AGAMA
Strategi : 1. Ceramah
Waktu : T : 50 menit
Pengajar : Tim Dosen Agama
Evaluasi : Cognitive test :
Pembelajaran a. Multiple choice
b. Essay
c. Studi kasus
Referensi : 1. Manawa Dharma Sastra : Gede Pudja dan Tjokorda Rai Sudharta
2. Sumber-sumber lain yang mendukung
URAIAN MATERI
1. Pengertian Iman
Secara etimologi, iman artinya percaya. Oleh sebab itu, setiap ajaran Islam yang
disepakati bahwa keimanan itu diawali dari pengikraran seseorang terhadap asas
keimanan tersebut dengan lisan, membenarkan dengan sepenuh hati tanpa keraguan,
bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah
utusan Allah. Dua kalimat syahadat merupakan pintu gerbang seseorang yang masuk
islam.
Membenarkan dengan hati adalah meyakini sepenuhnya makna dua kalimah syahadat
Dengan demikian, ketika seseorang mengikrarkan dua kalimah syahadat tetapi ia tidak
meyakini di dalam hatinya hakikat dari ikrarnya tersebut makaia tergolong seorang
munafik. Orang munafik dalam hal keimanan lebih berbahaya dari orang kafir.
Merealisasikan tuntutan keimanan berarti tunduk dan patuh kepada segala ajaran-
ajaran yang ditimbulkan keimanan dengan cara melaksanakannya. Oleh sebab itu, ia
sunnat pada kedudukan sunat, larangan-larangan yang haram pada posisi haram,
larangan-larangan makruh (dibenci Allah) pada posisi makruh, dan hal-hal yang mubah
2. Wujud Iman
Di dalam Islam, wujud iman seseorang diasaskan penegakannya kepada rukun iman.
Keimanan itu diwujudkan ke dalam kepercayaan hati, pengakuan, dan perilakunya. Pada
Iman kepada Allah ialah membenarkan dengan yakin sepenuhnya tanpa sedikitpun
keraguan akan adanya Allah dan keesaan-Nya. Oleh sebab itu, maka setiap Muslim
Keesaan Allah pada zat-Nya ialah mengiktikadkan bahwa zat Allah itu tunggal, tiada
terbilang, dan tiada tersusun dari beberapa bagian sebagaimana makhluk-Nya. Zatnya
itu bukan benda, bukan pula terjadi dari beberapa elemen material. Manusia tidak
Keesaan Allah pada sifat-Nya ialah mengiktikadkan bahwa tidak ada sesuatu yang
menyamai Allah pada sifat-Nya dan hanya Allah sendirilah yang mempunyai sifat
Keesaan Allah pada wujud-Nya ialah mengiktikadkan bahwa hanya Allah yang wajib
wujud-Nya, sedang wujud selain Allah adalah mungkin, artinya hanya Allah yang tetap
ada tanpa awal dan tanpa akhir sementara yang lain-Nya berpermulaan dan akan dan
Keesaan Allah pada af’al ialah mengiktikadkan bahwa Allah yang menjadikan alam,
yang menghidupkan dan mematikan, yang memberi rizeki, yang menyenangkan, dan yang
Keesaan Allah pada menerima ibadat hamba-Nya ialah mengiktikadkan bahwa hanya
Allah yang berhak menerima ibadat hamba. Dialah yang berhak disembah, diibadati,
baik dengan doa maupun dengan amaliah yang lain yang termasuk ibadah.
f. Allah itu esa dalam menyelesaikan segala hajat dan keperluan makhluk
Allah tidak berhajat kepada apa dan siapa pun. Oleh sebab itu, ketika seorang
hamba menginginkan sesuatu yang berada di luar kemampuan makhluk, maka ia harus
Allah lah yang berhak menghalalkan dan mengharamkan sesuatu, baik melalui
firman-Nya di dalam Alquran maupun melalui Nabi-Nya di dalam Sunnah. Oleh sebab
itu, segala produk hukum syari’ah harus mengacu kepada Alquran dan Sunnah.
Iman kepada malaikat, seorang mukmin wajib mengakui dan mengimani adanya .
Mereka adalah makhluk Allah yang senantiasa taat kepada perintah-Nya dan tidak
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (QS.
At-tahrim: 6)
para Rasul, mengatur cuaca, mencabut nyawa, menulis amal perbuatan makhluk,
menjaga surga dan neraka, dan lainnya. Oleh sebab itu seorang mukmin wajib
yang diturunkan itu datangnya dari Allah. Wujud keimanan kepada kitab Allah adalah
menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup di dalam segala aspek dan dimensi
Umat islam diwajibkan untuk mengikuti pesan-pesan ayat Alquran baik pada lahir
Iman kepada para rasul adalah membenarkan dengan sesungguhnya bahwa Allah
mengutus kepada umat ini seorang rasul untuk membimbing mereka. Tugas utama
seorang rasul adalah mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah dan menjauhi
kesyirikan serta menjalankan syariat yang dibawanya. Para rasul dibekali oleh Allah
menyelisihi kebiasaan yang terjadi disertai dengan tantangan kepada orang yang
menentangnya. Mukjizat itu bisa berbentuk hal-hal yang nyata yang dapat disaksikan
oleh mata dan didengar oleh telinga. Namun bisa juga berbentuk yang lain seperti
Alquran.
Wujud iman kepada Rasullah adalah melaksanakan segala Sunahnya dan menjauhi
sehala kreasi (bidah) atas ajarannya. Sunnah adalah setiap perkataan, perbuatan, dan
pengakuan Nabi. Kedudukan Sunah terhadap Alquran adalah sebagai penjelas, penetap
Iman kepada hari akhir adalah meyakini sepenuh hati tanpa keraguan sedikitpun
bahwa hari kiamat akan terjadi. Munculnya hari kiamat merupakan waktu berakhirnya
dunia ini. Ditemukan dalam sejumlah hadis yang menggambarkan tanda-tanda akan
terjadinya hari kiamat. Salah satunya adalah jika hamba sahaya melahirkan
majikannya. Pada hakikatnya, tidak ada yang mengetahui secara persis kapan
terjadinya hari kiamat kecuali Allah. Wujud iman seseorang terhadap hari kiamat
dapat dilihat dari kesiapannya untuk membekali diri menyongsong hari tersebut. Ketika
ia benar-benar beriman dengan hari yang dahsyat itu maka ia akan melaksanakan
perintah Allah dan Rasul serta menjauhi larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya.
