang terutang atas rumah sakit = 50% x Rp. 169.976.00


= Rp. 84.988.000

2. Pemerintah melalui KEP-424/PJ./2002 tanggal 16 September 2002 tentang Penerbitan dan


Pengkreditan Faktur Pajak yang Dibuat Tidak Tepat Waktu jo SE-47/PJ.51/2002 tanggal 16
September 2002 mengatur beberapa hal sebagai berikut:
 Faktur Pajak yang diterbitkan sebelum melewati 3 bulan sejak berakhirnya batas waktu
penerbitan Faktur Pajak, dianggap sebagai Faktur Pajak Standar.
 Faktur Pajak yang diterbitkan setelah melewati 3 bulan sejak berakhirnya batas waktu
penerbitan Faktur Pajak, tidak dianggap sebagai Faktur Pajak (berdasarkanSE-
47/PJ.51/2002 Pengusaha Kena Pajak (PKP) dianggap tidak membuat Faktur Pajak).
 Faktur Pajak yang diterbitkan sebelum 3 bulan sejak berakhirnya batas waktu
penerbitan Faktur Pajak, yang diterima PKP pembeli merupakan bukti pembayaran Pajak
Masukan yang dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran sesuai dengan ketentuan yng
berlaku.

Ketentuan yang mengatur tentang pengkreditan Pajak Masukan yang diterima di luar masa
pajak saat Faktur Pajak semestinya diterbitkan adalah Pasal 9 ayat (9) UU PPN menyatakan
bahwa “Pajak Masukan yang dapat dikreditkan tetapi belum dikreditkan…, dapat dikreditkan
pada masa pajak berikutnya paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya masa pajak
yang bersangkutan, sepanjang belum dibebankan sebagai biaya dan belum dilaukan
pemeriksaan”.

Dalam hal jangka waktu 3 bulan tersebut telah dilampaui, pengkreditan Pajak Masukan dapat
dilakukan melalui pembetukan SPT masa PPN.

Berdasarkan ketentuan di atas, dapat dijelaskan kaitan antara Faktur Pajak yang diterima oleh
Ita dengan hak pengkreditan sebagai berikut:

No. PKP Penerbit Batas Waktu Pengkreditan SPT Keterangan


Faktur Pajak yang Pajak
Diperkenankan Masukan

1. Salamah 31 Maret 2004 Dapat SPT Masa PPN Kurang dari 3


(MTS) bulan sejak
Dikreditkan tanggal 31
Oktober 2002

2. Lina 30 April 2004 Dapat SPT Masa PPN Kurang dari 3


(MTS) bulan sejak
Dikreditkan tanggal 31
Oktober 2002

3. Fatima 31 Januari 2003 Tidak Dapat Lampiran 1195 Lebih dari 3


Dikreditkan B4 SPT Masa bulan
PPN masa pajak
Februari 2003

Catatan :

1. Fakrur Pajak Standar diterbitkan (semestinya) tanggal 31 Oktober 2002


2. Pengkreditan pada Masa Tidak Sama (MTS) diperkenankan paling lambat 3 bulan setelah
berakhirnya masa pajak yang bersangkutan.
Masa pajak yang bersangkutan artinya masa pajak diterbitkan Faktu Pajak sepanjang
batas waktu sebagaimana ditentukan dalam KEP-24/PJ./2002.
3. Pengkreditan Pajak Masukan yang diterima setelah 3 bulan dapat dilakukan melalui
mekanisme pembetulan SPT Masa PPN.

Kesimpulan :

1) Hanya Pajak Masukan atas Faktur Pajak dari Fatima yang tidak dapat dikreditkan. Hal ini
disebabkan penerbitan Faktur Pajaknya telah melewati batas waktu penerbitan Faktur
Pajak, yaitu tanggal 31 Januari 2003.
2) Mekanisme pengkreditan dapat memanfaatkan pengkreditan pada masa tidak sama.
3) Persyaratan yang harus dipenuhi adalah :
- Pajak Masukan atas perolehan BKP/JKP berhubungan langsung dengan
kegiatan/usaha PKP;
- Belum dibiayakan;
- Belum dilakukan pemeriksaan.

3. PT. KLM memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak sebesar Rp.
11.000.000,00( Rp. 35.000.000,00 - Rp. 29.000.000,00 + RP. 5.000.000,00);
PT. ABG memperoleh Penghasilan yang merupakan objek pajak sebesar Rp. 8.000.000,00 (
Rp. 40.000.000,00 - Rp. 27.000.000,00 -RP. 5.000.000,00);
Mesin dan peralatan yang baru diperoleh dari pertukaran, dicatat berdasarkan harga pasar.
( Pasal 10 ayat (2) UU PPh).

