INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji keefektifan strategi koping dengan 1. Mekanisme adaptif perlu
mengobservasi perilaku, Misalnya : untuk megubah pola
kemampuan menyatakan perasaan dan hidup seorang,
perhatian, keinginan berpartisipasi dalam mengatasi hipertensi
rencana pengobatan. kronik dan
mengintegrasikan terapi
yang diharuskan
kedalam kehidupan
sehari-hari.
2. Catat laporan gangguan tidur, 2. Manifestasi mekanisme
peningkatan keletihan, kerusakan koping maladaptif
konsentrasi, peka rangsangan, penurunan mungkin merupakan
toleransi sakit kepala, ketidak mampuan indicator marah yang
untuk mengatasi/menyelesaikan ditekan dan diketahui
masalah. telah menjadi penentu
utama TD diastolic
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi 3. Pengenalan terhadap
stressor spesifik dan kemungkinan stressor adalah langkah
strategi untuk mengatasinya. pertama dalam
mengubah respon
seseorang terhadap
stressor.
4. Libatkan klien dalam perencanaan 4. Keterlibatan
perwatan dan beri dorongan partisipasi memberikan klien
maksimum dalam rencana pengobatan. perasaan kontrol diri
yang berkelanjutan.
Memperbaiki
keterampilan koping,
dan dapat menigkatkan
kerjasama dalam
regiment teraupetik
5. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan 5. Perubahan yang perlu
mulai merencanakan perubahan hidup harus diprioritaskan
yang perlu. Bantu untuk menyesuaikan secara realistic untuk
ketimbang membatalkan tujuan diri / menghindari rasa tidak
keluarga menentu dan tidak
berdaya.
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakitnya berhubungan dengan
kurangnya informasi mengenai penyakitnya.
Tujuan : Klien menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai
penyakitnya
Kriteria hasil
a) Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regiment
pengobatan.
b) Mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi
yang perlu diperhatikan. Mempertahankan TD dalam parameter
normal.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pemahaman klien tentang 1. Mengidentifikasi tingkat
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pegetahuan tentang proses
pencegahan, pengobatan, dan akibat penyakit hipertensi dan
lanjut mempermudah dalam
menentukan intervensi
2. Bantu klien dalam mengidentifikasi 2. Faktor-faktor resiko ini telah
faktor-faktor resiko kardivaskuler yang menunjukan hubungan dalam
dapat diubah, misalnya : obesitas, diet menunjang hipertensi dan
tinggi lemak jenuh, dan kolesterol, pola penyakit kardiovaskuler serta
hidup monoton, merokok, pola hidup ginjal
penuh stress dan minum alcohol (lebih
dari 60 cc/hari dengan teratur).
3. Kaji kesiapan dan hambatan dalam 3. Kesalahan konsep dan
belajar termasuk orang terdekat. menyangkal diagnosa karena
perasaan sejahtera yang
sudah lama dinikmati
mempengaruhi minimal
klien/orang terdekat untuk
mempelajari penyakit,
kemajuan dan prognosis. Bila
klien tidak menerima realitas
bahwa membutuhkan
pengobatan kontinyu, maka
perubahan perilaku tidak
akan dipertahankan.
4. Jelaskan pada klien tentang proses 4. Meningkatkan pemahaman
penyakit hipertensi dan pengetahuan klien
(pengertian,penyebab,tanda dan tentang proses penyakit
gejala,pencegahan, pengobatan, dan hipertensi.
akibat lanjut) melalui penkes.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2001. Keperwatan Medikal Bedah. Vol.2. EGC : Jakarta.