Rukun iman terakhir adalah percaya kepada qadar dan qadha Allah. Qadar adalah
qadar-Nya. Beriman kepada qadar dan qadha Allah akan menjadikan seseorang sadar
bahwa ia tidak memiliki kemampuan apa pun dan tidak mengetahui sedikitpun tentang
jalan kehidupannya dan seluruh makhluk ini. Oleh sebab itu, ia harus berikhtiar untuk
terus menjalani hidup ini sesuai dengan perintah Allah. Ia akan berada di atas tatanan
Iman merupakan kepercayaan yang kukuh di dalam hati terhadap sesuatu iman
dalam syari’at Islam adalah mengikrarkan asas keimanan itu dengan lisan, -syahadatain,
dengan anggota tubuh. Proses terbentuknya iman itu dilalui dengan kesadaran untuk
mengikrarkan sesuatu karena keyakinan yang kuat di dalam hati. Ikrar itu lahir dari
desakan, kesadaran, dan keyakinan hati. Sehingga, hal itu membentuk keyakinan yang
disebut dengan iman. Keyakinan yang kuat itu akan melahirkan ketundukan dan
Iman tidak muncul dengan sendirinnya tanpa ada sesuatu yang mempengaruhi
seseorang untuk beriman. Pengaruh yang paling penting adalah kesadaran yang
dilandasi ilmu dan pengetahuan seseorang tentang sesuatu yang diimaninya. Seseorang
yang beriman tanpa memiliki landasan ilmu untuk mempertahankan dan memupuk
keimanannya, maka iman seperti itu tidak akan kukuh dan rentan terhadap agresi
Nabi Muhammad menjelaskan bahwa iman dapat bertambah dan berkurang. Oleh
sebab itu iman harus terus dipupul dan ditumbuhkan di dalam hati dan diterapkan
dalam amaliah manusia. Iman akan semakin mantap ketika seseorang terus menambah
ilmu dan mengamalkan serta mengajarkannya kepada orang lain dengan ikhlas hanya
Orang beriman adalah orang yang mengamalkan segala kosekuensi dan tuntutan
keimanannya. Ia tidak berperilaku ganda seperti orang munafik, lain di hati lain di
bibir. Demikian pula ia tidak berprilaku seperti orang yang fasik, beriman di dalam hati
Dalam Alquran banyak ditemukan tanda-tanda orang beriman, misalnya surah at-
Artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan)
yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan salat, menunaikan zakat dan
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
Berdasarkan ayat di atas, ada lima kriteria (sifat-sifat) orang mukmin, yaitu:
Orang mukmin merupakan orang yang menjadikan walinya sesama orang yang
beriman. Loyalitas terhadap sesama Mukmin merupakan kewajiban dan melepaskan diri
dari ikatan loyalitas terhadap orang kafir menjadi keniscayaan bagi setiap Mukmin.
Orang yang beriman adalah orang yang aktif melakukan amar ma’aruf dan nahyi
seperti pada bulan ramadhan saja, atau pada momentum hari-hari besar Islam semata.
Melakukan amar ma’ruf dan nahyi munkar haruslah dengan tuntutan syar’i. Sebab jika
dilakukan tanpa tuntutan syar’i, maka justru dapat terjebak kepada kemungkaran yang
baru.
Orang beriman adalah orang yang menegakkan salat. Artinya, seseorang Mukmin akan
tetap konsisten dengan salatnya. Tidak dikatakan seseorang itu memiliki kriteria
mukmin, jika ia tidak melaksanakan salat secara istiqomah pada setiap waktu-waktu
Orang Mukmin adalah orang yang memberikan atau mengeluarkan zakatnya, baik itu
zakat fitrah maupun zakat mal (harta). Oleh sebab itu, bagi orang-orang memiliki
harta dan haul (waktu) serta nishab (ukuran banyak atau jumlah)-nya telah sampai
maka ia wajib mengeluarkan zakat mal-nya kepada orang yang berhak menerima zakat
Semua perilaku dan ibadah di atas, adalah dalam rangka menaati Allah dan Rasul-
Nya. Oleh sebab itu, bagi orang Mukmin maka setiap prilakunya adalah dalam koridor
taat kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan dengan tujuan tertentu selain dalam kerangka
ini.
Seseorang belum dapat dikatakan beriman ketika akalnya tidak memahami kepada
siapa dia beriman. Akal yang tidak memahami hal ini adalah akal yang belum
tercerahkan oleh iman yang kukuh. Orang yang beriman adalah orang yang mampu
emosional terhadap imannya tersebut. Orang yang beriman adalah orang yang memiliki
Seseorang belum dapat dikatakan beriman ketika hakiikat iman yang diakuinya
tidak terhunjam dengan kukuh di dalam hatinya (qalbu). Orang yang beriman adalah
orang yang di lubuk hatinya (qalbu-nya) tertanam keyakinan tauhid kepada Allah tanpa
keraguan sedikitpun. Ia mengamini Allah tidak hanya sebatas ilmu yaqin dan ainul yaqin,
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah, yang berarti takut, menjaga,
memelihara dan melindungi. Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka takwa
dapat diartikan sebagai sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengalaman
Karakteristik orang orang yang bertakwa yang secara umum dapat dikelompokkan
Pertama, iman kepada Allah, para malaikat, kitab kitab dan para nabi. Dengan kata
lain, instrumen ketakwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan memelihara fitrah
iman.