4. Sesuai dengan KMK Nomor 542/KMK.04/2000 upaya hukum yang masih dapat dilakukan
PT Gagah atas surat Keputusan Penolakan Pengurangan Sanksi Administrasi atau
Pengurangan Ketetapan Pajak yang tidak benar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 UU
KUP yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak (STP) adalah mengajukan gugatan atas
Surat Penolakan tersebut ke Pengadilan Pajak. Sesuai dengan Pasal 40 UU PP syarat
diajukan gugatan terhadap Surat Keputusan Penolakan Pengurangan Sanksi Administrasi
atau Pengurangan Ketetapan Pajak yang tidak benar adalah:
a. Gugatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak.
b. Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan adalah 30 hari sejak tanggal diterima
keputusan yang digugat.
c. Terhadap satu Keputusan diajukan satu Surat Gugatan.
Pada prinsipnya gugatan tidak menunda kewajiban perpajakn dan tdak menghalangi
pelaksanaan penagihan pajak.Namu penggugat dalam gugatannya dapat mengajukan
permohonan agar pelaksanaan penagihan pajak tersebut ditunda.Permohonan penggugat
tersebut dapat dikabulkan melalui suatu Putusan Sela sebelum ditetapkannya putusan
atas pokok sengketa, dengan syarat apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang
mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika pelaksanaan penagihan
dilaksanakan.

Babak Final Sesi 2 (Ruang 2)

1. Untuk tahun pajak 2010 dilakukan pemeriksaan atas PT Novi Investment. Pemeriksa Pajak
melakukan koreksi penjualan yang menyebabkan pajak penghasilan menjadi kurang bayar
sebesar Rp 500.000.000. PT Novi Investment tidak sepakat dengan pemeriksa dan hanya
menyetujui pajak yang masih kurang bayar sebesar Rp 100.000.000. SKPKB diterbitkan
pada 10 Januari 2012 dan langsung diterima wajib pajak.
Analisis kasus dibawah ini!
a. Apabila PT Novi Investment mengajuan keberatan, berapa pajak yang harus dibayar?
Jelaskan disertai dasar hukumnya!
b. Kapan PT Novi Investment paling lambat harus mengajukan keberatan? Jelaskan!
c. Sebutkan syarat-syarat formal pengajuan keberatan dapat memenuhi ketentuan formal!
Jelaskan!
d. Apabila keberatan PT Novi Investment dikabulkan sebagian sehingga pajak yang kurang
bayar menjadi Rp 300.000.000, berapa yang masih harus dilunasi oleh PT Novi
Investment? Sertakan rincian perhitungannya!
e. Seandainya keberatan tersebut ditolak, apa yang akan diterbitkan oleh DJP? Berikan
perhitungannya dan dasar hukumnya!

2. Dalam laporan keuangan PT Bio Nico tahun 2013 diketahui bahwa laba komersial yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah Rp. 900.000.000. PT Bio Nico menggunakan
metode penilaian LIFO (Last in First Out) dalam menghitung persediaan akhirnya. Berikut
adalah data persediaan PT Bio Nico:
 Persediaan awal: 400 unit @ Rp. 8.000.000
 Pembelian: 150 unit @ Rp. 8.500.000
 Penjualan: 200 unit @ Rp. 10.000.000

Apabila penilaian persediaan akhir yang digunakan adalah FIFO (First in First out) maka
laba kena pajak PT Bio Nico adalah sebesar?

3. PT Buana memiliki laba bersih usaha sebesar Rp 500.000.000. PT Buana juga menerima
penghasilan di luar usaha berupa pendapatan lain-lain sebesar Rp 50.000.000 dan
pendapatan bunga sebesar Rp 70.000.000. Dalam beban lain-lain, terdapat dana bantuan
yang bukan merupakan beban yang dapat dibiayakan menurut pajak sebesar Rp 20.000.000
dan piutang tak tertagih sebesar Rp 30.000.000. Selain itu terdapat selisih penyusutan
komersial di atas penyusutan fiskal sebesar Rp 30.000.000. Berapakah laba bersih fiskal
setelah dilakukan koreksi?

4. PT Genta adalah perusahaan jasa konstruksi sudah dikukuhkan sebagai PKP sejak 5 Mei
2008. Dalam catatan selama bulan Mei 2011, dapat dikutip transaksi sebagai berikut:
a. Membayar kepada PT Dirada Meta dengan NPWP No. 01.234.233.2.651.000, PKP toko
bahan bangunan atas penyerahan berbagai macam bahan bangunan pada tanggal 1 Mei
2011 dengan Harga Jual Rp 20 juta. Faktur pajak No. Seri 010.000.11.00000524 tanggal
1 Mei 2011.
b. Menerima bahan bangunan (semen dan baja) dari PT Dirada Meta dengan NPWP No.
01.234.233.2.651.000, atas PO yang diterbitkan bulan April senilai Rp. 55Juta termasuk
PPN dan Faktur yang diterima No. 010.000.11.00000621 tanggal 10 Mei 2011.
c. Mentransfer fee Rp60.000.000 melalui Bank BNI ke rekening Doku Takada Ltd. Jepang
atas jasa konsultasi pembuatan konstruksi tahan gempa.
d. Membayar royalti sebesar Rp38.000.000 kepada PT Prabawa Sejati dg NPWP
01.235.234.2.600.000 dan Faktur yang diterima No. 010.000.11.00000032 tanggal 12
Mei 2011 selaku pemegang hak cipta formula bahan kimia pembuat kayu tahan api.
e. Biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan membangun sendiri sebuah gedung untuk
kantor cabang seluas 450 m2 untuk bulan Mei adalah Rp55.000.000 yang direncanakan
selesai bulan Desember 2011.
f. Pada tanggal 30 Mei 2011 menerima pembayaran dari PT Agni Mangobar atas
penyerahan satu unit villa milik perusahaan yang dilakukan pada tanggal 1 Mei 2011
dengan Harga Jual Rp1.200.000.000. Villa ini dibangun menggunakan jasa PKP
Pemborong pada akhir tahun 2000 dengan biaya Rp250.000.000 dan Pajak Masukan
sebesar Rp 25.000.000
g. Menerima pembayaran dari PT Pinasti Pramono selaku kontraktor utama, berkenaan
dengan telah selesai pembangunan jaringan instalasi listrik tegangan tinggi yang
merupakan bagian dari proyek milik Pemerintah yang dananya berasal dari pinjaman luar
negeri. PT Genta merupakan salah satu subkontraktor dan jumlah pembayaran yang
diterima Rp380.000.000 sesuai jumlah nilai penggantian dalam surat perjanjian. Atas
transaksi ini diterbitkan Faktur Pajak dengan No. 010.000.11.00000033. tanggal 20 Mei
2011
h. Menerima pembayaran dari PT Purbawisesa, sebuah perusahaan industri di sebuah
Kawasan Berikat sehubungan dengan telah selesai merenovasi bangunan sebuah gedung
pabrik pada tanggal 1 Mei 2011. Penggantian yang diterima pada tanggal 29 Mei 2011
sesuai dengan surat perjanjian adalah Rp670.000.000.
i. Membuat tagihan atas penyelesaian jasa konstruksi untuk Bangunan Sekolah Dasar
Negeri kepada Dinas Pendidikan Kota Malang Senilai 220 Juta termasuk PPN (kewajiban
pajak dipenuhi menurut ketentuan)
Diminta:
i. Identifikasikan dan Hitung pajak apa saja yang yang menjadi kewajiban PT Genta
Buwana terkait dengan transaksi di atas!
ii. Buat Jurnal atas transaksi di atas!
iii. Hitung berapa PPN kurang (lebih) bayar untuk masa Mei 2011

5. PT Windu Jaya, suatu usaha tambak udang (perikanan darat) yang dikelola secara intensif
memiliki/menguasai/ mendapat manfaat dari bumi dan bangunan dengan rincian sebagai
berikut:
A. BUMI
1. Areal pembudidayaan udang
Tambak = 100 Ha; kelas A 39 (Rp 5.000/m2)
SBI tambak = Rp 5.300.000/Ha
2. Areal emplasemen
a. Kantor : 300 m2, kls A 34 (Rp.27.000/ m2)
b. Gudang : 600 m2 , kls A 34
c. Kamar pendingin : 500 m2 , kls A 34
d. Perumahan : 4000 m2, kls A 33 (Rp. 36.000/m2)
B. Bangunan
a. Kantor : 200 m2, kls A 7 (Rp.429.000/m2)
b. Gudang : 500 m2, kls A 9 (Rp. 310.000/m2)
c. Kamar pendingin : 400 m2, kls A 6 (Rp. 505.000/m2)
d. Perumahan : 2000 m2, kls A 5 (Rp. 595.000/m2)

Hitung PBB tahun 2003 atas PT Windu Jaya tersebut diatas bila NJOPTKP ditentukan
sebesar Rp. 10.000.000!