Kedua, mengeluarkan harta yang dikasihnya kepada kerabat, anak yatim, orang
orang miskin, orang orang yang putus belanja di perjalanan, orang orang yang meminta
dana, orang orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban dan
Ketiga, mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dengan kata lain, orang yang
bertakwa adalah orang yang memelihara ibadah formalnya dengan baik dan konsisten.
Keempat, menepati janji yang dalam pengertian lain adalah memelihara kehormatan
diri.
Kelima, sabar pada saat kepayahan, kesusahan, dan pada waktu perang. Dengan kata
lain, ia memiliki semangat juang dalam memelihara agama dan harga dirinya.
diwujudkan melalui iktikad dan keyakinan yang lurus, ketulusan dalam menjalankan
Memelihara hubungan secara horizontal, yakni cinta dan kasih sayang kepada
Seorang yang takwa (mutaqqi) adalah orang yang menghambakan dirinya hanya
kepada Allah bukan kepada mahluk. Ia selalu menjaga hubungan dengan Allah setiap
saat. Memelihara hubungan dengan allah terus menerus akan menjadi kendali dirinya
konsisten terhadap aturan aturan Allah. Karena itu inti ketaqwan adalah melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi laranganya. Memelihara hubungan dengan Allah dimulai
sungguh (khusuk) dan ikhlas. Memelihara hubungan dengan Allah dilakukan juga dengan
menjauhi perbuatan yang di larang Allah, yaitu perbuatan dosa dan kemungkaran.
Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah pada dasarnya adalah bentuk
bentuk perilaku yang lahir dari pengadilan hawa nafsu yang ada dalam dirinya.
B. Filsafat Ketuhanan
Kata tuhan di dalam bahasa Indonesia disemaknakan dengan kata ilah atau rabb
dalam bahasa Arab. ilah dalam bahasa arab berarti sesuatu yang disembah atau
dan disembah. Makna tuhan dalam cakupan kata ilah dan rabb di atas, ditemukan
secara objektif di dalam ajaran Islam. Tuhan adalah Allah yang disembah, diibadahi,
Di dalam agama agama primitif seperti agama dinamisme, animisme, dan politisme,
juga menyakini adanya kekuatan gaib yang berkuasa. Pada masyarakat dinamis dan
animisme ditemukan bahwa mereka percaya kepada keberadaan kekuatan alam yang
kepada kekuatan gaib dan roh-roh yang ditemukan sebelumnya, yaitu dinamisme,
animisme, meningkat menjadi kepercayaan kepada dewi dewi. Oleh sebab itu, ritual di
tersebut.
Selain henoteisme dikenal pula adanya kepercayaan kepada tuhan yang satu,
tunggal, dan tidak berbilang. Kepercayaan ini disebut monoteisme. Islam adalah agama
yang paling konsisten dengan monoteisme, tetapi islam bukan agama yang berevolusi
kepada yang gaib, yaitu dinamisme, animisme, politeisme, henetoisme dan monoteisme.
Menurut para ahli antropologi agama bahwa sejarah kepercayaan itu memeiliki evolusi,
yaitu dari dinamisme ke animisme, dan seterusnya kepada monoteisme. Namun teori ini
banyak mendapat tantangan teori tentang sejarah manusia yang digagas oleh frazer,
ditemukan dua teori. Pertama mengatakan bahwa kepercayaan manusia pada awalnya
sangat sederhana dan bersahaja menuju pada kepercayaan yang lebih tinggi sesuai
dengan perkembangan kemajuan peradabannya. Teori ini dipelopori oleh E.B. Tylor,
yang menyebutkan bahwa perkembangan alam dan sosial bergerak dari bentuk yang
lebih rendah menuju bentuk yang lebih tinggi dan dari yang sederhana menjadi yang
lebih kompleks.
Teori kedua menyatakan bahwa kepercayaan manusia yang paling perdana adalah
tersebut menjadi kabur dan dimasuki oleh kepercayaan animisme dan politeisme.
Dalam konteks kepercayaan kepada tuhan para ahli filsafat juga turut serta dalam
meramaikan pembicaraan ini. Memang pada awalnya, pembahasan filsafat yang pertama
kali muncul adalah masalah metafisika,yaitu dari mana asal usul alam dan apa zat yang
menjadi dasar alam. Sebagai filodof yunani berpendapat bahwa alam berasal dari salah
satu unsur atau gabungan dari beberapa unsur alam. Thales mengatakan bahwa alam
berasal dari air, sedangkan Anaximandros mengatakan bahwa alam berasal dari udara.
Empedokles yang datang kemudian berpendapat bahwa alam terdiri atas gabungan
Selain itu, muncul pula plato dan aristoteles, mereka mengemukakan pendapat yang
sudah sampai memikirkan realitas di luar alam, yaitu zat yang berbeda dengan alam,
bersifat immateri, abadi, satu dan sempurna. Plato menanamkanya dengan idea
kebaikan dan aristoteles menyebutnya dengan sebab utama atau penggerak yang tidak
bergerak. Kendati para filosof telah mampu mengetahui realita tertinggi sebagai
sebab dari semua wujud, realitas itu belum menjadi suatu konsep yang utuh
sebagaimana dalam agama. Dalam peikiran filsafat,realitas tertinggi itu merupakan ide
manusia dan keniscayaan logis dari pemikir. Namun, realitas itu belum disebut dengan
Tuhan yang personal terdapat dalam paham agama agama, seperti yahudi, kristen,
dan islam. Konsep Tuhan dalam agama ini jelas identitas diri-Nya dan aktif serta
memiliki berbagai sifat kesempurnaan. Tuhan personal bukan hasil ide atau pikiran
manusia, tetapi diketahui dari informasi wahyu yang dibawa oleh para rasul Tuhan.