Keterangan 1 Ha = 10.000 m2 ; SBI = Standar Biaya Investasi

6. Sebagai seorang Milyarder, Bapak Sugih Tenan menghibahkan sebuah Pom Bensin dan
restaurant kepada cucu tunggalnya Bejo Banget yang baru berumur 6 tahun. Penghasilan
Pom Bensin dan restaurant per tahun rata-rata Rp1.500.000.000.
Jelaskan apa saja landasan juridis fiskal atas penghasilan pom bensin tersebut.

Kunci Jawaban :
1. Belom
2. Sebelumnya, dalam melakukan penilaian persediaan akhir, PT Geo Prakarsa menggunakan metode
LIFO. Berikut perhitungannya:
METODE LIFO

Persediaan
awal : 400 unit @Rp. 8.000.000 Rp 3.200.000.000

Pembelian : 150 unit @Rp 8.500.000 Rp 1.275.000.000 +

Persediaan
untuk dijual : Rp 4.475.000.000

150 unit @Rp 8.500.000


+ 200 unit @Rp
8.000.000 (Rp 2.875.000.000) -

Persediaan
akhir :

Cost of Goods
Sold (COGS) : Rp 1.600.000.000

Sales - Cost of Goods


Laba : Sold (COGS)

[(200 unit @Rp.


10.000.000) -
: Rp1.600.000.000]

: Rp 400.000.000

Sedangkan saat ini perhitungan persediaan nilai akhir digunakan metode FIFO. Berikut adalah
perhitungannya:

METODE FIFO

Persediaan
awal : 400 unit @Rp. 8.000.000 Rp 3.200.000.000

Pembelian : 150 unit @Rp 8.500.000 Rp 1.275.000.000 +

Persediaan
untuk dijual : Rp 4.475.000.000

200 unit @Rp 8.000.000 (Rp 1.600.000.000) -

Persediaan
akhir :
Cost of
Goods Sold
(COGS) : Rp 2.875.000.000

Sales - Cost of Goods


Laba : Sold (COGS)

[(200 unit @Rp.


10.000.000) -
Rp2.875.000.000]

: Rp (875.000.000)

Koreksi Positif Laba:

= (Laba Metode FIFO – Laba Metode LIFO)

= (Rp 400.000.000 – ((- Rp 875.000.000)) = Rp 1.275.000.000

Laba Kena Pajak PT Bio Nico

= Laba Komersial + Koreksi Positif Laba

= Rp 900.000.000 + Rp 1.275.000.000

=Rp 2.175.000.000

3. Dalam laporan rugi-laba komersial PT DX Tahun Pajak 2011 PT DX memperoelh


penghasilan diluar usaha pokok berupa penerimaan Piutang yang telah dihapuskan tahun
2009 sebesar Rp. 100.000.000,00.

Penghasilan atas piutang yang dihapuskan


o Piutang yang dihapuskan tahun 2009 yang tidak memenuhi Pasal 6 ayat (1) huruf h UU
PPh jo.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 105/PMK.03/2009 sebesar Rp.
60.000.000,00 bukan merupakan objek PPh, karena pada waktu penghapusannya tidak
dapat dikurangkan.
o Piutang yang dihapuskan tahun 2009 yang memenuhi Pasal 6 ayat (1) huruf h UU PPh
jo.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 105/PMK.03/2009 sebesar Rp. 40.000.000,00
merupakan objek PPh, karena pada waktu penghapusannya merupakan biaya yang dapat
dikurangkan.
PenghasilanPiutang yang telah dihapuskan tahun 2009,yang diterima tahun 2011 sebesar Rp.
100.000.000,00.dikoreksi fiscal negatif sebesar Rp 60.000.000,00.
Penghasilan atas piutang yang dihapuskan ,secara fiscal menjadi Rp 40.000.000,00.

4. a. Pajak yang menjadi kewajiban PT. Genta


- Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Pajak Penghasilan 23 (Royalti 15%)

15.% x 38.000.000 = 5.700.000

Pajak Penghasilan 23 ( Jasa Kontruksi 2%)

No Tanggal keterangan Debet kredit

Pembelian bahan bangunan Rp. 20.000.000


PM Rp. 2.000.000
Kas Rp. 22.000.000

5. Pembelia bahan bangunan (PT DM) Rp. 50.000.000


PM Rp. 5.000.000
Kas Rp. 55.000.000

6. Beban jasa konsultasi Rp. 60.000.000,-


PM Rp. 6.000.000,-
Kas Rp. 66.000.000

7. Beban royalty PT. PS Rp. 38.000.000,-


PM Rp. 3.800.000,-
Kas Rp. 41.800.000,-

8. Beban pembangunan gedung Rp. 55.000.000,-


PPN Keluaran Rp. 2.200.000,-
Kas Rp. 57.200.000,-
(DPP = 40% dari biaya yg dikeluarkan = 10% x 40 % x 55.000.000 )

9. Kas Rp. 1.320.000.000,-


PK Rp. 120.000.000,-
Penjualan Vila Rp. 1.200.000.000
(untuk penjulan Vila)

Beban jasa Pemboran Rp. 250.000.000,-


PM Rp. 25.000.000,-
Kas Rp. 275.000.000,-
(pembayaran jasa pemborong)

10. Kas Rp. 418.000.000,-


PK Rp. 38.000.000,-
Pendapatan jasa Rp. 380.000.000,-
(pendapatan atas jasa instalasi listrik)

11. Kas Rp. 670.000.000,-


Pendapatan jasa Rp. 670.000.000,-
(pendapatan jasa atas renovasi bangunan di kawasan Berikat)
12. Kas Rp. 220.000.000,-
Pendapatan jasa Rp. 200.000.000,-
PK Rp. 20.000.000,-
(penyerahan kepada pemungut PPN) Rp 20.000.000

5. Perhitungan PBB tahun 2003 atas tambak udang PT. Windu Jaya adalah sesuai dengan KEP-
16/PJ.6/1998 jo SE-22/PJ.6/1999 adalah sebagai berikut:
A. NJOP BUMI
1. Areal pembudidayaan ikan
Tambak : 100 x 10.000 x Rp. 5.000 = Rp. 5.000.000.000
: 100 x Rp. 5.300.000 = Rp. 530.000.000
2. Areal emplasemen
a. Kantor : 300 x Rp. 27.000 = Rp. 8.100.000
b. Gudang : 600 x Rp. 27.000 = Rp. 16.200.000
c. Kamar pendingin : 500 x Rp. 27.000 = Rp. 13.500.000
d. Perumahan : 4000 x Rp. 36.000 = Rp. 144.000.000
NJOP BUMI (1+2) = Rp. 5.711.800.000

B. NJOP BANGUNAN
a. Kantor : 200 x Rp. 429.000 = Rp. 85.800.000
b. Gudang : 500 x Rp. 310.000 = Rp. 155.000.000
c. Kamar pendingin : 400 x Rp. 505.000 = Rp. 202.000.000
d. Perumahan : 2000 x Rp. 595.000 = Rp. 1.190.000.000
NJOP BANGUNAN = Rp. 1.632.800.000
C. NJOP BUMI DAN BANGUNAN (A+B) = Rp. 7.344.600.000
D. NJOPTKP = Rp. 10.000.000
E. NJOP untuk dasar perhitungan PBB = Rp. 7.334.600.000
F. NJKP 40% x Rp. 7.334.600.000 = Rp. 2.933.840.000
G. PBB 0,5% x Rp. 2.933.840.000 = Rp. 14.669.200

PBB yang terutang atas tambak udang (perikanan darat) dari PT. Windu Jaya dalam tahun
2003 adalah sebesar Rp. 14.669.200.

6. Analisa Landasan juridis fiskal:


Hibah tersebut tidak termasuk objek pajak jika harta hibahan yang diterima oleh keluarga
dalam garis keturunan lurus satu derajat dan pengusaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
Keputusan Menteri Keuangan No. 604/KMK.04/1994 tanggal 21 Desember 1994 sepanjang
tidak dalam rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan atau hubungan
penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan. (Pasal 4 ayat (3) huruf a angka 1 UU
PPh).
Karena hibah ini dari kakek ke cucu (tidak berada dalam keturunan lurus satu derajat), maka
hibah ini tidak termasuk dalam ketentuan Pasal 4 ayat (3).Atas penghasilan dari pom bensin
ini akan ditanggung oleh subjek pajak Bejo Banget, sehingga Bejo Banget harus memenuhi
segala kewajiban perpajakannya, walaupun dia baru berumur 6 tahun tapi telah memenuhi
kewajiban pajak subjektif dan objektif.

Anda mungkin juga menyukai