Sifat–sifat Tuhan tercantum dalam kitab suci, yaitu Tuhan adalah pencipta alam
semesta sekaligus memeliharanya. Di samping itu, Tuhan menurut kitab suci, maha tahu
dan maha berkuasa. Berbeda halnya dengan pemahaman tentang Tuhan yang impersonal
tidak mementingkan apakah Tuhan itu pencipta atau tidak. Aktifitas tuhan di dunia,
dalam pandangan tuhan yang impersonal, tidak diperlukan karena akan mengurangi
kesempurnaan-Nya.
Dalam ilmu tauhid kesadaran untuk melakukan perenungan dan penelitian guna
memperkukuh keimanan disebut dengan nazhar. Nazhar adalah upaya seseorang untuk
merenung hakikat kehidupan, siapa penciptanya dan mengapa pula ia diciptakan. Nazhar
tersebut akan menghantarkannya pada pengetahuan atas kenisbian dirinya dan alam
sekitarnya. Kenisbian itu akan membawanya pula untuk memahami adanya yang mutlak
yang menguasai, mengatur dan menciptakan segala sesuatu yang nisbi tersebut.
Kesadaran kesadaran seperti ini mengantarkan manusia untuk mengimani adanya tuhan
Kendatipun dirinya dan mahluk sekitarnya adalah nisbi, tetapi semua itu bukanlah
sesuatu yang sederhana. Ia akan menyaksikan betapa tata surya dan planet-planet
yang ada di angkasa tertata dengan baik dan berjalan dalam suatu sistem dan
mekanisme yang teratur dalam milyaran tahun. Ini bukan hal yang mudah dan kebetulan
dan tercipta dengan sendirinya. Sebab dalam pandangan empiris manusia, keteraturan
sebuah sistem tidaklah muncul begitu saja tanpa adanya yang merancang dan
mewujudkan rancangan itu. Di sini ia aakan menemukan bahwa alam semesta ini
bukanlah sesuatu yang tercipta dengan sendirinya secara kebetulan tanpa ada yang
Selain dalil teleologis ditemukian lagi argumen kosmologis, yaitu argumen sebab
akibat. Alam adalah bersifat mungkin dan bukan wajib. Artinya, alam adalah akibat,
setiap akibat tentu adayang mengakibatkan atau sebabnya. Sesuatu yang menjadi
Ketika kesadaran tentang Tuhan telah mewujudkan keimanan pada diri seseorang,
maka ia akan berupaya menemukan bagaimana hubungan hubungan mahluk ini dengan
tugasnya dapat dilakukan. Di sini ia akan dihadapkan pada agama dan beberapa
kepercayaan. Agama menawarkan bentuk bentuk hubungan atau ibadah kepada tuhan
serta hal hal lain yang terkait dengan kepercayaan. Namun dalam hal ini Islam tidak
saja mengajak manusia untuk beribadah dan beriman kepada Allah, namun juga ia
Padadasarnyaprinsip-prinsipkehidupandalamberagamasecara global
Sumber ajaran Islam (Hukum Islam, Syariat Islam) ituadatiga, yakni Al-Quran,
Strategi 1. Ceramah
2. Tanya Jawab
Pembelajaran
Waktu : 1 X 50 M
: Fara Imelda Theresia Patty, SST
Pengajar
Dr. Saipul Hamdi, MA
Rahmawati, Amd. Keb
URAIAN MATERI
MANUSIA
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya.Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara
logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita
bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri.Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosial.Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia
perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus
makhluk sosial.
A. Hakikat Manusia
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki
berbagai kemampuan.Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah
pertama. Yang dibicarakan secara terinci namun dalam ungkapan yang tersebar adalah
proses terciptanya manusia dari tanah, saripati makanan, air yang kotor yang keluar dari
tulang sulbi, alaqah, berkembang menjadi mudgah, ditiupkannya ruh, kemudian lahir ke dunia
B. Martabat Manusia
Martabat saling berkaitan dengan maqam, maksud nya adalah secara dasarnya
maqam merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang juga
merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat
Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam hasil
ibadahnya yang di wujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan maqam tersebut,
secara umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan maqam ini jumlahnya ada 7 (tujuh), yang
di kenal juga dengan nama martabat tujuh, seseorang hamba yang menempuh perjalanan
dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari seseorang yang alim yang paham akan isi dari
maqam ini setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak di benarkan sembarangan menggunakan
tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir pada
setiap maqam, ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada maqam tersebut.
Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah Swt mesti melalui beberapa
1. Taubat;
2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi yang haram;
4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap tuhan
ingatan kepadaNya;
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah Swt saja.
Dengan melalui latihan di atas melalui amalan dzikir pada maqamat, maka seseorang
1. Ketenangan jiwa;
Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga
Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri
manusia.Selaras dengan fitrah.Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal.Setiap individu
memiliki sifat ini.Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin
meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak
bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Tanggung jawab juga
Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota
Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan
kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota
masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
Suatu kenyataan bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu
negara.Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-
norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.Manusia tidak bisa berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kan kepada
negara.
manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab
Tujuan : Setelahmempelajarimodulinidiharapkanmahasiswamampu
Pembelajaran Umum memahamiAgama sebagai moral,
akhlakmuliadalamkehidupan.
StrategiPembelajara : 1. Ceramah
n 2. Tanya Jawab
Waktu : T : 50 menit
Pengajar : Fara Imelda Theresia Patty, SST
Dr. Saipul Hamdi, MA
Rahmawati, Amd. Keb
b. Essay
c. Studi kasus
URAIAN MATERI
A. Pengertian Agama
yang didatangkan Allah untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia di alam dunia
untuk mencapai kerajaan dunia dan kesentosaan di akhirat. Agama adalah peraturan Tuhan
yang diberikan kepada manusia yang berisi sistem kehidupan manusia untuk mencapai
Endang Saefudin Anshari menyimpulkan bahwa agama meliputi: sistem kredo kepercayaan
atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia; sistem ritus tata cara peribadatan
manusia kepada yang mutlak; dan sistem norma atau tata kaidah yang mengatur hubungan
manusia dengan sesame manusia dan hubungan dengan alam lainnya sesuai dan sejalan
a) Pengertian Moral
Sidi Gazalba mengartikan moral sebagai kesesuaian dengan ide-ide yang umum diterima
tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar. Jadi moral adalah tindakan
yang umum sesuai dengan dan diterima oleh lingkungan tertentu atau kesatuan sosial
tertentu.
Dengan demikian moral dapat diartikan dengan “menyangkut baik buruknya manusia sebagai
manusia,” moralitas dapat diartikan dengan “keseluruhan norma-norma dan nilai-nilai dan
sikap moral seseorang atau masyarakat. Moral mengacu pada baik buruk perilaku bukan
Secara terminology, susila adalah aturan-aturan hidup yang baik. Orang yang susila adalah
orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang a susila adalah orang yang berkelakuan
buruk. Susila biasanya bersumber pada adat yang berkembang di masyarakat setempat
tentang suatu perbuatan itu tabu atau tidak tabu, layak atau tidak layak. Dengan demikian
Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran yang
didorong oleh akal. Sementara pekerti adalaha apa yang terlihat pada manusia karena
didorong oleh perasaan. Budi pekerti adalah perbuatan dari hasil akal dan rasa yang
c) Pengertian Akhlak
Berikut ini adalah pengertian akhlak secara istilah dari sebagian para ulama:
1) Ahmad Amin dalam bukunya Al-Akhlak mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang
biasa dilakukan.
akhlak sebagai “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-
“segala sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan
Akhlak adalah suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang
Dari beberapa definisi dan uraian singkat di atas, kita dapat mengambil dua hal penting
Dengan demikian akhlak dalam ajaran Islam merupakan perbuatan manusia sebagai ekspresi
atau ungkapan dari kondisi jiwa. Akhlak meskipun berpangkal dari jiwa tapi ia tidak
d) Pengertian Etika
Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia. Sebagian
ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori tentang laku perbuatan manusia
dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan akal. Hanya saja ilmu
akhlak atau etika Islam tidak hanya bersumber pada akal, melainkan pula yang terpenting
Etika (ilmu akhlak) bersifat teoritis sementara moral, susila, akhlak lebih bersifat praktis.
Artinya moral itu berbicara soal mana yang baik dan mana yang buruk, susila berbicara
mana yang tabu dan mana yang tidak tabu, akhlak berbicara soal baik buruk, benar salah,
layak atau tidak layak. Sementara etika lebih berbicara kenapa perbuatan itu dikatakan
baik atau kenapa perbuatan itu buruk. Etika menyelidiki, memikirkan, dan
mempertimbangkan tentang yang baik dan buruk, moral menyatakan ukuran yang baik
tentang tindakan itu dalam kesatuan sosial tertentu. Moral itu hasil dari penelitian etika.
Akhlak karena bersumber pada wahyu maka ia tidak bisa berubah. Meskipun akhlak dalam
Islam bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah sementara etika, moral, dll. bersumber
pada akal atau budaya setempat, tetap saja bahwa semuanya mempunyai keterkaitan yang
sangat erat. Dalam hal ini akhlak Islam sangat membutuhkan terhadap etika, moral, dan
susila karena Islam mempunyai penghormatan yang besar terhadap penggunaan akal dalam
menjabarkan ajaran-ajaran Islam, dan Islam sangat menghargai budaya suatu masyarakat.
Kalaupun adat local menyimpang, Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengubahnya
Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan menjadikan
agama sebagai sumber moral. Allah SWT telah memberikan agama sebagai pedoman dalam
menjalani kehidupan di dinia ini. Dalam konteks Islam sumber moral itu adalah Al-Qur’an
dan Hadits.
Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama bahwa ada
beberapa hal yang patut dihayati dan penting dari agama, yaitu:
1) Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah, dan tawakal
2) Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi: berani berjuang
3) Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat mulia
Dengan demikian peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya,
sebagai sumber akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan
memiliki daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan
amoral.
Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang kemudian melahirkan perbuatan yang
baik, maka itulah yang dinamakan akhlak mulia. Jika tidak sesuai dengan ketentuan Allah
Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi yang menjadi dasar bagi perbuatan-perbuatan
baik, yaitu:
1) Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu bisa menentukan benar dan salah
2) Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, keadaan kekuatan amarah yang
3) Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan
Empat sendi akhlak tersebut akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur, suka
member kepada sesame, tawadu, tabah, berani membela kebenaran, menjaga diri dari hal-
4) Aniaya
Keempat sendi akhlak tercela itu akan melahirkan berbagai perbuatan yang tercela yang
dikendalikan oleh nafsu seperti sombong, khianat, dusta, serakah, malas, kikir, dll. yang
Menauhidkan, yaitu mengesakan bahwa Allah adalah pencipta, bahwa Allah yang wajib
Beribadah
Bersyukur
Berdoa
Berdzikir
Tawakal, yaitu sikap pasrah kepada Allah atas ketentuannya sambil berusaha
Mahabbah (cinta), yaitu merasa dekat dan ingat terus kepada Allah yang diwujudkan
Perwujudannya yaitu :
Sabar
Benar
Amanah / Jujur
Perwujudannya yaitu :
tua
Memelihara keturunan
Untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, harus disertai dengan akhlak,
antara lain:
Melakukan silaturahmi
Bersikap adil
Bersikap dermawan
Sikap musawah dalam arti persamaan dalam hidup bermasyarakat maupun persamaan
dalam hukum
Bermusyawarah
Menjalin perdamaian
Perwujudannya yaitu :
Memanfaatkan al
KEWAJIBAN MANUSIA
6
Pembelajaran
Umum
Strategi 1. Ceramah
Waktu T : 1 x 50 menit
b. Essay
c. Studi kasus
URAIAN MATERI
Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah
kepada Allah. Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang
ada di Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang
Hadist.
dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau ilmu faroidh yang adil)
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan orang yang meletakkan
ilmu kepada orang yang bukan ahlinya (orang yang enggan untuk menerimanya
dan orang yang menertawakan ilmu agama) seperti orang yang mengalungi
beberapa babi dengan beberapa permata, dan emas. (H.R. Ibnu Majah,Al-
Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke negeri
cina”.Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina, tetapi dalam
hadist ini rasulullah menyuruh kita mencari ilmu dari berbagai penjuru
Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang wajib dituntut
terlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang seketika itu pasti digunakan dn
diamalkan bagi setiap orang yang sudah baligh. Seperti ilmu tauhid dan ilmu
fiqih.Apabila kedua bidang ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu
orang tua perlu sekali memberikan bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya
Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama
adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada
Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu
kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama
ilmu agama, berarti menenan amal yang muta’adi (dapat berkembang) yang
manfaatnya bukan hanya dikenyam orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi
Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi
sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18),
“Ulul al-Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-
Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia
Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka
amat istimewa di sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para
malaikat yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-
apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan
mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat
melaknati."(Al-Baqarah: 159)
akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api
neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan oleh
Jadi setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia
Amalkan ilmumu bila engkau ingin selamat dari adzab Allah. Dalam
semuanya,dan seluruh isyarah amal-amal itu juga hilang tidak ada manfa’atnya
Keterangan Al- Junaid membuktikan bahwa derajat seseorang disisi Allah itu
dilihat dari pengamalannya. Meskipun ilmunya sedikit lalu diamalkan itu lebih
baik dan berarti dari pada memiliki ilmu yang banyak tetapi tidak diamalkan.
d. Jangan beranggapan ilmu itu bisa mengangkat derajat mu bila tanpa diamalan.
Nabi Isa bersabda: “Orang yang mempelajari suatu ilmu tetapi tidak mau
ketahuan dia hamil. Begitu juga dengan orang yang tidak mau mengamalkan
Tidak samar bagi setiap muslim akan kedudukan ulama dan tokoh agama,
kebaikan mereka sebagai teladan dan pemimpin yang diikuti jalannya serta
ْ َقُ ْل َه ْلي
ََستَ ِويالَّذِينَ َي ْعلَ ُمونَ َوالَّذِينَ ََليَ ْعلَ ُمون
Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
karena tunduk akan ucapan mereka, dan seluruh makhluk hingga ikan yang
berada di airpun ikut memohonkan ampun baginya. Para ulama itu adalah pewaris
Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham,
yang mereka wariskan hanyala ilmu, dan pewaris sama kedudukannya dengan
‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk menuntut
ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Sesungguhya
para malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena
ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang alim
akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga
ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah
ulama itu pewaris para Nabi.Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan
dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu.Dan barangsiapa
yang mengambil ilmu itu, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan bagian yang
Para ulama telah mewarisi ilmu yang telah dibawa oleh para Nabi, dan
untuk menegakkan hujjah, menepis alasan yang tak berdalih dan menerangi
jalan.
Pembelajaran adil
Umum
Khusus
Strategi 1. Ceramah
3. Roleplay
Waktu T : 1 x 50 menit
b. Essay
c. Studi kasus
Bintang.
3. Fatuddin H (2002). The Moslem Ummah and family
Planning Movement in Indonesia. BKKBN
4. Kepmendiknas No. 043/DIKTI/Kep/2006 tentang
Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
5. Wiknjosastro, G. (2004). Islam dan Hak-Hak Kesehatan
Reproduksi Perempuan. Modul I YPKP.
6. Wiknjosastro,G. (2004). Perempuan dan Agama.YPKP
7. Manawa Dharma Sastra : Gede Pudja dan Tjokorda Rai
Sudharta
8. Sumber-sumber lain yang mendukung
URAIAN MATERI
1. Budaya Akademik
menjadi idola semua insan akademisi perguruaan tinggi, yakni dosen dan
ataupun tidak.
perubahan tersebut
(disiplin ilmu).
-Akademi
-Universitas
-Sekolah Tinggi
-Institut, dll
sebagainyasecara ilmiah.
pendapat di antaranya :
adalah budaya atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran ilmiah melalui
c) kebiasaan membaca
g) diskusi ilmiah
2) Tradisi Akademik
lingkungan akademik.
murid, antara pandito dan cantrik, antara kiai dan santri sudah mengakar
daging.
3) Kebebasan Akademik
berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan Iptek dan seni yang
pikiran, gagasan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni, dalam kerangka
sikap dalam kehidupan beragama yang pada era dan pandangan keagamaan
Kondusif.
(a) Interaksi mahasiswa dengan dosen harus dalam bentuk mitra bukan
(b) Secara bersama-sama dosen dan mahasiswa punya hak yang sama dalam
(c) Harus diciptakan suasana Perguruan Tinggi yang kondusif yang dapat
(2) Visi dan misi Perguruan Tinggi yang khas spesifik sampai eksklusif
1) Menitik beratkan pada Plan, Do, Check, Action (PDCA), (Plan) rencana
dan tujuan, (Action) ada evaluasi dan gambaran yang logis, ilmiah
yang memadai.
Maha yang berarti tinggi dan Siswa yang berarti subyek pembelajar
saja, amatlah sempit sebab meski diikat oleh suatu definisi study, akan
telah rapuh, tidak lagi bisa ditutup-tutupi oleh rezim dengan status
tidak terlepas dari peran mahasiswa, oleh karena itu mahasiswa dapat
rumah.
untuk membangun bangsa, atau paling tidak dalam lingkup yang paling
Mahasiswa, baik itu Organisasi intra kampus ( BEM dan UKM ) ataupun
2. Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja
yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesesuatu kelompok.
laku .
berarti watak atau karakter seorang individu atau kelompok manusia yang
berupa kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat yang tinggi
refleksi dari sikap hidup yang mendasar maka etos kerja pada dasarnya
adanya etos kerja pada diri seseorang pedagang akan lahir semangat
dilakukan.Kerja memiliki arti luas dan sempit dalam arti luas kerja
mencakup semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal
jelas, mudah dipahami, tidak keliru, tidak sangsi atau tidak ada keraguan.
darai kata adil yang berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan dan tidak
setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya, Mengetahui hak
dan kewajiban, mana yang benar dan yang salah, jujur, tepat menurut
aturan yang berlaku. Tidak pilih kasih dan pandang siapapun, setiap orang
atau eksistensi diri atau penciptaan kebudayaan yang terus menerus untuk
qalbu, dan aksi budaya serta kesadaran akan tujuannya. Tujuan seluruh
Artinya :
“ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku “
agar Allah semakin agung, melainkan kepada manusia itu sendiri.Allah tak
Artinya :
“…. tetapi jika kamu kafir Maka (ketahuilah), Sesungguhnya apa yang di
langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya
Artinya :
“ ….dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun)
karena Sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah, dan
Artinya :
“ dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi
semuanya mengingkari (nikmat Allah) Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Artinya :
QS. Az Zumar : 7 ).
posisi penting, strategis, dan terhormat dari kelas manusia.Lebih banyak manusia
yang gagal atau kandas dalam mencita-citakan dirinya menjadi mahasiswa. Tidak
sedikit orang yang menyatakan “masa depan suram” ketika mereka tidak diterima di
Karena itu menjadi mahasiswa merupakan anugerah Allah yang pantas disyukuri.
Allah berfirman:
Artinya :
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
yang pengertiannya amat luas, yaitu bukan hanya belajar di sekolah atau perguruan
tinggi, bukan hanya kursus-kursus dan pelatihan (on the job atau off the job) di
b. mulai menerima tanggung jawab yang sesuai dengan kapasitas diri kita
g. mulai menjadi rasional tanpa harus memutlakkan buah pikiran kita yang
relatif itu
n. mulai mampu bekerja sama dengan orang-orang yang berbeda dengan kita
manusia.
begitu kata Peter F. Drucker. Dan hakikat manusia pembelajar itu sendiri
adalah Setiap orang (manusia) yang bersedia menerima tanggung jawab untuk
“Siapakah aku?”, “Dari manakah aku datang?”, “Ke manakah aku akan pergi?”,
“Apakah yang menjadi tanggung jawabku dalam hidup ini?”, dan “Kepada siapa
“bukan dirinya”.
belajar (membaca) yang tertulis (kitab suci) atau yang tidak tertulis (alam
Artinya :
ayat ini manusia (atas nama Allah) hendaklah membaca, mempelajari apa saja yang
diciptakan Allah. Manusia, khususnya mahasiswa, yang setengah hati atau kurang
memiliki daya fitalitas dalam membaca, meneliti fenomena alam ciptaan Allah untuk
insan akademis.
perasaan, dan evaluasi mengenai diri sendiri; kedua, mengenai proses berpikir,
mengingat, dan persepsi mengenai diri sendiri[7]. Artinya watak diri insan
pembelajar adalah keseluruhan potensi internal diri itulah yang tampil mengemuka
sehingga dapat dibedakan secara tegas dengan insan non akademis, dan insan non
pembelajar.
Budaya insan akademis bukanlah jenis manusia yang bekerja atas dorongan
emosional “hantam dulu urusan belakang”, melainkan penerapan harga diri secara
utuh sebagaimana baru saja disebutkan itu dan emosi menjadi salah satu
akademis yang memiliki karakter berpikir kritis, kerja keras, jujur, dan fair dalam
menggapai prestise akademis dan selanjutnya bermuara pada kualitas diri sebagai
berilmu, sikap belajar lebih lanjut, unggul, kompeten, berkepribadian siap pakai,
produktif, dan profesional. Yang secara singkat menurut Islam adalah wakil Tuhan
Karena, apabila kita menghayati ikrar kita secara mendalam pada proposisi "Iyyaka
na'budu wa iyyaka nasta'in" dalam surat Al-Fatihah, maka dunia kehidupan kaum
Muslimin bernuansa ibadah yang sangat kental. Dalam firman-Nya yang lain, Allah
mengatakan, "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk
beribadah," .Sehingga, jelas-jelas tidak ada pemisahan antara yang sakral dengan
[perjanjian antara manusia dan dirinya sendiri; dan [perjanjian] antara individu dan
pandangan dunia tradisional tersebut yang tidak mendikotomikan antara yang sakral
dan yang profan, maka etos kerja kaum Muslim selayaknya memperhatikan kualitas
hadapan Yang Mutlak karena kerja adalah saksi bagi semua tindakan manusia. Dalam
profesionalisme dalam bekerja. Di sini konsep ma'ad atau qiyamah bukanlah suatu
Penghayatan yang mendalam terhadap prinsip ma'ad akan berimplikasi positif dan
fajr, shalat siang hari (Zhuhur dan 'Ashar), dan shalat malam hari (Maghrib dan
'Isya), merupakan refleksi etos kerja mereka yang begitu tinggi dan manifestasi
produktivitas dalam berkarya. Artinya, bila kaum Syi'ah selesai melaksanakan shalat
siang hari, maka setelah selesai shalat dan zikir, mereka akan kembali bekerja
dengan semangat yang tetap terjaga. Bukan meneruskannya dengan aktivitas yang
"Kerja berkaitan erat dengan doa dan hidayah bagi semua masyarakat tradisional
dan kaitan ini dirasakan dan diaksentuasikan dalam Islam," tulis Nasr (1994).Dengan
mengamati lafaz adzan Syi'ah, dengan formulasi hayya 'ala al-shalah, hayya 'ala al-
falah, dan hayya 'ala khair al-'amal, Nasr menyimpulkan bahwa shalat dan kerja
memiliki keterkaitan yang prinsipal."Di sana hubungan antara shalat, kerja, dan amal
membedakan antara yang sakral dan yang profan, yang ukhrawi dan yang duniawi,
yang religius dan yang sekular atau, secara lebih spesifik, antara shalat dan kerja.
Implikasi praktisnya adalah bahwa sebagaimana kita mencoba khusyu dalam shalat,
maka begitu pula dalam bekerja kita mencoba untuk meng-khusyu'-kan diri. Dalam
ketakutan pada Tuhan dan tanggung jawab kepada-Nya dalam ekspresi shalat kita,
maka demikian pula kita dalam pekerjaan kita.Karena, "Allah dan Rasul-Nya serta
a. Kerja adalah perwujudan rasa syukur atas rahmat dan nikmat Allah.
b. Kerja berorientasi hasil yang baik (hasanah) dunia dan akhirat. QS. Al-
c. Kerja berdasarkan realibility (kuat fisik dan mental) dan integrity (jujur,
f. Kerja Ikhlas, merupakan amal dan ibadat yang perlu dihayati, bukan
disangka-sangka”.
Strategi 1. Ceramah
Waktu T : 50 menit
b. Essay
c. Studi kasus
URAIAN MATERI
kasih dan pengabdian kepada sesama. Pada gilirannya, hal itu merupakan
penjabaran iman, cinta kasih, dan pengabdian kepada Tuhan, sekalipun melalui
tentang UUD 1945, terutama ideologi Pancasila, sebagai sumber hukum, dan
implikasinya yang luas merupakan masalah yang kompleks. Hal itu akan
c. Tetap dalam koridor taat kepada Allah, Rasu-Nya, dan ulil amri
seorang yang akan diberi amanah untuk memegang kekuasaan politik. Yaitu orang
tersebut haruslah:
a. Seorang yang benar dalam pikiran, ucapan, dan tindakannya serta jujur
e. Yang paling penting Anda seorang yang dapat menjadi teladan dalam
kebaikan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari eksistensi manusia.Sejak umat
pertama tercipta dan menghuni dunia, saat itu pula keinginan untuk bersatu
dengan persatuan, umat Islam akan mencapai kemenangan serta kemuliaan. Selain
itu, masih banyak sisi-sisi lainnya yang dijelaskan dalam Al-Quran. Dengan
terciptanya persatuan maka kemenangan dan kemuliaan umat Islam akan tercipta
sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Quran. Oleh sebab itu tidak ada alasan
bagi kita untuk tidak melakukan persatuan, sebab ancaman yang akan
PANDANGANAGAMA DI INDONESIA
Strategi 1. Ceramah
Waktu T : 3 x 50 menit
b. Essay
c. Studi kasus
Sudharta
8. Sumber-sumber lain yang mendukung
URAIAN MATERI
1. Bimbingan Doa-Doa Untuk Ibu Hamil, Bersalin, Bayi Baru Lahir Dan Sakratul
Maut
1) Memberi semangat kepada ibu tersebut agar sabar dalam menjaga kandungan
2) Selalu berdoa dan tawakal kepada allah agar di mudahkan dalam proses
persalinan
Doa untuk ibu hamil (dibaca oleh ibu hamil) Q.S.3 (Ali Imran) ayat 35 :
”Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam
kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (kepada Mu). Karena
itu terimalah (doaku) ini .Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagI
Maha Mengetahui”.
melahirkan
3) Doa saat melahirkan dari pembukaan satu sampai bayi lahir kedunia,
3) Melakukan taknik
5) Berkhitan
6) Memberi nama
yang akan wafat di antara kalian dengan, “Laa illaaha illallah”. Barangsiapa
yang pada akhir ucapannya, ketika hendak wafat, ‘Laa illaaha illallaah’, maka
ia akan masuk surga suatu masa kelak, kendatipun akan mengalami sebelum
dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT.” Hal ini menunjukkan
apa yang kita pikirkan seringkali seperti apa yang terjadi pada kita karena
kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut tersebut dengan air atau
rasa sakit yang menderanya, sehingga sulit untuk berbicara dan berkata-
kata.Dengan air dan kapas tersebut setidaknya dapat meredam rasa sakit
yang dialami orang yang mengalami sakaratul maut, sehingga hal itu dapat
penegasan dari hadits Rasulullah Saw., hanya saja dalam beberapa atsar
yang shahih disebutkan bahwa para salafus shalih melakukan hal tersebut.
a. Masalah Nifas
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim karena melahirkan. Baik
melahirkan. Rasa sakit yang dimaksud adalah rasa sakit yang kemudian
diikuti dengan kelahiran. Jika darah yang keluar tidak disertai rasa sakit,
atau disertai rasa sakit tapi tidak diikuti dengan proses kelahiran bayi,
maka itu bukan darah nifas.Selain itu, darah yang keluar dari rahim baru
disebut dengan nifas jika wanita tersebut melahirkan bayi yang sudah
dikeluarkan janinnya belum berwujud manusia, maka darah yang keluar itu
(istihadhah) yang tidak menghalangi dari shalat, puasa dan ibadah lainnya.
adalah delapan puluh hari dimulai dari hari pertama hamil.Dan sebagian
wasallam adalah orang yang benar dan yang mendapat berita yang benar,
‘alaqah seperti itu pula, kemudian menjadi mudhghah seperti itu pula.
yang disertai rasa sakit sebelum masa (minimal) itu, maka tidak dianggap
sebagai nifas. Namun jika sesudah masa minimal, maka ia tidak shalat dan
b. Persetubuhan (Jima’)
walaupun yang masuk hanya kepala dzakar saja, ataupun hanya sentuhan
nifas.Ini sudah hukum dan ketentuan sah dari agama bahwa wanita
jima’.
menstruasi.
c. Kebersihan Mandi
membasuh seluruh tubuh mulai dari puncak kepala hingga ujung kaki.
Fardhu Mandi :
niat :
“Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar fardhu karena Allah.”
3) Menghilangkan najis
Sunnat Mandi :
kiri.
d. Ibadah
Wanita yang haid dan nifas haram melakukan shalat fardhu maupun
sunnah, dan mereka tidak perlu menggantinya apabila suci. (Ibnu Hazm di
juga suci dari hadast besar. Cara menghilangkan hadast besar tersebut